Transcript for:
Kritik dan Solusi Sistem Sekolah

Sekolah itu skam. Sebelum kalian ngetik isi otak IQ 78 kalian, tonton videonya sampai habis dan disini gue akan kasih tau kenapa menurut gue sistem sekolah itu adalah skam. Gue itu terkenal sebagai orang yang ngomong hal ini dan akhirnya jadi kontroversi. Tapi disini gue akan jelaskan secara detail kenapa hal ini gue utarakan. Di era jaman seperti sekarang, kita punya teknologi di handphone itu lebih lengkap dibanding orang paling pintar jaman dulu dengan Library of Alexandria. Kita punya teknologi di tangan kita untuk melakukan apapun Untuk berpikir apapun Yaitu Artificial Intelligence Ini bikin banyak sekali dosen-dosen kampus di luar negeri kebingungan Karena begitu mereka ambil skripsi mahasiswa mereka Mereka taruh, oh ini ternyata nyontek AI Dan mereka banyak menghabiskan bahkan the entire summer Cuman untuk hearing apakah mahasiswa ini nyontek atau enggak Jadi hari ini ya sudah banyak sekali distruksi yang terjadi di bidang edukasi. Kalian paham yang gue ngomong tuh selalu adalah sistem sekolahnya, bukan pendidikan. Kadang banyak orang-orang yang komen oh ini fungsinya pendidikan gitu. Pendidikan itu tidak sama dengan sekolah. Disini gue akan coba bahas secara sistematis kenapa menurut gue sekolah itu skam dan gue akan kasih beberapa kritik gue dan juga solusinya. Tapi gue disini bukan cuma sekedar orang keyboard warrior seperti kalian yang cuma bisa bacot di social media. Gue udah lakukan perubahan real dimana gue akan merenovasi dua sekolah. Satu itu di Sumba, di NTT, dan satu lagi itu di Blitar ya, untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Jumlah siswa yang gue buat sekolahnya itu akan nyampai ratusan. Jadi disini gue udah melakukan perubahan real, gak cuma baca seperti kalian. Sebelum kita masuk ya, ke dalam permasalahan utamanya, ada baiknya kita take a step back ya. Kita lihat sejarah, dan kita lihat pendirian sekolah itu awalnya seperti apa. Sekolah itu pada dasarnya adalah tempat untuk berpikir, tempat untuk mengutarakan ekspresi kreatif. Karena sekolah yang awal-awal direkam di sejarah itu adalah Akademinya Plato, salah satu filsuf paling terkenal di dunia. Akademi Plato itu dibuat di Athens tahun 387 BC. Fungsinya apa? Untuk para upperclassmen ya. Ter-record juga ada beberapa wanita, di dalam kelasnya Plato ada dua. Jadi pada waktu itu, itu adalah tempat untuk bebas berekspresi ya. Saling nggak ada grading seperti sekarang, tidak ada standarisasi, hanya bebas untuk berpikir bareng-bareng para sekolah sini pada zaman dulu. sebagai tempat saling tukar pikiran antara para murid dan para guru sekarang pertanyaannya dari mana ini semua berubah ya jadi dari sekolah yang bebas berpikir kreatif jadi sekolah yang seperti dikuasai oleh diktator zamannya adalah saat Prussian Empire yang sekarang jadi Jerman waktu Prussia itu menginvasi Polandia apa yang terjadi? dia harus mikir dia udah menang invasinya dia harus mikir gimana caranya cuci otak orang-orang Polandia jadi ini yang dilakukan oleh Para orang Prusia Mereka bikin sekolah standarisasi Karena mereka mikir gini Orang yang udah tua Itu udah susah banget diubah Dogma di otaknya dan doktrin di otaknya Udah susah sekali diubah Tapi anak-anak kecil Itu gampang sekali dibentuk Jadi mereka akan pikir untuk bentuk anak kecilnya Lalu Prussian Empire ini Buatlah sekolah standar pertama di dunia