Film dimulai dengan dua pria bertopeng, Pat dan Kenny yang berusaha merampas sebuah kotak berisi uang dari dua petugas bank. Sementara itu, Kenny menodongkan senjata ke petugas lainnya dan memerintahkan agar menyerahkan kotak tersebut. Ketika Kenny membungkuk untuk mengambil kotak itu, salah satu petugas dengan cepat menarik topengnya, sehingga wajah Kenny terlihat. Menyadari identitasnya telah terbongkar, Kenny panik dan terlibat perkelahian dengan petugas tersebut.
Dalam keadaan refleks, Kenny menembakkan pistolnya dan mengenai kaki petugas itu. Peter kejut melihat tindakan Kenny. Tanpa membuang waktu, ia langsung meraih kotak berisi uang dan melarikan diri. Kenny yang ketakutan karena wajahnya sudah diketahui juga berlari meninggalkan lokasi tanpa membawa kotak tersebut.
Sayangnya, aksi mereka disaksikan oleh petugas keamanan yang segera melakukan pengejaran. Kejar-kejaran menegangkan pun terjadi di jalanan kota. Namun saat tiba di jalan buntu, Pat tiba-tiba menghentikan mobilnya, turun dan menembak mobil petugas keamanan hingga rusak dan berhenti.
Ia lalu berjalan mendekat sambil menodongkan senjata ke arah petugas itu. Petugas tersebut pun tentu saja ketakutan dan memohon agar tidak ditembak, mengatakan bahwa ia memiliki keluarga yang menunggunya di rumah. Mendengar hal itu, Pat memutuskan untuk tidak membunuhnya. Sebagai gantinya, ia menghajar petugas itu hingga pingsan lalu segera melarikan diri. Sesampainya di markas, Pat langsung melampiaskan amarahnya pada Kenny.
Ia kesal karena Kenny tidak hanya meninggalkan kotak berisi uang, tetapi juga menembak petugas bank yang membuatnya Kenny menjadi buronan. Diketahui bahwa Kenny sebenarnya adalah anak angkat Pat. Dengan penuh emosi, Pat membuka kotak itu menggunakan mesin gerinda.
Tapi begitu melihat isinya, amarahnya semakin memuncak. Bukannya uang 50 ribu dolar seperti yang dikatakan Kenny, Kotak itu hanya berisi $2.500 dalam pecahan $5. Pat semakin frustasi karena mereka telah mempertaruhkan nyawa untuk hasil yang tidak sebanding.
Kini mereka berisiko menghadapi hukuman penjara hingga 10 tahun. Pat lalu menyuruh Kenny untuk menyingkirkan mobil yang mereka gunakan dalam perampokan agar tidak meninggalkan jejak. Namun Kenny menolak dengan alasan memiliki urusan lain malam itu dan malah meminta bagiannya dari uang tersebut.
Mendengar itu, Pat yang sudah sangat kesal langsung melemparkan kotak itu ke arah Kenny sebagai tanda bahwa itu adalah bagiannya. Kotak itu mengenai muka Kenny hingga hidungnya terluka. Melihat darah di bibir Kenny, Pat yang sebenarnya menyayanginya merasa bersalah.
Ia segera meminta maaf dan menunjukkan kekhawatirannya. Namun Kenny yang sudah terlanjur marah dan kecewa memilih untuk mengabaikannya dan pergi begitu saja dari markas. Kenny kemudian menemui rekannya Johnny yang sudah menunggunya di tempat persembunyian. Begitu tiba, Kenny langsung melayangkan tamparan ke wajah Johnny sebagai bentuk kemarahan.
Ia merasa dihianati karena informasi yang diberikan Johnny ternyata salah. Alih-alih menemukan uang 50 ribu dolar di dalam kotak, mereka hanya mendapatkan 2.500 dolar. Jumlah yang jauh lebih kecil dari yang diharapkan.
Dengan penuh emosi, Kenny menegaskan bahwa tidak ada bagian yang bisa dibagi di antara mereka. Namun lebih dari itu, ia juga menyadari bahwa mereka kini dalam masalah besar. Untuk menghindari risiko lebih lanjut, Kenny memerintahkan Johnny untuk segera pergi ke rumah sakit dan membunuh petugas bank yang sebelumnya tertembak.
Kenny khawatir jika petugas itu sadar dan memberikan kesaksian kepada polisi, maka identitas mereka akan terbongkar sepenuhnya. Tanpa menunda waktu, Johnny langsung menuju rumah sakit tempat petugas bank tersebut dirawat. Namun saat tiba di sana, ia menyadari bahwa dirinya sudah terlambat. petugas polisi telah lebih dulu datang dan sedang menginterogasi korban. Wajah Kenny kini telah teridentifikasi, menempatkannya dalam ancaman yang lebih besar.
