Transcript for:
Misteri Kasus The Tamam Suitcase

Dan ketika jahitannya dibuka, Wak, ternyata di dalam saku itu ada macam gulungan kertas kecil gitu, Wak. Dan di dalamnya tercetak sebuah kalimat yang bertuliskan, TAMAM SUP! Hai, wassalamualaikum wr. wb. Terima kasih sudah klik video ini. Gimana kabar kalian, wae? Semoga semua sehat-sehat ya. Udah masuk malam minggu lagi, itu berarti saatnya aku menemani kalian dengan membawakan atau menceritakan satu kisah misterius, wa. Anyway, aku mau nanya dulu nih sama kalian. Kalian pernah nggak sih menginginkan sesuatunya? Atau lagi mengejar sesuatu, cuman ternyata semakin dikejar justru semakin jauh? Aku rasa itu adalah kalimat yang sangat tepat untuk menggambarkan situasi dari cerita yang akan aku ceritakan hari ini, wa. Kasus ini berkisah tentang seorang laki-laki misterius. yang ditemukan meninggal dunia di salah satu pantai yang ada di Australia. Polisi tuh udah berusaha mencari identitas dari si laki-laki ini, tapi setiap kali polisi tuh mendapatkan sebuah petunjuk, Wak. Nyatanya petunjuk itu tuh berakhir dengan jalan buntu. Pokoknya setiap kali polisi tuh ngerasain ini udah deket nih kita ini sama titik terangnya kan, pasti ada aja hal lain yang membuat mereka tuh harus puter balik lagi dari awan. Betul-betul makin dikejar makin jauh, Wak. Bahkan saking buntunya ya, kasus ini sampai menjadi cold case selama lebih 70 tahun. Nah. Nih penasaran kalian sama kisahnya kan? Emang kasus ini kasus apa sih Nadia? Seperti yang aku tulis di judul Wak malam ini aku akan bercerita tentang The Tamam Suitcase Dan sebelumnya juga aku mau ngucapin terima kasih nih buat Nia dari Tanah Toraja Dan juga Jimmy dari Jakarta Selatan yang udah nge-request aku untuk ngebahas kasus ini Buat kalian yang juga mau request topik bisa langsung isi formanya yang aku sertakan di description box Wak ya Nah sekarang tanpa berlama-lama kita langsung masuk aja ke ceritanya Check it out Oke wak jadi misteri tentang The Tamam Suit ini bermula pada tanggal 30 November tahun 1948 di pantai Somerton, kota Adelaide yang ada di Australia Selatan wak. Di hari itu sekitar jam 7 malam, seorang warga lokal yang bernama John dan istrinya sedang berjalan-jalan. Menyusuri pantai Nah disana mereka nengok ada seorang laki-laki Berusia sekitar 40 tahunan Sedang berbaring di pasir dan kepalanya Ini macam bersandar ke tembok beton gitu Yang memang menghadap ke laut Nah penampilan laki-laki itu terlihat sangat Rapi dan juga formidabah Formal, dia pake kemeja putih berkerah, dia pake jas, dia pake dasi corak merah putih biru, pake celana panjang coklat, dia pake kaos kaki juga, dan sepatu yang memang sudah disemir. Nah pakaian yang dikenakan sama si laki-laki itu tentu itu bukan outfit yang pada umumnya dipake di pantai kan Wak. Dan yang ngebuat John sama istrinya itu ngerasa heran, mereka juga melihat si laki-laki itu sempat kayak mau ngerokok gitu. Cuma tangannya gemetaran Wak. Nah John sama istrinya mikir, oke dia lagi mabuk lah yaudah lah abaikan aja lah gitu. Dah, John sama istrinya pun pergilah dari sana. Terus sekitar 30 menit. menit setelah si John sama istrinya ini pergi datang lagi wisatawan namanya Gordon Strep sama istrinya juga. Nah disana dia juga nengok tuh laki-laki itu masih dengan posisi yang sama seperti tadi Wak. Tapi kali ini dia udah gak bergerak nih. Gordon sama istrinya mikir oh mungkin dia lagi tidur udah jangan diganggu lah gitu. Dah pergi lagi lah Gordon sama istrinya. Terus keesokan paginya di tanggal 1 Desember 1948, dua laki-laki yang bernama Nel dan Hori lagi main kuda tuh Wak di tepi pantai Somerton itu. Nah sama seperti dua pengunjung yang kemarin, mereka juga nengok keberadaan laki-laki itu. Nah karena waktu itu mereka melihat si laki-laki ini udah gak bergerak, Nel sama Hori ini pun langsung bergegas memeriksa keadaan si laki-laki itu. Mereka mencoba membangunkan si laki-laki ini dengan menggoyang-goyangkan tubuhnya. Tapi ternyata tubuh laki-laki itu udah kaku Wak. Diperhatikan lagi udah gak bernafas rupanya meninggal si laki-laki ini. Nah kematian laki-laki misterius itu pun langsung lah bikin orang-orang di sekitar tuh geger. Banyak tuh yang datang buat nengok