Transcript for:
Iman, Amal, dan Ujian dalam Islam

asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh alhamdulillah Hamdan kattiron thayiban mubarakan F Kama yuhibbubunaard wasatu wasalamu Alal mab rahmatanilamin sayidil Iya wal mursalin waa alihi wasohbihi Wam nahjihi yaumiddin wasallama tasliman k Amma ba segala puji bagi Allah Rabb semesta alam yang telah begitu banyak melimpahkan kepada kita karunianya di antaranya ialah nikmat iman dan Islam juga nikmat bertemu kembali dengan bulan Ramadan ini selawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Baginda kita penutup para nabi dan rasul beliaulah Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam juga beserta keluarganya para sahabatnya dan hamba-hamba Allah yang berusaha mengikuti mempelajari sunah-sunah beliau hingga hari kiamat kelak dan semoga kita termasuk di dalamnya jemaah masjid alhanah yang selalu dirahmati oleh Allah subhanahu wa taala bulan Ramadan merupakan bulan yang mana di dalamnya Allah subhanahu wa taala mengkondisikan kita semua agar lebih mudah dan semangat untuk beribadah karena di bulan ini kita tidak beribadah sendirian kita tidak berjuang melawan hawa nafsu sendirian akan tetapi sebagaimana yang kita ketahui bahwa anya kaum muslimin di seluruh belahan dunia yang juga mengimani mengakui rukun Islam yang keempat ini pasti dia akan berusaha untuk memaksimalkan ibadah puasanya juga ibadah-ibadah lainnya yang disyariatkan di bulan ini sebagai bentuk ketaatan kepada Allah subhanahu wa taala Nah kita sebagai orang yang mengaku beriman kepada Allah subhanahu wa taala dan kenabian dari Muhammad bin Abdillah Sallallahu Alaihi Wasallam maka perlu kita ketahui Dan sadari Bahwasanya Allah telah memanggil kita Allah telah memanggil kita untuk meminta kita membuktikan keimanan kita terhadap Allah subhanahu wa taala dan juga rasul-nya yang mana Allah subhanahu wa taala berfirman Ya ayyuhadina amanutibaikumaminaqikum laakum tqu wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana orang-orang yang telah berlalu sebelummu Agar engkau bertakwa maka berdasarkan ayat ini sudah seharusnya kita yang mengaku beriman dan orang-orang yang semuanya mengaku beriman untuk berusaha memenuhi kewajiban yang telah Allah tetapkan tersebut untuk menjalankan kewajiban yang telah Allah tetapkan tersebut jemaah masjid alhanah yang selalu dirahmati oleh Allah subhanahu wa taala perlu kita ketahui bahwasanya iman yang ada di dalam hati kita itu butuh kepada pembuktian yang nyata karena sebagaimana yang telah dijelaskan oleh para ulama bahwasanya iman itu tidak hanya pengikraran atau pengakuan dari lisan semata akan tetapi ia butuh kepada bukti yang konkret bahwasanya orang ini benar-benar beriman kita ambil contoh kisah dari Arab badui yang datang kepada Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam semasa hidupnya yang tertuang di dalam surat al-hujurat ayat 14 Di mana mereka ini orang Arab badwi ini atau orang Arab nomeden mereka datang kepada Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam dan menyampaikan bahwasanya mengikrarkan bahwasanya mereka telah beriman akan tetapi Apa tanggapan Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam yang mana orang Arab badui ini datang tiba-tiba serta-merta mengatakan bahwasanya mereka beriman Bagaimana pendapat Rasulullah Rasulullah diwahyukan untuk menyatakan bahwasanya kalian belum beriman kalian belum beriman Kenapa karena mereka orang Arab badwi ini baru menyatakan keimanannya baru menyatakan bahwa mengakui Allah sebagai Rabb dan Muhammad sebagai utusan hanya melalui lisan mereka dan mereka belum membuktikan sedikit pun keimanan mereka dengan amalan-amalan ketaatan sebagai bukti dari keimanan mereka terkait hal ini Al Imam almani rahimahullah berkata imuun