Alkisah Mukmin. Sekarang kita masuk, Teman-teman sekalian, ke bahasan baru. Judulnya surat Nabi sallallahu alaihi wasallam kepada raja-raja dunia. Setelah Nabi sallallahu alaihi wasallam merasa aman karena mayoritas Jazirah Arab sudah mulai dikuasai dan yang belum takluk adalah kota Makkah. Dan nanti insyaallah kita akan pelajari setelah surat-surat Nabi sallallahu alaihi wasallam kepada para raja. Kemudian ada peperangan-peperangan kecil yang dikenal dengan Sariyah. Barulah kita masuk ke inti penyerangan kota Makkah dan penguasaannya. Nabi alaihi salalatu wasalam mengirim ke beberapa raja-raja dunia yang berkuasa pada saat itu. Yang pertama adalah kepada kaisar Romawi yang memiliki nama dalam bahasa Arab Hercle dan dalam bahasa Inggris Herclius. Ya, setelah umrah qada, baginda Nabi alaihialatu wasalam mengirim Dihyal Kalbi radhiallahu anhu ke Romawi untuk menemui kaisar yang bernama Herakel. Sebelum tiba Dihya di Romawi pada saat diutus oleh Nabi sallallahu alaihi wasallam, Herakel waktu itu baru saja memenangkan peperangan melawan Persia. Dan subhanallah pada saat itu muslimin tidak terlibat sama sekali dalam peperangan antara Romawi sama Persia. Tapi waktu itu dianggap orang-orang Romawi belum semuanya mendapatkan dakwah Nabi sallallahu alaihi wasallam. Maka mereka dianggap ahli kitab yang sedang menunggu sampainya dakwah. Allah Subhanahu wa taala menurunkan khusus surah menceritakan tentang bangsa Romawi ini pada saat itu. Jadi ini terjadi pada saat itu, bukan lagi setelahnya. Disebutkan dalam surah Ar-Rum memang surah yang berbicara masalah Romawi surah nomor 33 dalam Al-Qur'an ayat 1 sampai ayat 5. Auzubillahiminasyaitanirrajim. Bismillahirrahmanirrahim. Alif lam mim. azizurah. Alif lam mim adalah huruf-huruf pertama dalam Al-Qur'an yang Allah lebih tahu maknanya. Atau sebagian ulama tafsir mengatakan nama lainnya surah itu telah dikalahkan bangsa Romawi. Jadi pada saat itu, Teman-teman, bukan kayak sekarang. Sekarang kalau ada satu negara, bukan cuma satu negara, satu kampung menyerang kampung yang lain, maka bisa dijangkau oleh media kita. Di zaman dulu mustahil enggak ada media sama sekali. Enggak ada handphone, enggak ada internet, enggak ada TV, enggak ada apa-apa. Jadi orang kalau mau tahu informasinya orang lain, dia harus betul-betul menunggu orang dari wilayah itu atau dia ke sana langsung. Enggak ada cara lain. Di sini Allah Subhanahu wa taala menunjukkan keajaiban Al-Qur'an. Bagaimana waktu itu muslimin sedang berada di Madinah dan mereka mengetahui informasi yang sedang terjadi pada saat itu di wilayah Yordania. Peperangan yang terjadi antara bangsa Romawi dengan bangsa Persia. Dan waktu itu bangsa Romawi menyembah Allah Subhanahu wa taala. Mereka pengikut Nabi Isa alaihi salam dan sebagaimana saya katakan waktu itu belum sampai kepada mereka risalah kenabian ya belum merata semuanya gitu kan. Sementara orang-orang Persia menyembah api dan menyembah menyembah raja mereka pada saat itu. Allah mengatakan telah dikalahkan bangsa Romawi. Dalam peperangan itu bangsa Romawi kalah. Dua ini dua negara adik kuasa di negeri yang terdekat dan mereka dikalahkan. Setelah dikalahkan itu mereka akan menang. Yang dimaksud dengan negeri yang dekat adalah negeri Arab atau wilayah tepatnya Syria dan Palestina sewaktu menjadi jajan kerajaan Romawi. Sebagaian hal sejarah mengatakan di Jordan. Intinya di negeri Syam terjadi peperangan tersebut. Kemudian dikatakan, "Dan mereka kata Allah setelah dikalahkan, telah dikalahkan bangsa Romawi di negeri yang terdekat, maksudnya dekat dengan Palestina dan mereka sesudah dikalahkan itu pasti akan menang." Subhanallah. Bangsa Roma waktu itu mengeluarkan pasukan ratusan ribu orang. Sebagian ahli sejarah mengatakan mencapai 600.000 orang, 700.000 orang. Persia pun menggerakkan pasukan terbaiknya 500 600.000 orang. Sama kekuatan. Dan ini terjadi peperangan besar-besaran. Dan saking banyaknya korban pada saat itu sampai wilayah yang terjadi peperangan dibanjiri oleh darah. Ya, sampai mereka kalau mau keluar dari kance peperangan, mereka seperti menyeberang melewati jenazah-jenah dan juga darah-darah yang ada. Saking banyaknya orang yang jadi korban. Jadi peperangan ini yang kalah kayaknya sudah mustahil untuk bisa menang lagi. Tapi Allah Subhanahu wa taala memastikan dengan kejiwaan yang sedang terpukul, dengan jumlah pasukan yang banyak terkalahkan, dengan materi yang banyak