Intro Melangkah jauh ke sekitar 445 ribu tahun yang lalu dimana ada sebuah bangsa yang sangat maju peradabannya bangsa yang akan kita kenal dalam sejarah dengan sebutan bangsa Sumeria bangsa Sumer yang punya arti tanah orang-orang yang berkepala hitam musik Bangsa ini menetap di wilayah Mesopotamia sekitar tahun 4500 hingga 1750 sebelum masehi. Mesopotamia, jika diartikan dalam bahasa Yunani, memiliki arti tanah di antara dua sungai. Dinamai begitu karena memang letaknya ada di antara sungai Tigris dan Euphrat.
Wilayah Mesopotamia sekarang lebih kita kenal dengan wilayah Irak. Dulu wilayah tersebut terdiri dari kota-kota bertembuk besar. yang terpisah dan masing-masing punya rajanya sendiri. Bangsa Sumeria tercatat dalam sejarah sebagai bangsa kuno yang paling maju di dunia.
Mereka merupakan salah satu peradaban pertama yang mengembangkan sistem tertulis yang kompleks yang dikenal sebagai tulisan cuneiform yang digunakan untuk menyimpan catatan, puisi, dan catatan sejarah mereka. Bangsa Sumeria pun dikenal karena kemajuan dalam bidang pertanian, arsitektur, matematika, dan astronomi. Mereka membangun kota-kota besar seperti Uruk, Ur, dan Lagas dan menciptakan sistem politik yang terorganisir.
Dengan pemerintahan yang dikuasai oleh raja-raja dan imam-imam kuat, sayangnya mereka runtuh pada abad 2000 sebelum masehi karena diserang oleh bangsa-bangsa yang jauh lebih kuat seperti bangsa Akadia dan bangsa Babylonia. Namun meski mereka hancur dan punah, bangsa Sumeria telah meninggalkan warisan sejarah yang berperan sangat penting untuk peradaban manusia. Warisan-warisan itu salah satunya ditemukan di Kursabad, Irak.
Berdasarkan hasil penelusuran dalam riset ini, ada dua versi informasi tentang penemuan warisan arkeologi peninggalan bangsa Sumeria. Versi pertama menyebut bahwa ketika diadakan proyek penggalian harta karun arkeologi, itu terjadi pada bulan Oktober tahun 1849 oleh seorang arkeolog Inggris yang tidak disebutkan namanya. Sementara versi keduanya menyebut proyek penggalian itu dilakukan pada bulan Maret, di tahun 1843 dengan kelompok yang dipimpin oleh ilmuwan Perancis bernama Paul-Emile Botta yang berhasil menemukan sisa istana Assyria yang besar pada tanggal 23 Maret.
Intinya dari kedua versi tersebut, dari hasil proyek penggalian di sisa-sisa istana, ditemukan prasasti bangsa Sumeria berupa 14 tablet batu yang bertuliskan cerita tentang peradaban tertua di dunia, tentang awal mula penciptaan manusia, dan adanya sekelompok mahluk kuat yang digambarkan oleh bangsa Sumeria sebagai dewa atau orang langit yang punya mata bersinar. Memancarkan aura getaran dari dunia lain, dan bangsa Sumeria meyakini bahwa mahluk kuat tersebut terhubung dengan bintang di langit. Mereka menyebut mahluk-mahluk tersebut dengan nama Anunnaki.
Sebuah nama yang berarti yang dari surga datang ke bumi. Penggunaan istilah Anunnaki ini yang paling awal diketahui berasal dari prasasti yang ditulis Pada masa pemerintahan Gudea, sekitar tahun 2144 hingga 2124 sebelum Masehi, dan dinasti ketiga bangsa Ur. Dari 14 tablet batu yang ditemukan, sudah banyak arkeolog dan antropolog yang menelitinya.
Termasuk salah satunya adalah seorang antropolog liar bernama Zakaria Sitchin, yang telah mempelajari tablet batu tersebut selama 30 tahun hidupnya. Sitchin kemudian menerbitkan buku di tahun 1976, dengan judul The Twelve Planet yang artinya planet ke-12. Dimana dalam buku tersebut, Shichi mengatakan bahwa para dewa Sumeria bernama Anunnaki sebenarnya merupakan pengungsi dari dunia lain. Tablet-tablet yang ada menjelaskan tentang dewa permulaan atau semacam Tuhan yang menciptakan.
