Transcript for:
Panduan Bantuan Hidup Dasar Podcast

[Musik] Asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Shalom. Salam sejahtera untuk kita semua. Om swastiastu. Namo buddhaya. Rahayu. Salam kebajikan. Halo sahabat Persid. Salam cinta dari Kartika Podcast. Membuka jendela dunia untuk Persit Cendekia. Salam penuh cinta. Oke. Baik. Senang sekali rasanya hari ini kita ee mendapatkan kesempatan untuk memandu jalannya Kartika Podcast episode keempat kali ini. Sebelumnya izinkan kami memperkenalkan diri. Kami dengan dr. Wiwik Wika, istri dari Mayor Infantri Kadek Heri Pradta yang saat ini menjabat sebagai Danden 2 batalion 812181 Kopasus. Dan di sebelah saya ada rekan saya, saya dr. Vera Olivia, istri SK Eko Bagus. Jabatannya saat ini bekerja di Kopasus. Baik, Sahabat Persid di rumah sebelumnya eh sahabat Persid bisa mengikuti podcast kali ini secara interaktif. Sahabat Persid bisa sebelumnya follow Instagram Persid Pusat. Bagi Sahabat Persid yang mempunyai pertanyaan bisa mengirimkan pertanyaannya melalui DM Instagram. Jadi silakan follow Instagram Persit Pusat di bawah ini ya. Oke. Gimana Mbak Vera? Katanya punya pantun nih. Iya. Ini saya punya pantun ya buat sahabat Persid di rumah ya. Rasa cinta janganlah ditahan. Cakep. Ungkaplah dengan keberanian. Cakep. Salam cinta kami hanturkan. Cakep. Cakep. Untuk sahabat Persid sekalian. Senang sekali rasanya bisa berjumpa kembali dengan Sahabat Persid di podcast episode keempat. Dan hari ini kita akan membahas tentang bantuan hidup dasar penanganan gawat darurat. I betul Mbak Vera dan sahabat Persit di rumah sebelumnya pernah enggak sih ngalamin atau pernah enggak sih membayangkan kalau lagi jalan-jalan di mall lalu tiba-tiba ada seseorang yang jatuh enggak sadar dan di sekitar kita enggak ada tenaga kesehatan. Nah, langkah apa sih yang harus kita ambil? Apakah cukup telepon ambulans dan tunggu tenaga medisnya datang? Iya. Nah, spesial nih, Mbak. Hari ini kita sudah kedatangan narasumber yang sangat luar biasa, seorang dokter spesialis jantung yang ekspert di bidang kegawat daruratan. Langsung saja kami perkenalkan LED call ckm Dr. Gregorius Didik Wicaksono, spesialis jantung dan pembuluh darah konsultan kardiologi intervensi VH. Baik, selamat datang, dokter. Selamat pagi. Gimana, Dok? Sehat, Dokter? Puji Tuhan. Sehat. Sehat ya, Dok? ya. Oke, Dok. Ee enggak praktik hari ini, Dokter? Lebih baik informasi juga buat masyarakat. Baik. Betul ya sekalian kita beri edukasi ya, Dokter ya. Mudah-mudahan bisa membantu informasi. Betul. Untuk sahabat Persid di rumah nih. Baik. Oke, Dok. Boleh tanya dokter sekarang berdinasnya di mana? Saya berdinas di RSPAD Gatus Bruto. Saya di Kasub Yanm Pavilum Kartika RSPAD. Oke, luar biasa ya narasumber kita kali ini, Dokter dari RSPAD langsung hadir memberikan ilmu pengetahuan buat kita semua. Betul. Baik, Mbak Vera silakan. Iya. Jadi gini, Dokter. Hari ini kan topik kita tentang bantuan hidup dasar ya atau biasanya sih disingkatnya BHD. Heeh. Nah, sebelum kita tahu apa sih tentang BHD itu bisa dokter jelasin enggak bantuan hidup dasar itu seperti apa? Oke, ee terima kasih ini sudah diundang ke podcast-nya Persit nih. Luar biasa. BHD itu adalah bantuan hidup dasar yang ee di gunakan untuk meningkatkan kualitas hidup. Heeh. Pada diberikan pada siapa? Pada mereka. Iya. Yang tidak sadarkan diri. Bisa karena henti jantung, bisa karena yang lainnya. Jadi supaya kualitas hidupnya jauh lebih baik. Gitu aja sih. Pada prinsipnya seperti itu. Iya. Baik, Dok. Jadi sebenarnya bantuan hidup dasar itu ee sebenarnya boleh dilakukan oleh orang awamkah atau memang sebaiknya oleh tenaga medis, dokter? Izin. I pertanyaannya ee bagus juga nih. Iya. Bantuan hidup dasar adalah tadi meningkatkan kualitas hidup. Siapa sih yang yang boleh melakukan sebetulnya? Semua yang sudah terlatih baik. baik petugas kesehatan, baik masyarakat umum yang sudah terlatih, tapi tetap apa namanya ada pengawasannya, pelatihannya pun ada supaya ada keseragaman. Heeh. Cara melakukan bantuan hidup dasar seperti apa, berapa kali, di mana, apa saja tips and triksnya, mungkin seperti itu. Kira-kira gitu, Bu. Oke. Baik, baik. Iya. Jadi, ini ada tambahan juga ya, Dok ya, dari saya ee pertanyaan ya. Ee umpama ya, Dok ya, ini kita lagi di pusat perbelanjaan gitu ya, Dok ya, lagi di pusat keramaian. Siap. Ada orang yang jatuh, Dok. Kita enggak tahu apa itu pingsan atau henti jantung. Apa yang harus kita lakukan, Dok, ya, untuk yang saat itu ramai ya kondisinya ram pasti biasanya panik ya, Dok? Betul. Panas, ramai segala macam. Jadi, memang kondisi itu yang kita melihat bahwa uh tiba-tiba ngeblak jatuh. kita respon dulu dia. Bapak atau Ibu, Pak, Bu, gimana? Gitu. Kalau enggak juga kita amankan. Kalau ramai kita cari tempat yang lebih aman. Kalau ada di lapangan kita taruh di pinggir. Kalau panas kita taruh di yang agak teduh. Iya. Kemudian kalau ada becek-becek kita taruh tempat yang lebih kering. Kemudian kalau ada apa listrik apa segala macam mungkin kita hindarkan. Jadi prinsipnya amankan dulu. Baik. Baik. yang akan kita tolong dalam hal ini korban ataupun kita yang akan menolong. Jadi enggak usah takut, kita amankan dulu. Iya. Kita amankkan. Kita cari tahu respon ada enggak Bapak, Ibu gimana, apa siapa namanya atau oh enggak ada respon nih. Nah, baru selanjutnya kita lakukan ee betul untuk BHD ini baru nanti tahap-tahapannya kita lakukan supaya kembali lagi si orang tersebut karena kita tahu dia jatuh tidak sadarkan diri, kembali lagi untuk supaya sadarkan diri lari. gitu. Oke. Baik, Dok. Ee gimana caranya si penolong ini tuh yakin ini tuh sebenarnya henti jantung, bukan cuma pingsan biasa, Dokter? Iya. Jadi ee kalau henti jantung dengan pingsan itu memang ya jalan bersama ya. Memang responnya adalah bantuan hidup dasar. Kembali lagi kita respon. Sudah kita amankkan kita cek panggil. Bapak, Ibu ada respon enggak? Bagaimana apa responnya? Kalau enggak ada kita lihat di belakang ee telinga nadi nih. Kita lihat naik dong nadinya gimana. Oh ada nih. Berarti bukan henti