Transcript for:
Sejarah Suku Indian dan Amerika

Oke, mari kita lanjut lagi. Nah, kali ini gue akan sedikit ngebahas tentang suku Indian. Suku yang diyakini sebagai penduduk asli Amerika, sekaligus sedikit pembahasan tentang gimana negara Amerika bisa terbentuk. Dan ternyata, terbentuknya negara Amerika termasuk sejarah yang paling kelam loh. Karena suku Indian sendiri yang merupakan natif Amerikan atau penduduk asli sana, Mereka-mereka ini malah dijajah, tanah mereka diambil, diperbudak, bahkan yang seremnya lagi mereka dibantai. Sama bangsa pendatang, yaitu bangsa Eropa. Ya, gue rasa dari beberapa kalian juga udah pada tau ya soal ini. Karena udah bukan rahasia umum lagi kalau negara Amerika emang dibangun dari hasil kolonialisasi Eropa. Okelah untuk penjelasan lengkapnya langsung aja siapin cemilan, kopi, dan headset biar kalian makin endui lagi dengerin ceritanya. Kalau udah langsung aja kita gas ke pembahasannya. Enjoy! Sebelum kita bahas lebih jauh lagi, gue bahas dulu ya sedikit mengenai suku Indian. Kenapa mereka disebut Indian dan dari sejak kapan sih mereka menetap di benua Amerika. Nah sebenarnya info pasti mengenai kapan dan dari mana suku ini datang dan Tetap di Amerika, ini masih nggak jelas ya sampai sekarang. Tapi menurut Library of Congress, suku ini awalnya merupakan suku nomaden yang berasal dari Eurasia dan melakukan perjalanan ke Lane Bridge, terus lanjut ke Siberia, Alaska, sampai akhirnya nyampe ke benua Amerika. Dan menurut para sejarawan, mereka udah ngelakuin aktivitas ini sejak 30.000 tahun yang lalu. Terus seiring waktu, mereka akhirnya mutusin untuk ngetap di benua Amerika selama generasi ke generasi. Nah generasi penduduk awal inilah yang kemudian disebut generasi Paleo Amerika atau orang-orang yang pertama kali ngetap di benua Amerika. Dan pada zaman Las Glacial Maximum atau priode zaman es akhir, yaitu sekitar 18.000 atau 26.000 tahun yang lalu, benua Amerika kebelah jadi dua bagian, yaitu Amerika Utara dan Amerika Selatan, yang disebabkan permukaan air yang terus naik, yang juga ngebuat suku ini terpisah dan nyebar ke seluruh wilayah di sana. Nah, semenjak nyebar, menurut para sejarawan antropolog, setiap kelompok dari penduduk ini juga memperbarui struktur kelompoknya masing-masing, mulai dari budaya sampai bahasa, tergantung iklim dan wilayah yang mereka tempati. Nah, dari sinilah... penduduk Paleo Amerika kemudian terbagi ke bermacam-macam suku kayak Apaci, Suk, Krik, Ciroki, Navajo, Kiowa, Irokus, Komanchi, Lakota, Pueblo, Aztek, Inka, Mayan, Pohatan, Tarahumara, Mandan, dan lain-lain. Dan kemudian menjadi natif Amerikan atau penduduk asli Amerika. Lanjut ke masa era Prakolombus termasuk subdivisi periodenya yaitu masa Prakolombus. masa-masa sebelum bangsa Eropa masuk ke tanah Amerika, ini merupakan masa termakmur dan paling original dari bangsa Amerika. Karena menurut para sejarawan, di masa itu, setiap wilayah pasti punya suku, budaya, dan bahasa khasnya masing-masing. Dan setiap suku hidup dengan sangat harmonis, sesuai tradisinya masing-masing. Berarti ini mirip kayak kita juga lah ya, terbagi ke dalam banyak suku bangsa. Tapi kehidupan damai penduduk Palio Amerika harus berakhir saat orang ini berhasil menemukan benua Amerika pada tahun 1493. Yap, siapa lagi kalau bukan Christopher Columbus, anjing pelacaknya para elit global pada saat itu. Di tahun itu, Columbus berhasil masuk dan berlabuh di lepas pantai Bahama dan ketemu sama penduduk asli sana untuk pertama kali. Nah awalnya Columbus mikirnya dia ini ada di India. Dan pas dia ketemu sama penduduk asli sana, dia langsung nyebut