terkorbankan, Allah bilang waktu itu, "Bang Romoah sakat lemah. Mereka pasti setelah kalah itu akan menang nanti." Dan pada saat itu bangsa Romawi tidak sempat berpikir mereka lagi kalah. Tapi Allah bilang mereka akan menang dalam beberapa tahun saja. Kata Allah di ayat 4-nya, "Bagi Allahlah urusan sebelum dan sesudah mereka menang." Kata sebagian ahli tafsir 7 sampai kurang lebih 20 ee maaf antara waktu yang ditentukan dalam Al-Qur'an itu sebagian tafsir mengatakan antara 7 sampai 10 tahun ya atau ada juga yang mengatakan antara 3 sampai 9 tahun. Dikatakan bagi Allahlah urusan sebelum dan sesudah mereka menang. Dan di hari kemenangan bangsa Romawi nanti di kemenangan mereka yang kedua, bergembiralah orang-orang beriman. Maksudnya para sahabat. Karena pada saat itu bangsa Romawi belum semuanya mendapatkan Islam tadi saya katakan. Dan mereka termasuk orang yang beriman kepada Allah. Sementara bangsa Persia adalah orang yang menyembah api. Jadi kalau bangsa Romawi yang menang, bangsa Persia yang menang, maka kemungkinan besar mereka akan membantai semua orang yang memiliki ketuhanan. Ya, meyakini konsep ketuhanan. Ya, mungkin seperti kurang lebih kayak di Indonesia sekarang dikhawatirkan masalah komunis karena mereka tidak ada konsep ketuhanan. Jadi kalau mereka menang, maka otomatis semua orang yang beragama mengemani Allah ini atau ada Tuhan maka itu dibunuh. itu sudah umum gitu kan. Seperti itu bangsa-bangsa atau keemahaman yang disebarkan oleh orang-orang sebelumnya Persia begitu. Jadi semua selain penyembah api akan dibunuh oleh mereka gitu. Maka pada saat itu kata Allah Subhanahu wa taala nanti orang-orang beriman akan gembira dengan menangnya orang-orang Romawi. Bukan karena mendukung pemahaman Romawi yang mengatakan Allah punya anak. Tapi pada saat itu mereka beriman antara orang beriman sama orangorang yang memang tidak beriman adanya Tuhan Allah. Ini makna daripada bangsa ee orang-orang beriman akan menang, akan gembira dengan orang-orang beriman akan gembira dengan menangnya bangsa Romawi. Jadi kalau antum baca surah ini di ayat-ayat pertama jangan sampai salah paham. Jangan seakan-akan kita akan selalu gembira kalau orang Romawi menang. Bukan itu. Karena ayat ini turun pada saat itu. Islam belum sampai kepada mereka secara meluruh. Beda dengan keadaan sekarang. Bangsa Rom masih ada, bangsa Romawi ada tentunya ya. Sampai sekarang mereka masih ada. Bahkan Nabi sallallahu alaihi wasallam menyebutkan tentang malhamah kubra akan terjadi ya peperangan besar antara kalian dengan bangsa R. gitu kan. Jadi memang mereka masih ada semua yang mengaku pengikut Nabi Isa alaihi salam maka dikatakan mereka bangsa R. Kemudian ayat 5 kata Allah semua itu terjadi karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang Dia kehendaki dan dia maha penyayang. Pada saat itu, Teman-teman sekalian, dengan hikmah Allah, Herakel yang pada saat itu melihat pasukannya banyak yang kalah, dia merasa terpukul, dia enggak mau masyarakatnya merasa ketakutan, maka dia memotivasi mereka memberikan hadiah, menyebarkan pelatihan-pelatihan militer pada saat itu untuk mengajak mereka menyerang kembali. tepatnya 9 atau 10 tahun setelah kekalahan tersebut, maka mereka membentuk pasukan lagi. Dan Herakel sempat bersumpah kalau seandainya pasukannya menang melawan Persia pada kali yang kedua ini, maka dia akan pergi haji ke Baitul Maqdis. Dan tentu hajinya orang Nasrani ke Baitul Maqdis. Kita pun di awal-awal Islam dulu di fase Makkah sujudnya kaum muslimin menghadap ke Baitul Maqdis. Kiblat kita ke sana. Orang Yahudi pun menjadikan kiblat mereka Baitul Maqdis. Ya, maka hajinya orang Nasrani sekarang ke sana gitu. Mereka pergi ke sana, mereka anggap itu di sana hajinya. Dia janji Herakel bersumpah kalau seandainya menang pasukannya dia akan pergi ke Baitul Maqdis untuk haji dan berjalan kaki bersama dengan para pendeta-pendeta pada saat itu. Dan Herakel betul-betul melakukan itu pada saat dia menang. Ya. Jadi terjadi peperangan, akhirnya mereka menang. Dan saya tidak membahas tentang masalah peperangan Romawi lawan Perse. Intinya Al-Qur'an mengatakan mereka akan menang dan betul-betul terjadi apa yang Al-Qur'an sebutkan. Yang saya ingin beratkan, Teman-teman sekalian, pada hari menangnya Herakel terbanta sekian banyak pasukan Persia. Dan Persia waktu itu betul-betul terkalahkan luar biasa sampai mereka sudah seperti orang yang tidak akan