Saat ini setiap sektor di masyarakat telah mengalami banyak perasaan lalu kita lagi menemukan masyarakat atas ketidaktahuan masyarakat. Banyak permasalahan di masyarakat seperti ini yang disebabkan tidak adanya obat penyakit. Tidak ada yang menilai untuk manusia dapat berkomunikasi dan tidak efisien yang perusahaan memproduksi suatu barang. Semua itu masalah global yang diselesaikan di tiang.
Dengan terlebih yang manusia mampu bergerak lebih cepat, sehat, produktif, dan efisien. Lalu bagaimana orientasi penyelidikan dan penyelidikan Tapi kita sadar bahwa peneliti membutuhkan pimpinan langsung, konsultasi dengan yang sudah anggih. Maka di persediaan EBSPAT.com, sebuah layanan untuk peneliti bisa konsultasi penelitian dari persiapan sampai di dalam kemuliaan. Ada jasa olahraga retang, ada jasa kegiatan penelitian, ada jasa kuisional yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Jasa peneliti hingga publikasi buku dan jumlah langsung di tempat yang sama. Semua ada dan bisa di EBSPAT.com. juga dihubungkan dengan pelayanan untuk perusahaan maupun transkrian menurut kami, latihan-latih dari karyawan ini. Dan juga kemungkinan perusahaan untuk mencapai solusi terbaik untuk mengembangkan kualitas dan efisiensi perusahaan.
Kedepannya, Kediswa berharap menjadi negara yang berpanjang tangan dan kemungkinan untuk mencetak keinginan yang positif bagi Indonesia. Yang dulunya, saya bikin paper SNRI itu butuh waktu dalam kejelah mendengarkan Pak Puyo. Bisa dikerjakan selama 1 minggu beres.
Ya saya pribadi alhamdulillah sangat berbantu banget buat penggunaannya dan kita bikin albis mat ini. Albis mat ini kita bisa belajar secara sinkron langsung maupun asin-asin. Inilah yang diutupkan untuk masyarakat Indonesia. Kami mengapresiasi albis mat sebagai... Bikin lagi warna-warna paham.
Ebi Sma, your research partner! Terima kasih telah menonton selamat menikmati Marilah sejenak kita menundukkan kepala, mengaturkan rasa syukur atas berkah yang telah diberikan kepada kita. Dalam semangat persatuan dan kesatuan, marilah kita memulai acara ini dengan jelas. Terima kasih telah menonton selamat malam semuanya assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Waalaikumsalam, makanya dikunyah, yang jawab salam makanya dikunyah, yang jawab salam makanya dikunyah Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Untuk belajar, untuk investasi pikiran kita, investasi otak gitu ya, lalu juga untuk belajar bareng-bareng di sini, pemateri yang luar biasa, saya ucapkan selamat datang dan ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada asosiat profesor. Roil Bilad sudah hadir di tengah-tengah kita, serta pemateri hari kedua, nanti ada juga Bapak Ahmad Fauji, yang akan menemani Bapak-Ibu semuanya belajar penelitian menggunakan AI.
Khususnya, di pertemuan hari ini, kita akan membahas tentang introduction-nya. So, bagi Bapak-Ibu semuanya, saya sebagai MC, Muhammad Rafi, mau mengingatkan, gitu ya, siap-siap langsung catatannya di bawah, yang masih... sambil duduk atau misalnya belum fokus gitu ya atau bahkan ada yang tiduran gitu ya silahkan bangkit gitu ya sekarang catat materinya karena percuma gitu ya, udah capek-capek masuk zoom, sayang banget kalau misalnya nggak bisa gitu ya jadi Bapak Ibu semuanya silahkan, saya mengundang juga karena akan ada sesi foto bersama untuk menyalakan kameranya Baik Bapak Ibu semuanya, silakan yang bisa menyalakan kamera, saya undang untuk menyalakan kameranya.
Tidak lupa saya ucapkan selamat datang dan terima kasih kepada General Manager PT. Diskrim Manusia, Bapak Nugroho Hardianto sudah hadir juga di sini. Baik, sudah banyak yang menyalakan kamera, saya akan mulai untuk foto bersamanya. Baik, sebentar, 1, 2, 3, tahan dulu Bapak Ibu semuanya, ada 14 slide ya di sini, tahan. Oke.
Oke, sip. Udah ada, lah sip, udah ke kota semua. Oke, mohon maaf nggak ada gaya 1, 2, 3. Nih, tadi saya mimpin karena kemarin sudah pengundian angka ya.
Jadi meskipun kita beda-beda daerah, ya semoga yang terbaik ya untuk penelitian, untuk akademisi, untuk dosen, untuk mahasiswa S2, S3. Semoga dampaknya lebih baik lagi. Bapak-Ibu semuanya, saya mau mengingatkan, di pelatihan ini ada beberapa... Atau beberapa bagian Yang pertama sebelum pelatihan Sebelum pelatihan Bapak Ibu semuanya wajib tahu Bahwa pelatihan ini bukan hanya pelatihan yang biasa saja Kami senantiasa agar tidak bosen Agar tidak ngantuk Kami membagikan door prize Di tengah-tengah pelatihannya Silahkan follow Instagram kami Sebarkan testimoni Baik itu masukkan Lalu juga testimoni baiknya Di sosial medianya Baik Instagram maupun Facebook Bagaimana caranya Silahkan bisa di Di kolom chat Ataupun di grup WA nya Nah nanti akan dapat apa Akan dapat foto yang di bawahnya itu Mbak Mayla sudah kirim Nah ya akan ada pelatihan Lanjutan setelah pelatihan ini So Bapak Ibu semuanya silahkan yang mau ikut Silahkan bisa ikuti Dan Bapak Ibu semuanya yang belum absen silahkan bisa Isi presensinya Oke presensinya ada dimana Di kolom chat juga Dan Bapak Ibu semuanya itu di sebelum pelatihan Setelah pelatihan Di saat pelatihan Bapak Ibu Bapak-Ibu semuanya wajib mencatat, wajib mengikuti. Yang bisa mempraktekan, silakan mempraktekan.
Yang mau menonton, silakan menonton dulu. Nanti akan ada sesi tanya-jawab, dan Bapak-Ibu semuanya dipersilakan untuk bisa bicara juga kalau sudah dipersilakan. Terakhir, akan ada kuis Bapak-Ibu semuanya. Walaupun pelatihan ini gratis, kami ada kuis di hari kedua.
Sekaligus juga pengumuman door price-nya. Jadi, pengumuman door price-nya akan disampaikan... besok ya bapak ibu semuanya silahkan bisa diikuti wah ini saya ngeliat kalau di zoom sudah banyak senior-senior yang sudah hadir juga, sudah lama ikut edismark seperti contohnya Pak Suhan Doko, Pak Suhan Doko ini kayaknya dari lama ini, selamat datang Pak, lalu juga siapa lagi yang ada disini, ya terima kasih bapak ibu semuanya baik itu alumni, baik itu yang udah ikut bootcamp berkali-kali, semoga bapak ibu semuanya mendapatkan ilmu yang berfaat disini Baik, untuk membuka acara ini, Bapak-Ibu semuanya, saya mau meminta langsung dari General Manager Abismag Group dalam menawungan PT Abis Grimanusa, yaitu Bapak Nugroho Hardianto.
Saya cek dulu suaranya, selamat malam Pak. Selamat malam, Kang. Ijin, suara aman? Oke, aman Pak.
Suara jelas, lalu juga visual jelas. Oke, siap. Thank you.
Makasih banget, Kang Raffi dan seluruh tim yang bertugas. Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
dosen di Espora yang keren banget asosiat profesor asosiat profesor Muhammad Roil Bilat lalu juga nanti di hari kedua ada Pak Ahmad Fauzi MPD baik, Bapak Ibu semua izin tadi seperti amanah dari Kang Rafi tak kenal makata sayang maka izinkan saya untuk memperkenalkan siapa kami ya Bapak Ibu semua izin Bapak Ibu sedikit aja, sebentar aja ya Perkenalkan nama kami dari PT. Abismak Manusa, ada 4 brand disini, Bapak Ibu semua. Abismak lahir dari keresahan saya pribadi bersama teman-teman dosen, dulu 5 orang.
Di 2019 kita kumpul, ini gimana cara SPSS kok susah ya, kita dosen tapi kok kayaknya kita gak bisa. Lalu juga kita kumpulin orang lagi nih, ada 30 orang belajar Smart PLS dan lain-lain. Dan Alhamdulillah nih Bapak Ibu di tahun 2021 kita coba memperbesar. dengan cara webinar dan hamdlan ini banyak banget dan tercatat sampai dengan 2024 ini ada 450 ribu alumni atau peserta kami dari para akademisi insyaallah ya bapak ibu nah izin bapak ibu menjelaskan ini sosial media kami hamdlan ini udah 70 ribu visitor per bulan ada 156 follower di instagram bagi bapak ibu semua silahkan Dibuka yang punya Instagram, diketik ebismarck.id. Sekali lagi silakan dibuka IG-nya, Facebook-nya, Twitter-nya, X-nya, atau Youtube-nya, ketik ebismarck.id.
Silakan, biar dapat konten-konten berfaedah. Lalu juga di Youtube juga ada, Bapak Ibu, silakan diketik saja. Nah izin menjelaskan Bapak Ibu, Bapak Ibu sekarang ada di programnya EBI SMART.
EBI SMART adalah lembaga pelatihan nomor 1 di Indonesia karena kita paling besar, kita paling pertama mengadakan pelatihan yang tadinya dari 5 orang, 30 orang, sampai dengan 45 ribu orang. Nah ini Bapak Ibu, Bapak Ibu sekarang berada di dalam kelas gratis kami. Walaupun gratis, tapi pematerinya sangat luar biasa, pematerinya sangat kompeten, dan kita secara profesional nih Bapak Ibu, saya di kantor ada kurang lebih ada sekitar 1,2,3,4,5, ada 5 termasuk saya mungkin 6 ya 6 orang nih Bapak Ibu melayani Bapak Ibu semua setia insya Allah lalu juga kita tiap bulannya ada workshop karena kompes kami di Bandung, kebanyakan di Bandung walaupun sering juga kemarin waktu di bulan Januari kita ke Jakarta Maret juga ke Jakarta nih Bapak Ibu, ya silahkan ataupun misalnya Bapak Ibu mengundang kami juga ke kotanya masing-masing silahkan karena kami yakin ya, disini juga kami juga tahu ada Bapak Ibu yang sebagai aprodip ada Bapak Ibu juga sebagai rektor, ada Bapak Ibu juga sebagai dekan, kajur gitu ya ataupun ada Bapak Ibu dari peneliti BRIN juga silahkan lalu habis dari itu ini Bapak Ibu kita juga ada program bootcamp bootcamp selama 5 pekan ke depan atau selama 1 bulan silahkan bagi yang mau ikut nah lalu juga nih kami sadar dosen, peneliti guru, mahasiswa S2, S3 kadang waktunya terbatas apalagi mahasiswa S2, S3 sambil bekerja sambil diguruti juga dengan dunia profesionalnya gitu ya, ataupun tadi dosen Udah habis ngajar, habis PKM, gak ada waktu nih Bapak Ibu untuk pola data. Lalu juga bingung penelitiannya, butuh konsultasi dengan expert, butuh konsultasi dengan Prof. Roil, butuh konsultasi dengan Pak Wing, dan berbagai macam trainer dari Abismak. Dan juga jasa layanan lainnya, maka kami hadir nih Bapak Ibu.
dengan MyData. MyData ini adalah brand ya olah data, insya Allah terbesar juga, nomor satu di Indonesia nih Bapak Ibu, untuk melayani pengolahan data dan kebutuhan penelitian. Lalu juga konsultasi tadi menjembatani ya, Bapak Ibu ini banyak banget para dokter, para S3, para profesional yang udah punya jabatan di BUMN, tapi bingung.