jantung. Nah kita tetap kita lakukan kompresi. Kompresinya kita lakukan ee berapa kali? Heeh. Kita lakukan di kondisi yang aman. Kembali lagi ya kondisinya aman. Terus kemudian alasnya juga harus ee jangan terlalu keras tapi harus datar dan jangan terlalu empuk mungkin gitu. Iya. Baik. Baik. Baik. Nah, ini kan, Dok, ee untuk apa namanya? Kompresinya ya, Dok, ya. Ee mungkin ee teman-teman sahabat Persid di rumah ee harus tahu ya, Dok, ya. Ee untuk penanganan apa sih namanya? Tekniknya, terutama tekniknya ini. Nah, untuk apa ee pijat jantung itu sendiri kan ada teknik kayak ee durasinya, kedalamannya gitu. Bisa dokter dijelaskan kayak high quality CPR itu, Dok. Oke. Eh, high quality CPR ini apa namanya? Yang tadi sudah kita sampaikan di awal bahwa dia di posisi yang datar dan keras. Iya. Kemudian kompresinya kedalamannya antara 5 sampai 6 cm. Heeh. Kecepatannya 100 sampai 120 kali per menit. Kemudian selanjutnya kita biarkan si rongga dada itu recoil kembali lagi. Kemudian yang terakhir minimal interupsi. Jadi setelah kita lakukan proses kompresi, kita lakukan apa namanya? Pijat jantung. Heeh. Jangan dikit-dikit. Enggak. Kita lakukan dulu terus. Terus paling tidak 2 menit. Iya. Lakukan itu supaya kembali lagi harapannya. Mungkin kalau boleh dibantu ada slide-nya Bapak. Oke, sambil dibantu ya, Dokter. Mungkin ee baik ee bisa diang ini mana? Ini adalah ee tekniknya. Tekniknya. Jadi kalau ini lagunya jadi proses gerakannya kayak tang t teng tang tang t kayak lagu babybaby shark ya dok ya mungkin lebih gampang mengingatnya ya karena lagu-lagu yang lagi yang gampang diingat yang gampang diingat biasanya lebih Nah gerakannya ritmenya paling tidak demikian oh baik gerakannya dari dari ini harus lurus tangannya kemudian apa namanya gerakannya dari pinggul sini jadi bukan tekuk di tang tapi kita jatuhkan Iya jatuhkan badan dan harus recoil. Jadi harus kembali lagi si rongga dada itu harus kembali supaya ada fase atau tahap di mana dia sirkulasinya lebih lancar. Oke. Baik, Dok. Jadi memang sebenarnya tindakannya simpel ya, Dok ya. Enggak pakai alat bantu apa-apa, cukup pakai kedua tangan, tapi bisa menyelamatkan nyawa seseorang. Betul ya, Dok ya? Iya. Dok. Kalau di film-film nih kan biasanya ada tuh orang di dadanya dipompa, dikompresi dada terus diberikan nafas buatan. Nah, sebenarnya kalau nafas buatan itu perlu enggak sih, Dok, dilakukan atau cukup kompresi aja, Dok? Iya. Dengan kasus yang sekarang itu kita nafas buatan atau mut to mut itu kita skip. Oh, baik. Jadi, tetap dengan kompresi, minimal interupsi. Iya. Ee paling tidak minimal 2 menit. Nah, setelah itu baru kita evaluasi lagi. Nah, kenapa kita skipkan? Karena ya kita enggak tahulah sekarang ini gimana. Boleh kita lakukan itu kalau itu saudara atau keluarga kita dekat. Yang kedua, kita yakin betul bahwa yang bersangkutan yang akan kita tolong dalam korban tidak ada penyakit yang menular. Menular dalam hati kata yang ya kita enggak tahulah gimana. Jadi kita pastikan. Tapi kalaupun kita tidak tahu tadi dokter bilang tiba-tiba di mall lagi ramai. Aduh. Waduh. Kita enggak tahu nih siapa nih. Siap. Kita pinggirkan, kita amankan korban, kita taruh tempat yang teduh, agak sejuk baru kita lakukan bantuan hidup dasar. Mungkin gitu, Dok. Iya. Baik, Dokter. Heeh. Gimana tuh, Mbak Vera? Iya. Ini kan tadi kita ee tentang apa namanya? Penanganannya ya, Dok, ya. Nah, ee udah udah dipompa jantungnya. Ee gimana cara kita tahu kalau kondisi saat ini pasien itu sudah mulai sadar? masa berhasil ya tindakan kita gitu, Dok. Tadi di awal kan kita sampaikan, Dok, bahwa cek respon. Hm. Bu, Pak, betul enggak ada respon nih. Iya. Kita lakukan kompresi pijat jantung atau BHD tadi. Iya. Kita lakukan beberapa kali, beberapa siklus, beberapa menit mungkin sampai beberapa jam. Heeh. Baik. Akhirnya kembali, tahunya kembali, kita cek lagi responnya. Iya. Oh, baik. Berarti kita cek respon. ada respon. Kembali lagi cek dialuasi. Kembali lagi dari awal kita cek responnya. Oh, ada respon. Hah? Hah? Mungkin misalkan begitu. Oh, berarti sudah ada berarti stop. Oh, baik. Atau begitu kita lakukan kompresi, semelama kita melakukan kompresi, kita minta tolong nih, panggilin dong ada petugas kesehatan keku apa segala macam kita panggil. Karena kalau di mall biasanya kita punya fasilitas-fasilitas kesehatan. Heeh. Rumah sakit jelas ada. Di mall, di bandara itu ada. Jadi seputaran ee fasilitas umum biasanya ada fasilitas-fasilitas kesehatan yang buat gawat darurat. Iya. Nah, baru kita panggil selama dia datang tetap nih kita lakukan pijat jantung atau BHD sampai apa? Sampai petugasnya datang. Baik, Dok. Sampai si pasien sadar, sampai yang lebih profesional lagi, yang lebih paham lagi, yang lebih mahir datang membantu kita. Walaupun mungkin kita petugas medis paham juga, tapi Iya. Gitu. Dan kita stop kapan sih? Kalau tidak ada respon sudah lebih dari sekian jam. Heeh. Sudah ada kaku. Baik. Sudah ada tanda biru. Tanda-tanda kematian biru lebam. Heeh. Dan yang lebih utama kalau kita sebagai penolong atau petugas medis yang lebih profesional datang menolong lelah. Iya. Oh, siap, Dokter. Stop. Gitu. Iya. Baik, Dok. Itu kan tadi ee situasinya atau kasusnya kalau kita ketemu seseorang dewasa, Dok. He. Kalau kita temukan ini adalah anak atau bahkan bayi, Dok. Bagaimana, Dok, ee penanganannya, Dokter? Ah, ee serupa tapi tak sama. Baik. Bagaimana tu? Iya, kompresinya agak sama. Tetapi kalau bayi dengan ibu jari jempol aja atau ibu jari dengan prosesnya sama, tapi tidak terlalu kalau kita kan pakai telapak tangan dua. Nah, kalau ini kita mungkin dengan Nah, ini tadi kan kita pakai telapak tangan nih ya. Ini kalau pada dewasa ya, Dokter ya. Tapi untuk tekanannya sama, Dok. Tekanannya hampir sama. Di posisinya juga sama. Tapi dengan ee ibu jari nih. He karena kan tadi disampaikan dokter bayi nih. Bayi ya. Udahlah itu. Siap. Baik. Oke. Iya. Ee ini juga, Dok, saya punya pertanyaan. Kita kan hari ini, bukan hari ini ya, tadi kita sudah membahas tentang ee untuk kasus henti jantung, Dok. Nah, BHD ini bisa dilakukan