Selain itu, disebut juga bahwa sang pencipta dalam kitab kejadian, Taman Eden, Adam, dan Hawa. Semua itu adalah ciptaan dewa holistik, makhluk dunia lain atau alien. Keseluruhan, Dari dua tablet pertama menjelaskan siapa mereka dan dari mana mereka berasal.
Tablet tiga menjelaskan tentang enam hari penciptaan atau penyelesaian di bumi. Tablet berikutnya menjelaskan bagaimana ras manusia dibentuk dari hasil manipulasi genetik yang dibuat oleh makhluk-makhluk yang datang ke bumi. Bahkan teknologi yang berkembang dalam bangsa Sumeria berasal dari makhluk-makhluk tersebut. Si Chin menafsirkan dari teks yang tertulis di tablet batu kalau Anunnaki berasal dari planet Nibiru. yang berada di ujung tata surya dan akan memasuki orbit yang dekat dengan bumi setiap 3600 tahun sekali.
Nibiru digambarkan sebagai planet yang berkali-kali kali lipat lebih besar dari diameter bumi. Namun planet Nibiru ini merupakan sebuah planet dengan kandungan oksida besi yang sangat berlimpah. Saking berlimpahnya, bahkan sungai dan danau di Nibiru jadi terlihat berwarna merah. Kandungan oksida besi itu juga yang akhirnya membuat Nibiru berubah pesat ke arah yang lebih buruk karena kandungan besi merusak atmosfer dan membuat planet Nibiru menjadi tempat yang tidak bersahabat untuk kehidupan. Anunnaki jadi kehilangan banyak sumber daya mereka.
dan mulai kekurangan makanan. Meski teknologi mereka yang merupakan perpaduan antara alkimia dan sihir itu sangat canggih, tapi mereka membutuhkan sebuah elemen untuk membuat teknologi itu bekerja. Elemen itu adalah emas.
Anunnaki membutuhkannya karena logam tersebut punya sifat yang murni, nanopartikel emas bisa digunakan untuk memperbaiki lapisan ozon, bahkan mampu bertahan dari radiasi kosmik. Itu sebabnya NASA menggunakan foil berlapis emas untuk stasiun luar angkasa mereka supaya bisa bertahan dari radiasi. Sayangnya, emas itu barang yang sangat langka di Nibiru. Mereka tidak punya emas yang cukup untuk menjalankan teknologi mereka. Hingga akhirnya, Anunnaki menjelajah alam semesta dengan pesawat luar angkasa mereka dan mencari planet yang mengandung emas.
Bisa dibayangkan semaju apa peradaban mereka. Ketika bumi masih berada di zaman purba, Anunnaki sudah jadi astronot yang menjelajah alam semesta. Mereka juga berhasil menemukan planet bumi yang punya banyak kandungan emas di dalamnya. Anunnaki lalu mendarat di bumi yang masih dalam era purba kalah.
Mereka melihat bumi dengan kondisi yang masih liar dan hanya dihuni oleh berbagai hewan purba seperti mamut, reptil, purba, dinosaurus, dan kera. Anunnaki yang disebut oleh bangsa Sumeria sebagai dewa pencipta kemudian memilih wilayah Mesopotamia yang dekat dengan Teluk Persia sebagai tempat tinggal sementara mereka. Anunnaki membangun kota yang indah untuk pemukiman pertambangan mereka. Kota itu bernama Eridu alias Sasyun Bumi 1. Mereka juga menciptakan taman indah yang dipenuhi buah, pohon, dan hewan. Taman itu dinamai oleh mereka dengan nama Taman Eden.
Familiar dengan namanya? Ya, itu yang disebut-sebut sebagai Taman Surga atau Taman Suci. Taman di mana para Anunnaki, dewa-dewa alien itu menghabiskan waktu. Sebab tujuan mereka datang ke bumi adalah untuk menambang emas.
Anunnaki ternyata tidak sendiri, mereka membawa ras alien lain yang menjadi budak mereka. Ras itu disebut sebagai Igigi, yang melayani Anunnaki dengan melakukan kerja paksa menambang emas di bumi. Kisah tentang Anunnaki dan Igigi ini sama dengan apa yang tertulis dalam sejarah Babylonia yang ditulis di abad ke-18 sebelum masehi.
