Transcript for:
Identifikasi Konflik dalam Masyarakat Beragam

Intro Halo Sobat Media PPKN Online, berjumpa kembali dengan saya Pak Anggi Tentunya di channel Pak Anggi, si Guru Pulau Nah pada kesempatan kali ini, Pak Anggi akan melanjutkan pembahasan materi yang sebelumnya Khususnya untuk mata pelajaran pendidikan Pancasila Untuk fase F terkait dengan harmonisasi keberagaman. Sekarang kita sudah masuk ke pembahasan yang kedua terkait dengan identifikasi potensi konflik dalam masyarakat yang beragam. Sobat, sebelum kita mempelajari bagaimana mengidentifikasi konflik di masyarakat, coba perhatikan gambar berikut ini. Gambar berikut merupakan salah satu contoh kegiatan peribadatan. Keberagaman yang ada membuat bangsa Indonesia mempererat toleransi antarsesama. Keberagaman yang ada dalam kehidupan masyarakat harus senantiasa dijaga dan dilestarikan agar harmoni tetap terangkai. Sobat, apakah kalian tahu apa itu pengertian konflik? Ya, betul sekali. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012, konflik adalah perseteruan dan atau benturan fisik dengan kekerasan antara dua kelompok masyarakat atau lebih yang berlangsung dalam waktu tertentu dan berdampak luas yang mengakibatkan ketidakamanan, dan disintegrasi sosial sehingga ini dapat mengganggu stabilitas nasional dan tentu akan menghambat pembangunan nasional. Konflik dalam masyarakat dapat menimbulkan kerugian sehingga perlu dilakukan pencegahan. Salah satunya yaitu melalui identifikasi potensi konflik dalam kelompok masyarakat. Sobat, penting bagi kita untuk memahami potensi kekuatan bangsa dan potensi konflik di tengah keberagaman masyarakat. Faktor demografis dan geografis merupakan salah satu potensi kekuatan bangsa yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Sementara itu, potensi konflik di tengah keberagaman dapat dipincu oleh beberapa persoalan. Yang pertama, keberagaman sosial budaya pada masyarakat. Yang kedua, tingkat ekonomi atau kemiskinan masyarakat. Ketiga, keberagaman gender pada masyarakat. Keempat, tingkat pendidikan masyarakat. Dan yang kelima, perbedaan pandangan politik atau kepentingan dalam masyarakat. Sobat, masyarakat Indonesia terdiri atas berbagai golongan, suku, etnis, ras, agama, dan budaya. Mereka hidup tersebar di berbagai wilayah negara Indonesia. Mereka juga hidup dan berinteraksi dengan masyarakat internasional, baik secara langsung maupun tidak langsung. Masyarakat ini juga disebut dengan masyarakat multikultural. Secara sederhana, masyarakat multikultural dipandang sebagai masyarakat yang memiliki beragam kelompok sosial dengan sistem norma dan kebudayaan yang berbeda-beda. Masyarakat multikultural merupakan bentuk dari masyarakat modern yang anggotanya terdiri atas berbagai golongan, suku, etnis, ras, agama, dan budaya. Dalam masyarakat multikultural, perbedaan sosial, kebudayaan, dan suku bangsa dijunjung tinggi. Namun, Hal itu tidak berarti bahwa ada kesenjangan atau perbedaan hak dan kewajiban antara kelompok sosial, kebudayaan, dan suku bangsa. Masyarakat multikultural tidak mengenal perbedaan hak dan kewajiban antara kelompok minoritas dan mayoritas baik secara hukum maupun sosial. Nah, dengan adanya keberagaman tersebut, maka kesadaran dan usaha tiap warga negara untuk menciptakan harmonisasi dalam masyarakat multikultural menjadi sangat penting. Kita menyadari bahwa masyarakat Indonesia majemuk, seperti beragamnya suku bangsa dan budaya. Jika tidak ditanggapi secara bijak dan positif, keberagaman suku bangsa dan budaya yang ada akan berdampak negatif, seperti timbulnya pertentangan antar budaya dan munculnya konflik antar budaya. Jika kita tidak dapat saling menjaga dan menghargai, Keberadaan unsur-unsur kebudayaan tersebut dapat menimbulkan permasalahan dalam masyarakat. Sobat, berdasarkan laporan dari Ditjen Dukcapil Kemendagri tentang jumlah penduduk Indonesia pada semester 1 di tahun 2022, tercatat ada sekitar 275,3 juta jumlah penduduk Indonesia, dan itu tersebar di pulau-pulau di seluruh wilayah Indonesia. Wilayah yang ditempati memiliki kondisi geografis yang berbeda dan bervariasi Misalnya, ada yang bertempat tinggal di daerah pedesaan dan perkotaan Pada umumnya, tingkat perekonomian masyarakat yang ada di desa lebih rendah dibandingkan mereka yang ada di kota Nah, terkait