Transcript for:
Analisis Cinta dalam Puisi dan Lagu

Berdebar rasa di dalam dana Namun aku coba jua membuka surat Darimu Tapi yang aku Terima Sampulnya kosong Belakang Apakah ini suatu pertanda, engkau dan aku akan di... Terpisahkan tak pernah aku bayangkan Nasib cinta yang tak sampai Berpisah di penghujung jalan Sayup-sayup ku mendengar berita yang dilayangkan Engkau akan dinikahkan Begitu mudah dirimu melupakan segalanya Dengan aku yang kau cinta Ingin rasanya ku hadir di pesta pernikahanmu Siapakah yang merebut hatimu Bertahunku siram bunga di taman Ngekarnya di petik orang Apakah ini suatu pertanda Engkau dan aku Akan dipisahkan, tak pernah aku bayangkan Nasib cinta yang tak sampai, berpisah di penghujung jalan Sayup-sayup ku mendengar berita yang dilayangkan Engkau akan dinikahkan Begitu mudah dirimu melupakan segalanya Dengan aku yang kau cinta Ingin rasanya ku hadir di festa pernikahanmu Siapakah yang merebut hatimu Bertahunku siram bunga di taman Mekarnya di peti orang Bertahulah mana bunga puja Mekarnya di ambil orang Ikhlasnya hati seringkali disalahkati Dulusnya cinta tidak pernah engkau hargai Berlalu pergi dengan kelukaan ini Ku mengalah, ku bersalah Berpaling muka, bila saling bertata-tata Seolah kita, tiada penasaranmu Cinta Mencari sebab serta mencari alasan Supaya tercapai hasratmu Manis bibirku memutar kata Kau tuduh akulah segala penyebatnya Siapa kelela pastinya terpana Kujuknya, rayunya, suaranya yang meminta simpati dan harapan engkau pastinya tersenyum dengan pengunduran diriku engkau pastinya tersenyum Tapi bagi diriku suatu ketenangan Andainya kita terus bersama Belum tentu kita bahas Selama tidak kau ubah cara hidupku Ada baiknya bila tidak lagi bersama Terasa jauh diriku ini dengan Tinggalkan walau tanpa kerelaan Yang nyata kau tidak berubah Manis diri memutar kata Kau tuduh akulah segala penyebabnya Siapa tahu lena pastinya terpana Tujuknya, tayunya, suaranya yang meminta simpati Tapi bagi diriku suatu ketenangan Andainya kita terus bersama Belum tentu kita bahagia Selama tidak kamu ubah cara hidupku Katakan apa yang kamu ingin Begini sikapmu semenjak dahulu Andainya kita terus bersama Terus tentu kita bahagia Selama tidak terubah Cara hidupmu Intro Disini kasih benar berbunga Tiada harum, tiada warna Intro Disini cinta pernah membarat tanpa makna, tanpa apinya Begini yang ku rasa, hidup kita berdua Disini langit mendung selalu, tiada cahaya menyinari ku Disini aku tiada terdaya mengikut kata tanpa bicara. Karena engkau tahu aku tidak sepakat. Pengabadian yang rela Pemergianku, oh kerana terpaksa Demi hidup yang lebih sempurna Angkatlah kehatiranku Hanya satu persi Aku tidak menjanjikan melinggai impian Sebagaimana kau harapkan Biarlah jauh dari pandangan, daripada dekat penuh siksa Biar berduka, biar melara dari sengketa sepanjang masa Janganlah engkau lara, ku menghambatkan diri Nanti kau tahu artinya sepi bagaikan pisau mengiris hati Nanti kau tahu artinya rindu bagai tertutup Duri sembilu batin akan tersiksa Jasad pasti merata olehnya Hubungan kita suatu persinggahan, bukan pengabadian yang relem. Pemergian ku, oh kerana terpaksa Demi hidup yang lebih sempurna Angkatlah kehadiranku hanya satu persingkat Aku tidak menjanjikan balik dari Dinginnya