pernah lagi berhadapan dengan Romawi karena terkalahkan. Herakel sakin gembiranya dia berpesta pada malam itu ya. Kemudian dia berazam untuk pergi ke Baitul Maqdis. Di tengah jalan dia mimpi di malam hari di kemahnya dia mimpi. Dia mimpi kerajaannya hancur dikalahkan oleh orang-orang yang bersunat. Orang yang sunat, orang yang khitan gitu kan. Begitu mimpi dia. Herakal pada saat itu terkaget bangun. Kemudian dia memanggil para penasihatnya. Lalu dia tanya masalah perihal mimpi tadi. Apa artinya nih? Kenapa saya mimpi kerajaanku semua hancur dan pasukan yang menyerangku itu tidak bersunat? Ya. Namun tidak seorang pun dari penasihat yang memberikan gambaran kecuali satu orang yang mengatakan kemungkinan besar kerajaan Anda akan dihancurkan dalam waktu yang tidak lama oleh orang-orang yang bersunat. Maka Herakel sempat bertanya, "Siapa orang yang bersunat menurut kalian di muka bumi ini?" Kata para pengikutnya, penasihatnya, "Tidak ada kecuali orang Yahudi. Kami enggak tahu orang yang sunat kecuali Yahudi." Maka Herakel berazam pada saat itu akan membunuh semua Yahudi. Enggak boleh lagi ada Yahudi yang hidup. Subhanallah. Pada saat dia lagi mempersiapkan pasukannya untuk menghancurkan Yahudi. Di mana pun Yahudi ada, dia mau serang. harus dihabisin Yahudi ini karena dia takut kerajaannya hancur. Ternyata ada salah satu orang turunan Arab kebetulan terjadi perselisihan waktu dia masuk ke wilayah Herakel di Romawi dicurigai dia ini Yahudi atau orang Arab dan dia dari kaum muslimin orang ini. Cuma dia tidak mau buat masalah karena dia curiga Yahudi diinterogasi dia tidak mau. Dia mengatakan, "Bukan, saya bukan Yahudi, saya orang Arab. Dia tidak dipercaya." Maka pada saat itu pun dia ditangkap. Pada saat ditangkap diperiksa ternyata dia berkhitan. Orang ini berkhitan. Maka dibawa ke depannya Herakel. "Wahai Herakel, kami menemukan ada orang lain selain Yahudi. Selain Yahudi yang bersunat." Gitu kan. Maka kata Herakel, "Dari mana kamu?" Dia bilang, "Saya dari Arab." Lalu kemudian Herakel bertanya pada saat itu kebetulan memang dia ini salah selain raja juga seorang ee pendeta ya. Maka dia berkata, "Apa ada sesuatu yang terjadi di negeri kalian? Ada berita besar enggak?" Kata dia, "Iya ada." Telah keluar di antara kami seseorang yang mengaku nabi. Herakel lalu berkata kepada orang tersebut, coba ceritakan kepada saya ciri orang yang mengaku nabi itu. Lalu orang ini pun menceritakan panjang lebar apapun yang dia tahu tentang Nabi sallallahu alaihi wasallam dari sisi khalqiahnya, ciptaan fisik Nabi sallallahu alaihi wasallam dan juga khulukiah dan akhlak Nabi alaihi salalatu wasalam serta syariat-syariat yang dibawa. Karena dia seorang muslim, dia ceritakan itu. Herakel lalu berkata kepada orang yang ada di sekitarnya, "Datangkan kepadaku di negeri Syam ini karena kebetulan dia sudah jalan. Peperangan terjadi di tempat yang sama di wilayah negeri Syam diikat Jordania, tempat dia dikalahkan oleh bangsa bangsa Persia 10 tahun yang lalu. Peperangan terjadi di tempat yang sama dan menang dekat sekali untuk ke Palestina. Dia niat jalan kaki menuju ke Palestina. Di tengah jalan dia mimpi tadi, dia lihat ini kejadian. Lalu dia mengatakan, "Coba datangkan kepada saya siapapun yang kalian bisa dapatkan dari kafila orang-orang Arab." Setelah diteliti, Teman-teman sekalian, ternyata ditemukan memang ada kafilah-kafilah Quraisy yang kebetulan lagi ingin belanja ke negeri Syam. Sebagaimana Allah sebutkan dalam Al-Qur'an, hillatasitai wasaif, perjalanan musim dingin dan musim paras. Ini salah satunya ke negeri Syam, salah satunya ke negeri Yaman. Tapi ini negeri Syam mereka datang mau belanja dan kebetulan waktu itu yang pimpin kafilah adalah Abu Sufyan. Masih dalam keadaan kafir Abu Sufyan. Abu Sufyan lalu kemudian dipanggil oleh pasukan Herakel dan dibawa dia dan seluruh kafilahnya menuju ke istana. Herakel waktu itu tentu tidak bisa bahasa Arab ya. Dia menggunakan bahasa Rum pada saat itu. Herakel bertanya melalui penterjemah, "Siapa di antara kalian yang paling dekat jalur nasabnya dengan orang yang mengaku nabi itu?" Maka Abu Sufyan berkata, "Aku." Abu Sufyan ini termasuk kalau dilihat jalurnya sebenarnya masuk dalam sepupu Nabi sallallahu alaihi wasallam. Sepupu Nabi sallallahu alaihi wasallam. Dia sepupunya juga Utsman bin Affan. Mereka semua satu jalur ketemu di kakek-kakek sekian gitu. Kalau tidak salah waktu itu ya, sebagian