untuk kasus apa aja selain henti jantung? BHD itu kembali lagi untuk meningkatkan kualitas, mengembalikan kualitas seseorang yang tiba-tiba tidak sadarkan diri, tiba-tiba hilang dari kesadarannya. Salah. Siapa saja ya? Siap. Semua yang tiba-tiba tidak sadarkan diri kasusnya semua. Baik mungkin kalau kesengat listrik. Heeh. Baik jatuh. Nah, kalau jatuh kita pastikan tidak ada cedera yang fatal, tidak ada apa namanya patah di tulang leher. Iya. Baik. Saat proses jatuh juga masih harus sama. Kita amankan di kondisi dilokasikan ke posisi yang lebih aman si korbannya. Jadi saat kita menolong, korban yang akan kita tolong dalam dua-duanya kondisi aman. Iya. Oke. Baik, Dok. Dok, berarti sama ya, Dok, kalau misalnya kita temukan nih mungkin lagi liburan ke pantai terus tiba-tiba ada yang teriak, ada yang tenggelam enggak sadar. Nah, itu gimana, Dok? Sama juga, Dok. Sama. Jadi, karena tenggelam itu kan berarti posisinya di air. Betul. Heeh. Kita keluarkan dari air dulu. Siap. Kita posisikan si korban tetap. Heeh. Dengan kita penolong, posisi aman. Mungkin bukan kita yang saat itu dekat dengan korban, tapi si penolong itu mengeluarkan korban dari air taruh di pantainya. Posisinya datar jauh dari ombak, jauh dari orang kerumunan. Eh, apa sih? Eh, apa sih? Apa sih? Apa? Udah jauhkan dulu. Lihat dari jauh kita lakukan kompresi. Tetap prosesnya adalah amankan korban, amankan penolong. Iya. Oke. Baik. Jadi memang gitu ya, Dok. Semua prinsipnya sama. Kita amankan diri penolong dulu ya. sama amankan lingkungan korbannya juga dong kan kita menolong korban dong ya korbannya kita amankan dulu kita juga sebagai penolong harus aman supaya saat kita melakukan bantuan Heeh kita juga tidak ee ya ikutlah siap dokter ya baik iya iya ee in ee sebenarnya ini kita kayak lebih ee memberi bukan edukasi ya dok ya kayak ee untuk sahabat persid di rumah itu harus tahu gimana sih tanda-tanda contoh orang kayak serangan jantung gitu loh. Ee serangan jantung dengan henti jantung. Jadi gini, serangan jantung itu nantinya akan bisa menyebabkan henti jantung. Iya. Tapi kalau henti jantung belum tentu harus semua karena serangan jantung. Iya. Siap. Mungkin boleh dibantu ee slide-nya di bisa nanti dibantu. Oke. Nah, ini adalah ee tadi serangan jantung, Dok. He serangan jantung ini nyeri dada yang khas lokasinya di mana? Kemudian ee kualitasnya ini seperti tertindih, tertusuk atau benda tajam, berat, terbakar, diemas, suuk, rasa enggak nyaman di dada sebelah kiri memang. Kemudian penjalaran ini dia menjalar ke mana nih? Leher, rahang, bawah, punggung, lengan, utama paling semuanya ke sebelah kiri. Iya. Dan ee penyertanya adalah agak sesak. Hm. Enggak nyaman dia. Tapi memang dari sini bisa menyebabkan henti jantung. Heeh. Tapi ee tidak semua harus karena serangan jantung jadi henti jantung. Tapi bisa dari orang serangan jantung bisa menyebabkan henti jantung. Iya. Baik, Dok. Kembali lagi BHD-nya sama. BD sama tekniknya sama. Tekniknya sama untuk mengembalikan kualitas si korban itu tadi. Jadi konsepnya sama. Lagi-lagi kita pastikan aman. Betul. Lalu cek kesadaran ya, Dokter ya. Baru panggil dulu. Pak, Bu, siapa? Panggil. Ada respon enggak? Enggak ada. Oke, kita lakukan. Baik, Dok. Saya tertarik nih sama apa nih, Dok? Ada yang dokter bawa nih di sini. Ini apa ya? Boleh bantu jelaskan, Dok? Gimana tuh, Dok? Eh, ini gambaran manekin jantung. Nah, ini jantung kita ini kira-kira kita peranggapkan sebesar inilah. Jadi, kalau kepalan kita mungkin dokter ya enggak beda jauhlah dengan kepalan gini. Jadi posisi jantung itu memang posisinya ada di retroal ya di sini tengah nih. Kalau posisi boleh gini begini di tengah jadi apa namanya? Nah, makanya tadi untuk kompresi kita lakukan di tengah. Iya. Supaya dia kena nih. Heeh. Kenapa mesti di tengah? Ya karena posisi jantung anatominya dia posisi di retrosernal di tengah. Baik. Nah, belakang jadi. Nah, ini ini ee dalamnya juga ada katuknya. Oh, baik dokter. Tapi kan buat sebagai apa? Informasi saja mungkin gitu, Dok. Iya. Siap, Dok. Baik. Iya. Oke. Jadi, ini ukuran jantung sebenarnya enggak besar ya, Dokter, ya. Tapi ini perannya penting banget nih. Kalau sudah henti jantung jadi sulit nih. Makanya kita mati karena motornya di sini, Dok. Iya, motornya di sini. Dia punya listrik juga sendiri. dia mengalirkan memomp memat apa ee aliran darah dari kecil ke seluruh balik lagi ke sini. Nah, ini yang yang apa namanya yang wajib kita jaga nih gitu. Betul. Betul, Dokter ya. Siap. Baik, Dok. Ee tadi kan kita bahasnya bantuan hidup untuk kasus henti jantung, Dok. Iya. Kalau yang paling sering ya di kesidup ee kehidupan sehari-hari ini adalah kasus tersedak, Dokter. Nah, kalau Iya, betul. Kalau misalkan kasus tersedak, gimana sih, Dok, baiknya yang harus kita lakukan? Karena banyak ngomong katanya itu lagi makan ngomong gitu ya, bercanda tersedak gitu ya. Oke. Jadi ee tersedak itu memang ada benda asing yang masuk bukan pada salurannya. Heeh. Sehingga dia menyebabkan ee buntu atau sumbatan atau bloke. Iya. Siap. Kalau orang dewasa dari belakang kita ngambil dia dari belakang hamlick manuver kita tekan supaya apa yang apa namanya yang nyangkut tadi yang sebagai penyumbat tadi bisa keluar. Nah, kalau anak kecil atau bayi yang itu aja kita posisi terbalikkan sambil di agak dipijat di punggungnya segala mungkin seperti itu aja sih. Berarti tekniknya beda ya, Dok ya? Ee beda kalau tersedak. Beda kalau tersedak itu dia lebih ada ada tandanya. Iya mungkin gitu. Makanya kadang-kadang kenapa lu mungkin lebih responnya kan kita yang terdekatnya sebelahnya kenapa? Kenapa gitu bukan ininya tapi. Nah kalau BHD bedanya kita di depan yang kita kompresi yang kita tekan yang di depan tapi bukan dari belakang gini. Iya. Eh ini, Dok. Ee dokter boleh enggak kasih saran ke sahabat Parsit di rumah ya tentang ee penanganan atau cara mengenali ee pasien serangan jantung ee karena kita bukan tenaga medis, gimana tata laksana awal gitu. Misalkan nih kejadiannya di rumah gitu, Dok. Ini serangan jantung ya? Iya, serangan jantung ee berujung ke henti