waalunq Bil Jinan waun bisan waalun Bil Jawar Wal Arkan iman itu perkataan dan perbuatan Jadi bukan hanya perkataan melalui lisan saja akan tetapi iman yang sebenarnya itu butuh dibuktikan dengan amal saleh apa yang bisa ee apa yang bisa bergerak dari badan kita ya tentu anggota tubuh kita maka anggota tubuh tubuh kita ini butuh untuk membuktikan iman yang tersimpan di dalam hati kita bersama dengan keyakinan di dalam hati ucapan dalam lisan dan amalan dengan anggota badan sehingga iman itu tidak hanya keyakinan di dalam hati tidak hanya ucapan melalui lisan tapi dia butuh digabungkan juga dengan amal dari badan kita syikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah juga berkata dalam kitab beliau alqidah alwitiah ahal diarakok akidah ahlusunah Wal Jamaah bahwa agama dan iman itu terdiri dari perkataan dan amalan perkataan dan amalan jadi terdiri dari dua pokok minimal perkataan dan amalan perkataan melalui hati yaitu Pengakuan dari hati dan juga lisan yang bisa kita dengar juga amalan berupa amalan hati seperti kita beriman kepada Allah takut kepada Allah khawatir dengan azab Allah yakin kepada Allah kemudian juga lisan amalan lisan seperti berzikir tasbih takbir membaca Alquran dan anggota badan seperti salat seperti berangkat ke masjid dan yang lainnya dan iman iman itu sendiri Bisa bertambah Bisa berkurang bertambah dengan melakukan ketaatan kemudian berkurang dengan kemaksiatan maka jemaah Masjid Al Hasanah yang Semoga selalu dirahmati oleh Allah subhanahu wa taala dari penjelasan ulama tadi dapat kita simpulkan bahwasanya iman itu terdiri dari tiga hal iman itu diterima diterimanya iman itu harus mengandung tiga hal yang pertama ialah pengakuan atau ikrar melalui lisan ini yang pertama dan ini yang paling mendasar akan tetapi apakah cukup tidak sebagaimana yang kita tahu e dari kisah orang Arab badwi tadi yang datang kepada Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam Kemudian yang kedua ialah keyakinan dalam hati jadi setelah mengucapkan dengan lisan menumbuhkan keyakinan di dalam hati lalu yang ketiga untuk menyempurnakan an kita ialah dengan beramal dengan beramal yaitu anggota badan beramal sebagai bukti bahwa kita benar-benar beriman bahkan faktanya faktanya di dalam al-qur'an ada 50 ayat kurang lebih ada 50 ayat yang dalam ayat tersebut menyandingkan antara iman dan amal iman dan amal-amal Saleh kurang lebih dalam 50 ayat dengan konteks yang berbeda-beda konteksnya berbeda-beda tapi selalu disandingkan antara iman dan amal saleh yang mana intinya inti dari 50 ayat itu selalu ketika iman itu disandingkan dengan amal saleh maka ujungnya akan bahagia maka ketika iman digambungkan dengan amal saleh maka ujungnya akan mendapatkan Rida dan berkah dari Allah subhanahu wa taala ketika iman disandingkan dengan amal saleh maka ujungnya akan masuk ke surga Nah maka iman dan amal itu seperti amplop dan prangko selalu menempel ke mana-mana tidak bisa terpisahkan ketika khususnya kalau prangko dan EE amplop ini ketika kita akan mengirim surat akan tetapi kalau iman dan amal ketika kita akan kalau kita ee mengharap Rida dari Allah subhanahu wa taala jemaah Masjid Al Hasanah yang selalu dirahmati oleh Allah subhanahu wa taala perlu kita ingat tidak ada satuun kesuksesan yang dibangun dengan leha-leha dengan santai-santai dengan tidur-tiduran tidak akan ada e kesuksesan yang seperti itu akan tetapi semua kesuksesan baik kesuksesan yang bersifat duniawi yang sementara ataupun kesuksesan berupa kesuksesan ukhrawi seperti memasuki surga ee lolos dari hisab selamat dari azab di neraka itu semua melalui ujian-ujian dan cobaan-cobaan yang berat karena begitulah sunatullah Yang telah Allah tetapkan untuk makhlukNya khususnya manusia dan jin Mari kita tadaburi firman Allah