dengan penelitian dan lain-lain sudah ke MyData saja, kita pertemukan dengan para trainer kami, para sosial trainer kami yang akan bikin mudah segalanya, lalu juga di Abismag Press, kita juga ada layanan publikasi mulai dari penelitian buku, e-book, proofreading, liotik, HKI, lalu juga ada penjualan buku berkaitan dengan penelitian yang bisa dibeli, juga nih Bapak Ibu ada buku penelitian, lalu kita juga ada layanan bagi Bapak Ibu untuk bantu gitu ya untuk meningkatkan naskahnya, baik itu untuk publikasi di Sinta ataupun di International Wars, Scopus kita juga ada nih Bapak Ibu dibantu oleh Abisnag Press nah nanti juga Prof. Ryo akan menjelaskan di kami juga ada produk tools AI dan juga e-course nih karena kami yakin Bapak-Ibu semua juga butuh banget nanti Prof. Roil akan mendemokan ya Bapak-Ibu semua ya terkait dengan tools AI ini dimana ya kami selaku tim ya dibina oleh Prof. Roil, dibina oleh para trainer yang lainnya gitu ya, kita ada prom khusus chat GPT untuk mulai dari bab satu, ya mulai dari introduction sampai Bapak-Ibu nyari novelty itu bisa dibantu sama GPT Insya Allah Nah ini udah berbagai macam program kami nih Bapak Ibu semua yang baru mungkin join nanti boleh mungkin dikasih linknya ke Raffi ya, link-link termasuk join juga ke channel kami biar gak ketinggalan karena kita setiap bulan tuh ada 3 program gratis dan 3 program baik lainnya untuk Bapak Ibu semua, dan Alhamdulillah kemarin kita juga selesai juga, ada international conference gitu ya, ICOS ini pro-pro juga jadi salah satu nasumbernya dan ini keren banget Bapak Ibu ada 10 negara yang ikut, mudah-mudahan tahun depan kita bisa ada lagi dan Bapak Ibu juga bisa berpartisipasi nah selanjutnya juga kita juga menyalakan online workshop nih bagi Bapak Ibu semua yang ingin instansinya langsung bisa juga hubungi kami, hubungi saya hubungi Kang Rafi, kita juga bisa melayani langsung ke instansi Bapak Ibu semua nah ini juga tadi seperti yang saya ceritakan kita sebulan sekali, biasanya ada training offline, kalau Bapak Ibu juga mau silahkan, nanti bisa daftar juga langsung ke Kang Rafi, karena ini terbatas Bapak Ibu hanya kurang lebih 15 sampai dengan 30 orang jadi ke 15 orang, kita running nih Bapak Ibu, cuman memang gak kita open publik lalu juga ada in-house training Kita juga banyak bantuin edukasi Untuk para mahasiswa, dosen, guru Baik itu penelitipin juga Dan terakhir nih Bapak Ibu semua Alhamdulillah gitu ya Kita mendapatkan juga Apresiasi gitu ya Sambutan yang sangat luar biasa Kita bekerjasama dengan Waktu itu ada dua kementerian Pertama kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif Pak Sandiaga Uno kami mengapresiasi E-Bismark sebagai platform itu detailnya ada di Youtube Bapak Ibu lalu juga kita juga kerjasama dengan Kementerian UMKM termasuk dengan Kemdikbud pertama-tama saya mengapresiasi E-Bismark atas penyelenggaraan waktu itu kita karyain BIMTEK juga untuk dosen, untuk sertifikasi penampilan KM baik, Kang Raffi dirasa itu saja dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim Kita buka acara Ebas 30, mudah research gap dan novelty penelitian dengan ucapan basmala. Bismillahirrahmanirrahim. Saya kembalikan lagi kakak Raffi, terima kasih.
Siap Panono, terima kasih luar biasa. Jadi Bapak Ibu semuanya itu sedikit perkenalan tentang kami, siapa kami, apa saja yang kami berikan solusinya. Padahal itu untuk yang mau kenal lebih lanjut ada di kolom chat zoom ya Bapak Ibu semuanya bisa nanya admin kami juga yang... nyebar-nyebarin informasi di chat WA.
Baik Bapak-Ibu semuanya, saya akan langsung perkenalkan siapa pemateri kita hari ini dan apa yang akan dibahas sedikitnya ya. Nah ini Bapak-Ibu semuanya, itu yang tadi sepanjang. untuk sampaikan, kami akan menjelaskan tentang bagaimana penelitian dengan AI itu, khususnya menemukan bagaimana research script-nya lalu juga introduction-nya nah bisa dilihat ini Bapak-Ibu semuanya tentang apa sih custom GPT AI ini apa tujuannya, lalu juga untuk siapa aja, nah ini Bapak-Ibu semuanya bisa dilihat, wah ini spill dikit sebelum nanti dijelaskan lebih lanjut oleh pemateri kita, dan ini saya mau langsung spill bagaimana Nah, statistik testimoni yang sudah dapat menggunakan custom GPTI ini, dan bagaimana hasilnya, dan ini baru, nggak sampai 5 bulan kemarin, ini paling 2 bulan kemarin, 2 bulan sampai 3 bulan kemarin, ya, testimoninya langsung dari Zoom, kebetulan ibunya tidak on-cam, tapi langsung menyampaikan ke publik, saat live, ini dia hasilnya. Itu Alhamdulillah sudah submit dan proses review di C1 3L. Itu sudah lama sekali, itu sekitar 2 tahun yang saya maju mundur, maju mundur.
Masya Allah AI-nya membantu saya untuk lebih produktif. Ya Bapak Ibu semuanya kami potong aja, lalu saya sampai full agar Bapak Ibu semuanya nonton sampai akhir bagaimana powerful-nya penggunaan custom GPT ini. Dan bagi Bapak Ibu semuanya ini yang tadi Pak Anggro sampaikan, untuk yang mau ikut platen-platen abis mengelainya bisa.
di cek di abismark.id siapa pemateri kita hari ini ini dia bapak ibu semuanya asosiat Profesor Muhammad Roil Bilad, bapak ibu semuanya saya tidak perlu mengenalkan CV-nya beliau tidak perlu lagi Menjelaskan udah background pendidikan Langsung aja saya seneng sekali langsung menggambarkan Halaman ini Karena bisa dilihat Bapak Ibu semuanya Ada berapa dokumen Yang ada di skopusnya ini yang masuk skopus Wah yang di luar itu mungkin Berapa lagi Jadi yang skopusnya udah ada 300 dokumen skopus Udah ada 7492 Citasi Lalu juga H-indexnya 45 Kita mati-matian aja nih Untuk naikin H-index 1, 2, 3, bahkan 10 Susah banget Ini Bapak Ibu semuanya sudah 45H indeksnya, bagaimana caranya Bagaimana tipsnya juga Lalu bagaimana Bapak Ibu Penggunaan AI yang dibolehin Agar masuk juga Fidurnal skopus, lalu juga Masuk kriteria yang diwajarkan Nah ini penting bagi Bapak Ibu semuanya Agar mengatahui bagaimana rahasia Profil untuk mendapatkannya Baik itu Bapak Ibu semuanya, perhatikan dengan seksama, yang mau tanya jawab silahkan nanti akan ada link Slido di kolom chat Bapak Ibu semuanya, Slido itu untuk tanya jawab, jadi nanti di sana kita tanya jawab, Bapak Ibu semuanya saya akan tampilkan juga, gitu ya pada saat sesi tanya jawab berlangsung. Baik sudah pas gitu ya Bapak Ibu semuanya, sebelum 19.20, sudah ada juga Prof. Roilnya, saya coba tanya dulu, Assalamualaikum Prof. Roil, bagaimana sehat Prof? Salam, iya Alhamdulillah baik-baik.
Alhamdulillah, siap. Prof. Elzul sudah siap, Bapak-Ibu semuanya 400 orang di sini yang sudah siap. Silahkan catat poin-poin pentingnya.
Baik langsung saja Bapak-Ibu semuanya, kita langsung ke inti acara kita. Pada asosiat Prof. Muhammad Roil Gilat, Waktu dan Media, saya persilahkan. Terima kasih.
Kang Raffi, Pak Nugroho yang kasih introduction luar biasa nih. Semangatnya luar biasa. Semangat itu katanya kontajius.
Jadi nanti orang yang bersemangat itu menulari ke orang yang lain. Tapi ada juga katanya yang lebih kontajius lagi. Kalau kita itu menguap, kalau orang menguap ngantuk gitu.
Orang yang lihat itu biasanya langsung menguap juga gitu. Jadi nanti kalau saya menguap itu saya mati, saya off cam aja. Oke, Alhamdulillah kita bisa berjumpa di sini banyak sekali yang hadir. Kita bersyukur karena Allah memberikan kita jalan untuk duduk di majelis ini untuk belajar. Jadi ketika ada banyak hambatan lah, ada yang capek baru pulang kerja, ada yang lagi ada tugas.
Ada yang harus submit laporan, ada yang harus perintah si besok, tapi kita dikuatkan untuk hadir di sini. Mudah-mudahan ini jadi jalan ibadah, itu nomor satu, jadi niatnya dihabiskan. Yang kedua, malam ini mungkin sedikit highlight. Saya sudah terlalu sering mengasih materi di e-bus, jadi untuk sebagian orang mungkin itu redundant, sudah pernah. Yaitu saya mohon maaf.
Tapi mudah-mudahan saya bisa memberikan sesuatu yang baru lah ya. Oke, jadi saya mulai aja. Jadi saya share screen saya dulu sebentar ya. Oke, kelihatan ya.
Layar saya sudah kelihatan. Kang, Bang Raffi. Sudah, tinggal layar besar.
Oke. Mungkin yang banyak ya kalau masalah ini novelty segala macam ini terlalu umum lah. Saya pikir semua orang sudah tahu mungkin.
Tapi yang lebih banyak ingin saya tunjukkan nanti kalau waktunya cukup. Itu strategi permting. Strategi dan teknik permting menggunakan AI.
Karena ini bisa menghemat banyak waktu dengan hasil yang cukup optimal. Ada beberapa... Materi yang mau saya sampaikan, satu tentang khusus penelitian, khusus mengenai scientific contribution.
Kemudian memetakan riset, itu membaca secara mandiri menggunakan tools. Ada namanya voice viewer, ada namanya political papers, kita bisa gunakan scopus AI. Lalu saya bahas sedikit tentang research gaps and novelty.
Kemudian terakhir saya mau tunjukkan beberapa strategi untuk prompting. dan penggunaan custom GPT. Itu yang pertama untuk mencari research gaps and novelty.
Kemudian nanti kalau sempat, gimana caranya mengembangkan? Kalau kita sudah tahu ada research gaps and novelty, kita sudah dapat topik, gimana kita mengembangkannya menjadi sebuah proposal. Dulu mungkin ini bisa menghabiskan waktu banyak. Banyak karena banyak, bukan karena pekerjaannya, tapi bingung mau ngerjain apa.
Tapi sekarang ini bisa dalam satu kali duduk ini. Satu kali duduk kita bisa siapkan proposalnya. Itu berkah AI.
Karena kita cuma cukup mikir biar dia yang ngetik. Kita jadi pemikirnya dia yang mengerjakan. Saya nggak akan pernah bosan untuk kembali pada hal ini. Jadi riset itu esensinya adalah kontribusi saintifik.
Kontribusi saintifik, jadi setiap peneliti, setiap mahasiswa master, S3, setiap paper yang kita produce, itu sebenarnya klaim untuk saintifik kontribusi. Oke, ketika Bapak Ibu mau dokter pun pertanyaan cuma satu. Satu persoalan, satu pertanyaan, seribu satu masalah, satu jawaban. Itu saya sering bilang.
Jadi nomor pertanyaannya itu kontribusi saintifik Anda apa? Kemudian kita menjawab, kontribusi saintifik saya itu ini. Lalu di militan itu ditanyalah, kontribusi saintifik itu mesti baru. Nah itu yang kita tulis dalam disertasi, kita tulis dalam tesis, kita tulis dalam...
Apa namanya? Research paper. Dan ini semuanya sebenarnya sebuah argumentasi. Jadi saya sering menggunakan analogi pengadilan.
Kalau di pengadilan itu kan ada kaedah hukum. Barang siapa yang menuduh, dia yang mendalilkan atau dia yang membuktikan. Dalam ranah saintifik itu, barang siapa yang mengklaim bahwa dia itu punya kontribusi saintifik, dia harus membuktikan. Jadi biasanya yang kita lakukan ketika kita menulis itu adalah kita klaim hipotesis kita, terus kita sediakan bukti-bukti yang menunjukkan kalau klaim kita itu betul, lalu kita simpulkan bahwa klaim saya itu benar. Nah tapi yang menjadi perosolan kita sekarang adalah, kan ini semua baru bisa jalan kalau kita tahu ada yang namanya research gaps dan novelty.
Research gaps itu apa? Jadi research gaps itu adalah Saya akan bahas lebih detail ke depan. Jadi intinya gini, intinya riset itu atau penelitian itu sifatnya itu universal.
Jadi barunya itu bukan baru di Bandung, baru di Jakarta, baru di Brunei, baru di Malaysia. Tapi riset kita harus betul-betul baru di seluruh dunia. Yang nggak pandang jarak.
Jadi ilmu itu, science is without border. Oke, batas science itu ya... Batas ilmu pengetahuan. Jadi inilah bordernya. Jadi what we do as a scientist is to push the boundary of science.
Jadi kalau ada orang yang bilang dulu. Kalau kita bikin analogi itu ya. Jadi yang tidak diketahui itu dari kegelapan menjadi cahaya. Itulah cahaya itu.
Jadi perlu benar-benar baru itu satu. Kemudian ya belum pernah dikerjakan. Oke itu. Nah.
Satu permasalahan riset tadi itu, solusinya itu ada namanya riset proses. Dan ada orang bikin model, jadi ini model riset proses itu. Jadi definisinya itu rangkaian pekerjaan atau langkah-langkah yang diperlukan untuk menjawab problem riset.
Jadi kita selalu mulai dari problem riset. Ada problem, kemudian kita cari bagaimana... Kita mencari solusinya secara saintifik, kemudian kita kembangkan solusi baru. Nah, solusi baru karena belum ada kita sifatnya menduga, kemudian kita mendesain, kita harus proses pembuktiannya, kita siapkan data dan buktinya, kemudian di bagian akhir, ini yang biasanya paling repot orang-orang itu, dia nulis papernya, nulis publikasi. Kira-kira seperti itu.
