Transcript for:
Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara

Halo assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Selamat datang kembali di historia channel Manusia purba memiliki serangkaian proses dan perjalanan untuk menemukan penemuan-penemuan baru yang menunjang terciptanya peradaban modern. Zaman di mana tulisan belum ditemukan atau zaman praaksara sendiri memiliki berbagai corak sebagai laku perjalanan kehidupan tersebut. Di video kali ini kita akan membahas 4 corak kehidupan masyarakat praaksara beserta ciri-cirinya baik dilihat dari sisi budaya, teknologi maupun dari sisi sosial. Empat corak kehidupan masyarakat praaksara meliputi masa berburu dan mengumpulkan makanan ataupun food gathering, masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut, masa bercocok tanam ataupun food producing, dan yang terakhir ada masa perundagian. Corak kehidupan masyarakat praaksara diawali dengan masa berburu dan meramu. Masa ini terjadi sekitar 600.000 tahun yang lalu, di mana keadaan bumi masih liar dan labil. Manusia kala itu bertahan hidup dengan mengandalkan ketenangan. persediaan makanan dari alam seutuhnya. Oleh karena itu, mereka hidup berpindah-pindah ataupun nomaden. Megantropus paleojapanicus, Pitecantropus erectus, sampai dengan Homo wajakensis adalah contoh daripada jenis manusia purba yang hidup pada masa ini. Kapak genggam, kapak perimbas, kapak penetak, dan peralatan yang berasal dari tulang adalah teknologi yang digunakan manusia purba pada masa ini. Dan FYI, api ditemukan manusia pada masa berburu dan meramu tingkat sederhana. Manusia purba pendukung zaman ini adalah jenis Homo Sapiens yang lebih cerdas karena otaknya telah mengalami perkembangan. Mereka mulai mengenal kebiasaan bertempat tinggal secara tidak tetap atau semi sedenter, terutama di gua-gua payung atau abriso hos. Mereka memilih gua-gua yang tidak jauh dari sumber air atau sungai yang terdapat sumber makanan seperti ikan, kerang, dan siput. Hal ini terbukti dari penemuan-penemuan kulit kerang dan siput dalam jumlah yang banyak atau yang disebut sebagai yoken modinga. Sa ini juga menedai munculnya sistem kepercayaan berubah. berupa totenisme, animisme, dan dinamisme. Selanjutnya ada masa bercocok tanam atau food producing. Seiring pertumbuhan jumlah manusia dalam kelompoknya, masa berburu dan meramu kemudian mulai ditinggalkan karena dirasa kurang efektif. Mereka mulai hidup menetap dan menanam tanaman untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sendiri. Bila tanah yang ditanami sudah tidak subur lagi, baru mereka berpindah untuk mencari lahan baru untuk ditanami. Ketika kelompok yang mulai besar dan pola kehidupan nomaden mulai ditinggalkan, maka kehidupan perkampungan mulai dikenal corak kehidupan masyarakat peraksara pada masa ini. Adanya aturan, sikap gotong royong, kebersamaan, dan pemimpin diperkirakan mulai ada dan semakin membuat kehidupan mereka lebih tertata. Ada pun juga tradisi barter sudah dikenal pada masa ini. Pada masa percocok tanam, manusia purba sudah mengenal beberapa alat dengan teknologi sederhana seperti mata panah, gerabah, beliung persegi, kapak lonjong, perhiasan, serta bangunan megalitikum keagamaan seperti menhir, dolmen, punden berunda, salkepagus, kubur batu, waruga, dan arca. Yang terakhir ada masa perundagian. Masa perundagian atau masa pertukangan adalah masa di mana corak kehidupan masyarakat peraksara ditandai dengan adanya teknologi pembuatan berbagai perkakas untuk menunjang kehidupan. Masa perundagian dilatar belakangi oleh jumlah penduduk yang semakin bertambah, pengalaman dari kegiatan pertanian, serta perkembangan kemampuan akal. Pada masa ini, manusia purba mulai mengenal dan dapat memperkirakan gejala alam, sistem sosial yang tertata, cara melebur biji logam. Waktu ini, Oleh karena itu, pada masa ini kita dapat menemukan berbagai peninggalan perkakas yang terbuat dari besi, perunggu, dan logam jenis lainnya. Oke, demikian untuk video kita kali ini. Dukung terus channel ini dengan cara subscribe. Jangan lupa untuk like dan tinggalkan komen yang membangun. Akhir kata, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam Historia.