subhanahu wa taala pada Surah al-ankabut ayat 1 sampai ayat 7 silakan ee mungkin jemaah ya untuk ee lebih mengkhusyukkan tadaburnya yang memiliki aplikasi al-qur'an atau membawa al-qur'an atau membawa mushaf al-qur'an silakan dibuka surah al-ankqabut ee surah laba-laba pada ayat 1 sampai 7 kita mulai terlebih dahulu membaca dan mentadaburi surat al-ankabut ayat 1 sampai 3 bismillahirrahmanirahim Alif Lam Mim ahibas wahum Apakah manusia mengira bahwa mereka akan kan dibiarkan hanya mengatakan kami telah beriman tapi mereka tidak diuji walqad fatanadina minqoblihim falalamannallahuladinaqu wamalibin dan sungguh kami telah menguji orang-orang sebelum mereka Maka Allah pasti mengetahui orang yang jujur dan dalam keimanannya dan orang-orang yang berdusta Al Imam Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan dalam tafsirnya ayat ini yaitu ayat yang kedua yang berbunyi ahasibanasu Ay yutroku ayyaquulu amanna wahum la yuftanun ayat ini adalah bentuk pertanyaan yang bersifat pengingkaran atau dalam ee bahasa Arab dikenal dengan istilah istifham ingkari maknanya adalah bahwa Allah subhanahu wa taala pasti akan menguji hamba-hambnya yang mengaku beriman pasti akan menguji semua hamba-hambanya yang mengaku beriman maka kalau kita mengaku beriman otomatis paketnya ialah akan ada ujian dari Allah kalau kita tidak beriman maka tenang-tenang saja tidak akan datang ujian yang dimaksudkan dalam ayat ini tetapi sekali lagi kalau kita mengaku beriman beriman kepada Allah subhanahu wa taala beriman bahwa Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam adalah seorang nabi dan rasul terakhir dan tidak ada nabi dan rasul setelah beliau maka kita harus siap menghadapi paket dari ke imanan tersebut ialah ujian akan tetapi kita lanjutkan yang mana ujian tersebut sesuai dengan kadar keimanan yang mereka miliki sebagaimana yang disebutkan di dalam hadis sahih manusia yang paling berat ujiannya ialah para nabi manusia yang paling berat ujiannya ialah para Nabi kemudian orang-orang Saleh setelahnya jadi level yang pertama level yang paling belat ujiannya itu para nabi yang paling expert keimanannya kemudian orang-orang Saleh yang levelnya di bawah para Nabi kemudian orang yang semisalnya dan orang yang semisalnya orang yang levelnya di bawah orang Saleh tadi kemudian orang yang levelnya di bawah itu lagi dan seseorang diuji sesuai dengan kadar agamanya jika agamanya kuat maka maka ujiannya akan ditambah jadi jemaah sekalian yang selalu dirahmati oleh Allah subhanahu wa taala kita sebagai orang-orang yang beriman tidak perlu Terlalu khawatir akan mendapatkan ujian-ujian yang berat tidak perlu khawatir tidak perlu risau tidak perlu galau apalagi bikin status kalau kita mendapatkan ujian yang oh tidak pernah bisa kita lalui karena Allah telah janji dalam ayatnya yang berbunyi La yukallifullahu nafsan illa wus'aha Allah tidak akan Allah tidak akan membebani satu jiwa pun Allah tidak akan membbeembadi satu jiwa pun kecuali dia pasti bisa melaluinya kecuali dia pasti bisa melaluinya ini Allah yang berfirman Allah zat yang perkataannya selalu ditepati Allah zat yang tidak pernah mengingkari perkataannya tidak pernah mengingkari janjinya yang selalu benar perkataannya bukan seperti kita yang mungkin kadang-kadang benar kadang-kadang salah kadang-kadang tidak menepati janji kadang-kadang menepati janji tapi Allah ini yang berfirman maka kita harus berusaha untuk selalu yakin bahwa setiap paket ujian yang kita dapatkan dari keimanan kita itu sesuai dengan kadar keimanan kita kalau kita ee kadar keimanannya masih pangkat satu maka level keimanannya pun masih pangkat satu kalau level keimanan kita sudah pangkat lima insyaallah insyaallah level ujiannya pun akan dipangkat lima tidak akan pernah Allah memberikan