Nah, untuk bisa ada memformulasi hipotesis, kita harus mengerjakan yang depan ini dulu. Nah ini biasanya masalah. Jadi kenapa dia masalah? Karena biasanya, kalau di Indonesia itu kan, satu, saya kasus dosen misalkan, karena ini banyak peseranya dosen.
Pulang dari Jepang, pulang dari Jerman, pulang dari Australia, balik peralatan risetnya nggak ada. Software yang diperlukan nggak ada. Terus dia harus mulai lagi dari nol. Jadi nggak bisa lanjutin topiknya. Padahal kalau lanjutin itu tinggal rubah parameter, parameter nanti dia bisa tumbuh secara organik.
Dia tumbuh risetnya secara organik, oh tambahkan elemen ini, tambahkan elemen dan seterusnya. Itu kadang-kadang nggak bisa, kadang-kadang. Di semua kasus, setahu saya, dokter-dokter Indonesia yang dari luar balik Indonesia dia harus memulai sesuatu dari baru. Itu jadi masalah. Yang kedua memang dia nggak pernah neliti.
Jadi orangnya itu emang gak pernah baca, males baca. Gimana mau baca, orang jurnalnya, kampusnya aja gak berlangganan AI. Eh sorry, gak berlangganan jurnal gitu. Jadi yang gak bisa baca. Jadi ya ini gak bisa baca research paper karena memang gak ada.
Gak ada. Dan ya itu tuntutan untuk research mungkin gak terlalu besar di awal. Sehingga ya ilmunya gak update. Padahal kita ingin... Mengembangkan sesuatu yang, apa namanya, kita harus benar-benar mengerjakan sesuatu yang baru, baru kita bisa mengklaim ada kontribusi saintifik.
Nah, bagaimana sih cara milih topik jika memang constraint-nya seperti itu? Oke, ada lagi kasus mahasiswa S3. Mahasiswa S3 ini kan cukup lah, masih belum tahu apa-apa.
Tiba-tiba sama dosenya langsung disuruh, kamu cari topik, bikin proposal. Ya bagaimana dia mau bisa nyari topik? Orang dia knowledge aja, pengetahuan saja di bidang itu dia baru mau belajar. Ini jadi semuanya masalah. Nah, kita coba telusuri secara sistematik.
Jadi bagaimana sih idealnya itu mencari topik. Nah, kalau kita di kampus-kampus besar yang ekosistem risetnya sudah bagus, biasanya topiknya sudah dikasih. Topiknya sudah ada, jadi nggak mulai dari nol.
Kalaupun kita misalkan ketika kita aplikasi S3 gitu, atau postdoc gitu, ini, terus kita harus bikin proposal, itu hanya... Sifatnya formalitas saja, nanti ujung-ujungnya kita kerjakan topik yang sudah ada. Nah itu kalau kita di kampus-kampus besar.
Bahkan di Indonesia pun kalau di ITB, di teknik kimia ITB, dulu kami harus milih topik yang disediakan sama dosen. Jadi kita nggak perlu lagi tahu tentang novelty, tahu tentang scientific contribution, dan seterusnya. Yang ngasih kita, gurunya. Maha guru di bidang itu, orang yang sudah Meliti lama disana, saya pernah ingat Jadi waktu saya di Belgia dulu Lusens saya bilang, gak ada Data yang dihasilkan di lab saya ini Yang tidak jadi paper Karena kita memang sudah berada di ujung Batas pengetahuan itu Apapun yang kita lakukan itu ya baru Karena kita sudah tahu semua yang lain Jadi paling enak itu Kalau kalau pemimpinnya sudah ngasih topik, oke terima aja. Oke, sami'na wa ta'ana.
Kecuali memang kita punya prinsip tertentu, kita punya misi tertentu mungkin ini. Jadi kita punya misalkan follow your heart. Wah saya bener-bener pengen misalkan riset tentang poligami di Indonesia. Pengen penasaran banget kenapa misalkan laki-laki usia 40 ke atas selalu kalau ngobrolnya tentang poligami gitu.
Terus dia pengen buat riset itu. Ya it's okay, silahkan. Oke, terus ada masalah misalkan problem rumah tangga karena perceraian.
Dia ingin riset tentang itu, ya silahkan. Jadi solve actual problem. Tapi, di luar tadi novelty itu.
Karena novelty itu relatif mudah, apalagi kalau pakai AI. Di luar novelty tadi, ada beberapa hal yang perlu kita pertimbangkan. Kita lihat tren. Nah, ini saya nggak tahu dulu.
Jadi, kita lihat tren. Jadi apa topik-topik yang banyak diteliti sekarang Ini supaya kita nggak mengerjakan sesuatu yang Apa namanya istilahnya itu? Proyek kering gitu Kita pengen yang basah Basah itu bukan banyak cuannya Tapi banyak disitasi Kalau di riset itu cuannya itu sitasi Kemudian ya kalau memang ada research project Ya berarti itu dari dosen atau dari grup Ya silahkan ikut Terus kita juga lihat, kita join ini ke grup-grup yang mana.
Jadi kadang-kadang saya selalu bingung, orang milih sekolah itu, dia milih universitasnya. Itu keliru itu. Yang paling betul kalau kita mau riset, kita milih pemimpin saya siapa. Nggak begitu penting dia kerja di mana, yang penting orang itu betul-betul ahli di bidang yang kita ingin tekuni. Nah lalu ini kita siapa pemimpinnya?
Pilih pemimpin yang produktif, selalu ini student dan seterusnya. Nah kalau misalkan nggak pernah dia punya mahasiswa sama sekali, nah itu hati-hati. Antara dia itu memang males meneliti atau mungkin baru lulus, baru lulus kan berarti kan masih amatir kan.
Jadi kalau kita punya kebebasan untuk mencari, carilah supervisor yang produktif dan seterusnya. Karena selanjutnya ketika dia itu produktif, ketika dia itu proyeknya banyak, kawannya pun banyak. Jadi nyari kerja setelah itu pun tinggal kirim WhatsApp aja, oh ini mahasiswa saya tolong diterima. Itu kejadian lah, jadi kalau saya misalkan ada orang nyari mantan mahasiswa saya, ketika saya rekomendasikan langsung masuk. Karena dia sudah sama-sama tahu, oh ini lulusan didiri oleh Profesor X gitu.
Jadi jaminan mutu lah. Nah terakhir itu, jadi kita harus... jaga kesimbangan antara menjadi terlalu pragmatis ingin cepat selesai saja satu tahun selesai gitu, yang penting murah cepat gitu-gitu Ya nanti kalau kita terlalu berkompromi dengan mutu, itu nanti kita jadi mutunya jelek, derajat kita jatuh.
Ya ini dianggap gampangan. Dan itu bisa mengakar ke personalnya. Jadi dia jadi orang yang gampangan, pokoknya pengen cepat. Nah terlalu idealis juga jangan, nggak selesai-selesai nanti.
Saya mau sampelnya 10 ribu katanya, di interview satu per satu. Ya nggak selesai-selesai, itu idealis. Jadi... Khairul umur katanya, jadi sebaik-baik pekerjaan itu yang menengah-tengah, terlalu idealis yang enggak, tapi terlalu pragmatis yang enggak.
Dan ketika kita memilih itu, ketika kita mau mulai itu, pertimbangkan constraint, constraint ini batasan-batasan, ada batasan biaya misalkan. Berapa banyak LPDP support riset saya, berapa banyak riset grant saya ngasih, ini cukup enggak untuk mengerjakan ini. Kemudian, Ada biasanya constraint waktu juga, kemudian constraint resources yang lain lah. Kayak kita juga kan, kalau misalkan dosen, itu banyak kerjaan lain, ada kerjaan administratif, kerjaan lain-lain lah.
Dan ini menjadi pertimbangan. Sehingga, meskipun riset problem itu di depan, dan formulate hipotesis di depan, bagian yang belakang ini juga dipikirkan waktu kita nulis. Bagian yang belakang ini juga dipikirkan.
Dan ini oke, karena ini masih dalam tahapan pemikiran. Jadi nggak ada batasan. Jadi kita bisa berimajinasi tanpa batas. Kita bisa berimajinasi tentang kehidupan mikroba di bulan, di Mars, gitu-gitu.
Kan nggak ada, tanpa harus ke sana. Nah ini semuanya itu. Jadi silahkan berkontemplasi betul-betul.
Ini beberapa poin-poin yang menurut saya cukup penting. Oke, nah setelah itu, jadi pertimbangan satu lagi, yang pertimbangan kedua itu ya kita perlu baca. Jadi ini pekerjaan apa namanya, wajib peneliti tapi sering dikesampingkan. Jadi study itu penting, jangan sampai kita nggak ngerti apa-apa, ngapain kamu kerjaan ini, ya udah saya disuruh sama pemimpin saya.
Ya memang itu betul juga jawabannya, tapi kan itu bukan jawaban yang... harusnya pada konteks yang tepat pas kita lagi ujian terus dijawab oh saya ini karena diminta sama dosen saya seperti ini jadi mereview literatur itu penting supaya kita tahu motivasinya apa kemudian interestnya apa belajar konsep-konsep apa yang ada di sana karena kalau riset itu kita menguasai konsep yang dari kuliah S1 itu kagak cukup Mesti ada konsep lain, sedemikian sehingga itu kelihatan dalam. Kelihatan dalamnya.
Nah kalau kita misalkan riset, terus kita merasa saya merasa gak belajar apa-apa, itu patut dipertanyakan. Jangan-jangan memang risetnya itu dangkal. Atau juga ilmu-ilmu S1 bisa dipakai untuk mengerjakan. Itu kita harus ada alert.
Kok merasa enggak ini? Enggak. Saya enggak. Gak ada effort gitu Nah kalau sampai terjadi seperti itu Berarti bisa jadi riset Anda itu ya kurang dalam Padahal menurut saya Jadi saya pernah Mengerjakan banyak hal, saya pernah nyantri Saya pernah ini Saya bilang satu Mungkin hal sukses yang saya pernah kerjakan Biasanya kalau orang yang pernah sukses Itu kan dia ingin melakukannya berulang-ulang Tapi ada kesuksesan yang saya pernah capai Dan saya hanya ingin lakukan itu sekali Yaitu sekolah BSD Gak mau lagi saya PSD kapok, walaupun saya selesai lebih cepat dari ininya, prestasi saya bagus, tapi proses pembelajarannya itu luar biasa, sampai badan saya pun nolak untuk riset lagi.
Nah, melalui proses membaca inilah sebenarnya kita menemukan ada riset gap atau novelty itu. Nah, dari sana kita memformulasikan hipotesis. Jadi kalau hari ini topiknya riset gap dan novelty, terus...
Jadi jawabannya adalah ya baca, baca, baca Dan baca, karena Oke, mengerti itu artinya Orang baru, anggap aja Disini ada berapa pesertan Disini ada 436 peserta Kemudian Ada satu orang lagi join Jadi 437 Bagaimana cara saya tahu malah yang join Kan ribet itu, saya harus tahu semua Orang yang join sebelumnya 436 ini sehingga yang ke-437 secara masuk. Saya bisa tahu. Nah kalau di sini kan... Ya kita bisa lihat dari lognya lah, let's say kalau di zoom ini.
Tapi kalau di dunia itu agak susah. Karena satu, kita nggak betul-betul tahu ada berapa orang yang ada di sana. Kita nggak betul-betul tahu ada berapa banyak knowledge, pengetahuan yang sudah didalami di sana.
Nah itu yang paling penting itu ini. Dan ini kejadiannya itu mungkin nggak terjadi di sebagian orang, tapi pernah terjadi di saya. Jadi biasalah kalau kita meneliti itu kan. harus ada namanya sense of arroganci.
Karena kalau kita merasa rendah diri gitu, nggak, udah lah, udah lah, bodoh gitu, tambah rendah diri lagi kan gimana mau bersaing gitu. Jadi saya menanamkan bahwa harus ada sedikit arroganci, bahwa kita tuh bisa lebih bagus dari yang lain. Jadi saya selalu bilang, oke, saya akan bikin studi yang komprehensif. Saya ingat ini cerita kisah nyata.
Studi komprehensif, apa namanya? Studi komprehensif, jadi di riset saya itu tentang ada terkait-kait bio-bio-nya, bioreactor, sehingga banyak faktor X, faktor psikologi yang terlibat. Nah setelah saya desain eksperimen, saya bikin semua material saya itu banyak lah, itu riset terbesar yang pernah saya kerjakan, itu sebelum saya belajar yang tadi itu.
Belum belajar proses riset yang bagus. Bikin semuanya siap tes gitu. Di tengah perjalanan, 75% dari tahap 1 itu, saya menemukan ada orang lain yang publish. Ya, publish. Dan orang itu pernah ketemu, dia pernah ketemu.
Tapi dia nggak cerita bahwa dia sedang riset itu. Itu satu down. Tapi saya berhasil mengangkat motivasi, oke, saya akan uji dengan parameter lain. Uji parameter lain itu melibatkan eksperimen. Eksperimennya saya ingat itu bulan Desember, dingin sekali.