hadis sejarah mengatakan Abu Sufyan ketemu dengan Nabi sallallahu alaihi wasallam di kakek kelimahnya. Herak lalu memerintahkan agar Quraisy semuanya duduk, orang kafilah semua duduk di bagian belakang dan Abu Sufyan di depan sendiri tidak boleh ada yang di sebelahnya. Lalu Herakel berkata, "Aku akan bertanya kepadamu." Ditunjuk Abu Sufyan. Lalu ia berkata kepada pengikut Abu Sufyan di belakang, "Bila orang ini berbohong ataupun salah dalam mengucapkan, maka kalian semua harus meluruskan. Kalau tidak, kalian semua akan saya bunuh." Herak raja besar pada saat itu. Ya. Maka Abu Sufyan berkata pada saat itu dan dia ceritakan setelah dia masuk Islam disampaikan riwayat dan dinukil oleh para ahli sejarah kita. Dia bilang, "Demi Allah, bila aku berbohong pun pada saat itu, tidak akan pernah ada satuun dari pengikutku yang ada di belakangku yang berani meluruskan karena aku pemimpin mereka, tapi aku tokoh Quraisy dan sangat memalukan bila aku bohong." Herak lalu berkata kepada Abu Sufyan, "Bagaimana jalur nasabnya Nabi itu? Ayahnya, kakeknya, pokoknya jalur nasab ke atas." Abu Sufyan bilang, "Sungguh ia memiliki jalur nasab yang suci di antara kami. Terkenal semua dari ayahnya, kakeknya, terus sampai ke atas. Ini orang-orang yang baik, enggak punya riwayat yang tidak baik." Gitu. Herakal bertanya lagi, "Apakah ada yang pernah mengaku nabi sebelumnya di antara kalian? Di suku kalian ini, di suku Quraisy, pernah enggak ada yang ngaku nabi yang kalian ketahui?" Kata Abu Sufyan, "Tidak ada." Ya, tentu saja. Kenapa dikatakan tidak ada? Karena dibahas di sini dari suku Quraisynya. Quraisy nama seseorang bernama Fikhir. Fikhir ini jauh dari keturunan Nabi, maksudnya turunan Nabi Ibrahim dan Ismail alaihialam tapi jauh di bawah. Dan Quraisy mulai disebutkan diistilahkan dalam Quraisy dari orang ini namanya fikhir. Berarti mulai fikih ke bawah. Ada enggak yang mengaku nabi? Maka kata Abu Sufyan, "Tidak ada." Kalau yang dimaksud adalah seluruh jalur nasabnya sampai ke atas perlu ada nabi dan ada Nabi Ibrahim dan Ismail alaihialatu wasalam. Maka kata Herakel, "Apakah kalian pernah menilai dia sebelum mengaku nabi sebagai pendusta? Pernah enggak ada riwayatnya orang itu di suku kalian satu kali saja pernah bohong?" Kata Abu Sufyan, "Tidak pernah." Herakal tanya lagi, "Apa yang menjadi, apakah yang menjadi pengikutnya orang-orang lemah atau orang-orang terhormat?" Kata Abu Sufyan, "Orang-orang lemah dan miskin." Kata Herakel, "Apakah jumlah mereka bertambah atau berkurang?" Kata Abu Sufyan, "Bertambah." Herak berkata lagi, "Apakah ada pengikutnya yang meninggalkan agamanya setelah menjadi pengikutnya? Ada enggak orang yang datang ngetes-ngetes terus kemudian pulang lagi, keluar lagi dari agamanya?" Kata Abu Sufyan, "Tidak ada." Bahkan Abu Sufyan termasuk orang yang menyiksa muslimin di Makkah. Dia tahu bagaimana orang-orang sampai berani mati untuk agama ini, gitu. Kata Herakel, "Apakah ia pernah berkhianat?" Kata Abu Sufyan, "Tidak pernah. Namun sekarang antara kami dengannya ada kesepakatan damai." Ini adalah kesepakatan Hudaibiyah yang kita pelajari kemarin, ya. Dan aku tidak tahu apakah ke depannya ia akan khianat atau tidak. Abu Sufyan di sini teman-teman berkata, dia ceritakan setelah dia masuk Islam dia ceritakan panjang. Dia mengatakan sungguh aku tidak mendapatkan celah untuk menghina Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam kecuali pada masalah ini saja. Jadi semuanya baik ini jawabannya jujur. Harus jujur. Dia bilang, "Saya tidak dapat cela untuk menghinanya kecuali di sini." Saya bilang sekarang lagi ada kesepakatan. Saya tidak tahu ke depan dia khianat atau tidak. Tapi sebelumnya enggak pernah berkhianat. Hanya itu celahnya. Gitu kan. Herakel bertanya lagi, "Apakah kalian telah memeranginya?" Kata Abu Sufyan. "Iya." Kata Herakel, "Bagaimana hasil peperangan kalian dengannya?" Kata Abu Sufyan, "Sekali ia menang, maksudnya perang Badr dan sekali kami menang, maksudnya perang Uhud." Kata Herakel, "Apa yang ia perintahkan kepada kalian? Apa dakwahnya?" Kata Abu Sufyan, "Ia memerintahkan kami agar menyembah Allah satu tanpa menyekutukannya serta meninggalkan apa yang nenek moyang kami lakukan, sembah-sembah berhala segala macam. Ia juga memerintahkan kepada kami agar mengerjakan salat jujur dan tidak mengemis serta menjaga silaturahim." Herakel lalu berkata pada penerjemahnya, "Katakan kepada orang ini baik-baik