Kalau pesannya seperti itu kepada para menteri bahwa mereka hari ini dilantik oleh Presiden Jokowi, bukan Prabowo gitu ya, dan nanti diharapkan tetap berkomunikasi, maka prediksi saya pergantian Kapolri itu selanjutnya Intro Intro Intro Selamat malam semuanya. Hari ini Yasona Lawli resmi diri syafal atau diganti dari Kabinet Jokowi. Dan pergantian ini bagi saya adalah semacam konfirmasi atas isu-isu yang sebelumnya beredar di media dalam beberapa minggu terakhir ini terkait kemarahan Presiden kepada Menkumham atau Yasona karena tiba-tiba mengesahkan SK Perpanjangan DPP-PDI Perjuangan yang baru tanpa pemberitahuan. atau komunikasi dengan Presiden Jokowi. Dan bahkan katanya sempat dibentuk tim kaji untuk melihat apakah memungkinkan untuk membatalkan SK yang sudah telanjur dikeluarkan itu.
Meskipun ini sudah dibantah sama pihak istana gitu ya. Tapi dengan adanya reshuffle dan pergantian ini ini kemudian membuat kita jadi berpikir kayaknya bener tuh. Kayaknya Pak Jokowi emang marah gitu ya. Dan kita nggak tahu marahnya itu karena apa.
Apa karena tidak ada komunikasi atau... pemberitahuan gitu ya atau karena munculnya nama-nama baru di struktur DPP PDI Perjuangan yang baru karena ada Adian, ada Aho ada Ganjar, ada Ronita Lapesi bahkan gitu ya yang sangat baru di wajah PDI Perjuangan gitu kalau Adian, Aho Ganjar kan kita sudah tahu mereka-mereka ini adalah kader gitu ya sudah lama tapi Ronita Lapesi ini agak baru gitu ya memang kita sudah tahu di kasus Richard Eliezer beliau menjadi lawyers gitu ya tapi di PDI Perjuangan ini menjadi satu wajah baru gitu ya yang tiba-tiba jadi ketua DPP misalkan itu mungkin Pak Jokowi jadi mikir kenapa Ronita Lapesi kenapa bukan saya misalkan ya karena lebih dulu Pak Jokowi kan sebagai kader gitu ya udah puluhan tahun kan Ader nggak jadi ketua DPP, Roni Telapesi. Tiba-tiba jadi gitu kan.
Ya mana tahu gitu kan. Tapi di luar soal Rishaholi ini, memang kemarahan dari pihak penguasa itu sudah terasa gitu ya. Karena setelah struktur DPP-PDI perjuangan yang baru itu disahkan, itu memang kan muncul isu soal anak Yasona yang punya monopoli bisnis di Lapas. Dan kemudian anak Yasona ini dilaporkan oleh KPK.
Nah itu sangat terasa. Terasa sekali kemarahan dari pihak kepenguasa gitu. Karena di luar soal alasan-alasan pribadi atau pilihan atau perbedaan politik dengan presiden sebagai individu, sebagai orang, sebagai orang per orang gitu ya. Saya nggak melihat adanya kepentingan untuk mengganti Yasona atau mengganti menteri-menteri yang lain. Ini jelang berakhirnya presiden Jokowi.
Eh karena tinggal dua bulan lagi, Oktober udah ganti gitu. Kenapa sekarang ganti menteri? Ya karena 2 bulan lagi itu sangat tidak berdampak gitu ya.
Dari segi apapun lah gitu. Misalkan dari PD Perjuangan gitu ya. Kalau ada satu menteri diganti, dampaknya ya nggak kerasa gitu.
Karena satu menteri diganti masih ada banyak menteri yang lain di sana. Dan ini cuma 2 bulan aja gitu. 2 bulan nggak signifikan.
Mau kerja ya dia nggak berdampak gitu ya. Kalau kemudian dilihat dari sisi kepentingan logistik atau keuntungannya juga. juga nggak terlalu kerasa.
Ya dua bulan gitu. Jadi semua alasan-alasan yang muncul setelah adanya reshuffle kali ini, ya nampaknya itu memang adalah alasan politik atau bagian dari kepentingan pribadi dan... Karena kalau isu-isu yang beredar sekarang kan alasannya karena transisi. Ini persiapan supaya nanti ketika Prabowo bisa langsung kerja. Nanti ketika Prabowo dilantik ini nggak perlu penyesuaian lagi.
Ya kalau alasannya seperti itu gitu ya, maka seharusnya semua menteri hari ini ganti aja tuh. Ganti dengan menterinya Prabowo gitu. Atau jangan-jangan ini udah komplit nih gitu ya. Menteri Prabowo yang sekarang ini ada, Misalkan ya.
Ya mana tahu gitu kan. Ya karena gak masuk akal kalau kemudian alasannya transisi dan nanti bisa langsung bekerja. Karena presidennya berbeda gitu. Kalau sekarang kan mereka bekerja kepada Pak Jokowi.
Bukan kepada Prabu. Nanti ketika terjadi... pergantian, perubahan dari Pak Jokowi kepada Prabowo, jelas perlu penyesuaian lagi. Karena pengarahnya bukan Jokowi lagi gitu.
Yaitu Prabowo pengarahnya sebagai presiden terpilih. Kan pasti berbeda gitu. Sesama-samanya pun pasti berbeda gitu.
