Transcript for:
Kaki Gajah Chernobyl dan Radiasi

Foto ini bukan sekedar foto biasa. Di dalam foto ini ada sebuah objek radioaktif mematikan yang terbentuk secara tidak sengaja. Orang yang mengambil foto ini di awal-awal ditemukannya bahkan dikabarkan sampai meninggal dunia. 30 detik berada di dekat objek ini akan mengakibatkan pusing dan gejala sakit seminggu kemudian. 2 menit di dekat objek ini, sebagian sel di dalam tubuh akan mengalami kerusakan.

3 menit di dekat objek ini, kemungkinan hidup hanya tersisa beberapa hari saja. Objek yang berbentuk seperti kaki geja ini dikenal sebagai Chernobyl Elephant Foot atau kaki geja Chernobyl. Ini adalah kisahnya yang banyak di request di komentar-komentar video sebelumnya. Bulan April tahun 1986, kecelakaan nuklir paling parah di dunia terjadi di Sernobil. Reaktor nomor 4 yang waktu itu sedang melakukan uji coba keamanan, tiba-tiba meledak.

Kalian bisa nonton pembahasan lebih lengkapnya tentang kecelakaan nuklir Sernobil ini di video sebelumnya. Untuk mendapatkan konteks lebih lengkap, tentang kejadian selanjutnya ini. Kasus KGG Cezernobil terjadi setelah ledakan itu terjadi. 8 bulan setelah kejadian ledakan reaktor, di ruangan nomor 217, petugas pembersihan area radiasi menemukan sebuah objek aneh. Berbentuk seperti lelehan lava hitam yang sudah mengeras, dengan masa yang diperkirakan mencapai 2000 kilogram.

Objek inilah yang kemudian disebut sebagai Elephant Foot atau kaki gejah karena memang bentuknya yang cukup serupa. Dan ini bukan hanya sekedar lelehan biasa. Objek ini mengeluarkan radiasi radioaktif dengan nilai yang sangat-sangat tinggi.

Saat pertama kali ditemukan, kekuatan radiasinya mencapai 8.000 Ronsen per hour. Dimana nilai dosis fatal untuk membunuh manusia. Adalah sekitar 500 Ronsen Kurang dari seper-sepuluhnya Oleh karena itu Seperti disampaikan di awal video tadi Berada di dekat objek ini Dalam waktu yang singkat saja Akan dapat menyebabkan hal yang sangat fatal Bahkan sampai kematian Dan yang jadi pertanyaan kemudian Objek apakah sebenarnya si kaki gejah ini?

Untuk memahaminya, kita lihat kembali dalam proses ledakan reaktor nomor 4. Ketika reaktor nomor 4 mengalami kenaikan energi yang sangat tinggi, semua air di dalam reaktor menguat, sehingga menghasilkan tekanan tinggi dan reaktornya pun kemudian meledak. Setelah meledak, energi besar yang dihasilkan ini, ini nggak sekedar menghilang begitu saja. Dan proses yang terjadi di dalam reaktornya masih terus terjadi, masih ada reaksi nuklir sehingga masih terus menghasilkan panas.

Dan berhubung tidak ada air untuk mendinginkan prosesnya, panas ini kemudian melelehkan reaktor itu sendiri. Struktur reaktor, batang bahan bakar, batang kendali, ini meleleh karena panas yang dihasilkannya. Suhu dari lelehan ini mencapai 2000 derajat Celcius. Ini udah mirip suhu permukaan mata Eril. Dan lelehan ini pun kemudian menghancurkan struktur yang ada di bawahnya.

Beton di bawahnya ikut meleleh, dan dia pun kemudian mengalir jatuh ke ruangan yang ada di bawahnya. Termasuk di ruangan nomor 217. Dimana jumlah lelehan ini paling banyak ditemukan. Nah inilah awal mula dari kaki geja Sernobil. Secara ilmiah, lelehan KGGJ ini disebut sebagai korium atau istilah teknisnya adalah LCFM, Lava Light Fuel Containing Material, yang artinya material seperti lava yang mengandung bahan bakar nuklir.

Kandungan di dalam korium melingkupi bahan bakar nuklir seperti uranium, kemudian bahan bakar hasil reaksi nuklir, juga bahan-bahan dari struktur reaktor itu sendiri. Komponen bahan bakar nuklir dan bahan hasil reaksi nuklir inilah yang kemudian bertanggung jawab pada tingkat radiasi nuklir yang sangat tinggi yang dipancarkan oleh korium alias si kaki gajah ini. Ini adalah beberapa unsur dari hasil reaksi nuklir yang berdampak pada tingkat radiasi tinggi dari kaki gajah Sernobir. Yang perlu diperhatikan disini adalah unsur sesium dan strontium yang pancaran gamanya nilainya paling besar.

Dan memiliki jangka waktu radiasi yang sangat lama Dua unsur inilah yang berperan paling besar sehingga Kaki geja Sernobil ini memiliki sifat radiasi yang sangat mematikan Ketika kaki gajah ini ditemukan di ruang 217, 8 bulan setelah ledakan, peminan Sernobil langsung memberikan instruksi singkat. Segera ambil foto, segera ambil sampel, dan segera lakukan investigasi objek apakah itu sebenarnya. Sekilas, ini kayak instruksi singkat sederhana ya.

Tapi ini sama sekali tidak sederhana, ini adalah hal yang sangat sulit untuk dilakukan. Karena radiasi yang sangat mematikan yang dipancarkan oleh si kaki gajah ini. Untuk mengetahui karakteristik fisik dari kaki gajah ini, di sini pihak pekerja di Senobil melakukan cara yang... Gimana ya?