jasad itu. Tapi gak juga ada seorang pun dari mereka yang kenal siapa laki-laki ini. Akhirnya mereka langsung lah nelfon polisi ya kan. Nah ketika polisi datang dan menggeledah jasad laki-laki itu Wak. Polisi menemukan ada sisir aluminium. Ada sekotak korek api. Ada mereknya Wak, merek Brian & May. Terus ada permen karet Juicy Fruit yang tinggal setengah. Sebungkus rokok merek Army Club. Terus ada tiket bus menuju ke kota Adelaide Dan tiket kereta api dari kota Adelaide ke pantai Henley Yang belum digunakan Wak Tapi dari semua barang-barang itu Polisi tidak menemukan ID card atau KTP Atau dokumen apapun lah yang memuat identitas dari si laki-laki ini Dan anehnya lagi polisi juga notice Kalau semua label yang ada di pakaian yang dikenakan sama si laki-laki itu Udah dicokot Polisi jadi gak tau nih pakaiannya mereknya apa Beli dimana, kapan belinya, dan lain-lain Membuat orang-orang disana langsung berspekulasi Apa jangan-jangan laki-laki misteri Yusuf ini adalah seorang mata-mata, spekulasi itu muncul juga ada alasannya, Wak. Jadi karena setelah Perang Dunia Kedua berakhir di tahun 1945, which is 3 tahun yang lalu, dunia ini kan kembali dihadapkan dengan perang berikutnya, kan, Wak. Apa itu Cold War atau Perang Dingin? Perang Dingin ini melibatkan dua kekuatan besar, Amerika sama Uni Soviet. Tapi di sini ini bukan peperangan dengan pertempuran fisik, Wak. Melainkan persaingan ideologis Amerika dengan ideologi liberalnya dan Uni Soviet dengan ideologi komunisnya. Dan memasuki tahun 1948 itu, tahun ketika si laki-laki Mister Yusuf ditemukan tinggal dunia situasi cold war tuh memang lagi panas-panas nyawa dan semua orang berpotensi menjadi mata-mata Nah identitas seorang mata-mata pastinya sangat-sangat dirahasiakan ya kan? Itulah kenapa ketika orang-orang nengok laki-laki misterius tadi tewas disitu dan dia seolah sangat menutupi identitasnya, gak bawa ID card dan semua label pakaian juga dicabut mereka langsung curiga lah kalau ini mata m... mata nih kata mereka. Tapi kecurigaan tadi yaudah, cuma sebatas dugaan aja, bisa salah, bisa betul. Dan selagi identitasnya itu belum terungkap, orang-orang pun akhirnya menyebut si laki-laki ini dengan sebutan Somerton Man. Atau laki-laki misterius yang ditemukan meninggal dunia di pantai Somerton. Nah, kayak gitu lah. Dan sejak saat itu dimulailah penyelidikan panjang oleh kepolisian dalam upaya mengungkap identitas asli dari Somerton Man ini. Penasaran gimana? Masuk ini seru, Wak. Setelah polisi datang ke TKP, mereka pun lalu membawa jasad Somerton Man ini ke rumah sakit Royal Adelaide. Orang pertama yang memeriksa jasad Somerton Man ini adalah dokter yang bernama John Bennett. Nah awalnya nih hasil dari pemeriksaan itu menyebutkan bahwa Somerton Man ini meninggal pada jam sekitar 9.40 pagi Wak. Tapi setelah diperiksa lebih lanjut, diketahui bahwa si laki-laki ini atau Somer Tonman ini meninggal sekitar jam 2 paginya. Dan ketika pemeriksaan sudah selesai, jasa Somer Tonman ini pun kemudian dipindahkan ke West Terra Symmetry untuk diotopsi. Nah proses otopsi dilakukan pada keesokan harinya, tepatnya tanggal 2 Desember 48 jam setengah 8 pagi. Dan hasil otopsi itu menunjukkan bahwa kondisi Somerton Man ini sebenarnya sehat-sehat aja Wak. Tubuhnya tegap, atletis pula dia. Cuman di bagian perutnya ada banyak darah. Waktu di otopsi ya ada banyak darah di situ. Tapi anehnya dokter tuh gak menemukan ada jejak-jejak racun gitu loh di darahnya Wak gak ada. Akhirnya di sini tim medis pun menyimpulkan bahwa penyebab kematian Somerton Man ini adalah karena gagal jantung. Nah keesokan harinya di tanggal 3 Wak, seorang fotografer... fotografer kepolisian bernama James Durham datang nih ke ruang otopsi untuk mengumpulkan sidik jarinya si jasad. Dan juga memotret jasad si Somerton Man ini. Sidik jari dan juga foto itu pun disebar lah itu Wak ke seluruh penjuru Australia kan untuk mencari tahu nih identitas hasil dari Somerton Man ini siapa gitu. Tapi ketika datanya itu disebar, anehnya Wak sidik jari Somerton Man ini nggak tercatat loh di database manapun. Dan selain itu ketika fotonya ini juga ditayangkan di koran, di pamflet, di TV juga kan dan di berbagai media