Transcript for:
Strategi Gerakan Militer dalam Krisis

Hei, teman! Stop! Let's go! Hurry! Hidup atau mati, semuanya semacam kontrak. Mengenai markas gerakan, kita bagi menjadi dua, yaitu Sentral Komando 1, Senko 1 di Gedung Penas. Senko 2 di Komplek Halim di Rumah Sersat Udara Ani Suyatno. Kawan Aidit sebagai pemimpin tertinggi gerakan ini akan bermarkas di Senko 2 Halim. Sedangkan, pimpinan pelaksana, termasuk saya selaku Komandan Gerakan Militer, akan bermarkas di Senko 1 di Gedung Penas. Sekarang jam 1 lewat 30 menit Ketujuh jenderal itu, antek-antek imperialis, CIA, yang punya rencana jahat akan mengadakan gub atas kepemimpinan, pemimpin besar revolusi, panglima tertinggi, presiden seumur hidup, Gung Sebagai prajurit, kita berkewajiban menggagalkan rencana keblinger itu. Rencana tidak benar itu. Kita harus menculik general itu, hidup atau mati. Pasukan dengan sasaran Nasution dipimpin oleh Peldah Cahurup. Untuk sasaran Lecien Yani dipimpin oleh Peltu Mukijan. Pasukan yang harus menculik Aijen Suprato. Dipimpin oleh Serka Sulaiman Untuk Naizen Haryono Dipimpin oleh Serka Bungkus Pasukan dengan sasaran Naizen Espar Dipimpin oleh Serka Menculik Rikjen Sutoyo Dipimpin oleh Serma Sekarang jam 03.04 Siap! Masukkan! Siap! Siap mereka! Jagrabirawa Gila segedunya Cepat Jempol Jangan mau Ardia, pegangin adik. Tidak! Tidak, Tuhan. Tidak, Tuhan. Kalian tunggu saja disini Jangan bergerak Letakkan senjata Saya Nasution Jangan bergerak, telpon sudah diputus. Mana Nasution? Pak Nasution, beliau di Bandung. Sudah tiga hari di Bandung. Kalian datang ke sini hanya untuk membunuh anak saya. Ayo jawab Sedang tidur Den Edi mau ibu mbok Ibu di rumah taman surabati Mana bapak sayang? Bobo Coba bangunkan bapak ya, bilang ada tamu. Bok, ke pelanggan saja, cepat. Segera ya. Tidak, ada apa? Bapak diminta mengarah presiden, sekarang juga. Sekarang? Siap, General. Kalau begitu, tunggulah. Saya mandi dulu. Sebaiknya tidak usah mandi, General. Paling tidak cuci muka, toh. Dan berpakaian. Tidak usah berpakaian. Lancang kalian! Tahu apa kalian? Cepat, Darshan! Bapak... Bapak, kenapa? Takut gini, takut gini Jangan, Witt! Garangnya banyak! Waktu terbatas, General Diarep! Apa artinya ini semua? Kami hanya menjalankan perintah jenderal. Perintah siapa? Atasan kami. Siapa dia? Silahkan jenderal, jalan. Apa tidak sebaiknya saya berpakaian? Jalan. Kami! Kejap kami! Kejap! Angkat dirahampok barangkali. Siapa itu? Cakra Ada apa? Keadaan negara genting pak Pak Presiden minta bapak mengadap sekarang juga Baik Loh, masuk! Mana surat perintah? Kok aneh mas, NRP mereka cuma empat angka? Itu memang NRP Cakra. Kamu yang doyan, siapa? Coba, hubungi pak ya, nipu. Loh! Loh, kok telpon saya diputus? Mas? Kalau begitu, saya pasti sedang difitnah. Bapak Presiden menunggu, Jenderal. Situasi gawat, Jenderal. Bapak Presiden menunggu di istana. Kalau begitu, tunggu sebentar. Saya berpakaian segera. Tidak usah, General. Jalan. Jalan, General. Masuk. Malam, Bu. Malam. Ada apa? Kami diperintahkan untuk membawa Bapak menghadap Presiden. Sekarang? Ya, sekarang. Tunggu sebentar, Bapak masih tidur. Suruh saja mereka kembali jam 8. Bapak bilang nanti saja kembali jam 8. Tidak bisa, Bu. Keadaan genting. Sekarang juga Bapak harus berangkat. Kami harus membawa Bapak sekarang. Kalau begitu, sebentar. aduh bakar kertas Terima kasih telah menonton Aku... Papi Tangan Central Pak Central Kita habis waktu Mami! Mami! Mami! 4 orang masih dalam keadaan hidup sedangkan 3 orang diperkirakan sudah mati Jangan lupa like, share dan subscribe channel ini untuk dapat info terbaru. Ini ada surat pernyataan tentang Dewan Jenderal Tekan Ayo Tekan Akui situ anggota Dewan Jenderal Akui Dewan Jenderal itu ada Situ juga Tekan Cepat Tekan Ayo Tekan Tekan Darah itu warnanya merah, General. Seperti amarah. Nih! Saya orangnya pelan, tapi pasti. Belum juga mau bicara. Bicara! Ayo bicara! Siksa neraka ini berhundung mulai, General. Bukan main wanginya minyak wangi, General. Begitu harum, sehingga mengalahkan beramis darah sendiri. Masih tutup mulut! Tekun, mana nasi tiur? Asih, terus bungkam! Bungkam! Bungkam! Aduh! Terus bungkam! Jangan banyak pertanyaan, Pak! Jangan, kawan! Sampai sini kita ngerasain rumahnya! Hai oke malam sampai mampus Hai saya memahami sekarang saya akan memahami ke general habisin saja itu sekali lagi silahkan tekan surat pernyataan ini atau arit yang akan berbicara silakan hai hai Arif akan bicara. Arif ini Arif kumpul Jendral. Sekarang mata Jendral akan menikmati karat. Putri! Pembangunan Pembangunan Pembangunan Pembangunan Pembangunan Pembangunan Pembangunan Pembangunan Pembangunan Jangan lupa like, share, dan subscribe channel ini. Jangan lupa like, share dan subscribe ya! Jangan lupa like, share, dan subscribe channel ini untuk dapat info terbaru. Jangan lupa like, share, dan subscribe channel ini untuk dapat info terbaru Terima kasih telah menonton