Melihat situasi yang tidak menguntungkan, Johnny memilih untuk pergi tanpa menimbulkan kecurigaan lebih lanjut. Di sisi lain, Kenny mengunjungi sebuah klub malam bernama Freedom. Dia duduk santai sendirian di salah satu sudut. Menikmati suasana sambil menunggurkannya Billy, menyelesaikan pertunjukan stand-up komedinya. Malam itu, Billy tampil dengan dandanan seperti seorang waria, membawakan lelucon yang menghibur para pengunjung.
Setelah pertunjukan selesai, Kenny segera menemui Billy di ruang make-up. Mereka sebelumnya telah membicarakan rencana bisnis baru yang akan dijalankan Kenny, yaitu jual beli barang haram. Dalam pertemuan itu, Billy memberitahu bahwa barang yang mereka butuhkan sudah siap.
Kini yang diperlukan hanyalah kesiapan dana dari Kenny untuk menjalankan bisnis tersebut. Kenny dengan yakin menjanjikan bahwa ia akan segera mendapatkan uangnya. Mendengar hal itu, Billy tersenyum dan merespon dengan penuh antusias.
Mereka pun bersulang merayakan awal dari bisnis baru mereka yang penuh risiko namun menjanjikan keuntungan besar. Keesokan harinya, Pat mengunjungi rumah seorang pria tua yang merupakan sahabat lamanya yang bernama Mr. Axel. Dalam pertemuan itu, Pat mengungkapkan bahwa ia sedang menghadapi masalah besar. Ia membutuhkan dana sebesar 20 ribu dolar untuk mendapatkan obatnya. Mendengar hal itu, Hexel menanggapi dengan nada serius, mengatakan bahwa jumlah tersebut bukanlah masalah kecil.
Ia juga menegaskan bahwa ia tidak menyukai kesalahan dalam urusan bisnis. Pat memahami kekhawatiran Hexel, tetapi ia tetap berharap bisa mendapatkan bantuan. Ia pun mencoba meyakinkan Hexel dengan menawarkan imbalan yang menguntungkan. Pat berjanji bahwa jika Hexel mau membayar di muka untuk transaksi pertama, maka ia akan menyelesaikan masalahnya sebelum akhir pekan. Sebagai jaminan, Pat juga bersedia membayar dua kali lipat untuk pembayaran pertama tersebut.
Hexel tidak langsung memberikan jawaban. Ia mengatakan bahwa ia harus berbicara dengan saudaranya terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan, dan berjanji akan segera menghubungi Pat setelah mendapatkan kepastian. Saat Pat bersiap untuk pergi, Hexel yang sudah mengetahui tentang kejadian semalam, di mana Pat dan Kenny bertindak ceroboh menyindirnya. Ia meremehkan Kenny dan mengatakan bahwa anak itu tidak bisa diandalkan, sama seperti ayahnya dulu.
Sepulang dari rumah Hexel, Pat segera menghubungi rekannya yang lain bernama Sam, untuk menanyakan keberadaan Kenny. Namun Sam berbohong dan mengatakan bahwa ia belum bertemu dengan Kenny. Padahal saat menerima telepon itu, ia sudah merencanakan pertemuan dengan Kenny. Saat Sam dan Kenny bertemu, Sam langsung menengurnya atas tindakannya yang sembrono.
Ia memperingatkan bahwa perbuatan Kenny tidak hanya membahayakan dirinya sendiri, tetapi juga Pat. Namun Kenny tidak peduli. Ia merasa sudah terlalu lelah dengan semua urusan Pat dan ingin menjauh darinya. Kenny kemudian mengungkapkan rencananya untuk memulai bisnis baru bernama Billy, yaitu berjualan obat-obatan terlarang.
Sam terkejut mendengar hal itu dan memperingatkan bahwa bisnis tersebut sangat beresiko. seperti berjalan di tepi jurang yang licin. Tapi Kenny tetap bersih keras, yang ia butuhkan hanyalah modal awal sebesar 25 ribu dolar.
Untuk mendapatkan uang itu, Kenny meminta bantuan Sam. Ia tahu bahwa Sam telah menyimpan uang peninggalan ayahnya sejak ayahnya meninggal. Sam pun berjanji akan memberikan uang tersebut ke esokan harinya.
Setelah menerima uang dari Sam, Candy segera menemui Billy di tempat latihan tinju. Di sana ayah Billy, Fergus, sedang melatihnya agar menjadi petinju profesional seperti dirinya dulu. Fergus bahkan menjuluki Billy dengan nama Billy the Kid.
Namun Fergus tidak menyukai pilihan hidup Billy sebagai seorang stand-up komedian, apalagi dengan penampilannya yang berdandan seperti waria untuk menghibur pengunjung klub malam. Saat melihat Candy datang, Billy segera menghentikan latihannya dan menghampirinya. Mereka kemudian pergi ke ruangan yang lebih sepi di mana Kenny menunjukkan uang yang baru saja ia terima dari Sam.
Setelah memastikan semuanya siap, Billy mengajak Kenny pergi ke markas terbesar di kota itu untuk melakukan transaksi. Di waktu yang sama, Pat bertemu kembali dengan Hexel di bawah jembatan rel kereta. Hexel menyerahkan sebungkus obat-obatan.