dengan bahasa yang jelas. Aku bertanya kepadamu tentang jalur nasabnya. Engkau menjawab bahwa ia memiliki nasab yang suci. Demikian pula para nabi dan rasul yang diutus pada nasab terbaik kaumnya. Herakel sekarang sebutkan kepada Abu Sufyan. Selama ini, Teman-teman, Abu Sufyan selalu memerangi Nabi sallallahu alaihi wasallam. Enggak percaya siapa Muhammad ini salah satu penduduk Makkah. Bahkan Abu Sufyan merasa dirinya lebih kaya gitu kan. Makanya dia tolak terus. Tapi sekarang Abu Sufyan heran. Herakel ini raja yang selama ini orang Quraisy pun takut dengannya. Ini menyebutkan tentang kenabian Nabi sallallahu alaihi wasallam. Kau bilang tadi jalur nasabnya baik? Maka itu semua, semua nabi-nabi begitu. Pasti jalur nasabnya yang terbaik di kaumnya. Aku bertanya kepadamu, apakah ada di antara kalian yang pernah menyatakan hal yang serupa? Pernah ngaku nabi? Engkau menjawab, "Tidak ada. Kalau seandainya ada yang telah menyatakan sebelumnya dari kakek-kakeknya pernah ngaku nabi, maka aku akan mengatakan bahwa ia hanya mengikuti orang sebelumnya saja. Aku bertanya kepadamu, apakah ada di antara kakeknya yang raja? Engkau menjawab, "Tidak ada." Ini juga salah satu pertanyaan sebenarnya di riwayat ini semestinya ada sebelumnya ya, tapi ini tidak disebutkan dalam potongan riwayat yang tadi saya sebutkan. Tapi memang ada pertanyaan, "Herakel juga, apakah ada di antara kakeknya yang raja?" Maka engkau menjawab, "Tidak ada. Kalau ada, maka aku akan mengatakan bahwa ia hanya ingin mengembalikan kerajaan kakeknya saja. Jadi dimaksud sini teman-teman sekalian pernah saya jelaskan di awal-awal sirah kalau Abdul Muthalib sempat sempat menjadi raja Makkah, tetapi sistem yang dipakai di Makkah waktu itu walaupun ada seorang raja atau orang yang dituakan tetap semua suku punya kekuatan. Makanya dikatakan di Makkah itu tidak ada raja khusus, tapi dikuasai oleh tokoh-tokoh Quraisy. Semua kepala suku punya hak untuk memberikan pendapatnya. Ya. Jadi di maksud sini raja adalah raja yang menguasai semuanya. Tidak ada lagi yang yang membantunya, tidak ada penasihatnya. Memang dia kuat dengan powernya sendiri. Lalu kata Herakel, "Aku bertanya juga padamu, apakah ia pernah berdusta pada kalian?" Engkau menjawab, "Tidak pernah." Maka aku katakan kalau ia tidak pernah dusta maka pastilah ia tidak berani berdusta atas nama Allah. Aku bertanya padamu, apakah yang menjadi pengikutnya orang-orang lemah atau tokoh-tokoh masyarakat? Engkau menjawab, orang-orang lemah. Ketahuilah, demikian pula pengikut para rasul. Awal pengikutnya orang-orang lemah lalu disusul setelah itu dengan pemuka-pemuka kaum. Memang selalu orang miskin dan orang lemah dulu. G kan? Dan ini umum. Subhanallah. Dakwah-dakwah itu umumnya kenaknya dulu ke masyarakat umum. Nanti sudah lama merata baru pindah ke tokoh-tokoh masyarakat. Aku bertanya kepadamu, apakah jumlah mereka bertambah atau berkurang? Maka engkau menjawab, "Bertambah." Maka demikian pula keimanan akan terus bertambah sampai ia sempurna. Aku bertanya padamu, apakah ada pengikutnya yang meninggalkan keyakinannya? Engkau menjawab, "Tidak ada." Maka demikian pula iman saat telah memenuhi hati seseorang tidak akan pernah keluar lagi selamanya. Aku bertanya padamu, apakah ia pernah berkhianat? Engkau menjawab, "Tidak." Maka demikian pula para nabi dan rasul tidak akan pernah berkhianat. Aku bertanya padamu, apa yang ia perintahkan? Engkau menjawab, "Ia memerintahkan agar tidak menyekutukan Allah, salat, jujur, dan silaturahim." Demikian pula perintah seluruh nabi dan rasul. Lalu Herakel mengucapkan kalimat, Teman-teman, kalimat yang agung sebenarnya ini pada saat itu raja yang menguasai seluruh dunia karena Persia sudah kalah gitu kan. Enggak ada lagi kekuatan waktu itu kecuali kekuatan Romawi. Maka dia berkata, "Bila semua yang engkau sampaikan ini benar, maka demi Allah ia orang itu pasti akan menguasai apa yang berada di bawah kedua telapak kakiku ini." Maksudnya kekuasaanku ini juga akan takluk di tangan dia nantinya. Dan aku sangat tahu ini zaman keluarnya Nabi, tetapi aku tidak menyangka kalau akan keluar dari kalangan kalian. Dan bila aku bisa menjangkaunya, aku bisa menemuinya, niscaya aku akan sangat gembira dan menghormatinya. Bila saja aku berada di sisinya, maka niscaya aku akan mencuci kedua telapak kakinya. Ini kata Herakel tentang Nabi alaihialatu wasalam. Abu Sufyan waktu sudah selesai itu disuruh