📚

Kurikulum Merdeka untuk Pendidikan Holistik

Aug 13, 2024

Kurikulum Merdeka

Pengantar

  • Dirancang untuk semua jenjang pendidikan: PAUD, pendidikan dasar, menengah, baik formal maupun nonformal.

Implementasi di PAUD

  • Pembelajaran menekankan bermain dan belajar.
  • Fokus pada perkembangan kognitif, sosial, emosional, dan spiritual.
  • Kegiatan berliterasi:
    • Tidak langsung mengajarkan membaca.
    • Buku bacaan sebagai basis kegiatan.
    • Kegiatan seperti membacakan buku, bercerita, bermain drama.
  • Pentingnya penyediaan buku bacaan menarik.

Pembelajaran SD/MI

  • Transisi mulus dari PAUD ke SD.
  • Capaian kelas 1 tidak menuntut baca tulis.
  • Struktur kurikulum:
    • Penggabungan IPA dan IPS menjadi satu mata pelajaran IPA.
    • Penekanan pada pemahaman dan eksplorasi lingkungan.
  • Pembelajaran berbasis proyek:
    • Kegiatan kontekstual, kolaboratif, berorientasi penyelesaian masalah.
    • Mengembangkan kompetensi dan karakter profil pelajar Pancasila.
  • Pembelajaran olahraga dan kesenian:
    • Berorientasi pada praktik tanpa banyak teori.
    • Tidak ada buku teks untuk olahraga dan seni.

Pembelajaran SMP/MTS

  • Informasi sebagai mata pelajaran wajib:
    • Menekankan berpikir logis dan sistematis, bukan teknis teknologi.
    • Guru latar belakang informatika atau matematika perlu peningkatan kapasitas.
  • Pembelajaran berbasis proyek semakin mendapat porsi lebih.

Pembelajaran SMA/MA

  • Perubahan besar:
    • Tidak ada pemisahan IPA, IPS, bahasa di kelas 10.
    • Mata pelajaran IPA diajarkan terintegrasi.
  • Murid dapat mengeksplorasi minat dan aspirasi karir melalui mata pelajaran yang dipilih.
  • Pentingnya peran guru BK dalam memandu pilihan karir.

Pembelajaran SMK

  • Tujuan menyiapkan siswa siap kerja.
  • Keterlibatan industri dalam pengembangan kurikulum.
  • Struktur kurikulum:
    • Dua kelompok mata pelajaran: umum (30%) dan kejuruan (70%).
  • Fokus pada tema kebekerjaan dan praktik kerja lapangan.

Pendidikan Kesetaraan

  • Mata pelajaran wajib yang disusun mengacu pada standar nasional.
  • CP dapat digunakan untuk semua siswa tanpa membedakan jenis disabilitas.
  • Program berkebutuhan khusus menjadi mata pelajaran wajib.

Kesimpulan

  • Kurikulum Merdeka membantu guru merancang pembelajaran menyenangkan dan bermakna.
  • Mendorong pengembangan murid secara holistik dan identitas keindonesiaan.
  • Harapan untuk refleksi dan pengembangan pembelajaran yang lebih bermakna.