jantung gitu. Tadi ee kami sampaikan bahwa serangan jantung bisa sampai ke henti jantung. Heeh. Tapi henti jantung belum tentu karena serangan jantung. Kembali lagi. Iya benar. Kalau dari serangan jantung posisi di kediaman di rumah. Iya. Yang jelas dia masih sadar. Heeh. Dia masih merasa enggak enak ya dada. Seperti yang tadi kami sampaikan, dada sebelah kiri seperti tertindih benda berat atau tertusuk benda tajam, rasa panas, rasa terbakar. Langsung aja kita bawa deh. Iya. I ke fasilitas kesehatan terdekat, bisa ke mana namanya kesehatan. Iya, bisa ke puskesmas, bisa untuk dievaluasi lebih lanjut dari sana. Nah, supaya bisa kita membedakan nih antara betul dia memang sakit jantung atau serangan jantung atau karena sakit yang lain. Iya, mungkin begitu. Oke. Baik ya, Dok. Jadi, ya itu tadi ya, Dok, sebenarnya ee soalnya orang sering salah kaprah nih, Dok. Serangan jantung sama henti jantung. Jadi memang itu ya, Dok ya, kalau serangan jantung itu belum tentu henti jantung ya, Dok ya. Iya. Tapi bisa nantinya akan menyebabkan sampai ke henti jantung. Karena apa? Karena jantungnya yang bermasalah nih. Tapi henti jantung bukan, jangan dibalik henti jantung pasti karena serangan. Belum tentu. Tapi serangan jantung bisa mengakibatkan sampai henti jantung. Oke. Baik, Dokter. Dok. Ee jadi, Dok, kalau misalkan orang-orang tuh seringnya nih, sering skipnya rasa enggak enak di dada atau rasa sesek itu dikiranya mah tuh, Dok. Nah, seringnya tuh skinnya gitu. Jadinya telat penanganan berujungnya ke henti jantung, Dok. Jadi, boleh enggak, Dok, dibantu ditekankan bagaimana sih, Dok, sebenarnya bedanya atau gimana, Dok? Heeh. Jadi memang ee kalau kita bisa bilang tanda dan gejalanya tuh hampir mirip. Siap. Iya. Memang rasa tidak nyaman di dada sebelah kiri. Rasanya seperti tertindih benda tajam atau tertusup ee tertindih benda berat atau tertusup benda tajam. Kemudian rasa berat sampai disertai dengan keringat dingin, mual sampai muntah. Heeh. Memang. Nah, untuk baiknya tadi barusan kami sampaikan bahwa alangkah bagusnya langsung bawa ke fasilitas kesehatan terdekat. Bisa di kesehatan ee setempat mungkin apa di batalion apa puskesmas. atau bagus-bagus ke rumah sakit kalau memang dekat dengan rumah seksan supaya kita memastikan benar nih karena jantung atau serangan jantung atau karena sakit yang lain gitu. Iya. Oke. Supaya lebih lebih apa ya? Lebih pasti lebih pasti dan memang kalau untuk kalau karena saya dari bidang jantung jadi lebih baik agak berlebih sedikit siap daripada kita kelewatan nanti kan gitu gitu. Betul. Siap. Iya. ini, Dok, semisal ya, Dok ya, ee keluarga kita ada yang menderita sakit jantung ya, sudah pengobatan lama gitu. Tiba-tiba di rumah dia itu pingsan ee ya mungkin kita bilang itu serangan sampai henti jantung. Keluarga tahu, tapi kita bukan tenaga medis karena punya apa sih namanya? Lihat di TV gitu mungkin ya, Dok, ya. Tapi coba dibantu dengan popa jantung itu beresiko enggak, Dok, ya? Untuk si korban itu kembali lagi semua tindakan semua pasti ada resikono. Iya. Tapi kita lebih mengarah ke life saving, penyelamatan hidup. Iya. Apalagi nih keluarga kita gitu di rumah keluarga kita walaupun kita bukan orang kesehatan, tapi paling tidak kita tahu itu tadi ya, dokter ya. Kita sudah lihat, kita sudah sudah sering melihat, sudah tahu. Oh, iya. bisalah nih gitu ya. Silakan buat live saving kita lakukan dulu. Selanjutnya tetap bawa ke petugas ke fasilitas terdekat. Terdekat kalau terdekat mana? Ee dia sudah punya serangan, sudah punya riwayat sakit jantung. langsung saja ke rumah sakit di mana dia sering berobat pertama atau kalau tidak untuk penanganan awal setelah beliau sadarkan kembali di kediaman langsung kita bawa nih ke fasilitas yang terdekat dari situ baru akan kita sampaikan sama petugasnya Pak Dokter, Bu Dokter, Pak Perawat, Bu Perawat ini loh keluarga saya diwat sakit ini, ini, ini. Tadi di rumah begini begini begini. Nah, sekarang sudah begini. Mohon tata laksana lanjutan gitu aja sih. D I penanganan awal perlu sih memang jadi supaya jadi jangan dibatasi bahwa saya kan bukan orang medis. Iya betul betul. Tapi kan ini menyelamatkan dan apalagi ini keluarga kita di rumah lagi gitu. Hanya kita yang ada di rumah hanya kita yang bisa membantu. Kalau enggak ada ya sudah gitu bahaya. Biarpun ya D ya kompresinya itu kayak yang enggak sesuai seperti yang dokter sebutin tadi ya. Iya betul kadang-kadang itu tadi. Makanya kalau untuk supaya kita bisa paham kita adakanlah pelatihan. Iya. Iya. Kalau di batalion ada kan KSA-nya, ada dokter di batalion. Kita kita ajarin minta aja kita komunikasi koordinasi dengan rumah sakit terdekat. Minta kita lad pelatihan supaya apa? Supaya ee membantu di awal. Heeh. Membantu di awal supaya kita bisa me lebih me apa namanya? Meningkatkan kualitas hidupnya gitu. Iya. Berarti semua orang bisa ya, Dok ya, melakukan tindakan BHD ya. Bisa, bisa. Heeh. Semua orang bisa, semua orang bisa dilatih, tetapi tetap harus ada pengawasannya. Kita bawa lagi ke tadi kayak tadi kan dokter bilang di rumah nih enggak sadar. Heeh. Enggak apa-apa. Tolong aja dulu walaupun ee mungkin tidak sesuai dengan yang ee kami tampilkan tadi. Tekniknya mungkin salah si tapi niat untuk membantu niat udah ya kan keluarga ya gitu ya sudah oke sudah sadarkan kembali sudah respon kembali walaupun masih terbata-bata dalam pengucapannya bawa ke fasilitas kesehatan terdekat supaya dievaluasi diatasi lagi. Baik. Jadi memang sebegitu pentingnya ya, Dok, untuk pengetahuan bantuan hidup dasar ini. Karena siapa tahu orang di sekitar kita yang mengalami ya, Dok? Ya, betul. Enggak kita enggak tahu nih siapa yang yang bisa terkadang mungkin saudara kita, mungkin tetangga kita. Kan gitu aja. Iya, betul betul ya. Kadang-kadang kejadian seperti itu tuh di tempat umum, Dok. Saya pernah lihat, Dok, kalau di bandara itu ada satu alat, Dok, ya. Betul. AED. Nah, sebenarnya perannya AED itu pada kasus ee maksudnya henti jantung, bantuan hidup itu seperti apa, Dokter? Nah, itu memang dilakukan oleh orang-orang yang sudah