Sementara itu, Kenny dan Billy tiba di sebuah klub yang ternyata merupakan markas jaringan perdagangan obat-obatan terlarang. Mereka diminta menunggu sebelum akhirnya dibawa ke ruangan pemimpin kelompok itu seorang pria bernama Moe. Moe sudah mengetahui maksud kedatangan mereka, tetapi diam-diam telah merencanakan sesuatu yang buruk. Awalnya Moe mencoba berpasabasi, tetapi Kenny tidak menyukainya dan ingin langsung melakukan transaksi.
Namun sebelum kesepakatan terjadi, anak buah Moe tiba-tiba menyerang mereka. Billy dipukul kakinya hingga tersungkur, sementara kepala Kenny ditutup kain dan mereka berdua disekat. Keesokan harinya seorang penjaga tua di wahana permainan menemukan mayat Kenny yang berlumuran darah.
Kabar tragis itu segera menjebar hingga akhirnya sampai ke Pat melalui telepon. Mendengar berita itu Pat terkejut dan terpukul. Ia langsung menuju rumah sakit tempat mayat Kenny diotopsi.
Di rumah sakit ibu Kenny tampak sangat sedih atas kematian putranya. Setelah tim forensik menyelesaikan otopsi, mereka meminta Pat dan ibu Kenny untuk mengidentifikasi jenazah. Pat pun masuk ke ruang otopsi, didampingi oleh petugas penyidik.
Saat melihat tubuh Kenny yang penuh luka tusukan, Pat tak kuasa menahan kesedihannya. Pat kemudian bertanya kepada penyidik siapa yang bertanggung jawab atas pembunuhan Kenny. Namun penyidik mengatakan bahwa mereka belum mengetahui pelakunya, tetapi akan berusaha mencari tahu. Selain itu, penyidik juga mengungkapkan bahwa Kenny terlibat dalam perampokan bersenjata beberapa hari yang lalu.
Penyidik kemudian menanyakan kepada Pat apakah ia mengetahui hal tersebut, karena dalam perampokan itu Kenny tidak bertindak sendiri, ia bersama dua orang lainnya. Tapi Pat berbohong dan mengaku tidak tahu apa-apa. Dia mengatakan bahwa saat kejadian itu terjadi, dirinya berada di rumah.
Setelah mendengar jawaban Pat itu, penyidik tidak bertanya lebih lanjut dan akhirnya pergi. Meninggalkan Pat yang masih larut dalam kesedihan atas kematian Kenny. Pat dan ibu Kenny Jen kemudian kembali ke rumah Jen.
Di dalam kamar Kenny, Pat memperhatikan beberapa foto yang tertempel di dinding foto dirinya bersama Kenny. Dari gambar-gambar itu, jelas terlihat betapa Kenny sangat menghargainya sebagai sosok ayah angkat. Saat matanya menyapu seluruh ruangan, ia menemukan sebuah catatan kecil di antara foto-foto tersebut.
Pat segera mengambil dan membacanya. Tak lama kemudian, suara bel pintu terdengar. Pat yang membukanya terkejut saat melihat kedatangan seorang pria bernama Joey, teman lama Kenny. Joey datang untuk menyampaikan belasung kawa kepada Jack.
Namun bagi Pat, kedatangan Joey terasa mencurigakan. mengingat ia dan Kenny sudah lama tidak bertemu. Selain itu, Joey juga telah lama keluar dari kelompok Essex yang dulunya mereka ikuti bersama. Meskipun merasa ragu, Pat tetap berbicara dengan Joey dan bertanya apakah Kenny pernah menyebutkan sesuatu tentang Soho.
Joey dengan tegas menjawab tidak karena tempat itu berada di luar wilayahnya dan merupakan dunia yang berbeda dari yang mereka kenal. Namun Pat tetap meminta bantuan Joey untuk mencari tahu siapa pelaku di balik kematian Kenny. Meskipun sudah lama keluar dari kelompok Essex, Joey akhirnya setuju untuk membantu.
Demikian, ia bersedia kembali menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi. Malam harinya, Pat mendatangi Sam di klub miliknya. Namun begitu tiba di depan pintu, ia langsung diberhentikan oleh anak buah Sam yang tidak mengenalinya. Tidak mengetahui bahwa Pat adalah bagian dari kelompok yang sama dengan Sam, mereka langsung menghajarnya. Sehingga terjadi keributan kecil di luar klub.
Keributan menarik perhatian Sam, ia melerai perkelahian dan menenangkan situasi. Setelah berhasil menghentikan anak buahnya, Sam menatap Pat dengan heran dan bertanya tentang tujuan kedatangannya. Tanpa basa-basi, Pat langsung menyampaikan kebar buruk Kenny telah tewas.