angin malam ini menyapa tubuhku Namun tidak dapat dinginkan panasnya Haa... Hatiku ini terasa terhempasnya ke wanitanku ini dengan sikapmu Apakah karena aku insan kekurangan mudahnya kau mainin kau Mungkinkah diri ini dapat merubah pui yang memutih menjadi permainan Seperti bintang yang kau ucap dalam janji cinta Jukamu style bagiku Menggapai bintang di langit Siapalah diriku Hanyai Salahku juga karena jatuh cinta Insan seperti dirimu sanggup Oh, mungkinkah diri ini dapat merubah pui yang mebuti menjadi peluk Seperti bintang yang kau ucap dalam janji cinta Juga mustahil bagiku Menggapai bintang di langit Siapalah diriku Hanya insan biasa Semua itu Sungguh tiada maku Salahku juga karena jatuh cinta Insan seperti dirimu selangkut tidak dari Seharusnya aku Cembinkan diriku sebelum tirai hati Aku bukan untuk mencintaimu Ku buka untuk mencintaimu Mungkin ini memang jalan tak diriku Tidak dicintai, tak bagiku Asalkah pun bahagia dalam hidupmu Dalam hidupmu, telah lama ku pendam perasaan itu Menunggu hatimu menyambut diriku Tak mengapa bagiku Cintaimu pun adalah bahagia untukku, bahagia untukku Ku ingin kau tahu, diriku disini menanti dirimu Meski ku tunggu hingga ujung waktuku Dan berharap rasa ini kan abadi untuk selamanya Dan izinkan aku Meluk diremu kali ini saja Tuh kucapkan selamat tinggal untuk selamanya Dan biarkan rasa ini bahagia untuk sekejap saja Kuingin kau tahu Diri ku Disini menanti diri meski ku tunggu hingga ujung waktuku Berharap rasa ini kan abadi untuk selamanya Dan izinkan aku Memeluk dirimu kali ini saja Tuh kucap tak somber tinggal untuk selamanya Intro Walaupun hilang kenangan ini Larutkan senja menanti Kau pergi tinggal sendiri Ku nanti tak kunjung kembali Beribu cara telah ku coba, menggebu nota di jiwa, hinduku bau bilunya Aku butuhmu Sudahlah apalah daya Ku tergoda manis manjamu Ku sadari di relung hati Sungguh sakit dalam bercinta Beribu cara telah ku coba Menggebu nota di jiwa Waduh ku bawa kemana Hilangnya luka di dana Intinya Bersamamu, berkenan sepanjang waktu Meninggalku, senyummu bukanlah menutup suci-Nya Tak sebatik tatapan mata bukuku Indahnya gilauan putihnya Tak sebagai kasih sayang untukmu Sudahlah apalah daya aku tergoda Manis manjamu Hari di relung hati, sungguh sakit dalam bercinta Sudahlah Apalah daya ku tergoda, manis manjamu Ku sadari di relung hati, sungguh sakit dalam bercinta Jangan tanya bagaimana esok, kita ingin mendengarkan rasaanku Yang ku tahu, hari ini ku mencintaimu Aku tahu, ku sangat menyayangimu Biarlah semua berubah Terus seperti apa adanya Dengarkan betan Meski kemarau Dengarkan betan Bukan ku ingin memikirkan cinta sejatimu, akulah takdir yang engkau nantikan Ku ingin kau menikmati Bersatuan terang, biarlah berada di sampingku Ternyata diriku sangat menyayangimu Aku akan membuktikan cinta di hatimu Ku rasa Menggapai bahagia, ku minang dirimu sebagai teman hidupku Dan jelakasi setia bersamaku Biar lagu seperti nangis Bukan ku ini hatimu, akulah tak Hai bahagia, ku pindah dirimu sebagai teman hidupku Berjanjilah kasih setia bersamaku Tidak ada orang yang tidak memiliki cinta, hanya merasa cinta membara. Lalu tercipta, rinduku padanya, karena cinta bahagia. Pertanyaan Pujan kau menetapkan Oh cinta berharga Dari emas dan permata