keluar. Dia keluar lalu dia berkata kepada teman-temannya, "Demi Allah sungguh perkara Abu Kafs ini Abu Kafs, Teman-teman sekalian adalah istilah ejekan dari orang Quraisy untuk Nabi sallallahu alaihi wasallam." Mereka manggil Abu Kabsmu seperti seakan-akan orang yang gak punya kedudukan gitu kan. Sungguh demi Allah kedudukan Abu Kabs sudah luar biasa gitu. Sampai-sampai Herakel pun raja terkuat dunia takut padanya. Kata Abu Sufyan, "Pada saat itu Islam sudah mulai masuk ke dalam hatiku." K gak mungkin ini aneh ini. Kalau sampai raja terkenal dunia dan baru baru menang peperangan, dia merasa sekarang tidak ada lagi musuhnya di dunia ini. Dia menguasai dunia, dia mengatakan kalimat tersebut kalau bisa menjangkau Nabi sallallahu alaihi wasallam, maka dia akan mencuci kakinya, telapak kakinya mencucikan sebagai bentuk khidmah. Padahal dia raja. Ini berarti sesuatu yang luar biasa. Sesaat baru saja Abu Sufyan keluar berpapasan Abu Sufyan keluar dari situ dihyal kalmi sampai utusan Nabi sallallahu alaihi wasallam bawa surat dari Madinah gitu kan. Maka Dihyal Kalbi tiba kemudian menemui Heracle dan minta menyampaikan surat Nabi sallallahu alaihi wasallam. bunyinya. Dan surat ini teman-teman masih tersimpan sekarang ada di ee pemerintahan Inggris sekarang menyimpan ini ya di museumnya di Inggris ada dan ini diakui oleh ahli sejarah Inggris dan Eropa ini ditulis di abad ke-7 Masehi. Surat resmi datang kepada Hirakel dari Nabi sallallahu alaihi wasallam. Bunyinya bismillahirrahmanirrahim dari Muhammad utusan Allah kepada Herak Raja Agung Romawi. Selanjutnya sungguh aku mengajak Anda masuk Islam. Masuk Islamlah maka Anda akan selamat dan Allah akan memberi Anda pahala dua kali lipat. Ya, karena orang ahli kitab kalau masuk Islam double pahalanya. Mereka sudah beriman kepada Nabi Isa sebelumnya. Mereka beriman kepada Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam sekarang. Gila Anda menolak maka Anda akan memikul dosa seluruh petani. Waktu itu bangsa Romawi mayoritas pekerjanya petani, maka bangsa Romawi dikenal bangsa petani, gitu kan. Anda akan menanggung dosa semua petani, maksudnya masyarakat Romawi. Karena kalau raja beriman, mereka beriman. Kalau raja tidak beriman, maka mereka tidak beriman. Wahai ahli kitab, l sallallahu alaihi wasallam bacakan ayat, marilah kita satukan kalimat kita. Ya ahl kitabi taala ila kalimatin sawa bainana wainakum. Ada ayat Al-Qur'an seperti itu. Wahai Alkitab, marilah kita satukan perkataan kita sama-sama, yaitu agar kita menyembah, tidak menyembah selain Allah dan tidak menyekutukannya dengan sesuatu apapun. Dan janganlah seseorang di antara kita menjadikan yang lain sebagai sekutu bagi Allah. Dan apabila kalian berpaling maka ucapkanlah kami telah Islam atau menyerahkan diri kepada Allah. Pada saat surat tersebut dibacakan teman-teman sekalian, Herakel gemetaran karena dia baru ketemu sama Abu Sufyan dan dihialbi tidak tahu tentang kisah ini. Berpapasan saja dengan Abu Sufyan gitu. Herakal gemetaran dan ia lalu segera mencoba memastikan semua sifat nabi terakhir dan kepada dihi alkalbi bagaimana cirinya, bagaimana kulitnya, bagaimana matanya, bagaimana alisnya, bagaimana jalur nasabnya. Apa yang ditanya kepada Abu Sufyan? Ditanya juga kepada Rihya Alkalbi. Dan subhanallah jawabannya sama. Tinggal masalah kesepakatan Hudaibiyah saja ya. Pada saat ditanya tadi Abu Sufyan, Abu Sufyan bilang tidak pernah khianat tapi saya tidak tahu ke depannya. Kalau dihial kalbi menjawab berbeda. Nabi kami tidak akan pernah berkhianat selamanya. Maka pada saat itu, Teman-teman sekalian, Herakel pun berkata pada Dihyah, "Bawa surat ini kepada Safatir." Safatir ini, Teman-teman, istilah yang digunakan untuk pemimpin tertingginya gereja pada saat itu. Jadi, di sistem gereja itu ada pendeta-pendeta, nanti ada kepala pendeta, dia penentu keputusan gitu kan. Maka dibawalah surat tersebut, Teman-teman sekalian, kepada Safatir. Saat surat tersebut dibacakan kepada Safatir, maka Safatir ini sempat gemetar. Karena memang dia selalu diskusi sama Heracle. Kalau ini tanda-tanda yang disebutkan dalam Injil, kita akan memenangkan ee perang sama Persia, ada disebutkan dalam Injil dan kita juga akan masuk ke Palestina ini adalah ada disebutkan dan pada zaman itu keluarlah nabi yang harus diikuti. Maka ini bertepatan sekali dengan kemenangan masuk ke Palestina haji, menang lawan Persia dan juga datang surat