Strategi paling efektif buat viral, buat omset naik, buat bisa menaikan algoritma, buat sukses adalah teman-teman buat anda yang mau belajar marketing hari ini hari yang luar biasa karena kita akan belajar tentang guerilla marketing tapi guerilla marketingnya lebih dahsyat lagi karena akan ada unsur-unsur artificial intelligence brother Aditya halo coach dengan senang hati cerita dong background lu apa sih? filsafat filsafat? serius? filsafat teologi mana coach?
kenapa larinya ke marketing? karena butuh duit coach saya punya adik ada 7 7, adek 7 Ian, Bella, Jensen, Evan, Albert, Gilbert, Agnes Nah jadi anak pertama harus pikir gimana caranya Aku Nasrani, jadi kalau di Filsafat Teologi orang pikirnya biasanya jadi pendeta gitu Padahal sebenarnya nggak begitu, pendeta itu nggak harus dari Filsafat Teologi Justru aku masuk Filsafat Teologi karena nanya sebenarnya Tuhan ada nggak sih? Kalau Tuhan ada, mana Tuhan yang benar? Dan lain sebagainya Makanya masuk situ, itu pun waktu itu antara Katolik, antara Kristen Itu masih Masih gak terlalu ini.
Nah pas masuk situ, dapet salah paham lah. Dapet salah paham, ada paman bilang, bagus masuk teologi jadi pendeta. Nanti itu ada kenalan, om satu tahun udah dapet mobil. Wah, di otak aku kan, masa kita cari teologi tujuan mobil gitu kan? Kecuali kalau bisnis beda.
Nah akhirnya aku bilang lah ke orang tua, aku bakal cari uang dengan caraku sendiri. Tapi jangan harapin dari konteks yang non-profit ini. Nah dari situlah aku gini, Gerilya sendiri nyari, ya makanya paling cocok sama gerilya marketing karena bener-bener ngegerilya Lulusan filsafat teologi mau jadi apa? Coba kalau ngeamarkan tempat coach Paling HRD, kenapa model kejujuran gitu kan? Ya, kalau nggak CS Ah iya Ya kan?
Yang ramah Iya, iya bener Bener-bener bisa membuat orang itu percaya Ya udah itu, makanya aku pikir kalau nggak gerilya nggak bisa jalan ini Ya udah dari situ lah coach Oke, oke Tapi mengenal gerilya marketing dimana? Di mana waktu itu? Online digital.
Guerilla Marketing itu kan konsepnya J. Conrad Levinson tahun 1984. Yang aku lihat di online, itu tuh kayak semacam mata kuliah wajib bisnis umum aja di sana gitu. Kayaknya hampir semua, ya kalau belajar sekolah bisnis administrasi atau manajemen bisnis, pasti ada satu mata kuliah 2 SKS lah tentang Guerilla Marketing. Nah tapi di Indonesia itu sesuatu yang jarang, unik.
Atau mungkin orang sering aja... Gerilya itu apa gitu Jadi gerilya marketing itu apa sih sebetulnya Gerilya marketing itu Temuannya J. Conrad Levinson J. Conrad itu Vice President di J. Walter Thompson Dia marketing agency salah satu yang paling besar Kliennya dia raksasa-raksasa Coca-Cola, BMW dan lain sebagainya Tapi dia ngeliat Sepertinya ada cara-cara kreatif Yang bisa Dipolain Bikin modal kecil Tapi impactnya itu bisa besar Contoh Contoh simpelnya nih Coach ya, contoh simpelnya Guerilla Marketing adalah ada satu brand namanya 3M, dia jualan kaca.
Kalau kita mau jual kaca, kita bilang kaca kita kuat, banyak yang bisa kita lakuin ya. Tapi kalau di brand promise mungkin kita misalkan pakai artis yang badannya berotot, misalkan Mas Aderai gitu ya. Terus pakai tagline, kaca paling kuat, dan segala macam.
Nah 3M pakai Guerilla Marketing pendekatannya simpel, di stasiun halte bus, di halte bus dia taruh duit sekian juta dollar. Di dalam kotak kaca real, duitnya real dipasangin kamera juga Dia tulis siapapun yang bisa pecahin Duitnya boleh diambil? Duitnya boleh diambil Serius? Wah dihancurin, ditendang, gak bisa Oh ada yang nyoba tuh?
Iya direkam dan itulah jadi konten marketingnya dia Itu kacanya itu kaca anti peluru yang dia taruh Jangan kan ditendang, dipake Ditembak pun gak bisa Ditembak aja gak bisa Tapi kan bukannya dia jualan kaca anti peluru TM kan produknya banyak Cuman kan ketika dia mau nge-brandingin itu kan Satu cara itu dia pake Nah di film marketing tuh mikir-mikir gitu Kalo ditanya Hmm kan jadi viral kira-kira modalnya berapa ya? modalnya sewa sewa ini aja sewa sepanduk itu kan sebenernya ya berapa sih sepanduk di halte bus gitu tapi dia switching sedikit dengan modal begitu cuma butuh satu tempat dan viral dengan sendirinya mungkin zaman itu memang online belum terlalu kuat kalau kayak zaman sekarang guerilla marketing itu salah satunya kalau dipakai di Mcdonald salah satu pendekatannya adalah pas pandemi orang kan selain butuh kehangatan perut butuh kehangatan hati ya yang Jaman pas kasir-kasir atau CS-nya McDonald's bikinin surat tertulis satu persatu kepada si pembeli. Misalkan kayak, misalkan saya adit gitu ya. Saya pesan McDonald's.
Tapi dapet surat dari McDonald's tulisannya Contohnya sehat-sehat terus ya Jangan lupa makan Kalo kamu rasa sakit minum vitamin C Dan segala macam-gala macam gitu Hal-hal simple Tapi pas kita dapet langsung pada diposting-posting-posting kan Gila ini thoughtful ada logo McDonald dan maksudnya kan itu modalnya apaan tuh surat, kan gak ada modalnya cuma kertas, nah jadi pendekatan-pendekatan model gitu gerilnya marketing aku lihat 95% 96% pelaku bisnis Indonesia kan UMKM Betul. Kalau kita mau pakai cara marketing, caranya korporat, udah pasti kalah. Pasti kalah.
Misalkan dia bilang nih, misalkan produk kecantikan. Apa strateginya misalkan? Endorsement artis.
Artis dia, followernya puluhan juta. Artis kita, followernya puluhan ribu. Karena budget kita kecil. Kita tawarin yang artis gede, kita nggak punya duit.
Kita pakai yang puluhan ribu, nggak ada efeknya. Ya orang kalau mikir, ya terus kenapa saya harus pakai kamu? Saya udah pakai endorsement artis. Tapi kok nggak ada hasilnya?