Malu ku bawa cinta di persadar jiwa Sinar menyulut Anda bangkit rinduku padamu di ketika itu Lalu tersengat diriku sadari lamunan Kini sebenarnya aku telah kau tinggalkan So, waktu debat cintamu terasa melanda bangkit rinduku padamu di ketika Salah insan yang tak punya Gilauan emas bermata Lalu ku coba menaburi cinta Bagi mu tiada nilainya Tiada harta dan cinta Tak keperasangka atau memang benar dirasa Ku bahwa dirimu telah berubah Senyummu berbeda Dan benar saja ada diri lain yang kau jaga Seakan-akan ku tak bisa membaca Kau buat seperti tak ada yang terluka Lakukanlah semau-Mu, sampai kau lelah menyakitiku Bisa ku takkan mengusikmu Ku akan mencoba mengerti dirimu Dan benar saja ada hati lain yang kau jaga Seakan-akan ku tak bisa membaca Seperti tak ada, lakukanlah Semau mu sampai kau lelah Menyakitiku Sebisa ku takkan memusikmu Ku akan mencoba mengertimu Andai kan kau tahu rasa sayangku melebihi rasa sakit ini Mungkin kau tahu rasa sayangku melebihi rasa sakit ini Kau takkan pernah menyata, mengapa ku tetap disini Lakukanlah semau-mu, sampai kau lelah menyakitiku sebisa Aku takkan mengusikmu Ku akan mencoba mengerti dirimu Berdosakah diriku Terpaksa melepaskan cintamu yang serapu Dahanan kering usang yang akhirnya kan patah Terhempas ke meratap, oh sungguh memilukan Tak dapat ku bayangkan Terima kasih Seribu kali sayang, sangka ku tak cerita kasih kita, rupanya ikahan Buku senji janji bergamak kamu kiri Sebenar yang terjadi Sedangkan kau sesungguhnya percaya, siku tak berpelabangi Tuhan tak sanggup ku tenangkan Semua kewannya pengcinta buku rawat Datang dan hilang semau hatimu Sampai kegagalan cintamu Namun harus kau ingat Hati yang menanggah Selamanya tanpa sabar Bata Udam Sesungguhnya percaya, kasihku tak berpelabangi Aku hanya tak sanggup ku kenangkan Semua telah nyata Cintamu kurangkan Datang dan hilang Semau hatimu Itulah pasangan pegangan cintamu Namun harus kau ingat Hati yang menanggah Selamanya akan sabar Seribu kali sayang, sangka ku kan kematian Cerita kasih kita, rupanya seketika Setelah merewata, setelah kau bisikah Sekubus janji-janji tergamak Beraiat temislah saat kita berpisah Sabtu yang kupinta setialah Hanya timbuk uci Tak lambaian tak terasa berat kau melepas Berpisah, jangan kau ragu sayangku Dermaga biru, saksi bisu Namun ku terlancur sayang, meninggalkan dia yang ku cinta Namun hatiku terasa berat, pahit manisnya ku telah buang Tidak ada satu yang terindah selain dirimu yang ku sayang Kau boleh terhati di sana Suka ritu, suka dan buka, lamba yang tangan Terasa berat, kau melupasi Jangan kau ragu sayangku Termagapimu saksi kusuh Tuh sayang meninggalkan dia yang ku cinta Namun hatiku terasa merah, pahit manisnya Tidak ada satu yang terindah selain dirimu yang ku sayang Kau melintah hati di sanubariku Kadang ku sangkakan Panas berpanjangan Rupanya geris, rupanya geriming Dalam tak sedar ku kebasahan Pernah juga kau minta perpisahan Aku sangkakan itu hanyalah gurawanan Nyata kau sinius dalam senyuman Bukan sekejap denganmu Bukan mainan hasratku, engkau pun tahu niatku, tulus dan suci, senang benar kau ucapkan Kau menggapitu suratan, sikit pun riap wajahmu, tiada terkira Hanya aku separuh nyawa menahan sepah di dada sedangkan Kau bersahaja berlalu tanpa kata Terasa