Transcript for:
Pentingnya Pernikahan dan Penjagaan Allah

[Musik] proses kita mengenal Allah dan semoga Allah berkenan ee menerima kita nanti kelak dengan keridaannya. Baik, untuk itu marilah sama-sama kita lafazkan basmalah untuk memulai kajian kita pada pagi hari ini. Bismillahirrahmanirrahim. Eh, dan selanjutnya waktu dan tempat kami persilakan kepada Ustaz Muhsinin Fauzi, Lc, M.Si. untuk memulai kajiannya. Mangga, Ustaz di bawahnya kayak ada ayam. Kok enggak ada yang goreng? Iya. Ohmanirrahim. [Musik] Asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Waalaikumsalam warahmatullah. Alhamdulillahiabbil alamin almalikil haqqil ashadu alla ilahaillallah wa anna muhammadan abd Allahumma faolli wasallim wabarik ala nabiina Muhammadin wa ala alihi wasahbihi ajmain. Amma ba'd. Jemaah yang dirahmati Allah, tentunya kita meng syukur kepada Allah pagi hari ini kita kembali bisa hadir dan bergabung di majelis permula hati. Semoga menjadi amal saleh yang diterima Allah subhanahu wa taala. Mari tadaburi surah Ar-Ra'ad ayat 37 ya. Ee di sini 38, Ustaz. 38. Oh iya benar 38. Terakhir kita 37. Surah Ar-Ra'ad ayat 38. Yakni surah ke-13 ayat ke-38. Auzubillahiminasyaitanirrajim. Bismillahirrahmanirrahim. Laqad arsalna laqad arsalna rusul minqlika walna lahum azwajatin illa bidnillahjal kitab laqad arsana rusul minqblik. Dan sungguh kami utus rasul-rasul sebelum engkau. Waja'alna lahum azwaja. Dan kami jadikan bagi mereka pasangan wriah dan keturunan. Maana lirasulin ayat biayatin illa bidnillah. Dan tidaklah boleh bagi Rasul membawa ayat, mendatangkan ayat kecuali dengan izin Allah. Jaling kitab setiap masa ada kitabnya. Nah, ini ada catatan di sini ditegaskan kan kalau di 37 itu kan laqad anzalnahu hukman arabiya. Allah tegaskan Quran itu merupakan hukum yang berbahasa Arab gitu ya. Terus ditegaskan di 38 arsalna rasul minqlik. Sungguh kami utus rasul sebelum engkau. Dan rasul-rasul itu diberikan oleh Allah istri pasangan dan juga punya anak-anak. ini kan sekaligus me menegaskan posisi rasul itu manusia yang memiliki sifat kemanusiaan. Jadi tidak usah keluar dari sifat kemanusiaan. Salah satunya ya punya anak, punya istri. Nah, ini juga sekaligus memberikan sindiran keras. Rasul itu punya istri dan itu sejak zaman dulu bukan malah tanpa istri kan kalau ada yang memahami bahwa kesucian itu kalau tidak berpasangan kan Rasul sejak zaman dulu dan sebelum Rasulullah itu waja'alna lahum azwaja. Jadi Islam ini tidak menempatkan hubungan suami istri itu sebagai tindakan rendah. Makanya kebalik ini memang tindakan profan tapi oleh Islam ditempatkan sebagai tindakan suci. Makanya ada pahala besar di situ. Jadi semakin saleh seseorang ya semakin dia hubungannya baik sama pasangannya. Berarti dia punya pasangan, dia juga berhubungan sama pasangannya. Dia juga berhubungan baik sama pasangannya. Menempatkan keluarganya atau istrinya sebagai bagian dari amal salehnya. bukan menghindari berpasangan, menghindari hubungan dengan pasangan, menempatkan pasangan eh tindakan dengan pasangan sebagai tindakan yang tidak baik atau tidak suci dan kemudian mengabaikan hubungan dengan pasangan. Tidak begitu kebalik justru. Jadi memang di Islam ini unik, salah satu uniknya itu di sini tindakan profan tapi ditempatkan sebagai tindakan suci. Dan itu memang begitu yang benar. Karena dari sini terjadi regenerasi yang suci. Kan bumi diciptakan oleh Allah kemudian ditakdir. Takdirnya adalah ada penghuninya. Lah kalau enggak ada penghuninya itu apa? Nah, penghuninya banyak sekali. Ada jin, ada macam-macam. Ada manusia, ada binatang, ada pohon-pohon. Nah, yang mimpin manusia. Nah, para penghuni ini oleh Allah dikasih batas hidup per generasi, maka muncul generasi setelahnya untuk meneruskan kehidupan dari generasi sebelumnya. Proses itu namanya regenerasi. Allah inginkan regenerasi itu prosesnya kelahiran, bukan pemunculan gitu. Bagi manusia Allah inginkan prosesnya itu kelahiran. Ini gabungan dari laki sama perempuan. Kan beda lagi regenerasi di pohon pakai apa? Pakai pemunculan. Itu namanya apa? Enggak ngerti. Kan? Enggak pakai perkawinan. Ada yang pakai perkawinan satu dua. Selebihnya ya pokoknya pohon itu akhirnya punya anak aja. Contohnya pisang. Tapi memang harus ada yang harus ada yang dari buahnya. Contohnya mangga itu dari bijinya. Bijinya jatuh maka nanti dia hidup. Nah, oleh