terlatih, ya. Orang yang sudah terlatih. Kalau kembali kita tadi mengingat bahwa di BHD itu bagaimana apa namanya supaya dia paham, dia paham, dia tahu menangani awal. Siap. Saat kita menolong, kita panggil tenaga profesional, kita panggil tenaga terlatih, dia datang. membawa alat itu tadi. Iya. Bantuan hidup dasar adalah bantuan pertama, bantuan pertolongan pertama sebelum alat-alat canggih itu datang. Jadi nanti itu akan dilakukan dikerjakan buat ee buat apa? Buat pasiennya atau buat si korban. Tetapi yang melakukan adalah orang-orang yang sudah terlatih, orang-orang yang profesional, orang-orang yang memang ee di saat itu misalkan itu di bandara tadi ya, Dok ya. di bandara dia sudah terlatih, dia petugas medis juga. Jadi paham betul penggunaan alat itu untuk apa gitu. Karena memang tidak semua kasus Heeh. bisa dilakukan dengan itu gitu. Ada indikator-indikator, ada ceklis-checklisnya yang bisa dilakukan dan tidak bisa dilakukan dengan alat itu tadi. Oh, berarti ada pengecualiannya ya? Iya, makanya itu tadi tetap siapa saja boleh melakukan boleh semua BHD. Tapi alat itu harus ada pengawasannya. Oh iya. Yang penting kita live saving dulu nih. Pincat jantung dulu, kembalikan respon dulu. Karena kita senggol, kita tepuk, kita colek, dia enggak ada respon. Oke. Setelah ada respon, setelah kembali posisikan posisi ee posisi stabil agak miring begitu baru kita panggil. Iya. sampai atau sebelum posisi stabil bantuan petugas bantuan datang yang lebih profesional silakan itu. Iya, Pak. Saya serahkan nih. Heeh. Kenapa saya ketemu orangnya enggak sadar lagi jalan di depan saya tiba-tiba geblak jatuh. Iya. Siap. Saya amankan ke sini, saya pijat jantung, saya lakukan ini. Nah, sekarang Bapak sudah datang. Silakan dibantu. Nah, dengan begitu kami petugas kesehatan akan lebih terbantu. Wah, terima kasih sudah ada yang menolong ini orang. Iya. Siap. Heeh. Gitu ya. Berarti memang sangat-sangat esensial ya, sangat penting sekali ee kalau bisa nih masyarakat ee luas iya punya keterampilan bantuan hidup dasar ini ya, Dok ya. Oke, Dok. Ee saya penasaran, Dok, nih. Heeh. Sering sekali, Dok, kalau misalkan kasusnya adalah enggak sadar karena tersambar ee petir, Dokter. Iya. Nah, enggak sadar e itu karena petir, orang tuh enggak berani nolong, Dok. Nah, gimana tuh, Dokter? Takut nyetrum, Dokter. Ada bahkan yang ditanam dulu ke tanah, Dok. Mitosnya. Nah, gimana sih, Dok? Iya, tersambar petir. Ee voltasenya gede banget itu, Dok. Atau kita kenaus listrik aja, kena listrik yang ret gitu. Nah, itu biasanya paling sering itu ada aliran masuk dan ada aliran keluarnya. Oh, siap. Pasti itu ada. Kita kalau tersangat listrik itu biasanya ada aliran masuk, ada yang keluar ada. Cuman kembali lagi secara global ee penolongan-pertolongannya bagaimana? Iya, prinsipnya hampir sama. Kalau dia sampai henti jantung, prinsipnya hampir sama, pompanya sama, sampai ada respon kembali. Karena kembali lagi seperti itu ee jantung ini tadi kami sampaikan dia punya listrik sendiri nih. Iya. Baik. Heeh. Ada listrik sendiri, ada generator sumbernya sendiri yang dia bisa memompa. lebih lebih hebat lagi yang yang kecil ini kecil tapi vital ini dia punya punya motor sendiri. Nah, kalau ada dari luar listrik lagi dia konslet. Heeh. Bisa konslet, bisa geter, bisa segala irama yang tadinya bagus teratur bisa geter, bisa segala. Tapi kembali lagi penolong pertolongannya sama kalau sampai tidak sadarkan diri. Iya. Baik mungkin gitu aja dulu. Iya. Siap. Baik. Jadi memang kalau misalnya orang ke sambar petir itu kembali lagi lagii amankan lingkungan. Jadi bukannya enggak boleh ditolong ya, Dok ya. Kita lihat dia kena tangannya ke apa nempel di sumber listrik. Iya kita geser dulu dari sumber listriknya. Jangan kita pegang juga mungkin dengan iya enggakut nanti kita ikutan begitu juga nanti enggak ada yang nolong ya. Iya kita niatnya nolong malah jadi kita juga perlu ditolong. Jadi makanya amankan korban. amankan diri kita amankan lingkungan amankan lingkungan supaya tidak kena dia lagi. Nanti kalau sudah kita amank kitanya aman, pasiennya juga kondisinya aman baru deh tuh boleh kita pijat jantung, boleh kita evaluasi sambil menunggu ee bantuan yang lebih profesional atau lebih terlatih datang. Iya, gitu. Oke. Ee, Dok. Ee lanjut lagi nih, Dok, ya. Eh, kira-kira, Dok, tadi ee misalnya, Dok, pasien itu eh bukan pasien ya, Dok, maksudnya ada seseorang nih di depan kita terjatuh, tetapi pas kita cek kesadarannya masih sadar, Dok. Cuma nafasnya, Dok, yang kira-kira kayaknya berat sekali, Dok. Nah, kalau kondisinya ee seseorang ini masih ada, kesadarannya masih ada, tapi nafasnya berat, nah itu masuk bantuan hidup, bantuan hidup dasar enggak, Dok? Ee secara teori tidak, ya. I kembali lagi dia jatuh dia ada trauma, ada benturan. Iya. Traumanya jatuhnya ke mana nih? Kena apanya yang jatuh posisinya bagaimana saat jatuh? Kalau kita lihat okelah jatuhnya di situ. Misalkan jatuhnya terduduk atau jatuhnya ke samping. Nah, okelah kita amankan. Tapi kalau kita enggak tahu tiba-tiba dia lihat kita, dia j kita lihat dia jatuh terus kemudian kenapa ee jatuh tapi jatuh misalkan gitu. Heeh. Paling tidak tetap amankan dulu. Heeh. Enggak usah pijat cantung, tapi tetap kita amankan. Kasih udara. Kalau kita enggak punya oksigen, jangan banyak kerumunan. Baik. Kan biasanya kita kepo nih. Ada apa sih? Ada apa sih? Ada pas kalau misalnya ada yang jatuh tuh ramai dulu. Ada apa sih? Ada apa sih? Ada apa sih? Kadang-kadang Heeh. Jadi masuk sosial media. Jadi paling tidak amankan ee kasih udara supaya kasih lebih bagus. kita enggak usah kita banyak. Kenapa jatuh terus jatuhnya? Kenapa biarkan dia recovery dulu, biarkan dia rileks. Mau apa? Mau minum. Heeh. Coba ya minum ya pelan-pelan ya gitu. Tapi tetap kita mengedukasi, kita memberikan informasi, kita mengamankan penderitanya, kita minta tolong orang, tolong dong panggilkan petugas kesehatan. He. Kalau di bandara panggil orang kesehatannya. Kalau di mall ada juga kesehatan. Kalau di di mana? rumah sakit apalagi dipanggil gitu paling