orang-orang sana dengan sebutan Indian. Nah dari sinilah kenapa penduduk asli Amerika disebut Indian. Dan orang-orang Indian ini juga awalnya seneng-seneng aja sama kedatangan Columbus. Bahkan mereka nyambut Columbus dengan meriah. Karena sebelumnya emang gak pernah ada orang asing datang ke wilayah mereka. Kecuali bangsa Viking. Itu pun udah lama banget, sekitar 500 tahun yang lalu. Dan sedikit fun fact, Columbus bukan orang Eropa pertama yang nyampe ke benua Amerika. Menurut BBC, histori maupun sumber-sumber lain bangsa Eropa yang pertama kali nyampe ke benua Amerika adalah bangsa Viking yang dipimpin oleh Lev Erickson Itu adalah Christopher Columbus di tahun 1492. Tapi ini tidak benar. Karena kita tahu sekarang bahwa explorer yang luar biasa mencapai fitur historis ini beberapa puluh tahun lebih awal. Explorer itu adalah Viking yang dipanggil Leif Erikson. Nah, setelah enam hari Columbus nyampe, dia mulai tuh mengeksplor wilayah-wilayah di sana sampai akhirnya dia sadar kalau dia ternyata bukan di India, tapi di suatu benua luas yang punya potensi besar buat dijadikan tempat tinggal baru. buat bangsa-bangsa Eropa. Nah karena itulah, dia nyebut benua Amerika sebagai New World atau Dunia Baru dan mengklaim benua itu secara sepihak dengan cara menetapkan benua Amerika sebagai tanah milik Isabella dan Ferdinand of Spain, raja dan ratu yang saat itu menguasai Spanyol. Sekaligus kerajaan yang mendanai semua perjalanan ekspedisinya. Hadeh, tanah-tanah orang, eh malah dia yang pecicilan. Beres dengan ekspedisinya, Kolumbus balik ke Eropa. dan langsung tuh ngasih laporan kalau dia udah nemuin benua luas yang bagus dan cocok banget untuk dijadikan tempat tinggal baru untuk masyarakat Eropa. Dan dia juga bilang kalau benua yang dia temuin itu resmi milik kerajaan Spanyol. Yaudah dari sini di sekitaran tahun 1513, bangsa Spanyol dalam skala besar langsung tuh dateng ke Amerika. Beneran pindah mereka ke sana. Dan gak butuh waktu lama beberapa bagian wilayah Kayak pegunungan Apalachia, Sungai Mississippi, Green Canyon, dan Great Plains Gak pake misi Pak Bu langsung tuh mereka jadiin wilayah koloni mereka Nah dari sinilah dimulainya mimpi buruk tanpa akhir untuk seluruh masyarakat asli Amerika. Mulai dari sini, mereka benar-benar digerus abis-abisan. Tanah mereka diambil, dibantai, plus diberbudak. Ditambah, di tahun 1540, Spanyol juga terus memperluas wilayahnya lewat orang-orang andalan mereka, kayak Hernando de Soto yang memperluas wilayah mereka ke kawasan Tenggara dan gebantai suku Inka yang saat itu nolak tanahnya diambil, terus Francisco Vanques de Coronado yang masuk ke kawasan Arizona sampai ke Kansas dan berhasil meredupkan merebut wilayah ini dari suku Pueblo pada tahun 1565, dan berhasil ngebangun pemukiman permanen Eropa pertama di sana, yang nantinya wilayah ini bakal dikenal sebagai Mexico. Nah yang mesti kita pahami, di saat itu masyarakat pribumi bukannya nggak ngelawan ya, mereka justru mati-matian mempertahankan tanahnya. Tapi karena kekuatan militer bangsa Eropa pada saat itu tergolong maju, karena udah pake senapan dan peralatan perang yang lumayan memadai, sedangkan penduduk asli masih pake cara primitif, kayak cuma ngandelin panah, pisau, dan lain-lain, ya dari sini aja kita paham kan, kalau perbedaan power mereka itu ya jelas jauh banget. Nah itu tadi masih derita tahap awal yang dirasain sama pribumi. Puncaknya adalah saat tiga bangsa Eropa ini, yaitu kerajaan Inggris, Perancis, dan Belanda, juga ikut dateng dan ngebangun koloni di sana. Inggris yang saat itu itu bersekutu sama Belanda, mulai tuh ngebangun