Setelah menjalani kerja paksa yang sangat berat selama beberapa ribu tahun, Igigi tampaknya muak dan akhirnya memberontak menghadapi penindasan yang dilakukan Anunnaki. Peristiwa pemberotakan ini menjadi tragedi perang pertama di bumi. Namun, Igigi tidak bisa mengalahkan Anunaki sehingga mereka akhirnya kalah dan dimusnahkan. Di sisi lain, setelah Igigi punah, Anunaki kehilangan budak untuk menambang. Mereka mulai berpikir untuk menciptakan budak di bumi lewat rekayasa genetik supaya dapat menghasilkan budak baru yang cukup cerdas untuk bekerja secara kompleks, tapi tidak cukup kuat untuk melawan mereka.
Eksperimen yang mereka jalan ini diceritakan secara rinci dalam artefak Atrohasis yang menyebut bahwa sebelum manusia tercipta sudah ada banyak makhluk unik hasil rekayasa genetik makhluk-makhluk itu dianggap belum sempurna hingga beberapa diantaranya akhirnya dimusnahkan Anunnaki kemudian menggabungkan DNA mereka dengan DNA Homo Erectus alias manusia purba sehingga terciptalah Homo Sapiens alias manusia hasil persilangan ini nyatanya memuaskan Anunnaki manusia dianggap cukup kuat untuk dijadikan budak pertambangan dan cukup Cerdas untuk mengerjakan berbagai pekerjaan yang rumit Tablet yang ditemukan di Irak Menyebut bahwa manusia pertama Ciptaan Anunnaki ini bernama Adamu Yang dalam bahasa Ibrani disebut Adam, artinya manusia Anunnaki lalu menciptakan manusia-manusia lain Dalam salah satu kisah disebut Bahwa ada manusia yang tercipta Dari tulang rusuk Adamu Yang mungkin merujuk pada Hawa Dalam banyak sejarah peradaban manusia Setelah proses penciptaan ini Menurut vektograf dan tekst sejarah Anunnaki kemudian mengajarkan manusia kemampuan-kemampuan dasar seperti berbicara, bersosialisasi, lalu diajarkan berkebun, menulis, membangun rumah dari tanah liat dan batu dan diajarkan membuat serta menjalankan teknologi supaya bisa melayani Anunnaki. Perlu diketahui bahwa dalam setiap catatan artefak, Anunnaki selalu digambarkan dengan sosok yang tinggi sekali dan sangat kuat memiliki senjata super canggih yang banyak untuk menghalau pemberontakan Sehingga manusia-manusia menganggapnya sebagai dewa-dewa mereka yang disembah dan dilayani. Anunnaki lalu menempatkan manusia di tambang dan di tempat lain di Mesopotamia.
Manusia saat awal penciptaan itu steril alias tidak dapat berkembang biak. Tapi karena seiring meningkatnya permintaan tenaga kerja di pertambangan, akhirnya genetik manusia direkayasa kembali sehingga mampu bereproduksi. Awalnya Anunnaki senang dengan keberadaan manusia-manusia ini. Mereka bahkan mengizinkan manusia tinggal di Eridu bersama mereka. dan diperbolehkan mengunjungi Taman Eden.
Izin tersebut disertai syarat dan perintah supaya manusia tidak terlalu banyak bereproduksi. Namun manusia tidak memenuhi perintah ini. Seiring berjalannya waktu, populasi manusia jadi berlebihan di Eridu sehingga menyebabkan Anunnaki harus mengusir banyak manusia dari Eridu dan Eden membuat manusia hidup di pengasingan alam liar. Peristiwa ini yang kemudian memunculkan kisah Taman Eden dan pengusiran Adam dan Hawa dari surga. Hal yang tak disangka adalah Meski berada di alam liar, manusia berevolusi menjadi lebih cerdas ternyata mampu bertahan dan membangun peradaban baru di luar Mesopotamia.
Sementara manusia-manusia yang bertahan di Mesopotamia kemudian diberi kepercayaan untuk mengasuh keturunan Anunnaki. Bahkan kemudian ada yang melakukan hubungan terlarang hingga menghasilkan anak-anak campuran dari ras manusia dan ras Anunnaki yang dikenal dengan nama Nifilim atau raksasa di zaman dulu. Jika kembali melihat dari artefak peninggalan bangsa Sumeria, tertulis bahwa ada tujuh dewa utama Anunnaki, yaitu Anu, Enlil, Enki, Ki, Nana, Inana, dan Utu.