Mendengar hal itu, Sam terkejut dan nyaris tak percaya. Ia terdiam sejenak berusaha mencernak nyataan bahwa Kenny yang selama ini dikenal sebagai sosok pemberani dan penuh ambisi, kini sudah tiada. Kesokan harinya, Sam dan... dan Pat pergi ke lapas untuk menemui ayah Kenny, Johnny. Saat bertemu, Pat menyampaikan penyesalannya atas kematian Kenny.
Mendengar kabar itu, Johnny terlihat sangat terpukul dan tidak bisa menyembunyikan kesedihannya. Ia pun meminta penjelasan kepada Sam tentang apa yang sebenarnya telah terjadi. Sam kemudian menyebutkan bahwa kemungkinan Billy The Kid terlibat dalam kejadian ini. Mendengar nama itu, Pat terkenjut dan langsung bertanya kepada Sam siapa sebenarnya Billy The Kid dan apa hubungannya dengan kematian Kenny. Tapi di hadapan Johnny, Sam tidak memberikan penjelasan.
Setelah akhirnya mengetahui identitas Billy, Pat langsung pergi mencarinya di tempat latihan tinju. Namun Billy tidak ada di sana. Pat pun bertanya kepada salah satu pelatih.
Kesal dengan sikap pelatih tersebut, Pat mengambil seutas tali dan mencekiknya dari belakang. Tanpa menunda waktu, Pat segera menuju lokasi tersebut yang tampak seperti tempat penampungan rongsokan. Sesampainya di sana, ia langsung berhadapan dengan anak buah Fergus.
Pat bertanya tentang keberadaan Billy The Kid, tetapi mereka mengaku tidak mengenal nama itu. Tak lama kemudian, Fergus sendiri muncul dan menemui Pat. Pat menjelaskan bahwa ia tidak datang untuk mencari masalah, hanya ingin berbicara dengan Billy karena temannya telah dibunuh dan Billy diduga terlibat.
Fergus menegaskan bahwa ia tidak mengenal Pat, jadi urusan Billy bukan urusannya. Namun Pat bersikeras bahwa sekarang Billy adalah urusannya. Fergus selalu mengatakan bahwa jika anaknya memang terlibat, maka ia sendiri yang akan mengurusnya.
Setelah itu, ia menyuruh Pat pergi. Tapi Pat tetap ngotot dan meminta bantuan Fergus, baik dengan cara mudah maupun sulit. Kesal dengan sikap Pat, Fergus memerintahkan anak buahnya, Craig, untuk memarkirkan mobil Pat. Craig kemudian menggunakan traktor untuk mengangkat dan menghancurkan mobil itu sebagai peringatan. Melihat mobilnya hancur, Pat murka dan langsung menyerang anak buah Fergus.
Terjadi perkelahian sengit antara mereka. Di tengah kekacauan itu, dua petugas penyidik yang sebelumnya menangani kasus Kenny tiba-tiba datang ke lokasi. Perkelahian pun terhenti.
Salah satu petugas bertanya kepada Pat tentang tujuannya berada di tempat itu. Pat berdalih bahwa ia hanya ingin mengurusi barang rongsokan. Petugas itu menuntut pernyataan resmi dari Pat, tetapi Pat mengatakan bahwa ia akan memberikannya di waktu yang tepat. Namun petugas menegaskan bahwa waktu yang tepat adalah sekarang jika tidak Pat bisa ditangkap. Menyadari situasinya, Pat akhirnya ikut ke kantor polisi dan kebetulan ia memang sedang membutuhkan tumpangan.
Sebelum pergi, petugas penyidik itu juga bertanya kepada Fergus tentang keberadaan Billy, karena menurut ibu Kenny, Billy dan Kenny adalah teman dekat. Fergus mengaku tidak pernah mendengar nama Kenny, meskipun Billy memiliki banyak teman. Ia juga menyebutkan bahwa terakhir kali ia bertemu Billy adalah pagi tadi, sebelum Billy pergi untuk menyelesaikan tugas yang Fergus berikan.
Petugas kemudian memberikan sebuah nomor dan meminta Fergus untuk menghubungi mereka jika Billy kembali. Setelah petugas pergi, Fergus segera memerintahkan anak buahnya untuk mencari Billy. Beberapa saat kemudian, kedua petugas penyidik dan Pat sudah berada di kantor polisi. Setelah diinterogasi, para penyidik menyatakan bahwa mereka tahu Pat terlibat dalam perampokan. Semua keterangan saksi mengarah pada sosok yang cocok dengan ciri-ciri Pat.
Salah satu petugas menesaknya untuk berkata jujur, menegaskan bahwa hukuman yang akan diterima bisa mencapai 7 tahun, tetapi jika bekerja sama, hukuman itu bisa dikurangi menjadi 4 tahun. Namun, Pat tetap bersikeras bahwa mereka tidak memiliki bukti kuat untuk menuduhnya. Sebagai tanggapan, petugas menunjukkan barang bukti yang mereka miliki dan memberitahu Pat bahwa mobilnya telah disita. Mereka juga menduga bahwa perampokan tersebut tidak berjalan sesuai rencana. sehingga menimbulkan perselisihan di antara para pelaku.