manusia bijinya akhirnya ditanam. Kalaupun enggak ditanam biji itu akan jatuh sendiri ke bawah dan nanti akan timbul regenerasi berikutnya kalau misalnya dibiarkan dan lain sebagainya. proses regenerasi para aktor inilah manusia regenerasinya itu menggunakan proses kelahiran. Generasi pertama Allah ciptakan langsung. Generasi makhluk kedua diambil dari bagian tubuhnya dari apa? Tulang rusuk. Nah, dua orang ini akhirnya diambil selnya. Nah, Allah hadirkan satu proses supaya sel ini gabung antara ovum sama itu namanya pernikahan. Maka pernikahan itu mewakili satu proses besar yakni proses regenerasi para akter dalam kehidupan oleh Islam ini dijaga. Makanya yang merusak proses regenerasi ini akan mendapatkan sanksi. Contohnya menghentikan kelahiran enggak boleh. Itu fasektomi tubekomi itu mengatur boleh karena itu mengatur proses kehidupan yang baik. Kalau menghentikan enggak boleh. Kedua, LGBT enggak boleh karena enggak ada keregenerasi nanti. Yang ketiga, hubungan tanpa status. Kenapa? Nanti generasinya enggak jelas bapak ibunya siapa. Masa hubungan tanpa akad. Nanti lakinya enggak tanggung jawab, yang perempuannya enggak mau ngurus. Mak harus ada proses hubungan yang dengan akad. Clear ya? itu hikmahnya ini. Jadi pelajaran penting dari ayat ini bahwa para rasul itu memiliki sifat basyariah termasuk Rasulullah. Rasul sebelum Rasul itu punya sifat basyariah termasuk Rasulullah. Nah, di antara nomor dua, di antara sifat basyariahnya itu para rasul diberikan oleh Allah istri-istri dan anak-anak. Nah, ini juga mewakili satu agenda besar dalam dunia yang Allah tetapkan namanya regenerasi. Yang ketiga, dari sini maka berpasangan merupakan tindakan kebaikan, bukan tindakan yang merusak agama. Jangan aneh-aneh ini. Makanya di tasawuf yang menghindari pasangan demi kebaikan itu malah dimarahi sama Rasul alaihi wasallam. Ada sahabat yang tidak ingin nikah itu malah bukan di di apa disyukuri oleh Rasulullah malah dimai sama Rasul wasam karena akan merusak tatanan. Yang keempat pelajarannya bahwa Rasul itu keputusannya atas izin Allah. Ia membawa ayat itu semua atas izin Allah. Misalnya para rasul akhirnya kan dikasih oleh Allah mukjizat. itu kan ayat kan itu atas izin Allah tidak terjadi tanpa izin Allah. Yang terakhir nomor empat eh nomor lima bahwa setiap masa sudah dicatat kan setiap keadaan ada masanya setiap masa ada catatannya. Nah, ini menarik kan likulli e likulli ummatin ajal. Setiap umat ada ajalnya setiap keadaan ada masanya kan. Tapi setiap masa aja ada catatannya. Jadi masanya masa itu sudah kecatat sama Allah. Masa lahir, masa nikah, masa sehat, masa kaya, masa tidak kaya, masa kumpul, masa bisa. Itu semua sudah dicatat oleh Allah Subhanahu wa taala. Mungkin demikian sejenak bersama Al-Qur'an. Kita lanjut ya ke materi Alhafid ya. Ee khususnya Asmaul Husna beberapa catatan ya sebelum saya masuk Alhabid. Ada berapa catatan ya supaya lebih mendalam. bahwa yang pertama mesti saya ingatkan lagi ee amal besarnya amal besar di dalam memahami mengkaji Asmaul Husna itu adalah namanya ee iqsa. Ya, apa itu iksa? Iqsa adalah menghafal Asmaul Husna. Yang kedua memahami makna dan kandungan asmaul husna. Yang ketiga adalah mengamalkan konsekuensinya. Nah, fadilah dari iksa terhadap asmaul husna itu adalah surga. Nah, hadis Nabi kan man ahsaakal jannah yang iksa dia masuk surga. Nah, jadi teman sekalian ee fokusnya ada di situ ya. Belajar Asmaul Husna ini adanya di situ. Man ahsaha dakhalal jannah. Bukhari wa Muslim. Nah, ee proses kita menghafal, memahami, dan menjalankan konsekuensinya ini adalah proses yang harus ditekuni supaya pemahaman dan pendalaman Asmaul Husna menjadi lebih kokoh, terutama mengamalkannya. ee kita per minggu belajar ya arrahman arrahim dan seterusnya. Nah, satu sifat untuk kita amalkan konsekuensinya ini kan butuh terus kan proses latihan yang konsisten dan tekun agar benar-benar kita mendapat barokahnya sifat-sifat itu. Yang kedua, catatannya. Nah, di dalam menjalankannya, memahami menjalankannya ini bagian dari proses menanamkan iman ya. Karena kajian Asmaul Husna itu berdampak utama di bab peningkatan iman, tapi sekaligus memiliki dampak yang seri terhadap kualitas kebersihan hati. Nah, ini jadi ee di Asmaul Husna ini tauhid menjadi bagian dari kajian tauhid, tapi sekaligus itu juga punya dimensi tazkatun nafas yang