lainnya lah, tetap saja tidak ada seorang pun yang kenal sama dia. sama Somerton Man ini. Pada saat itu polisi masih berharap ada pihak keluarga atau juga kerabatnya Somerton Man inilah yang datang melapor gitu kan. Maka di tanggal 10-nya, jasad Somerton Man ini pun langsung dibalsem untuk menghindari pembusukan, Wak. Lalu sebulan kemudian mereka juga mencetak sebuah patung berbentuk wajahnya Somerton Man ini. Patung juga dibikin sama mereka. Nah setelah melakukan hal itu, ternyata tetap nggak ada juga entah keluarganya, entah kerabatnya yang melapor untuk menjemput jasad Somerton Man ini. Nggak ada yang datang. Gara-gara gitu ya dibanding nanti membusuk ya kan, jasad ini pun dimakamkan di West Territory. Dari cemetery di kota Adelaide. Dan di nisannya tertulis macam. Di sini bersemayam laki-laki tidak dikenal yang ditemukan di pantai Somertona. Begitukan sama mereka. Dah tuh di sini polisi gak berhenti Wak. Polisi tetap melanjutkan penyelidikan mereka. Di tanggal 14 Januari 49. Penyelidikan pun semakin diperluas lagi. Hingga mencapai ke stasiun kereta api Adelaide. Nah di stasiun itu detektif Raymond Lionel. Dan detektif Leonard. menemukan ada sebuah koper coklat di salah satu loker penyimpanan stasiun. Nah, dari tiket lokernya tertulis bahwa koper itu telah berada di sana sejak tanggal 30 November 48 sekitar jam 11 paginya hanya beberapa jam sebelum Somerton Men. ini datang ke pantai Somerton. Nah ada koper itu kan. Dan ketika detektif memeriksa koper itu Wak, ternyata label dari koper itu juga udah dihilangkan. Nggak ada juga itu merek apa nggak tau loh. Nah dari situlah detektif-detektif ini yakin kalau koper ini pasti milik Somerton men. Sama pola ya kan. Akhirnya tanpa pikir panjang barulah dibuka Wak sama mereka koper coklat ini. Dan ternyata kebanyakan isinya merupakan pakaian, ada baju gantinya, ada dasinya, ada shell bermortif, tartan, ada sendal, sepatu, benang, dan juga barang-barang pribadi lainnya. Dan semua label yang ada di barang itu itu dihilangkan juga semuanya, Wak. Tapi ada satu barang, yaitu dasi, yang bertuliskan nama T. Ken. Awalnya detektif mikir, oh T. Ken ini nih si nama asli Somerton Man, kan? Tapi ketika diselidiki lagi, Wak, para detektif akhirnya nemuin jalan buntu lagi. Gagarah mereka tidak mendapatkan informasi apapun tentang siapa T. Ken ini sebenarnya. Yaudah, cuma ada dekat dasinya itu aja. Nah, di tengah kebuntuan itu, di tanggal 5 April 1948, pihak berwajib pun menulis surat kepada Profesor John Burton Cleland dari Universitas Adelaide ini untuk ikut. Ikut membantu menyelidiki kasus ini. Tolonglah kami prof gitu kan. Lalu ketika Profesor John ini memeriksa semua pakaian-pakaiannya Somertonman dalam koper itu Wak. Disitulah dia menemukan ada saku tersembunyi di dalam celananya Somertonman ini. Saku itu dalam kondisi terjahit rapi Wak. Dah eh ada saku rahasia nih. Dan ketika jahitannya dibuka Wak. Ternyata di dalam saku itu ada macam gulungan kertas kecil gitu loh Wak. Dari bentuknya terlihat jelas kalau itu tuh kertas tuh adalah bagian dari halaman buku yang udah disobek. Dan di dalamnya tercetak sebuah kalimat yang berarti. bertuliskan tamam suhut, nah tamam suhut itu apa? Nah dia penasaran masuk kita ke segmen berikutnya lagi fokus-fokus ya Nah jadi wak setelah dicari tau Tamamsud ini ternyata berasal dari bahasa Persia Yang artinya di-end atau berakhir Nah penemuan ini kemudian memunculkan spekulasi baru lagi wak Kemarin-kemarin kan orang mikir Somerton Man ini kan apa mata-mata ya kan Nah sekarang ada spekulasi baru lagi Sekarang mereka menduga kalau bisa jadi Somerton Man ini meninggal karena memang sengaja mengakhiri hidupnya aja. Karena ada tulisan tamamsud itulah. Jadi tulisan tamamsud ini seolah menjadi pesan terakhir yang menunjukkan kalau hidupnya yaudah udah tamat, the end gitu loh. Dan untuk membuktikan spekulasi. itu, Wak, polisi makin gencar lagi nih dalam melakukan penyelidikan, kan? Mereka berusaha mencari tahu dari mana nih sobaikan kertas yang bertuliskan Tama Mstud itu berasal. Mereka yakin kalau sobaikan kertas ini pasti berasal dari buku tentunya. Tapi yang masih jadi misteri ini buku mana nih? Siapa penulis dari buku ini, ya kan? Nah