seorang hamba yang level imannya itu masih level satu dikasih ujian selevel nabi tidak akan pernah tidak akan pernah kita lihat contoh ujian para nabi kita lihat contoh ujian keimanan para Nabi di antaranya yang paling dahsyat ialah ujian yang ditimpakan kepada Nabi Zakaria ujian yang ditimpakan kepada Nabi Zakaria salah satu nabi dari Bani Israil yang mana Allah takdirkan beliau mendapatkan ujian di gergaji hidup-hidup di gergaji hidup-hidup yang singkatnya ee ketika itu kisahnya beliau diwahyukan untuk pergi dari kaumnya untuk menyelamatkan diri dari kejaran kaumnya yang bersekongkol dengan orang-orang Romawi lalu dalam riwayat disebutkan ada satu pohon ada satu pohon yang membelah dirinya untuk memberikan perlindungan kepada Nabi Zakaria kemudian Nabi Zakaria pun masuk ke dalam tubuh pohon tersebut Lalu pohon itu tertutup nah qadarallah di saat yang sama ada setan yang melihat kejadian Nabi Zakaria masuk ke dalam pohon tersebut ketika kaum Bani Israil ini yang bekerja sama dengan bangsa Romawi saat itu ingin mengejar Nabi Zakaria sudah mendekati lokasi tersebut mereka mencari-cari tidak ketemu akan tetapi setan memberitahukan kepada mereka bahwa Nabi Zakaria yang kalian cari itu ada di pohon sana maka gergajilah akhirnya digergajilah pohon tersebut dan betul keluar darah dari dalam pohon tersebut dan syahidlah Nabi Zakaria contoh lainnya ialah seperti Nabi Yahya Nabi Yahya yang mana beliau Allah berikan ujian yaitu kepalanya di penggal oleh siapa oleh kaumnya sendiri karena Bani Israil Bani Israil itu terkenal dengan kaum yang suka membunuh para nabi Bani Israil kaum yang sebenarnya Allah sangat sayang kepada mereka sangat sayang dan mereka sudah Allah spesialkan di atas muka bumi dari manusia yang lainnya akan tetapi kita lihat apa ee bukti atau apa balasan dari rasa kasih sayang Allah tersebut kepada mereka justru mereka suka membunuh para nabi yang Allah utus kepada mereka contohnya tadi seperti Nabi Zakaria dan Nabi Yahya Apakah ada kita mendengar cerita orang-orang Saleh di antara kita yang ujiannya seberat mereka dikucilkan dari kaumnya dikejar-kejar bahkan ketika ditangkap digergaji hidup-hidup dipenggal ada yang seperti itu Alhamdulillah tidak ada Alhamdulillah kita ujiannya tidak sampai seperti itu contoh yang lain yaitu ujian yang ditimpa kan kepada Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam mungkin di antara ee kalau kita bandingkan dengan kisah Nabi Zakaria dan Nabi Yahya tadi bisa jadi mungkin ee terkesan Nabi Muhammad ini ujiannya tidak seberat mereka tidak sampai ee terbunuh oleh kaumnya sendiri akan tetapi di antara para Nabi Nabi Muhammad adalah nabi yang paling mulia Nabi yang posisinya kedudukannya itu paling dekat dengan Allah setelah ee paling dekat dengan Allah yang mana bahkan lebih dekat daripada Nabi Ibrahim alkalil di antara contoh ujian yang Allah timpakan kepada Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam yang pertama beliau dikucilkan oleh kaumnya dikucilkan oleh kaumnya Padahal sebelum beliau diutus menjadi seorang nabi dan rasul kaumnya sangat mempercayai beliau 100% tanpa ada keraguan sampai-sampai saking mereka yakinnya dan percayanya kepada Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam kaumnya sendiri yaitu orang-orang Quraisy yang menjuluki Nabi Muhammad sebagai al-amin alamin alamin itu artinya apa yang sangat dipercaya yang bisa dipercaya mau dititipkan uang 100 juta mau 1 miliar mau segunung emas mau lima gunung emas sekalipun mau segunung emas seperti yang di freort sekalipun dia akan amanah itu bentuk kepercayaan orang Quraisy kepada Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam sebelum diutus menjadi seorang nabi akan tetapi qarallahal Allah berikan ujian Di antara ujian ter berat bagi Nabi Muhammad