luar biasa. Sehingga lahir dari pemahaman antara asmaul husna dan penjiwaannya itu sifat-sifat mulia dan itulah amalnya. Jadi, satu sisi merupakan studi tauhid, satu sisi merupakan studi asmaul ee tazkiyatun nafs. Nah, ini jadi sangat baik sekali untuk terus kita tekuni berharap nanti muncul sifat-sifat mulia dan kita terhindar dari sifat-sifat yang buruk. Oke, ya. Lanjut. Nah, di antara Asmaul Husna yang kita bahas hari ini adalah nama Alhafid. Ada beberapa ayat yang menjelaskan ee sifat ini atau nama ini. Salah satunya di surat Hud ayat 57. Auzubillahiminasyaitanirrajim. Inabbi ala kulli saaiin hafid. Sesungguhnya Allah itu maha memelihara segala sesuatu. Surat Hud ayat 57. Demikian juga di surat Saba. Di surat Saba ayat 21. Auzubillahiminasyaitanirrajim. Warabbuka ala kulli saaiin hafiz. Dan Tuhanmu maha memelihara segala sesuatu. ee kata kata alhafiz di sebagian ayat menggunakan alhafid gitu ya. Misalnya surat Yusuf ayat 64. Wallahu khairun hafid wahua arhamurahim. Jadi bukan hafid tapi alhafiz. Sama-sama. Ini ee isim fail ya. Inna demikian juga disebut di surah Alhijr ayat 9. Inna nah zalnikro wa inna lahu la hafidun hafid turunkan Al-Qur'an azzikir dan kami menjaganya. Yang terakhir surat apa, Ustaz? Alhijr ayat 9. inna inna nahnu nazzalnikro wa inna lahu nah arti sebentar juga disebut dengan ee atau sifat ini atau nama ini disebut dengan menggunakan masdarnya yang menjelaskan bahwa Ada tindakan hifz itu di surah Albaqarah 255. Wala yaudu hifzuhuma. Ini kan tindakannya. Wahual wahual aliyul adzim. Albaqarah 255. Allah tidak merasa berat memelihara keduanya. Nah, ini fi'ilnya kan dari fi'il akhirnya lahir sifat atau lahir nama. Kan gitu. di dalam pemahaman ee di ahlusunah wal jamaah kalau ini fi'lah ini Allah memelihara keduanya wala yaudu hibuhuma wahual aliyul adim demikian juga misalnya kita tamai di ditemui di surah assfat ayat 7 w hifdzulli sitim mari dan telah memelihara min kulli setanim marid dari setiap setan yang durhaka menggunakan masdar ya hifdon Nah, ada ayat lain tidak menggunakan kata hifad tapi menggunakan kata almask. Nah, ini dimasukkan juga penguatan dari dasar nama ini. Misalnya di surah Al-Fatir ayat 41. Innallaha yumsikus samawati wal ard anazula wal inzalata in amsakahuma min ahadim min ba'di innahu kana haliman gofur menggunakan kata maskiah sesungguhnya Allah menahan langit dan bumi supaya jangan lenyapung Sungguh jika keduanya akan lenyap, tidak ada seorang pun yang dapat menahan keduanya selain Allah. Nah, nanti itu hari kiamat kan lenyap tuh. Karena Allah akan ganti dengan langit dengan bumi lain, langit lain. Innahu kana haliman gofur. Sesungguhnya Allah maha penyantun, maha pengampun. Nah, ada ayat yang menggunakan ee makna secara umum. Jadi 15 tadi Fatir 41 ya. Misalnya di Arraat ayat 11 itu maknanya juga mengarah ke sana, tapi ee tidak langsung menyebut Allah yang menjaganya, tapi dari keputusan Allah. Misalnya gini, lahu muqibat minai win khfih yakunahu min amrillah. Jadi ada malaikat yang menjaga ini yang menjaga malaikat cuman ini min amrillah gitu kan bagi manusia. Ada malaikat-malaikat selalu mengikutinya bergiliran. Yahu di muka dan di belakangnya. Yakunahu mereka menjaganya atas perintah Allah. Jadi malaikat menjaga atas perintah Allah. Jadi yang menjaga sesungguhnya adalah Allah Subhanahu wa taala. Nah, makna dari alhaf hafid atau alhafid ya salah satu yang disebutkan oleh Alkhattabi. Apa maknanya? Allah menjaga maknanya bahwa Allah maha menjaga yang menjaga langit dan bumi serta segala isinya supaya terus langgeng dan tidak hilang serta lenyap gitu. Jadi ya secara kata kan menjaga sudah bisa dipahami. Tapi Alkhattabi misalnya mengatakan ya ini ia menjaga langit dengan segala isinya supaya supaya tidak lenyap, tidak hilang, tidak rusak dan seterusnya. Iya, maknanya sudah sangat jelas. Kalau lihat ee konteks penjagaan di beberapa ayat tadi kita misalnya ada shut yang pertama itu Allah menjaga segala sesuatu. Kalau kalau kalau menurut alkhattabi kan menjaga dari sesuatu supaya tidak lenyap, tidak rusak, tidak apa gitu. Ah, jadi di Hud misalnya tadi Allah menjaga segala sesuatu. Demikian juga surat Assaba juga Allah menjaga segala sesuatu. Kalau Yusuf tadi umum, enggak menyebut objeknya. Di Alhijr Allah menjaga Al-Qur'an gitu kan. Kalau di Albaqarah 255, Allah menjaga langit dan bumi. Kalau asofat