seperti ini gitu kan. Maka Safatir pun gemetaran pada saat itu kepala pendeta gemetar ini dan bertanya banyak tentang Nabi sallallahu alaihi wasallam kepada Dihyal Alkalbi dan Dihya terus menjawab sampai akhirnya Safatir kehabisan pertanyaan dan terheran-heran karena semua ciri yang disebutkan dalam Injil tentang nabi terakhir semuanya ada pada Nabi Muhammad sallallahu ala alihi wasahbihi wasallam. Safati lalu berkata kepada Dihya, "Demi Allah, aku sangat yakin kalau ini adalah zaman keluarnya nabi terakhir yang telah kami tunggu-tunggu dan aku benar-benar tidak menyangka kalau keluar dari kalangan kalian wahai bangsa Arab." Maka aku menyatakan ashadu alla ilahaillallah wa anna muhammadar rasulullah. Ini malah syahadat si Safatir ini ya. Safatir lalu mengumpulkan semua pendeta. Sudah azan ya? Baik. Sebentar kita selesaikan ya. Safatir lalu mengumpulkan semua pendeta dan mengajak mereka masuk Islam dan menjelaskan tentang tanda-tanda Nabi sallallahu alaihi wasallam. Lalu ia bersyahadat di hadapan mereka. Sebagian besar pendeta tidak mau menerima dan akhirnya mereka membunuh Safatir. Dan ini rahimahullah beliau mati syahid karena sudah muslim pada saat itu. Dia sudah syahadat. Bahkan dia langsung mendakwahkan Islam kepada para pendeta-pendeta. Tapi mereka membunuhnya khawatir nanti jangan semua Nasrani mengubah agamanya. Dihya radhiallahu anhu pada saat mengetahui kejadian pembunuhan Safatir segera menemui Herakel dan meminta saran. Herakel lalu berkata, "Sungguh kedudukan Safatir di sisi mereka lebih mulia dibandingkan aku. Kalau Safatir saja mereka tidak dengar bahkan membunuhnya, maka bagaimana dengan aku? Tapi cobalah sabar dulu. Aku akan mengatur strategi untuk mengumpulkan mereka. Herakel lalu mengumpulkan semua pendeta di sebuah ruangan dan ia perintahkan agar semua pintu dikunci dan di luar dari luar serta seluruh pendeta harus masuk ke ruangan tersebut dan disiapkanlah prajurit-prajurit yang memegang pedang yang berada di setiap belakang pendeta. Jadi ada puluhan pendeta yang datang dimasukkan dalam satu ruangan. Di setiap belakang pendeta itu ada satu ada satu prajurit yang pegang pedang tapi tidak memperlihatkan kalau dia siap untuk membunuh para pendeta-pendeta ini kalau menolak gitu. Semua pendeta berkumpul pada saat itu. Maka Herakel keluar menemui mereka dan membacakan surat Nabi sallallahu alaihi wasallam serta membaca ayat-ayat Injil yang membuktikan tentang kebenaran risalah Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam. Lalu Herakel bersyahadat di depan mereka. Jadi raja agungnya Romawi masuk Islam di depan mereka semua. Maka seluruh pendeta kaget karena sekarang raja mereka pun mengikrarkan syahadat. Saat mereka mau melarikan diri dari ruangan, ternyata semua sudah terkunci. Jadi pendeta ini mau larikan diri karena kaget kenapa rajanya pun masuk Islam. Maka para pendeta berkata, "Demi Allah, kami tidak akan meninggalkan agama Almasih walaupun engkau membunuh kami semua." Melihat kejadian tersebut, maka Herakel khawatir bila membunuh semua pendeta malah jadi masalah tengah-tengah masyarakat. Maka dia pun ya dikatakan dalam buku sejarah, lalu cinta dunia mengalahkan imannya karena dia baru syahadat. Dia takut nanti kalau pendeta ini dibuka pintu lalu menyebarkan berita kalau raja begini dan begitu lalu terjadi pemberontakan. Akhirnya dia jatuh dari kerajaannya padahal dia baru menguasai dunia. Maka dia pun berkata, "Aku hanya mau menguji kalian. Tadinya aku lihat surat itu sudah sampai kepada ke kerajaan kita dan aku khawatir malah kalian yang murtad. Maka pertahankanlah agama kalian dan aku bersama kalian." Lalu Herakel memerintahkan para prajurit membuka pintu untuk para pendeta dan pendeta pun memuji Herakel dan berjanji akan setia. Izinkan saya tinggal dua paragraf saja. Setelah semua pendeta pergi, maka Herakel memanggil Dihyal Alkalbi radhiallahu anhu dan berkata padanya, "Aku mengucapkan hal tadi agar kerajaanku tidak hilang dan ini hadiah dari aku berupa emas. Dikasih emas satu peti. Bawalah kepada Nabi sallallahu alaihi wasallam. Bawa kepada Nabi dan sampaikan salamku juga bilang kalau aku tetap dengan keislamanku." Kata Herakel ini Saadhi Alqalbi tiba di Madinah radhiallahu anhu dan menceritakan kepada Nabi sallallahu alaihi wasallam, maka Nabi sallallahu alaihi wasallam mengucapkan kalimat yang mulia. Kata beliau, "Sungguh dia adalah musuh Allah." Herakel, dia telah berdusta. Ia