Ya karena kalau mau dia... Kalo diadu artis, kamu udah kalah artis sama dia Produk itu pake artis lebih gede Iklan digital mas Adit, saya gak ada efeknya nih Saya udah pake berbagai strategi digital marketing Iklannya, iklan berapa, budgetnya Budget berapapun pasti kalah Yang budgetnya gede, dia bisa miliaran sebulan Kita jangankan miliaran, target omsetnya aja cuma ratusan juta iiih bener bener bener nah aku liat makanya guerilla marketing kalau di UMKM, aku rasa itu cocok karena low budget, high impact nah cuma tinggal ngerti imajinasi berpikir aja Kalau di 3M kan mereka menonjolkan fitur kekuatan produk mereka memang benar-benar luar biasa dan ide nya itu memang brilliant sekali ya. pake 3M terus dicoba dipukul pake apapun gak bisa kalo UKM kan mereka nomor satu budgetnya tidak besar dan kreativitas untuk membangun guerilla marketing yang bener-bener viral itu kan tidak mudah kira-kira untuk men-trigger kreativitas itu gimana sih? siap coach Aku mulai dari fakta dulu ya, Coach. Faktanya, Gerilai Marketing yang dibikin sama J.
Conrad Levinson yang harusnya efektifnya buat UMKM. Faktanya, mungkin 90% pemakainya itu korporat. Makanya.
Jadi korporat yang punya dana besar malah menggunakan strategi low budget high impact. Pit Zahat kemarin yang pas kita lihat, dia selama ini kita harus pesen, nunggu, datang. Pas kemarin pandemi dia bikin size yang lebih kecil, dia taruh udah langsung ada... orang udah pizza jadi di pinggir jalan anak buahnya, pake tulisan dan segala macem, ya dia korporat besar, tapi dia yang paling mungkin masuk, ya logikanya dia pinter timnya anak buahnya pinter, pasti belajar ke rilam marketing di kuliahannya, yaudah ditinggal yang UMKM, udah makin kecil makin keteken, malah yang korporat makin kreatif, waduh udah pusing jadi faktanya memang coach, aku pun sebagai konsultan, klienku memang korporat jadi jujurnya UMKM kalau mau maju makin kreatif Mungkin faktanya adalah Aku gak percaya Ada banyak, mungkin ada tapi gak banyak Aku gak percaya ada banyak orang Yang bener-bener setelah dia berhasil membongkok satu bisnis Terus dia bakal share Ke pulau UMKM untuk kelas atau buku Berbicara berbayar berapapun, rahasia suksesnya dia.
Sekalipun kalau ada rahasia. Walaupun sebenarnya, ya aku sering nonton konten coach juga, sebenarnya sukses itu bukan tentang ada rahasia apa dibalik sukses, tapi tentang disiplin mengerjakan sesuatu yang sebenarnya boring. Benar.
Tapi, Tapi ya itu, kalaupun ternyata sukses itu rahasianya, aku nggak yakin ada orang yang mau share rahasianya. Nah, maksud aku adalah pelaku UMKM yang selama ini nggak bisa berjalan tentang imajinasi marketing kreatifnya, mungkin cara pertama yang paling efektif adalah dengan mempelajari cara perusahaan korporat membuat viral marketing. Tapi, ini kan Indonesia.
Aku fokuskan diriku Guerilla Marketing Value propositionnya Yang aku tawarin Guerilla Marketing Tapi customer segmentnya juga aku spesifikin Aku adalah Guerilla Marketing yang awalnya Hanya fokus untuk bisnis klinik kecantikan titik Guerilla Marketing itu udah spesifik Aku Aku terus makin spesifik lagi, karena menurut aku less is more lah gitu ya aku nyari profitable niche, ya dapet lah disitu efektif gak? buat aku pribadi, cukup buat menghidupi aku, keluarga, dan beberapa anggota tim lah jadi aku hanya menjadi guerilla marketing untuk klinik kecantikan di Indonesia Tapi itu... Sangat efektif. Maksudnya gini.
Ada nggak yang... Berhasil. Akhirnya melebar gitu.
Jadi ceritanya, kan gara-gara kita mau fokus ke klinik kecantikan, eh tiba-tiba ada... Bisnis lain, fashion, nular-nular gitu gak sih? Detik ini klien yang masih aktif dari beberapa tahun lalu adalah Tamrin Group.
Tamrin Group itu grup bisnis terbesar di Sumatera Selatan. Di bawah dia tuh ada Mercedes-Benz, Suzuki, Yamaha, Hino, Honda, Palemah Indah Mall, Hotel Ibis. Semua tuh klien. Tapi aku gak pernah blow up di Instagram. Kalau aku blow up, nanti orang pecah tuh buyar kan.
Mas Adit ini apa? fokusnya, yang aku selalu bawa-bawa adalah kalau aku bikin seminar untuk klinik kecantikan klinik kecantikan, klinik kecantikan jadi kan tertata, dia taunya mas Adit ini, Gerilya Marketing itu klinik kecantikan karena menurut aku kalau membuat korporat kenapa itu penting? kenapa penting untuk punya niche? kenapa penting?
karena aku gak ada modal maksudnya modalnya sedikit, kalau aku modal sedikit dengan teknik Gerilya, kita pakai pendekatan cari profitable niche profitable niche itu sederhananya adalah menurut aku Kan ada Red Ocean Ada Blue Ocean Ada satu istilah dari satu pembicara Aku jujurnya lupa persis kalau gak salah Namanya tapi dia bikin istilah namanya Pink Ocean Pink Ocean Tapi aku cukup paham maksudnya Red Ocean itu kan artinya Laut yang berdarah-darah Yang semuanya bersaingan disitu Dan sulit Blue Ocean biasanya dikuasain sama korporat-korporat Yang punya high teknologi Punya R&D kuat dan segala macem Pink Ocean itu Kalau kita bisa dapet semacam ceruk pasar Yang kecil Terlalu kecil buat korporat Karena korporat akan ngeliat contoh Contoh ya Coach ya Misalnya Coach di top Coach Indonesia Misalnya punya agensi marketing Walaupun mungkin gak dalam bentuk khusus marketing agency Tapi mungkin marketing agency Coach Gak bakal mau fokus ke klinik kecantikan Karena Coach kliennya banyak banget Tadi saya baru naik aja itu langsung telepon masuk Telepon masuk dan beragam Ngapain Coach fokus ke klinik kecantikan Tuh bisa nangin banyak klien Tapi kalau saya fokus ke klinik kecantikan dengan kekuatan Gerilla Marketing, saya terlalu besar untuk orang-orang yang baru join sebagai konsultan. Terlalu besar buat dia, tapi terlalu kecil buat coach. Akhirnya nggak ada yang nyentuh dia. Jadi pink ocean. Semacam lautan perawan yang nggak disentuh siapapun.
Ya, sekaligus juga memang belum ada yang benar-benar mengklaim hanya klinik kecantikan. Iya, gitu ya. Exactly. Oke, oke.
Nah ini menarik nih. Kira-kira kalau sebuah klinik kecantikan Gerilya marketingnya apa? Contoh Aku menerapkan gerilya marketing Ini teori yang aku bikin-bikin sendiri ya Tidak terbukti secara ilmiah Tapi terbukti secara lapangan gitu ya Jadi Pertama sampai detik ini Aku tidak pernah menawarkan jasa Eh saya konsultan nih Ayo ke tempat saya Selalu itu dari mulut ke mulut Karena bukannya saya mau gimana Tapi kalau saya nawar Itu gak bakal ada yang mau Misal beda lah Kalau misalkan top coach Indonesia Udah membangun portfolio yang panjang Dan segala macam punya sosok Orang tau oh ini top coach bikin iklan Orang bisa assign nelpon, sms, whatsapp Kalau saya itu siapa?
