Transcript for:
Menemukan Tujuan Hidup dan Tanggung Jawab

Oke, disini mungkin sedikit beda ya sama yang kita bikin biasa tempatnya. Cuma disini gue pengen bahas hal yang pengen gue bahas dari dulu, yaitu pertanyaan paling mendasar. Kenapa kita itu dilahirkan? Ini mungkin pertanyaan yang lo semua di rumah itu mikir gitu. Kenapa sih kita dilahirkan di dunia ini? Apa sih sebenarnya tujuan hidup kita? Disini gue punya pandangan hidup yang berbeda dengan banyak orang ya. Karena kalau kalian cari, kata-kata yang paling di-search di Google, itu adalah cara gimana cara jadi bahagia. Tapi gue rasa di hidup ini, apalagi sebagai laki-laki, bahagia itu bukanlah opsi bahkan buat gue. Tapi hidup ini adalah tentang tanggung jawab. Sebagai laki-laki atau cowok, dari dulu hidup kita itu nggak pernah gampang. Kalau perang itu selalu cowok yang dikirim. Dari zaman dulu kalau bahkan berburu pun, kita balik ke zaman purba, itu laki-laki yang selalu harus berburu binatang. Kalau sekarang mencari uang, dulu itu berburu binatang. Kalau misalnya ada binatang buas yang mau masuk ke goa kita misalnya, itu kita yang harus lindungi keluarga kita. Kita yang harus mati untuk keluarga kita. Kita harus mati. Ada kemungkinan mati untuk bisa cari makan. Jadi dari dulu manusia ada. Hidup itu nggak pernah gampang. Dan uniknya di era modern sekarang, orang tuh mau cari gimana caranya jadi bahagia. Itu kan konyol. Karena kalian lihat sekarang, mungkin kalian lihat dunia ini berbeda ya dari zaman dulu. Kalau zaman dulu ya kan, tapi itu kan lo mungkin bilang, kalau itu tapi zaman dulu ya. Dimana di situ ada binatang buah, sekarang kan udah nggak ada lagi. Kita udah nggak harus bikin api unggun. Sekarang udah ada gedung, udah canggih. Betul ya. Mungkin yang kalian lihat gedung dan lain-lain. Tapi satu hal yang kalian lupa, manusia itu sifatnya nggak pernah berubah ya. Meskipun kita punya gedung, kita punya hukum, dan kita punya moral, ini sama hutan rimba. Semua orang disini cari yang sama, cari makan, cari uang. Dan itu kalian harus tahu, kalau kalian tujuan hidupnya untuk happy, kalian akan kalah dengan orang yang selalu tujuan hidupnya untuk tanggung jawab. Kalian kira orang-orang yang kerja di dunia ini, ada yang mau melakukan apa yang mereka lakukan setiap hari? Enggak jawabannya. Nggak ada satupun yang mau sebenarnya. Kalau dikasih pilihan untuk nggak ngelakuin hal tersebut. Contoh, gue seperti ini. Gue bisa aja cuma liburan saja-saja disini, tapi apa yang gue lakukan? Gue tetap syuting. Apakah gue mau? Tidak. Tujuan hidup itu nggak pernah soal ketawa. Nggak pernah soal senyum, nggak pernah soal bahagia. Tapi cuma untuk survive dan kita tanggung jawab terhadap keluarga kita. Nah tanggung jawab ini formatnya banyak ya. Mungkin sebagian besar dari kalian udah tanggung jawab nih. Mungkin gue tau beberapa yang nonton gue itu ada orang tua. Tanggung jawabnya untuk anak-anaknya, untuk sekolahin anaknya. Ada juga anak yang punya tanggung jawab, walaupun dia mungkin masih di bangku kuliah. Harus punya tanggung jawab untuk biayain adiknya sekolah. Nah itu format tanggung jawab. Terus kalau misalnya kalian kerja nih ya. Kalian kerja di restoran, kalian jadi waiter di restoran. Kalian merasa, oh gini gue gak mau kerja di Bini, gak enak, capek gue. Nah lo mau sekolahin adik lo atau enggak gitu kan pertanyaannya. Lo mau bayarin keluarga lo makan atau