Sekolah ini diciptakan sedemikian rupa Sekolah ini sangat otoritarian Jadi kalian harus nurut sekali dengan kekuasaan Sistem ini dibuat oleh Frederick the Great Ya, Monarch dari Prusia tahun 1740. Sistem sekolah ini sama sekali nggak nuntut anak untuk berpikir secara intelektual, tapi hanya nurut ke otoriti. Jadi mereka bener-bener ketemu formatnya itu tahun 1763. Katanya Frederick the Great itu ketemu sama Julius Heckler. Mereka akhirnya bergabung untuk bikin sistem sekolah ini. Ini sistem sekolah yang mendarsari semua sekolah sampai sekarang. Jadi pendidikannya itu 8 tahun. Ya, mandatory, wajib 8 tahun. Itu karena... Kerja sama mereka berdua Jadi dari 8 tahun ini Nah dari 8 tahun ini Itu mulai untuk ada jamnya Jadi ada jam masuknya Dan ada jam pulangnya Ada jam masuknya Ada upacara Ada jam pulangnya Disini gak diajarin ya Matematika dasar Kalkulus dasar Itu sama sekali tidak diajari Yang diajari hanya membaca Menulis Menyanyi Dan waktu itu belajar tentang agama Jadi ini 4 yang diajarkan oleh sistem Prusia pada zaman itu Dan ini luar biasa Luar biasa efektif Sampai anak-anak Polandia itu lupa mereka itu sebenarnya polis mereka lupa akan mereka punya grassroot karena mereka benar-benar kecuci otaknya di sistem Prusia ini dan ini luar biasa efektif bahkan mereka bisa bentrok sama keluarganya sendiri ini menjadi para petani dan para pekerja yang sangat-sangat loyal ke otoritynya Prusian Empire nah pada zaman itu kalau lu mesti belajar matematika lu pengen belajar matematika atau hal kulus lu harus jadi orang kaya lu harus bayar lebih untuk sekolahnya jadi sekolah dasarnya gak mengajarkan matematika sama sekali Saking efektifnya Prussian Model ini, ini dikopi sama politisi ternama di Amerika namanya Horace Mann. Dia disebut-sebut adalah bapak reformasi dari Amerika. Dia melihat Prussian Empire ini berhasil mengubah orang Polandiana kecil sampai nggak percaya bahwa mereka itu adalah Polish. Dia lihat ini sistem yang sangat efisien dan efektif. Horace Mann ini adalah seorang advokat anti perbudakan sebenarnya. Tapi unik kan, dia justru menstandarisasi lagi. Ya dia bikin lebih baik lagi sistem dari perusahaan empire lagi jadi sistemnya dia Horace ini mendirikan Massachusetts Board of Education Ya tahun 1837 Untuk menstandarisasi Amerika punya edukasi dengan modelnya perusahaan Format yang ditemukan sama Horace Mann Ya kan tadi kan masuknya kan 8 tahun wajib jam masuk jam keluar Nah Horace Mann ini menentukan sistem baru Yaitu standarisasi grading kelas Maksudnya apa? Zaman dulu di sistem perusiaan mungkin masih ada yang tua ketemu yang muda. Jadi 3 tahun di atas ketemu yang lebih muda. Nah Horace Mann ini standarisasi. Jadi angkatan itu kalau cara programnya adalah mereka harus barengan. Jadi umur 11 sama 11, satu angkatan 12 sama 12, satu angkatan 13 sama 13. Dan begitu terus ya. Mereka harus naik bareng. Jadi kalau nggak naik kelas itu memalukan. Mereka harus naiknya bareng. Itu sistem yang diciptakan oleh Horace Mann. Lalu dampak apa sih yang dibuat sama Horace Mann ini? Perkenalkan industri ya. Revolusi industri tahun 1900-an. Dimana saat itu ada seorang raja bernama John D. Rockefeller Dia adalah konglomerat minyak terbesar di dunia Dia adalah billionaire pertama yang pernah hidup di dunia ini Dan orang paling kaya sejagat raya waktu itu Kekain dia dengan orang-orang yang lain Orang-orang kaya lain itu jauhnya