ketika polisi masih menyelidiki hal itu, tiba-tiba suatu hari, Wak, ada seorang reporter surat kabar yang kebetulan juga hobi baca buku. Nah si reporter ini datang ke polisi dia bilang, Pak, kalau dilihat dari kalimat ini apa, ada sama bentuk font-nya ini, font bentuk tulisannya, saya yang yakin kertas itu disobek dari bagian akhir buku Rubayat Pak, karya Omar Hayyam. Nah ini tambahan informasi aja, Rubayat itu macam jenis puisi Melayu yang berasal dari kesusahseraan Arab. Persia. Nah Omar Kayam ini adalah penyair asal Persia yang memang terkenal dengan karya Rubayatnya gitu ya. Reporter ini tau ini kayak tulisan yang ada dalam buku itulah kayak gitu. Udah lah akhirnya setelah mendapatkan informasi dari reporter tadi pada tanggal 9 Juni tahun 49 informasi tentang kalimat Tamamsud yang ada di buku Rubayat Omar Kayam ini mulailah disibar di media. Lalu pada tanggal 22 Juli 49 seorang laki-laki datang ke kantor polisi. Dia lapor kalau, Pak saya punya buku yang Bapak cari. Dan yang dia punya ini bukan buku yang sama ya buku. Bukan, tapi buku itu lah yang bapak cari. Buku yang ada sobean tuh itulah. Pas saya tengok buku ini, Pak, betulan alaman belakangnya disobe. Tapi ini bukan buku saya ya. Bukan. Beberapa bulan lalu, saya temuin buku ini di jog belakang mobil saya, Pak. Waktu mobil saya diparkir di sekitar pantai Somerton. Jendela mobil saya memang kebuka waktu itu. Awalnya saya mikir buku ini punya saudara saya mungkin yang ketinggalan di belakang, kan? Makanya buku ini saya simpan. Tapi waktu saya dengar berita tentang Somerton Man ini, Pak, terus bapak nyebutin nama bukunya ini apa, saya langsung keingat sama buku ini. Ini ternyata betulan disobe belakangnya ini, Pak. Ah, sama nih, nak. Dan laki-laki itu pun langsung... menyerahkan buku rubayan Omar Kayyam itu ke polisi. Dan ketika bukunya diperiksa, Wak, betulan terbukti kalau kertas bertuliskan Tamamsud yang ditemukan di saku celananya Somerton, Men, memang disobek dari buku reporter itulah. Jadi bentuk sobekannya untuk dicocokinnya sama. Nah, kemungkinan besar di sini Somerton, Men, melemparkan buku itu ke dalam mobil si laki-laki itu yang memang lagi terpakir. Kan kebuka lebar jendela, ya kan? Nah, macam dilemparnya di situ gitu. Nah penemuan buku Rubayan Omar Khayyam ini pun tentu menjadi petunjuk baru nih dalam penyelidikan kasus kematian Somerton Man kan. Dan ketika polisi memeriksa satu persatu halamannya wa, ternyata di halaman belakang buku itu terdapat tulisan huruf kapital yang tidak beraturan yang terdiri dari 5... baris dan ditulis tipis-tipis pakai pensil. Nah dari sini polisi curiga kalau huruf-huruf ini kode nih. Dan mereka pun langsung bekerjasama dengan Angkatan Lawar Australia untuk memecahkan kode itu kan. Tapi setelah dicoba berkali-kali sama mereka Waknihil juga hasilnya. Mereka tidak berhasil memecahkan kode. Mereka mengecahkan kode itu. Aduh ini apa nih? Apa maksudnya nulis kayak gini ya? Nah karena kodenya nggak berhasil dipecahkan, polisi pun menyelidiki petunjuk lainnya yang memang ada di buku itu. Jadi nggak cuma kode-kode aja Wak. Selain kode-kode, di cover buku Rubayan Omar Kayam itu juga tertulis ada dua nomor telepon berbeda Wak. Waktu nomor pertama di telepon ini rupanya nomor telepon bank lokal yang ada di Australia itu. Terus yang kedua ini adalah nomor seorang perempuan berusia 27 tahun saat itu namanya Jo Thompson. Nah pada saat itu Jo Thompson ini bekerja sebagai perangkat. dan dia ini juga udah punya anak namanya Robin Thompson. Lalu ketika polisi melacak alamatnya, polisi dibuat kaget karena ternyata Joe Thompson ini tinggal di rumah yang hanya berjarak 5 menit aja Wak. 5 menit jalan kaki dari tempat Somerton Man ditemukan meninggal dunia. Dekat dari situ rumahnya. Nah hal itulah yang bikin polisi yakin kalau Joe Thompson ini pasti kenal nih sama Somerton Man kan. Nah polisi langsung datang ke rumahnya, langsung lah diinterogasi si Joe Thompson ini. Sesampainya di rumah Joe Thompson Wak, polisi langsung nanya, apakah kamu pernah memberikan buku rubayan Omar Khayyam? ini kepada seseorang bukate Mbak Oh pernah Pak pernah betul seingat saya pernah ngasih buku robayat Omar ini kepada seorang