mengucapkannya, ya kalimat tadi karena beriman. Kemudian dia meninggalkannya justru karena mendahulukan dunia. Dan ini beda dengan keadaan Najasyi yang benar-benar masuk Islam karena hatinya dan dia pertahankan sampai dia meninggal dunia. Lalu Nabi sallallahu alaihi wasallam memerintahkan agar pemberitaan Herakel dibagikan kepada pemberian Herakel emas. dibagikan kepada seluruh muslimin. Demikian juga hasil surat Nabi sallallahu alaihi wasallam kepada salah satu demikianlah hasil surat Nabi sallallah alaihi wasallam kepada salah satu raja-raja dunia. Dan insyaallah kita akan lanjutkan nanti surat yang kedua dan seterusnya termasuk kepada Harit bin Abi Syumma Al-Gassani setelah isya nanti. Subhanakallahumma wabi bihamdika ashadu alla ilaha illa anta astagfiruka wa atubu ilaik. Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah wasalatu wasalamu ala rasulillah. Segala puji bagi Allah subhanahu wa taala juga selawat dan taslim kepada Nabi Besar Muhammad sallallahu ala alihi wasahbihi wasallam. Surat kedua Nabi alaihialatu wasalam yang dikirim setelah Herakel. Walaupun sebenarnya surat-surat ini dikirim oleh Nabi sallallahu alaihi wasallam secara bersamaan. Itu yang lebih kuat pendapat para ulama kalau ini dikirim secara bersamaan. Tetapi disusunnya seperti ini oleh para ulama sejarah atau ahli sejarah hanya untuk memudahkan untuk memahami. Surat yang selanjutnya adalah surat kepada Harit bin Abi Summar atau Abi Syum Al-Gassani. Nabi sallallahu alaihi wasallam mengutus kepada ke sana seorang sahabat yang mulia namanya Syuja bin Wahab Al-Uzdi. Syuja bin Wahab al-Usdi radhiallahu anhu membawa surat kepada pemimpin negeri Syam yang bernama Harit bin Abi Sumar Al-Gassani. Isinya adalah bismillahirrahmanirrahim dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih dan penyayang dari Muhammad utusan Allah kepada Harit bin Abi Syummar. Keselamatan bagi orang yang mengikuti kebenaran dan petunjuk serta beriman kepada Allah dan juga membenarkannya. Sungguh aku mengajakmu beriman kepada Allah tanpa menyekutukan sesuatu dengannya dan kerajaanmu tetap bertahan. Pada saat membaca surat Nabi sallallahu alaihi wasallam, Harit ini dia termasuk penguasa yang besar sekali. Dan pada saat itu, Teman-teman sekalian, walaupun Nabi sallallahu alaihi wasallam sudah berhasil menundukkan Khaibar beberapa kota-kota kecil atau desa desa kecil di sekitar Madinah, tapi belum didengar gongnya ke seluruh dunia, masih kecil, kan? Justru setelah surat-surat inilah baru orang-orang banyak mengenal tentang Nabi sallallahu alaihi wasallam. Awalnya tidak itu lingkupnya sangat kecil sekali cuma Madinah, Makkah, Khaibar, wilayah-wilayah kecil jaraknya 400 km, 200 km. Negeri Syam sudah 1000 km atas jarak jauhnya. Dan nanti pada saat ini baru terdengar Harit ini seorang pemimpin di negeri Syam, raja. Kekuatan pasukan perangnya saja sudah 100.000 orang gitu kan. Dia kurang lebih dia menguasai wilayah Yordania dan sebagian wilayah Palestina ya. Sebagian lagi diukai oleh Romawi dan dia termasuk sekutunya orang-orang Romawi. Sekutu orang Romawi. Cuma dari turunan Arab. Dia marah waktu membaca surat Nabi sallallahu alaihi wasallam dan dia berkata, "Siapa orang ini? Berani benar ia mengancam kerajaanku sementara aku memiliki pasukan sebanyak 100.000 prajurit." Maka gara-gara itu, Teman-teman sekalian, Harit pun mencari tahu tentang siapa Nabi sallallahu alaihi wasallam, tinggal di wilayah mana, berapa besar kekuatan pasukannya, lalu dia mempersiapkan semua kekuatannya 100.000 orang untuk menyerang Madinah. Dan nanti ini akan menjadi penyebab terjadinya perang Mukta. Dan insyaallah nanti kita akan jelaskan besok pagi peperangan itu ya. Peperangan yang sangat mulia yang terjadi antara muslimin dengan bangsa Romawi dengan suku Gassan yang bersekutu sama bangsa Romawi. Dan nanti di situ juga kita akan lihat bagaimana pengkhianatan Heraqel yang bohong yang berkata kepada Nabi sallallahu alaihi wasallam berkata kepada Dihya, "Sampaikan kepada Nabi kalau saya tetap dalam keadaan Islam." Kata Nabi sallallahu alaihi wasallam, "Dia bohong. Dia takut kehilangan kerajaannya. Dan itu terbukti nanti di perang Mukta karena pada saat Harit ini minta tolong kepada dia, Herakel, Herakel mengirim 100.000 juga pasukan Romawi. Jadi jumlah mereka 200.000 yang akan melawan pasukan muslimin yang hanya 3.000 orang saja ya. Tapi nanti muslimin akan memenangkan peperangan itu.