Saya dilap tengah malam, aerasinya pakai aerasi luar, mikroorganisme saya membeku. Kemudian saya pulang, saya nangis. Gak bisa eksperimen jalan kaki saya, ada 5 kilo dari kampus ke kosan. Nah itu cerita saya. Tapi ini lah, jadi itu novelty itu penting.
Jadi disana itu perlu kita tahu yang jabs Akhirnya yang gak bisa dipublish Jadi saya punya dataset yang sama Sampai sekarang itu saya bilang saya jadikan sebagai monumen kenangan memori Biar saya bisa cerita nanti Seperti ini kan saya cerita bahwa Oh pernah kejadian hal seperti ini Oke lalu kemudian kita bisa belajar Selain mencari kebaruan tadi Kita bisa belajar metodologi yang mau dipakai Bagaimana saya mendesain eksperimen Parameter apa yang perlu saya uji, yang perlu saya analisis, dan seterusnya. Kemudian bagaimana cara menganalisis. Sehingga mereview literatur itu membuat kita tidak harus inventing the wheel.
Kita nggak harus mulai dari nol. Kita mulai dari depan. Kalau mau balapan kan, lawan negara-negara maju juga kan mulai dari belakang.
Kita baca-baca langsung di depan. Start-startnya. posisinya sama, pool positionnya biar sama-sama tumbuh, berkembang oke, mereview itu ada baca kita nyari, ini saya gak mau bahas kemudian yang saya ingin tekankan itu in-depth reading, nah baca itu jangan baca banyak dan mendetail, ini saya kasih informasi sesat jadi bacanya itu pilih Betul-betul pilih yang dibaca, karena nggak semua paper itu betul. Nggak semua paper itu patut dipercaya.
Banyak-banyak juga paper-paper yang kacau. Jadi carilah paper yang mungkin banyak sekali di stasi, kemudian dari penulis yang dikenal, dihormati di bidang itu. Nah, belajar dari sana.
Jadi salah satu syarat menurut ilmu itu, Jadi gurunya itu, Mursyidnya itu bagus. Kalau kita ini kan bacanya dari peper yang bagus. Jangan sampai salah di D nanti.
Itu yang ingin saya tekankan. Kemudian dari sana baru kembang. Baca dari satu atau dua aja. Jangan baca terlalu banyak.
Nah, yang selanjutnya adalah bagaimana cara collection ini. Dan ini penting kalau kita lakukan proses identifikasi ini dengan... Cara yang konservatif. Oke, mulailah dari tadi, paper yang kita anggap betul, direkomendasikan oleh kolega-kolega, termasuk pembimbing, biasanya bilang, kamu baca paper ini. Oke, dari sana nanti isunya daging semua.
Itu biasanya paper-paper yang disitasi banyak. Oke, dari sana kemudian, dari sana kita baca, kita membaca mana yang, jadi kalau kita baca artikel, satu artikel itu bisa 30 sampai 40 referensi, tapi sebenarnya dari 40 itu, nggak semuanya relevan sama topik itu. Oke, cari yang betul-betul relevan.
Kemudian kita lihat dari yang dia citasi, dari referensi, dari list of referensi. Jadi kita trace-nya itu ke bawah. Kemudian kita trace juga mana yang mencitasi artikel ini.
Misalkan dari yang mencitasi artikel ini ada dua. Kemudian dari sana kita trace lagi. Ada referensinya, ada yang mencitasi, ada yang nggak citasi, dan seterusnya, dan seterusnya, dan seterusnya, dan seterusnya. Jadi kita punya mosaic paper-paper yang betul-betul berhubungan. Nah sekarang kita sudah dapat ini.
Apa namanya, pool of knowledge saya sebutnya itu. Kayak kolam pengetahuannya udah dapat, tinggal kita minum aja. Pool of knowledge-nya itu kita dapat.
Karena kalau kita minum semua air di lautan itu, yang gak bakalan tambah haus kita. Jadi kita minum itu harus cari spesifik, yang betul-betul pengetahuan yang kita mau itu. Karena kalau di luar itu nanti nggak penting. Udah lah, anggap aja.
Nggak ada yang penting selain yang saya kerjakan. Udah, baca yang spesifik itu aja. Betul-betul pelajari kata terminologinya, persamaanannya, cara ini yang perlu belajar. Dan itu nggak banyak. Ketika kita sudah mendalami benda yang satu ini, yang lain-lain itu rasanya, oh ini bagiannya ini, bagiannya ini.
Jadi kita itu, setelah itu kita namanya bangun, ada namanya body of knowledge. Jadi kalau pengetahuan itu ada badannya, kita punya... Kita bangun badannya, kemudian kita tambahkan organnya, organnya, organnya, dan sebagainya.
Sehingga atribut dari pengetahuan itu, itu kita kuasai secara komprehensif. Nah, barulah sekarang ini layak dibangun arogansi. Oke, saya paham.
Mau siapa yang nulis, saya bisa ngerti. Kita bangun arogansi yang bagus. Nah, ada tools. Tools misalkan, force viewer ini, itu membantu sedikit untuk melihat apa yang kita lakukan. bagaimana chain of reference, bagaimana misalkan tema yang bersesuaian dan seterusnya.
Ini nggak akan saya tunjukkan, tapi nanti bisa klik linknya itu ya. Coba saya klik sini, sini masuk. Nah ini dia gratis, caranya terlalu lama untuk saya praktikkan, tapi ada banyak di Youtube. Nah dia bisa memberikan kita ini, kayak peta lah, saya bilang itu pemetaan pengetahuan, pemetaan penulis, pemetaan tema, dan seterusnya. Nah ini silahkan dicari petunjuk cara pakainya itu.
Cuma dia memberikan kita kayak semacam overview yang dari jauh. Sehingga tadinya itu pendataan pertama itu kita kuasai betul-betul body of knowledge-nya itu, pengetahuan yang mendasar. dari topik yang kita akan terpunyai. Nah sekarang kita tahu konteksnya secara umum. Jadi biar kita nggak book smart, tapi juga street smart.
Terus yang lain itu ada namanya connected papers. Connected papers ini mirip-mirip sama ini, cuman dia ini berbayar. Connected papers ini, kalau kita misalkan masukkan, ini ya. Kalau kita masukkan data, ini contohnya ini, ini paper saya. Kita masukkan link-nya atau DOI-nya, kita bisa melihat bagaimana paper ini berhubungan sama yang lain-lain.
Nah ini zaman saya sekolah dulu nggak ada. Dan kita bisa masuk dari, oh ini hampir semua paper saya. dari Elysius ini yang makin besar ada yang ini ini kita bisa open graph kita mulai koneksi paper ini mana-mana aja mengisitasi dan sebagainya waiting for a server nah ketahuan dah nah ini tapi ini terbatas ini you have used 2 out of 2 free graph Nah ini saya nggak bisa lanjut karena dia bayar.
Bayarnya cukup murah. Dia kalau nggak salah cuma 3 dolar unlimited per bulan. Oke, ini untuk salah satu toolsnya. Yang lain kalau mau belajar itu di Scopus. Scopus itu kalau kita buka ini.
Nah Scopus itu punya AI, namanya Scopus AI. Nah di sana kita juga bisa mempelajari konsep-konsep secara sistematik. Kalau saya klik di sini.
Nah ini. Skopus AI, ini kalau dari link yang saya kirim dari materi PowerPoint itu juga bisa masuk langsung ke sini. Ini misalkan saya bilang, apa ya topik yang ini, misalkan online webinar as a tool for enhancing learning. Nah ini yang Scopus AI, ini untuk yang punya akun Scopus tapi nggak semuanya dikasih. So kebetulan saya ini dapat, oke saya bilang, kasih perintah.
Oke kalau saya klik ini, nanti dia akan ngasih kita, ini tahapnya, creating plan to answer, blablabla. Nah keluar lah sama dia. Online webinar as a tool for enhancing learning. Oke, kita beli ya. Real-time communication, blablabla.
Jadi, Skopus AI ini membantu kita untuk mempelajari konsep secara, apa namanya, systematic. Oke, dia akan bikin dulu summary-nya. Kemudian kita bisa lanjut ini. In summary, webinar are versatile and effective tools for enhancing learning by providing real-time interaction, improving learning outcomes.
increasing engagement, dan seterusnya. Oke, ini kan summary-nya. Summary untuk mempelajari konsep apa yang ada di research paper.
Ini menggunakan data dari reference dari 2003. Jadi, sekitar 20 tahun yang lalu. Nah, kalau saya misalkan turun, saya bisa pergi ke expanded summary. Ini lebih luas lagi ringkasannya.
Impact of online webinar on student engagement. Ada yang meneliti ini. Satu, dua, satu. Key challenges and benefits of using online webinar. Connection, training.
Biasanya perlu interaksi ini antara. Contohnya, benefit-nya apa. Terus integration to additional framework. Ada banyak lah. Jadi dia akan memetakan konsep-konsep yang diteliti berdasarkan pada jurnal-jurnal yang terindeks Skopus.
Oke. Ini Skopus AI. Dia tunjukkan referensinya. Nah ini. Dia nomor satu dari siapa, dari siapa, dari siapa.
Oke. Kemudian ada juga konsep map. Dia ngasih ini. Netmap, oh, online webinar as a tool for enhancing learning, ada web conference, ada student achievement, ada distance education, e-learning.
Jadi kalau bikin book chapter itu saya selalu refer ke Scopus AI, karena dia yang memetakan konsep lumayan bagus. Dan ini bisa di-download, bisa di-download, itu sudah di-download, chart-nya kalau saya buka. Yes, maaf.
Itu adalah konsep dari Skopus. Oke, kemudian saya ingin tahu siapa aja yang ahli di bidang ini, yang paling banyak publish. Nah, jadi kita tahu.
Tadi makanya saya bilang tadi kita harus tahu siapa gurunya. Nggak ada, karena dia belum banyak yang publish mungkin tentang webinar ini. Kemudian, go deeper. Kita terus bisa tanya terus, misalkan kita, what are the key components of effective online webinar?
What are the best practices evaluating effectiveness of blah, blah, blah? How can interactive elements be incorporated into this? Misalkan kita minatnya di bagian kedua ini, gimana cara bikin webinar yang interaktif, kita bisa klik.
Nanti lanjut pertanyaannya, kemudian terus dia nanya-nanya gitu. Jadi bayangkan, sekarang kita bisa custom pertanyaannya. Oke, lanjut, lanjut, dan seterusnya.
Jadi makin mudah kan untuk pendalaman materi. Oke, nah ini yang saya nggak ngerti lah bagaimana chatting dari Skopus. akun saya kalau dipakai sama ada temen itu nggak keluar dia scopus.ai saya bingung tapi adalah entah lewat apa saya nggak ngerti tapi kadang-kadang kalau walaupun pakai akun yang punya saya itu enggak nggak bisa terbuka di tempat lain kemudian ada tetap lagi ada expanded summary nya ada gitu dan seterusnya dan kita bisa baca lebih dalam lagi lebih dalam lagi dan seterusnya jadi ini memudahkan kita melakukan proses pendalaman materi ya Scopus AI sudah, nah apa perangkat memetakan tadi itu selain tadi Scopus yang sudah saya bahas itu ada banyak tools-tools AI lain yang bisa membantu kita untuk melakukan ini, nah contohnya misalkan disini ada PDF, read PDF ada elicit, ini ada konsensus Ada side AI, ada side space.
Mana-mana saja itu ininya sama. Bagaimana cara dia bekerja? Nah ini kalau misalkan masuk di GPT saya, kita buka di GPT itu, kelihatannya nanti halamannya seperti ini.
Nah ini tadi menggunakan metode yang non-AI, walaupun skoposnya sudah sepakai AI. Tapi kalau misalnya saya mau pakai... apps yang ada di OpenAI misalkan, kita bisa klik explore GPT ini, kemudian kita cari research and analysis, research and analysis, dapatnya scholar GPT, consensus, size-based, scholar AI. Video, summarizer, ini saya nggak tahu diurut berdasarkan apa.
Wall frame ini untuk math, ask PDF, ask your research assistant. Programming ada code, copilot, dan seterusnya. Ini education, write anything, tutor me, blablabla.
Oke, ini banyak, silahkan di-explore sendiri. Nah, saya akan mencontohkan misalkan pakai SAD. Aset AI, ini AI yang berbayar, sayang sekali.
Kalau Bapak Ibu pertama kali buka, itu dia nanti akan kasih gratis. Tapi gratisnya itu hanya 5 kali pertanyaan. 5 kali pertanyaan, setelah itu nanti dia bilang, oh Anda harus bayar.
Berapa bayarnya? Relatif murah lain. Silahkan, tapi saya nggak mau sarankan. Yang saya sarankan adalah Bapak baca lah yang secara sistematik. Nanti saya tunjukkan bagaimana cara baca.
Oke, sekarang kita klik assistant, kemudian di assistant ini kita bisa set, kita bisa setting. Nah ini kita bisa misalkan mau tahunnya kita batasin, misalkan 2020 sampai 2025 contohnya. Tipe publikasinya ini structured, sorry jangan structured as part. Kemudian publication to consult bisa banyak.