laki-laki Pak namanya Alf boxal tuh al-bukhshan ini berarti ini nama asli Somerton many Iya kayak gitu Naya enggak Tahan dulu lanjut Oke Alf namanya Kapan kamu kasih terus di mana kamu kasih buku itu sama dia ketik eh udah lama kali Pak seingat saya pokoknya bulan Agustus tahun 45 waktu itu kami ketemu di sebuah pesta yang ada di Newton Garden Hotel itu empat tahun yang lalu sekarang juga sih nggak tahu kabar sih itu gimana? Nah mendengar jawaban dari Joe Thompson, polisi ini pun segera langsung menelusuri lah kan segala informasi tentang si Alf Boxall ini. Nah dari penelusuran mereka Wak, mereka mendapatkan informasi bahwa Alf Boxall ini merupakan seorang mantan perwira intelijen polisi juga berhasil menemukan alamat tinggalnya siapa ini ya? Tanpa membuang waktu lagi, polisi langsunglah datang ke tempat si Alf kan. Nah sesampainya di sana Wak, polisi lagi-lagi menemukan fakta yang sangat mencengangkan dimana laki-laki itu yang si Alf Boksal ini masih hidup di situ, masih tinggal di sana. Dan bahkan... Dia juga masih menyimpan buku Robayat Oban yang dikasih sama Joe Thompson itu. Ada. Nih pak, masih ada bukunya. Saya bukan sombertonman ya. Tapi waktu buku yang dikasih sama polisi tuh waktu dicek halamannya masih utuh nih. Dan betul, di depan tuh juga ada tanda tangan dari Joe Thompson. Berarti memang betul ini yang dikasih sama Joe Thompson kan. Cuman ya itu buku. Beda, buku masih mulus gitu loh Gak ada sobean, gak ada tulisan-tulisan kode Karena memang itu buku yang berbeda Nah hal itu lah yang menjadi bukti yang mematahkan Kalau Somerton Man ini adalah Alf Boxall Aduh bukan Alf Boxall ya Padahal dikit lagi nih Kupikir memang dia itu Somerton Man polisi Jauh, makin jauh polisi, makin kode dekat Makin jauh bukti itu Akhirnya disini Alf Boxall pun dikesampingkan dari penyelidikan kan Dan kali ini perhatian polisi Malah tertuju ke Joe Thompson Polisi masih yakin kalau Joe Thompson Sebenernya pasti kenal sama Somerton Man ini Dan mungkin juga Dia juga pernah berkomunikasi sama dia. Kadang kan di bukunya Somerton Man nyatet nomor dia kan. Lalu untuk mengorek informasi dari Joe Thompson Wak. Pada tahun 26 Juli 1949. Polisi pun mengajak Joe Thompson untuk melihat patungnya Somerton Man. Kan masih ada tuh. Terus ketika dia melihat patung itu. Joe Thompson tuh macam menunjukkan gestur yang aneh gitu Wak. Macam mencurigakan lah. Dia macam suka dialih-alihkannya pandangannya ke arah lain gitu. Gak mau, macam gak mau ditengoknya apa patung tuh. Dan dia juga tidak mau memberikan informasi apapun tentang Somerton Man. Detektif ini udah beberapa. berapa kali ngelemparin pertanyaan sama Joe Thompson kan? Apakah kau familiar sama wajah laki-laki dikat patung tuh? Enggak pak, saya nggak tahu. Kok mungkin kenal nggak sama dia? Enggak pak, saya nggak kenal. Kalian pernah ketemu nggak? Enggak pak, saya nggak pernah ketemu. Jadinya menanggapi semua pertanyaan polisi itu selalu tidak, tidak, tidak, tidak, tidak. Saya nggak tahu, saya nggak tahu, saya nggak tahu, saya nggak tahu. Selalu sama jawabannya, tidak. Kayak gitu terus. Nah karena Joe Thompson ini nggak mau ngasih informasi apa-apa, akhirnya kasus kematian Somerton Man ini pun nemuin jalan buntu lagi. Polisi di sini sudah tidak menemukan petunjuk lain, Wak, untuk mengungkap kematian Somerton Man sehingga... Hingga kasus ini pun menjadi cold case selama puluhan tahun lamanya. Barulah tahun 2009 nih Wak atau 61 tahun setelah Somerton Man itu meninggal dunia. Ada seorang profesor dari Universitas Adelaide bukan yang pertama tadi ya ini beda lagi. Yang namanya Profesor Derek Abbott. Nah si Profesor Derek ini tergerak untuk melakukan penyelidikan lanjutan Wak mengenai Somerton Man. Nah apai sudah ditemukan Profesor Derek dalam penyelidikannya masuk lagi Wak. Nah jadi wak, Prof. Derek ini memang sangat tertarik dengan kasus kematiannya Somerton Man. Awalnya dia memang suka amlaman kasus ini. Akhirnya dia pun memulai untuk mengumpulkan dan juga meneliti segala informasi tentang kasus ini. Pada saat itu, Prof. Derek ini dibantu sama seorang ahli anto... anto... anotomi... anatomi! antonomi, maaf. anatomi. Bernama Prof. Message... Henn... Message... Message... Hennberg. Message