gitu. Siap. Baik, Dok. Berarti kasusnya itu ee seperti itu ya, Dok ya, penanganannya. Berarti ini hampir sama juga untuk kasus kayak pasien hipoglikemi biasanya ya, Dok, ya. Itu kan Iya, benar. Ee tidak sadar, tiba-tiba jatuh enggak sadar tapi pas dicek respon ya memang enggak ada respon ya. Tapi pas dicek kayak nadi itu ada. itu berarti tata laksananya hampir sama kayak kasus yang jatuh tadi ya. Jatuh ya mungkin jatuh tadi mungkin karena kalau memang kita panggil orang profesional lebih cek lagi. Heeh. Oh ini gulanya rendah nih ya atau oh ketinggian gulanya. Memang ada beberapa kasus yang hipoglikemi, ada yang hiperglikemi, ada memang tapi responnya dia enggak sampai lama gitu loh. Iya. Kalau hipo kita masukkan cairan. Kalau juga kita masukkan obat supaya kadar gulanya naik lagi. Iya. Jadi itu ya, Dok, kita pastikan sadar terus juga pastikan nadinya teraba atau enggak gitu ya, Dok. Jadi tadi nadi yang diraba adalah di pembuluh darah yang besar ya, Dok. Karotis ya, belakang telinga ini. Adams Apple. Oke. Ada kok kira-kira di sini? Iya, sekitar di situ ya, Dokter. Betul. Kayak di film-film gitu. Iya, benar. Jadi sekarang tuh banyak orang yang apa sih namanya? udah terlatih nonton di film-film gitu, Dok. E memang sih secara teknik mereka belum terlalu bisa, tapi lebih ke ini pompa dada nih, kasih nafas buatan. Nah, biasanya kita petugas kesehatan biasanya kalau melihat di lapangan begitu tahu nih bisa nih gitu. Berarti dia sudah pernah paling tidak pernah melihat ee cara menolong. Nah, itu yang yang kita appreciate ada kita appreciate itu. Nah, makanya bagus banget ini materinya. topiknya yang menarik banget. Jadi lebih ya itu soalnya kalau misalkan bayangin semasyarakat luas nih punya keterampilan bantuan hidup dasar pasti banyak banget orang yang bisa tertolong ya, Dok ya. Iya. Betul. Betul. Betul. Oke, Dok. Kalau misalnya dokter ee apa namanya? Kita lakukan kompresi yang tadi ya di awal dokter cerita kompresi dada karena itu ada kedalaman ya, Dok ya. Enggak boleh terlalu dalam sebenarnya. Emang ada resiko apa sih, Dok, kalau kita kedalaman nih? Iya. Heeh. Ee jantung itu posisinya ada di dalam rongga toraks. Rongga dada. Rongga dada itu dilindungi oleh tulang rusuk. Nah, memang kalau kompresinya terlalu dalam dia bisa fraktur atau patah. Heeh. Oke. Tetapi kembali lagi tingkat urgensinya bukan karena patahnya. Tingkat urgensinya karena kita mau life saving. Menyelamatkan nyawa. Jadi kompresinya sebatas itu sesuai dengan anatomi kita. Posisi di tengah kedalamannya 56 cm harus ada recoil kembali si ada rongga dada menunggu dia kembali tapi juga jangan terlalu banyak interupsi. Iya, nunggu dulu kelamaan enggak? Tetap aja dengan teknik yang terbaru bahwa harus ada ee 100 sampai 10 120 kali per menit iramanya begini, kekuatannya begini, kedalamannya begini, minimal interupsi. Paling itu aja sih. Baik, Dok. Jadi kadang ee kadang kan biasanya ya kita enggak pernah tahu nih siapa yang bakal jadi ee korbannya. Iya. Karena mungkin yang korbannya badannya enggak terlalu besar, tapi yang penolongnya ee badannya besar nih. Kadang kala kan pas dilakukan kompresi dada ini. Nah, itu berarti meang harus gentle ya, Dok, ya? Jadi ee iya. Maka itu tadi kita latihan kita adakan pelatihan. Mau orang yang besar, mau orang yang kecil punya keseragaman. Iya. Punya ee kesamaan dalam menolong itu demikian. Heeh. supaya juga mentang-mentang badannya besar. Iya, Dok. Tenaganya kuat gitu ya. Ya, enggak enggak mesti juga gitu. Tapi kalau kuat tapi tidak tepat malah itu tadi yang tadi dokter sampaikan malah bisa patah, bisa segala macam gitu. Baik. Tapi memang apa namanya lebih utamanya kita ke life saving aja. Iya, Dok. Ee boleh ya tanya lagi nih, Dok. Dok, kalau misalnya, Dok, ee yang mengalami hantu jantung ini orang yang sudah ada riwayat ee sakit jantung, Dok, sudah pernah pasang ring, Dok, ya. Oke. Oke. Nah, ada orang awam tuh bilang kalau kalau udah pakai ring, takutnya dikompresi nanti ringnya jalan. Nah, gimana tuh, Dokter? Iya. Heeh. Iya. Iya. Itu itu pertanyaan banyak juga tuh apa namanya yang ee dipertanyakan itu banyak juga. Memang ring jantung atau stand itu ee dipergunakan untuk melebarkan saluran. Iya. Untuk melebarkan saluran yang jantung atau koroner jantung yang menyumbat. Kenapa? Ya karena penyumbatan. Jadi kita lebarkan, kita pasang ring, kita pasang stand. stand ini ee enggak akan jalan-jalan dia. Jadi pasien kita tahu dia pernah riwayat pasang ring jantung, kita lihat dia tidak sadarkan diri, kita mau pijat jantung atau kompresi atau BHD, silakan. Iya. Baik, Dok. Jangan, jangan ketakutan kekhawatirannya bahwa oh sudah pasang ring nanti takut ringnya jalan-jalan gitu yang tadinya di sini jadi ke sana gitu ya. Enggak. Itu itu itu hal yang perlu diedukasi, diberikan informasi, bukan disalahkan tapi diberikan edukasi, diberikan informasi bahwa tidak akan jalan-jalan itu ring gitu. Tetap aja di situ. Iya. Siap. Betul, Dok. Jadi memang sebenarnya ring itu paten di situ ya, Dok ya. Jadi enggak masalah nih kalau misalnya punya riwayat terus melakukan kompresi ee dada kepada pasien yang sudah pasang ring ya, Dok ya. Iya. Karena kembali lagi buat live saving dia, dia enggak sadar, kita tahu dia enggak sadar. Nah, kembali lagi kan kita tadi bicara bahwa serangan jantung Heeh. bisa sampai henti jantung. Iya, benar. Tapi henti jantung bukan karena bukan semuanya karena serangan jantung kan gitu. Jadi kita harus apa ee tetap kita tahu apalagi kita tahu banget si orang ini pernah ada riwayat. Nah, itu tadi. Iya, benar. Itu lebih lebih kita lebih aware mungkin gitu aja. Heeh. Ee, Dok, ee sebenarnya ada enggak sih, Dok, langkah-langkah mencegah jangan sampai orang ini mengalami henti jantung, Dok? Ini pola hidup sehat aja. Betul, ya, Dok, ya? Pelah hidup sehat. Jangan jangan apa namanya? Ee kalau apa-apa harus safety gitu-gitu aja sih. Kayak mungkin kalau tadi kan sempat tenggelam. Siap. Heeh. Ya, kita mau menolong dia tenggelam ya. Paling tidak kita bisa lihat ee dia adalah keterampilannya atau saat dia mau melaut ada alat