Jurnal yang kita mau, kalau kita misalkan punya target spesifik jurnal yang kita tahu, bagus. Kemudian kita bisa tanya hal yang sama, yang tadi saya bilang. Ini pun nanti jawabannya, ini discuss. CD ini 2 prom left, start your free trial.
Nah ini karena akun yang apa ya, yang saya pakai ini masih free trial. Terus dia keluar, dia nanti akan keluar semua. Dia jelaskan langsung dan dari sumber yang bisa kita trace.
Nggak seperti misalkan kalau pakai GPT itu. GPT itu kan ngasih jawaban, dia ngasih referensi tapi nggak bisa kita pakai, nggak bisa kita trace. Kalau yang ini memang basisnya itu dari jurnal. Oke, sebentar dia agak lama. Nah, dari sini kita tanya-tanya.
Jadi nanti jawaban ini webinar facility interactive learning, bla bla bla. Ada banyak jawaban. Dan jawaban ini, jawaban ini tuh kita bisa trace. Gupta ini siapa? Gupta ini.
Ya jadi Ayn Shum Journal of Anesthesiol. Patel ini ya dari jurnal mana? Terlambat, Rana, bla bla bla, ada jurnalnya ya, Indian Journal of Ophthalmology, dan seterusnya.
Oke, referensi dari site AI ini, itu kita bisa export. Nih, export, nanti export sini masuk ke Zotero atau mana, terus kita pakai untuk bikin list of reference. Walaupun list of reference sebenarnya kita bisa dapatkan dari sini.
Kalau kita copy ini, udah langsung dapet list of reference. Hai eh saya tanyakan aja notepad ini kalau saya copy tadi kan ini kalau dia keluar sama list of reference banyak Oke skopos sudah ada banyak AI sudah nah ini semuanya itu rata-rata berbayar ya Dan bayarnya itu di angka kisaran 12 dolar per bulan. Oke, 12 dolar per bulan. Nah, yang Skopus pun, Skopus ini kampus kita yang bayar. Oke, kampus yang bayar.
Kalau kampus kita subscribe di Skopus, ya Alhamdulillah dapat. Kalau nggak ya pinjam, kawan. Nah, sekarang.
Oke lah, itu cara tradisional. Sekarang saya punya chat GPT, saya ingin pakai untuk cari novelty, gimana caranya. Jadi yang terpenting itu adalah, di topik saya di awal itu saya bilang strategi prompting. Jadi bagaimana cara kita memberikan perintah.
Oke, nah nomor satu, GPT itu nggak ingat dia ngambil informasi di mana. Dia juga nggak paham informasi yang ditulisnya sebenarnya. Dia hanya menggunakan common, jadi kalau kita kasih informasi yang salah, tetap dia akan pakai salah itu. Mungkin kalau ada kesempatan yang lebih jauh, saya bisa diskusikan sedikit prompt nanti lah.
Oke, ini strateginya dan ingin saya praktekan nanti ketika kita develop research gaps and novelty. Jadi kita selalu menganggap... Dia itu sebagai organisme yang mengerti apa yang kita minta, tetapi dia nggak punya prior knowledge atas apapun, hingga kita ngasih tahu.
Jadi GPT kamu asisten saya menulis artikel ilmiah, harus dikasih tahu, menulis artikel ilmiah dengan standar penulisan jurnal internasional bereputasi, kayak gitu. Supaya dia langsung ngeh, oh seperti ini. Jadi harus benar-benar instruksi harus jelas dan spesifik.
Kasih konteks, kasih waktu untuk berpikir. Ini mungkin bingung, maksudnya gimana? Jadi gini, jadi ada namanya teknik prompting, namanya from the least to the most. Jangan langsung dihajar pakai yang susah.
Harus secara bertahap. Kemudian gunakan bahasa yang ringkas. Prom itu satu kali ngetik itu bisa 8 ribu kata. Tapi kalau kita ngasih instruksi 8 ribu kata dia nggak paham.
Ini sebenarnya bapak ini maunya apa sih kalau sampai 8 ribu kata. Ini nggak ngerti juga apa yang dia mau. Terus gunakan bahasa yang benar-benar kita kuasai.
Dalam hal ini saya itu lebih nyaman. Sebenarnya prompting bahasa Inggris, karena bahasa Indonesia saya jelek. Kemudian ini, berikan contoh, berikan umpan balik, ini kira-kira strategi prompting yang saya ringkas sesuai dengan pengalaman saya pakai. Jadi saya pakai jubit ini hampir setiap hari. Nah, dalam konteks prompting tadi, ada beberapa juga teknik.
Yang membedakan antara kita prom untuk tujuan umum dengan untuk tujuan akademik. Untuk riset, untuk nulis, untuk itu promnya sedikit berbeda. Misalkan contohnya yang sebelah kiri ini kalau kita mau bikin konten kreator gitu.
Dan seterusnya. Yang di sana tuh ada elemen kreatif. Siapa, sumbernya dari mana, nggak penting gitu.
Asal... Asal eye catching, ear catching, attention catching. Mungkin beda-beda atribut kan kalau yang common. Nah, ketika kita melakukan akademik, jadi konteksnya itu benar-benar kita kasih tahu, knowledge-nya pun kita switch off.
Source memory-nya pun kita matikan, sehingga kita hanya menggunakan intelligence. Jadi kecerdasannya saja. Kemudian sisanya itu kita masukkan secara... Ini saya contohkan nanti. Sebelum masuk ke research gaps dan novelty, saya akan memberikan sebuah analogi.
Jadi analogi ini upaya untuk menyederhanakan sesederhana mungkin, sehingga substansi informasinya itu nyampe, tapi nanti atribut-atributnya mungkin nggak 100% betul. Jadi ini contoh bidang penelitian yang jenuh. Yang jenuh itu artinya ya sudah banyak papernya. Nah kalau sudah banyak papernya itu kan nanti ada yang jadi resepnya adalah ya kita baca semuanya sampai kita bisa melihat secara jelas bahwa oke di tengah-tengah sana ini ada yang ada namanya ruang penelitian atau gap penelitian atau research gap.
Ini analoginya. Pertanyaannya kan kalau orang yang baru itu, biasanya kita nggak tahu batasnya antara studi yang satu dengan studi yang lain. Jadi yang terlihat di mata pemula, itu ekstrimnya adalah nggak pernah ada yang mengerjakan. Jadi kelihatan dia nggak paham apa-apa.
Atau dia susah membedakan. Jadi nggak kelihatan batas-batasnya ini. Garis-garis lingkarannya nggak kelihatan.
Sehingga semuanya kelihatan blur. Nah itu kejadian di kita. Kelihatan blur, nggak tahu. Oh ini... Jadi susah bagi kita untuk menjelaskan aspek kebaruan.
Sehingga kita pakai lah namanya bagaimana kita strategi prompting, kita pakai bantuan AI untuk membantu kita nyari itu. Tapi pendekatannya sama. Jadi pendekatannya adalah tetap sama. Untuk tahu resource gap, kita harus baca yang banyak. Kita harus baca yang banyak.
Dari sana kalau kita sudah tahu semua yang ada, baru kita bisa mengidentifikasi bahwa apa yang akan kita lakukan itu baru. Jadi bagaimana cara implementasi ini di Fronten? Jadi saya akan suruh dia baca.
Jadi kita bisa mulai dari mana-mana. Kita bisa mulai dari artikel review. Di artikel review itu biasanya di bagian akhir itu selalu ada future perspective.
Di mana orang yang mereview artikel itu bilang bahwa topik-topik penelitian ke depan itu apa saja. Bisa langsung ngambil dari sana. Lalu kita bisa tahu crisis gaps-nya apa.
kebaruan apa dan seterusnya. Topik nomor dua, ini kan kalau udah ada orang yang bikin review, gimana kalau belum ada orang yang bikin review? Ini kalau saya kasih contoh ya, saya buka, sebentar saya stop dulu, saya buka artikelnya. Saya nyari tahu di mana dia. di review oke ini saya mau share ada sebuah artikel review Ini artikel review, judulnya ini lah.
Oke, biasanya di artikel review seperti ini, di bagian akhirnya, future perspective, nah pendek ya, disini udah ketahuan ini mana-mana aja yang perlu. Belulah, future perspective. Ini pandangan penulisnya tentang perspektifnya.
Nah, dan di tengah-tengah ini biasanya juga ada, oh ini belum dikriakan, itu belum dikriakan. Nah ini kita minta AI. Bisa nggak kita minta AI untuk melakukannya?
Nah ini saya akan kasih contoh bagaimana kita bisa mempergunakan AI membantu kita untuk membaca dan menganalisis dokumen tadi itu. Ini contohnya misalkan. Nah, promnya itu biasanya, strateginya itu gini. Ini saya pakai custom yang Edismak. Pertama kita minta dia untuk tunggah file yang berisi informasi literatur terbaru.
Kemudian, kita minta dia untuk merangkum informasi-informasi penting yang sedang ber... yang sedang berkembang. Nah ini yang saya bilang, berikan waktu untuk, tadi kalau kita prompting itu, sebelum nanya macam-macam, kita kasih dia waktu untuk belajar. Ini saya bilang, berikan waktu untuk berpikir atau belajar.
Jadi promptnya itu, misalkan kalau saya harus mulai prompt, Dan ini nggak pakai custom-customan ya, ini pakai GPT biasa aja. Yang penting kita tahu strateginya. Nah dan GPT-nya itu GPT yang berbayar, GPT yang premium.
Nah tadi sudah diumumkan di Ebismark itu ada banyak GPT. Semua custom yang ada di sini itu ada di GPT Ebismark, silahkan sewa di sana. Nah pertamanya minta, suruh dia belajar.
Jadi, nih. Nah ini kan saya suruh dia pelajari review artikel yang referensinya itu bisa mungkin ratusan. Jadi dia membaca materi yang sudah terkondensasi.
Ini kalau membaca literatur. Jadi saya minta dia baca dengan seksama. Kemudian saya minta dia baca dan rangkum isu-isu penting yang dibahas di artikel ini.
dalam nah ini kita minta dia belajar kita bilang bikin dalam 5 poin biar gak terlalu panjang jadi dia bikin pakai poin-poin aja nah ini perang pertama suruh baca sebelum kita nyari novelty segala macam ini dia dari bahasa Inggris kemudian langsung pakai bahasa Indonesia Kemudian lanjutannya, saya baca di sebelah. Oke, kita minta dia usulkan lima topik baru. Lima topik baru yang memiliki aspek novelty. Oke, asalkan hasil analisis dokumen.
Sarankan 5 topik penelitian baru, masing-masing dengan diskripsi singkat, terus buat justifikasi mengenai research gap kebaruan penelitian. Ini gak apa-apa, tambahkan aja 150 kata. Oke, cek. Oke, cara lainnya misalkan, saya lihatin dulu. Dia cepat-cepat nulisnya nih.
Akhirnya dia akan jelaskan. Misalkan ini, untuk setiap topik, diskusikan, ya bantu kita nulis ini. Cuman, prinsip A ini saya cerita di mana-mana. Jadi tetap kita harus memverifikasi ya.
Saya nggak punya kesempatan untuk di sini bercerita bagaimana prosesnya. Nah di sini ada resist gap. Tuh dia bikin, meskipun saya dikenal sebagai polimer yang ramah.
Dan ini, bagaimana kita tahu apa bedanya antara ini dengan kita minta langsung. Nah dalam proses prom ini kita... Basisnya itu ada dokumen ini. Ini yang bikin jawaban kita itu sedikit lebih punya dasar. Nah ini ada lima.
Contoh lainnya misalkan gini, kita minta GBT. Oke, itu yang bersumber dari artikel review. Kita juga misalnya pendekatannya itu, saya sudah mengidentifikasi ada jurnal yang sangat sesuai dengan topik yang saya mau.
Dan dia itu masih baru, baru terbit 3 bulan yang lalu. Jadi cara paling mudah adalah sama. Kita suruh dia baca. Ini misalkan saya ngambil satu dokumen.
Anggap aja lah ini baru. Anggap aja lah ini. Oke, sama.
Jadi kita suruh baca. Oke. Kembangkan topik baru. Oke.
Sebagai lanjutan. Karena kita tahu konsep novelty itu. Kalau sudah ada satu jurnal terbaru terbit, baru banget di ujung.
Terus semua setelah ini kan jadi baru. Karena dia sudah baru-baru saja terbit gitu. Sebagai lanjutan dari penelitian ini. Lalu ini, sarankan judul. Sekalian saja.
Problem statement. Misalkan, terus, research gap, hipotesis, objektif penelitian, ada-ada aja lah, skop, keseluruhan jawaban. Hai maksimum ngelatih lah 300 kata 250 kata biar ini saya enggak terlalu panjang itu satu dari artikel dua dari artikel terkini dan terbaru yang bagus jadi kita cukup kembangkan itu saja Hai Tiga itu, nah ini contoh, judul usulan itu pemanfaatan asam tanah untuk bla bla bla, bla bla bla. Oke, tetap nanti kita mesti validasiin.