Ketika pertama kali memulai Orang gak ada yang kenal saya Jadi saya gak pakai cara itu Saya cuma pakai cara kalau satu berhasil Pasti mulut ke mulut, mulut ke mulut Salah satu strategi mulut ke mulut yang berhasil Adalah saya bikin namanya Social Media Listening Apa itu? Semua orang digital marketing Bikin strategi sosial media marketing contoh, cara algoritma instagram bikin konten viral ini contoh klinik cantikan aja yang saya tanganin dia, mereka bikin lah postingan klinik cantikan tuh selalu 100% lah isinya, edukasi dokter tips and trick facial step-step dan lain sebagainya fungsi treatment dan promo persentase diskon, atau paling before after testimonial, udah cuman disitu doang, nah menurut saya mau dikulik kayak apapun, yang paling kuat ya itu memang itu pilar-pilar konten yang gak mungkin berubah Tapi saya lihat di sosial media Kita kalau buka postingan Kan ada beranda Instagram lagi tuh ada beranda Betul kita mungkin akan mencari Siapa sih yang posting apa Tapi kalau kita yang posting Kita tuh aku pribadi Ngeliat Jadi lebih attached sama Instagram karena Aku penting Paling banget buat ngeliat berapa likesnya Siapa yang likes, siapa yang comment Buat aku jadi di sosial media Semua orang mau ngomong Semua pake mulutnya, tapi gak ada yang pake kupingnya Klinik kecantikan maksa Follow akun kami, kamu dapatkan diskon 5% treatment, maka saya akan segala macem-segala macem dia follow, dapet discount, abis itu dia unfollow pas dia keluar karena dia males ngeliatin postingan kayak gituan terus, ya kita juga begitulah saya juga gak bakal follow orang yang kontenet atau brand terutama yang konten itu melelahkan nah social media listening, simpelnya simpelnya adalah, satu yang diterjemahin ke saya itu jadi work instruction gitu admin frontliner Ini teknis banget ya, admin frontliner klinik kecantikan yang di front desk itu Dia punya tugas Bukan meminta pasien follow Instagram klinik, tapi kita harus memfollow Instagram pasien. Dia follow back nggak, nggak peduli.
Iya. Yang penting kita follow dia. Kalau sudah follow, follow, follow, follow, itu selalu udah SOP ketika bikin registrasi pasien baru. Kita follow. Pak IG-nya apa?
Bu IG-nya apa? Kan ada di kertas registrasi. Selalu kan dulu klinik umumnya minta email.
Saya tanya, email buat apaan? Nggak bakalan kita pakai. Minta username IG-nya atau Facebook-nya. Abis itu kita yang follow. Dia nanya, buat apa?
Karena rata-rata klinik pengen following sekecil-kecilnya. Saya bingung, buat apa following sekecil- Ini kan gak ada keren-kerenan following follower Ini kan ngomongin omset dan profit Follow sebanyak-banyaknya Nah di home kan muncul dong Yang muncul itu adalah pasien-pasien kita punya cerita Kita selalu interaksi Udah SOP, like, komen Sesuatu yang Jangan monoton Karena dulu sempet awal-awal Pas saya mention gini Mungkin gak jelas ke mereka instruksinya Monoton, semuanya mantap-mantap Pas ada berita duka cita Suaminya meninggal Hahaha Mantap, aduh selesai Itu terjadi Dan saya yang di komplain Mas Adit, ini kacau klien saya ngomel Oh pasien ngomel, gara-gara apa? Ternyata disalah, itu saya banyak belajar Nah setelah itu saya bilang harus sesuai konteks Nah sesuai konteks like komen like komen Dan kita nyari kasus Jadi setiap bulan saya targetin minimal itu 15 kasus per klinik Kasus itu minimal 15 Lebih banyak lebih bagus Klinik itu kan bisnis yang lifetime value Gak peduli dia Satu kali duitnya berapa, satu kali transaksi Tapi kalau klinik cantikan itu yang penting dia maintain terus Sampai 10 tahun ke depan masih di kita Jadi Aku pengen misalnya Anaknya si pasien graduation Kita kirimin bunga dong Dari klinik Suaminya masuk rumah sakit Kita kirimin buah, kalau bisa kita datengin ke rumah sakit Toh pasien klinik itu Itu gak Gak terlalu banyak kan, memang klinik itu Ehm apa, nis banget ya Paling pasien cuma ada 10, 15 Satu nih, tapi omset bisa 1 miliar per bulan Karena sekali transaksi besar Kalau gitu kan kita harus ada penanganan khusus Nah kasus itu aku cari Kirimin buah, kalau suaminya sakit, suaminya sakit belum tentu dia posting, tapi kalau dia posting biasanya dia lagi cari perhatian kalau dia lagi cari perhatian, kita cuma misalkan itu cuma turut cepat sembuh dan segala macam itu biasa, listeningnya sampai di tahap, kalau si frontliner lihat, ih sakit pokoknya dia udah lihat, ada peluang kasus udah di SOP, misalkan kalau ada graduation anaknya ulang tahun dianya, happy anniversary dan segala macam selalu langsung lapor ke supervisor atas, supervisor yang ngeliat database-nya kan gampang, nama username... Ini pasien siapa, alamatnya mana, nomor whatsappnya berapa, hubungin kita mau kirim sesuatu Dan itu ngebangun loyalitas pasien Karena masalahnya klinik kecantikan sekarang, omset gak pernah naik adalah Selalu cari strategi gimana cara merekrut pasien baru Padahal, jangan kan pasien baru Ini pasien yang udah dateng aja gak mau dateng lagi Kalau dia udah dateng aja gak mau dateng lagi, ngapain cari pasien baru? Ini orang udah dateng, dia gak mau dateng lagi Berarti ada masalah di loyalitas Tapi sekali ngelakuin itu, yang jadi mulut ke mulut di pasien adalah ini Dia sama klinik, bukan cuma sekedar terhadap pasien, dia ngerasa ini klinik gila, ada pasien yang udah 1-2 tahun udah gak ke klinik ini, udah pindah misalkan, anggap lah ke klinik butek gitu ya butek klinik misalkan, dia ke klinik butek tapi setelah 2 tahun ini ya biasanya jadi pasien, pas suaminya sakit, jangankan klinik butek mau kirimin sesuatu, klinik butek saya yakin tidak tau kalau suaminya si pasien sakit, tau dari mana, karena dia gak listening social media, dia cuman Ya itu.
Nah, saya lihat social media listening itu sebenarnya ada jasanya buat korporat. Masalahnya itu kan mahal banget. UMKM nggak mungkin mampu. UMKM pakai cara gampang, yaudah follow si pasien, terus yaudah ikutin aja di beranda. Dengan cara itu aja, grillin marketing pendekatan ke situ, itu efektivitasnya mungkin, ya, mungkin 3-4 kali lipat daripada pakai strategi untuk rekrutmen pasien baru.