lah ya. Maaf kalau salah Lalu ketika penelitian itu berlangsung Profesor Derek dan juga Profesor Henberg ini Menemukan ada sebuah fakta baru Dimana bentuk daun telinga sama struktur giginya Somerton Man itu Ternyata mirip kali Sama anaknya Joe Thompson Ingat kalian siapa namanya tadi? Robin Thompson Dia memang ada fotonya Eh kok kayak mirip sama Robin Thompson ya? Kata dia Disitu mereka makin curiga Kayaknya Joe Thompson ini memang ada hubungannya lah sama Somerton Man ini Bahkan mereka juga sempat menduga Jangan-jangan Robin Thompson ini anaknya kandungnya Somerton men, nurun bentuk telinganya, kayak gitu loh Wak. Nah temuan itulah yang membuat Profesor Derek ini yakin kalau kunci utama dalam misteri kematiannya Somerton men, itulah dia si Joe Thompson ini. Tapi sayangnya Wak, ketika Profesor Derek ini mencoba mencari tahu keberadaannya Joe Thompson, ternyata Joe Thompson ini sudah meninggal dunia dua tahun yang lalu. Dan gak cuma itu aja Wak, anaknya Wichisro Bin Thompson yang dibilang mirip telinganya sama si Somerton men ini, juga sudah meninggal cuma beberapa bulan aja sebelum Profesor Derek ini memulai Mulai penelitiannya. Iya. Wah, prustasi dia. Allah, baru meninggal pula Robin Thompson itu kan. Tapi nggak nyerah di situ aja. Profesor Derak ini kemudian mencari garis keturunan Robin Thompson yang masih hidup. Atau anaknya Joe Thompson tadi. Dan ternyata diketahui Robin ini memiliki anak perempuan namanya Rachel Egan. Nah, kalau Robin Thompson ini ya betulan anaknya Somerton Man. Itu berarti Rachel Egan ini kemungkinan adalah cucunya Somerton Man. Iya kan? Akhirnya Profesor Derak ini pun langsung lah menghubungi si Rachel ini kan, Wak. Dan anyway, di sini juga ada fakta menarik loh, Wak. Tidak lama setelah Profesor Derak... Derek ini ketemu sama siapa? Sama Rachel apa tadi? Keduanya saling jatuh cinta. Menikah mereka tahun 2010. Waktu itu sempat orang-orang mikir kalau Profesor Derek ini menikahi si Rachel karena mengincar DNA-nya si Rachel. Kan dia lagi neliti Samarton Men kan? Tapi kenyataannya enggak. Wah mereka memang saling mencintai. Hubungan mereka juga harmonis-harmonis aja. Dan setelah mereka menikah, mereka dikaruniai tiga orang anak. Itu ya. Itu fakta itu aja. Oke lanjut! Nah setelah membahas tentang kematiannya Samarton Men dari si Profesor ini, Rachel pun bersedia untuk memberikan sampel DNA miliknya. Dan untuk memberi sampel bisa kecocokan ya Wak tentu Profesor darah ini membutuhkan DNA milik somerton menya kan pada tahun 2015 So, Profesor Derek ini pun mulai melakukan ekstrasi DNA dari rambutnya Somerton Man. Jadi kan pada saat proses pembuatan patung tuh ada memang beberapa helai rambutnya Somerton Man yang ikut tercabut, Wak. Nempel di kepala patung itu. Tapi kegaraan rambutnya dikit, juga usia rambut tuh udah tua kali lebih dari 60 tahun, kan? Jadi waktu di ekstrak, Prof. Derek hanya mendapatkan 2% dari sampel DNA yang dia butuhkan. Cuma 2%. Karena nggak cukup, Profesor Derek ini pun mengajukan izin untuk menggali makamnya Somerton Man, Wak. Dengan tujuannya untuk mendapatkan DNA. dengan konsentrasi yang lebih tinggi gitu kan. Tolonglah digali gitu. Dan singkatnya, pada tahun 2021 penggalian makam Somerton Man ini pun dimulai. Tapi Wak, disini aku nggak dapet informasinya ya. Entah kenapa Prof. Derek ini ternyata nggak diizinkan terlibat dalam proses penggalian itu Wak. Padahal dia yang minta tuh. Bahkan setelah penggalian itu selesai, Prof. Derek ini juga nggak dapet update apa-apa mengenai DNA Somerton Man. Aku nggak dapet infonya. Kalau kalian tahu infonya tambahin aja di bawah ya. Yang penting dia nggak dapet lah itu Wak, DNA yang dia butuhkan itu. Jadi yaudah, mau nggak mau dia hanya bisa melanjutkan penelitian. menggunakan sampel DNA yang 2% tadi itulah yang ada di rambutnya patung Sumeratuan Men ini. Nah, di tengah kesulitan itu Prof. Derak ini pun meminta bantuan pada ahli silsilah forensik dari Amerika Wak, namanya Colin Fierce. Patrick. Dan dengan bantuan dari Colin ini Wak, Profesor Derek ini berhasil mendapatkan data yang cukup dari sampel rambut Somerton Man. Data itu kemudian diunggah ke website atau ke database yang bernama GetMatch. Ini