Transcript for:
Kasus Korupsi Thomas Lembong

Intro Assalamualaikum Wr Wb Apa kabar? Kembali berjumpa dengan saya Rizwan Arif dari Forum News Network Intro Keputusan Kejaksaan Agung yang menetapkan Tom Lembong atau Thomas Trikasi Lembong, ini mantan Menteri Perdagangan era Jokowi sekaligus sahabat Anisos Vedan sebagai tersangka korupsi dalam importasi gula itu terus bergema di media sosial. Ini juga kalau Anda amati pemberitaan-pemberitaan itu juga dipenuhi oleh berita-berita yang berkaitan dengan Tom Lembong. Dan kebanyakan ini kalau kita lihat publik menilai bahwa penetapan Tom Lembong dan kemudian dilanjutkan penahanan oleh Kejaksaan Agung ini sebagai tindakan politis atau lagah politis. Dan ini dikaitkan dengan Jokowi dan Gibran Raka Buming. Atau kalau sekarang ini di kalangan netizen. disebutnya Fufu Fafa. Jadi Thomas Lembong itu diduga menjadi korban dari Fufu Fafa. Dan ini jelas ada kaitannya dengan kontestasi antara Gibran Raka Buming dengan Anis Waswedan. Nah soal ini, di media sosial kalau saya amati, nama Thomas Lembong itu trending topic. Bahkan trending topic-nya itu sejak tadi malam. Setelah Kejaksaan Agung itu menetapkan Thomas Lembong itu menjadi seorang yang tersangka. Dan sampai sore ini, ini kan penertamanya selasa sore, sampai Rabu sore itu, nama Thomas Lembong atau hashtag Thomas Lembong itu masih merajai training topik untuk Indonesia ini. Bahkan beberapa tagar yang ini memang menggunakan para baser seperti fokus bekerja untuk rakyat, ini yang diharapkan bisa menimpa training topik Tom Lembong itu tidak berdaya. Jauh sekali kalau kita Amati ya, tagar Tom Lembong itu dicuitkan oleh ratusan ribu di akun Twitter, sementara fokus bekerja untuk raya itu hanya ribuan saja. Dan ini memang tidak terhindarkan kalau kemudian ada kecurigaan bahwa Tom Lembong itu, kasusnya ini ya, dia dikriminalisasi begitu ya, bukan semata-mata murni. Dan ini bukan karena persoalan soal dugaan korupsi, tapi lebih pada karena kasus politis. Apalagi sejumlah tokoh itu. memberikan semacam testimoni siapa sesungguhnya Thomas Lembong ini yang dikenal sebagai pribadi yang sangat lurus, termasuk juga Anies Baswedan. Jadi kendali Kejaksaan Agung itu sudah membantah bahwa kasus Tom Lembong ini dipolitisasi, tapi ini sulit untuk menafikan kecurigaan publik bahwa ya Thomas Lembong ini korban dari kriminalisasi oleh penguasa. Anies Baswedan melalui... Akun Instagramnya itu secara khusus dia menulis testimoninya tentang Tom Lembong. Teman-teman semua, terkait penetapan Tom Lembong sebagai tersangka, saya bersahabat dengan Tom hampir 20 tahun dan mengenalnya sebagai pribadi berintegritas tinggi. Tom selalu prioritaskan kepentingan publik dan ia juga fokus memperjuangkan kelas menengah Indonesia yang terhimpit. Tom adalah orang yang lurus dan bukan tipe orang yang suka neko-neko. Karena itu selama karir panjang di dunia usaha dan karir yang singkat di pemerintahan, ia disegani, baik lingkup domestik maupun internasional. Kabar ini amat-amat mengejutkan. Walau begitu, kami tahu proses hukum tetap harus dihormati. Kami percaya aparat tenaga hukum dan peradilan akan menjalankan proses secara transparan dan adil. Kami juga tetap akan memberikan dukungan moral dan dukungan lain yang dimungkinkan untuk Tom. Tom jangan berhenti mencintai Indonesia dan rakyatnya seperti yang telah dijalani dan dibuktikan selama ini I still have my trust in Tom dan doa serta dukungan kami tidak akan putus Kami ingin negeri ini membuktikan bahwa yang tertulis di penjelasan UUD 1945 masih valid Yaitu negara Indonesia adalah negara berdasarkan hukum restat bukan berdasarkan kekuasaan belaka mahtat Itu status yang diunggah oleh Anies Terspedan pada hari Rabu tanggal 30 Oktober 