Tapi, yuk bayangkan betapa mudahnya kita generate sesuatu. Jadi paling tidak kita nggak harus mulai dari nol, mengetik huruf per huruf, kata demi kata, frase demi frase, kalimat demi kalimat, paragraf demi paragraf. Itu panjang lah, itu anggap aja masa lalu. Jadi masa depan itu AI ini yang jadi asisten kita untuk, setidaknya jadi asisten kita untuk menulis. Yang saya praktikan sekarang itu asisten kita untuk menemani kita berpikir.
Sambil dia ngetikkan. Nah, pendekatan lain itu bisa dari skopos. Skopos ini kalau kita search, itu misalkan kita bisa cari tema. Nah, ingat tadi, kalau ketika kita mau bikin novelty, prosesnya itu...
Baca dulu Baca dulu Sementara tadi yang saya praktekkan adalah People minta orang mereview Dari sana kita nanti Dapatkan ide baru Which makes sense Jadi orang ini sudah mereview, sudah membaca 200 artikel 300 artikel gitu Kemudian dari sana, so what? Lanjutannya apa? Jadi kita cuma memanen Dari kerja keras mereka yang bikin review Oke itu nama saya Nomor dua, ada artikel yang baru saja terbuat, bagus gitu. Nah berarti kan apapun yang lahir setelah ini, anakannya, mesti baru dong.
Nah itu logiknya itu tadi. Nah yang ketiga sekarang, bagaimana kalau kita suruh AI ini baca semua paper ini, kemudian dari sana kita minta dia identifikasi riset gap. Nah tapi membaca paper ini kan mustahil, mengupload semua, dan AI itu nggak bagus membaca. Sehingga strategi kita adalah, Kita ambil abstrak saja dari artikel itu. Nah itu kita bisa bikin di sini.
Tadi apa topiknya tadi? Online. Education.
Learning. Contohnya. Kita di tema ini.
Kita search. Berapa banyak Jurnal 3DX Kopus dengan 524 dokumen? 524 dokumen ini kan banyak ya.
Yaudah, dan biar AI yang bantu baca. Jadi kita download semuanya. Ini saya bisa export.
Mungkin ini terlalu jauhin. Saya batasi sampai tahun inilah. 2019 sampai sekarang. Hai berkelitoh ini lima tahun terakhir walaupun bedanya dikit nanti sekitar 452 dokumen tentang itu oke lah senang terlalu sedikit so kalau kita klik disini kita kita cek ini selek all sudah ekspor-ekspor betulnya teks ya ada banyak RIS nih kalau kita mau bikin reference di teknik berikutnya Ini kalau kita mau transfer langsung ke reference manager.
Jadi langsung pindah dari Scopus ke Mendele, Scopus ke Zotero, dan seterusnya. Nah ini yang kita perlukan itu plain text. Plain text kita minta dia baca abstrak. Yang lain-lain ini detailnya kita buang aja, nggak terlalu banyak.
Export, bayangkan kita akan mengexport 452 abstrak. Nanti kita suruh AI baca. Kan kita yang pandai, kita suruh-suruh.
Ini Scopus 25 nama file-nya. So, kita Scopus, oke buka AI-nya. Nah dari 25 itu dia akan menemukan research gap.
Oke, kita panggil dia. Saya panggil dokumennya, Skopus 25, ini kalau yang penasaran isinya apa, saya buka dulu, kadang-kadang ada yang... Isinya itu abstrak penulis, ini sama abstrak.
Hai sebesar-besar ekspor date tanggal ekspornya ini penulisnya ini listopadnya ini abstraknya artikel 1 artikel kedua sing bla bla bla ini kemudian ini artikel ketiga terus sampai 452 ini kalau kita yang baca dan kita harus dais modara hai hai Jadi kita minta AI saja. Jadi yang berat-berat itu AI. Tetap kita yang kontrol dia.
Terus kita kasih from print aja. Jadi oke. Blah-blah-blah.
Nah sama tadi. Jadi kita minta dia baca lagi. Oke.
Baca dengan teliti. Setiap abstrak file terlampir hukum misalkan ya Ini kita suruh dia pelajari dulu, karena kalau kita langsung kasih dia disis gap, nanti dia agak namanya itu terlalu drastik perintahnya, perintahnya bertahap dulu. Kita kasih dia pengenalan tentang, oh ini ke depan mau gak sih, apa maksudnya, sekarang suruh baca.
Ini saya kasih setiap, ini kadang ngefek juga dia. Ini keluar lah, medis. Ini berbeda dengan kalau kita prom biasa.
Prom biasa itu nggak ada basisnya. Ini tekniknya namanya retrieve augmented generation. Jadi ini kita bikin, bikinnya itu ada dasarnya. Jadi nggak kita kasih dia ngawur nyari kemana-mana.
AI-nya waktu itu kita, betul-betul kita ikat dia, kamu tuh jangan nyari kemana-mana dokumennya, kamu nyari dari yang saya sediakan. Jadi kita memang, kita pakai otaknya, jangan kasih dia keluyuran kemana-mana, kamu harus saya kontrol. Saya ingin kamu ngambil informasi dari resources yang saya sudah filter terlebih dahulu, pendekatannya seperti itu.
Kemudian udah kasih minta judul, dan seterusnya. Nah sekarang saya mau kasih contoh. Ini namanya custom GPT.
Nah, custom GPT di Abismark itu ada juga untuk nyari topik. Nyari topik itu sebenarnya dia harus identifikasi resource gaps sama novelty. Nah, itu kalau nyarinya itu klik explore GPT.
Ini kemudian, ini portfolio custom GPT dari Abismark. Oke. Proposal topik penelitian.
Nah, ini saya bilang membantu. Apa, dia bilang GPT ini membantu mahasiswa mencari topik penelitian sesuai dengan bilangan studi yang dipelajari. Yang telah di-start.
Nah, mencari topik itu, meski ada kriteria novel, baru, dan harus ada research gaps-nya. Jadi dia udah otomatis di sini. Lalu inilah, saya pakai bahasa Inggris.
Nah nanti, nah bedanya custom GPT dengan non-custom, kalau custom itu promp nya cuma gini doang nih, tulis langkah satu. Menulislah in English. Terus inputnya upload file.
Yang berisi literatur, oke lah saya upload yang tadi aja. Cuma tulis langkah satu aja, gak perlu tau yang detail ini harus ini harus ini segala macem. Oke, karena isi sahnya itu sudah diperintahkan di background, di belakang.
Cuma tulis langkah satu, tulis langkah dua, tulis langkah empat. Hai terus langkah 3 terus angka 4 contohnya kira-kira topik yang tadi tuh kemudian tulis langkah 2 langsung dia tulis langkah 2 bagi yang males ngetik atau kadang-kadang masih belum terbiasa prompting lumayan perlu perlu cepat Ini topik-topik yang dia identifikasi sebagai topik hangat. Dan saya ingat tadi, judul itu cari yang trendy. Karena kalau sudah nggak ada orang lagi yang neliti, ya itu nanti alamat paper kita nggak ada yang baca, nggak ada yang mesitasi. Kalau saya klik tulis langkah dua, mudah dia.
Kalau custom itu mudah. Nggak perlu perintah macam-macam. Kita cuma sekedar ingin tahu apa keyword untuk manggilnya. Nah, dia kasih kita judul.
Effectiveness of hybrid learning model in medical training. Long term impact of virtual surgical training on clinical competency. Adoption of webinar for continuous professional development. Oke, yang tiga ini ya.
Nah, kalau kita lihat prompt 3 itu, choose preferred topic, then ask to list langkah 3. Di langkah 3, dia akan bikin kita research title, research hypothesis, oke. Berarti, pick topic, nah misalkan ngambil yang topik nomor 3. Choose, ya kasih lah, alternative judul, oke. Nah, di sini kita bisa masukin constraint-nya. Saya mau penelitian saya tidak melibatkan eksperimen secara langsung.
Dan waktunya hanya maksimal 4 bulan misalkan. Nah, tambah constraint. ini saya bilang 4 bulan tanpa ada biaya.
Jelaskan juga bagaimana constraint. Constraint tersebut diadres. pada topik yang oke misalkan masuk di topik tiga topik itu relatif lebih luas nanti dia akan nanti ini healthcare dia dia ngasih saran itu systematic literature review kenapa karena menurut dia systematic literature review itu nggak perlu eksperimen bisa cepat dan tanpa duit Eh, constraint-nya itu kan, oke, melibatkan, tidak melibatkan eksperimen, oke, secara langsung, waktunya hanya 4 bulan tanpa biaya.
Dia bilang harus systematic review. Hipotesisnya, helicab, bla bla bla, objektifnya ini, itu kemudian, scope-nya ini. Nah ini bilang, this research, nah terakhir ini, fits within the provided constraints by utilizing secondary data. Jadi datanya itu dari data literatur.
Instead of direct instrumentation, does not require funding or resources beyond time for analysis and review. Nah langkah keempat itu lebih ke menulis introduction. Kalau misalkan ini saya tulis langkah empat, itu nanti dia akan membantu untuk menulis introduction. Ini saya ada waktu nggak kalau semua demo? Misalkan saya mau pakai, saya ada...
10 menit untuk bikin introduction, it's fine. Oke, ini risiko, metodologi, ini dia cerita lah, time frame, analysis within 4 months, bla bla bla, budget constraint, oke, ini dia saya minta tadi jelaskan bagaimana ketiga constraint itu bisa diinikan. Oke, saya punya judul, saya punya hipotesis.
Saya punya objektif, bisa nggak saya bikin introduction? Nah biasanya introduction itu, kalau di kita itu anggap aja yang proposal, belum ada yang lain-lain. Introduction itu, kalau paling mudahnya kan, ini kan, right? Research proposal introduction with...
The following details. Gitu aja. Nah, misalnya disini in seribu kata lah.
Oke. Nanti dia akan menulis ini. Tapi basisnya apa? Jadi dia cuma ketahui ini ada research proposal.
Research. Oke. Kemudian.
dia tau apa, research itu apa proposal itu apa, introduction itu apa kayak ada tiga keyword yang digunakan GPT untuk memahami konteksnya Nanti dia akan belajar di resource knowledge yang dia sudah pelajari sebelumnya, apa itu research proposal, apa itu introduction. Nah, dari sana kan dia akan nulislah introduction ini. Nah, di sini kan kita nggak bisa kontrol pemahaman mana yang dipakai oleh GP itu untuk nulis. Nah, itu kelemahannya. Kelebihannya nggak perlu prompt secara detail.
Continuous pre-revelation is bla Atau kita bisa, kita promosi lebih detail. Bagian satu yang terlaksana isinya konteks. Bagian dua isinya ini.
Bagian tiga isinya ini, dan seterusnya. Itu kita bisa, ini kan. Nah, ini saya kasih contoh. Drafting this article.
So, kalau di sini, write. Nah, ini custom ya. Block I saja.
Kemudian saya masukkan ini. Kemudian dia lain tulisannya, dia lain karena disini sudah di custom, sudah diatur bagian apa aja. Nah, background abis tadi, dituliskan. Ini, oke.
Disini kagak ada dia reference bla bla bla. Mana ada pakai reference? Oke, gak ada. Harus diperintahkan untuk pakai reference. Yang diperintahkan pakai reference saja, reference-nya reference yang nggak jelas.
Nah, ini yang saya bilang tadi, jangan sampai kita, ini nggak lengkap ya. Blok I1, I2, I3, I4, dan I5. Nah, kalau kita mau reference, kita tambahkan reference. Nah, itulah tujuan tadi di sini ada langkah 4. Oke, sih terlalu banyak kerjaan.
Introduction. Nih, langkah 4. Gimana tulis langkah? Well, mana dia?
Di sini ya? Oke. Tulis langkah 4. Ini tuh research questions. Effective webinar, blablabla. Nah ini kita bisa cari referensinya di tools AI yang lain seperti ini misalkan.
Site AI. Tapi site AI ini sudah expired. Nanti mungkin saya login dengan yang masih ada. Ini kita input. Contohnya lah.
Nggak ada hubungannya nih online. Nah ini oke. Ini memang nggak ada hubungannya sama yang saya tulis itu. Tapi ini saya tunjukkan bagaimana AI itu.
Dia nggak punya kompas moral. Atau kompas kebenaran. Saya kasih contoh kacau. Kacau ini pun masih dia bisa tulis. Ini tentang pandemi.
tentang apa tadi online webinar saya memasukkan ke paper tentang apa tentang rule of webinar in e-learning bla bla bla Oke ini informasi ini kita tambahkan Supaya referensi yang kayak gini-gini itu nggak ada. Karena referensi ini referensi satu. Kita harus masukkan apa konten yang akan kita jadikan sebagai introduksi yang akan kita tulis. Kalau kita klik same, sekarang referensi yang dipakai walaupun kacau-kacau. Dia pandai loh nulisnya.
Ini Patel, kemudian ada Rana, kemudian Ferey Doni. Disini semua nih, tadi saya copy tadi kan, sini, bukan sini, ini ada Bati, Feredoni, Gupta, ada, bendanya ini ada, dan dia itu real, bukan abal-abal. Nah, ketika kita input dia dengan statement referensi yang... yang tepat.
yang betul. Nanti semua tulisannya akan direkonstruksi merujuk pada referensi yang betul dan statement yang tepat dan autoritatif. Kita bisa trace kembali ininya seperti apa, sumbernya dari mana. Oke, biar ada waktu untuk tanya-jawab, saya cukup sampai di sini dulu. Saya kembalikan ke moderator.