koloni pertama mereka di sepanjang pesisir Timur Amerika. Gak beda sama Spanyol, Inggris juga gak kalah ngeri. Mereka gak segan-segan tuh ngebantai habis suku-suku pribumi cuma buat ngerebut wilayah. Selain itu, mereka juga ngebawa ratusan orang Afrika yang mereka ambil secara paksa buat dijadiin budak karena kurangnya tenaga kerja yang mereka punya. Nah parahnya lagi, bangsa Eropa yang datang ini nggak cuma ngebawa itu doang. Tapi segala jenis penyakit juga mereka bawa yang ngebuat penderitaan penduduk asli sana makin parah. Banyak dari penduduk asli sana yang tewas karena penyakit variola, yaitu penyakit sejenis cacar yang disebabkan virus variola major. Dan ternyata penyakit ini nggak terjadi. ini nggak cuma nyerang pribumi doang, tapi nyerang mereka juga. Waktu Inggris nyoba memperluas koloninya ke kawasan Virginia, tepatnya di tahun 1585, mereka justru hampir nggak bisa bertahan. Pemukiman utama mereka, yaitu Jamestown, justru ancur-ancuran dikarenakan masyarakatnya pada tewas dilandak laparan maupun penyakit-penyakit yang mereka bawa dan hampir narik seluruh koloninya dari Amerika. Tapi sayang, Inggris nggak nyerah gitu aja. Di tahun 1610-an, pemerintah mereka Mereka justru makin rutin tuh ngirim orang ke sana. Menurut National Experience History of United States, di posisi ini Inggris malah rutin ngirim sekitar 50 ribu narapidana setiap tahunnya ke sana buat dijadikan pekerja. Dari sini yaudah Inggris pun bangkit dan mulai lagi tuh ngambil-ngambilin wilayah pribumi. Sampai akhirnya mereka berhasil ngebangun koloni besar di lima wilayah yaitu Rhode Island, New York, New Jersey, Pennsylvania, dan Delaware. yang mereka sebut sebagai New England. Ngeliat tingkah Inggris yang terus semena-mena, salah satu suku pribumi yang mendiami wilayah Virginia, yaitu Pohatan, berhasil meyakinkan beberapa suku untuk memberontak. Dan mereka kemudian membentuk konfederasi yang disebut Konfederasi Pohatan untuk ngelawan Inggris. Di tahun 1622, persatuan suku pribumi ini benar-benar ngamuk. Mereka berhasil ngebantai habis ratusan pemukiman Inggris, termasuk Gemmestown dan beberapa wilayah di New England. Dan hal ini nantinya akan dikenang sebagai salah satu pemprotekan. Pemberontakan terbesar yang pernah dilakukan pribumi untuk merebut kembali tanah mereka. Pemberontakan mereka antara lain ada Pemberontakan Raja Philip yang terjadi di wilayah New England, dan yang paling besar terjadi di Virginia, yaitu Pemberontakan Yamaha. Yang mana pemberontakan ini memakan korban yang dila-gilaan. Tapi sayang usaha mereka gagal. Dan Inggris kemudian berhasil menguasai seluruh wilayah mereka. Dari sini nasib masyarakat peribumi pun udah bener-bener di ujung tanduk. Udah gak ada pilihan lain mereka selain nurut sama Inggris. Dan dari sini juga Inggris yang udah semakin kuat dan juga semakin serakah mulai datuh ngambil wilayah yang dikuasai sama Belanda. Di tahun 1644, wilayah Belanda di Amerika makin lama makin kecil. Dan untuk melindungi wilayahnya ini, akhirnya mereka mutusin beralih aliansi ke Spanyol. Hadeh, Belanda, Belanda. Nah lain lagi sama Perancis. Beda sama Inggris dan Spanyol yang memakai cara brutal. Sejak tahun 1534, Perancis masuk dengan sangat hati-hati. Sangking hati-hatinya, mereka membangun koloni dengan cara beraliansi sama suku-suku pribumi. Alih-alih suatu saat, mereka akan membantu pribumi. ngambil balik wilayah mereka dari tangan Inggris dan Spanyol. Sampai akhirnya mereka bisa ngebuat koloni besar di bagian utara Amerika. Tepatnya di wilayah Kanada dan Lusiana yang mereka namai New French dan bersaing ketat dengan Inggris. Di