Allah menjaga dari setan yang durhaka. Itu makanya kita bertawat kepada Allah. Karena Allah maha menjaga, maka kita disunahkan bertaawud, minta perlindungan kepada Allah. Karena yang maha menjaga dari apa? Dari segala [Musik] sesuatu yang merusak dan seterusnya. Makanya ada azubika itu banyak sekali azunya itu. Allahum azubika minasyaitanirrajim. Auzubillahi min jahdil balaqa. Aubika min apalagi? Minal marad wasaqam. Azubika minad dajal. Aubika sama min fitnatid dunya wal mamat. Semua bentuk keburukan kita minta perlindungan kepada Allah karena Ia Maha menjaga. Itu yang insyaallah ya dipahami insyaallah. Nah, secara arti jadi mencakup semua hal. Allah memelihara dan menjaga segala sesuatu dari semua bentuk keburukan, kelenyapan, hilang, rusak, buruk, dan lain sebagainya. Dan kalau orang belajar saha ini betul. Nah, karena bumi ini si alam semesta ini kan itu kan ternyata benda di dalamnya ada bebatuan dan air di jagat raya ini kan ngapung gitu kan enggak di mana kok bisa berdiri di situ tuh gimana ceritanya gitu. itu berarti kan memang dijaga sama Allah kan kalau ngelihat tata surya itu kan loh kenapa kok dia stay di situ itu pakai pakai apa kok bisa stay di situ dia kalau kita kan bikin bangunan karena kita ditatakin oleh bumi kan gitu kan kenapa kokok ya kita berpijak di atas bumi lah bumi berpijak di atas apaah itu kan pertanyaannya gitu Sekarang benda ini kenapa kokoh? Karena kita tanam kuat di atas bumi. Pertanyaannya lah bumi ini berpijak di atas apa? Kenapa dia kuat? Nah, ini benar-benar Allah yang menjaga semua. Nah, baru ketahuan, oh ini hukum gravitasi, hukum hubungan antar planet. Maka mereka saling ee gitu geo panjang. Itu kan proses ilmiah yang akhirnya Allah izinkan kita tahu dan seterusnya. Dan pembengkakan langit itu planet masih terus berjalan sampai sekarang enggak berhenti. Jadi Allah tidak capek menjaga langit dan bumi kan. Masyaallah. Oke. Berapa pelajaran sangat penting dari alhafid atau alhafid tadi? [Musik] H usah. Nah, bahwa ee kita pelajarannya kita harus semakin bisa menjiwai, mengimani bahwa Allah yang menjaga segala sesuatu. Jadi tidak jatuhnya manusia ee dua kaki bisa berjalan ya, pohon-pohon tidak tumbang. Terus aki-aki jalan tidak tumbang. Siapa lagi itu? Anak-anak kecil bisa jalan dua kaki enggak tumbang. Naik bumi tidak goyang, matahari, angin berjalan normal, air itu semua atas penjagaan Allah Subhanahu paham ya. malam hari kita bisa tidur kita menjaga ee orang bisa tidur, hewan-hewan tidak menyakiti sesama itu atas penjagaan Allah. angin-angin tidak ribut itu semua ya sudah mohon ini bisa dipahami hanya contoh tapi ini benar atas penjagaan Allah hewan-hewan tidak nyakiti manusia waktu tidur bahkan kalau tidur di hutan itu Allah yang jaga kalau orang kamping itu kan sebenarnya hewan banyak berkeliaran di hutan tapi ya ular tidak menyakiti dan seterusnya itu bagian dari penjagaan Allah Subhanahu wa taala. Jadi kalau bukan penjagaan Allah ya meleng dikit kita sudah binasa itu bukan dijaga sama Allah. Termasuk yang menjaga jantung kita berderap dengan baik, menjatuh nafas dengan baik. Yang jaga sih aku ada pertanyaan kecil ke dokter. Dok, itu kenapa orang masih hidup ya? Darahnya masih ngalir. Kenapa darahnya masih ngalir? Ya jantungnya mompa. Kenapa jantungnya mompa? Gimana itu? Kenapa jantungnya mompa? Ada listriknya. Kenapa ada listrik? berhenti sampai di situ. Kenapa jantungnya mompa? Kenapa dia jantungnya enggak mompa gitu? Karena ada listrik. Kenapa dia listriknya enggak ada? Allah yang menjaga gitu. Allah yang menjaga jantungnya mompa itu. Masyaallah. dan seterusnya. Allah yang menjaga anak-anak bisa baik. Allah yang menjaga para wanita bisa hidup normal, suaminya terjaga. Kalau enggak bubar semua. Jadi ini penjagaan Allah. Makanya di yang awal tadi ala kulli segala sesuatu. Kalau yang diag tadi kok menjaga langit bumi. Kalau ini segala sesuatu yang kecil, yang besar, yang hari-hari, yang tidak hari-hari semua Allah jaga. Jadi hidup ini jadi normal baik di Allah kurangi dikit aja bubar sudah kehidupan ketika ketika keseimbangan itu dicabut sedikit oleh Allah. Jadi di otak sini itu enggak tahu posisinya ada namanya keseimbangan. Jadi ada di bagian mana itu menjaga keseimbangan manusia. Kalau keseimbangan itu dicabut oleh Allah meskipun orang bisa itu oleng kayak orang berjalan di anu di angkasa