enggak. Lo mau bisa biayain orang tua lo atau enggak? Seperti gue dulu Kalian mungkin kira Oh ini enak nih pasti anaknya orang kaya Gue itu harus biayain nyokap gue Di saat gue masih sangat susah Di saat gue gak punya apa-apa Gue harus punya tanggung jawab Bahkan untuk biayain adek gue Biayain nyokap gue Dan itu bukanlah hal yang gampang Lo kira gue mau jualan sedotan? Lo kira gue datang disini Sambil sigar gaji UMR ini Tiba-tiba gitu Ini gue kerja udah 10 tahun buat nyampe disini Dulu gue agen properti keliling Ditolakin orang panas-panas Seperti ini nih panas-panas Ditolakin orang naik motor itu Hujan-hujan nyampe ke propertinya orang yang janji udah telpon gak jadi beli bukan gak jadi beli gak jadi dateng ditinggalin gue disana nah apakah itu hal yang mudah? jawabannya tentu tidak tapi apakah gue fokus terhadap kebahagiaan gue sendiri? tidak gue fokusnya ke satu tadi tanggung jawab karena hidup ini untuk survive kalau gue gak begitu ya gak bisa survive justru kalian yang masih bisa enak sekarang masih orang tuanya bisa biayain itu justru kalian punya privilege disitu nah pertanyaannya kalau zaman dulu itu cowok itu berburunya daging ya kita harus bangun pagi kita berburu adakah kemungkinan kita disikat gitu sama binatang buasnya? nah gantinya daging itu di sekarang apa? Kalian pikir, kenapa cewek mau sama cowok yang punya duit? Karena jawabannya satu, itu zaman dulu cewek cari orang yang berotot, yang bisa melindungi dia. Karena gue bilang sama, mungkin kalian lihatnya dunia ini civilized ya. Ada gedung dan gue bilang kayak tadi. Tapi satu yang kalian lupa tadi gue bilang, sifat manusia itu selalu sama. Kalau kalian punya goa besar dengan banyak daging, pasti ada orang yang mau rampok goa besar kalian dan banyak daging tadi. Dengan zaman dulu cewek cari cowok yang berotot dan bisa punya banyak daging, itu memberikan keamanan untuk dia. Sama dengan cowok yang punya banyak uang. Tapi sama gue bilang, kalau kalian punya goa sekarang yang besar, kalian punya bisnis yang besar, Itu makin banyak binatang buas yang datang Makin banyak orang-orang lain yang mau rebut yang kalian punya Dan hidup itu kompetitif Dan kalian harus tau hidup itu zero sum Untuk kalian bisa dapet sesuatu Harus ada orang lain yang rugi Nah ini yang banyak orang gak paham tentang dunia ini Gak bisa semuanya untung Kalo gue untung disini pasti ada yang rugi disana Gue buka restorannya disebelah Restoran gue laku Restoran yang disebelahnya udah buka 5 tahun lalu Ya pastinya dia gak laku lagi Pasti keambil 50% dari marketnya Hidup itu zero sum Ada yang dapet pekerjaan hari ini Ada yang syutingin video itu di belakang sana Ada videographer lain gitu Ada 100 videographer lain yang nggak sejago mereka, yang nggak ada di sini, yang nggak bisa kerja. Memang nggak adil. Lu antara lu mau upgrade skill lu, lu mau upgrade terus level lu, atau lu nggak akan pernah nyampe. Sekarang, kalian udah tau bahwa hidup itu tentang tanggung jawab, dan tanggung jawab itu butuh uang. Lu butuh uang untuk biayain adanya lu, lu butuh uang untuk umrohin orang tua lu. Nah gimana caranya lu bisa ngerti tentang uang? Karena untuk dapetin uang, lu harus ngerti dulu tentang uang. Gue selalu ceritain konsep bahwa uang itu ada dua ya. Diciptakan sama kalian ambil dari orang. Ya kesannya kasar kan, tapi gue bilang sama. Ini hutan rimba, antara lu ngambil uang orang atau