diri amat terhina kau lakukan Terasa diri amat terhina kau lakukan Pernah juga kau minta perpisahan Aku sangkakan itu hanyalah budawana Atau serius dalam senyuman Bukan sekejap denganmu Bukan mainan hasratku di senang menarikau jauh Pintu surata, sikit pun dia kacangku, tiada terkulapku Sebaru nyawa menahan sebatin dana Sedangkan kau bersahaja berlalu Tanpa diri amat terhilang Terasa diri amat terhina Sia-sia ku korban selama ini Jika kasihku, jika hatiku Kau gurih soal Dalam tak sedarku menangis Percuma sia-sia diriku mengharap cinta darimu kini Sadari dirimu untuk bernilai di matamu Cintamu seakan tak berharga Nangisku kecewa rindian Tidakkah kau rasakan getaran cinta yang telah kuberikan Atau takkan semacam bermainkan diriku Dirimu yang selama ini Kuharapkan, jujur aku terluka melihat kau bersamanya Tak sudah harapan cinta yang kuharap selama ini Kini senanglah kau bersamanya Jangan laku di dalam suki Dirimu Dirimu tak punya rasa Untuk berjuang Pertilai rintaku, seakan tak berharga Nangisku, ah Penjual, mengapa kau pilih tidak? Tidakkah kau rasakan getaran cinta yang telah kuberikan? Ataukah kau sengaja bermain dengan diriku? Dirimu yang selama ini ku harapkan Jujur aku terluka melihat kau bersamanya Sudah-sudah harapan cinta yang ku harapkan Hari ini, senanglah kau bersamanya Aku di dalam sepi Sejangkir madu merah, meniram hati kita Berdaun akhbarah, dan beranting cinta Tunggu bunga kasih kasih-kasihku secangkir madu merah membasahi di kabut bersulaman Pisa, Tidak akan jadi bayanganmu, ku harapkan kau jadi bayanganku Mejangkir madu merah Membasahi dikabu bersulam asmara Melah berpisah, babila engkau di dekatku Biar aku menjadi bayanganku, ku harapkan kau jadi bayanganku Biar aku menjadi bayanganku, ku harapkan kau jadi bayanganku Indah ya, sangi Mau pakai air yang jernih Di dalam bekas yang berdebu Zahirnya kotoran itu terlihat Kesucian terlindung jua Cinta bukan hanya dimakan Cinta hadir di dalam Biarlah salah di mata mereka Biar perbezaan terlihat antara kita Ku harapkan kau akan terima Walau dipandang hina Namun hakikat cinta kita, kita yang rasa Suatu hari nanti, pastikan percaya Pintu akan terbuka, kita langkah bersama Di situ kita lihat, bersinar inat yang nyata karena cinta lautan berapi pasti akan kurenang jua dihadapkan kau Walau dipandang kita, tak pun hakikat cinta kita, kita yang rasa, suatu hati kita. Pastikan percaya, pintu akan terbuka Kita langkah bersama, disitu kita lihat Bersinarlah kita Tubuh jadi permata Kita jadi mulia Bukan hayalan Yang aku berikan Tapi keyakinan yang nyata Karena cinta Lautan berapi Pasti akan ku rehat Berabad kita telah bercinta, mengapa kini engkau berubah Sedangkan aku masih kekal setia Mengharap kasih menjadi bintang jiwa Mana janjimu akan setia Sayangiku siang malammu Merindumu dari barat sengsara Mempertahankan, meligai bersama Kini tiada arti Membenar janji, janji manismu dulu Kini tiada arti Hancur dan lulu keranamu hati ini Hancur dan lulu keranamu Seandainya ada lagi cinta di hati ini Akanku benamkan serpihannya selamanya Selamat di cerita Hati kecewa dengan janji manismu Kini jadi api membakar dada ini Hati Hancurkan lulu keranamu hati ini Hancurkan lulu keranamu Tergama kau berpaling dan kau kumilih dia So Mengunjak hatimu