adalah kaumnya sendiri kaumnya sendiri yang dulunya mereka sangat percaya kepada Nabi Muhammad mereka justru berbalik 360 derajat mengingkari dakwah Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam kemudian kita masuk pada ayat ketiga Al Imam Ibnu Katsir menjelaskan Oleh karena itu Allah berfirman pada ayat ini yaitu ayat yang ketiga yang mana maksudnya ialah Allah akan membedakan antara orang yang jujur dalam pengakuan imannya dan orang yang berdusta dalam ucapannya Allah subhanahu wa taala mengetahui segala sesuatu yang telah terjadi dan yang akan terjadi serta apa yang tidak terjadi seandainya terjadi itu bagaimana keadaannya dan hal ini merupakan kesepakatan di antara para ulama ahlusunah Wal Jamaah jadi jemaah Masjid Al Hasanah yang Semoga selalu dirahmati oleh Allah subhanahu wa taala bukan hanya kita saja yang diuji keimanannya tadi kita telah ee ceritakan beberapa contoh ujian-ujian yang ditimpakan kepada orang-orang beriman sebelum kita yang mereka benar-benar jujur benar-benar berusaha beramal buktikan bahwasanya mereka itu jujur di antara amalnya ialah berdakwah di antara amalnya ialah berusaha memperbagus ibadah mereka dan bukan sekadar omong kosong belaka bukan cuma janji manis dan omon-omon saja sebagaimana kata orang zaman now tapi benar-benar mereka ini berusaha membuktikan iman mereka dengan amal mereka sehingga paketnya ialah mereka di uji diberikan ujian yang sesuai dengan kadar keimanan Mereka kemudian kita masuk pada ayat berikutnya yang berbunyi am hasibinaalti yahkumun ataukah orang-orang yang mengerjakan kejahatan itu mengira bahwa mereka akan luput dari azab kami sangatlah buruk apa yang yang mereka tetapkan itu jadi tidak hanya orang-orang yang beriman dan beramal saleh yang akan mendapatkan ganjaran dan mendapatkan balasan akan tetapi orang-orang yang tidak beriman bahkan merusak atau mengganggu orang-orang yang beriman pun mereka akan mendapatkan ganjarannya Al Imam Ibnu Katsir menjelaskan tentang ayat ini ialah maksudnya Janganlah orang-orang yang belum beriman mengira bahwasanya mereka bisa lolos dari ujian dan cobaan ini sesungguhnya di belakang mereka terdapat hukuman dan Azab yang jauh lebih dahsyat dan lebih besar daripada apa yang telah mereka lakukan maka jemaah sekalian berhati-hatilah terhadap amal perbuatan kita memang kita sebagai orang yang beriman di minta pertanggungjawaban kita atas keimanan yang kita akui atas keimanan yang kita ikrarkan kita diminta untuk menunjukkan bukti bahwasanya kita beriman akan tetapi ketika kita beramal Kita juga harus hati-hati jangan sampai amalan yang kita lakukan itu malah mendatangkan murka Allah jangan sampai amalan yang kita lakukan itu malah merusak keimanan kita karena Allah itu maha mengetahui Maha Adil lagi maha teliti di antara bentuk kehati-hatian kita ialah kita harus mempelajari bagaimana amalan itu bisa diterima dan bagaimana amalan itu sesuai dengan tuntunan yang membawa syariat ini yaitu Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam kemudian kita lanjutkan tadabur pada ayat berikutnya yang berbunyi manana yarju liq Allah fainna ajalallahi laat wahu samiul Alim pada ayat kelima yang artinya Barang siapa mengharap pertemuan dengan Allah maka sesungguhnya waktu yang dijanjikan Allah pasti datang dan dia yang maha mendengar lagi maha mengetahui Syekh ass rahimahullah menjelaskan maksudnya ialah Wahai orang-orang yang mencintai rabnya Yang merindukan kedekatan dan perjumpaan dengannya yang bersegera dalam mencari ridanya bergembiralah dengan dekatnya perjumpaan dengan sang kekasih karena sesungguhnya peruan itu pastiang danala sesu yang akan datang sejatinya sudah dekat maka Bersiaplah untuk bertemu dengannya Berjalanlah menuju ke arahnya dengan penuh harapan dan keyakinan akan