Akibatnya pencurian menjadi kacau dan kemungkinan besar itulah alasan Kenny terbunuh. Salah satu petugas bahkan mengisyaratkan bahwa Pat mungkin saja adalah pembunuhnya. Mendengar tuduhan itu, Pat langsung membantahnya. Ia menegaskan bahwa Kenny adalah temannya. Bahkan sudah ia anggap seperti anak angkat sendiri, sehingga tidak mungkin ia yang membunuhnya.
Merasa percakapan ini hanya membuang waktunya tanpa bukti yang benar-benar mengharap padanya, Pat memutuskan untuk pergi meninggalkan kantor polisi. Setelah keluar dari kantor polisi, Pat dijemput oleh Joey, sahabat Kenny. Dalam perjalanan, Pat meminta Joey untuk mengantarnya ke Soho, namun sebelum itu, ia ingin singgah terlebih dahulu di Freedom. Sesampainya di Freedom, Pat meminta Joey untuk tetap menunggu di mobil.
Namun sebelum masuk ke klub, Pat tiba-tiba menerima telepon dari Hexel yang menanyakan perkembangan investasinya. Pat menenangkan sahabatnya mengatakan bahwa semuanya sedang dalam proses dan tidak perlu khawatir. Setelah menutup telepon, Pat menanyakan kepada Joey bagaimana perkembangan bisnis obat-obatan terlarang yang mereka bicarakan sebelumnya.
Joey menjawab bahwa semuanya berjalan lancar dan ia hanya perlu kembali ke klub setelah bekerja untuk mengambil uangnya. Pat pun menegaskan bahwa Joey segera menyelesaikan urusannya dan menghubunginya setelah mendapatkan uang tersebut. Pat lalu masuk ke dalam klub dan bertanya kepada pelayan bartender bernama Andre tentang keberadaan Billy The Kid.
Andre mengatakan bahwa Billy sudah lama tidak datang ke tempat tersebut. Tapi jika Billy tidak ada di sana, kemungkinan besar ia masih berada di Soho. Pat menjelaskan bahwa ia ingin berbicara dengan Billy mengenai ayahnya dan itu bukan kabar baik.
Mendengar hal itu, Andre memberikan Pat sebuah kartu nama dari sebuah bar, tempat di mana Billy kemungkinan besar bisa ditemukan. Setelah Pat menerima informasi itu, ia berterima kasih kepada Andre dan segera menuju Markobar. Namun saat tiba di depan Markobar, tanpa sengaja ia melihat Joey bertingkah mencurigakan.
Merasa ada sesuatu yang tidak beres, Pat diam-diam mengikuti Joey dari belakang. Ia melihat Joey memasuki Platinum Lash Club yang juga merupakan markas Moe, tempat terakhir yang dikunjungi Kenny sebelum ditemukan tewas. Pat yang memang sedang mencari tahu siapa pelaku di balik kematian Kenny mulai mencurigai Joey dan terus membututinya hingga masuk ke dalam klub. Pat terus mengamati Joey sampai ia masuk ke sebuah ruangan, ruangan yang ternyata milik Moe.
Dari tempatnya bersembunyi Pat mendengar seseorang di dalam menyebut nama Billy. Ia berusaha lebih dekat untuk mendengar percakapan tersebut dengan jelas, tetapi tiba-tiba salah satu anak buah Mo melihatnya. Menanggapi situasi itu, Pat segera berpura-pura seolah-olah ia sedang mencari temannya.
Setelah meyakinkan anak buah Mo, ia pun meninggalkan Platinum Lash tanpa menimbulkan kecurigaan lebih lanjut. Malam harinya, Pat mendatangi Joey di rumahnya. Tanpa basa-basi, ia langsung bertanya tentang alasan Joey memasuki Platinum Lash.
Ia juga mengingatkan bahwa Joey sebelumnya mengatakan kepada Kenny bahwa ia sedang melakukan peninjauan. Sementara Pat bersusah payah mencari pembunuh Kenny, Joey justru terlihat bersenang-senang dengan para penari klub. Joey pun tertawa kecil dan mengakui bahwa ia memang kembali ke klub itu hanya untuk bersenang-senang dengan para wanita.
Ia beralasan bahwa kehidupannya di rumah sangat melelahkan sejak memiliki anak dan sesekali ia butuh hiburan. Namun, Pat masih belum sepenuhnya percaya pada Joey. Ada sesuatu yang terasa janggal dan ia bertekad untuk mencari tahu lebih dalam. Di tempat lain, Andre lebih dulu tiba di Marco Bar untuk mencari Billy.
Ia menemui Marco, bibi Billy sekaligus pemilik klub yang mengetahui keberadaan keponakannya. Marco memberitahu Andre di mana Billy berada dan Andre segera menemui Billy untuk menyampaikan kabar penting. Andre memberitahu Billy bahwa seseorang sempat mencarinya di Klub Freedom dan mengatakan bahwa ada sesuatu yang terjadi pada ayahnya.