orang bisa gini-gini jalannya kalau enggak seimbang. Jadi keseimbangan itu satu bab berjalan satu bab. Jadi nanti itu bisa goyang-goyang gini hidup. Jadi kita bisa kokoh ini karena dijaga oleh Allah Subhanahu wa taala menggunakan satu variabel keseimbangan yang ada di masyaallah gitu. Termasuk wah detail banget kalau kita bicara manusia detail banget. Terus gimana itu Allah bisa menjaga burung-burung bisa terbang dengan seimbang. Itu yang menjaga Allah Subhanahu wa taala. burung bisa terbang dan semuanya dan itu berkelo-kilo tanpa bensin dan seterusnya tanpa apa bisa menerabas angin-angin kencang Allah jaga semua menjaga angin tidak ribut menjaga angin supaya normal Allah yang jaga Jadi yang pertama, ayo pelajarannya ayo pahami dan jiwai tentang penjagaan Allah. Bahwa Allah menjaga segala sesuatu di alam semesta. Tanpa penjagaan Allah bubar alam semesta ini. Termasuk kita juga bubar. Ya kita itu bisa berjatuhan kalau enggak dijaga sama Allah langsung berjatuhan. Limbung kita dua kaki itu yang pertama. Yang kedua, ee pemahaman kita akan penjagaan Allah atau Allah maha menjaga harus menjadi penguat makrifah kita kepada Allah. Jadi kita semakin makrifah kepada Allah semua. Semakin mengerti akhirnya semakin tunduk semakin patuh semakin berharap semakin takut kan gitu ya. Makrifah itu kan ujungnya rbatan warahbah berharap dan tak terus nomor nah Karena Allah maha menjaga dan kita hambanya yang sangat membutuhkan penjagaan, maka selalulah minta penjagaan dari Allah, selalulah minta perlindungan dari Allah. Makanya ada doa Allahumfidna Allahumfadna bihafdika fa innaka khairul hafidin. Dan jagalah kami dengan penjagaanmu. Karena engkau sebaik-baik yang menjaga. Tadi di ayat juga menggunakan khairul haqqin ya. Apa tadi? Ada ayat yang ee jadi minta penjagaan dari Allah. di minta kayu sayang, minta apa, minta penjagaan dari Allah dijaga. Baik dijaga dari maksiat, dijaga dari kerusakan, dijaga dari keburukan, dijaga dari rasa sakit, dijaga di jalak. Makanya minta dijaga di semua bentuk keburukan. Nauzubika minasyarri kullihi ajilihi wa ajili. Ya Allah, saya berlindung kepadamu dari semua bentuk keburukan, baik yang sekarang atau yang akan datang. Apa bentuk keburukan? Banyak sekali. Jadi, mohon tidak merasa bisa menjaga diri sendiri enggak akan bisa. Makanya beberapa ayah yang merasa keberatan mengurus anak, maka udah waktunya emang betul. serahkan kepada Allah biar ia yang menjaga. Ya Allah, ya Rabb kami, anak yang Kau titipkan kepada kami itu adalah ciptaan-Mu. Mohon jaga ia dari segala macam bentuk keburukan. Mohon jaga suami saya. Jangan ini, jangan malah neliti-neliti gitu. Malah jadi buruk hubungannya. Minta sama Allah, suaminya dijaga. Minta sama Allah istrinya dijaga. Minta sama Allah anak-anaknya, mantu-mantunya dijaga. Minta sama Allah semuanya dijaga. Ahah. Gitu. Jadi bentuk kesadaran bahwa Allah kita bahwa Allah itu yang maha menjaga. Kita minta penjagaan dari Allah. Jadi enggak usah pusing minta penjagaan dari yang lain-lain. Allah yang akan jaga di tengah di tengah kesendirian tanpa apapun. Kalau Allah menjaganya ya jaga ya tetap selamat. Di tengah penjagaan ketat. Kalau Allah enggak menjaganya ya ada masalah tetap gitu. Jadi kalau Allah ingin binasakan manusia dan alam semesta sekejap. Kalau ingin menjaganya ya sekejap pula. Jadi mohon penjagaan dari Allah. Yang keempat pelajaran. Karena Allah yang menjaga kita dan tidak mungkin kita ini hidup baik tanpa penjagaan Allah. Maka jagalah hukum Allah. Kalau kita ingin dijaga oleh Allah, maka jagalah hukumnya. Nah, hadis Nabi yang terkenal itu, ikfadillaha yagfad. Jagalah Allah, Allah akan menjaga. Kalau kau ingin dijaga oleh Allah, dipelihara oleh Allah, dilindungi oleh Allah, maka jagalah hukum Allah. Peliharalah hukum Allah. Bisa dipahami ya. Dan ini menjadi makna yang terdalam. Empat. Jaga hukum Allah di atas segalanya. Jangan pernah merusak, membiarkan apa? Menghinakan. Biarkan. Dan kita harus membuat ia tegak. dijaga. Betul. Nah, menjaga hukum Allah ini di tiga area, di tiga level. Jaga hukum Allah dalam diri kita. Berarti tegak kita. Jadi hukum Allah tidak tumbang di diri kita. Yang kedua, jaga hukum Allah di tengah masyarakat. Jangan sampai maksiat yang dominan. Yang terakhir, jaga hukum Allah. bahkan sebisa mungkin di tengah orang kafir. Jadi ada iqamatuddini fi nafsika. Kemudian yang