dengan kemiskinan atau ketidakberdayaan dalam bidang ekonomi Tingkat kemiskinan Indonesia pada September 2022 tercatat sebesar 9,5% 57% atau sebanyak 26,36 juta orang berada di bawah garis kemiskinan Potensi konflik dapat terjadi akibat ketidakadilan atau ketimpangan ekonomi Termasuk perbedaan penghasilan, pekerjaan, atau akses terhadap sumber daya ekonomi Sobat, dalam kehidupan sosial-kultural masyarakat Indonesia Laki-laki cenderung dipandang lebih tinggi derajatnya dan lebih mudah memiliki gerak sosial dibandingkan perempuan. Nah, ini berkaitan dengan adanya keberagaman gender pada masyarakat. Kesadaran terhadap keadilan gender menjadi langkah awal untuk menjamin kesamaan martabat antara laki-laki dan perempuan. Kaum perempuan harus menyadari bahwa ketidakadilan gender bukanlah kodrat, melainkan konstruksi sosial yang dibentuk oleh masyarakat. Namun salah satu hal yang paling sulit diubah adalah ketidakadilan gender yang telah mengakar ke dalam keyakinan dan menjadi ideologi bagi perempuan atau laki-laki. Semua bentuk ketidakadilan gender tersebut tersosialisasi sehingga laki-laki dan perempuan terbiasa dan mempercayai bahwa peran gender tersebut seolah-olah merupakan kodrat. Dan lambat laun akan tercipta suatu struktur ketidakadilan gender yang diterima. dan terpelihara. Kemudian potensi lain yang dapat menyebabkan atau menimbulkan konflik di tengah keberagaman adalah rendahnya tingkat pendidikan dan literasi masyarakat. Berdasarkan data menunjukkan bahwa indeks pembangunan literasi masyarakat Indonesia relatif masih rendah. Hal ini berkorelasi pada rendahnya literasi dan kesadaran masyarakat tentang perbedaan dan keberagaman di luar. dirinya sendiri. Potensi yang terakhir disebabkan karena adanya perbedaan pandangan politik. Terkait dengan perbedaan pandangan politik, potensi konflik terjadi karena adanya perbedaan pandangan atau kepentingan politik yang berbeda di tengah masyarakat. Sobat, terdapat beberapa alasan mengapa identifikasi konflik di tengah masyarakat yang beragam penting untuk dilakukan. Di antaranya sebagai berikut. Yang pertama, sebagai upaya pencegahan konflik. Identifikasi konflik dilakukan untuk mematakan potensi-potensi konflik yang mungkin muncul dalam masyarakat, sekaligus menyusun langkah-langkah pencegahan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Kemudian yang kedua, perencanaan pengelolaan hubungan dan komunikasi antar kelompok yang berbeda dengan meningkatkan sikap toleransi dan penghormatan martabat antar sesama. Yang ketiga sebagai upaya mitigasi konflik Dan terakhir yang keempat mempersiapkan diri untuk berbaur dengan kelompok masyarakat yang beragam Ketika berada dalam tatanan masyarakat yang lebih luas diharapkan kita telah mempunyai bekal dalam bergaul Dalam kehidupan masyarakat yang beragam setiap orang hendaknya memiliki hubungan yang erat dan saling mendukung satu sama lain Hal ini dapat mengurangi ketegangan dan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengatasi konflik yang terjadi. Contohnya, menjaga hubungan baik dengan sesama teman di sekolah, saling bekerjasama, dan bergotong royong. Gotong royong menyimpan prinsip persatuan dan kesatuan nasional serta kerjasama aktif yang perlu diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari demi mewujudkan cita-cita luhur bangsa Indonesia, yakni terciptanya masyarakat adil dan maksimal. berdasarkan Pancasila Ketika berada di tengah kehidupan masyarakat, kita akan dihadapkan pada situasi dan kondisi yang kompleks. Begitu juga dalam dunia kerja, kita akan menjumpai banyak keragaman dan perbedaan. Mulai dari latar belakang, agama, budaya, gender, dan keunikan tiap individunya. Perbedaan-perbedaan yang ada harus kita pandang sebagai kekayaan dan sumber kekuatan bagi sebuah perusahaan ataupun masyarakat. Hal ini akan menciptakan lingkungan masyarakat dan lingkungan kerja yang lebih inklusif dan ramah bagi semua orang Baik, sekarang kita masuk ke faktor penyebab konflik dalam kelompok masyarakat Setelah tadi anak-anakku sekalian telah mengidentifikasi potensi konflik dalam keberagaman Kita coba tengok apa saja sih faktor penyebab konflik dalam kelompok masyarakat Konflik dalam kelompok masyarakat dapat disebabkan oleh beragam faktor. Yang pertama, adanya perbedaan tingkat pendidikan. Minimnya