uang lu diambil. Yang bisa bikin uang itu cuma bank sentral sama para bank Kita nggak bisa bikin uang Gue dan lo sama, kita cuma bisa ngambil uang dari orang Jadi caranya gimana untuk ngerti uang? Setiap kali uang lo diambil Contoh, misalnya gue tadi beli makanan Itu artinya uang gue diambil gitu kan, sama orang yang jualan makanan Lo pikir kenapa uang lo diambil? Apa yang dia lakukan? Karyawan dia berapa? Nah itu gue lakukan dari gue sangat kecil Setiap kali gue datang ke restoran, uang gue diambil Gue pikir kenapa uang gue diambil Oh karena gue beli makanan yang enak Karyawan dia harus digaji berapa? Oh 2 karyawan, OMR dua-duanya, 6 juta per bulan Kira-kira harga untuk bikin makanan ini berapa? Lu harus mikir uang seperti itu. Setiap kali uang itu berpindah dari tangan lu, artinya uang lu itu dicolong sama orang lain. Kata-katanya bener-bener dicolong. Jadi lu aware setiap kali uang lu itu dicolong sama orang. Karena hidup ini zero sum. Satu untung, satu selalu rugi. Dan untuk mendapatkan ini, menurut gue itu butuh pengorbanan yang luar biasa. Karena tanggung jawab itu nggak datang tiba-tiba ya. Lu harus percaya di dalam hati lu, bahwa lu bisa melakukan apa yang lu udah ngomong, lu akan lakukan. Kalau nggak pasti susah. Setiap lu mau menyerah dalam melakukan sesuatu ya, selalu ingat alasannya. Kenapa lo mau mulai hal tersebut? Lo kerja, ya. Lo udah mau nyerah, lo capek. Aduh, males lah ini, susah seperti ini. Ingat alasan lo kenapa lo berangkat kerja pagi ini. Oh, gue punya tanggung jawab, gue harus biayain orang tua gue, gue harus biayain anak gue. Setiap kalian mau nyerah, setiap kalian capek, itu yang kalian ingat. Kalau lo mau ngomong ke gue, lo bikin bisnis susah, bikin capek, sama, semuanya juga capek. Dulu gue jualan sedotan. Sedotan tuh, pintu ke pintu, jadi sel sedotan. Pernah nggak lo jadi sel sedotan? Lo di SMP masih asik main layangan, gue jadi sel sedotan. Setiap kali ada orang yang ngeremehin lo Oh lu mah gak bakal jadi orang apa-apa Oh bisnis lo gak bakal jalan Ah lu mau coba begini gak akan pernah berhasil Lo bayangin setiap kali lo mau nyerah Semua mulut-mulut orang-orang itu Bahkan yang sakitnya lagi Orang-orang itu kadang bukan dari orang terjauh dari lo Kadang itu adalah orang terdekat lo sendiri yang lo kira bakal support lo Begitu lo cerita, oh gue mau kerjain ini Ah gak usah lah, lo mah gak bisa Mungkin orang tua sendiri Padahal yang lo pengen lakuin adalah cuma pengen bantu mereka jadi lebih baik Lo pengen angkat derajat mereka Tapi mereka selalu bilang, oh lu mah gak bisa Lo mah gak bisa ini, lo gak bisa itu Bahkan orang tua kita sendiri Yang tadinya kita mau banggakan itu justru yang meremehkan kita Setiap lu mau nyerah, lu inget itu Lu inget tadi kata-kata orang tua lu yang meremehin lu itu Gue selalu akan bilang bahwa hidup yang tidak dipertaruhkan itu gak akan pernah bisa dimenangkan Lu harus pertaruhkan hidup lu Karena kalau lu mau tujuan akhir yang indah Dengan proses yang gampang itu gak ada Lu fokus pada prosesnya Kerja itu gak ada yang bisa kaya cepat 1-2 tahun Itu orang goblok yang bilang bisa kayak gitu Lu mau kaya ya kerja 10 tahun, 20 tahun Lu fokus di satu bidang jadi yang terbaik di bidang itu Dan lu akan hal-hal sulit Dan lu fokus, lu disiplin dan lu fokus Lu mastercraft lu Karena disini gue kasih tau Gak ada hal yang gampang Untuk mencapai masa depan Yang indah