Oke, siap, Prof. Luar biasa. Saya ngasih judul kalau nggak salah 2 jam atau berapa jam. Ternyata ini 1 jam nih, Bapak-Ibu semuanya. Lihat ya, udah dijelasin bagaimana sampai nyari research skip-nya, lalu juga research skip yang bagus itu apa, sampai ke introduction-nya.
Coba impresinya Bapak-Ibu semuanya saya mau lihat dulu di kolom chat nih ya. Gimana, apakah semakin pusing karena belum ngerti sepenuhnya atau justru udah paham? atau apa yang Bapak Ibu semuanya rasakan setelah tadi Bapak Ibu semuanya ngeliat caranya prok proil seperti itu coba, bumet mas, bumet berarti mikir tuh betul ya oke, mana lagi, mana lagi, membuka wawasan, keren, joss, oke ada lagi, ada lagi bener nih pada positif semua nih, gak ada yang kesulitan, banyak insight yang didapat, oke menyala prok Oke, ada lagi, ada lagi apa?
Takjub, mantap mas, ada pusing-pusingin, ah betul nih, Ahmad Sutanto, paham betul, udah pusing Ada lagi, kok mudah banget dan cepet ya? Ya berapa tahun udah belajar kayak gitu, mau dong ya wajib itu ya Bismillahirrahmanirrahim, oke Asik mas, keren, seratus kali, sangat bermanfaat Oke, sambil saya bacakan di kolom chat yang mau Q&A, resen ya, kita jawab aja satu dua pertanyaan Silahkan bapak ibu semuanya yang penasaran gitu ya, kalau bisa bisa menyalakan kameranya Kami akan lebih menghargai Bisa menyalakan kameranya Mas mau dong di share prompnya Sabar ya, 1-2 pertanyaan dulu Baru saya bantu share caranya Terlalu sempit waktunya Butuh practice langsung Siap musik Tapi nice Butuh explore lagi Coba 1 pertanyaan dulu Saya mau ngambil dari Pak Ahmad Hafid Alwi Silahkan pertanyaannya Pak Ahmad Sudah bisa menyalakan mikrofon? Coba saya sudah bisa. Oke, sudah bisa. Terima kasih, Prof. Terkait dengan ilmunya mengenai ICGPT ini tadi.
Pertanyaan saya, apakah kemudian ketika kita memasukkan ini ke yang di awal-awal itu memasukkan satu artikel, kemudian di akhir kita memasukkan sekumpulan abstrak, gitu ya. Nah, Apabila kita meminta CGPT ini terus kemudian untuk membaca beberapa artikel sekaligus yang kita upload, itu logikanya must be clear, bro. Artinya dia bisa membaca secara seksama dari semua artikel yang ada itu, terus kemudian mengambil satu insight yang bisa meragam ke semua artikel itu. Itu yang pertama. Terus yang kedua, andai kata...
Penelitian kita nanti kalau tadi ke daerahnya ke SLR misalkan. Nah kemudian apakah penelitian kualitatif pun itu juga AI ini bisa membantu kita untuk memahami hasil wawancara, Prof. Terima kasih. Ya, bangga, Prof. Yang pertama itu, sebenarnya tadi itu dia terpisah ya. Jadi saya tadi itu menggunakan tiga pendekatan.
Satu dari article review, kita kembangkan, kita cari topik, kita cari research gap, novelty, lalu topik. Itu nomor satu. Dari satu article review saja. Apakah bisa lebih dari satu article review? Bisa.
Tiga, empat, bisa. Oke, satu dulu. Kemudian yang kedua.
Saya menggunakan satu artikel saja, full artikel, tapi bilang harus pilih yang baru. Dan relevan sama apa yang kita kerjakan. Sehingga apapun yang disarankan sama dia nanti, kan itu kelanjutannya. Itu kan pasti baru, dan relevan dengan yang kita kerjakan, itu yang nomor dua. Yang pendekatan nomor tiga, itu kita suruh baca 452 abstrak, itu terpisah.
Kita minta GPT-nya baca 452 abstrak, kemudian dari sana... Kita suruh dia belajar. Kemudian setelah kita suruh belajar, kita suruh dia sarankan topik-topik yang sesuai. Nah, basis prompnya itu ya sama. Kita minta dia nyari research yang baru.
Yang researchnya, yang elemen kebaruan. Itu bertiga. Yang keempat, sama persis seperti yang kamu mau itu.
Jadi, satu, bisa dengan banyak dokumen. Nah, tapi itu makan resource yang besar. Itu kalau kita... itu kalau pakai science space, science space itu, terus kamu pakai caramu yang tadi itu, paling penting masukin 10 dokumen, itu 1 dokumen Rp2.000 ya kalau pakai science space, 1 dokumen itu Rp2.000 itu biayanya, kalau analisis seperti yang kamu bilang. Nah kalau pakai CDPT, nah itu kalau pakai abysmal kayak gitu, 200 dokumen macet ya, 3 jam.
Hahaha. Iya betul. Jangan-jangan nanti ada yang memperbaikkan itu. Tapi pendekatanmu itu betul. Dan itu cara yang paling bagus.
Jadi baca semua dan proses pembacaannya itu kita lakukan lebih sistematik. Jadi jangan langsung baca aja. Tapi misalkan identifikasi setiap paper itu bikin tabelnya.
Identifikasi research gaps-nya apa, novelty paper itu apa, hipotesis-nya apa, mind findings-nya apa. Dan kita bangun itu apa namanya? referensi itu dari 5, 10, 20, 30, sampai 100. Jadi 100 ini sudah kerangkum nih.
Kerangkum dari sana kan nanti mudah. Tinggal kita jadikan sebagai bahan untuk nulis atau bahan untuk pengembangan ide tadi. Silahkan tapi jangan pakai.
Untuk disertifikan ya. Nanti macet, kasihan pengguna yang lain. yang kedua mungkin menurutmu?
nah yang kedua kualitatif apakah? kalau kualitatif, terus kemudian kita melakukan wawancara tapi harusnya bisa ya saya belum pernah punya data untuk saya praktikkan biasanya tuh orang sampai level ke gimana caranya transcribe audio ke text transcribe wawancara tuh pakai GPT yang versi mobile ya versi mobile itu dia tidak hanya punya otak dia punya mata jadi kalau kita upload video bisa dia analisis dia punya mata kalau kita upload gambar, dia bisa analisis dia juga punya telinga, jadi kalau aku ngomong dia bisa dengar nah ini, apa namanya pernah gak lihat ada video tiktok itu ya, ada orang lagi tidur terus AI-nya dia nyalakan chatting sama pacarnya lagi nelfon oh iya, ha ha ha, dia tinggal tidur ya pernah lihat itu nah itu seperti itu, itu semua yang diomongkan, sama yang didengar sama GPT itu ter-record dalam bentuk text nah itu metode paling mudah untuk memperscribe wawancara, jadi udah bilang ke GPT nih, saya mau perdengarkan kamu percakapan yang berupa wawancara tolong kamu tulis semua nanti misalkan Identifikasi dengan betul-betul siapa pembicara satu, pembicara dua, dan seterusnya. Terus taruh di kamar mandi, kunci.
Karena kalau ada suara nanti dia, Hah? Apa itu? Atau taruh dalam lemari, terus putar aja sampai berapa lama. Nanti udah di ini sendiri sama dia.
Diketik sendiri sudah dibikin segmentasi. Nah kalau dalam bentuk teksting yang kita tanya lah, sentimen, pewawancara apa, apakah dia punya motif, segala macam. Nah itu bisa. Dan kalau mau itu bisa diuji, itu bisa jadi salah satu riset.
Konsistensi analisis GPT. Pada penelitian kualitatif. Pak, cocok, Prof. Makasih, Prof. Paduh, langsung di-spill aja. Makasih, Prof. Makasih.
Yaudah ya, yang lain? Bisa mbak Bu Resti? Bisa bu, silahkan Sudah diaktifkan Assalamualaikum Wr. Wb Apakah suara saya terdengar?
Baik, pertanyaan saya adalah Apakah untuk upload Yang tadi itu referensi di chat GPT itu, apakah dia bisa membaca segala bentuk dokumen yang kita upload gitu. Misalnya bentuknya XXL atau RIS dalam bentuk RIS gitu. Itu yang pertama. Kemudian yang kedua adalah, mungkin di sini saya mau minta praktek lagi Prof untuk membuat prompt terkait dengan penelitian sistematika review tadi.
Karena kan yang disarankan oleh chat GPT-nya tadi itu tentang sistem latihan review yang... meminimalisir dananya, kemudian tidak melakukan penelitian langsung, mungkin bisa dilakukan prakteknya gitu Prof, gimana dari awal kita merancang untuk melakukan sistematika review tersebut itu saja, terima kasih yang pertama tadi, sorry yang pertama itu tentang filenya bisa bentuk format apa aja Prof? oke, filenya itu coba aja semua, nanti kalau gak bisa saya gak tau ya, tapi gambar GPG bisa, Word file bisa, TXT bisa, PDF bisa yang saya pakai. Tapi ada beberapa yang nggak bisa. Kayaknya PowerPoint nggak bisa, harus dipedeapkan dulu.
Ada yang bisa, ada yang nggak bisa. Saya nggak tahu persis file apa aja. Yang kedua mau praktik itu ya, itu lama loh itu.
Karena nanti kan kita harus nyari referensinya. Apa namanya? Ngambil reference. Kan nanti statement referensinya masih harus dicari dulu, kemudian... Tapi yang oke lah ya, saya praktikan dikit.
Sebenarnya itu, kalau mau langsung, itu prompting itu nggak ada rahasia apa-apanya. Kalau kita tahu bagaimana hal tersebut dikerjakan di dunia nyata, itu di dunia maya sama. Cuman sekarang yang kerjakan banyak hal itu AI. Misalkan ya tadi mau dilanjut ya. Jadi kan udah dibikin nih introduction nih.
Bigelow Abbas tadi. Ini udah dibikin sama dia nih. Ini sudah introduction nih.
Kita masukkan patel segala macem. Ada referensinya yang sesuai. Kemudian inilah. Tulis aja.
Write. Blog. Ini pake custom ya?
Ini you are free to create subsection that fit for purpose bahaya, gak ngerti berapa panjangnya oke, gak ada masalah nih bangun bangun lah, section 2 material and method dia generate semua Nah ini, salah kan ini? Enggak betul, karena kita enggak ngasih input dia. Terus ini keywordnya apa misalkan, webinar, e-learning, segala macam.
Ini kan juga kita enggak input. Jadi dia juga salah. Sample selection pun ini sama. Ini semuanya metodologi secara umum yang memberikan kita gambaran tentang bagaimana salah satu opsi pengerjaan riset ini. Ini cuma contoh saja.
Kalau mau yang betul, kita harus masukkan informasi tambahan secara detail tentang metodologi yang kita pakai sendiri. Nah ini lanjut, terlalu panjang kalau mau dicontohkan sampai selesai. Tapi coba saja lah.
Saya pikir... Prom itu, jangan takut salah, salah-salah nggak bayar. Coba aja, coba aja explore promnya, bagaimana caranya.
Tapi tahapan-tahapannya itu ikut tahapan proses yang fisikal. Jadi kalau misalkan nulis itu ya, kita mulai dari kerangka tulisan dulu, kemudian kita cari bahan untuk referensi. Kita siapkan data, terus kita bikin draft, terus kita edit, gitu aja.
Semua ikut tahapan yang sama. Yang paling efektif tentu misalkan satu kali enter langsung jadi. Cuma masalahnya kan itu nanti hasilnya entah apa.
Jadi sesuatu yang kita tidak kontrol bagaimana dia dikerjakan, menggunakan bahan apa dia dibuat. Lalu tiba-tiba kita taruh label, ini punya saya. Nah itu salah satu contoh yang terbaik penggunaan AI yang tidak beretika. Oke, siap bro.
Terima kasih. Bapak-Ibu semuanya mohon maaf, ini nggak kerasa udah di jam-jam akhir aja. Tapi mungkin untuk menutup Bapak-Ibu semuanya ya, saya akan menjawab untuk yang...
Tadi butuh eksplor lagi, otak memanas. Jadi betul Bapak-Ibu semuanya, ada pelatihan yang memang lebih dalam lagi, lalu juga Bapak-Ibu semuanya bisa lebih santai, chill, gak keburu-buru. Dan tentunya gak bangga ngebahas introduction doang ya, sampai akhir juga gimana sampai ke kesimpulannya.
Nah sebelum nanti saya sampaikan, Bapak-Ibu semuanya sekalian juga, Prof gitu ya, untuk kalian closing, sekalian ngejelasin juga nih Prof nih. Untuk pelatihan di 5 minggu nanti, bisa digambarin mungkin Prof apa aja yang dibahasnya, plus juga gimana hasil udah 4B menaungi bootcamp yang selalu banyak itu. Boleh Prof silahkan.