kedua iqamatuddini fi mutamaikal islami. Menegakkan agama di tengah masyarakatmu yang Islam. Ketika iqamatudini fil alami ajma menegakkan agama di alam semesta. Jadi levelnya diri, masyarakat dan alam semesta ya, yakni di tengah orang kafir sekali. Ini jagalah hukum Allah. Nanti kalau kita menjaga hukum Allah akan menjaga kita insyaallah. Makanya Bapak Ibu yang dirahmati Allah mohon majelis ini dijaga. Ini bagian dari kontribusi kita menjaga hukum Allah. Semoga nanti Allah menjaga kita gitu. Makanya nih yang hadir 42 ya kan? Minggu depan masing-masing bawa satu berarti ada 84 gitu ya. Insyaallah ya minggu depan masing-masing ngajak satu. Ngajak satu itu ya bisa anaknya, bisa mantunya. Ini semua kan punya mantu nih. Mantunya diajak satu mudah jadi 80. Jadi pengajian itu kalau tidak berkembang maka nyusut kayak ini kayak apem tahu enggak? Apem itu kalau enggak berkembang nyusut lama-lama alot enggak bisa dimakan. Nah, macam itu pengajian. Kalau kita tidak terus berkembang, ya lama-lama nyusut nyusut, nyusut nyusut hilang. Meskipun tetap kita bersyukur ini sudah berjalan 5 tahun ya. Kalau dari konteks sebuah acara ini sudah pencapaian maksimal kalau konteks acara. Tapi kita ini tidak pakai hukum acara. Kita ini ingin istikamah sampai akhir hayat. Saya berharap pengajian ini istikamah sampai akhir hayat. Masyaallah. Gitu ya Bapak, Ibu semua ya. Saya nerapkan konsep ini di salah satu majelis kita yang ada di Tangerang itu berkembang. Alhamdulillah setiap orang bawa satu. Jadi itu setiap orang berkembang. Insyaallah ini ada 42. Setiap orang bawa satu dan satu itu dari mana? Suaminya gitu. Mas ikut ngaji dong Mas. Gimana? Enggak enak sama ustaz boleh enggak enak. Enggak apa-apa. Enggak ikhlas dulu awalnya. Enggak apa-apa. Atau itu mantunya itu ngapa-ngapain loh kalau pagi enggak ngapain ikut ngaji. Mantel gitu suruh ngaji dulu kan sekitar kita itu minang ada 10 orang. Suami kita, anak kita empat mantu kita empat. Sudah 10 orang tuh itu orang sekitar enggak usah jauh-jauh nyarinya. Terus ada teman dekat gitu. Kalau ada orang enggak enak demi keburukan, kenapa enggak dibuat enggak enak demi kebaikan? Orang Indonesia kan bisa begitu gitu ya. Insyaallah ya. Jadi ngajak suaminya dan ngajak pasangannya, ngajak anaknya, ngajak mantunya itu dulu aja diupyek dulu. Itu sudah luar biasa. Nanti tahap berikutnya ngajak tetangganya itu insyaallah setuju ya, Bu ya. Kita doakan yang bisa membawa satu orang rezekinya berlimpah-limpah. Amin. Ya, tadi apa? Pempat kita menjaga hukum Allah dan berharap majelis ini bagian dari kontribusi kita menjaga agama Allah. Allah. Semoga Allah jaga kita ya. Kita ini amal salehnya enggak banyak. Saya ulangi lagi ya. Amal saleh kita itu enggak banyak dengan majelis ilmu ini. Kalau berkembang amal saleh kita berkembang ke mana-mana. Jadi kita dapat kontribusi amal saleh dari semua orang yang tercerahkan. Y bayangin suatu saat nanti peserta pengajian ini sejuta. Masyaallah luar biasa kan sejuta yang hadir yang ikut aktif di pengajian. Masyaallah kamar saya ngalirnya tak terkira. Kayak Utsman bin Affan bangun masjid, bangun masjidnya Nabi berarti kan pahalanya sampai sekarang ngalir ke dia. Masyaallah. Iya kan? Semua orang yang masuk Islam, Abu Bakar punya kontribusi. Siapa yang enggak pengin semua orang Islam? Abu Bakar punya karena Abu Bakar menjaga agama ini dulu di awal-awal perjuangan. Menemani Rasul di awal perjuangan. Ee maka saya doakan para pengurus semakin sehat, semakin kuat ya tetap istikamah. Ini kontribusi kita menjaga agama Allah. Semoga ditata hati kita ikhlas dan akhirnya memang diterima oleh Allah. Am. Terakhir nomor empat eh nomor lima. Jalan penting dari alhafid atau alhafiz bahwa ee belajar dari Asmaul Husna ini dan tidak ada maksud apa namanya menyamai Allah dan sekaligus mencontoh baginda Nabi sallallahu alaihi wasallam. Milikilah kemampuan menjaga banyak hal yang di bawah tanggung jawab. Nah, setiap orang itu kan ada wilayah tanggung jawab. Kalau misalnya paling simpel, Anda punya wilayah namanya keluarga. Jagalah keluarga anfusakum wa ahlikum. Nah, kalau Pak RT ya jagalah wilayah RT-Mu. Jagalah milikilah kemampuan menjaga, memelihara terutama hal-hal yang di bawah tanggung jawabmu. Jangan sampai dikasih tanggung jawab enggak bisa menjaga apa sekarang dikasih apa? Jadi benar-benar bisa jaga bisa melihat