luar biasa Karena perusahaan raksasa dia yang bernama Standard Oil Standard Oil ini kalau kita tahu sampai sekarang Itu pecahannya masih banyak sekali Perusahaan energi yang pecahannya dari Standard Oilnya John D. Rockefeller 100 tahun lalu Perusahaannya masih ada sampai sekarang Dan kalian lihat kata-kata kuncinya Standard Oil Dia suka menstandarisasi semuanya Jadi oil yang aman, standar Dia mau pekerjaan juga yang standar Dia mau semua yang standar Makanya nama perusahaannya Standard Oil Dan sampai sekarang Influence dia Pengaruh dia Di edukasi itu masih kecium Sampai detik ini kita bicara Dari yang namanya Rockefeller Foundation Ide Horace Mencontek Prussian Model Dibikin sistem grading Itu bikin Rockefeller ini berpikir Ada kesalahan konkret dalam sistem ini. Yaitu apa? Betul, orangnya itu udah sangat nurut. Jadi mereka itu dididik untuk matiin pemikiran kritis. Kritisnya itu harus mati, harus didokterin ke dalam, dan nggak boleh kreatif. Karena orang yang berpikir itu bahaya. Tapi problemnya apa dengan zaman revolusi industri? Kalau dulu kan perusahaan model petani aja nggak apa-apa. Peternak aja yang goblok itu nggak apa-apa. Tapi apa problemnya dengan masalah revolusi industri ini? Yaitu mereka nggak bisa kerja di perusahaan minyaknya John D. Rockefeller karena terlalu goblok. Matematika dasar nggak bisa. Jadi dia harus... kraft sebuah sistem, namanya factory model education, dimana dia bikin ini orang, anak kecil yang datang sini sama ya, pemikiran kreatif itu harus dibunuh, pemikiran kritisnya harus dibunuh, tapi mereka harus cukup pintar at least untuk mengoperasikan pabrik, nah disini mulai nih ini yang sekarang, sampai sekarang namanya factory model, jadi mereka bikin itu kayak robot akhirnya, untuk kerja di pabrik jam segini masuk, jam segini pulang tapi punya sedikit aja otak untuk eksekusi pekerjaan yang dibutuhkan Tapi gak cukup pinter ya Karena dia secara famous ya Sangat terkenal sekali untuk berkata seperti ini I don't want a nation of thinkers I want a nation of workers Gue gak pengen punya bangsa pemikir Tapi gue pengen punya bangsa pekerja Karena dia butuh waktu itu Tenaga kerja untuk standar oil perusahaan raksasanya ini Dia paham kalau dia bikin akademi Seperti zaman Plato dan Aristoteles Dimana Aristoteles juga belajar 20 tahun Di akademinya Plato dan bikin Lisium sendiri Itu bisa sangat Berbahaya untuk bisnisnya Ntar orang pinter seperti dia Ntar orang berpikir kritis Ntar orang mikir Kenapa ya Gue itu masuk jam segini Dan pulang jam segini Dari kantor Kalian gak pernah tanya itu semua Kenapa? Karena itu sudah didoktrin Oleh sekolah ke kalian semua Dia ciptakan modal Dimana orang itu hanya bisa Untuk melakukan Basic factory operation Jadi ketika orang ini Mulai berpikir Di luar kurikulum Dikatain bodoh Ketika orang mulai berpikir Di luar sekolahnya Gak naik kelas kamu Dipermalukan Itu sih semen dia pake Jadi Society ini nurut banget Sampai sekarang Sistem penilaian, factory model itu yang dibuat Sama Rockefeller, itu masih digunakan Sampai sekarang, kebebasan berpikir harus dimatikan Logika itu sampai level tertentu saja Dan kalian dididik untuk Telan, semua yang dikasih tau Sama atasan kalian ke kalian Guru bilang, kalau lo mau ke toilet Karena harus angkat tangannya, angkat tangan Kalau kalian mau masuk ke kelas Kalian berbaris, nah gue tuh dari dulu Punya perbedaan dengan