Oke. Keren banget ya, keren banget ya Jadi pada dasarnya kita membangun relationship yang baik dan lebih real Bukan hanya sekedar like, follow, komen Itu kan sesuatu yang tidak real Nah ini bener-bener real Begitu ada kasus, kita memberikan komen, komennya lebih tulus Dan akhirnya membuat engagement yang real dengan si customer Bagaimana mendesain sistem supaya si front line ini bisa Atau tugas dari social media listening ini bisa berjalan sesuai dengan apa yang kita mau Karena kan berarti kan ada orang yang kerjanya ngeliatin Instagram setiap hari gitu kan Iya Gimana? Gaji karyawan, klinik kecantikan aku bagi tiga satu gaji duduk Dua gaji KPI, tiga komisi. Gaji duduk itu bener-bener kalau dia cuma datang doang. Datang dia duduk dia dibayar, tapi kecil.
Tapi aku nggak cuma bagi dua langsung ke marketing bonus gitu. Gaji KPI adalah dia dapat ini, nggak peduli mau pasien itu berapa pun omsetnya, yang penting lakuin aja KPI sesuai target, dia dapat gaji. Nah gaji KPI itu kalau buat frontliner ada beberapa, salah satu KPI-nya adalah 15 kasus SML, social media listening. Udah, kalau dia nggak mencapai itu ya dia nggak dapat gaji. Gimana cara mencapai kasus?
Kalau dia nggak follow, dia tarik terus tuh caranya. Tetetetetetetetet. Nah nanti kan ada bobot-bobot KPI dan segala macam, tapi itu juga, Itu yang aku bikin buat ngontrol. Oke, oke. Ini menarik.
Nah, kalau untuk dapetin customer baru, apa yang... Oke. Gerilya marketing apa yang bisa dilakukan? Customer baru, sepengalamanku, Ini gerilya marketing nggak terlalu gerilya-gerilya banget, karena nilai kreatifitasnya menurutku minim. Hmm.
Tapi lucunya, yang aku nggak paham adalah, ini efektif alatnya, budgetnya murah. Ya bisa dibilang gerilya, tapi sebenarnya nggak perlu pemikiran imajinatif kreatif manapun. Tapi lucunya, rata-rata bisnis tidak melakukan itu.
Tidak melakukan. Mau yang korporat besar, mau yang korporat kecil. Serius?
Apa itu? Namanya... Custom audience lookalike di Facebook ads.
Custom audience lookalike di Facebook ads adalah, kita tuh bisa mengupload. Nomor telepon, nama klien kita, pasien kita ke meta Tanpa mengganggu privasi mereka Jadi si Facebook nggak bakal jadi nge-boost iklan ke mereka Buat apa? Dia udah jadi pasien kita, kan kita nyari pasien baru Betul, betul Kita cukup upload data minimal tuh 100 database Iya Nama, nomor telepon, country code, sama gender Udah dibikin upload, setelah udah di upload Kita akan minta dia, tolong iklankan ke orang yang yang mirip dengan database ini dengan budget segini udah jelas jauh lebih efektif dan gimana caranya mesin learningnya meta mengetahui orang yang mirip, ini contoh simple kita pake instagram gratis karena mereka dapet duit dari iklan kita pake whatsapp gratis tapi gak ada iklan whatsapp dapet duit dari mana?
di facebook whatsapp dapet duit dari facebook dan instagram whatsapp dapet duitnya dari facebook ya ini look like audience ini salah satunya contoh misalkan, ini cuma cara berpikir Saya nggak membongkar rahasia, algoritma apapun, ini cuma contoh cara berpikir. Misalkan, pasien kita orang Jakarta Utara, Kelapa Gading lah. Mereka tergabung ternyata tanpa sengaja tergabung.
Mereka juga nggak tau, nggak saling tau kalau mereka di klinik kecantikannya sama. Ada satu grup WhatsApp, misalkan isinya ada 150 perempuan. Wanita posyandu tertentu atau wanita arisan RW mana lah gitu ya. Ini grup yang biasanya pasti selevel ekonomi. Atau...
atau mama-mama kelompok orang tua murid sekolah Taiwan School gitu. Betul. Yang kemungkinan di satu sekolah itu kan level ekonominya mirip-mirip.
Nah level ekonomi, usia, kebiasaan dan segala macam mirip-mirip. Kalau ternyata tanpa sengaja data... habis yang kita upload, ada 15 orang yang ternyata adalah orang tua muridnya di sekolah ini, dan tergabung di grup itu. Ya WhatsApp dengan jelas mengetahui bahwa ada kemungkinan pola yang sama, orang-orang di grup itu juga. Di orang tua lainnya di...
Iya, berarti bisa jadi dia... Dia tuh target pasarnya tepat. Ditargetin lah iklan kita ke mereka.
Di Facebook mereka, Instagram mereka. Make sense, make sense. Tapi yang bakal dikomplain adalah, Mas Adit semenjak saya pakai Facebook local audience, reach iklannya lebih kecil daripada reach yang biasa.
Jadi kalau orang pengiklan kan ngitungnya cost per click dan segala macam. Berarti cost per clicknya jadi lebih mahal nih. Cost per ininya jadi lebih mahal. Ya iyalah karena memang yang dulu itu seratus mungkin. Tapi warna-warni.
Nah kalau kita targetnya cuma warna merah, Ya sekarang cuma dapet 50 tapi merah semua Ya mendingan 50 merah semua dong Nah itu salah satu cara dapetin yang baru Dan sejauh ini Itu efektif dan aku gak ngerasa itu sesuatu yang kreatif Karena itu emang fungsi fitur meta Yang aku lihat orang SMP tuh bisa pake itu Iya tapi tidak dioptimalkan ya Exactly Kalaupun dioptimalkan mungkin gak Tadi tuh gak berbicara Kita nyari whatsapp group Misalnya Penjual properti Atau WhatsApp group investor property Untuk mau jualan property yaudah kita cari aja WhatsApp groupnya Bahkan seperti yang Kost tadi bilang Si Meta ini karena si WhatsApp Dapet duitnya dari Facebook Kita tuh gak perlu secara Gerilya nyari WhatsApp group itu Mereka kan udah otomatis mikirin dan nyariin di machine learning karena udah yang penting mereka bisa mikir dengan berbagai cara siapa yang sepola sama ini udah jalanin, cuman kadang-kadang aku di komplain, ah tetep saya udah pake bener ada yang pernah bilang, saya pake look like audiensi yang meta ga ngefek ke saya, selalu nih pertanyaan saya langsung begini oke Pertama, tau dari mana nggak ngefek. Apakah pasien baru yang datang ditanya, Ibu tau dari mana? Nggak, dia nggak tanya.
Nah coba, dia nggak ada monitoringnya, kontrolnya nggak ada. Semisal dia bilang, biasanya dokter selalu ngomong gini, Tapi Mas Adit... Saya kan tau lah, saya ngobrol-ngobrol sama pasien.
Ya saya inget lah, paling cuma ada 3 atau 4 pasien. 3 oke ya, 3 atau 4 pasien. Per pasien kira-kira average sales berapa?
2,5 jutaan. Kan beli laser dan segala macam. Berarti kalau 4 pasien, 10 juta.
Saya tanya, iklannya berapa duit? Ternyata cuma iklan Ya kalau iklan terus dapet 10 juta, itu pun cuma one time value Belum lagi kalau dia loyal Itu mah worth it banget Ya iyalah dok Berarti iklannya green aja ya Kadang-kadang mereka tuh masih gak percaya Banyak ya Iya Ya itu sesuatu yang sebetulnya sangat-sangat Simple, sederhana, cuma Ya namanya cara kerja marketing kan sangat Unik ya Bisa jadi karena mereka mereka lihat, ngasih referensi, referensinya yang datang. Ya, bisa jadi. Bisa jadi. Ternyata itu juga merupakan salah satu cara guerilla marketing.
Kalau untuk membangun referral system dengan para customer yang sudah ada, apa sih sebetulnya yang membuat orang mau memberikan referensi? Karena aku kasusnya di klinik kecantikan, ini sesuatu yang sangat sulit. Orang di klinik kecantikan, habis dia... Botox ngilangin kerut Filler nambah volume medagut segala macem Terus ditanya, kamu kok kayak cantikan? Dijawabnya, iya saya pakai jeruk nipis Dia kagak mau bilang kalau dia di treatment di klinik cantikan Jadi dia gak mau cerita bahwa Datang dari klinik ini, saya ini Nah jadi semakin segmen ekonomi pasiennya itu menengah ke atas Semakin sulit untuk membangun referral system Tapi kalau dia segmen ekonomi yang menengah ke bawah Referral systemnya super mudah sekali Gimana caranya?
Pakai teknik vouchering By one get one Orang yang by one get one peeling facial Terus misalkan Jangka waktu expired facial Atau peelingnya itu satu bulan Dia tidak mungkin dia yang pakai Karena peeling itu kan ada semacam downtime Dia pegang voucher sayang dong Satu gratis, dia pasti ngajak temennya Itu bisa jadi salah satu Voucher ya Voucher by one get one itu yang paling simple dipakai Untuk SOP klinik santikan Buat dapat referral, itu cuma salah satu Kalau green line marketing itu berapa banyak? Banyak sih strateginya. Nah, guerilla marketing itu kan sebenarnya semacam pendekatan kayak semacam digital marketing, Coach.
Jadi itu cuma kayak aliran aja ya. Nah, tentang strateginya itu kita bisa imajinasiin tanpa batas, Coach. Berapa?
Bisa puluhan, bisa bahkan ratusan mungkin ya? Sangat beragam. Tapi syaratnya, karena ini ngomongin sesuatu yang kreatif, semakin kita spesifik ke satu bisnis, ide guerilla marketingnya semakin banyak. Semisal ada satu agensi marketing yang umum, siapapun...
Marketing agensinya Dia kalau gak fokus Cuma nanganin klinik kecantikan Terlalu tumpul Nanti dia akan mikir Apa ya apa ya Karena dia nanganin semua jenis bisnis Wah itu Biasanya dia cuma Ibaratnya kopi pasta aja Susah Nah kalau aku cuma nanganin Klinik kecantikan toh Ya muncul semua idenya Jadi banyak ya Nah itulah keunggulan Yang susah diambil Ya ya ya Oke mantap AI ada hubungan gak Dengan klinik marketing Nah Ini contoh ya coach Ini aku dulu Ya di ledekin Waktu AI muncul itu aku diledekin katanya ini mah mambo jambo marketing. Sama salah satu, ya salah satu pendiri korporat tertentu di ini, Clubhouse. Ketika aku sharing tentang si pendekatan AI, waktu jam di Clubhouse coach aku sharing tentang AI.
Terus dianggapnya ini mah mambo jambo, AI itu mesti terlalu jauh dan gak bakalan ada efeknya lah dan segala macem. Tapi aku paham maksudnya, pebisnis gitu memang mereka ngeliat yang real di depan mata mereka. Contoh.
Waktu itu, ada aplikasi namanya Face Peep, apalagi itu ya. Aplikasi itu merubah muka orang jadi tua. Yang zaman dulu tuh, yang AI pertama, viral-viral itu, merubah orang mukanya jadi tua.
Udah gitu dong, sama nge-face swap. Mereka ngumpulin database foto Nah biasanya foto, nomor telepon, email Dan segala macam-segala macam yang berkaitan selanjutnya Di Indonesia Mungkin belum langsung diimplikasi Makanya dianggap mambo jambo Maksudnya ya ngomong besar Tapi di luar negeri udah terimplikasi Salah satu brand Fashion atau kecantikan aku lupa persisnya Tapi targetnya adalah Afrika Amerika Jadi Dia bikin model, modeling buat Kan kalau kita iklan, misalkan ada fotonya Fotonya itu, foto orangnya Itu bukan manusia real Fotonya AI Tapi maksudnya, ya sekarang kita tinggal bikin pakai beberapa alat, AI, udah muncul foto gitu juga. Tapi bukan sekedar foto. Misalnya, dia targetin jual brand kecantikan di satu wilayah suku Afrika Amerika, atau keturunan Afrika Amerika, di satu wilayah tertentu.
Maka di wilayah itu, database foto dari aplikasi yang udah masuk tadi di Facepeep itu, mukanya dikumpulin, mukanya dibikin pola, pake teknik tequila effect. Tequila effect itu neuromarketing yang ngomong... Gini, semabuk-mabuknya kita minum tequila dan pesa di bar, kalau ada orang manggil nama kita Adit, kemungkinan besar kita tuh pasti nengok.
Karena itu kata yang paling indah dan segala macam yang paling kita ingat dan paling kita sering dengar, ya nama kita sendiri, Adit, Adit, Adit. Aku lupa, kalo ga salah namanya Tequila Effect. Apapun namanya itu, tapi intinya kita kalo ngeliat iklan, orangnya mirip sama kita, itu pasti lebih notice daripada orang random artis siapa.
Kayak kita ngaca gitu ya. Exactly, dan mungkin dia kaget, ini artis siapa kok mirip gue. Nah pola itu dipake, dibikin jadi iklan.
Kan itu smart banget, dan dengan AI itu mudah banget. Oke, oke, oke. AI itu cuman nih, saya kasih database, bikinin yang wajahnya mirip sama ini.
Serjadi udah. Aku kumpulin tuh artis-artis terkenal wajahnya kayak gimana dikumpulin jadi wajah artis baru. Bisa jadi.
Jadi yang ideal gitu ya. Bisa jadi. Untuk produk skincare.
Bisa jadi. Tapi memang kalau yang di US yang real udah dipake itu adalah dia justru ngambil dari wajah si calon konsumen. Jadi calon konsumen yang dia targetin, wajah-wajahnya itu ditaruh terus dipolain sama AI, terus itu dijadiin model. Bukan cuma tentang model ini AI jadi gratis nggak berbiaya, kan tetep biayain si AI.
Desainernya, tapi Yang luar biasanya adalah Itu efektif banget ke bisnis mereka Aku lupa persisnya berapa kali lipat Omset mereka kan mereka AB testing Nih kalau pakai muka artis berapa Ketika mereka pakai muka AI ini berapa Itu efeknya luar biasa, karena semua orang Banyak banget yang nanya ibaratnya di kolom komen Ini artis siapa, model siapa, karena Nggak masuk akal, mukanya itu terlalu familiar Tapi kan Sepola, jadi Ini apaan gitu Wah itu menarik sekali, itu cuma salah satu printil yang Itu udah berjalan dari tahun 2021 Clubhouse ya coach ya? Iya Itu udah dari 2021 Bukan hari ini yang baru bikin foto itu Itu udah jadi duit di Amerika Dan kita selalu terlambat kan? Iya Dan sekarang AI sudah bisa sampai ke sana ya? Waduh Sebenernya AI dari dulu Itu kecanggihan luar biasa Kebetulan yang sekarang ini adalah Hasil lebih cepat dengan harga yang lebih murah Makanya viral Dari dulu AI mah udah dipake sama korporat-korporat Tapi balik lagi UMKM gak bisa nyentuh Iya karena mahal Iya banget Nah sekarang tuh yang Kenapa AI viral? Karena murah dan cepat Kalau AI yang gak murah dan cepat gak bakal viral AI itu dari dulu US dan segala macem Udah mumpuni pak Korporat-korporat udah pake AI Tapi buat UMKM ini pertama kali muncul Tapi lucunya balik lagi Ini Indonesia kan Di Indonesia sesuatu yang seperti ini Dianggapnya wajib diwaspadai Hati-hati ini sama AI Bisa jadi pusat alat Pemfitnahan, bisa ngedit muka Nah sekarang nih, AI kan yang dipakai buat ngedit muka Ngedit muka coach Dari jaman Photoshop pertama kali berdiri juga kita bisa ngedit muka Cuman dulu ngedit muka harus bayar Orang desainer Photoshop Terus bayarnya lumayan mahal dan lama proses ngedit muka Merubah muka gitu Kalo pake AI, murah, cuman misalkan 50 ribu, dia pencet, aplikasi sempet-sempet Semua juga bisa ngedit, sebenernya cuman berubah adalah Lebih cepet doang dan lebih murah Tapi kalo tentang teknologi face swapnya itu mah dari jaman dulu Juga udah berjalan Iya bener-bener Ia jadi masuk deh Aku bingung kita selalu begitu.
Selalu ngerem, ngerem, ngerem, ngerem, ngerem. Wah ini maksudnya, ya contoh AI. Setiap kali ngomongin AI marketing, selalu dikaitin sama revenge porn.
Yang revenge porn itu adalah video porno yang wajahnya ditampilin, wajah orang misalkan mantan pacar kita atau orang yang kita deket kenal kita tempelin ke situ. Dan segala macam. Ya itu memang faktanya menurut beberapa survei, dianggap memang AI itu seringnya dipakai lebih banyak buat negatifnya daripada positifnya.
Menurut mereka. Ya kalau pisau dipakai orang buat ngebunuh setelah pisau ditemuin, ya kan kita nggak harus ikut-ikutan ngebunuh pakai pisau kan? Dan bukan pisaunya yang jahat, tinggal kita pakai aja buat potong.
Tapi sekarang itu. Kalau kita mau ngomong tentang AI, orang di awal tentang, tapi AI kayaknya bahaya deh, kayaknya harus diregulasi. Ya memang ada betulnya sih, kalau nggak diregulasi bisa membunuh banyak bisnis.
Wah gila ya. Ada satu aplikasi AI, kita kasih instruksi, misalnya... Saya mau bikin video tentang bagaimana bumi diciptakan Cuma itu aja instruksinya Kira-kira ya 3 menit lah 2 menit, 3 menit Keluar video dengan durasi yang kita mau Dengan narasi yang...
Nggak ada suara robotnya. Bukan kayak, weka, weka, weka. Suara robot tuh yang Google punya.
Bener-bener kayak suara narator profesional. Dengan... Apa ya?
Dengan efek-efek video editing Bener-bener bagaimana bumi diciptakan Keren gak lu? Gila Dan harganya murah atau mahal coach? Ya murah lah Kan gila kan? Murah Itu tuh sangat terjangkau Maksudnya kalau kita Bukan hire orang bikin begitu butuh berapa karyawan dan berapa bulan bikinnya gitu kan Cepatnya minta ampun, cepatnya minta ampun Ya kita mau bikin konten misalnya tentang Ceritakan tentang evolusi Artificial Intelligence Bikin tuh Dan itu akurat lagi Akurat Gila ya, emang gila Coach Tapi sejauh mana bisa dimanfaatkan oleh UKM. Kalau kayak gitu.
Ih, karena murah. Sebenarnya UKM tuh langsung bisa gerak, Coach. Tapi masalahnya di kreativitasnya ya berarti ya. Iya.
Sebenarnya cuman kendala tuh cuman satu nih. Orang kalau udah dikejar. anjing mulutnya udah berbusa gitu kita lihat anjing gila nih kita pasti lari coach nah rata-rata kita tuh nggak ngejar AI marketing kreatif gara-gara ya itu belum ada urgensinya karena ya bisnis saya selama ini begini-begini aja aja berjalan aja. Nah nanti kalau udah ada urgensinya udah gak berjalan, barulah dia kejar segala macem. Ya itu aku rasa salah satunya tuh.
Karena gak ada urgensi aja mereka gak kejar. Viral marketing itu masuk gerilya marketing gak? Exactly. Dan kata viral marketing itu dari tahun 1984. Itu J. Conrad Levinson tuh udah mainin ke situ.
Viral marketing. Ada gak sih cara atau satu trigger untuk membuat konten jadi viral? Oke. Ini cuma bercanda ya.
Kalau mau viral itu Berantem aja sama artis Cepet tuh ya Maksudnya kita lihat deh Podcaster terbesar di Indonesia Artis-artis yang baru Pokoknya ya sama Karena itu persis sama di klinik kecantikan Dokter kecantikan yang paling terkenal di Indonesia Yang bikin rame Yaudah Marketing itu jangan terlalu rumit Marketing itu simple Kita tuh suka Kalau ada berita baik ya biasa aja Tapi kalau ada berita buruk tentang si Anu Atau si Anu Yaudah itulah yang kita suka ikutin gitu kan Kalau ada kecelakaan di tengah jalan kita semua tuh yang bikin macet tuh kitanya gitu Bukan kecelakaannya kita yang Lihat ada apaan sih? Nah itulah tuh penyebab macetnya tuh kita itu Nah gara-gara itu sebenarnya Kalau di Indonesia tuh masih super simple Cuman memang kadang-kadang berbenturan pasti yang mahati nurani Dan itu memang aku gak pake di grillnya marketing Karena ya oke satu profit jelas target Tapi kan manusia kan hidup juga ada nurani Apalagi orang kreatif itu nganggep marketing itu seni Kalau marketing itu seni Maka berantem sama artis kayaknya sih gak ada fes Value-nya deh, ibarat kata gitu Ya makanya Bukan ada podcaster Indonesia yang terbesar itu Berantem sama artis, tapi memfasilitasi Siapapun yang berantem buat Nambil, lihat aja Klub, bukan klub lah ya Restoran yang semi-klub gitu ya Dia bisa disediain ring Itu menurut aku tuh kreatif banget Dia tau, karena berantem Itu adalah konten yang menarik, dan dari dulu Orang tuh suka ngeliatin orang berantem Berantem tinjuk lah, anak muda sekarang Nonton, main gamenya tuh Kreatif game-game berantem tembak-tembakan lah. Atau berantem ngerebutin satu bola, bersebelas lawan bersebelas lah. Pokoknya yang namanya berantem tuh pasti seru.
Orang kalau berantem di tengah jalan tuh kita ngeliatin. Nah karena berantem seru, jadi yang berantem-berantem kemarin cuma di online-online, dibikinin ring tiju berantem beneran. Yang biasanya cuma berantem di online, sosial media masing-masing, akhirnya dibikinin podcast, udah lu berantem di podcast gue. Pokoknya berantem is viral di Indonesia. Drama lah ya.
Dan spesifiknya berantem. Pokoknya kalau dia berantem, dia konflik sama satu orang, rata-rata viral itu gara-gara konflik. Kalau ada konfliknya, dia udah tinggal bikin kubu. Karena itu, pakai tekniknya tribe marketing.
Tribe marketingnya kode Nisantoso lah yang sering nekenin itu. Tribe marketing itu simpel. Cari satu kubu, bikin kubu lawannya, bikin sampai mereka tuh bisa fanatik dan panas, udah jalan semua. Jadi selama kita nggak punya dua kubu itu, belum kebut untuk tribe, yaudah nggak bisa. Oke oke oke, good idea.
Oke, so, jadi kalau dari sisi bisnis ya, really marketing, sekarang ini tren di luar dari AI, apa yang perlu dipikirkan oleh teman-teman marketing, selain dari iklan atau mungkin viral marketing, sebetulnya... Yang paling mendasar sekarang ini trendnya kemana sih bisnis itu? Oke.
Ini menurut aku jawaban yang paling mutakhir kalau setiap kali ada yang nanya perbaruan algoritma social media kayak apa sih kok supaya kita viral gitu ya? Jawabannya adalah strategi paling efektif buat viral buat omset naik, buat bisa menaikin algoritma, buat sukses adalah berhenti mencari semua itu. Karena algoritma itu berubah-berubah. Terus-terusan ya? Iya, algoritma akan selalu berubah dan kita nggak akan pernah benar-benar tahu algoritma itu gimana.
Algoritma kan simpelnya Instagram semua punya algoritma cuman bikin gimana caranya orang main Instagram lebih lama. Gimana caranya orang nonton YouTube lebih lama. Lebih engges, lebih lama, lebih engges.
Udah mereka targetnya cuman itu. Jadi mereka segala macam dirubah cuman supaya bisa lebih lama dan lebih ini. Kita tuh pusing mikirin mereka itu. Tapi mereka itu, persis kayak Google. Google di algoritmanya selalu bilang, kami selalu berusaha menjadikan ini semakin manusiawi.
Jadi kalau di Google buatlah artikel yang paling manusiawi. I see. Yang dibacanya bukan buat dibaca robot.
Kan kita tau kalau di Google kita bikin artikel buat dibaca sama robot. Itu pake pengulangan kata-kata dan segala macem itu pusing Orang beneran baca gak seru Pada akhirnya algoritma Google akan memprioritaskan artikel yang paling manusiawi Dan segala macem dan segala macemnya Jadi menurut aku Kalau tadi pertanyaannya adalah gimana caranya Atau gambarannya yang paling praktis buat para UMKM Menurut aku pertama Stop mencari viral Karena mencari viral itu ngabisin tenaga Yang ada malah yang real duitnya gak dijalani Yang real duitnya ini Mencari Mencari Duit yang uang yang Udah ada di depan mata itu, banyak kreativitas Yang bisa digali Setidaknya, aku selalu Saranin buat ngegali ini Adalah marketing Itu harusnya adalah Hasil dari bisnis model Bukan memaksakan Produk apapun atau jasa apapun harus berhasil Di marketingnya dengan strategi A, B, C Nah, bisnis model yang bagus Ibarat kata, tanpa di marketingin pun Berjalan, tapi dengan marketing Itu jadi stimulus langsung 10 kali lipat Tapi kalau dari awal bisnis modelnya buruk Maka marketing apapun gak efektif Cara menghancurkan bisnis yang tercepat adalah Viral marketing Kalau dia nasi gorengnya gak terlalu enak Dia bisa bertahan 12 tahun Anggap nih Ada 1 juta penduduk di sekitar dia Setiap bulan 100 orang makan Dan 100 orang kecewa gak pernah balik lagi Tapi dia masih punya 12 juta Dan mereka gak cerita-cerita ke yang lain Yaudah 100 orang besok ganti lagi 100 orang besok ganti lagi Sampai 12 tahun akhirnya semua orang udah nyobain nasi goreng ini Dan akhirnya semuanya udah kecewa Baru dia tutup selama 12 tahun Tapi gara-gara dia viral Sekali viral jebret Makan nasi goreng ini jadi seperti Ironman Dan segala macam Wah udah viral, cuma 1 bulan cukup viral Semua orang ngantri panjang Abis itu mereka makan semua Abis itu viral, gak enak Apaan tuh gak worth it harganya segini-segini Tutup udah tahun depan Padahal dia harusnya bisa berjalan 12 tahun Jadi cara mematikan bisnis tercepat adalah marketing Nah bisnis model yang simple Yang Prof. Renald Kasali selalu ngomongin-ngomongin Dan mungkin beberapa kali juga coach bahas, ya bisnis model ya mungkin bisa dicari lah di konten, gak mungkin bahas tentang bisnis model tapi bisnis model simpelnya adalah bagaimana bisnis itu berjalan struktur atau tubuhnya itu namanya bisnis model di 9 blok itu nah 9 blok bisnis model itulah nanti yang bakal spesifikin marketing ini bisa berjalan nah lucunya berarti jawabannya adalah bagaimana marketing yang paling efektif yang paling efektif jangan memulai dari marketing mulai dari bisnis model, marketing itu hanya bentuk channel untuk value proposition ke customer segment hmmm Membentuk customer relationship di blok 4 yang kita inginkan. Nah, jadi kalau orang yang belum tahu bisnis model mungkin agak bingung kalimat barusan.
Tapi kalau abis ini cari bisnis model, itu akan paham. Oh iya gitu ya, marketing itu menjawab antara itu doang. Iya, ini nggak gampang juga buat si UKM untuk menerapkan sesuatu yang dikerjakan oleh korporat-korporat besar yang timnya sudah komplit, yang orangnya sudah banyak. Iya, sementara UKM timnya terbatas. Grille Marketing sebetulnya sangat-sangat reasonable Penggunakan AI, menjalankan konten yang relevan, konten yang manusiawi Saya rasa itu keren banget Konten manusiawi itu sangat luar biasa karena yang kita pikirkan bukan algoritmanya tapi konsumennya Keren, keren, keren Dan mungkin konklusinya adalah menurut aku Kalau tadi aku dari super nang grill ya marketing Tapi ternyata ujung-ujungnya Marketing itu harus hasil dari bisnis model Artinya pemikiran bisnisnya harus kuat Itu yang lebih penting daripada marketing Produknya harus enak Produknya harus benar Skincare oke viral Tapi ternyata sebetulnya gak efektif Itu juga gak bagus Jadi sederhananya bisnis model aku maksudnya adalah Customer segmentnya spesifik Value propositionnya Jelas unik menjawab kebutuhan tapi kompetitor belum main disitu Dan lain sebagainya Itu kan bukan sesuatu yang mudah Dan memang bisnis itu bukan sesuatu yang mudah Makanya bisnis gak banyak bertahan Tanpa bermaksud apapun Ya coach saksinya lah ya Menurut aku Gak ada nilai yang penting Sepenting mindset di bisnis Betul Mindset, baru skillset, baru toolset Marketing sesederhana skillset aja Toolsetnya mungkin tadi, Facebook ads, TikTok, apa segala macem Tapi yang paling penting mindset Jadi kalau temen-temen yang nonton disini merasa kalau gitu langkah pertama saya apa nih?
praktisnya apa? sekarang saya harus ngapain? menurut aku cek Top Coach Indonesia aku gak promosin, nanti kalau di apa di tempat lain aku mungkin promosi mereka tapi maksud aku adalah yang diubah tuh mindsetnya dulu iya bener cek Top Coach Indonesia cari instagramnya atau ya semua informasi yang ada coba cari ada kelas apa yang terdeket atau pelatihan apa yang terdeket Lucunya gini, mereka selalu bilang, lucu nih Selalu nanya gini, ah saya gak mau belajar dari orang-orang yang sukses yang udah di panggung Mereka udah sukses mah gampang Mereka jualan kelas, jualan seminar, gampang Mereka udah sukses, mereka orang tuanya kaya raya Punya privilege Oke, yang orang tua kaya raya Raya-raya gak usah didengar misalkan Karena udah punya privilege Walaupun gak gampang Tapi gak apa-apa Misalkan yang gak punya uang Tapi berhasil nembus dan sukses Dan konkret berhasil dan lain sebagainya Ketika dia dia udah sukses, terus dia bilang, ah, emang mereka punya bisnis? Bisnisnya apa?
Ya, dia bilang, bisnisnya saya adalah consulting agency, bisnis saya marketing agency. Terus prinsipnya gini, saya mah cuma mau denger orang yang bener-bener sudah jutawan. Kalau orang itu sudah jadi triliuner, barulah saya denger, nih, sorry-sorry ya, triliuner itu, kegebekalan juga mau ngajarin kita. Itulah kenapa, orang tuh gak bisa bilang, males ya belajar di...
di kampus ya, dosen-dosen bisnisnya bukan pebisnis itu dosen-dosen bisnis yang di Universitas Harvard dan segala macam itu bukan pebisnis karena dia dosen, kalau dia pebisnis dia tidak jadi dosen mana ada nih, coba orang yang udah jadi pebisnis lancar, gak mau dia jadi dosen, ngapain coba kostum, kostum, ayo jadi dosen ya mungkin dosen tamu boleh lah tapi ngapain gitu, gak boleh karena itu gak mungkin lah kita belajar dari orang-orang yang udah selesai itu, kalau kita mungkin, kebetulan punya relasi yang deket, yaudah kita bisa belajar dari dia tapi kalau gak kita mau belajar dari siapa ya carilah guru, nah kalau kita Kita bisa kuliah, kuliah bisnis. Ya kuliah bisnis. Tapi kalau nggak kuliah bisnis, mau nunggu kuliah bisnis. Ya salah satunya lewat seminar, conference, buku.
Apapun caranya yang bisa dijalanin, dijalanin. Bukan tentang brand apapun. Mungkin nggak harus top coach. Tapi detik ini ya kalau kita cari coaching, bisnis, ilmu bisnis. Ya pasti munculnya top coach Indonesia.
Benar, benar. Saya bahkan juga ngikutin berita bahwa top coach Indonesia saking terlalu dominasi. Sampai persis ditiru SEO-nya, SEM-nya.
Seperti mirip, tapi ketika di kontak kok nongkrong. Nomor teleponnya beda agensi Aku ngikutin sekali, nah ketika itu terjadi Aku bilang berarti Top Coach Indonesia ini Satu-satunya cara kan untuk melawan dominator Itu adalah yaudah AQ Misalkan ada brand, brand air mineral Misalkan AQ gitu ya Ini brand AQ nih karena Udah terlalu kuat, gimana caranya? Udah bikin dia palsuan AQ aja Iya bener-bener, kayak taksi semuanya Warnanya biru Udah begitu aja Artinya maksudnya Top Coach itu Udah yaudah, maksudnya track record dan segala macam Udah gak usah diragui Tapi yang penting balik lagi, sekalipun Coach Tom datang ke rumah satu persatu orang yang nonton Youtube ini Terus Coach Tom kasih tutorial bertahun-tahun, tetep aja mereka bisa masuk kiri keluar kanan kalau dia nggak dikejar sama anjing gila Bener, kalau nggak dipraktekin Bener ya Iya, betul.
Gojek lagi ada iklan lucu tuh ya. Humor marketing. Humor marketing.
Humor marketing. Nah, lucunya, aku tuh baru pernah denger humor marketing tuh dari CMO-nya Gojek, dan dia bikin... bikin kelas waktu itu humor marketing, aku baru pertama kelihat ih bisa juga ya ternyata ada humor marketing itu kan aliran marketing aliran marketing gila ya, mereka pake humor buat dan itu efektif lah, efektif banget itu sebetulnya sudah banyak di di apa namanya, iklan-iklan menggunakan plesetan-plesetan humor marketing itu kan banyak, iya tapi yang bener-bener diseriuskan menjadi sebuah aliran itu, exactly Adit thank you bro I thank you so much, I thank you sampai ketemu di Surabaya Yes, thank you so much.
Teman-teman belajar apa hari ini? Kalau saya boleh recap sedikit ya, bahwa Anda sebagai pengusaha memang tidak boleh berhenti untuk berkreasi. Tapi kreasi itu juga bisa menggunakan tools yang sudah ada, mulai dari Facebook ads ataupun Instagram ads, yang memang realistis atau relevan dengan Anda.
Tapi kata kunci yang paling penting menurut saya adalah, buatlah konten yang manusiawi. Itu the best. best, bisa dipake dan viral gak viral anda engage dengan customer-customer anda saya Tom MC Ifle, jangan lupa subscribe salam pencerahan bisnis pasti maju