sampai kepadanya namun tidak setiap orang yang mengaku akan diberi berdasarkan pengakuannya dan tidak setiap orang yang berharap akan diberi sesuai dengan harapannya sebab Allah maha mendengar segala suara dan maha mengetahui segala niat Barang siapa yang benar dalam harapannya Allah akan mewujudkannya baginya tetapi barang siapa yang berdusta maka pengakuannya tidak akan berguna Allah Maha Mengetahui Siapa yang layak untuk mencintainya dan siapa yang tidak layak jemaah sekalian yang selalu dirahmati oleh Allah subhanahu wa taala perlu kita Tanamkan dalam diri kita bahwasanya setiap orang beriman yang jujur dengan keimanannya pasti akan merindukan akan sangat merindukan pertemuan dengan rabbul alamin yaitu Allah subhanahu wa taala dan sangat ingin melihat wajahnya yang begitu sempurna keindahannya kemudian karena kejujuran dari karena jujurnya Iman orang ini karena jujurnya Iman seorang hamba dan besarnya harapan mereka untuk mendapatkan ganjaran dari keimanan mereka tersebut mereka pasti akan berusaha dengan sekuat tenaga beramal sebaik mungkin sebagai persiapan mereka untuk menghadapnya karena iman yang jujur iman yang jujur akan akan tergambarkan dan terbukti dengan amal-amal saleh dan amal-amal Saleh sebanyak apapun sebanyak Apun tidak akan diterima kecuali dari seorang hamba yang jujur dalam keimanannya maka kita sebagai hamba-hamba Allah yang mengaku beriman berusaha mempelajari bagaimana kita membuktikan keimanan kita dengan amal ibadah kita dengan cara yang paling baik dengan cara yang paling sesuai dengan sunah Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam dengan niat yang seikhlas-ikhlasnya mengharap Rida Allah subhanahu wa taala karena amalan yang tidak berdasarkan dengan keimanan amalan yang ditujukan bukan untuk Allah subhanahu wa taala yang dikerjakan untuk pamer yang dikerjakan agar dikenal maka ia akan sia-sia ia akan sia-sia tidak akan dianggap sedikit pun tidak akan dianggap oleh Allah subhanahu wa taala walaupun secara zahirnya secara kelihatannya amalan tersebut ada tuntunannya dalam syariat Islam bahkan dia menjadi salah satu di antara pembuktian seorang pembuktian Iman seorang hamba seperti salat seperti menunaikan zakat seperti berpuasa dan yang lainnya akan tetapi apabila amalan amalan ini dilakukan tidak berlandaskan keimanan kepada Allah subhanahu wa taala bahkan Tujuannya adalah untuk memamerkan Kebagusan amalan tersebut kepada hamba-hamba Allah lainnya agar kita mendapatkan pujian dari lisannya atau agar kita dikagumi oleh mata Nya maka berhati-hatilah amal tersebut tidak akan diterima oleh Allah subhanahu wa taala kemudian kita lanjutkan tadabur pada ayat berikutnya yaitu ayat yang keen yang berbunyi Wan jahadaama yjah inallaham dan barang siapa berjihad yaitu bersungguh-sungguh dalam beramal untuk membuktikan keimanannya maka sesungguhnya jihad itu untuk keberuntungan manfaatnya untuk dirinya sendiri sungguh Allah Maha kaya tidak memerlukan sesuatu dari seluruh alam ini Syekh ass rahimahullah menjelaskan maksud dari dan barang siapa yang berjihad yakni melawan dirinya sendiri melawan setan dan melawan musuh yang kafir maka sesungguhnya ia berjihad untuk dirinya sendiri karena manfaatnya akan kembali kepada dirinya dan hasilnya akan berpulang kepada orang yang berjihad tersebut Allah Maha kaya Allah Maha kaya dari seluruh makhluk dia tidak memerintahkan mereka sesuatu pun untuk keuntungannya yaitu untuk keuntungan Allah subhanahu wa taala dan tidak pula mereka dari sesu suu hal pun karena kikir terhadap hamba-hambanya telah diketahui bahwa perintah dan larangan Allah membutuhkan perjuangan membutuhkan jihad membutuhkan kesungguhan karena secara naluriah jiwa manusia cenderung malas dalam melakukan kebaikan Setan Pun akan selalu mencegahnya dan