dicuri jelita Hati ini hancur dan lulu keranamu Hati ini hancur dan lulu keranamu Seandainya ada lagi cinta di hati ini Akanku benamkan serpihannya Sola Sampai jumpa di video selanjutnya. Buska berakhir sampai disini Cinta yang dulu kita bina Kini telah layu di dalam hati Sudahlah cukuplah sampai disini Percuma saja berkasih, kita sudah tak sehaluan lagi Berbeza angkasa yang jauh, aku tahu siapalah diriku Terlalu dalam jurang pemisah Kasih sudah berakhir disini saja Di depan orang tuamu kau malukan diriku Kau bandingkan aku dengan dirinya Kau hina diriku, kau sebut tentang harta Kasihku sedar ku tiada berpunya Jikalau kau memang tak lagi cinta Aku kan pergi walau terluka Sudahlah, cukuplah sampai disini Bercuma saja berkasih, kita sudah tak sehaluan lagi Perbezaan rasa yang jauh aku tak tahu Di depan orang tuamu kau malukan diriku Kau bandingkan aku dengan dirinya Kau hina diriku, kau sebut tentang harta Kasihku sedar ku tiada berpunya Jikalau Jikalau kau memang tak lagi cinta, aku kan pergi walau terluka Jikalau kau memang tak lagi cinta, aku kan pergi walau terluka Intro Langkah demi langkah, aku teruskan jua Masa demi masa, sampai akhirnya Terima kasih atas penghinaan Yang kau lemparkan Tangga demi tangga, kita tak di bersama Jatuh terluka, bangun semula Terima kasih atas kesakitan Yang telah kau berikan Kepujian dan kemuliaan Air mata menjadi permata Kebencian menjadi cinta Inilah hidup di dalam dunia Bahasan Tiwara Selamat tinggal kesensaraan, selamat tinggal penderitaan Terima kasih atas pengalaman yang kau berikan Kerajaan itu penghinaan, juga cemuhan, diganti dengan... Kepujian dan kemuliaan Air mata menjadi permata Kebencian menjadi cinta Inilah hidup di dalam dunia Pasang di waran Selamat tinggal kesesaraan, selamat tinggal penderitaan, terima kasih atas pengalaman yang kau berikan Kini terbukti cinta yang ku alami Bukannya mimpi Lautan api Boleh menjadi O zaman salji Jangan kau obati lukai, biarkan mengalir darah semakin beri Kini kau datang, esok kau pergi Seakan engkau tak punya hati Terlalu aku mencintaimu, rupanya kesempatan bagimu, maafku kutuh Hidupmu berulang kali tapi tiada arti Kini denganku esok dengannya aku tak sanggup lagi Sakitnya, perihnya Kau berjumbu dengannya, kau tega menyiksa Aku yang selalu setia Andai rasa di hati tak sedalam ini Dari dahulu engkau takut tinggalkan Cinta yang ku miliki tak bisa kau bandingkan Bila engkau kena memilih dia Terlalu aku mencintaimu, sempatan baik ini desamu Ya, ah, Tidak bisa di hati tak sedalam ini Dari dahulu engkau berhuting kata Cinta yang ku miliki tak bisa kau meningkat Lugilah engkau karena memilih dia Bunga cintaku yang mampu mengenai rasa setiamu Tidak kutugas semua terjadi, kau selain terjanji Tidak siapa yang manis demimu Bemu pijak Sehidup semakin di janji itu Hilang terbawa di anggilanku Kini engkau telah pergi, aku sendiri berjabat sendiri Asalku terbang jauh melayang Hinti yang indah kini telah hilang Ini engkau telah pergi, aku sendiri berteman senyum Semoga derita ini takkan terjadi Kedua kali masaku terbang Jauh melayang, di piang indah, di itulah ilang Siapa yang rela jatuh kekuat karena cinta yang bunda, oh pedih tidak, tak ada obatnya Pasti nanti kau kan mengalami Jangan tangisi cinta yang pergi