Ini adalah cara yang Soviet banget, teman-teman. Mereka menembak kaki gajah ini dengan pistol AK-47. Ini kalau nggak Soviet kayaknya nggak kepikiran deh.

Tapi meskipun ini kedengerannya agak konyol, tapi ini masuk akal juga loh. Mereka nggak bisa langsung mendekati kaki geja ini dan menghabiskan waktu lama untuk ngambil sampel. Karena berbahaya radiasinya. Mereka juga nggak bisa pakai alat yang dikendaliin dari jarak jauh. Karena radiasi radioaktifnya akan mengganggu sinyal elektromagnetik.

Sehingga solusi paling masuk akalnya adalah Yaudah caranya tembak aja Dan dari proses ini mereka tahu nih Kalau kaki kece Senobil ini udah berupa padatan yang keras Dari sini kemudian ada bungkahan Jadi kalau mau diambil mereka bisa melakukannya dengan cepat Gak butuh waktu yang lama Sambil yang didepatkan ini kemudian mulai diteliti Meskipun datanya masih sangat terbatas Penelitian tentang kaki kejah ini mulai banyak dilakukan di tahun 1990 ketika dampak radiasinya udah mulai sedikit menurun. Para peneliti mulai aktif mengambil foto, mulai aktif mengambil sampel untuk mengetahui benda apakah itu sebenarnya. Sebuah sumber menyampaikan bahwa sebagian besar sampel yang diambil pada waktu itu didapatkan secara manual dengan menggunakan tangan. Dan palu Dan semua orang yang terlibat dalam proses ini Menerima dosis radiasi Yang jelas sangat-sangat Tinggi 10 tahun kemudian Di tahun 1996 Radiasi yang dipancarkan oleh kaki geja ini Sudah menurun ke sekitar Seper-sepuluhnya aja Sehingga meskipun masih cukup Berbahaya Potensinya udah bisa diminimalisir Dan di tahun inilah Foto kaki geja Sernobil yang sangat ikonik sekaligus menyeramkan ini diambil. Di sisi kanan, kita bisa melihat si kaki geja.

Dan di sisi kiri, ada foto seseorang yang berbayang-bayang, seakan arwahnya keluar dari dalam tubuh. Oke, ini bukan beneran arwah yang keluar dari tubuh ya, teman-teman. Tapi fotonya terlihat seperti ini karena fotonya menggunakan shutter speed.

yang besar. Karena ruangannya gelap sehingga fotonya jadi ngeblur dan terlihat seperti arwah yang keluar ini. Foto yang diambil pun ini tidak bisa jelas karena radiasi radioaktif dari kaki gejah bereaksi dengan film pada kamera.

Orang yang ada di dalam foto ini adalah Arthur Korneyev, pimpinan dalam proyek penanganan limbah nuklir hasil ledakan reaktor nomor 4. Dan dia sudah berkali-kali mengunjungi kaki gejah ini. Juga tempat-tempat paling radioaktif yang ada di Sernobil Pak Arthur Korneyev ini dikenal sebagai salah satu orang yang paling berjasa Dalam mengurangi limbah nuklir dari ledakan nuklir Sernobil Dia pun terlibat dalam proyek penutupan reaktor nuklir Sernobil tahun 2017 Untuk menahan dampak radiasi dari reaktor Dan fun factnya Sernobil Pak Arthur Korneyev ini juga dikenal sebagai orang yang sering mengeluarkan dark jokes, teman-teman. Misalnya pas wawancara tahun 2014, dia bilang tuh dengan santainya, radiasi dari Soviet adalah radiasi yang terbaik di seluruh dunia.

Ya, gimana ya? Bener sih? Saat ini, kaki gajah Sernobil sudah tidak seberbahaya 30 tahun yang lalu. Peluruhan radioaktifnya sudah mulai menurun.

Namun meskipun demikian, aktivitas radioaktifnya belum sepenuhnya berhenti. Suhu dari kaki gajah ini sampai sekarang masih lebih hangat dibandingkan suhu sekitarnya. KGKJ ini, atau secara umum kita sebut KORIUM aja, ini tidak hanya satu kali saja terbentuk di dunia. Dalam sejarah, telah terjadi lima kali kejadian yang secara tidak sengaja menghasilkan KORIUM.

Satu di Amerika, di insiden reaktor nuklir Three Miles Island, kemudian ada di Sernobil, dan kemudian ada tiga kali di PLTN Fukushima, Jepang. Tapi berhubung pengetahuan tentang korium udah didapat dari fenomena yang ada di Sernobil, penanganan di PLTN Fukushima ini udah jauh lebih baik. Salah satunya adalah di PLTN Fukushima ini, reaktornya berhasil mengungkung koriumnya sehingga tidak keluar dari reaktor tersebut. Sampai sekarang, para peneliti masih aktif melakukan penelitian tentang korium buatan di laboratorium. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang karakteristik dan potensi dari korium Dan intinya, dengan lebih memahami karakteristik dan sifat-sifat dari korium ini PLTN dapat dibuat dan dikembangkan dengan lebih aman lagi Sehingga potensi besar dari energinya bisa digunakan dengan sebaik mungkin Begitu juga dengan potensi kerusakannya, ini dapat diminimalisir sampai sekecil mungkin Itu dulu saja untuk video kali ini.

Kalau kalian punya request apalagi untuk dibahas silahkan tulis di kolom komentar. Oke demikian, terima kasih.