nanti sifat turunan dari bab ini banyak ada namanya. Jadi ada dulu doktrin orang tua zaman dulu kalau punya barang itu dijaga biar awet. Kalau sepeda sampai berapa ya? 30 tahun lah harus bisa aja gitu. Benar tuh sepeda orang tua tuh kan 30 tahun enggak rusak karena emang dirawat rumah 100 tahun enggak enggak enggak dijaga. Betul. Jadi itu namanya kemampuan menjaga, kemampuan memelihara. Bukan barang baru seminggu aja rusak. sebulan rusak rumah tangga sebulan rusak atau apa itu dijaga betul menjaga menjaga hubungan baik menjaga pertemanan menjaga keluarga menjaga tetangga itu kalau enggak punya ketelatenan menjaga apa aja rusak hubungan rusak semua rusak barang rusak hubungan rusak itu namanya orang trador orang ngawur itu semuanya enggak boleh jadi kita harus punya nya kalau orang Jawa suka punya sifat agak prihatin. Prihatin itu bukan prihatin sendiri bukan suka jaga memelihara gitu. Kalau wanita ada namanya bisa menjaga harta suaminya namanya pedaringannya awet bukan dikasih pagi jam 09.00 habis duitnya itu enggak bisa jaga. Makanya ada doktrin dari pasangan yang pedaringannya kuat. kuat peringannya. Jadi dia bisa jaga tidak wahweh wahweh wahweh gitu. Enggak jelas kayak gitu. Sama bisa menjaga hubungan baik orang itu puluhan tahun enggak rusak. Itu kemampuan memelihara hubungan namanya. Kan ada orang baru berteman seminggu aja sudah bubar. Ini enggak. Ini berteman berpuluh-puluh tahun enggak bubar. Itu namanya mampu menjaga hubungan baik. Jadi keluar dari sifat belajar dari alhafid ini banyak sekali sifat yang wajib kita temukan tapi ngumpul di satu kata punya kemampuan menjaga dan memelihat memelihara hubungan baik memelihara barang-barang memelihara apa namanya ee pencapaian ini sudah mencapai dijaga pencapaian jangan sampai turun dan seterusnya Bapak Ibu bisa kembangin Jadi intinya kumpul satu kata menjaga dan memelihat. Ini bagian dari pelajaran luar biasa pentingnya. Ee orang seperti ini kalau punya sifat ini namanya orangnya bisa diandalkan. Oh bisa nih. Mungkin demikian materi pada pagi hari ini. Masyaallah masih ada beberapa menit. Silakan kalau ada pertanyaan. Asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Jazakallah khair, Ustaz. Masyaallah, ya. Ini pencerahannya luar biasa buat kita mengenal Allah sebagai alhafiz. Mudah-mudahan ee begitu banyak ya pelajaran yang bisa kita dapatkan, Ustaz. Ini di kolom chat masih ada dua pertanyaan, Ustaz, dari Bu Min dan Bu Is. Tapi e pertanyaannya senada. Asalamualaikum, Ustaz. Saya izin bacakan. jika terjadi gempa dan makna apa ya ee dan lainnya, apakah ee Allah berarti sedang membiarkan atau tidak lagi menjaga kita ee yang sakit dan lain-lain itu Ustaz satu. Dan satu lagi dari Bu Iisada dengan pertanyaan Bu Minat jantung sakit, lambung sakit, semoga Allah menjaga kita semua. Amin. Apa tidak menjaga kita, Ustaz? Atau hikmah apa yang bisa diambil dari pemahaman alhafiz? Ada salah satu ustaz yang bilang kalau kita sakit berarti kita telah melakukan dosa. Misalnya sakit tenggorokan, telah berdosa ee karena sering membantah nasihat atau perkataan orang lain dengan ego, kemarahan. Apakah ini benar, Ustaz? Jazakallah khair, Ustaz. Iya. Jadi setiap ada Jadi gini, pada dasarnya ee Allah akan menjaga hamba-hambnya. Nah, sehingga ketika Allah izinkan ada sesuatu yang tidak normal itu terjadi kayak gempa, kayak sakit, maka segeralah maka segeralah kan mendekat kepada Allah kan. Coba ada gempa kita suruh ngapain? Eh, sebentar. Ada gerhana kita suruh salat kan ada gempa kan zikir pasti gitu urutannya kan ke ke pasti akan ke sana. Jadi setiap ada yang tidak normal itu hukum pertamanya adalah mendekatlah pada Allah gitu supaya nanti Allah jaga kita. Ini kan lagi enggak normal nih. Nanti biar Allah normal kembali. Nah, hikmahnya apa? Kenapa Allah misalnya izinkan gempa, izinkan apa? yaitu sebagai peringatan bagi yang saleh biar semakin saleh kayak semacam nonsens engkau tetap tidak aman dari alam semesta karena Allah bisa izinkan ini retak izinkan ini kencang izinkan apa gitu kan termasuk kalau di konteks tertentu akhir Akhirnya pohon paca jatuh karena anginnya kencang gitu. Itu makanya dekat pada Allah. Yang kedua, perbaiki diri. Perbaiki diri dari dua hal. Perbaiki diri dalam konteks hukum syariat. Nah, berarti tadi ada dosa atau enggak ada dosa. Yang kedua, perbaiki dalam konteks hukum alam