sepanjang tahun 1754-1763, Inggris dan Perancis terlibat dalam perang skala global yang berlangsung cukup lama, yang dikenal sebagai Seven Years War atau Perang Tujuh Tahun, dan melibatkan banyak pihak termasuk sebagian dari mereka. yang saat itu menjadi aliansi Perancis. Perang yang berlangsung di Amerika, Perancis beraliansi sama suku-suku Indian dan juga Spanyol buat ngedepak Inggris. Tapi sayang, Inggris udah terlalu overpower dan pada saat itu, Saat perang ini berakhir bersamaan dengan disepakatinya Treaty of Paris atau Perjanjian Paris dan Inggris sebagai pemenang, Perancis dan Spanyol pun mau gak mau harus nyerahin sebagian besar wilayahnya ke Inggris. Saat itu Perancis harus nyerahin wilayah Kanada ke Inggris dan Louisiana ke Spanyol. Sedangkan Spanyol harus ngasih wilayah Florida ke Inggris. Dengan ini kekuatan Inggris pun makin gak kebendung dan pelan-pelan mulai menguasai hampir seluruh wilayah benua Amerika. termasuk sebagian besar wilayah Spanyol. Dan dari kemenangan dan perluasan wilayah ini, lahir 13 koloni yang berada di bawah kekuasaan Inggris. Yang nantinya 13 koloni ini akan bersatu dan menjadi bangsa Amerika yang dikenal sebagai United States atau bangsa Amerika yang kita kenal seperti sekarang. Nah, 13 koloni ini kemudian diikat dengan berbagai macam kebijakan politik maupun ekonomi Inggris dan cuma nguntungin kerajaan Inggris. Mulai dari kebijakan pemilikan sumber daya, penetapan pajak yang sangat tinggi, sampai perdagangan. Semuanya... nguntungin Inggris doang. Sedangkan mereka cuma kayak dimanfaatin aja tanpa ada sedikit pun diberi keuntungan. Hal inilah yang kemudian ngebuat 13 koloni ini muak sama Inggris dan mulai mempersatukan diri sekaligus menyerukan perlawanan dengan semboyan join or die, bergabung atau mati. Hingga akhirnya persatuan mereka mengarah ke satu tujuan yaitu revolusi. Di tahun 1770-an, Thomas Paine, toko revolusi Amerika, mulai nulis pamplet perlawanan ke kerajaan Inggris yang bertuliskan Common Sense, yaitu suatu pernyataan yang mengharuskan 13 koloni bersatu dan merdeka dari kerajaan Inggris. Inggris mendengar hal ini kerajaan Inggris pun enggak tinggal diam dong mereka langsung tuh ngirim pasukan skala besar untuk menghentikan revolusi ini dan perang besar pun terjadi di tahun 1775 dibawah komando George Washington tahu ya nih orang siapa Amerika berhasil ngambil sebagian wilayah California dari tangan Inggris dan membuat Perancis bersedia bersekutu dengan Amerika hai hai Nah walaupun kekuatan Amerika sekarang tergolong cukup kuat, tapi sepanjang revolusi ini mereka juga banyak mengalami kekalahan. Sampai akhirnya, Pasukan Amerika yang lagi-lagi dipimpin sama George Washington berhasil meratakan sebagian besar pasukan Inggris dan ngerebut wilayah Yorktown di Virginia pada tahun 1775. Dan di sini Inggris pun udah gak berkutik lagi. Mau gak mau mereka harus mengakui kekalahan. Di dalam second quarter, Continental Congress atau Kongres Kontinental Kedua yang dilakukan pada tanggal 4 Juli 1776, Amerika resmi mendeklarasi kemerdekaannya sekaligus lahir sebagai negara independen yang berasas republik dan George Washington sebagai presiden pertamanya. Nah, bukannya ikut merdeka, kehidupan masyarakat pribumi ternyata semakin menderita. Makin parah kehidupan mereka setelah Amerika merdeka. Gimana enggak, hak-hak mereka dicabut, tanah-tanah mereka diambil, budaya mereka dihabiskan. Dan yang parahnya lagi, mereka diasingkan ke wilayah reservasi, atau yang lebih dikenal sebagai Indian Reservation, yang dikhususkan untuk pengasingan suku-suku Indian. Dan yang ngeselinnya lagi, wilayah