Apa ya? Oh iya ini ada, saya nggak suka ngiklan. Nggak suka ngiklan maksudnya, kalau yang bagus sebenarnya nggak perlu diiklanin, orang datang sendiri.
Iya Prof. Mungkin banyak yang nggak tahu. Jadi di Abismark itu ada signature bootcamp yang katanya selalu RAM nih. Saya nggak tahu yang lain berapa banyak. Tapi terakhir itu ada 300 lebih yang ikut.
Itu ada lima minggu di mana kita bahas keseluruhan aspek riset. Pertama itu tentang develop ideas, termasuk salah satu topik yang dicari itu, yang dibahas di sana itu tadi. Gimana menggunakan AI untuk dapat alternative ideas.
Kemudian di topik kedua itu Itu lebih Di minggu kedua Pada bikin struktur, bikin argument Itu saya ngajarin caranya berdebat Gimana kalau misalkan saya punya Riset seperti ini, bagaimana kita Bangun struktur logiknya Oke Dan kalau saya mau claim Hipotesis seperti ini, saya perlu Dataset apa saja, nah disana itu Benar-benar aspek mikir Kemudian di minggu ketiga itu lebih fokus ke mempersiapkan data, karena sekarang itu nulis itu mudah lah sekarang ya, bikin introduction itu ya paling ngetik promptnya 2-3 menit gitu, kemudian beberapa menit kemudian jadi selesai gitu. Nah dan itu bagus sudah. Nah pertanyaannya adalah kan kalau semua orang bisa bikin itu, yang nggak semua orang bisa, jadi penentunya sekarang itu data. Desain eksperimen, kualitas data, analisis data, presentasi data. Itu kita bahas di pertemuan ketiga, kalau tidak salah.
Di empat itu kita murni menulis. Di sana kita bagi prompt untuk menulis full article. Ini bukan systematic literature review atau review article.
Dia lebih ke menulis full article dari introduction sampai conclusion. Di mana kita... Apa namanya, kembangkan diskusi, kemudian nyari referensi yang valid.
Kelima itu, setelah dia bikin draft, kita minta dia baca-baca-baca, gimana kita post editing. Editing, manuskripnya kita edit betul-betul. Jadi kan kalau kita nulis itu nggak cuma kita aja.
Ada pembimbing, ada penulis yang lain, co-authors, kalau dia ngasih kontribusi itu kadang-kadang... dia ngasih komen aja gitu, oh tambahkan ini, tambahkan, nah bagaimana kita mengakomodir itu dalam menyiapkan draft final manuskrip kemudian terakhir proses nyari jurnal, gimana caranya ngelawan predator, dan macam-macam itu di minggu terakhir jadi itu complete set untuk penelitian non-SLR oke, dan contoh-contoh saya itu banyak kan yang eh Bukan kualitatif. Ya, penelitiannya itu lebih ke science and engineering.
Nah itu, saya bilang nggak bisa yang lain itu. Bukan karena nggak bisa, tapi mungkin nggak tepat lah. Karena kalau tiba-tiba nanti semua orang yang amatir-amatir ini ngaku ahli kan bisa kacau dunia.
Itu kiamat jauh lebih cepat. Jadi saya akan kasih tahu apa yang saya bisa. Yang benar-benar saya yakin, saya belajar dari orang yang tepat, saya praktikkan.
Saya amalkan, insya Allah biar yang saya sampaikan itu berkah. Oke, itu aja lah kelima hal itu. Dan menurut saya cukup esensial. Banyak lah dapatnya.
Karena nanti kita akan pakai promp. Kita akan benar-benar mendalami selain bagaimana melakukan research yang efektif, jadi bagaimana juga kita menggunakan AI dalam membantu research. Jadi research itu jadi sesuatu yang mengembirakan.
Let's celebrate research. Jadi udah, diselebrasi aja research itu. Jadi nanti saya selalu bilang bahwa AI ini mengembalikan maruah dosen dan peneliti. Dari yang selama ini disibukkan oleh pekerjaan-pekerjaan yang menggunakan otot, menjadi pekerjaan-pekerjaan berpikir.
Jadi lulus dari bootcamp Abismak itu nanti semuanya jadi ada nama akhirnya Gerung. Muhammad Rahil Gulat Gerung, karena belajar mikir. Sorry, sorry, sorry.
Hai. Oke, siap Prof. Aturnuhun. Terima kasih.
Jadi Bapak-Ibu semuanya kami mau mengundang. Sebenarnya bukan cuma itu yang disampaikan, tapi memang ingin meng-influence Bapak-Ibu semuanya, baik itu yang ada di sini maupun teman-teman Bapak-Ibu semuanya untuk penelitian itu dengan happy, dengan senang-senang. Tentunya dengan serius juga.
Tapi jangan lupa kehidupan bukan hanya tentang... penelitian makadari itu ini yang Ebi Semang ingin bawa dan jika Bapak Ibu semuanya merasa sama untuk bagaimana menyelesaikan masalah ini, bagaimana menghadapi solusinya, ya mau gak mau Bapak Ibu semuanya ya burung yang sama itu burung yang sama gitu ya burungnya itu pasti berkumpul di dahan yang sama, jadi kami mengundang Bapak Ibu semuanya yang merasa bener banget perlu banget lalu juga ingin bergabung di ekosistem ini gitu ya Untuk bisa ikut pelatihan yang memang lanjutannya lagi. Pelatihan yang memang tadi lebih mendalam, lalu juga step by stepnya lebih terarah. Dan ini selama satu tahun ini, sampai September Bapak-Ibu semuanya sudah 5 batch. Nanti berarti sampai Oktober itu ya, 5 batch.
Batch 4-nya baru beres di bulan ini juga Bapak-Ibu semuanya. Untuk yang mau tentang bagaimana si versi lengkapnya, kami mengundang Bapak-Ibu semuanya untuk pelatihan nanti di bulan depan. Tapi harganya karena Bapak Ibu semuanya Udah rela-rela gabung webinar ini Nggak harga normal gitu ya Harganya ada harga diskon Harga diskon ini khusus Bapak Ibu Yang memang sudah belajar Di Abismar atau yang sudah Alumni webinar kita Jadi yang alumni-alumni kita berikan Diskon lagi jadi hanya 250 ribu aja Tapi bukan hanya sampai ini gitu ya Karena kita mau Bapak Ibu semuanya mendorong Penelitiannya bukan hanya satu bidang yang dikuasai. Kami lagi ada promo, Bapak-Ibu semuanya, untuk ke bootcamp yang lainnya.
Jadi selain bootcamp ini, kami ingin menambahkan diskonya dengan bootcamp yang lainnya. Yang kami angkat sekarang bootcamp Nendogravi, ini yang lagi naik juga, Bapak-Ibu semuanya mengambil data bagaimana di internet agar lebih mudah. Jadi harganya Rp399.000 aja. Bayangin Bapak-Ibu semuanya Rp300.000an, udah dapet 2 bootcamp, masing-masingnya 5 pertemuan. Jadi 10 pertemuan, Bapak-Ibu semuanya udah dapet berapa jam tuh ya?
1, 10 jam, 1, 20 jam ya, 20 jam, 10 pertemuan ya, 5 pertemuan, 5 pertemuan. Nah ini cuma Rp399.000 aja, tapi kalau mau tadi salah satu bootcampnya jadi Rp250.000. Silahkan itu pilih aja sesuai yang Bapak Ibu semuanya mau gitu ya.
Tapi Bapak Ibu semuanya yang merasa oke deh gitu ya, selain yang ini ada lagi nggak gitu ya, apalagi yang lebih menarik. Nah ini Bapak Ibu semuanya yang tadi nanyain rekaman, yang nanya tentang sertifikat, kita akan berikan Bapak Ibu semuanya rekamannya. Lalu dia sertifikatnya, lalu dia contoh-contoh artikelnya, gitu ya. Dan materinya yang versi lengkapi yang tadi Prof. Royal sampaikan Bapak-Ibu semuanya. Ada di ebismark.net.
Nah ini harganya murah banget Bapak-Ibu semuanya, cuma Rp55.000. Kan kita 2 hari pelatihan, cuma sekali aja Bapak-Ibu semuanya untuk klaimnya, untuk bayarnya. Jadi besok nggak usah bayar lagi, gitu ya.
Jadi ini 2 hari ini udah dapet rekamannya, dapet... materinya, dapat contoh artikelnya nah silahkan Bapak Ibu semuanya untuk klaim yang webinar hari ini juga karena kita fokusnya memang ke pelatihan yang tadi jadi kita nggak ngejual sertifikat yang di hari ini nggak juga menekatkan Bapak Ibu semuanya untuk terus-terusan belajar di versi dasar sekarang jadi Bapak Ibu semuanya kita batasi agar nggak yang benar-benar serius aja sampai besok jam 10 agar apa? agar Bapak Ibu semuanya bisa klaim sekarang Udah itu bisa belajar lagi yang di hari ini Jadi jangan lupa Bapak ibu semuanya untuk Jadi yang hari ini Misalnya harus ke Indomaret, Alfamart Karena kita semua pembayaran ada Kalau yang pake HP Ya bisa langsung di hari ini ya, nah silahkan Bapak Ibu semuanya klaimnya sampai jam 10 pagi besok. Dimana Bapak Ibu semuanya klaimnya?
Semuanya ada di abismark.net. Jadi Bapak Ibu semuanya yuk bantu Bapak Ibu semuanya untuk search di HP-nya masing-masing, abismark.net, langsung search aja gitu ya. Nanti akan muncul tadi halaman untuk bagaimana kita ikutin program-program lanjutan yang lainnya.
Tadi kayak misalnya webinar kit, udah dapet rekaman, dapet juga materi, dapet juga sertifikatnya. Langsung klik klaim webinar kitnya. Nanti Bapak-Ibu semuanya akan muncul alaman untuk mengisi biodatanya dan juga pembayarannya.
Email, nama, nomor handphone. Langsung jangan lupa checklist dan pilih metode pembayarannya. Yang paling gampang bisa pakai kris untuk semua metode pembayarannya biar lebih mudah. Silahkan isi Bapak-Ibu semuanya nama emailnya yang benar. Langsung nanti klik bayar.
Ataupun Bapak-Ibu semuanya tadi yang kombo. Hai yang combo ini tadi lebih murah jauh harganya harganya cuman 399 untuk dua bootcamp jadi ini satu bootcamp nya cuman sekitarnya 200ribuan Bapak Ibu semuanya untuk lima pertemuan ya seperti menjadi dua pertemuan dua bootcamp 10 pertemuan silakan sama juga email nama nomor handphonenya nah bagus mau beli yang satuan aja yang pro-pro bisa juga disini harganya Rp250.000 Kalau saran saya sih langsung aja yang bundling Agar lebih murah lagi Untuk para alumni yang udah ikut Webinarnya, jadi silahkan Bapak Ibu semuanya Harganya sama, atau mau Tahu webinar yang lainnya Atau produk-produk biskut lainnya Bisa dilihat di bawah, nah ini yang 5 days Juga termasuk salah satu pembicaranya Ada profile gitu ya Ini 5 hari, tapi berturut-turut langsung Kalau yang bootcamp ini Yang biasa itu seminggu sekali, jadi pelajarannya Lebih santai gitu ya Nah ini yang mau olah data barang kita, lalu dia mau bagaimana penerbitan di kita, langsung klik aja selengkapnya. Nanti akan diarahin ke WA admin kita yang berkaitan di situ. Oke Bapak-Ibu semuanya, jangan lupa klaim untuk yang tadi perlu rekaman, untuk yang mau event berikutnya lagi dengan Prof. Noil, langsung aja bisa klaim di link abismal.net. Oke, Bapak-Ibu semuanya, terima kasih Alhamdulillah di hari pertama ini bertahan sampai 300 orang lebih.
Nah jangan lupa hari ini ada quiz juga ya, quiznya di mana? Quiznya di kolom chat sudah ada, di situ ada feedback juga untuk diberikan kepada pemateri, untuk diberikan kepada penyelenggara agar kita terus berkembang. Jadi berikan saran-saran terbaiknya untuk kami bapak ibu semuanya bisa lebih baik lagi. Bapak-Ibu semuanya yang mau tanya-tanya silahkan nanti chat admin kita, nanti admin kita langsung membalas juga.
Itu saja Bapak-Ibu semuanya untuk hari ini, besok masih ada Bapak-Ibu semuanya dari Pak Ahmad Fauzi ngebahas tentang bagaimana penggunaan AI yang lainnya. Jadi perspektifnya bertambah lagi. Saya Muhammad Rafi, Bapak-Ibu semuanya sekali lagi silahkan bisa langsung klaim sekarang dan juga ikuti pelatihan-pelatihan Abismak yang lainnya. Mohon maaf apabila di hari pertama ini Ada salah kata, salah perbuatan Mohon dimaafkan Jangan lupa besok untuk hadir di hari kedua Jangan lupa ikut juga acara yang lainnya Kami pamit undur diri Mohon maaf apabila ada salah kata, salah perbuatan Wabilahi topik wa'l-hidayah Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Terima kasih Terima kasih Subscribers bangus Sampai jumpa besok Di webinar ebismart berikutnya Semoga berjaya Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh