Transcript for:
Khutbah Jumat tentang Bersyukur dan Amal

Intro Bismillah Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillah Alhamdulillah Waqala ya ayuhalladzina amanu taqullaha waqulu qawlan sadidah Yusulih lakum a'malakum wa yakfil lakum dunubakum Wa mayuti illaha wa rasuluhu faqad faaza fawzan adhima amabadhu Fa inna asdaka al hadithi kitabullah wa khairul hadiyy Muhammad s.a.w. Wa syarul umuri muhdatatuhah fa inna kulla muhdasatin bit'ah wa kulla bit'atin dalalah wa kulla dalalatin finnar Jemaah Salat Jumat yang semoga Allah rahmati dan Allah berkahi. Tidak ada perkara yang paling penting dan pokok ketika kita memaknai pertemuan indah kita pada kesempatan hari yang paling mulia. Menyebut panggilan suci yang dikumandangkan mu'adzin. Kecuali adalah kita bersyukur kepada Allah atas nikmat yang Allah berikan kepada kita.

Karena nikmat yang Allah berikan kepada kita seluas samudera yang tidak memiliki tepi dan tidak memiliki garis akhirnya. Ujian yang Allah berikan kepada kita hanyalah seujung kuku. Dan kita berharap semoga yang seujung kuku tidak menghilangkan samudera kenikmatan yang begitu banyak Allah berikan kepada kita.

Walaupun seringnya kita mengganti setiap kenikmatan itu dengan kemaksiatan. Berapa banyak di antara kita yang diberikan kenikmatan pagi, tetapi kita menggantinya dengan kemaksiatan di waktu siang. Dan berapa banyak orang yang diberikan kenikmatan oleh Allah di waktu siang, kita menggantinya dengan kemaksiatan di waktu sore. Tetapi luar biasanya Allah tidak pernah menghentikan laju kenikmatan. Yang Allah berikan.

Allah berikan kepada kita, karena kenikmatan Allah itu begitu besar datang pada kehidupan setiap makhluknya dan setiap insan yang Allah ciptakan dalam kehidupan ini bukan bahagia yang menjadikan kita bersyukur, tetapi bersyukurlah pasti kita akan dibahagiakan oleh Allah dan sesungguhnya orang yang beriman mereka itu salah satu identitasnya, mereka tidak pernah kehabisan untuk bersyukur kepada Allah dalam setiap keadaan dan setiap kondisi, semoga kita termasuk orang yang senantiasa bersyukur kepadanya dalam keadaan kita dalam setiap waktu dan setiap keadaan. Salawat dan salam marilah kita berikan kepada Nabi Muhammad SAW, seorang Nabi dan seorang Rasul, penghuni syurga yang hidup di tengah kehidupan manusia selama 63 tahun. Diutusnya Rasulullah bukan hanya menjadi kisah dan cerita yang kita sampaikan kepada anak cucu, tetapi sejonggonya diutusnya Rasulullah dalam kehidupan kita, diturunkan kepada beliau Al-Quran selama 23 tahun, ditetapkan beliau dalam dakwah.

hanya 23 tahun supaya itu menjadi petunjuk bagi kehidupan kita hakikat cinta kita kepada Rasulullah bukan hanya menyebutkan dan berselawat secara fasih kepada beliau semata tetapi hakikat cinta kita kepada Rasulullah adalah bagaimana menyelaraskan dan menseragamkan kehidupan kita dengan Rasulullah demi Allah hutang kita kepada Nabi lebih besar daripada hutang kita kepada ibu, ibu yang telah memberikan air susu, bapak telah memberikan keringat, tetapi Rasulullah Rasulullah telah menyelamatkan kita dari pinggir api neraka menuju kepada syurga seluas langit dan bumi. Dan semoga kita termasuk orang-orang yang akan mengikuti beliau. Di tengah suasana dan fitnah yang begitu banyak. Dan semoga kita terpilih menjadi umatnya Rasulullah. Berkumpul dengan Rasulullah dan mendapatkan syafaatnya kelak pada kehidupan kelak kita di kampung akhirat kita.

Saya selaku khatib yang penuh dengan kekurangan. Penuh dengan kesalahan. Menyampaikan nasihat untuk diri saya secara khusus.

Dan menyampaikan nasihat. kepada seluruh jamaah yang saya cintai karena Allah semoga kita termasuk orang yang selalu mempersiapkan kedatangan satu hari ketika akan ditegakkan oleh Allah seluruh pengadilan yang begitu adil dan tidak ada yang bermanfaat ketika hari itu nanti ditegakkan oleh Allah kecuali adalah mereka yang datang kepada Allah dengan iman iman yang tidak tercampur dengan kesyirikan dan kekufuran Iman yang menopang seluruh amal salih yang kita lakukan Karena hari ketika ditegakkan keadilan Maka seluruh harta dan anak yang kita miliki tidak akan berlaku pada pengadilan Allah Dan semoga kita senantiasa termasuk orang yang tidak pernah lelah berinvestasi atas bumi tetapi masa depan orang yang beriman dalam indahnya kampung syurgawi ketika kita berada pada Ridhanya Allah Subhanahu Wa Ta'ala jamaah yang semoga Allah rahmati dan Allah berkahi hari ini kita telah menyelesaikan bulan Ramadan dan Ramadan telah kita lewati tentunya yang paling berat dalam Ramadan apabila kita merenungkan apa yang disampaikan dan dijabarkan oleh para ulama yang paling berat dalam Ramadan bukan puasanya kalaulah kita mengatakan bahwasannya puasa itu yang paling berat lalu kenapa anak kita 2 SD, 3 SD mampu melaksanakan puasa, disitulah kita faham puasa itu berat, tetapi bukan yang paling berat Ramadan itu yang paling berat bukan terletak pula kepada itikafnya kalau kita mengatakan itikaf itu yang paling berat kenapa kita jumpai adik-adik kita SMP dan SMA sekarang sudah mulai banyak yang melakukan itikaf selama 10 hari, memang itikaf itu berat, tetapi itikaf itu bukan yang paling berat Kalau lah puasa, iktikaf, dan taraweh ternyata bukan yang paling berat ketika kita mendapati romantun. Apa yang paling berat ketika kita mendapati romantun itu? Yang paling berat dan paling sulit kata para ulama bukan terletak pada romantunnya. Tetapi yang sulit dan yang paling berat itu bukan terletak kepada tarawehnya.

Tetapi yang sulit dan yang paling berat itu adalah bagaimana menjadikan amal romantun yang telah kita lalui. Dengan susah payah dan keletihan dalam setiap ibadah yang telah kita lakukan. lakukan dicatat oleh malaikat rohkib dibawa ke langit dan dilaporkan kepada Allah pada hari Senin dan Kamis karena Senin dan Kamis itu hari dilaporkannya amal kita kepada Allah dan dijadikan amal itu diterima oleh Allah dan disimpan di sisinya untuk menjadi kebahagiaan kita di akhirat itulah yang paling berat karena tidak setiap amal itu langsung diterima oleh Allah Kalaulah orang yang menanam padi belum tentu dia panen, kalaulah orang yang merintis bisnis belum tentu dia sukses, kalaulah bawahan ketika memberikan laporan kepada atasan, dan atasannya apabila perfeksionis belum tentu langsung menerima laporan dari bawahan, maka itulah pula yang... yang kita pahami tidak setiap amal yang dilakukan oleh manusia itu langsung diterima oleh Allah karena Allah tidak pernah menerima sesuatu yang sifatnya recehan recehan ini yang saya maksudkan bukan amal yang kecil tetapi recehan itu adalah amal yang dikerjakan dengan sepenuh amalan yang dikerjakan dengan setengah hati karena menjadikan amal yang diterima oleh Allah itu bukan sesuatu yang gampang dan bukan sesuatu yang ringan, perhatikan Habil dan Qabil ketika mereka dua-duanya bersedekah, Allah tidak terima dari Qabil dan Allah terima dari Habil untuk menunjukkan kepada kita demi Allah, walaupun sering kita mendapati tulisan-tulisan ketika kita di bulan Shawwal, merayakan kemenangan dan merayakan hari fitrah tapi kita akhirnya faham bahwasannya ketika kita menyelesaikan Ramadan tidak ada satu jaminan dan tidak ada Satu garansi bahwasannya amal kita telah diterima oleh Allah Karena sungguh orang yang beramal belum tentu dicatat oleh malaikat rogib Mana dalilnya bahwasannya tidak setiap amal itu yang kita lakukan Dalam amalan Ramadan dan amalan yang lainnya Itu belum menjadi jaminan mutu bahwasannya amal itu akan diterima oleh Allah Saya akan datangkan dalilnya untuk menjadi pencerahan bagi saya dan semuanya Dua dalilnya Yang kita akan kemudian menjadi pegangan untuk kita supaya kita paham Tidak setiap amal itu langsung diterima oleh Allah Terima kasih.

Dalil yang pertama dalam surat Al-Ghashiyah ayat yang ketiga dan ayat yang keempat. Allah berfirman pada dua ayat ini. Amilatun nasibah taslana ronhamyah.

Berapa banyak orang yang amilatun bekerja. Bapak ini karyawan kalau dalam bahasa Arab disebut amilatun. Allah menyampaikan amilatun orang yang beramal. Orang yang kemudian melakukan ibadah.

Nasibah kepayahan dan keletihan. Kalau kita ingin tahu bagaimana harfiahnya kata nasibah. Bapak melihat ada tukang becak.

ngencot sepeda, ngencot becaknya, sampai kemudian basah, kemudian bajunya dan kausnya itu nasibah. Allah menyampaikan, amilaton nasibah, berapa banyak orang yang beramal, kepayahan dan keletihan. Kemudian Allah menyebutkan ayat setelahnya, taslana ronhamiyah.

Allah tidak menyebutkan kata syurga, tetapi Allah menyebutkan kata taslana ronhamiyah. Tetapi justru mendapatkan api neraka yang menyala-nyala. Ayat itu memberitahukan kepada kita, tidak setiap orang yang beramal itu langsung diterima oleh Allah.

Bahkan ada orang yang beramal Karena amal yang dia berikan itu setengah hati Amal yang dia lakukan mungkin tidak ikhlas Atau mungkin amal yang dia lakukan mungkin tidak ikhlas diperintahkan Rasul bisa jadi bukan mendapatkan syurga tetapi justru mendapatkan api neraka yang menyala-nyala dan itu untuk memberitahukan kepada kita sama Ramadan yang kita lakukan belum ada jaminan bahwasannya amal itu diterima oleh Allah SWT Dalil yang kedua untuk menjadikan kita merenung tentang Ramadan kita supaya kita tidak sombong dengan Ramadan yang kita lewati. Terlebih lagi banyak orang yang sombong dengan ibadah. Padahal kemudian ibadahnya aja belum tentu ada jaminan untuk diterima oleh Allah.

Mana dalil yang kedua? Bahwasanya tidak setiap amal ibadah itu langsung diterima Dalilnya sering kita dengarkan pada waktu di bulan Ramadan Ketika para mubalik sering mengatakan dalam satu hadis yang cukup terkenal yang sering diucapkan di mimbar-mimbar khutbah Para da'i sering berkata Berapa banyak orang yang berpuasa Tetapi ketika dia berpuasa tidak mendapatkan apapun kecuali adalah lapar dan dahaga Dan itu hadis menjelaskan kepada kita Sama pula orang yang menjadi statusnya alumni umni Romaldun 1440 saya dan antum semuanya dan keluarga kita Wallahi belum ada jaminan mutu dan belum ada garansi bahwasanya amal kita diterima dan itu yang menjadikan akhirnya kita merenungi tentang perjalanan Romaldun kita dan harusnya kita tidak sombong dengan ibadah yang telah kita lakukan pertanyaan kita adalah kalaulah kemudian Romaldun itu belum ada jaminan mutu untuk diterima oleh Allah karena menjadikan amal diterima oleh Allah itu ndak gampang kalaulah perbuahan ketika mendapatkan ataksanya perfeksionis berapa Kepakali bawahan itu harus bergadang ketika memberikan laporan kepada atasan yang semacam itu. Wallah, memberikan amal kepada Allah itu bukan sesuatu yang gampang.

Allah itu nyari yang berkualitas. Dan menjadikan amal kita berkualitas itu banyak sekali kemudian variabel yang harus kita lakukan. Pertanyaan kita adalah, bagaimana tandanya amal kalau diterima oleh Allah?

Bagaimana tanda Ramadan saya itu diterima oleh Allah? Dan sesungguhnya penjelasan dari pertanyaan ini untuk mengukur... mengukur diri kita bukan untuk kemudian melihat orang lain saya tidak mau dalam materi khutbah ini nanti kita pakai untuk mengukur orang lain berdasarkan khutbah saya kelihatan yang kamu tidak diterima itu amalnya jangan gitu tapi ternyata kemudian kita harus tahu apa itu indikator keberhasilan Ramadan kita supaya kemudian kita melihat dan bercermin pada cermin dalil yang disampaikan oleh para ulama Apakah kita termasuk orang yang diterima amal Ramadan nya ataukah tidak Kenapa itu harus kita pahami karena itu penting evaluasi itu Harus dilakukan sebagai orang yang beriman dalam setiap seluruh amal perbuatan yang dikerjakan Para ulama lalu kemudian mengatakan kepada kita Imam Ibn Rajab Al-Hambali dalam kitabnya Lata'iful Ma'arif Lalu menjelaskan kepada kita Amal kalau kemudian diterima oleh Allah Maka ada tiga perkara yang Allah berikan kepada orang yang apabila Ramadannya mereka diterima oleh Allah Tiga perkara ini tidak Allah pernah berikan kepada mereka yang status Ramadannya itu gagal Status tiga perkara ini tidak pernah Allah berikan kepada mereka Allah berikan kepada mereka yang status Ramadan yaitu setengah hati dan tiga perkara ini tidak pernah Allah berikan kepada mereka yang status romantiknya itu adalah setengah jiwa tetapi Allah memberikan tiga perkara ini kepada mereka yang status romantiknya itu sukses dan sepenuh hati ketika melaksanakan romantiknya lalu apa saja tanda amal itu apabila romantik kita diterima maka Imam Nur ucap kemudian berkata yang pertama jazza ul-hasanati al-hasanatu ba'daha Tanda amal apabila kemudian dicatat oleh Malaikat Rokib, tanda amal apabila kemudian dilaporkan kepada Allah pada hari Senin dan Kamis, dan Allah menerima amal yang dilakukan saya ataupun Bapak, ataupun kita, ketika amal itu kemudian diterima oleh Allah, kata, imam Nur Rajab akan dijadikan dia setelah amalnya itu diterima dijadikan lebih baik daripada amal sebelumnya maaf, kita ambilkan analogi, kalau kita ingin tahu umrahnya seseorang itu diterima oleh Allah atau tidak, gampang perhatikan perhatikan setelah umrah, jangan dilihat ketika umrah karena setiap kita kemudian mendapati orang umrah semuanya pasti semangat atmosfernya Mekah dan Madinah itu atmosfer ketaatan, tapi kalau kita ingin melihat umrahnya diri kita itu diterima oleh Allah atau tidak, gampang perhatikan setelah dia pulang dari Mekah dan Madinah, kembali ke Bintaro ataupun ke Bekasi, siapapun yang kemudian habis pulang umrah, yang asalnya tidak nutup aurat, kemudian dia nutup aurat yang asalnya tidak pernah datang ke kajian kemudian dia datang ke kajian yang asalnya kemudian kasar dia berkata berkata kepada orang yang beriman kemudian dia lembut ketika berkata kepada orang yang beriman yang asalnya tidak pernah peduli tentang kondisi orang tuanya lalu pun kemudian empati dan peduli terhadap orang tuanya terjadi perubahan-perubahan nyata setelah dia melaksanakan perjalanan umrah orang yang dijadikan grafiknya meningkat dalam ibadah berarti umrahnya itu diterima oleh Allah dan dijadikan orang yang diterima amal ibadahnya bukan ditambahkan atau dikurangi harta tapi kalau sudah Ridha kepada amal kita dan amal kita semuanya Maka Allah akan menjadikan orang itu diputar balikkan melakukan kebaikan yang lebih besar daripada sebelumnya karena maaf pak Makkah dan Madinah itu bukan hanya tempat Makkah dan Madinah itu pola hidup Siapapun yang pola hidupnya kayak di Mekah dan Madinah walaupun dia di Bekasi, umrahnya diterima. Siapapun yang pola hidupnya kayak di Mekah dan Madinah bangun sebelum subuh, kalau andan dia datang, kalau komat dia lari, dan kalau ketinggalan sholat dia nyesel, itu pola hidup. Siapapun yang pola hidupnya itu kayak Mekah dan Madinah walaupun dia berada di Bintaro, berarti umrahnya diterima.

Sama dengan Ramadan kita. Saya. Ramadannya Bapak. Kalau kemudian kita ingin tahu apakah Ramadan kita diterima oleh Allah atau tidak, gampang. Bagaimana kita memperhatikan Ramadan kita, dan bagaimana amal kita setelah Ramadan itu selesai.

Kalau kita ketika di bulan Ramadan mampu untuk sholat malam, ketika kita Ramadan akhirnya diringankan untuk kita datang ke masjid, kalau Ramadan dimudahkan untuk menutup aurat, ya wajar. Namanya Ramadan itu atmosfer ketaatannya itu beda dengan bulan yang lainnya. Wong TV yang dapat...

Pernah sholih saja sholih kalau di bulan Ramadan Tapi kalau kemudian kita ingin tahu apakah Ramadan itu diterima oleh Allah atau tidak Jangan dilihat pas Ramadan Perhatikan dia setelah Ramadan itu selesai Siapapun yang di bulan Shawwal Lalu kemudian dia masih menjaga semua para deketatan yang dia berikan Para deketatan itu sebagaimana di bulan Ramadan Trawahnya masih terjaga walaupun dengan tahajud Walaupun hanya dengan witir Tilawah Qurannya masih terjaga walaupun satu hari cuma lima ayat Kemudian dia dikiranya tetap terjaga sebagaimana dikiranya yang dia ucapkan ketika Ramadan, lalu kemudian datang ke masjidnya, tetap sama dia datang ke masjid karena rob yang dia sembah di bulan Ramadan itu sama dengan rob yang dia sembah di bulan Syawal Tuhan yang dia sembah di bulan Ramadan itu sama dengan Tuhan yang dia sembah di bulan Syawal, Tuhkotah, Tuhkotah, Hijad, ada bedanya dan dia tetap akhirnya melakukan kebaikan itu, bahkan arahnya menuju kepada lebih baik, berarti Ramadannya diterima dan itu menjadi kebahagiaan kita kalau kemudian kita mendapati diri kita semacam itu Maaf, Ramadan itu bukan bulan dan bukan waktu Ramadan itu pola hidup pak Hidupnya bangun jam 3 kita tidak merasa berat Sahur kemudian kita makan pagi diajukan jam 4, setengah 4 kita tidak protes Capek-capek dari kantor kita sulat raweh kita kemudian tidak pernah protes Itu pola hidupnya orang mu'min itu Maka siapapun itu yang kemudian ternyata pola hidupnya itu Ramadan walaupun dia di bulan syawal. Pola hidupnya Ramadan, walaupun dia di bulan dulka. Pola hidupnya itu adalah Ramadan, walaupun dia di bulan dulhejah. Maka, Ramadan-nya itu dicatat oleh Malaikat Rakeb, membuka pintu langit, dan ketika kemarin kita idul fitri, hari Rabu, hari Kamis, alisnya dilaporkan itu kepada Allah diterima oleh Allah dan Allah kalau sudah Ridha kepada amalan saya dan amalannya Bapak makanya Allah lakukan itu apa Allah putarbalikkan kita untuk kemudian menuju kepada kebaikan yang lebih besar setelahnya Hai sebaliknya kata Ibn Raja wajah usaiati asayatubadha sebaliknya setiap keburukan itu akan menimbulkan keburukan setelahnya siapapun setelah ditinggalkan Romantun terawihnya tidak pernah dia kerjakan tahajudnya dia tinggalkan witir Satu Rakaat pun tidak pernah tidak pernah dia kerjakan dia menjadi bangke di tengah malam sebagaimana bangkenya dia seperti Romantun tidak pernah tilawah dia baca kembali, masjid tidak pernah kemudian didatangi kembali maka kata Ibnu Rojab siapapun yang amalannya itu terjun bebas kepada keburukan setelah kebaikan maka itu tanda Romantunnya tidak berkualitas di sisi Allah dan Allah biarkan dia jatuh dalam kerusakan setelahnya untuk kita untuk semuanya, bukan untuk nilai orang lain itu yang pertama mana dalilnya Ustaz? Allah menyampaikan fa'am ma man akta wa tako wa sodaka bil husna fasanu yasiru liliusro Allah berfirman dalam surat al-alil barang siapa yang sedekah wa tako dia bertaqwa wa sodaka bil husna membenarkan janjinya syurga lihat kalau Allah itu menerima amal Allah menyampaikan kami mudahkan dia dalam jalan kebaikan kami mudahkan dia datang ke masjid kami mudahkan dia bangun malam kami mudahkan tilalah Quran kami mudahkan nutak aurat kami mudahkan lembut dia kepada orang yang beriman kami mudahkan dia lembut ketika ngomong sama orang tuanya dan tidak ada yang memudahkan itu kecuali Allah kenapa?

yang menggegam hatinya saya dan papa adalah Allah SWT Dan itulah dalil kalau amal romantun kita diterima Yang kedua, Imam Nur Rujab melanjutkan Amalan romantun kalau diterima oleh Allah Dijadikan orang yang diterima amal romantunnya itu berada pada ketakutan Dia tidak jadi sombong pak Tapi justru dia merasa rendah dan merasa rendah Orang itu kalau diterima amalnya Justru dijadikan hatinya takut dan resah Memikirkan amalnya Kalau dia sudah resah memikirkan amalnya Ketika amalnya diterima Orang yang resah memikirkan amal Satu, dia tidak akan sombong di hadapan orang lain Dua, dia tidak akan sempat mikirkan ibadahnya orang lain Dan yang ketiga Menjadikan dia nanti tidak hanya cukupkan yang wajib tetapi akan menambahnya yang sunnah Mana dalilnya kalau orang yang diterima amalnya itu dijadikan hatinya gelisah Ustadz Dan ketakutan Allah yang menyampaikan diatas arasnya Allah berkiriman Orang yang sedekah itu hatinya gelisah ketakutan kalau mereka kembali kepada Allah ayat ini ketika dibaca pertama kali sama ibunda Aisyah ayat ibunda Aisyah itu sempat bingung kok ada orang sedekah malah hatinya ketakutan nanya kepada suaminya tercinta wahai Rasulullah kenapa ayat ini surat al-mu'minun 60 orang yang sedekah malah hatinya ketakutan harusnya logisnya orang yang habis sedekah itu kemudian tenang Jangan-jangan orang yang sedekah pada ayat ini habis berzinah ya Rasulullah Perhatikan jawaban Nabi dalam riwatir minti Kemudian jawaban Nabi Nabi, sesungguhnya orang yang dimaksudkan oleh Allah pada ayat ini, orang yang banyak sholatnya, banyak puasanya, banyak sodakonya, dan diterima oleh Allah, dan semakin diterima, maka semakin dia resah dan gelisah memikirkan amal. Setiap dia resah memikirkan amal, Dia tidak hanya mencukupkan yang wajib Tapi menambahnya yang sunnah Setiap resah dia dengan amalnya Dia tidak akan pernah punya keinginan untuk sombong Di hadapan orang dan memandang orang itu semuanya jelek Kalau dia resah dengan amalnya Maka dia tidak akan kemudian letih Untuk melakukan kebaikan Dan yang pasti Dia tidak akan pernah berbangga dengan amal yang telah dia kerjakan Pak maaf Orang kalau diterima amalnya Itu justru semakin merunduk pak Perhatikan sahabat yang dijamin syurga Tidak ada yang sombong ketika dijamin di jamin syurga itu. Tidak ada sahabat yang petantang, petenting ketika di jamin syurga mengatakan kalian itu penduduk neraka, sayalah penduduk syurga. Padahal mereka berhak mengatakan itu. Tapi uniknya 10 sahabat yang di jamin syurga itu tidak pernah mengatakan dirinya penduduk syurga.

Kita lihat Umar bin Khattab. Umar bin Khattab itu pak penduduk syurga, sahabat besarnya Nabi. Bahkan kemudian dikatakan Nabi sebagai penduduk syurga dua kali dan dua kesempatan.

Dikatakan Nabi akan mati syahid. Bahkan Nabi pernah kemudian mendapatkan syurga melihat ada istana dari syariah yang sangat menghargai. megah, Masya Allah kemudian Nabi nanya, untuk siapa istana ini Wahai Jibril kemudian Rasulullah menyangka itu istana buat beliau kemudian Jibril mengatakan tidak ya Rasulullah, untuk salah satu di antara laki-laki umatmu, siapa dia Omar bin Khattab tapi apakah Omar bin Khattab langsung liha-liha Langsung kemudian nyantai, langsung sombong Mungkin kalau kita, yang dikatakan kamu penduduk syurga Mungkin setelah itu kita cuti kali beramal Kamu gak sholat jumat, maaf saya penduduk syurga Mungkin kalau kita Tapi ternyata Umar bin Khadr Tetap radiyallahu anhu ketika ditetapkan sebagai penuduk syurga, justru malah banyak tangisannya. Dan banyak sekali kemudian ketakutan dia kepada Allah setelah Nabi menjamin dia penuduk syurga berkali-kali. Makanya sampai saya membaca dalam kitab Sifatus Sofa Ibn Zawzi, ternyata Umar...

Umar bin Khattab itu orangnya gede tinggi besar tapi ada yang unik dalam fisiknya Umar bin Khattab di pipinya Umar bin Khattab itu ada garis menghitam Pak dari bawah matanya sampai kedagunya Ibnul Jawzi rahimahullah ta'ala mengatakan kenapa di pipinya Umar bin Khattab ada garis menghitam itu di pipinya beliau menjawab ikas rotil buka min khasiatillah karena banyaknya nangis seorang Umar bin Khattab itu tangisannya sampai megas di pipi orang yang dijamin surga malah kemudian nangis dan tidak pernah pede dengan amalnya Makanya kita bayangkan, anak bayangkan ketika membaca itu. Masya Allah sebanyak apa kuantitas air mata dan sebanyak apa kuantitas air mata sampai membekas di pipi. Kita ini pipi kita kalau hitam itu biasanya apa?

Matahari. Biasanya kemudian jerawat batu yang tidak sembuh. Ini Umar bin Khotob itu sampai hitam kemudian karena banyaknya nangis. Dan itu hanya bagi orang yang mereka itu diterima amalnya.

Dijadikan saya semakin tawaduk. Bukan semakin sombong. Dan ini peringatan saya dan Antum kalau kita sering sombong.

dengan ibadah dan ilmu, baru ngaji kemudian sudah sombong sama orang dan ini yang kedua makanya orang kalau diterima amal romanturnya setiap dia ingin romanturnya, ditanya sama istrinya, Pak gimana romanturnya kamu kemarin, saya tidak pede dengan romanturnya, kalau dia tidak pede dengan romanturnya, dia menambahnya dengan puasa-puasa sunnah dia menambahnya dengan syawwal, dia menambahnya dengan puasa senen kamis dan lainnya kenapa? merasa belum yakin kalau romanturnya yang dia lakukan itu belum diterima oleh Allah, dan itulah yang kedua Dan inilah yang menjadikan akhirnya kita memahami Ternyata menjadikan amal Ramadan itu diterima itu tidak gampang Yang susah bukan puasanya Yang susah bukan kemudian terawihnya Tetapi yang susah adalah menjadikan amal Ramadan kita dapat diterima oleh Allah SWT Aku lukaulihada wasitaghfirullahalihim Walakum innahu walagufururrahim Innalhamdalillah wassalatu wassalamu ala rasulillah wa ala alihi wa sahbihi wa man cabiahum bi isanilayyumil qiyamah Pada khutbah yang kedua saya menambahkan dengan kriteria yang ketiga amal romantun itu kalau diterima oleh Allah Yang ketiga amal itu kalau diterima oleh Allah pada bulan romantun dijadikan kita tidak pernah Amnesia cepat, tidak pernah kita lupa terhadap Ramadan Dan setiap kita ingat Ramadan Maka kita akan berdoa semoga amal kita dapat diterima oleh Allah di bulan Ramadan Para sahabat pak, para sahabat nabi itu kalau ditinggalkan Ramadan berdoa itu sampai 6 bulan khusus meminta supaya amal romantun mereka diterima dan ternyata berdoanya bukan 1 hari 2 hari, 1 pekan, 2 pekan bukan 6 bulan mereka terus berdoa supaya amal romantun mereka diterima mereka diterima oleh Allah dan mereka lakukan itu sampai 6 bulan doa itu bagian dari cara merubah takdir pak makanya para orang yang terpilih pada agama ini itu kalau mereka habis beramal itu selalu berdoa menjadikan amal itu dapat diterima oleh Allah, bukankah Ibrahim ketika habis memungunkah bah doanya bukan robana atina, bukan Nabi Ibrahim itu habis memungunkah bah doanya robana takobal minna inna ka'antas sami'ul alim terima ya Allah, inilah dari kami engkau maha mendengar, engkau maha mengetahui Dan tahukah kita dikirnya Nabi Ada dikir Nabi yang tidak pernah ditinggalkan Nabi Setiap habis sholat subuh Tidak pernah ditinggalkan Nabi Apa dikirnya Nabi ketika habis sholat subuh Yang tidak pernah ditinggalkan Nabi Robbana Atina Ustadz? Bukan Tapi doa yang paling dirutinkan Nabi setiap hari adalah Allahumma inni asaluka ilman nafian Warisukon tayyiban wa amalan mutaqabbalah Menjadikan amal itu dapat diterima Sampai mereka itu memperkaya langit dengan mereka berdoa Hasan al-Basri itu pak berkata Berdoa itu kayak mengetuk pintu langit pak Dan analoginya adalah Orang yang rajin mengetuk pintu adalah orang yang paling besar dibukakan pintu Kalau kita ngetuk pintu Sekali Bisa jadi tidak dibukakan Karena orang sahibul bayatnya belum mendengar suara kita Dua kali Mungkin belum mendengar, mungkin dia lagi baca WA dan pasang status Tapi kalau kita tepuk terus-terusan, maka dia pasti akan dengar dan membukakan pintu doa itu ikhtiar membuka pintu langit supaya Allah mendengar apa yang kita sampaikan makanya Hasan al-Basri itu berkata, berdoa lah karena berdoa itu mengetuk langit dan siapapun yang rajin mengetuk langit, maka dia akan dibukakan pintunya oleh Allah maaf, bisa jadi terawih saya ada yang kurang sempurna dan bisa jadi itikah bapak ada yang kurang sempurna wajar manusia moga-moga kita kemudian ketika berdoa ya Allah terimalah amal Ramadan kami Maka amal kita yang asalnya tidak berkualitas itu akhirnya dirubah sama Allah ketika kita ikhtiar berdoa. Karena doa itu merubah takdir.