semesta. Ada enggak kalau misalnya sakit, ada enggak proses e ilmiah yang kita misalnya kenapa kok mungkin kita makan kurang benar, olahraga tidak, ee suka stres, paham ya proses ilmiah gitu kan. Tuh bagian dari perintah Allah kan. Nah, adapun hal-hal yang di luar jangkauan kayak gempa bumi, angin ya berarti sudah tadi itu kembali kepada Allah. Allah karena itu di luar kemampuanmu sudah kamu enggak bisa kendalikan angin kan enggak bisa kendalikan tanah supaya enggak retak kan tapi kau bisa kau bisa membuat bangunan yang kalau ada guncang insyaallah kuat gitu dan kau juga bisa kalau ada gempa kau bisa lari ke tempat yang aman lah itu lakukanlah gitu paham ya tapi intinya semua keadaan yang kayak gitu itu langsung satu dekat pada Biar Allah agar Allah nanti menjaga menormalkan kembali. Makanya misalnya kalau ada masalah di keluarga itu jangan cerewet dulu, dekat dulu kepada Allah. Misalnya anak apa, anak apa anak apa dekat dulu kepada Allah karena berarti ini sedang ada apa nih gitu. Kita jangan kayak orang materialisme kapitalis yang enggak ngerti urusan kayak gitu semuanya pakai otak. Jadi apa-apa itu dekat dulu kepada Allah ya. Dalam bentuk berarti kan salat, doa, zikir. Nah, nanti baru kanan otak kita mikir nih kenapa nih? Ada apa nih? Apa solusinya nih? G ya. Itu nomor dua. Jadi perbaiki. Nah, dan nanti nomor tiga ya dari proses perbaikan siapapun kita. Tapi kan aku enggak ada dosanya, Ustaz. Enggak mungkin enggak ada dosanya. mana ada dari proses pergebing itu justru kita bisa jadi dari musibah itu Allah angkat derajat kita loh di samping Allah ampuni kesalahan itu justru dari hal-hal yang tadi justru menjadi proses baru kita meningkat mungkin tadi katanya kalau nomor ini kalau kita sakit tenggorokan karena suka mant macam-macam itu analisis yang hubungannya tidak langsung. Jadi tidak bisa disebut sebab akibat bahwa dosa itu memiliki peluang Allah akan menegur. Iya. Tapi dosa X tegurannya Y itu enggak ada ayatnya. Enggak bisa gitu. Kalau cerewet nanti mulutnya sariawan. Enggak gitu. Enggak gitu. Kalau misalnya suka melototin apa namanya gambar buruk, maka nanti matanya suka sakit. Enggak gitu. Itu perlu ayat, perlu dasar. Tapi bahwa pelanggaran itu adalah bagian dari sebab di mana Allah kasih peringatan itu. Iya. Tapi peringatannya kan macam-macam. Bisa sakit, bisa angin ribut, bisa anak cerewet, bisa suami apa, bisa macam-macam. Bentak gitu. Jadi kalau dibuat hubungan langsung enggak bisa di agama ini enggak bisa tapi hubungannya patah-patah ada peluang itu istilahnya ada peluang ini. Nah kalau yang memaksakan itu namanya maksid.com. Adaakan pengobatan nih aku pakai perut ya sudah kamu sering anu kali makan perkara haram kali. Enggak ustaz enggak sudah tobat aja. Terus akhirnya sembuh ya itu kebeneran aja. Bisa-bisa Allah kasih barokah kalau orang ini mau baik, tapi itu tidak ilmiah. Nanti malah ditertawakan sama nonmuslim nanti kalau enggak gitu. Tapi bahwa dosa itu menjadi sebab Allah kasih peringatan. Iya. Itu banyak ayat menjelaskan kayak gitu. Kenapa dikasih azab? Karena dia zalim. Karena apa? Karena apa? Itu ayat itu berulang-ulang kali. Wallahuam bis Fad. Alhamdulillah mudah-mudahan terjawab ya, Bu Min dan Bu Iis. Ee demikianlah Bapak Ibu sekalian kajian kita pada pagi hari ini. Kita sudah masuk ke jam. Ee kita banyak lagi kegiatan yang bisa kita lakukan selain insyaallah ee insyaallah kita bisa menyimpulkan ya betapa luasnya ee efek daripada pemahaman kita tentang alhafiz. Ee baiklah kita mungkin kita kita akhiri kajian kita pada pagi ini, Ustaz dengan doa Ustaz. Mari sama-sama kita berdoa semoga Allah kabulkan. Ibu aminkan astagfirullahalim. [Musik] Bismillahirrahmanirrahimli wasallim ala Muhammadid Allah. Ya rahman ya irhamna ya rahman ya rahim irhamna ya qayyum laahailla [Musik] antabanaunahu wasam muhammad Alhamdulillahirabbil alamin. Terima kasih Ustaz ee jazakallah khair atas pembahasan pada pagi hari ini dan terima kasih kepada yang sudah hadir pada hari ini. Mudah-mudahan pekan depan kita bisa lanjutkan kembali kajian kita dan untuk itu marilah kita lafazkan doa kafarat majelis sebagai penutup majelis kita. Ashadu alla ilahailla anta astagfiruka waubuik. Saya bertugas mohon maaf. Asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Syukron, Ustaz. Ustaz sehat terus izin live keluar. Izin. Nggih. Gigih. Asalamualaikum.