Dan kemudian kalau ini dilantik sekarang, menteri Menteri ini dilantik sekarang gitu ya, nanti gimana? Dilantik lagi, setelah Prabowo dilantik lagi. Dua kali pelantikannya gitu kan, kan boros sekali gitu. Itu kalau dilantik, kalau nggak dilantik gimana?
Ini kan lucu gitu. Ini pergantian atas dasar transisi gitu ya. Tapi nanti nama-nama ini tiba-tiba nggak dipakai di kabinet Prabowo.
Kan lucu gitu. Dan selain itu kalau misalkan ini benar-benar adalah proses transisi gitu ya. Tapi kan ya beda gitu.
Presidennya ya beda gitu. Kalau memang mau dilakukan percepatan supaya cepat bekerja. Supaya tidak ada apa namanya apa... Penyesuaian lagi misalkan.
Sekalian aja gitu. Kalau nggak bisa mengganti semua menterinya, sekalian pelantikan Prabowo dimajukan sekarang gitu sebelum pilkada kalau bisa. Iya dong. Atau sama sekalian, sama DPR-nya sekalian deh.
Lantik semua bulan depan. Atau besok juga nggak apa-apa. Ya bisa aja kan gitu ya.
Semua bisa diatur kan. Kongres, Munas, apapun lah. Tamar bisa dimajukan.
Pelantikan juga bisa lah. Daripada ini kemudian nunggu-nunggu sampai Oktober gitu. Karena alasan-alasan transisi itu menjadi sangat tidak masuk akal kalau melihat dari fungsi atau kegunaannya.
Atau jangan-jangan ini adalah sebuah pesan bahwa menteri-menteri yang hari ini dilantik oleh Presiden Jokowi agar ke depan tetap menunjukkan Menentukan loyalitasnya kepada Presiden misalkan gitu ya. Kepada Pak Jokowi. Setelah Pak Jokowi nggak jadi Presiden.
Diharapkan menteri-menteri yang dilantik sama Pak Jokowi ini. Ya tetap bisa berkomunikasi dengan Pak Jokowi. Misalkan gitu ya. Apakah ada pesan-pesan yang seperti itu gitu.
Kalau tujuannya seperti itu. Maka pelantikan atau pergantian Kapolri. Selanjutnya ini jauh-jauh lebih menguntungkan dari sisi hitung-hitungan politiknya. Karena kalau menteri, menteri ini bisa diganti ke apapun.
Kapanpun bisa. Karena memang itu kewenangan presiden. Dan nggak ada alasan pun nggak apa-apa. Terserah presiden. Nggak cuma karena-karena kasus atau sebagainya.
Mau diganti karena iseng pun nggak apa-apa. Hak prerogatif katanya gitu ya. Tapi kalau mengganti kapolri ini kan nggak semudah itu.
Mengkasuskan kapolri sampai kemudian menjadi tersangka kan nggak semudah itu. Sehingga seharusnya gitu ya, pergantian kapolri itu jauh-jauh lebih menguntung. Bagi Presiden Jokowi Karena kalau Kapolri diganti Setelah Pak Jokowi selesai Ya minimal Pak Jokowi bisa Tetap berkomunikasi dengan Kapolri Dan Kapolri susah diganti Harus ada alasan Yang sangat-sangat sangat jelas gitu ya, bukan karena tiba-tiba atau hanya sebatas keinginan Presiden, gak bisa gitu kan gak bisa sembarangan gitu kalau Menteri bebas, sembarangan pun gak apa-apa gitu, nah, kalau pesannya seperti itu, kepada para Menteri bahwa mereka hari ini dilantik oleh Presiden Jokowi, bukan Prabowo gitu ya dan nanti diharapkan tetap berkomunikasi, maka prediksi saya pergantian Kapolri itu selanjutnya ya dipastikan sebelum pelantikan Presiden yang baru atau bahkan sebelum Pilkada...
kita gak tau gitu kita lihat saja tapi dari semua atraksi politik hari ini yang kemudian terjadi reshuffle jelang-jelang akhir kepemimpinan Presiden Jokowi itu menjadi tidak ada gunanya bagi kita semua karena masyarakat kelas menengah ke bawah sedang ada masalah terjadi penurunan daya beli gitu ya masyarakat banyak yang susah dan sebagainya ekonomi sedang tidak baik-baik saja gitu ya tapi ini di golongan para elitnya nampak gak peduli mereka tetap memikirkan soal strategi dan kepentingan pribadi atau kelompoknya soal rakyat, soal kita nanti-nanti aja lah kalau sekarang fokus kepada kepentingan-kepentingan pribadi dan kelompoknya tapi ya apapun itu, bagaimanapun itu inilah situasi yang harus kita terima bersama-sama sebagai rakyat sebagai orang yang tidak punya kewasa apa-apa dan selebihnya kita lihat nanti apakah akan terjadi pergantian Kapolri atau ini hanya sebatas menteri-menteri saja tapi kalau hitung-hitungan politiknya semestinya ya lebih baik Kapolri itu segera diganti dan kemudian membuat efek atau keuntungan kepada Presiden Jokowi selanjutnya meskipun beliau sudah tidak menjadi Presiden ya gak tau lah gitu ya negeri ini adalah negeri yang milik para elit saja gitu ya kita gak gak ada urusan dengan itu hahaha kekuali kita diam-diam menyelinap atau berproses untuk menjadi bagian dari elitnya dengan harapan ya kita juga bisa menikmati fasilitas atau anggaran-anggaran yang ada di Indonesia ini saya pikir itu terima kasih sudah menonton begitulah kura-kura