Dewa terkuat dalam mitologi Sumeria adalah Anu, yang berdasarkan kaligrafi Akadian, sebenarnya Anu adalah personifikasi surga yang punya kebijaksanaan tidak terbatas. Anu menjadi dewa tertua yang paling dihormati, dengan tempat pemujaan hampir di semua kota di Sumeria. Anu punya istri yang dikenal dengan nama Dewi Ki yang mewakili bumi. Persatuan antara Anu dan Ki inilah yang menghasilkan Anunaki, yang diterjemahkan sebagai anak langit dan bumi.
Anunaki yang pertama adalah Enlil, penguasa udara, angin, dan bada yang bertanggung jawab menjaga jarak aman antara surga dan bumi. Dulu, bangsa Sumeria sangat percaya kalau sebelum Enlil lahir, langit dan bumi itu tidak terpisahkan. Tapi baru setelah Enlil lahir, akhirnya terpisah.
Enlil juga dianggap sangat suci sehingga dewa-dewa lain pun tidak bisa memandangnya. Kekuatan Enlil tidak hanya itu, dia juga memiliki tablet takdir yang berisi nasib para dewa dan umat manusia. Sehingga ini memberinya kekuasaan dan otoritas yang sangat besar. Dalam beberapa prasasti, Enlil punya julukan sebagai Father of the Black-Headed People atau Bapak Orang Berkepala Hitam. Enlil punya adik bernama Enki, dewa lautan dan sungai yang perkasa, si pelindung kota Eridu.
Dia yang selama beberapa ribu tahun mengatur dan menjaga kota Eridu. Enki juga yang diperintahkan oleh Anu untuk merekayasa genetik, menciptakan manusia sebagai budak baru mereka. Dalam artefak Atrahasis, disebut-sebut bahwa sebelum tercipta manusia, sudah ada banyak makhluk unik hasil penciptaan Enki. Di kemudian hari, Enki menikah dengan perempuan dari rasnya, bernama Ninhursak, yang ikut membantu membangun bangsa Sumeria bersama Anu dan Enlil.
Setelah Enki, Ada adiknya yang bernama Nana, sang dewa bulan, dewa kebijaksanaan dan rasa keingin tahuan Nana bertanggung jawab untuk mempelajari pengetahuan ilmiah dan astronomik kepada manusia Setelah Nana lahir, ada Utu yang menjadi personifikasi matahari, sang pembela keadilan, kebenaran dan moralitas Konon, Utu punya kereta suci yang bisa digunakan untuk ke surga Sosoknya memancarkan kecemerlangan yang mampu untuk melenyapkan dunia Utu punya saudara kembar bernama Inana Sang Dewi Kesuburan, Dewi Perang dan Kekuatan Politik. Di beberapa catatan juga dia disebut sebagai Ratu Surgawi. Dewi Inanna adalah salah satu Dewi yang paling terkenal di Mesopotamia. Saking terkenalnya, hingga diadaptasi oleh masyarakat Akkadia, Babylonia, dan Assyria dengan nama Istar. Di dalam tablet Sumeria, Tertulis bahwa setelah manusia kelebihan populasi dan banyak terjadi perkawinan silang, Enlil yang saat itu sudah menggantikan ayahnya memimpin ras Anunnaki akhirnya menjadi marah.
Dia memastikan bahwa tidak akan pernah ada manusia yang akan naik tahta kekuasaan dan berpotensi menguasai Nibiru dengan adanya perkawinan silang. Bertahun-tahun kemudian setelah kemarahan Enlil, ternyata Nibiru memasuki siklus 3600 tahun dan mendekati orbit bumi lagi. Nibiru memiliki gravitasi yang sangat kuat sehingga menciptakan kekacauan di matahari dan di bumi. Momen inilah yang akan menjadi kancuran peradaban awal manusia.
Enlil membiarkan alam bekerja menghancurkan makhluk ciptaan adiknya. Kisah ini sebenarnya tercatat dalam Colbrin, sebuah injil kuno yang ditemukan di Skotlandia. Dalam injil kuno tersebut, Nibiru disebut sebagai penghancur.
Tulisannya jika diterjemahkan akan berbunyi, manusia melupakan hari-hari penghancur. Hanya orang bijak yang tahu kemana Nibiru pergi dan Nibiru akan kembali pada waktu yang ditentukan. Penghancur, warnanya cerah dan garang, bentuk selalu berubah karena tampilannya tidak stabil sebab tubuhnya terdiri dari api yang ganas.