Ia juga memastikan bahwa Billy masih berada di Markobar. Mendengar hal itu, Billy langsung panik. Tanpa banyak bicara, ia segera pergi meninggalkan Andre di tempat.
Marco yang melihat keponakannya tampak belisah segera menghampirinya. Marco menyarankan agar Billy melapor ke polisi atau setidaknya menceritakan semuanya kepada ayahnya. Namun Billy menolak.
Ia tidak ingin ayahnya mengetahui apa yang telah ia lakukan selama ini. Marco mencoba meyakinkan Billy bahwa ia tidak perlu terus-menerus mengkhawatirkan bagaimana ayahnya akan bereaksi. Menurutnya seharusnya ayahnya yang menyelesaikan masalah ini, bukan Billy.
Ia juga menegaskan bahwa Billy harus jujur pada dirinya sendiri dan menghadapi kenyataan. Marco kemudian meminta Billy untuk menginap di tempatnya malam ini. Ia berjanji bahwa besok Billy akan dibawa ke Manchester, ke rumah Bibi Iris agar bisa menjauh dari situasi yang semakin berbahaya. Adegan kemudian kembali pada Pat, di mana ia menemui sahabatnya Sam.
Menyadari tujuan Pat untuk membalas kematian Kenny, Sam tanpa ragu meminjamkan persenjataan sebagai bekal. Ia menyerahkan sebuah pistol beserta amunisi, memastikan Pat memiliki perlindungan yang cukup untuk menghadapi musuhnya. Sebelum Pat pergi, Sam menatapnya dengan penuh keseriusan, menginginkan kepastian bahwa orang-orang yang bertanggung jawab atas kematian Kenny akan menerima balasan setimpa. Setelah mendapatkan senjata yang dibutuhkannya, Pat segera menuju rumah Fergus.
Sesampainya di sana, Fergus yang melihat kedatangan Pat langsung keluar dari minivan dan mendekatinya. Dengan ekspresi curiga, ia segera menanyakan keberadaan putranya. Pat dengan tenang menjawab bahwa ia tidak tahu, tetapi akan segera menemukannya. Tanpa banyak basa-basi, Pat mengungkapkan maksud kedatangannya. Tanpa peringatannya melemparkan sebuah granat ke arah Fergus yang kemudian terguling masuk di bawah mobil minifad.
Mengira granat itu akan meledak, Fergus segera berlari menyelamatkan diri. Namun setelah beberapa detik berlalu, ledakan yang ditakutkan tidak terjadi. Menyadari bahwa ia baru saja dipermainkan Fergus dengan cepat meraih senapan dan langsung menembak ke arah pet.
Pet segera berlindung dan bergegas meninggalkan tempat itu sebelum situasi semakin memanas. Beberapa saat setelah Pat pergi, salah satu anak buah Fergus memasuki minivan untuk buang air kecil. Tanpa menyadari keberadaan granat yang masih berada di bawah kendaraan, namun tiba-tiba. Di sisi lain, Moe dan anak buahnya mendatangi bar Freedom, tempat Billy bekerja.
Moe langsung bertanya kepada Andre tentang keberadaan Billy, tetapi Andre berbohong dan mengaku tidak mengenalnya. Tidak puas dengan jawaban itu, anak buah Mo segera menggunakan kekerasan, memaksa Andre untuk memberitahukan lokasi Billy. Setelah mendapatkan informasi yang mereka butuhkan, Mo dan anak buahnya segera pergi. Dalam keadaan terluka, Andre mencoba menghubungi Marco, tetapi panggilannya tidak dijawab. Sementara itu, Pat yang sudah mengincar Andre akhirnya menemukan sedang menelpon Billy.
Tanpa basa-basi, Pat langsung menodongkan senjata dan memaksa Andre untuk membawanya menemui Billy. Singkatnya, Pat akhirnya berhadapan langsung dengan Billy. Sambil mengarahkan senjatanya, ia memberikan waktu kepada Billy untuk mengaku sebelum dia menarik pelatuknya.
Pat mulai menghitung dan ketika ia hendak menekan pelatuk, tiba-tiba Marco, bibi Billy berdiri di depan keponakannya menghalangi tembakan. Dengan tegas Marco menyatakan bahwa jika Pat ingin menembak Billy maka ia harus menembaknya lebih dulu. Melihat hal itu, Pat mengurungkan niatnya dan akhirnya duduk bersama mereka. Marco kemudian bertanya pada Pat apakah Billy benar-benar terlihat seperti seorang pembunuh. Pat hanya terdiam kemudian meminta Billy untuk menceritakan semuanya dari awal.
Billy pun mulai mengungkapkan kejadian yang sebenarnya. Ia menceritakan bahwa semuanya bermula ketika seorang pria mendekatinya di klub setelah melihatnya menjual obat-obatan. Pria itu menawarkan kokain terbaik yang ada di kota itu dan mengatakan bahwa jika Billy ingin menaikkan level permainannya, ia bisa mengenalkannya pada orang yang tepat. Billy menolak karena merasa itu di luar kemampuannya, tapi ia mengenal seseorang yang bisa mengurusnya yaitu Kenny.