anak-anak lain Gue selalu melihat keanehan dalam sistem ini Ini Waktu itu nyokap gue yang cerita, gue bahkan gak inget ceritanya Waktu di jaman TK, itu anak-anak disuruh berbaris untuk masuk kelas Disitu gue udah mulai tanya, kenapa gue baris untuk masuk kelas? Kalo kalian tanya itu, akan dibilang, oh ini tuh disiplin kalian Untuk ini, untuk itu, untuk... Ini aturan, aturan, ini aturan, dia kan lari ke, ini aturan gitu Tapi gak ada atasnya lagi siapa yang buat aturannya Ini aturan, kalian ikutin, ini aturan, kalian ikutin, ini aturan, kalian ikutin Gue waktu itu kagak mau, gue dari TK aja gue gak mau baris Gue pikir goblok amat, gue ngapain gue baris sebegini kuku gue Gue masuk aja ke dalam Gue udah mikir dari dulu ini goblok kali ya Gue di surga baris kayak begini Buat apa gue baris di depan kelas Orang gue mau belajar kok disini Itu sekolah bikin kalian gak bisa berpikir kayak itu Oh lu begitu lu salah gitu Lu gak boleh langsung main masuk Padahal itu yang terjadi di dunia ini Orang-orang yang bengis Orang-orang yang Punya pemikiran lebih. Mereka akan tusuk kalian punya barisan. Mereka akan masuk duluan ke kelasnya. Lo pada masih ngantri begini kuku. Udah masuk lo ke dalam. Kalian bayangin seberapa terdoktrin ya masyarakat. Mau Indonesia, mau negara lain terhadap sistem factory modelnya Rockefeller ini. Dia gelontorkan uang. Itu so much money dilempar ke dalam ini. Rockefeller Foundation untuk kerjain sekolah ini. Itu kalau kalian bener-bener tracing. Kalian gak usah percaya gue. Kalian cari sendiri saja. Itu dia yang buat semuanya. Standarisasinya semua dia yang buat. Dan itu dibikin sangat sistematis supaya orang itu jadi budak pabrik. Kalian bayangin, saking terprogramnya orang-orang ini, sampai gue ngomong, sistem sekolah. Mereka bahkan nggak bisa berpikir kritis. Mereka nggak tahu bedanya sekolah sama pendidikan. Gue bilangnya sistem sekolah itu adalah scam. Yang mereka tangkap itu adalah apa? Oh, orang nggak boleh punya pendidikan, kan goblok. Apa hubungannya antara pendidikan dengan sistem sekolah? Saking mereka udah terdoktrin bahwa ini adalah hal yang benar dari dulu. Oh, potong rambut ya. Oh, baris di kelas ya. Oh, kamu kalau mau ke toilet, kamu izin guru ya. Ini udah jadi kayak mereka punya agama Sistem sekolah ini udah kayak agamanya mereka Jadi ketika gue banta itu Gue bilang sistem sekolah Mereka teriak Mereka marah sekali Karena ini jangan no Sama seperti anak yang baris tadi Yang kukunya tunjukin Mereka gak pernah Mau berpikir di luar Apa yang diajarin di sekolah Oke diajarin di sekolah Inflasi itu baik Untuk mendorong orang itu Mau berbelanja ya Karena kalau gak ada inflasi Nanti orang gak belanja Kata siapa lu belajarin dulu Awal uang itu seperti apa Seberapa gilanya inflasi itu terhadap uang Zaman dulu ketika masih pake bits, pake kalung, apa yang terjadi? Di suku-suku itu, yang trading sama Eropa, orang Eropa akhirnya palsuin, digoblokin, terus di-float marketnya. Mereka baru belajar tentang inflasi. Inflasi bukan hal yang baik. Lu tau dari mana inflasi itu hal yang baik untuk mendorong produktivitas? Itu uang lu aja dirampok. Tapi lu gak bisa mikir kesana. Karena itu yang diajarin di buku sekolah. Sejarah Indonesia juga ngawur semua orang diajarin di sekolah. Karena itu ditulis. Tapi kalau sejarah gue bisa bermasalah nanti kalau gue urus disini. Bukan ranah gue Tapi kalian pelajarin Sejarah