Sumber yang ada menyatakan bahwa teks tersebut telah dihilangkan di Alkitab seperti teks mengenai gulungan laut mati. Dari sudut pandang sains dan astronomi, keberadaan planet Nibiru ini diperkirakan benar adanya. Salah satu buktinya adalah NASA yang pada tahun 2017 menerbitkan sebuah artikel berjudul The Super Earth, The Camp Home for Dinner yang menunjukkan bahwa ada kemungkinan planet 9 sebuah planet yang kemungkinan 10 kali lipat masanya dari bumi dan 20 kali lebih jauh dari matahari jika dibandingkan Neptunus.
Planet 9 ini kemungkinan berlama-lama ada di tepi luar tata surya, bersembunyi. Kalau planet 9 ini kembali mengorbit ke dalam tata surya Maka planet ini akan menjadi bumi versi super yang ada. Meskipun dalam teks sejarah, Nibiru disebutkan biasanya lewat dalam orbit tanpa menyebabkan kerusakan, tapi dari yang tertulis dalam tablet, ketika Nibiru melintas mendekati bumi, ada satu peristiwa bencana yang terjadi. Bencana ini diawali dengan keanehan-keanehan yang luar biasa. Seperti munculnya bintik-bintik hitam yang muncul di permukaan matahari, lalu medan magnet bumi menjadi lebih lemah, ditambah suhu bumi meningkat sehingga lapisan es di kutub-kutub bumi pun mencair.
Peristiwa ini mencapai puncaknya ketika air laut meningkat, menciptakan air bah di mana-mana. Teks di tablet batu menuliskan bahwa beberapa hari sebelum air bah datang, bumi bergemuruh seolah mengerang kesakitan. Pada malam sebelum bencana melanda bumi, Di surga Nibiru terlihat seperti bintang yang bercahaya. Banjirba yang terjadi di Eridu disebut-sebut sebagai Eridu Genesis.
Kisahnya tercatat tapi masalahnya tablet yang menuliskannya telah banyak yang hancur. Sehingga yang tersisa dari cerita itu hanya potongan-potongannya. Tablet yang ada berkata kalau bencana banjirba itu dilihat oleh Enlil sebagai kesempatan untuk membersihkan planet bumi dari manusia yang dianggap tidak layak.
Enlil memutuskan kembali ke Nibiru. Tapi ternyata... Banyak Anunnaki yang memilih untuk tinggal di bumi agar bisa menyaksikan banjir serta kancuran di bumi dari kapal mereka.
Sebelum bencana terjadi, lapisan es besar di kutub selatan bertabrakan dengan longsoran es yang mengarah ke laut, kemudian menciptakan tsunami besar di mana-mana. Tsunami yang disebut airbah terus bergerak ke utara, mencapai pertambangan emas yang dibangun Anunnaki di Afrika Utara. Gelombang pasangnya terus berlanjut hingga mencapai dan menenggelamkan kota Eridu.
yang mungkin sekarang berada di suatu tempat di dasar teluk Persia. Teks yang tertulis di tablet menuliskan kisah ini yang jika diterjemahkan akan berbunyi. Lalu ada kegelapan di siang hari dan di malam hari bulan seolah-olah ditelan oleh monster.
Bumi mulai bergetar dengan kekuatan yang sebelumnya tidak diketahui. Bumi tampak gelisah. Dalam cahaya fajar, awan hitam muncul dari cakrawala.
Cahaya pergi berubah menjadi gelap. Kemudian suara guntur menggelegar dan kelat menerangi langit. Pada hari yang tidak terlupakan itu, air bah dengan raungannya dimulai.
Enki yang menyaksikan bencana tersebut merasakan simpati atas maluk ciptaannya dan akhirnya memerintahkan orang-orang pilihannya untuk membuat perahu. Di antara sedikitnya orang-orang pilihan itu, ada sosok bernama Ziyu Sudra atau yang sebenarnya merujuk kepada Nabi Nuh yang membangun batra besar untuk menyelamatkan binatang-binatang dan manusia yang tersisa. Dalam catatan sejarah mitologi yang berbeda, Dikatakan bahwa banjir besar itu konon karena kemarahan dewa atas manusia yang melanggar batas populasinya. Ziusudra disebut-sebut sebagai raja yang saleh, tapi dalam tablet rusak yang dinamai pecahan Skuyen, ada petunjuk yang menyebut bahwa Ziusudra adalah pendeta dewa Enki yang mendapat peringatan dari Enki mengenai banjir besar tersebut dan diperintahkan untuk membangun sebuah batra besar. Ketika banjir tiba, menenggelamkan daratan, Ziusudra berlayar di atas batranya selama 7 hari 7 malam.