musuhnya yang kafir akan menghalanginya dari menegakkan agama sebagaimana mestinya semua tantangan ini membutuhkan perjuangan yang sungguh-sungguh dan usaha yang besar maka tidaklah sebuah perbuatan itu disebut dengan jihad atau perjuangan kecuali ia pasti membutuhkan usaha dan kesungguhan yang besar usaha dan kesungguhan yang benar-benar besar benar ee bukan ke kesungguhan yang ecek-ecek Maka jangan sampai kita kasih kendor hawa nafsu kita mari kita gaspol terus ibadah kita di bulan yang mulia ini karena inilah kesempatan kita membuktikan bahwasanya kita ini termasuk hamba yang beriman kepada Allah subhanahu wa taala dan Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam sebagai nabi dan rasulnya karena belum tentu kita akan diizinkan oleh Allah untuk bertemu dengan Ramadan di tahun depan atau Ramadan setelahnya lagi karena kita tidak tahu Sampai kapan Allah memberikan rezeki kehidupan kepada kita di muka bumi ini untuk merasakan indahnya Ramadan kondusifnya Ramadan untuk beribadah jemaah Masjid Al Hasanah yang Semoga selalu dirahmati oleh Allah subhanahu wa taala kita masuk pada ayat yang terakhir yaitu ayat yang ketuuh pada pertemuan kali ini yang berbunyiina amanu waihirahum ahs dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan pasti akan kami hapus kesalahan-kesalahannya dan mereka pasti akan kami beri balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan di awal kajian kita singgung bahwasanya ada 50 ayat ada 50 ayat yang di dalam 50 ayat ini Allah menyandingkan kata iman dengan amal saleh Allah menyandingkan kata iman dengan amal saleh dalam 5050 ayat di antaranya adalah ayat ini kita lihat bahwasanya yang menunjukkan Kenapa Allah menyandingkan antara iman dengan amal saleh ialah antara iman dan amal saleh ini memiliki keterkaitan yang sangat kuat keterkaitan yang sangat kuat sehingga tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lainnya maka tidak akan diterima iman seseorang seorang hamba kecuali dengan dibarengi amal saleh yang ia lakukan dan tidak pula amal saleh seorang hamba itu dilakukan amal sebuah amal yang zahirnya itu amal saleh itu tidak akan diterima pula apabila tidak dilandasi dengan keimanan untuk ee mengambil faedah lebih kita simak penjelasan dari Syekh Asadi rahimahullah orang-orang Saleh yang Allah anugerahi iman dan dan amal saleh maka Allah akan menghapus dosa-dosa mereka karena kebaikan-kebaikan dapat menghapus segala keburukan yaitu berupa amal-amal kebaikan yang bersifat bersifat wajib maupun bersifat sunah itulah amal terbaik yang dikerjakan oleh seorang hamba meskipun Ia juga melakukan hal-hal mubah lainnya jemah Masjid Al Hasanah yang Semoga selalu dirahmati oleh Allah Allah subhanahu wa taala keimanan seseorang itu berbanding lurus dengan kualitas amalannya apabila seorang hamba itu imannya semakin bagus maka otomatis amalnya juga akan semakin bagus begitu pula sebaliknya ketika imannya semakin turun maka kualitas amalnya pun akan semakin turun sesuai dengan kadar keimanannya maka bagi kita hamba-hamba Allah yang telah mengikrarkan keimanan kepada Allah subhanahu wa taala Mari kita terus berusaha untuk menjaga keimanan kita dan terus memperbaiki amal saleh kita sebagai bukti dari keimanan kita dan juga berbarengan dengan itu teruslah kita berdoa meminta tolong kepada Allah subhanahu wa taala karena Allahlah zat yang bisa memberikan Taufik dan hidayahnya kepada kita agar kita selalu on the track tidak sampai terjerumus ke dalam lubang neraka jahanam nauzubillahizalik demikian wasallallahu ala Nabina Muhammad waa alihi wasbihi wasallam walhamdulillahiabbil alamin Mari kita kondisikan diri kita mengkhusyukkan diri kita untuk memperbanyak doa di akhir-akhir waktu menjelang berbuka Ini wasalamualaikum warahmatullahi wabarakat kuh