Assalamualaikum Wr Wb Teman-teman sekalian masih menyambung tentang Why? Kenapa harus Islam? Kenapa harus Allah?
Kenapa harus Nabi Muhammad? Kenapa harus Al-Quran? Nah, dalam pertanyaan Why ini Teman-teman sekalian, saya pengen Mengajukan sebuah pertanyaan pada teman-teman sekalian Pertanyaannya adalah Tetap Why tadi? Ketika seseorang dikatakan kenapa mereka memilih Allah, maka mungkin mereka mengatakan karena Allah adalah Tuhan saya.
Lalu kemudian ditanyakan pada mereka, tahu dari mana Tuhannya adalah Allah? Maka mereka menjawab, dari Al-Quran. Kalau ditanya pada mereka lagi, Kenapa anda percaya dengan Al-Quran?
Maka mereka bisa jadi menjawab, karena Al-Quran adalah kitab suci. Ditanya lagi kepada mereka, Tahu dari mana Al-Quran adalah kitab suci? Oh, kata Nabi Muhammad.
Lah, tahu dari mana Nabi Muhammad adalah seorang Nabi? Oh, Allah yang bilang. Di mana? Al-Quran. Balik lagi, kenapa percaya dengan Al-Quran?
Karena itu kitab suci. Kenapa kitab sucimu Al-Quran? Karena saya orang Muslim. Kenapa kamu Muslim? Karena bapak saya Islam.
Lah, kenapa bapaknya Islam? Karena kakeknya Islam. Terus menerus begitu, sampai akhirnya jawabannya terus menerus berputar-putar di situ. situ saja. Nah, yang kayak begini yang namanya jawaban yang tidak memuaskan.
Karena jawabannya sekedar memutar-mutar di situ dan tidak menghasilkan keyakinan. Ketika jawabannya masih seperti ini dan tidak mengakar, maka tidak akan melahirkan sebuah akidah yang sempurna. Sama saja ketika ada seseorang, maaf, ada dua orang yang membicarakan tentang saya. Coba Anda dengarkan dan coba Anda nilai sendiri bagaimana menurut Anda percakapan dua orang ini.
Ada A dan B. Yang A berkata kepada yang B. Eh, kamu tahu nggak sih Felix Yau yang B?
Yang B jawab, tahu. Menurutmu Felixio itu gimana? Tanyanya lagi. Yang B menjawab, oh Felixio itu orang baik. Loh, kamu tahu dari mana?
Kata A lagi. Yang B menjawab lagi. Loh, dia sendiri yang bilang kalau dia orang baik.
Maka yang A tanya lagi, kok kamu percaya kata-kata dia? Lalu kemudian dijawab lagi, karena dia nggak pernah bohong. Loh, kok kamu tahu dia nggak pernah bohong? Jawaban B, karena dia kan orang baik.
Balik lagi, artinya adalah apa? Artinya ini kemudian jawaban yang memutar-mutar. Jawaban yang tidak menghasilkan sebuah jawaban yang mengakar dan mendasar. dan menghasilkan sebuah hal yang memuaskan. Nah, hampir semua orang-orang Muslim menjawab keimanannya dengan cara seperti itu.
Maka wajar saja ketika keimanan-keimanan mereka tidak sampai pada derajat yang bisa mempunyai efek. Tidak sampai pada derajat yang memberikan ketaatan pada diri mereka. Nah, kenapa kemudian Rasulullah?
Oke, kalau gitu kita analogikan satu hal lagi. Punya handphone? Punya. Handphone itu ciptaan atau pencipta?
Ciptaan, ya sama seperti manusia, handphone adalah ciptaan. Pertanyaannya, setiap ciptaan pasti punya tujuan penciptaan. Dan kalau handphone, tujuan penciptaannya adalah komunikasi, betul.
Nelfon, SMS, kirim gambar. dan sebagainya semua komunikasi bisa dilakukan lewat handphone manusia pun sama dia punya tujuan tahunya dari mana tujuan hidup manusia kalau pada handphone misalnya kalau tujuan tujuannya adalah komunikasi maka kita bisa tahu dari mana dari buku manualnya Dari membaca manual booknya. Bahwa kalau seandainya handphone ini tetap mau dipakai untuk komunikasi. Komunikasinya bisa apa saja. Makanya handphonenya jangan dicelupkan pada air misalnya.
Karena belum tahan air. Jangan juga dijual. Jangan juga lupa di cas. Jangan lupa diisi pulsa dan sebagainya.
Semuanya ada dalam buku manual. Seandainya buku manual yang dipakai salah. Atau buku manual yang dipakai tidak dibaca. Itu maka akan mengakibatkan kerusakan pada handphone pastinya. Nah maka manusia juga sama.
Harusnya ada buku manualnya. Nah maka kalau kita lihat. pada dua buku manual yang ada pada zaman sekarang di antara dua agama terbesar yang kita lihat langsung pada Al-Quran dan kalau Anda jeli melihat pada Al-Quran maka Al-Quran adalah satu-satunya manual buku yang bisa dibuktikan dengan akal.
Sedangkan manual buku yang lain itu mereka justru melarang untuk dipikirkan. Karena kalau dipikirkan malah jadinya amburadul. Malah jadinya bubar. Nah karena itulah di dalam Al-Quran banyak sekali ayat-ayat yang menyuruh manusia untuk berpikir. Untuk kemudian membuktikan benar nggak ini dan...
datangnya daripada Allah SWT dari Tuhan Pencipta Manusia misalnya kita lihat dalam surat Al-Baqarah ayat 23 dan bila kalian tetap dalam keraguan dengan apa yang kami turunkan terhadap hamba kami Muhammad maka datangkanlah satu surat yang semacamnya ini turun lebih daripada 1400 tahun yang lalu Namun sampai sekarang, tidak ada yang bisa mendatangkan yang semacam dengan Al-Quran. Artinya, ini adalah bukti kemu'jizatan daripada Al-Quran, yang melemahkan seluruh orang-orang di dunia. Yang membawanya berarti adalah orang yang dipilih dan ditugaskan oleh Tuhan Pencipta Semesta Alam.
Tuhannya siapa? Allah SWT. Karena ditegaskan juga di dalam Al-Quran. Bisa dapat sekarang? Ini adalah dasar fundamental daripada segala-galanya.
Kenapa saya memilih Allah? Karena Allah adalah yang disampaikan di dalam Al-Quran. Kenapa percaya dengan Al-Quran? Karena Al-Quran adalah satu-satunya kitab yang memiliki bukti bahwa dia adalah dari Tuhan yang lebih daripada manusia yang mempunyai bukti mujizat.
Apa mujizat Al-Quran? Tata bahasanya, gramatikanya, yang tidak ada satupun manusia yang bisa mendatangkan yang semacamnya. Bahkan satu surat pun. Ada 114 surat di dalam Al-Quran dan Allah menantang pada seluruh orang-orang Qurais Orang-orang Arab yang ada pada saat itu untuk mendatangkan yang semacam dengan Al-Quran karena mereka merasa kehebatan mereka adalah di bahasa dan di syair.
Namun seluruh orang-orang Arab menyerah dengan Al-Quran. Sebenci apapun mereka dengan Muhammad, sebenci apapun mereka dengan agama Muhammad, sebenci apapun mereka dengan Al-Quran, mereka tetap... Tidak bisa menentukan mendatangan yang semacamnya, tidak bisa menafikan kemujizatannya.
Maka inilah mujizat yang sampai hari ini masih terjaga. Andaikan setiap petugas ada bukti yang dibawa oleh mereka, maka setiap Nabi punya bukti yang dibawa oleh mereka. Dan bukti daripada Nabi Muhammad adalah Nabi adalah Al-Quran.
Bedanya adalah, Masya Allah, ini bedanya, Masya Allah, seluruh nabi-nabi yang lain Allah tugaskan ke dunia dengan membawa bukti, yaitu adalah mujizat. Tapi begitu mereka diangkat atau wafat, maka mujizatnya Allah cabut dan... Allah tidak izinkan lagi ada di dunia sebagai buktinya, tapi Nabi Muhammad, Masya Allah ketika Allah tugaskan bersama dengan mujizat itu, turun ke dunia untuk mendakwakan kepada manusia tentang kebaikan-kebaikan Islam lalu kemudian Beliau wafat, Allah masih tetap berikan mu'jizat itu di dunia.
Sebagai bukti bagi anda semua. Dan kemudian menjadi pertanyaan bagi anda semua. Kalau anda masih tidak beriman, kok bisa?
Itu pertanyaan Allah. Maka Allah berkali-kali berkata di dalam Al-Quran. Kenapa anda ini tidak bisa beriman?
Kenapa anda bisa sampai tidak beriman? Apakah anda tidak punya akal? Bukankah anda bisa mikir?
Bukankah anda termasuk orang-orang yang berakal? Kok bisa sih? sih nggak berimana itu maksudnya. Artinya adalah apa? Semua bukti telah dibeberkan secara nyata.
Terlihat di depan mata, bisa kemudian diindera dengan akal, dibuktikan dengan berpikir. Islam adalah satu-satunya agama yang seperti itu. Karena itulah saya mantap memutuskan kenapa saya memilih Islam. Kenapa Al-Quran?
Kenapa Allah? Kenapa Nabi Muhammad? Alhamdulillah, itulah yang menjadi alasan kenapa kita beriman kepada Islam.
Alhamdulillah, Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.