Di tengah hujan lebat serta badai besar yang melanda tanpa henti disertai gelombang pasang yang dasyat. Batra itu membuat binatang, keluarga Ziusudra, dan manusia yang tersisa. Meski akhirnya gelombang pasang dan badai akhirnya berhenti, tapi hujan lebat masih berlanjut selama 40 hari, siang dan malam.
Kisah air bah Danu ini tercatat hampir di setiap peradaban di bumi. Meskipun dengan versi yang berbeda-beda, mungkin dalam versi keagamaan kita sudah tidak asing dan mengetahuinya. Namun dalam sejarah mitologi kuno, dikisahkan bahwa setelah 40 hari terapung, Dewa Utu keluar menemui Ziusudra yang langsung bersujud di hadapannya dan melakukan pengorbanan berupa seekor lembu dan domba. Saat itu Anu dan Enlil menjadi marah kepada Enki karena Ziusudra berhasil menyelamatkan diri berkat peringatannya.
Ziusudra akhirnya menghadap Enu dan Enlil, memohon maaf untuk Enki dan pengampunan untuk dirinya sendiri. Melihat bagaimana kesungguhan Ziusudra, Ennya Enu dan Enlil memaafkan Enki, bahkan memberi Ziusudra kehidupan abadi karena telah melestarikan hewan yang dibawa dalam batranya dan segelintir umat manusia yang dianggap layak untuk melanjutkan kehidupan. Setelah kejadian itu, Ziusudra konon ditempatkan di negara seberang laut bernama The Land of Dilmun, tempat matahari terbit dari timur.
Sementara itu dalam versi Akadia yang tercatat dalam Epos Gilgamesh, sebenarnya Enlil yang berperan sebagai penasehat bagi Enu adalah sosok yang menyebabkan banjir tersebut. Sebagai penasihat, Enlil berkata bahwa manusia telah terlalu banyak membuat keributan dan hal itu sudah tidak dapat ditoleransi. Jadi dia mengusulkan kepada Enu dan dewa-dewa lain supaya memusnahkan manusia. Caranya dengan cara mengirimkan banjir besar yang bisa melenyapkan seluruh umat manusia dalam waktu singkat.
Dalam versi ini, Nu bukan dinamai sebagai Ziusudra, melainkan sebagai Utnapitsim. Yang diberitahu Enki yang bersimpati pada manusia bahwa banjir besar... akan datang dan memerintahkannya supaya membangun perhubungan besar. Sejauh ini penelitian dan penelusuran sejarah telah menunjukkan lewat sampel inti es yang diambil dari Greenland dan Antartika, bahwa pada puncak zaman es terakhir sebenarnya permukaan... Laut berada 425 kaki lebih rendah daripada ketinggiannya yang sekarang.
Bagian terpentingnya untuk membuktikan peristiwa banjir besar itu benar-benar terjadi adalah adanya indikasi yang sangat jelas tentang kenaikan air laut yang sangat cepat. Setelah banjir akhirnya surut, ras Anunnaki yang masih bertahan di bumi membuat rekonstruksi pelabuhan Antariksa yang baru. Teks dari Sumeria menjelaskan bagaimana Anunnaki membuat bangunan yang sesuai dengan posisi bintang. Teks itu jika diterjemahkan akan berbunyi, biarkan bumi menjadi dataran dari cerminan langit.
Begitu Enki menyetujui ini, Enlil dari langit yang jauh mengambil tindakan. Enki yang masih berada di bumi memutuskan untuk membangun kembali pelabuhan-pelabuhan Antariksa. Meski sebenarnya mendapat kemarahan dari Enlil, ia memerintahkannya segera kembali ke Nibiru.
Konon. Piramida-piramida dan semua bangunan kuno di seluruh dunia yang dianggap mustahil oleh para ahli bisa dibangun tanpa teknologi yang sangat maju, sebenarnya dibangun oleh Anunnaki supaya kelak bisa memandu mereka kembali ke bumi. Ketika Anunnaki akhirnya meninggalkan bumi, pengaruh mereka sudah sangat meluas di setiap sudut dunia, dari Mesopotamia, India, hingga ke Amerika Selatan.