nih macam database yang berisi DNA orang-orang lah gitu kan. Dari sini bisa ketahuan Wak, DNA kita ini berkerabat dengan DNA-nya siapa aja gitu. Dan bisa diketahui lah pokoknya silah-silah keluarganya. Dan pake disitu. Nah ketika DNA Somerton Man ini diunggah ke database tadi Wak, sampel DNA yang paling cocok dengannya ditemukan. Sampelnya cocok dengan laki-laki asli. Asal Victoria yang bernama Jack Hergrifus Wak. Dari situ Profesor Derek dan Colin ini pun mulai menyusun lah silsilah dari keluarganya si Jack ini kan. Mereka ngumpulin tuh satu persatu dari DNA yang cocok sama DNA-nya Jack. Terus disusun urutan-urutan silsilahnya Wak. Jadi DNA mana yang ibunya Jack, mana yang sepupunya Jack, mana yang simbahnya. Semualah disusun sama mereka. Lalu, dari data yang mereka kumpulkan itu, terdapat kurang lebih 4.000 orang yang berhasil teridentifikasi sebagai bagian dari silsila keluarganya Jack. Ada 4.000, Wak. Profesor Derek dan Colin pun meyakini bahwa salah satu dari 4.000 orang itu pasti ada Somer Tormen. Iya, kan? Nah, untuk menemukan Somer Tormen dalam daftar 4.000 orang tadi, Wak, mereka pun mencari satu persatu orang yang tidak tercatat tahun kematiannya. Kenapa? Karena kemungkinan dari POV keluarga... keluarganya, Somerton Man ini kan dianggap hilang kan pasti, kalau dari keluarganya kan ini pasti ada salah satu keluarga dia yang hilang, dia lain di Somerton Man, tentunya pihak keluarganya nggak tahu gimana nasib Somerton Man, dia juga nggak dijemput sama keluarganya kan, pasti dia nggak tahu gimana nasib Somerton Man ini, apakah dia masih hidup atau sudah meninggal, alhasil pasti data yang tercatat di sistem hanyalah tahun kelahirannya aja sedangkan tahun kematiannya pasti tidak diketahui orang mereka nggak tahu kok dia hidup apa mati ya kan, sampai sini paham kan Wak nah lanjut lagi, dah ketika Prof. Derek dan Colin ini mencari nama-nama yang yang tidak tercatat tahun kematian dari 4.000 orang itu, ada satu nama yang sangat menarik perhatian mereka. Yaitu Carl Webb atau Charles Webb. Nah, Charles Webb ini tercatat lahir tahun 1905. Itu berarti di tahun 1948 umurnya berapa? 43 tahun. Usia yang kurang lebih sama-sama Somerton Man pada saat ditemukan meninggal dunia. Usia 40-an tahun. Dan selain itu, nama Charles Webb dalam database tadi juga disertai dengan nama-nama saudara lain. Ya kan, saudara-saudara lainnya si Charles. Dan disitulah Profesor Derek menemukan ada satu nama yang sangat menarik perhatiannya yaitu Thomas G. Kent. Familiar kalian sama nama itu? Thomas G. Kent. Sesuai dengan singkatan nama yang tertulis di mana? Dasinya Somerton Man, which is T. Kent. Iya kan? Ingat kan? Relate kan? Disinilah Profesor Derek makin yakin kalau Somerton Man ini Charles Webb. Dan untuk membuktikan dugaan itu Profesor Derek dan juga Colin ini kemudian menyusun silsih. silah keluarga dari pihak ibunya Charles. Ketemu nama ibunya Eliza Morris. Saat itu mereka berusaha untuk mencari data keturunan yang masih hidup nih untuk diperiksa DNA-nya. Lalu penelusuran itu pun membawa mereka bertemu dengan seorang laki-laki yang bernama Antero dari kota Victoria. Dan Eva Ewa Antero ini adalah cucu buyutnya dari kakak kandungnya Eliza Morris. Jadi juga kan Eliza Morris ini ibunya Somerton Man. Dia punya kakak, kakak yang punya cicit. Nah dia lah si Antero nih. Nah saat mereka mencocokkan DNA-nya Antero dengan DNA-nya Somerton Man, wah... Disinilah misteri panjang tentang kematian Somerton Man pun akhirnya terungkap. Hasil pemeriksaan menunjukkan kalau DNA mereka cocok. Hal inilah yang seolah seperti mengkonfirmasi bahwa Somerton Man adalah Charles Webb. Dan pada tahun 2022 atau 73 tahun setelah jasad Somerton Man ini dimakamkan, Profesor Derek pun akhirnya mengumumkan hasil temuannya ke publik. Dan setelah identitas aslinya terungkap nih, Minta maaf, adalah Charles Webb gitu kan. Kalian pasti penasaran nih, siapa nih Charles Webb? Nah dia kenapa dia kayak gitu? Dia tuh betulan mata-mata apa gimana nih? Nah jadi Wak, setelah diselidiki sama Profesor Derham, setelah dia menelusuri perjalanan hidupnya Charles Wak, akhirnya diketahui kalau ternyata Charles ini bukan mata-mata Wak. Dia lahir... tahun 1905 