reservasi ini Fasi ini sifatnya resmi karena disahkan langsung oleh Presiden ketujuh Amerika, yaitu Andrew Jackson, dalam undang-undang khusus mengenai pengasingan mereka pada tanggal 28 Mei 1830. Dan hal ini kemudian diabadikan ke dalam kisah Trail of Tears atau Jejak Air Mata yang mengisahkan betapa sedihnya kehidupan suku-suku Indian pada saat itu. Nah ini kalian boleh nih nyari Trail of Tears ini di Google. Banyak tuh artikelnya. Dan ini asli sedih banget. Damnation. Prison. Seperti kita terjebak. Sedih. Kecil. Sebenarnya suku-suku pribumi ini bisa-bisa aja diterima di Amerika. Asalkan mereka mau mengakui dan mau berasimilasi. Ngebuang budaya mereka dan menghentikan pemberontakan. Tapi kebanyakan mereka nolak. Karena ya siapa juga yang mau tanah dan hak-haknya diambil. Nah karena inilah akhirnya banyak suku-suku Indian yang nasibnya berakhir tragis. Karena dibantu. bahkan digenosida sama bangsa pendatang. Selain itu, nasib orang-orang kulit hitam juga gak kalah sengsara. Gak jauh beda nasib mereka sama suku-suku Indian. Orang-orang kulit hitam ini juga diperbudak sama orang-orang kulit putih. Dan parahnya, aktivitas perbudakan ini legal pada saat itu. Makanya gak heran kalau keberadaan orang-orang kulit hitam sampai sekarang masih jadi sarana diskriminasi di sana. Sampai akhirnya mereka diselamatkan oleh gerakan abolisionisme. Ya itu. yaitu gerakan penghapusan perbudakan di seluruh Amerika. Dan pada saat Abraham Lincoln resmi menjadi Presiden Amerika yang ke-16 di tahun 1860 dan menerapkan Undang-Undang Kesetaraan Hak, segala jenis perbudakan di Amerika resmi dihapus. Tapi walaupun Undang-Undang ini sifatnya resmi karena dibuat langsung oleh Presiden, Undang-Undang ini nggak sepenuhnya nolong pribumil. Di tahun 1890, pembantaian besar-besaran kembali terjadi di wilayah Dakota, dinamakan peristiwa Wounded Knee, di mana para bangsa pendatang ngebantai suku Lakota cuma gegara penolakan budaya tari mereka, yaitu Ghost Dance, yang dianggap sebagai ancaman serta aksi pemberontakan, dan menewaskan seenggaknya 150 orang suku Lakota. Nah setelah banyaknya peristiwa pembantaian yang dilakukan bangsa pendatang terhadap pribumi, cerita gimana mereka akhirnya bisa hidup berdampingan itu sampai sekarang masih simpang sihir juga ya. Karena nggak ada penjelasan pasti mengenai hal ini. Tapi menurut histori, bangsa pribumi yang terus terdesak, sebagian besar akhirnya mau menerima semua kebijakan yang dibuat bangsa pendatang. Dan akhirnya mereka mau hidup berdampingan. Walaupun sebagian lagi lebih milih hidup terasing di daerah-daerah terpencil. Sedikit info tambahan, sampai sekarang suku-suku Indian ini benci banget sama Christopher Columbus. Karena menurut mereka, Columbus inilah dalang dari semua derita mereka. So, itulah dia tadi sedikit sejarah mengenai terbentuknya negara Amerika dan gimana suku-suku Indian yang merupakan peribumi asli bisa terusir dari tanah mereka sendiri. Gimana menurut kalian? Silahkan diskusi dengan sehat di kolom komentar. Kalau gue sendiri ini sedih sih, banget malahan. Dijajah dan terusir dari tanah sendiri. Kita yang dijajah dua negara aja deritanya gak karuan-karuan. Lah ini malah dijajah sama empat negara sekaligus. Apa gak banget-banget itu deritanya? So ya, sekian dulu video kali ini. Semoga menghibur dan nambah wawasan juga buat kita semua. Kalau ada kata-kata yang kurang berkenan, gue minta maaf. Dan kalau ada yang salah dari cerita ini, mohon dikoreksi. Jangan lupa like dan subscribe kalau kalian suka dengan channel ini. Makasih udah nonton. Hope you enjoy and see you guys in the next video. Peace out.