2024 hari ini ya. Kendati dia tidak terang-terangan menyatakan bahwa kasus Tom Lembok itu dipolitisasi atau dikriminalisasi. Tapi dari bahasa Anies yang saya kira kita cukup akrab gayanya memang seperti itu ya meskipun halus. Tapi kita bisa menafsirkan bahwa Anies itu menduga ini ya ada permainan hukum. Karena tadi dia menyatakan ini harusnya negara hukum itu restart, negara hukum bukan mahstat, bukan kekuasaan. Dia mencurigai bahwa ini ada permainan kekuasaan sehingga Tom Lembong pribadi yang dikenal sangat lurus itu kemudian dia dijadikan tersangka dalam dugaan korupsi importasi gula. Banyak. kalau Anda amati di media sosial itu yang memberikan testimoni soal Tom Lembong ini dan yang memberikan kesaksian ini memang banyak tokoh-tokoh jadi ya wajar kalau kemudian di media sosial itu orang lebih meyakini bahwa kasus Tom Lembong ini ya dia dipolitisasi begitu walaupun itu Kapus Penkom Kejaksaan Agung itu sudah membantah bahwa ini dipolitisasi kata dia kata Kejaksaan Agung bahwa Tom Lembong itu Sudah diperiksa 3 kali Dan itu sejak tahun 2023 Dan dari hasil temuan Dari BPK itu diketahui Bahwa akibat kebijakan Tom Lembong Yang mengizinkan Impor gula sementara Kondisi gula dalam negeri itu Sedang melimpah Dan tanpa koordinasi dengan Kementerian terkait, yakni Kementerian Perindustrian Kemudian negara itu dirugikan Sebesar 400 Miliar Nah justru pernyataan tadi bahwa itu sudah diperiksa pada tahun, sejak tahun 2023 itu malah menimbulkan kecurigaan. Karena berarti kalau tahun 2023 itu sama dengan kampanye Pilpres. Dan kita tahu bahwa Tom Lembong ini mendukung Anies Waswedan. Dia malah menjadi kutimnas, amin, dia menjadi kutimnas bidang ekonomi. Ini susah juga ini ya jadi kejaksaan agung walaupun mereka menjelaskan. bahwa itu sudah diperiksa sejak tahun 2023 dan sampai tiga kali diperiksa, malah itu dijadikan dasar yang menunjukkan bahwa itu ada kaitannya dengan pencapresan Anissa Sweden, karena itu ada masa kampanye. Ini memang agak sulit untuk tidak mengkait-kaitkan dengan soal itu. Makanya itu kemudian banyak yang mendorong untuk Kejaksaan Agung itu tidak hanya memeriksa atau melembong, karena kan setidaknya ini kalau di masa Presiden Jokowi itu ada sejumlah menteri. perdagangan. Kalau tidak salah ini sampai 5 atau 6 ya Menteri Perdagangan di eranya Pak Jokowi ini. Karena ganti-ganti. Karena Tom Lembong ini kan dia juga masuk menjadi Menteri Perdagangan itu melalui resafel dia menggantikan Menteri Perdagangan sebelumnya yakni Rahmat Gobel. Jadi Rahmat Gobel itu menjabat sebagai Menteri Perdagangan. Ini politisi Nasdem itu hanya satu tahun. Tahun 2014 sampai 2015. Kemudian digantikan oleh Thomas Lembong 2015 sampai 2016. Dan setelah itu kembali lagi ke politisi Nasdem Enggarty Astolukita. Itu cukup lama ini, 2016 sampai 2019. Jadi akhir periode pertama pemerintahan Jokowi. Jadi setidaknya itu ada tiga menteri, tiga menteri perdagangan maksud saya. Dan itu terjadi lagi pada periode yang kedua itu ada tiga menteri lagi. Yang pertama Agus Suparmanto, itu pada waktu itu adalah politisi PKB. Ini hanya juga sebentar. menjadi Menteri Perdagangan hanya 2019-2020, kemudian digantikan oleh Muhammad Lutfi 2020-2022, dan kemudian karena Lutfi ini juga pernah tersangkut kasus minyak goreng, tapi kasusnya tidak berlanjut, dia pernah diperiksa oleh Kejaksaan, itu dia kemudian digantikan oleh Zulkifli Hasan itu tahun 2022-2024. Nah dari... Mereka ini ternyata 5 orang yang sebenarnya yang diminta diperiksa. Atau tepatnya 4 orang tersisa ya. Thomas Lembong sudah dijadikan tersangka. Salah satunya yang mendorong agar menteri-menteri yang lain, menteri perdagangan di era Jokowi itu diperiksa juga oleh kejaksaan itu adalah Saidi Dhu. Ini manusia merdeka ini. Dia mencuit melalui akun media sosialnya. Dia menyatakan dia mendukung tindakan kejaksaan agung untuk mengusut kasus-kasus korupsi di masa pemerintahnya Pak Jokowi itu. Tapi dia mendorong jangan hanya Tom Lembong, karena dia punya data bahwa menteri-menteri perdagangan yang lain setelah Thomas Lembong itu juga melakukan impor gula, bahkan jumlahnya itu jauh lebih besar. Saedidu itu punya data kalau pada eranya Tom Lembong 2015-2016 itu impor gula sebesar 5 juta ton. Kemudian pada eranya Enggarty Astolukita itu 2016-2019 itu melonjak sangat tinggi jadi sampai 15 juta ton. Dan kemudian Agus Suparmanto itu 2019 sampai 2020, jadi hanya satu tahun saja itu impor gula sekitar 9,5 juta ton. Muhammad Lutfi itu selama dua tahun impor gulanya sekitar 13 juta ton. Dan Zulkifli Hasan, nah ini yang periode terakhir dari pemerintahan Jokowi itu. impor gulanya mencapai 18 juta ton. Sudah jadi rahasia umum, biasanya kalau berkaitan dengan impor-impor ini, ini ada permainan mafianya itu. Tapi kalau kita menyimak penjelasan dari Kejaksaan Agung, ketika gelar perkaram atau jumpa pers penahanan dari Thomas Lembong, penataan tersangka dan kemudian diikuti Thomas Lembong, itu kan dijelaskan bahwa Thomas Lembong itu, dia, seumpamanya ini kalau kita lihat, dia ini soal kebijakan. Dia memutuskan untuk melakukan impor gula, ini gula. Gula merah ya, yang kemudian diolah menjadi gula putih itu karena pada waktu itu Indonesia masih mengalami surplus gula. Dan kemudian dari keputusan Thomas Lembong inilah digunakan oleh Direktur Pengembangan Bisnis TPPI. Ini untuk bekerjasama dengan perusahaan perubahan swasta untuk mengimpor gula tadi. Dan ini katanya dari hasil BPK itu ditemukan penyimpangan bahwa harusnya yang boleh melakukan impor. Gula ini bukan perusahaan swasta tapi perusahaan BUMN Dan akibat itulah kemudian pemerintah itu mengalami kerugian sebesar 400 miliar Nah soal ini juga dipertanyakan misalnya oleh Refri Harun Yang menyatakan bahwa soal dugaan korupsi terhadap Tom Lembong ini kan baru potensi loss Bukan actual loss Jadi kalau itu kata yang terjadi hal semacam ini maka ya wajar kalau kemudian menteri-menteri lain juga bisa dipelidiki, jadi BPK juga harus bekerja untuk mencari temuan-teman itu, kalau potensial loss itu kan berarti itu kebijakan artinya belum terbukti bahwa Thomas Lembong itu menerima aliran dana dari korupsi itu katakanlah itu terjadi korupsi karena negara disebut rugi sampai 400 miliar rupiah dengan dengan Fakta-fakta semacam itulah, makanya kemudian banyak yang curiga bahwa ini bagian dari permainan politik dan mau tidak mau kemudian dikait-kaitkan dengan FUFUFAFA. Maksudnya Wakil Presiden Gibran Raka Buming berkaitan dengan kontestasi Pilpres nanti tahun 2029. Kenapa? Karena Tom Lembong ini, ini tulang punggung dari Anies Fosedan untuk mempersiapkan Ormas yang segera dilonsing dan... Diduga ini nanti ormas dari Anies ini merupakan embryo untuk menjadikan partai politik yang bisa mendukung Anies Baswedan untuk mencalonkan diri menjadi Pilpres tahun 2029. Walaupun ini kan sebenarnya tidak bisa langsung seperti itu ya karena partai kalau Anies Baswedan nanti membuat bangun partai dan ikut kontestasi pada milu 2020. Ini kalau Pilpresnya bersamaan dengan... Pemilu legislatif kan kita belum tahu berapa besar dukungan dari partai pendukung Andi Sosedan ini, atau partai perubahan lah, katakanlah kita dalam tanda petik. Walaupun ini belum berdiri partainya, apakah dia bisa memenuhi syarat, apakah partai itu lolos parliamentary threshold, dan kalau kemudian lolos parliamentary threshold, apakah juga kemudian bisa memenuhi syarat presidential threshold. Ini kan sampai... Sekarang ini belum ditetapkan berapa presidensial threshold-nya. Kalau keputusan Mahkamah Konstitusi, beberapa waktu yang lalu yang sudah diputuskan parliamentary threshold-nya itu adalah ambang batas suara untuk pemilihan kepala daerah mulai dari tingkat 1 sampai tingkat 2. Sementara untuk presiden, sampai sekarang kan belum ada perubahan-perubahan semacam itu. Tapi apapun juga, agak sulit untuk tidak dikait-kaitkan dengan upaya untuk terus menghalang-halangi anisias bedan. untuk bisa maju pada Pilpes 2029. Karena Pak Jokowi yang dikabarkan sebentar lagi juga akan membangun partai politik, akan memberikan partai politik, yakni mengubah ormas relawannya Projo menjadi parpol. Itu kan sudah dipastikan sedang bersiap-siap untuk mengusung Gibran Raka Buming maju pada Pilpes 2029. Dan Anies Fosedan ini pasti akan jadi potensial penantang Gibran dan bahkan mungkin akan... Berat untuk dikalahkan Gibran ketika Pak Jokowi sudah tidak lagi menjadi presiden. Gibran ini kan bisa jadi wakil presiden karena bapaknya. Kalau nggak ada bapaknya dan bapaknya tetap cewek-cewek di pemerintahan, saya pikir Gibran bukanlah kandidat yang pantas diperhitungkan. Ya karena itu ketika Thomas Lembong itu dijadikan tersangka, agak sulit untuk membantah ini ada unsur politik ya. Apalagi kemudian tadi kesaksian-kesaksian dari sejumlah tokoh termasuk Anissa Svedan bahwa Tom Lembong ini adalah pribadi yang... dikenal lurus, punya integritas, nggak mungkin dia main-main semacam itu. Kalau katakanlah memang dia melakukan kesalahan administratif, itu lebih pada kesalahan kebijakan, bukan karena korupsi. Dan kalau itu yang harus diadili, maka sebenarnya banyak sekali pejabat-pejabat kita yang harus diadili karena kebijakan mereka. Ini apalagi kalau kemudian dikaitkan dengan realitas bahwa seringkali terjadi permainan-permainan dalam soal impor ini. Apakah itu impor beras, impor gula, impor bawang putih dan sebagainya itu biasanya memang ada pengkinya. Nah ini kemudian kalau dikaitkan juga dengan menteri-menteri yang lain, menteri publik melihat kok ada perbedaan. Misalnya pada waktu kasus menteri perdagangan. Lutfi yang pada waktu itu juga diperiksa karena ada dugaan penyimpangan ekspor CPO, minyak goreng gitu ya. Itu kasusnya tidak berlanjut. Begitu juga dengan Menko Erlangga Hartarto yang sekarang kembali menjabat menjadi Menko. Itu juga sempat diperiksa oleh Kejaksaan Agung tapi kasusnya tidak berlanjut. Hanya saja kan kita kemudian tahu Erlangga Hartarto itu mundur sebagai Ketua Umum Golkar. Dan setelah itu kasusnya tidak berlanjut. berlanjut. Jadi orang banyak melihat ini kayak ada semacam barter, ada tekanan politik. Kalau Anda tidak mundur sebagai Ketua Umum Golkar, maka kasusnya itu akan diteruskan, dilanjutkan. Jadi ketika kemudian Erlangga Hartarto mundur, dan kemudian Bahlil menjadi Ketua Umum Partai Golkar, kasusnya tidak berlanjut. Jadi, itu persepsi di kalangan publik yang sulit untuk dibantah karena aroma bahwa aparat penegak hukum, lembaga-lembaga penegak hukum itu apakah KPK, Kejaksaan maupun Kepolisian itu digunakan oleh Penguasa untuk Jadi sandra dan tawar-tawar politik Itu sangat Arumanya sangat kuat, itu dilakukan Pada era pemerintahan Jokowi Nah kemudian kenapa, kan sekarang pemerintahnya Pak Prabowo, kenapa kok yang Disalahkan tetap Pak Jokowi Ya seperti penjelasan dari Kapus Penkum Kejaksaan Agung Tadi, bahwa kasus ini Sudah diselidiki sejak tahun 2023, jadi ini adalah Perkara Pemerintah yang masih tersisa dari pemerintahan Jokowi. Sementara Jokowi diketahui hingga sekarang itu masih terus cawe-cawe di kekuasaan termasuk bagaimana menentukan susunan kabinet pemerintahan Prabowo-Gebran. Saya Rizwan Arief dari Forum News Network. Sampai jumpa lagi. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.