Kesepakatan pun terjadi, 25 ribu dolar per kilogram. Billy menyampaikan hal itu kepada Kenny dan Kenny mengatakan bahwa ia akan mengatur segalanya. Pertemuan dengan bandar besar bernama Mo pun diatur di Platinum Ledge. Billy dan Kenny masuk melalui pintu belakang, tetapi begitu mereka bertemu Mo, mereka langsung dihajar hingga pingsan.
Saat sadar, Billy mendapati dirinya terikat di kursi, sementara Kenny digantung dengan tangan terikat. Mereka berada di tempat yang tidak mereka kenali. Billy bertanya kepada Kenny apa yang sebenarnya terjadi, tetapi Kenny hanya menyuruhnya untuk tetap tenang.
Tak lama kemudian, anak buah mau datang bersama seseorang berpakaian putih. Saat melihat orang itu, ekspresi Kenny berubah drastis. Terkejut dan tidak percaya bahwa dalang dibalik semua ini adalah orang yang dikenalnya. Billy melihat Kenny berusaha memberontak dengan penuh kemarahan.
Billy bertanya siapa orang itu, tetapi sebelum Kenny sempat menjawab, anak buah mau kembali menghajar Billy. Dari sela-sela kesadarannya, Billy melihat Kenny ditusuk berkali-kali hingga tewas. Dalam kekacauan itu, Billy berusaha membebaskan tangannya lalu melarikan diri dari tempat kejadian. Mendengar cerita tersebut, Pat akhirnya sadar bahwa Billy bukan pelakunya melainkan korban yang sama seperti Kenny. Ia kemudian meminta Billy untuk mengantarnya ke klub latimules.
Kini Pat memiliki satu tujuan yang jelas menemukan siapa orang berpakaian putih yang telah mengkhianati Kenny. Tanpa membuang waktu, Pat dan Billy segera menuju klub Platinum Lash. Billy masuk melalui pintu depan, sementara Pat menyusup lewat pintu belakang.
Untuk membantunya masuk, Billy terlebih dahulu harus melumpuhkan penjaga dan membuka pintu belakang. Setelah berhasil masuk, Pat menyuruh Billy segera pergi demi keselamatannya. Namun saat Billy mencoba keluar, ia justru tertangkap oleh anak buahmu.
Tapi tepat saat itu ponselnya berdering. Pria tersebut memanfaatkan momen lengah Pat untuk menyerangnya, memicu pertarungan sengit di antara mereka. setelah berhasil mengalahkan pria itu pet yang memang membutuhkan uang mengambil semua uang di atas meja beserta obat-obatan yang ada di sana setelah itu pet melanjutkan pencariannya untuk menemukanmu ketika ia menekan salah satu anak buahmu yang baru sadar setelah terpukul milik pria itu memberitahukan keberadaan bosnya Namun, tiba-tiba seorang pria lain menodongkan senjata dari belakang. Dengan senyum sinis pria itu mengungkapkan bahwa ia dan Asis menikmati saat mereka membunuh Kenny. Amarah Pat langsung memuncak.
Tanpa ragu, ia menghunus pisau yang disembunyikan di tangannya dan menusuk pria tersebut hingga tewas. Pat kemudian melanjutkan pencariannya dengan menyusuri keramaian klub hingga akhirnya menemukan ruangan Mo. Tanpa basa-basi, Pat langsung masuk dan menodongkan senjata ke arah Mo.
Mo dengan santai menyambut kedatangan Pat dan bahkan menyuruhnya untuk meletakkan senjatanya. Namun tiba-tiba Joey muncul dan menodongkan senjata ke arah Pat. Pat terkejut melihat salah satu anak buah Mo yang bernama Terry yang ternyata adalah mantan rekannya yang ia kira sudah mati.
Terry mengatakan kepada Pat bahwa jika ia akan menyiksa seseorang jangan biarkan mereka hidup untuk bercerita. Joey pun setuju menjelaskan bahwa mereka tidak diajarkan ini di sasana dan mengutup Pat sebagai bajingan perundung. Pat dengan geram mengatakan bahwa Terry lebih dari sekedar bajingan, dan ia sudah lama menunggu kesempatan untuk membunuhnya.
Namun, Terry merespon bahwa Pat tidak akan membunuh siapapun, dan sekarang Pat sudah tamat. Pat pun menyalahkan Terry atas kematian Kenny, mengatakan bahwa Terry membunuhnya hanya karena obat-obatan. Terry membantah mengatakan bahwa itu bukan soal obat, tapi tentang bagaimana Pat dan Charlotte meninggalkannya untuk mati setelah mencuri obat-obatan itu.
Terry juga mengungkapkan bahwa obat-obatan itu bukan miliknya, melainkan milik Moe dan saudaranya Hexel. Moe dan saudaranya tidak akan membiarkan siapapun mencuri obat-obatannya begitu saja. Tak lama setelah itu, Billy dibawa paksa oleh Asis.