safety-nya gitu. Jadi jadi memang ee persiapannya lebih lebih lagi gitu aja sih. Baik, Dok. Jadi memang itu ya penting sekali ya bantuan hidup dasar ini enggak cuma tenaga kesehatan aja. Jadi masyarakat luas nih baiknya bisa juga ya, Dok ya. Oke, Dok. Emm sekarang ee kita bacakan nih, Dok. Udah ada banyak pertanyaan yang masuk, Dok, dari Instagramnya Prosi Pulsat, Dokter. Masuk lewat DM kami nih, Dok. Kami izin bacakan, ya, Dokter, ya. Oke. Yang pertama, Dok, ada yang bertanya sahabat Prosik di rumah, bagaimana cara, Dok, membedakan tadi hti jantung dan serangan jantung gitu, Dok? Sama, Dok. Ee ditanyakan lagi nih, Dok. Ee sebenarnya angin duduk itu sama enggak, Dok, sama serangan jantung? Oke. Oke. Eh, jadi tadi tadi gambarnya kami sampaikan bahwa serangan jantung itu ee tanda dan gejalanya tadi yang tadi sampaikan bahwa dia nyeri dada atau sakit atau seperti terdidih benda berat atau tertusuk benda tajam daerah dada sebelah kiri. Durasinya lebih lama dari 15 menit. Heeh. Lokasi apa penjalanannya? Kadang menjalan ke leher belakang punggung lengan sebelah kiri itu lebih ke serangan jantung. Serangan jantung ya, Dok. Oke. Nanti jantung enggak ada itu semua blek tiba-tiba ya, Dok ya. Iya. Tiba-tiba tapi kembali lagi bisa karena serangan jantung. Itu aja sih yang secara garis besar yang bisa harus kita tahu bahwa ini sadar enggak? Heeh. Ini serangan atau ini apa namanya? Ee penti jantung. Nah, kembali lagi pertanyaan kedua. Angin duduk. Iya. Iya, Dok. Hampir-hampir mirip nih angin duduk ya. Dia ee sakit sampai berkeringat juga. Betul. Lokasinya juga sebelah kiri gitu kan. Nah, kembali lagi saat kita dia masih bisa respon kita tanyakan. Nah, biasanya ee ada perbedaan itu antara jantung atau bukan jantung. Baik. Begitu sudah kita ragu-ragu, tetap kita bawa ke fasilitas kesehatan supaya ada pemeriksaan lebih lanjut. Dan jangan ah enggak apa-apa paling cuman Iya dong. Takutnya angin duduk ya paling ee paling cuman ee sakit lambung aja gitu enggak apa-apa. Udah besok aja ya selama selama oke enggak Mas. Tapi begitu kita menunda, siap nanti malah kita menunda yang lebih enggak enak lagi. Nah, angin duduk dan kembali lagi angin duduk ini yang saya sendiri opini saya adalah itu bukan ke arah mungkin orang yang mungkin belum bisa membedakan ya. Iya betul, Dok. Heeh. Ini ee serangan jantung atau ini karena sakit yang lain gitu. Makanya udah angin duduk deh gitu ya. Kalau saya pribadi perlu dikaji lagi nih. Makanya kita sebagai ee apa namanya? yang di rumah apalagi buat keluarga kita yang punya dari riwayat risiko tinggi. Iya. Paling tidak kita sering tanya jawab, kita sering tentang kesehatan segala macam kanya oke banget ini. Siap. Betul. Iya. Oke. Baik, dokter. Ini ada pertanyaan lagi dari apa namanya? Sahabat Persid ya. Boleh ee Dok, di mana kita bisa mendapat pelatihan bantuan hidup dasar? Oke. Bantuan hidup dasar ini ee pelatihan yang apa namanya? Simpel. Heeh. Mudah. Nah, kalau kita kembali lagi karena konteksnya ini Ibu Persit. Iya. Di semuanya ada fasilitas kesehatan. Silakan ke rumah sakit ke fasilitas kesehatan yang terdekat. Heeh. Minta apa namanya ee orang kesehatannya melatih Heeh. pelatihan. Nah, itu itu tinggal tergantung dari rumah sakitnya dengan orang kesehatannya supaya apa? supaya itu tadi melatih skill, melatih keterampilan, melatih ee kebiasaan bahwa oh begini, oh iya harus begini, oh begini, oh iya harus begini. Ada di fasilitas kesehatan kita. Kita ada pelatihan, kita ada yang ee supaya lebih lebih aware lagi nih, gitu. Lebih oh iya ini harus dilakukan apa sih gitu. Jangan katanya katanya. E enggak. Jadi kita lebih lebih pasti kan gitu aja. Betul. Jadi bisa lewat ee fas kesatuan setempat ya, Dok ya. minta kita minta dilatih kita minta dilatih oleh siapa? Oleh petugas kesehatan yang di rumah sakit yang maksudnya rumah sakit daerah ya atau rumah sakit silakan. Baik mungkin kalau ada yang mau ke RSPD juga boleh kok kita nanti boleh ya Dok nanti kita e calling-calling dokter buat ngajarin kita bantuan hidup dasar siapa tahu bisa membantukan gitu. Siap, Dok. Izin ada lagi nih, Dok, pertanyaan yang masuk, Dokter. Nah, Dok, apakah pasien dengan penyakit jantung Heeh. keluarganya ini ee sebaiknya disarankan mengajarkan BHD ke orang-orang ee sekitarnya, Dok, terdekatnya orang sakit jantung itu ee enggak perlu juga orang tu sakit jantung, ya. I. Tapi paling tidak dengan dia sakit jantung ee dia bisa membantu menangani keluarga kecilnya, keluarga pribadinya. Kalau ada terjadi sesuatu harus berbuat siapa, harus berbuat apa, harus tahu. Betul. Ke mana tujuannya juga harus tahu. Nah, maksudnya ini bahwa kita perlu enggak ngajarin ke orang. Nah, ngajarin ke orangnya itu untuk sebagai penolong aja. Iya. Jangan hanya karena keluarganya sakit jantung nih. He si jangan. Tapi kita memberikan edukasi bahwa jangan hanya karena sakit jantung, kita memberikan edukasi supaya dia bisa membantu juga orang lain. Betul. Bantu satu, bantu dua, bantu tiga. Lama-lama kan jadi lebih banyak. Banyak yang tertolong ya, Dok. Betul. Jadi konteksnya bukan hanya karena dia harus, "Oh, keluarga saya sakit jantung nih, keluarga saya pernah serangan nih, keluarga saya pernah henti jantung. Jadi kamu saya ajak enggak?" Tapi karena pengalaman keluarga saya ada, kamu saya ajari supaya kamu bisa menolong yang lain gitu. Kamu bisa menolong kalau terjadi sama keluargamu, kamu bisa memberikan informasi lebih luas lagi. Paling gitu. Iya, betul ya, Dok ya. Baik, Dok. Ini ada pertanyaan menarik, Dok. Boleh. Dan benar juga nih, Dok ya. Nih ditanyakan eh, Dok, gimana kalau ee kondisinya ini pada ibu hamil mengalami henti jantung? Penolong ee teknik menolongnya tuh gimana, Dok? Samak kah, Dok? Soalnya kan tadi kompresinya di dada tengah, sedangkan perutnya besar, Dok. Ibu hamil gimana, Dokter? Benar juga ya. Menarik juga pertanyaan. Betul, Dok. Penting, Dok. Jadi memang kembali lagi kita harus paham betul anatomi atau lokasi jantung ada di mana. Iya. Kalau kita tadi kami kita sampaikan bahwa posisi jantung yang kecil itu adanya di tengah masih