Doa itu merubah sesuatu yang tidak berkualitas menjadi kualitas kalau kita rajin berdoa kepadanya. Makanya kalau saya ditanya, Kalau kita di bulan Dhul Hijjah, Dhul Qadah, Shawwal, Muharram, Apa doa kalau kita masih ngetromantun? Satu, banyak-banyaklah berdoa semoga amal kita diterima oleh Allah.

Bisa jadi pak amal kita hampir ditolak sama Allah. Tapi ketika kita rajin berdoa, akhirnya diterima oleh Allah SWT Disitulah kita faham, kenapa para sahabat Nabi kok berdoa sampai 6 bulan? Karena mereka tahu, mereka ngemis sama Allah selama 6 bulan Ngemisnya itu supaya amal Ramadan mereka diterima Dan Allah paling senang sama seorang hamba yang rajin ngemis kepadanya Bukankah Allah diceritakan oleh Nabi?

Allah itu datpah malu Malu kalau ada seorang hamba mengangkat tangan dan menarik tangan itu dalam kondisi kosong Dan minta kepada Allah bukan hanya urusan materi, melulu Tapi meminta kepada Allah itu salah satunya urusan akhirat yang kita butuhkan Karena di akhirat itulah masa depan kita nanti tinggal selama-lamanya Rabbana wa la tuhammilna ma la taqata lana bih wa'fu'anna wa ghfirlana wa arhamna anta maulana fangsunna ala al-qawmi al-kafirin Rabbana dolamna anfusana wa ilam takfirlana wa tarhamna lana kunana minal khasirin Rabbana afrik alaina sabra wa sabbit akdamana Allahumma suril mu'minin al-mustad'afin fi falestin Allahumma suril mu'minin al-mustad'afina fi suria Allahumma suril mu'minin al-mustad'afina fi sinjiya Allahumma suril mu'minin al-mustad'afina fi rahinya wa fi kulli makan Allahumma ahlikil kafarata wal-mushrikin a'da'aka a'da'atin Allahumma manzik jam'ahum wa zalzil aqdamahum wa alki fi buyutihim naro wa alki fi buyutihim naro wa alki fi buyutihim Allahumma inna nas'aluka ilman nafian wariskan tayyiban wa amalan mutaqabbalah Allahumma inna na'udhu bika min ilmin la yanfa wa qalbin la yakshak wa du'a inna yusma wa nafsin la tashba Allahumma taqabbal minna siyamana wa ruku'ana wa sujudana wa i'tikafana wa kulla syai'in fi ramadhan Allahumma taqabbal minna fi ramadhan Allahumma taqabbal minna fi ramadhan Allahumma taqabbal minna fi ramadhan Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillahirrahmanirrahim Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Terima kasih telah menonton