Ketika Billy melihat Terry, ia menyebutkan bahwa Terry lah yang mengatur kesepakatan tersebut. Asis langsung menghajar Billy. Terry kemudian memutuskan untuk pergi dan menyerahkan urusan itu kepada mereka karena ia akan pergi ke Ibiza.
Saat Terry keluar, ia berpapasan dengan Fergus, ayah Billy. Begitu Terry pergi, Joey bersiap untuk menembak Pat. Karena momen itu sudah lama ia tunggu.
Banyak orang yang membenci Pat. Dan mereka semua ingin melihat Pat dihancurkan. Namun tiba-tiba Fergus masuk dan menyuruh Billy segera keluar. Tetapi Asis malah menyekap Billy.
Moe yang berniat mengambil pistol dari dalam laci terlihat oleh anak buah Fergus yang langsung menyuruh Moe untuk mengangkat tanknya. Fergus memaksa Asis untuk melepaskan Billy. Namun Joey menembak Fergus, membuatnya jatuh dan terluka. Moe memanfaatkan kekacauan itu untuk menembak anak buah Fergus.
Suara tembakan itu menyebabkan kepanikan di klub dan para pengunjung berlarian keluar. Pat yang melihat peluang merampas senjata Joey yang tengah lengah dan ketakutan setelah menembak Fergus lalu menembak Moe. Billy yang masih disekap oleh Asis akhirnya berhasil melepaskan diri dan menyerang Asis.
Asis kemudian menyerang Pat berusaha menjatuhkan senjata yang dipegang oleh Pat sehingga terjadi pertarungan dengan tangan kosong. Sedangkan Billy berusaha keras menyelamatkan ayahnya di tengah kekacauan ini. Pertarungan Pat dan Asis berlanjut hingga keluar dari ruangan Mo, sehingga pada akhirnya Pat berhasil mengalahkan Asis dengan tusukan, mirip seperti yang ia lakukan pada Kenny.
Sementara itu Joey yang berusaha melarikan diri terlihat oleh Pat. Pat langsung mengejar Joey dan dalam pelariannya Joey meminta bantuan kepada orang yang ia temui di jalan. Akan tetapi tidak ada satupun yang ingin menolongnya.
Beruntung Joey yang melihat bus segera naik ke atas bus itu sehingga Pat tidak bisa lagi mengejarnya. Di sisi lain, Billy gagal menyelamatkan ayahnya. Ia sangat terpukul dan sedih atas apa yang telah terjadi.
Keesokan harinya saat Pat endah kembali ke rumahnya, ia melihat dari kejauhan beberapa petugas penyidik dan polisi berusaha mendobrak pintu rumahnya. Tidak hanya itu, ia juga melihat seseorang yang mencurigakan menatap ke arah rumahnya. Menyadari situasinya berbahaya, Pat segera pergi dari sana tanpa menarik perhatian. Pat kemudian bertemu dengan Sam yang menyerahkan uang sebesar 10 ribu dolar dan paspor sesuai permintaan Pat. Pat mengatakan bahwa ini sudah sepadan, karena ia telah menghabisi orang yang membunuh Kenny, dan kini tinggal dua orang lagi.
Sam hanya tersenyum dan mengatakan bahwa hal seperti ini biasanya akan selesai dengan sendirinya. Ia lalu bertanya kemana Pat akan pergi. Pat menjawab bahwa ia masih punya urusan yang harus diselesaikan.
Setelah itu ia beranjak meninggalkan Sam. Beberapa hari kemudian, polisi menemukan mayat Joey di atas sebuah mobil. Joey ternyata telah dibunuh oleh Sam, tetapi polisi tidak menemukan bukti apapun, karena Sam sudah membersihkan jejaknya dengan rapi. Sementara itu, Terry tiba di Ibiza dan dijemput oleh Greener.
Mereka kemudian menemui Hexel. Terry menyerahkan tas berisi uang yang langsung diperiksa oleh Hexel. Hexel menjelaskan bahwa Ibiza telah menjadi lahan perburuan bagi orang-orang elit, para orang kaya dan berkuasa yang mencari hiburan. Sehingga permintaan barang semakin tinggi. Namun semakin tinggi permintaan, semakin besar pula masalah yang muncul.
Pulau ini kini seperti barat liar, tempat orang-orang Rusia, Albania, Irlandia, dan Belanda saling berebut kekuasaan. Hexel lalu menatap Greener dan berkata, jika ia bisa menangani semua ini, maka Hexel akan membawanya ke dalam bisnis besar. Terry dengan percaya diri menjawab bahwa mereka akan mengurusnya.
Sebagai tanda kemitraan, Hexel menyerahkan sebuah tas berisi 250 ribu pil yang diklaim sebagai barang terbaik. Di kejauhan, Pat mengamati mereka dengan tatapan tajam. Namun sebelum ia bisa bertindak, film pun berakhir.