Rasa simpati Enki yang luar biasa membuat dia memberikan peninggalan yang sangat berharga sebelum dia pulang ke Nibiru. Dia sempat mengajari manusia pengetahuan yang lebih luas tentang arsitektur, matematika, musik, tulis-menulis, astronomi, politik, pemerintahan, dan sebagainya. Manusia juga diajarkan olehnya untuk membangun sistem pemerintahan monarki, di mana pemimpin-pemimpinnya harus mempertahankan garis keturunan mereka. Sehingga sebenarnya yang boleh jadi pemimpin hanyalah manusia-manusia yang merupakan hasil perkawinan silang dari ras Anunnaki, atau manusia yang secara genetik telah dimanipulasi ulang. Raja-raja yang ada sepeninggal Anunnaki dianggap akan bertindak sebagai utusan Anunnaki dan memerintah sesuai dengan prinsip-prinsip kuno yang diajarkannya.
Sebab ada aturan untuk mempertahankan garis keturunan. Mungkin ini bisa menjelaskan mengapa dulu para bangsawan akan merasa enggan untuk melakukan pernikahan jika tidak dengan sesama bangsawan. Beberapa orang berspekulasi bahwa Anunnaki telah berhasil menipu dan mengendalikan bumi melalui pembiakan selektif bangsawan ini selama ber... abad-abad lamanya.
Hal lain yang diperintahkan oleh Anunnaki sebelum kembali ke Nibiru adalah manusia harus membangun kuil yang bernama Zigurat yang selaras dengan rasi bintang masih dengan tujuan yang sama yaitu memandu mereka kembali ke bumi. Dalam tablet batu tampaknya kemungkinan bahwa Nibiru akan mendekati planet bumi lagi masih ada dan Anunnaki diperkirakan akan kembali ke bumi untuk memulihkan lagi kekuasaan mereka atas ras budak yang mereka ciptakan. Di tahun 2005 Dunia perfilman sempat heboh dengan berita pencekalan film yang katanya bisa melunturkan keimanan dan kepercayaan manusia atas asal-usul penciptaannya.
Film yang membuat heboh itu adalah film berjudul One Anunnaki yang digarap sutradara John Grace yang bahkan tidak terkenal dan diketahui jauh lebih sering mengerjakan spesial efek dibanding jadi sutradara. Film One Anunnaki yang digarapnya ini menjadi film independen yang niatnya akan jadi film trilogi. Naskahnya terinspirasi dari buku berjudul Dianunaki Chronocles Karya Zakaria Sitchin.
Penjelasan Sitchin dalam bukunya yang satu itu memang terbilang sangat meyakinkan karena benar-benar bisa diterima nalar manusia mengenai proses penciptaan manusia dari rekayasa genetik alien. Tapi banyak alih yang menganggap teori Sitchin ini konyol dan sangat mengada-ngada sehingga bisa dibantah kebenarannya. Teori Sitchin jadi sesuatu yang sangat kontroversial, tapi jelas tidak pernah dicekal dunia.
Begitu pula sebenarnya film Wan Anunaki yang menyampaikan gagasan si Chin dalam bentuk visual dengan sangat detil. Film ini sesungguhnya tidak pernah dicekal siapapun, meski memang filmnya tidak pernah dirilis di bioskop atau platform-platform lain. Satu-satunya alasan mengapa Wan Anunaki tidak tayang adalah karena menurut para mantan kru serta mereka yang pernah terlibat dalam proses pembuatan film, ini semua karena budgetnya tidak mencukupi dan proses produksi tidak bisa dilanjutkan lebih jauh lagi.
Wan Anunaki saat ini bisa diakses dengan mudah di internet, bahkan naskahnya pun diperjualbelikan oleh John Grace di Amazon. Anunaki, yang disebut-sebut pembahasannya bisa membuat iman luntur dan membuat manusia percaya, kalau kita semua diciptakan alien nyatanya tidak sehebo yang diberitakan. Penyemban terhadap Dewa Dewi Anunaki diakini hanya terjadi di era kuno, karena sejauh ini hanya ada sangat sedikit bukti yang mendukung keberadaan sekte penyemban Anunaki.
Alasannya bisa beragam, tapi yang jelas sepertinya. Memang karena setiap anggota yang menyembah Dewa Anunnaki memiliki kultus masing-masing yang terpisah dari yang lain.