kesadaran dan pemahaman tentang perbedaan disebabkan oleh pendidikan dan literasi yang rendah. Contohnya, menyebarluaskan informasi yang belum jelas sumbernya atau hoax. Hal itu dapat memicu terjadinya konflik dalam kelompok masyarakat. Kemudian yang kedua, adanya ketimpangan sosial dan... ekonomi. Ketidakadilan sosial seperti ketimpangan dalam distribusi kekayaan hak dan kewajiban dapat memicu konflik dalam suatu kelompok masyarakat. Persaingan dalam bidang ekonomi seperti persaingan untuk mendapatkan lapangan pekerjaan dan sumber daya alam dapat menyebabkan konflik juga dalam kelompok masyarakat. Contohnya, pengangguran, kesenjangan antara kaya dan miskin, serta pembagian bantuan yang tidak merata. Kemudian yang ketiga adanya perbedaan pandangan politik. Perbedaan politik dan ideologi seringkali menjadi sumber konflik dalam kelompok masyarakat karena adanya perbedaan pandangan atau kepentingan tersebut. Contohnya konflik yang disebabkan oleh fanatisme dan populisme politik. Kempat adanya perbedaan budaya, etnis atau suku. Perbedaan budaya, etnis dan suku. Suku menjadi salah satu faktor penyebab konflik. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan nilai-nilai, keyakinan, atau tradisi antar kelompok, budaya, etnis, atau suku tertentu dengan kelompok lainnya. Contohnya, konflik Sambas di Kalimantan Barat yang terjadi pada tahun 1999 antara etnis Melayu dan etnis Madura yang disebabkan oleh perbedaan. budaya dan ekonomi kemudian yang kelima adanya perubahan sosial masyarakat mengalami perubahan seiring dengan perkembangan kebutuhan dan pengetahuan serta zamannya coba kita perhatikan keadaan masyarakat saat ini dan keadaan sekitar 10 atau 20 tahun lalu tentu terlihat perubahannya berbagai perubahan mempengaruhi cara pandang sebagian anggota masyarakat terhadap nilai, norma, dan perilaku contohnya perilaku remaja yang berbeda terkadang mendapat pandangan kurang baik oleh orang-orang yang lebih tua selain faktor-faktor yang telah dijelaskan tadi berikut terdapat beberapa sikap yang dapat menjadi penyebab konflik dalam masyarakat yaitu antara lain yang pertama primordialisme yang berlebihan primordialisme merupakan pandangan atau paham yang menunjukkan sikap berpegang teguh pada hal-hal yang sejak awal melekat pada diri individu seperti suku bangsa, ras, dan agama. Sikap primordialisme yang berlebihan akan menganggap suku bangsa, ras, atau agamanya lebih unggul dibanding suku bangsa, ras, atau agama lain. Kedua, etnosentrisme. Etnosentrisme merupakan pandangan bahwa kebudayaan suku bangsanya lebih baik dibandingkan kebudayaan suku. Suku bangsa lain. Kemudian yang ketiga, diskriminasi. Diskriminasi ini adalah perbedaan perlakuan terhadap sesama warga negara berdasarkan antara lain, bisa dari warna kulit, golongan, suku, ekonomi, dan agama. Kemudian yang keempat, stereotip. Stereotip adalah penilaian terhadap seseorang atau suatu golongan hanya berdasarkan persepsi pribadi atau kelompok sikap ini umumnya berdasarkan prasangka dan cenderung Yang kelima, fanatisme. Fanatisme merupakan keyakinan akan suatu hal sebagai kebenaran tanpa kepastian data dan fakta. Tetapi kebenaran itu dianggap kebenaran mutlak tanpa memedulikan argumen dari orang lain. Dan sikap yang terakhir adanya eksklusifisme. Di mana pengertian dari eksklusifisme ini sendiri adalah Suatu paham yang menekankan kecenderungan untuk memisahkan diri atau menarik diri dari segala bentuk interaksi. Kecenderungan ini timbul karena keyakinan bahwa hanya pandangan atau ajaran kelompoknya saja yang benar. Sobat, dalam mengelola keberagaman diperlukan kesadaran akan pentingnya toleransi, saling menghargai dan menghormati antar individu atau kelompok yang memiliki latar belakang berbeda. Hal itu penting untuk mencegah terjadinya konflik yang dapat mengganggu stabilitas dan keharmonisan kelompok masyarakat. Setiap warga negara harus dapat berperan aktif dalam memecahkan masalah yang dihadapi kelompok masyarakat, menciptakan suasana yang harmonis dan solid, serta menghargai perbedaan budaya, ras, agama, dan suku. Salah satunya dapat dilakukan dengan cara memberikan gagasan-gagasan solutif. penyelesaian konflik terima kasih sayangnya perdana sampai bertemu kembali pada sesi selanjutnya wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh