Transcript for:
41 Pemahaman Kalam Khobariyah dalam Balagoh

Alhamdulillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahirrahmanirrahim.

Alhamdulillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahirrahmanirrahim.

Alhamdulillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahirrahmanirrahim. Kita akan teruskan pengajian kita, Balagatul Quran. Dan kita masih pelajari tentang Agrodul Khobar al-Balagiyah Tujuan dan maksud jumlah Khobariyah Dari sudut ilmu Balagoh Walaupun secara umumnya Agrodul Khobar hanya ada dua, yakni Faedatul Khobar dan Nazimul Faedah. Tetapi ada Agrodul Khobar al-Balagiyah yang lain.

Dan yang kita telah pelajari, yang pertamanya, yaitu Isharud-Dufi, kalam khobari, bertujuan untuk menzahirkan, menyatakan, menunjukkan ketidakmampuan diri. Isharud-Tahassur, Menazahirkan, menampakkan, menunjukkan kekecewaan, penyesalan, atajub, rasa kagum. Dan yang ketiganya, keempatnya, At-Tamani dalam Khobar bermakna At-Tamani. Dan yang kelima, Al-Inqar.

Terima kasih telah menonton Terima kasih. Terima kasih. Terima kasih.

Khm, Hai berikut adalah agrodul khabar al-balaghiah Selain yang telah dipelajari izharudu'fi izarutahassur ata'ajub atamani Yang kelima tujuan kalam khobar uslub khobar dari segi balagoh yakni bermakna ingkar al-ingkar Ingkar bukan bermakna kafir, tetapi ingkar bermaksud menidakkan, tidak mengakui kewujudannya, itu maksud ingkar disini. tidak mengakui kewujudannya. Sebagai contoh, banyak firman Allah SWT dalam surah At-Tawbah ayat 91. Surah Tawbah ayat 91 A'udzubillahimnashaytanirrojim Bismillahirrahmanirrahim Laisa ala dhu'afa Wala ala marabba Wala ala aladhina la yajiduna ma yunfiqoon haraj Iza naswahu lillah wa rasulih ma'alal muhsinin min sabil wallahu ghafurur rahim Ayat ini berkaitan dengan kewajiban berperang semua Pemumin saat itu khasnya, bila telah tiba arahan berperang, wajib keluar pergi berperang. Tapi rupa-rupanya ada golongan yang diizinkan, yang dikecualikan.

Orang-orang itu ialah laisa ala du'afa Tidak ada asalnya laisa haraj Haraj laisa isim laisa letak di belakang Laisa harajun Tidak ada kesalahan, tidak ada dosa Sehingga tak patut untuk dicela Ke atas orang-orang yang lemah Tiada dosa, tiada kesalahan, dan tiada patut untuk dicela ke atas orang-orang sakit. Tiada dosa, tiada cacat cela, tak patut dicela atas orang-orang yang La yajidu nama yunfikun. Orang-orang yang tidak mendapatkan apa yang mereka hendak nafkahkan. Orang lemah Tentu tidak boleh berperang, orang sakit diizinkan untuk tidak ikut berperang, orang yang tidak punya biaya pun dibenarkan untuk tidak ikut berperang.

Jadi diingkari maknanya diakui atau tidak diakui kewujudannya. Tidak diakui kewujudannya Apa kewujudannya? Kewajiban berperang Wajib perang Kewajiban berperang itu diingkari Tidak diakui adanya Itu makna Ingkar disini Tidak diakui Kewujudannya Apa yang dimaksudnya wujudnya apa? Wujud kewajiban peperang. So, kewajiban peperang tidak diakui adanya.

Atas siapa? Orang lemah, orang sakit, dan orang yang tidak punya biaya. Apabila mereka ikhlas karena Allah, ikhlas karena Rasulnya. Orang-orang ini, walaupun tidak ikut berperang, karena kewajiban berperang memang tidak ada atas mereka, tidak diakui kewujudannya, tidak boleh dicela, tidak boleh disalahkan, tidak boleh dianggap malas, tidak boleh dianggap derhaka. Ma'alal muhsinin amin sabil.

Tidak ada jalan. atas orang-orang yang berbuat baik maksudnya tidak ada jalan untuk mencelah atas orang-orang yang buat baik sungguhpun mereka tidak ikut berperang mereka masih dianggap orang-orang yang muhsin Karena kewajiban berperang tidak lagi wujud atas mereka. Tidak adanya kewajiban berperang atas mereka karena sebab-sebab yang bukan mereka ada-adakan, tapi sebab syara'i. Contohnya, du'afak.

Itu bukan mereka yang mengada-adakan sakit, barang pasti bukan mereka yang menghendaki sakit. Mereka tidak punya biaya untuk berperang. Inilah yang dimaksud ingkar Jadi ingkar maksudnya bukan ingkar mengkufuri tidak Ingkar maknanya yakni mengingkari menafikan kewujudannya Sebab perang adalah wajib Tapi kewajiban itu diingkari kewujudannya Itu bahasa Balagoh kewajiban peperang itu diingkari kewujudannya atas siapa? 1, 2, 3 dan 1, 2, 3 ini walaupun tidak ikut sama berperang karena memang tak wajib berperang mereka tidak boleh dicela tidak ada alasan untuk mencela mereka ma'alal muhsinin min sabil Bahkan mereka, walaupun tidak terlibat dalam peperangan, Allah masih beri gelaran pada mereka, orang-orang yang berbuat baik. Lebih daripada itu, Wallahu Ghafur Rahim.

Wallahu Ghafur Rahim. Inilah agama. Jadi rupanya tidak semua orang yang tidak menunaikan perintah agama ini orang yang tak baik.

Boleh jadi mereka yang tidak menunaikan kewajiban agama karena mereka, karena kewajiban itu memang tidak ada. Memang tidak ada. Jadi tidak berdosa. Mereka tidak menulikan kewajiban agama Mereka tidak berdosa, mereka masih muksin Bagaimana orang yang tidak menulikan kewajiban agama dianggap tidak berdosa? Ya, sebab Kewajiban menulikan perintah agama tadi tidak wujud atas mereka Itu maksudnya, yakni dinafikan kewujudannya tidak berjalan Allah SWT mahadir dalam perkara ini sehingga walaupun perintah agama yang hukumnya wajib ini mesti dilaksanakan tapi rupanya tidak berlaku bagi semua orang kewajiban agama taklif perintah sungguh pun hukumnya wajib rupa-rupanya tidak berlaku bagi semua orang ada yang Di, apa, istilahnya ada yang di, bukan dikecualikan, ada orang yang memang tidak diwajibkan, boleh tak itu kepadanya.

Memang tidak ada kewajiban apa-apa, kewajiban tadi tidak berlaku pada orang tadi. Kewajiban itu memang tidak berlaku pada orang tadi. Tidak berlakunya suatu kewajiban atas seorang itulah namanya ingkar. Ingkar disini maksudnya.

Jadi sedikit pun tidak melakukan apa-apa kesalahan. Sedikit pun tidak ada apa-apa haroj. Tidak ada ruang, tidak ada jalan untuk mereka dicela.

Sabil Ma'alal muksilin amin Sabil Tuh Jadi kalam ini kalam Khobariyah Jumlah Khobariyah Bentuk Khobari Tapi bukan sekadar hendak memberitahu bahwa orang-orang ini tidak ada dosa, sungguh pun tidak berperang, bukan, tapi lebih daripada itu. Kesimpulannya dari segi istidlal, rupa-rupanya ada, tidak semua perintah agama, sungguh pun ia wajib berlagu bagi semua orang. Kalau kita balik susunannya, untuk membolehkan orang itu wajib, termasuk orang yang wajib menuliskan perintah agama, ya mesti ada syarat-syarat tertentu. Bila syarat tertentu, keadaan tentu tidak ada, maka kewajipan pun tidak ada. Itulah keadilan Allah SWT.

Allah tidak membebankan satu kewajipan kepada mereka yang tidak diberi kemampuan sedikit pun melakukannya. Itu satu keadilan yang luar biasa. Perintah Allah sungguh pun wajib, Allah tidak akan bebankan kepada hambanya yang tidak punya kemampuan sedikit pun untuk melakukannya.

Dan yang maha mengetahui orang itu mampu atau tidak mampu, tentulah Allah SWT yang menilai. Ya, bener-bener. Seseorang tidak boleh mendakwa dirinya tidak mampu.

Kalau kemampuan diri itu diserahkan pada kita yang mengukurnya, ya, mungkin kalau bab perintah mungkin merasa... Tak mampu. Jadi susah. Mungkin bab perintah merasa tak mampu. Bab suruh itu tak mampu, suruh ini tak mampu Kalaulah kemampuan itu kita Tapi mungkin bab yang lain mampu Bab jalan mampu, bab makan mampu, bab melancong mampu Tapi coba kalau bab Menghafal Quran Alhamdulillah Sudah tua Ingatan tak lagi-lagi Biasanya orang kan mengaku Sudah berumur bila bab yang baik-baik Iya itu Ini orang Myanmar bukan orang sini Dan Allah tahu itu Allah tahu Katalah kenapa Sembayang hanya parokaan Kalau 8 rokaat Imam baca Surat panjang-panjang Haraplah Maklum bukan muda lagi 8 rokaat Panjang Imam baca Surah panjang-panjang Walah alah Wahab berdiri tadi Lebih kurang hanya 5 menit Jalan 5 hari Bias, enggak ada masalah Kenapa kita jalan 5 hari Merasa muda, tapi sholat 5 menit Merasa tua Itu pertanyaan yang perlu diat masing-masing Saya tidak menyindir, saya melanggar terus Terus langgar Agama kena jujur, kena terbuka Itulah maksudnya Bicara agama kena terbuka dan jujur Nggak ada selindung-selindung Saya masih ingat pesanan guru saya dahulu Jika suatu saat kamu ingin jadi baik Katanya, syarat untuk orang jadi baik Ada syarat dia Syarat pertama yakni, kamu mesti berani bercakap jujur pada diri sendiri Yang kedua, kamu mesti belajar untuk berani mengakui kesalahan.

Belajar berani mengakui kesalahan itu luar biasa susahnya. Kalau menyalahkan orang, tak perlu belajar tinggi-tinggi. Menyalahkan orang itu tak perlu. Ya, inilah. Jadi, lagi sekali, yang tahu Allah, siapa tu'afak itu, siapa mamarid itu, siapa yang tak ada ma'ayun fikun, itu Allah yang menilai, bukan kita.

Sebab kalau kita yang menilai, pasti tidak objektif. Pasti bersifat subjektif. Pasti bersifat subjektif.

Itu yang kelima Yang keenam Yaitu unnafiyu Penafian Unafiyu itu penafian Dan biasanya Bentuk penafian ini lebih Kuat sebenarnya daripada Larangan Biasanya Dalam bentuk penafian lebih kuat daripada Nahi Contoh, umpamanya ada papan iklan ke, tanda peringatan ke, umpamanya dilarang Jangan buang sampah merata-rata, itu larangan Jangan buang sampah merata-rata Itu nahi Ada yang lebih berkesan, bukan dalam bentuk nahi, bentuk nafi Terima kasih karena Anda tidak membuang sampah. Jangan bising. Itu nahi.

Tapi terima kasih Anda tidak bising. Atau boleh juga dalam bentuk nahi. Sebagai yang lebih kuat.

Baik, ini nafi. Jadi bila nafi itu maknanya sesuatu itu tidak boleh ada. Begitulah. Tidak ada alasan untuk melakukannya Sebab namanya nafi, nafi kan benda yang di tiadakan Yang tidak boleh ada Firman Allah SWT dalam surah Al-Baqarah Ayat yang ke-197 A'um la himna shaitanir rajim Al-hajju ash-shurum ma'lumat Haji itu tidaklah dilakukan pada bulan-bulan yang ditentukan Ash-Hur Ash-Hur jama'nya Shahrun Shahrun jama'nya Ash-Hur Ada Shahrun jama'nya Shuhur Jadi ada dua haji itu pada bulan-bulan yang diberikan.

Syahrun Tumufrat Syahrun Nanya bulan Jamak dia ada dua Ash-hur pun boleh Contohnya dalam ayat ini Ash-hur Shuhur pun boleh Ash-hur bulan-bulan Shuhur pun bulan-bulan Hanya saja, karena ini bahasa Al-Quran walaupun bentuknya sama, sama-sama jama' tapi karena sirohnya berbeza maka penggunaannya pun berbeza syahrun yang dijamakkan menjadi ashur wazanya ab ulun Syahrun Afulun Ashurun Contohnya dalam ayat yang sedang kita pelajari ini Ianya yakni jama' killah Jama' itu namanya jama' killah Jama' killah itu yakni bentuk jama' Yang menunjukkan bilangan antara 3 hingga 10 Yamak yang memiliki bilangan 3 hingga 10 Ya, maknanya lebih 3 lah Lebih daripada 3, tapi tak boleh lah Lebih 10, maksimum 10 Berbeza dengan syuhur Ful Syahrun, Fungulun, Syuhur Syuhur pun bulan-bulan juga Itu namanya Jamak Kasroh Jamak Kasroh Jamak Kasroh, yang ini bentuk jamak Yang merupakan bilangan lebih daripada 3 hingga tanpa had Tiga dan seterusnya, tanpa had. Empat, lima, enam, empat puluh, lima puluh, seratus, ribu, dan seterusnya, dan seterusnya. Itu syuhur, itu ful, tanpa had.

Kalau Ashur hanya 3 hingga 10 Sebab itu dalam ayat ini Allah SWT berfirman Sesungguhnya haji itu Al-Hajju, haji, pelaksana berhaji Hanya pada Ashur maklumat Sebab bulan-bulan haji Ya kan hanya berapa bulan ya? Bulan haji hanya berapa bulan? Tiga Sawal Bilqadah Bilkijah Tapi ketika Allah bicara tentang jumlah bulan dalam satu tahun Jumlah bulan dalam satu tahun berapa ya?

12 Karena 12 lebih daripada 10 tak boleh gunakan Ashur Mesti gunakan Shuhur Mesti gunakan syuhur karena lebih 10 Pemahamannya dalam surah at-taubah Ayat yang ke-36 Dalam surah at-taubah ayat 36 Hidung saya dan tengkak saya ini tersumbat Jadi susah nak nafah Hai nafas lalu hidung betul sumbat takak betul sumbat jadi nafas saya melalui telinga ya memang Saya termasuk makhluk unik Nafah Hidung tak boleh, tekak tak boleh Jadi nafah Di dalam surat taubah Ayat 36 Kan disitu Allah berfirman Inna iddatash-shuhuri Indallah hithna ashara shahran Tengok Inna sesungunya iddatash-shuhur Bilangan bulan-bulan Inna sesungunya iddah itu bilangan Shuhur itu bulan-bulan Indallah disisi Allah Hithna ashara shahran Dua belas bulan Fi kita billah Karena Allah, karena bilangan bulan dalam suatu tentu 12, dan 12 itu lebih 10. Maka tak boleh. Inna idatal ash-shur. Salah lah. Tengok bahasa Al-Quran, sangat teliti sekali.

Terjemahan Melayunya sama saja, ash-shur pun bulan-bulan, shuhur pun bulan-bulan. Kenapa berbeza? Itu tadi ya penggunaannya ya Yang Ashur itu jama' Qillah Ya ini bentuk jama' Yang negara bilangan 3 hingga 10 Yang Syuhur yakni Kathrah tiga dan seterusnya seterusnya sebab itu untuk cerita tentang ibadah haji al haju ash hurum ma'lumat tak boleh al haju shuhurum ma'lumat terjemahan sama aja Terjemahan sama, bahasa Melayunya Faman farodofihin alhajjah Maka siapa sahaja Yang telah Memfardukan Atas dirinya Pada bulan-bulan yang ditentukan Untuk melakukan ibadah haji Orang itu dah Nak wajikan dirinya, nak melakukan Farduh haji pada bulan-bulan yang ditetapkan tadi bermula daripada bulan sawal hingga 10 atau hingga 13 itu lukicah setelah lepas sembahyang raya puasa terus terbang ke Saudi dan mengikuti ibadah haji ya, dan memang waktu itu bulan haji itu dan buat haji ifrat buat haji ifrat jadi dia kena berikhram selama 70 hari tak mengapa lagi bagus untuk jadi orang baik melatih diri untuk jadi orang baik ya buatlah haji Ifrat tolak satu sawal Insyaallah jadi orang baik cukup berhati-hati lebih banyak di masjid tak berani macam-macam ya saya yakin kesannya berbeza lebih banyak di majid tak nak duduk dengan tanah buah jalan-jalan tanah ini Apalagi cari penginapan yang 5 km dari masjid.

Jangan di Hilton. Yang 5 km, yang satu bilik 16 orang. Garanti tak akan balik ke penginapan. Lebih banyak lagi.

Itu rahasia untuk khusus ibadah. Pasti akan lebih banyak di masjid Tak pikir ini Tapi nak balik ke perhinapan pun 15 orang Jauh, kan enggak duduk di masjid Masya Allah Lagi pula makan cari sendiri Kan alah memang tak akan jalan mana 70 hari sentiasa dalam keadaan ikhram Huff, luar biasa Sesiapa yang sudah mevardukan, vardu atasnya Haji Pak Pada bulan-bulan haji tadi, ini, Ini kalem khobariyah, nih. La rofas, tiada rofas, tiada percampuran suami-istri.

La fusuk, tidak ada fusuk. Pembuatan fasik. La jidal, tak boleh gaduh, tak boleh bebalah. Ini adalah kalam khobari Maksudnya, yakni menafikan Rafas, fusuk, jidat Memang tidak boleh ada Tidak boleh ada sama sekali Wa ma taf'alu min khairin Apa saja kebaikan Yang kamu lakukan Ya'lamuhullah Pasti Allah mengetahuinya Tazawaduh Carilah bekalan ulehmu Fa'innah maka sesungguhnya sebaik-baik bekalan itu adalah takwa taku ini takwa oleh muhakan aku jadi yang dimaksudkan penafian itu maksudnya tiga benda ini memang tidak ada jadi bila ada mana menyalah ya Bukas kadal larangan Dinafikan semasa kewujudannya Jadi bila ada, ya memang tidak boleh Contoh umpamanya ya Buah durian, hingga setakat ini Tidak ada Buah durian berasa chili Kan, tidak ada ya Mangga Berasa chili Kan tidak ada lebih kuat penafian ini lebih kuat walaupun nahi contoh ya kadang-kadang lebih menyentuh perasaan kadang-kadang tanda-tanda iklan disuruh katalah sila berderma sila berderma di kotak Silahkan masukkan derma Anda di Pak ini, paham ya? Silahkan Itu kan bentuk arahan kan?

Bentuk arahan, jadi bila kita tak buat pun Ya dia suruh kita buat, tak apa, rasa tak Tapi coba kalau Terima kasih Karena Anda menderma. Lalu kita. Eh.

Saya tak derma. Kenapa terima kasih pula. Dia lebih menyentuh. Sebenarnya. Susunan itu.

Kan. Terima kasih. Karena Anda. Demikian juga.

Bentuk larangan. Penafian lebih. Ini. Walaupun ada.

Nahi. Lebih keras. Nahi lebih keras. Seperti menang satu hari. Saya pernah melihat satu.

Pada iklan. Yang. Memang sangat keras lah Dilarang kencing disini Kecuali anjing Iya saya pernah lihat Dilarang kencing disini kecuali anjing.

Di Bandung banyak ilan-ilan seperti itu yang senang ada dengannya. Maknanya, kalau awak nak buat juga, awak anjing lah. Akhirnya tak ada yang berani kalau dilarang kejuang air di sini.

Masih ramai yang melanggarnya. Kalau dilarang buang air disini, kecuali anjing. Jadi kalau nak buah juga, maknanya anjing lah. Kan lebih. Ya sesekali buat macam itulah.

Dilarang parking disini, kecuali orang gila Mungkin nantikan Buat soal pula, tiba-tiba ada orang parking Oh gila Nafi Tidak boleh rofas Rofas, insyaallah senang dielakkan Fusuk, susah Perbuatan fasik Jidal pun kena di ini, tapi tengok jidal Masya Allah depan Kaabah depan Hajar Aswad jidalnya kuat, fusuknya kuat kan depan Hajar Aswad biasanya jidalnya kuat jidal itu, tolak sana tolak sini itu jidal itu itu berbuatan fasik wah tidak boleh sama sekali Dinafikan sama sekali Ini annaf you Dan ada juga kalam khobari, kalam ini kalam khobar, susunan khobar, tapi bermaksud amar, bermaksud suruhan, ayat berita tapi bermaksud suruh. Jadi kita kena buat bukan hanya Ah dia beritahu saja rupanya Tak dia bukan beritahu Dia bukan memberi satu Dia menyuruh Si mutakalim Menyuruh Bukan hanya sekadar memberitahu sesuatu Contohnya firman Allah SWT Dalam surah Al-Baqarah Ayat yang ke-228 Al-Baqarah 228 A'udzubillahimnashaytanirrojim Bismillahirrahmanirrahim Wal-mutallakatu Dan perempuan-perempuan yang diceraikan Mutallakatu Maknanya perempuan disini menjadi objek Lelakinya menjadi suami, jadi subjek Jadi perceraian yang dilakukan oleh suami Sebab ada perceraian berlaku subjeknya istri Ada perceraian berlaku subjeknya istri, ini subjeknya suami, kesan hukumnya berbeza Kalau perceraian itu pelakunya suami namanya tolak Kalau perceraian itu pelakunya subjeknya istri namanya Hulu, kesan hukumnya berbeza Kalau lebih jauh lagi, bila perceraian itu berlaku Karena tolak, maka punca perceraian itu ialah Sebabnya itu adalah istri Dan bila perceraian itu berlaku karena hulu, punca perpisahan rumah tangga tadi ialah suami. Jadi ada bezanya.

Kita biasanya terlalu umum, asal cerai saja, itu salah. sebab kita hanya punya satu istilah cerai ada tolak, ada hulu, ada fasa jadi kurang lengkaplah memahaminya sebab itu bila percerai Itu berlaku dengan sebab Tolak, bila suami Nak rujuk Tidak perlu izin istri Memang tidak perlu izin istri Tapi karena Orang memahami Hanya cerai saja, cuman lah Tak perlu izin, tak perlu ridha pula Salim lah nama dia Kena bizakan mana huluk Mana tolak Sebab tolak itu suami Pelakunya dan selama ini Suami yang dirugikan Tolak itu suami yang melakukannya Kenapa suami menceraikannya? Ya selama ini dia yang dirugikan oleh istrinya Bahasa muda Suaminya dah bertanggung jawab Dah baik Dah hebat Suami teladan lah Begitulah Suami yang betul-betul teladan Semua kewajiban dah ditunaikan 100% suami yang paling cemelang gemilang terbilang katalah apalagi yang nah dan sepatunya perempuan tadi bertuah punya suami seperti itu suami dah cemelang gemilang terbilang kan kan hebat apalagi yang nah istrinya tak merasa bersyukur tapi istrinya asik hilang coba kan suami yang Dirugikan kan?

Jadi pikir, kalau terus menerus saya menjadi suaminya, dia jadi istri saya, ini rugi saya sentiasa dizalimi ini. Saya gunakan hak saya, ceraikan dia. Bila ceraikan, mungkin istrinya baru sedar.

Lah, sekarang saya sudah kehilangan mutiara. Saya sudah kehilangan tempat berganu. Wah, menyesalnya luar biasa si perempuan tadi. Bukan si lelaki yang menyesal.

Perempuan sedar rupanya saya kehilangan nikmatnya. Kan? Si suami masih pikir-pikir lagi.

Cuman aja gitu. Sedangkan istrinya Dah merasa kehilangan segala-galanya Pasti istrinya akan Selalu berharap Suaminya segera Merujuknya kan Pasti mengharapkan bila suaminya rujuk Bila Bila suaminya rujuk tak perlu ridah Dalam kes seperti ini Dalam kes seperti itu Bila dia rujuk makin cepat Makin bagus Sebab merasa kehilangan Dan bila suami merujuk pun kena berfikir matang dan terbuka lah Maknanya kalau rujuk kena bersedia lah menerima kekurangan istrinya yang selama ini Ya Allah itu tadi lah, kenapa macam itu? Jadi, salah faham tentang cerai itu akhirnya. Seolah-olah, yang jadi mangsa istri saja. Belum tentu.

Belum tentu. Karena ada mungkin yang jadi mangsa suami. Suami jadi mangsa. Lainlah kalau istrinya dah cemelang, gemilang, terbilang Istri suaminya pula asyik hilang Nah ketika itulah istri dirugikan Istri dalam kedudukan dianiaya Waktu itu diberi pilihan oleh Allah Nak terus bersabar dengan kirinah suami Atau hendak menggunakan hak Untuk minta diceraikan Kan adil Kesan hukumnya Berbeza Nah ini kes suami Menceraikan istri Karena suami Sudah lama merana Ini kes suami merana Dan istri-istri Yang diceraikan Ya tarobbasna mereka menunggu Bi anfusihina dengan diri mereka Salatatakuruk tiga kali kuruk Baik Tengok disini ayat ini Ya ini ayat khobariyah Dan perempuan-perempuan yang dicerai Hendaklah menunggu Maksudnya beridahlah Tiga kali kuruk Kuruk haid boleh Kuruk atuhrun pun boleh Bukan kalam berita, kalam khobari Tapi maksudnya perintah Perintah yakni Allah suruhmu tolakot Wahai mu tolakot Beridahlah kamu Selama tiga kuruk Jadi ia berupa perintah Bukan hanya berupa khobar Itu yang dimasukkan kalam khobari bimanal amri Kalam khobariyah bimanal amar, bimanal suruan Jadi tidak boleh hanya difahami Ianya sebagai pemberitahuan Tapi tidaklah difahami sebagai suruhan, perintah jadi seolah-olah ayat ini bunyi dia wahai mutallakot beridahlah kamu macam itu, beridahlah kamu selama tiga kali kuruk bukan sekadar perempuan-perempuan yang diceraikan mereka menunggu tiga kuruk bukan, bukan begitu dan al-aslu fil amri lil wujud Hukum asal perintah itu wajib Wajib Ini bermakna iddah hukumnya wajib Dari mana kita tahu wajib ya ayat ini sebahaya ini bermakna perintah Kalau difahami sekadar berita Ya namanya berita tidak memberikan apa namanya Apa ya Namanya berita Hmm apa ya Tidak memberikan tidak bersifat mengikat namanya berita kalam berita tidak bersifat mengikat sebab hanya memberi tahu besok cikgu datang pukul 10 apa kesan hukum dia besok semua cikgu datang pukul 10 Tapi, kan tak ada apa-apa, kan hanya memberitahu kan Memberitahu, ya entah betul atau tidak Mungkin orang dengar, entah betul atau tidak So, berita Berita kan boleh jadi betul, boleh jadi tidak Tapi maksud ayat tadi, maksudnya Wahai cikgu-cikgu sekalian besok datanglah datanglah pada pukul 10 jadi arahan berupa perintah tuh al-amr yang berikutnya yakni at-ta'uzim At-ta'zim Kalam khobar Tapi maksudnya ta'zim Ta'zim itu Mengagungkan, memuliakan atau takzim maknanya memandang sesuatu itu agung memandang sesuatu, melihat sesuatu, menganggap sesuatu yang dipandang, yang dilihat, yang dihadapannya ini azim, azim, azim, itu makna takzim Bukan meremehkannya, bukan memandangnya sebagai benda yang remeh Sama melihatnya, memandangnya, menganggapnya, meyakininya sebagai benda yang Azim Agung, dahsyat Dahsyat Surah Yusuf ayat 31 Surah Yusuf ayat 31 Alhamdulillah minasyaitanirrojim falamma sami'at bi makrihinna ini kisah yang, kisah benar berlaku di Mesir dahulu kala jadi kisah sejarah, bukan dongeng berlaku di planet bumi ini juga falamma makatat kala sami'at dia Imratul Aziz mendengar Bimakrihina dengan tipu daya mereka perempuan-perempuan Mesir Imra'atul Aziz sudah tahu Semua Imra'atul Mesir Perempuan Mesir telah mengumpatnya Telah menjadikan Perbuatan Imra'atul Aziz Jadi bualan sana-sini lah Dah jadi bahan umpatan, bahan cerita lah Apalah istri pembesar macam itu perangai Apalah, tak senonoh lah Kejoh-mengejoh, kejoh-mengejoh Tak malu ke kejoh Dah, dah jadi Mulalah Dan sebagai istri pembesar Imratul Aziz Ya tentu Mana ya Sepatutnya mereka memuliakannya Sebab dia istri pembesar Hai apa isi pembesar di pasar Melayu Hai Hai perseledi perseledi dia Hai istri pembesar Orang seberang panggil Ibu Negara Wah Ibu Negara itu sebenarnya Capital City Sebenarnya Ibu Negara sebenarnya Capital City Oh ini orang rupanya Ibu Negara Bayangkan Jadi buat pengacin itu dah, jadilah bahan umpatan, bahan bualan di luar sana Dan berita ini sampailah ke pendengaran Imro Atul Aziz Geram agaknya Apa yang pun buat ini Tak apa Dikata, Ar-Salat Dia pun utuskan Ilaihina Kepada perempuan-perempuan Di seluruh negara Utuskan utusan Ya ini mengatakan jemputan Mereka dijemput Untuk datang Kesatu tempat pada masa Hari Jam, tempat yang ditetapkan Jadi ada jemputan lah ini Ada undangan Resmi Setelah semuanya kumpul, ini semua perempuan aja, tak ada laki, tak ada Laki, tak ada semua perempuan Khasnya perempuan yang paling Rajin Apa namanya ini Jadi, itulah Jadi Jadi jubir dia. Yang paling rajin jadi jubirnya.

Juru bicara. Jubir itu juru bicara dia lah. Setelah berkumpul semuanya. Di satu tempat.

Yang di dalam jemputan itu. Dan dia pun telah sediakan. Imru'atul Aziz telah sediakan.

Lahuna bagi perempuan-perempuan jemputan. Lahuna mereka mutakaa Tempat duduk yang ada sandaran Macam kursi disini Ini dipanggil Tempat duduk yang ada tempat untuk bersandar Kursi yang ada sandaran disini Ini dipanggil mutakaa Jadi bukan bangku, bukan duduk bersila di lantai, bukan. Tapi yang ada, relax lah supaya nampak begitu santai dan relax.

Wa'atad dan dia, Imran Atul Aziz, telah berikan kulla wahidatin tiap-tiap seorang perempuan yang dijemput tadi, minhuna di mereka, sikkinan. Pisau. Sikin itu pisau Nggak ya, kalau panggil nama orang Biar betul-betul, jangan panggil sikin Namanya A, sikin, jangan panggil A, sikin Bayi A, sikin Mari sini A, sikin Eh, sikit, sikit, jangan Eh, pisau, pisau, pisau Panggil orang pisau A, sikin Panggil yang lengkap Wakolat setelah semuanya ada tempat duduk, semuanya dah ada pisau, Wakolat dan berkatalah Imratul Aziz kepada Yusuf.

Suf, ukhruj alihina keluar, temui mereka ukhruj khuraja'ala mananya keluar, menjumpai keluar, menghadap, keluar, menemui macam dakholah ala dakholah ala, mananya masuk, menghadap dakholafi, masuk ke dalam Kata, dakholtu alaih, oh aku masuk menghadapnya Yusuf, keluarlah, temui mereka semua perempuan-perempuan itu Itulah kali pertama Perempuan Mesir melihat Yusuf alaih salam Falamma maka tatkala ro'ayna hu Ro'ayna, mereka perempuan Mesir tadi melihatnya, ya Yusuf Ak Akbarna Inilah Ta'zimna itu Akbarna Akbarna Daripada kabir, kabir besar Akbarna bukan membesarkan Akbar itu maknanya Wajad Nahu Kabirun Mereka mendapati Yusuf Kabir Kabir itu besar, Kabir itu agung Bukan Saiz Yusuf itu besar Akbar Nahu bukan membesarkannya mereka membesarkan Yusuf, tidak Wajad Nahu Kabirun Mereka mendapati Yusuf Kabir Orang besar, orang azim, orang agung, orang hebat, itulah maksudnya Akbaroh, Akbaroh bukan membesarkan Akbaroh ay wajadnahu kabirun Kabirun Waqatana dan mereka memotong-motong Mengerat-erat idea hunah tangan-tangan mereka. Wakulna dan mereka berkata, Haa syalillah, haa syalillah, Subhanallah, subhanallah, subhanallah, Masuci Allah. Mahadha basharan. bukanlah ini ini pasti bukan manusia maha the basara ma bukan hadha ini basara manusia ini bukan manusia ini in hadha illa malekung kirim tiadalah ini melainkan malaikat yang mulia ini kalam cerita ini cerita ini khobar lebih-lebih lagi dalam tuh ayat yang tadi fa lamma ro'ayna hu akbarna hu wa qata'na a'idiyahunna wa qulna hasha lillah mulai daripada itu mulai daripada fa lamma ro'ayna hu akbarna hu wa qata'na a'idiyahun qulna hasha lillah ma hadha basharan in hadha illa malakum kirim bermula daripada itu tapi maksudnya ta'zim yakni Allah memberitahu kita apa yang dirasakan oleh perempuan-perempuan Mesir dalam hatinya ketika melihat Yusuf a.s. yang selama ini mereka fitnahkan mereka menjadi bahan fitnah terhadap Imratul Aziz Allah menceritakan pada kita, memberi tahu kepada kita apa yang dirasakan oleh di dalam hati setiap perempuan saat itu.

Yakni melihat Yusuf, memandang Yusuf, mengakui Yusuf seorang yang azimun, yang kabirun. Dan karena mereka melihat Yusuf ini kabir, azim, dirinya merasa terlalu kecil, hina, mereka kerat-kerat tangan-tangan mereka. Sambil berkata, Masya Allah, Masuci Allah, ini bukan manusia.

Lain tidak, ialah malaikat. kalau kita Tidak menokok tambah lah Makna ayat ini Sarannya tidak ada kecedungan untuk menokok tambah Supaya jadi cerita yang mengasihkan lah Ya, mereka duduk begitu Diberinya pisau Haa, disebabkan disitu tak ada roti Ini, saya katakan kalau kita Haa Haa Lebih bersifat jujur Tidak ada kecenderungan untuk menokok tambah yang tidak disebutkan sebab biasanya bila cerita seperti ini, ada kecenderungan tokoh tambah untuk menjadikan sebuah cerita yang yang mengasihkan Ya hanya duduk Dibaginya pisau Yusuf keluar dan semua mandang Yusuf Yusuf orang yang sangat mulia Akbar Nahutu menurutkan Kemuliaan Keagungan yang ada pada diri Yusuf Terpancar daripada Yusuf Dan ini Dilihat disaksikan dengan nyata Oleh setiap perempuan yang ada Di tempat itu saat itu Kalau saya gunakan bahasa yang lebih mudah mungkin Perbisaan, disana ada perbisaan sangat ketara sekali Daripada segi jiwanya Dari segi hatinya Antara hati Yusuf alaihissalam, jiwa Yusuf yang mulia Calon Nabi Dengan hati perempuan-perempuan Mesir Jadi sangat berbeza sekali Yusuf terlalu agung Terlalu bersih Sehingga memancarkan cahaya Sementara perempuan Mesir jiwanya kotor-kotor belakang Jadi di sini ada dua perbezaan jiwa, kualiti jiwa yang berbeza sama lainnya. Ketika jiwa yang kotor melihat pribadi yang jiwanya sangat suci, itu yang dibuat akhbar nahu. Sebab itu dia kata, ini bukan manusia, ini malaikat.

Pertanya, pernahkah orang-orang Mesir ditengok malaikat? Tak pernah. Karena dia pikir itu malaikat terlalu agung, kekagumannya luar biasa, dapati Yusuf lelaki yang azim yang kabir, pisau yang dipegangnya melukai tangannya, tidak dirasainya.

Karena kabir dan azimnya Yusuf. Sebenarnya ayat ini begitu maksudnya. Tapi karena keadaan yang setelah ini ada kecenderungan menokok tambah.

Jadi mereka diberi makanan, eh beri pisau dan makanan-makanan saya tak jumpa makanan itu apa. Kalau beri pisau ini maknanya mesti ada nih ima daging ke, ima buah ke, ima roti ke, yang pasti bukan bubur lah. Pendapat yang mengatakan makan bubur itu ada, kesan lainnya.

Kemudian, dia keluar, karena Yusuf ini terlalu hengseng, karena terpaksa dengan kehengsengannya. Masya Allah, kalau karena kehengsengannya, bagaimana dia boleh kata, ma hadha basaran in hadha ini. Jadi kekaguman mereka kepada Yusuf pasti bukan karena kehengsengannya. Walaupun mungkin Yusuf itu sangat sempurna sifatnya. Yusuf sangat sempurna sifatnya.

Tetapi yang membuat mereka terpesona, Hingga tangan terkerat pun tak terasa Bukan karena terpaksanya dengan sifat fizikal Yusof Tapi disini karena ada perbezaan Tingkatan hati seseorang Coba apa yang akan berlaku dihadapkan pada diri kita Jika sekiranya lah Kita diberilah apa-apa senjata yang ini Apa ala-ala tajam pisau ini Tiba-tiba malaikat datang ke depan kita Saya malaikat Apa yang berlaku? Adakah karena kehensemannya atau karena kemuliaannya? Bila seseorang yang hatinya kotor berdapat orang yang paling mulia, inilah berlaku.

Itu yang berlaku. Surakoh, hatinya sangat kotor. Kafir.

Jumpa Rasulullah SAW. Tujuan daripada awal, nak membunuh Nabi. Sekarang ada peluang untuk bunuh Nabi.

Dengan pedang terhunus. Ketika Nabi dalam perjalanan. Dekat jahat dan berjaya. Tapi, setelah surah Qoh pula, sombong.

Tanya terlebih dahulu pada Nabi. Ya Muhammad, man mana ane ane yuk an uqotilak. An'aktulak Muhammad, siapa yang boleh menghalang aku sekarang untuk bunuh kamu? Ini pedang dah dipegangnya nih Letakkan di bawah leher Nabi ini Siapa yang boleh menghalang aku daripada membunuhmu?

Nyawaku berada di tanganku Nabi dengan tenang, yakin Memancarkan sinar kenabian Pancaran hati yang luar biasa Ditenungnya mata suraka Sampai kata Allah Yang boleh menghalang kau, ya ini Allah Menggeletau itu Terus si Musyarakah Parkinson Terus Parkinson Buka Parkinson tangan aja, kepala pun Iya Ya begitulah Oh luar biasa Anas bin Malik Ini pembantu rumah Nabi Sukarela, lebih kurang 9 tahun Orang yang maknanya ialah duduk dengan Nabi, maknanya yang paling sering berkawan dengan Nabi ya Setelah kewafatan Nabi, pada zaman sahabat Ada sahabat tanya pada Anas, Anas boleh tak kau ceritakan bagaimana sebenarnya wajah Nabi ini? Bagaimana lah fisika Nabi ini? Kata Anas apa? Sebab engkau ini sudah 9 tahun bekerja di rumah Nabi Anas kata, demi Allah Saya tidak boleh menggambarkan bagaimana rupa Nabi Karena aku tidak pernah memandang Nabi secara Sentiasa aku hanya curi sedikit Bukan Nabi ini Berwajah bengis Tidak, tak mampu Itu anas Tengok Nabi orang yang sangat sopan, sangat penyam, tapi Anas tak pernah Bayangkan, itu Anas sahabat Nabi Masya Allah, jadi punya wibawa yang luar biasa Anas kepada Nabi Akbar Anas itu sahabat Nabi, hatinya suci Nabi Muhammad SAW memanglah sangat suci Sahabat, di jadikan dalam air, bila berada di masjid Nabi, semua tunduk Seolah-olah di atas kepala ada burung Apa sebabnya?

Bukan Nabi ini pemarah Menakutkan Karena itu tadilah Wahas sahabat hatinya suci Itu pun rupanya masih belum mampu menatap wajah Nabi yang bersinar-sinar Itulah kekuatan Ini kan pula Perempuan-perempuan yang semuanya hatinya kotor 2x5 dengan Imran Atul Aziz Berhadangkan calon Nabi Saya lebih memilih Tafsiran yang seperti ini Daripada tafsiran yang Diberi pisau ke benak ini sampai tengah Hidung dia Mata dia Ya terserah, yang mau ikuti cerita itu silahkan Sebab saya, ya kita maklum khasnya Kebanyakan orang kan suka, ada kecundungan menokok tambah cerita Quran Supaya jadi cerita yang mengasihkan, yang boleh terasa munasabah lah Wah mana ada Kenapa Yusuf dijadikan bahan fitnah seperti ini? Bukan seolah Yusuf akhirnya kesempurnaan penciptaan Allah kata dirinya sudah menjadi sumber fitnah Tidak dinafikan, Yusuf sangat sempurna tapi kekaguman perempuan tadi lebih kepada yang lebih seperti itu, sebab Akbar Nahu Dia kata Akbar Nahu Dan dia kata, Hasha Lillah, tengok. Hasha Lillah.

Dia kata, Mahadha Basharon. Dia kata, Inhadha ila malakum garim. Semua itu, walaupun di kalam khobar, mereka mana? Ta'zim.

Ta'zim. Ya, saya tidak menafikan, saya tidak menutup mata. Ada tafsir seperti itu dan ada orang cerita seperti itu, ya.

Tapi secara pribadi, saya mengikuti tafsir yang kedua ini. Jadi sebab Quran hanya begitu, apatah lagi tak ada pun tanda-tanda yang mereka kagum dengan kecantikan ke wajah Yusuf. Dilihat daripada ucapan yang keluar daripada mulut mereka. Haa syalillah tu satu, ma hadha basarur maduwa, in hadha ila malakum karim.

Tidak mungkin orang terpersona dengan fizika seorang, ucapannya seperti ini. Ini pasti ucapan hati yang betul-betul mengkagumi seseorang yang... Hasyalillah Wakat tak ada dia Dan potong tangan mereka Jadi bila potong tangan Maknanya waktu itu memang mereka Hanya diberi sikin Tak ada roti Kalau tak ada roti yang dipotong roti dipotong tangan maknanya mereka hanya diberisikin iyalah kalau diberisikin untuk apa ya mesti adalah makanan apa ke chicken chop ke kita ni itulah suka apa ya apa istilahnya ya mengandai-andai dan yang mengandai-andai yang seronok itu ya terserah lah kalau nak cari seronok ya kalau cari seronok cerita seribu satu malam lagi menyeronokkan Inilah ta'zim Dalam ilmu balagoh Kalau kita fahami ayat ini Dari sudut ilmu balagoh Memang tidak ada Tafsir ke arah sana tidak ada Sepertimana Nabiullah Ibrahim alaihissalam kan ketika didatangi malekat sebelum malekat memperkenalkan dirinya kan ketakutan Nabiullah Ibrahim alaihissalam rasa takut, rasa pelik ini apa nih tetamu ini Di peledera ada takut Selepas malaikat memperkenalkan dirinya Barulah hilang rasa takut Takut itu karena memang Berbeza, beza antara Jiwa manusia dengan malaikat Para nabi Termasuk Nabi Ibrahim.

Bila? Apa? Datang oleh malaikat. Dan malaikat ini belum memperkenalkan dirinya siapa mereka. Mereka takut.

Nabi Ibrahim pernah ada rasa takut. Nabi Lut pernah rasa takut. Tapi selepas malaikat memperkenalkan dirinya siapa dirinya. Hilang rasa takut.

Setelah tahu, oh malaikat rupanya. Baru tak ada rasa takut. Itu para Nabi.

Kita sebaliknya. Jika malaikat datang menjelma jadi manusia, kita mungkin tak takut. Silahkan cik, tapi kalau boleh tahulah cik ini datang dari mana ya? Macam orang baru. Dari mana?

Jadi apa tujuan cik datang ke rumah saya? Nampaknya perlu sangat. Oh yang minta maaf Tadi sudah 2 jam saya memburkan Sebetulnya Sebab daripada tadi Saya suruh minum, tidak minum Minum sirap, tidak minum Kopi, tidak minum Teh tarik, tidak minum Oh yang minta maaf Sebenarnya saya ini Tidak minum teh Masalah wadih pun tak makan Meruku pun tak makan Kita juga tak makan Dan kami ini bukan orang sini Sebenarnya Bila dikenalkan Itu saan Allah Kami tinggal di langit yang ketujuh Baru sampai Terus pingsan Kalau kita udah tau yang itu malaikat Kita malah pingsan Para nabi tidak tau itu malaikat Malah hilang rasa takut Kita malah terus Pingsan Ya begitulah Tengok saja Utusan Daripada Yaman Padri-padri yang dipilih Oleh kerajaan negeri Yaman Yang beragama Nasrani Ini padri-padri pilihan nih Diutus oleh ketua Padri oleh kerajaan dia Pergi ke Madinah Yang berdebat dengan Nabi Dialog antaragama Harap-harap lah Muhammad ini dapat dikalahkan berhujah dengan padi-padi ini Ya, tentulah namanya padi utusan kerajaan Memakai pakaian kebesaran Datang ke Madinah Dan dia pun bingung sampai Madinah Bingung, sampai terkejut Muhammad ini ceritanya hebat, namanya hebat, mana agaknya apanya HQ dia Office dia mana, bini tak ada, orangnya mana, semua sama orang Madinah ini semua sama, habis itu di masjid eh, takkan macam ini dia punya istana dia tanya istana, dia tak ada istana dia aja di masjid, oh masih itu di masjid mana yang nama Muhammad yang hebat Sebab pakaiannya sama kan? Dan duduk gitu Si padi-padi pilihan ini, utusan negara ini Serba salah, sebab mereka memakai pakaian kebesaran Hupanya, Nabi hanya Memakai pakaian yang biasa Jadi Nabi malah Eee Tegur mereka Jika tuan-tuan merasa Tak begitu selesa Ya sudah lah, tukar pakaian saja Duduk saja Tanggal pakaian yang kebesaran Pakai pakaian biasa Baru mereka rasa selesa Dan duduk dengan Nabi Wibawa Nabi luar biasa Belum berbincang Belum bersebatanya, Nabi terus bacakan surah Yasin Yasin wal-Quranil hakim satu persatu hingga wadrib lahum masalah ashabal qur'yah ij'al mus'alim itulah kan itu cerita Apa namanya?

Tiga utusan yang berdakwah itu kan. Habis. Belum habis Yasin.

Cerita baru cerita. Tiga utusan berdakwah. Tiga padi ini tiba-tiba memberikan komentar yang tak disangka-sangka. Dia kata, Ma'ah sana hadal kaul. Wa ma'ashbaha bimanuzila ala'isa.

Aduhai indahnya lah ucapan ini. Aduhai seru Lupa-lupanya lah apa yang Muhammad sampaikan ini dengan apa yang ditukar pada Isa. Menangis dia.

Kau lihat mata mereka, baik Muhammad, mengalirkan air mata. Sebab mereka faham akan apa yang kau. Terus melogama Islam.

Ya kecewa lah utusan dia Yang mengutus kecewa Diharapkan jadi ayam tambatan Boleh mengalahkan Muhammad Belum bertarung dah Akhirnya Inilah jadi tak berani Nak pandang Nabi tiba-tiba terus Itu lah sebenarnya Akbar Nahum itu begitu Takzim itu begitu Rasa kagum itulah yang membolehkan Orang muda hatinya terbuka Yang disampaikan sama Nabi membacakan surah Yasin. Kita pun mungkin membacakan surah Yasin. Tapi kenapa kesannya berbeda? Ya.

Sehati. Kesannya berbeda. Umar baca Al-Fatihah. Orang demam sembuh. Umar yang baca.

Sahabat baca Al-Fatihah. Orang demam sembuh. Kita mungkin baca Fatiha, bahkan lebih, lepas ini baca 3 kul luhur lagi, ada 3 kul, kenapa tak sembuh? Kita hembus-hembus, eh malah tambah panas, mungkin terlebih hembus, overdosed kan?

Jadi kalau itu bukan masalah Fatiha-nya, bukan masalah Qur'annya, Qur'an sama, hati. Pemahaman sudah betul, Nabi dahulu begitu, Nabi buat begini, tapi kenapa kesannya berbeza? Hati, hati yang terlalu terlepas pandang ya, selalu terlepas pandang Nah ini pun masalah hati sebenarnya nih, ini masalah hati Jadi sekurang-kurangnya, nah disini baru nampak lah, yang ini hingga tekerat tangannya Selama ini yang mengumpat adalah Sebenarnya Imran Atul Aziz taklah terkerat tangannya Imran Atul Aziz taklah sampai terkerat tangan Ya malah dia berjaya mengoyak baju Yusuf Ayat ini benar-benar ya mas kira mempunyai tafsiran yang sangat dalam sekali kisah ini Kisah Nabi Yusuf lebih banyak kisah yang berkaitan dengan jiwa seseorang berkaitan dengan jiwa seseorang bukan hanya cerita cerita apa drama kejar mengejar ini bukan cerita drama kejar mengejar Bahkan tak romantik langsung Tak romantik langsung cerita ini Kalau cerita daripada dunia percintaan tak romantik langsung Yalah tutup pintu, buka pintu, kejauh sana, lari sana Tidakkan romantik apa Takzim ya, jadi takzimnya bermulai dari Falama Ra'aynahu Pak Mura'in itu takzimnya disitu Mengagumat artinya apa Walaupun dia kalam berita, kalam khobar Tapi maksudnya Allah sedang memberi tahu kita Apa yang dialami oleh Dalam hati mereka Saat itu Yang mereka rasakan Nah itulah yang diungkapkan oleh ayat ini Mesti yang disampaikan itu Bayangkan, Quran boleh menggambarkan, menceritakan pada kita keadaan hati seseorang Bahkan keadaan hati, perasaan kan susah nak diungkapkan Dengan kalimah ini, Akbar Nahu Jadi Yusuf bukan sembarang orang waktu itu Walaupun masih bersetas hamba abdi Tapi sudah mempunyai Tanda-tanda kenabian Paling tidak Jiwa sucinya sudah memancar keluar Hingga dapat memukau setiap orang Yang memandangnya Khasnya Bila yang memandangnya ini punya hati yang kotor Niat yang tidak suci Yang tidak suci Sungguh pun begitu Ya Yusuf masih dalam Dalam proses ujian Allah nih Satu ujian kena Dilalui lah sesuci manapun dimanapun Yusuf ke pembicaraan proses ujian akhirnya dimasuk penjara dan suruhnya dan seterusnya Yusuf alaih salam baik itu yang saya sampaikan masih ada beberapa lagi yang belum disampaikan di sana adalah waduh sana ada al-wa'id lagi di sana ada dua diantara syarat dan seterusnya dan seterusnya mudah-mudahan berkati Allah sepanjang kalau huma bihamdika sadat Zaitun shalikastu wassalamu