di kota Fudcray yang ada di Victoria. Nah Charles ini adalah salah satu anak dari enam bersaudara dia juga hobi main bola katanya nah Profesor Derek ini juga sempat menemui keturunan yang masih hidup dari salah satu saudara kandungnya Charles. Jadi dia ketemu mempunakan Charles nih dan menariknya adalah ternyata mereka masih menyimpan album foto keluarga yang mana didalamnya terdapat beberapa potret wajah Charles ketika masih muda saat tumbuh dewasa Charles ini katanya bekerja sebagai insinyur listrik wa lalu pada tahun 1941 Charles menikah dengan seorang perempuan namanya Dorothy Robertson tapi beberapa tahun kemudian Dorothy ini melayangkan gugatan cerai sama si Charles nah dari dokumen perceraiannya itu diketahui bahwa Dorothy ini mendeskripsikan Charles ini sebagai orang yang kasar dia suka ngancam dia pemurung dan dia juga nggak punya banyak teman lah gitu dan setelah kondisi rumah tangganya yang berantakan pada saat itu Charles juga lagi berduka karena kedua orang tuanya baru juga meninggal dunia Wak ditambah lagi nggak lama kemudian saudara kandung yang namanya Roy juga ikutan meninggal jadi macam drop kali lah gitu si Charles nih hal itulah yang membuat si Charles merasakan kesedihan yang bertubi-tubi lah bahkan ada beberapa sumber yang menyebutkan kalau si Charles ini juga sempet tuh pengen ngakhirin hidupnya nah karena rasa sedihnya itu kata pihak keluarga di bulan April tahun 47, Charles ini akhirnya memutuskan pergi diawa dari rumah tahun 47 ya. Dan sejak saat itu, pihak keluarga udah gak pernah lagi tuh mendengar kabar tentang Charles. Mereka gak tau, Wak, kalau setahun kemudian setelah dia cabut, tepatnya tahun 48, Charles ini ditemukan meninggal dunia di pantai Somerton. Di awal tadi, tim medis sempat bilang kalau Somerton Man atau Charles Webb ini kan meninggal gara-gara apa? Gagal jantung, kan? Tapi setelah mengetahui perjalanan hidupnya, Wak, orang-orang baru mulai percaya kalau Charles ini sengaja menghilangkan nyawanya sendiri menggunakan... bahkan jenis racun yang bisa saja tidak terdeteksi di dalam tubuhnya. Nah dari sinilah Profesor Derak beranggapan kalau Somerton Man ini bukanlah seorang mata-mata, melainkan seorang laki-laki bernama Charles Webb yang merasa kesepian di akhir hidupnya. Tapi kalau misalnya kalian browsing tentang kasus ini, ada banyak kali sumber yang bilang kalau identitas Sobenton Man sebagai Charles Webb ini masih dalam proses verifikasi sama tim kepolisian loh Wak. Kenapa? Karena bisa dibilang terungkapnya identitas Charles Webb ini kan merupakan hasil dari penelitian mandiri yang dilakukan seorang profesor. Namanya Profesor Derek, jadi kan bukan karena penyelidikan polisi kan. Itulah kenapa hasilnya pun perlu dikonfirmasi lagi Wak. Dan selain itu kasusnya juga sebenarnya belum final karena masih ada banyak kali misteri yang belum terpecahkan ya kan. Kalau memang dia mau akhiri... hidupnya, kenapa dia seribet itu nutupin identitasnya? Hah? Sampai gunting-gunting apa? Label, merek semua gak mau dinampakin sama dia kan? Bahkan waktu mukanya dipublis juga, kenapa nih keluarga gak ada yang tau? Orang dia baru cabut satu tahun yang lalu kok pasti mukanya gak begitu berubah kan? Terus soal kenapa Somerton Man ini memilih mengakhiri hidupnya di pantai Adelaide? Dan apakah dia betulan kenal sama Joe Thompson nih? Hah? Hasil DNA memang menunjukkan kalau keturunan dari Joe Thompson ini gak ada hubungan darah sama Charles Webb Tapi tetap aja ada kemungkinan kalau mereka saling kenal kan Wak? Iya gak? Menurut kalian gimana? Gimana, Wak? Aku pengen kali denger hipotesis dari kalian juga. Siapakah Somerton Man sebenarnya? Dan kalau misalnya ada update kisah terbaru dari Somerton Man ini, tulis di kolom komentar di bawah, Wak, ya. Oke, Wak, jadi sekian dulu videonya. Terima kasih banyak yang sudah menonton. Kalau kalian suka video ini, klik like-nya. Jangan lupa komen di bawah untuk dada dan saran-saran video selanjutnya. Jangan lupa nyalain notifikasi ya, supaya kalian tahu kalau aku upload video baru. Dan jangan lupa untuk klik tombol subscribe, supaya kalian sama-sama tahu informasi menarik dan menegangkan dari channel aku. See you next video, Wak. Bye!