ada space. Iya, masih ada space ee untuk apa namanya antara jantung, lokasi jantung dengan ee perut ibu yang ada bayinya atau lagi posisi hamil. Jadi prinsipnya sama bahwa kita amankan dulu. Heeh. lokasi yang lebih aman. Amankan korban, amankan penolong, amankan sekitar. posisi aman baru kita lakukan pijat kompresi. Prinsipnya sama karena kita melihat lokasinya memang agak ribet. Agak ribet dalam arti kata ada ee bayinya ada orang ketig Oh, orang kedua di dalamnya. Betul. Ada orang kedua di dalamnya yang apa namanya yang perlu kita tolong juga. Betul. Betul. Karena kalau supla-nya kurang Heeh. Waduh bahaya juga untuk jadinya. Ada harus hitungannya hitungan detik. Iya benar. makin cepat makin bagus. Tapi posisinya cara ininya sama. Sama sama ya, Dok ya. Oke, Dok. Sebenarnya kalau misalnya ee ada orang yang terjatuh tadi ya, Dok ya. Heeh. Ee lalu kurang lebih mungkin sudah 2 menit untuk mengumpulkan keberanian buat nolong nih, Dok. Sebenarnya masih ee efektif enggak sih, Dok, kita tolong kalau misal memang sudah lebih dari 5 menit gitu, Dok? Atau bagaimana, Dok? I. Heeh. Kalau untuk efektif atau tidak memang kita ada fasilitas yang lebih untuk mengevaluasi itu. Tapi kembali lagi kita pertolongan pertama pertolongan darurat. Memang terkadang melihat sesuatu itu agak membeku dulu. Iya betul. Ngapain ya gitu? Panik ya do. Panik. Bingung otak masih muter nih e istilahnya loadingnya. Oh iya harus begini. Efektif atau tidak? Kembali lagi bila kita sudah mengetahui tips and triksnya Heeh. itu akan lebih efektif. Nah, untuk sudah terlambat 2 menit, terlambat 5 menit memang secara teori Heeh. Ada. Cuman kan kembali lagi kita enggak bisa mengevaluasi di itu di tempat itu gitu. kita akan mengevaluasi lagi itu tadi. Bila ada petugas medis yang lebih profesional atau lebih terlatih sudah datang, baru kita bawa ke fasilitas kesehatan baru kita evaluasi. Yang penting pertolongan pertamanya tepat dulu dari pijat jantungnya, kecepatannya, kedalamannya. Kalau sudah pas mudah-mudahan bagus kok. Siap. Baik. Oke. Ini ada pertanyaan lagi, Mbak Vera. Ja. Pertanyaan terakhir ini ya, Dok ya. Sori. Oh, enggak terakhir juga sih, Dok. Ee, apakah orang dengan penyakit jantung harus menutup diri? Nah, gimana tuh, Dok? Orang dengan sakit jantung menutup dalam konteks apa nih menutup dirinya nih? Mungkin dia ngerasa aduh, penyakit jantung nih, Dok. Penyakit berat. Malulah sama lingkungan sekitar gitu, Dok. Gimana, Dok? Ee opini saya siap. Sakit jantung jangan malu. Iya, Dok. Ya, rutinlah berobat, rutinlah kontrol. Betul. Dan enggak perlu juga digembar-gemborkan. Saya ini sakit jantung, saya enggak perlu juga. Tapi paling tidak dia peduli sama dirinya sendiri. Saya sakit jantung, saya harus berobat rutin, saya harus meningkatkan kualitas hidup saya. Heeh. Demi kau dan sibuk hati. Keluarga intinya. Jadi kalau keluarga dia, dia yang sakit ini punya prinsip bahwa saya harus buat keluarga saya, pasti semua akan lebih baik. Iya. Jadi enggak usah menutup diri. Dan menutup diri sekarang kepentingannya apa? Betul kan? Kita enggak tahu juga ya maksudnya ya namanya orang ya kita juga enggak tahu bahwa apa saya malu nih saya punya sakit jantung saya tidak produktif lagi. Jangan. Kita harus lebih meyakinkan dianya bahwa sakit jantung tergantung sakitnya. Kalau sakitnya enggak dia enggak mau berobat, iya tambah sakit. Betul. Betul Dok. Kalau dia tahu dia sakit jantung, saya harus gimana lebih meningkatkan kualitas hidup saya? Ya sudah, berobatlah rutin, kontrollah rutin supaya apa? Supaya kualitas hidupnya jauh lebih baik. Iya. Jadi jangan menutup diri, sayang. Iya, Dok. Ya. Tidak bisa mengobati sakitnya kalau menutup diri kan gitu. Jadi, betul. Malah jadi ini ya, Dok. Nanti malah jadi enggak terkontrol ya, Dokter ya. Betul. Iya. Enggak terkontrol. Dia ada sakit, dia pernah pasang ring jantung misalkan gitu. Heeh. Dia pernah pasang ring jantung kemudian dia tidak menyampaikan kepada keluarganya walaupun keluarganya tahu iya kamu pernah sakit jantung loh kamu kontrol ya udah sehat itu yang sering sekarang begitu jadi kembali lagi informatif harus informatif harus edukatif memberikan informasi kepada yang sakit dan ke masyarakat bahwa jangan pernah menutup diri untuk berobat jangan pernah menutup ee ah enggak usahlah Ah, enggak apa-apa kok. Udah oke aja. Jangan kontrol aja. Baik. Oke. Enggak kerasa nih, Mbak Vera. Heeh. Kita ngobrol dari tadi udah panjang ya, Dok ya. Nah, ternyata kita ee sudah habis apa di pengujung acara nih, Dokter. Dok, tapi sebelum ee kita tutup, Dok, kira-kira apa pesan yang ingin Dokter sampaikan kepada sahabat Presid di rumah, Dok? Oke. Heeh. Ee mungkin di apa namanya? buat ibu-ibu ini yang apa namanya sedikit tipsnya dari kami bahwa pola sehat, pola sehat itu adalah ee seimbangkan gizi, kemudian menyakkan rokok atau alkohol, selanjutnya hindari stres. Agak berat ya, Dok, itu yang stres. Awasi tekanan darah. Yang terakhir teratur berolahraga. Oke. D. Jadi selain ini tips sehat ini supaya apa? supaya kita punya jantung jauh lebih sehat, jantung yang kuat ya, Dok ya. I sayangi jantung. Betul. Sayangi jantung. Kalau jantung, Dok, time is muscle ya, Dok ya. Iya. Karena kita di jantung itu ee punya prinsip time is muscle. Karena 80 90% organ tubuh kita yang isinya otot itu adalah jantung. Jadi, love your heart. Iya, betul. Love your heart katanya gitu ya, Dok ya. Betul. Jadi, sahabat Persid, itulah dia ee tips sehat dari Dr. Greg yang patut sekali untuk bisa kita ee apa implementasikan ya di kehidupan sehari-hari. Baik, Dokter. Terima kasih banyak dokter atas kehadirannya. Dokter sudah berkenan hadir ke sini memberikan ilmu yang sangat-sangat luar biasa, Dok. Sangat berguna ya. Semoga ilmu yang dokter berikan hari ini dapat menambah ilmu dan memberikan manfaat untuk Sahabat Persid di rumah. Ya, sahabat Persid eh jangan lupa untuk menonton episode Kartika Podcast selanjutnya karena Kartika Podcast membuka jendela membuka jendela dunia untuk Persit Cendekia. Salam penuh cinta. Muah. Ye. Dadah. Makasih, Dok. Makasih, Dokter. [Musik]