Catatan Kuliah: Solo Tidak Membuat Jago

Pendahuluan

• Banyak yang mengatakan bahwa main solo tidak membuat jago.
• Banyak solo player yang tersinggung dengan pernyataan ini.

Kenapa Main Solo Tidak Membuat Jago?

1. Ketidakpastian dalam Tim

• Gameplay solo sering kali hanya mengadu ketololan tim.
• Kemenangan tidak selalu tergantung pada skill individu, tetapi lebih pada blunder tim lawan.
• Contoh: Meskipun tim saya kalah di early game, kami bisa menang karena kesalahan tim lawan.

2. Distraksi dari Gameplay Orang Lain

• Saat bermain solo, fokus bisa terganggu oleh permainan tim sendiri.
• Tidak mengenal pemain lain menyebabkan ketidakpastian dalam gameplay.
• Akibatnya, pemain tidak bisa fokus dan belajar dari permainan mereka sendiri.

3. Perbedaan Gameplay antara Solo dan Party

• Gameplay solo mendorong egoisme.
• Banyak pemain dalam solo cenderung bermain untuk diri sendiri tanpa memperhatikan tim.
• Dalam gameplay party, koordinasi dan disiplin lebih ditekankan.
• Pemain solo sering kali merasa jago, tetapi saat masuk party, mereka bisa kesulitan.

Kesimpulan

• Main solo tidak menjamin peningkatan skill.
• Kemenangan sering kali bergantung pada kesalahan tim lawan, bukan skill individu.
• Untuk meningkatkan skill, bermainlah dalam tim (party) yang terkoordinasi.
• Meski hasilnya bisa bervariasi, belajar dari setiap permainan tetap penting.