Indonesia Yang ditulis di buku-buku kalian Di sekolah itu ngaco semua Peristiwa-peristiwa berdarahnya Itu gak ada yang pernah ditulis disitu Itu cuma sunshine and rainbows gitu Dan itu ditulis sama orang-orang Yang mau nyuci otak anak Untuk politik Ya Zaman dulu orang disuruh nonton di film Ini pencucian otak sistemnya Gue paham disini Gue gak ngomong untuk semua orang Karena udah ada yang kena Pas di factory modelnya Jadi disini gue ngomong Untuk sebagian kecil dari kalian Yang masih percaya Apa akan pemikiran kritis Ini gue akan outline ya Jadi untuk Untuk para mungkin yang ngurusin pendidikan di Indonesia bisa nonton ini. Gue ada petakan beberapa kesalahan yang menurut gue paling fatal dari sistem edukasi ini. Yang pertama, standarisasinya. Standarisasinya. One size fits all approach ya. Dimana satu itu harus cater ke semuanya. Semuanya harus belajar 13. Ada sampai 15 gitu misalnya mata sekolah. Ada sampai 15 ya. Misalnya pelajaran karena harus belajar di sekolah. Tapi gurunya aja ada 15 gitu. Gurunya aja gak bisa ngajarin 15 pelajaran. Kalau si A gak bisa di B, berarti si A ini goblok. Kalau B itu gak bisa di C, berarti B itu goblok. itu kan sistemnya kan ini berdampak ke orang-orang yang punya skillset berbeda dan akhirnya mereka yang punya skillset berbeda ini kehilangan motivasi untuk belajar contohnya gue waktu SMP gue udah belajar itu banyak sekali tentang akutansi tentang financial statement gue banyak sekali belajar kenapa? karena gue adalah seorang investor saham gue waktu itu tergila-gila dengan Warren Buffett jadi semuanya gue telan buku waktu itu gue SMP udah bakatnya mungkin 15 buku tentang Warren Buffett dari Intelligent Investor Security Analysis Warren Buffett itu udah gue habis telan habis semua itu bukunya setelah sini lu ditimpok pake buku itu pasti mati Begitu gue datang ke sekolah SMA nih Umur 16 tahun SMA gue duduk Terus ada pelajaran ekonomi Guru gue baca tuh Tentang akutansi Harta sebenarnya utang plus modal Coba lu bagiin Lu jadi gue Apa yang lu pikirin? Lu pasti mikir goblok kali ya ini Pelajarannya Disitu gue mikir Ini apa sih Ini yang diajarin disini Terus gue tulis-tulis buku besar Buat apa gitu Kerjanya gue analisa Laporan keuangan perusahaan TBK Ngapain gue belajarin ini Akutansi dasar Persamaan dasar akutansi Tapi kalau misalnya Gue gak bisa di biologi Dia akan cap Aku goblok lu Kalau gue nggak, bukan nggak bisa, gue nggak mau belajar tentang biologi. Ya, goblok lu. Standardisasi ya, itu problematika. Nah itu kritik gue. Solusinya apa? Solusinya adalah adaptive learning. Kalian coba bikin sistem yang tidak terstandardisasi, tapi cater ke tiap murid punya kemampuan. Jadi jangan karena A nggak bisa B dibilang goblok. Kalau lu ngejudge ya, gimana caranya ikan dari skill dia manjat pohon, ikan akan pikir dia goblok seumur hidup, padahal dia jago berenang. Ini yang dilakukan terus sama sistem sekolah. Kalau waktu itu, mungkin gue nggak diajarin persamaan dasar akutansi, tapi gue diajarin materinya seperti di Wharton ya. Business School di Wharton, ngajarin financial statements, analisis caranya valuasi, discounted cash flow itu apa. Gue mungkin tertarik dengan pelajaran. Tapi karena lo kasih gue pelajaran yang tolol, gue nggak mau belajar. Tapi apakah itu salah gue sebagai murid? Kalau gue udah belajar di luar. Salah gue sebagai murid atau sistemnya yang goblok? Yang kedua, sekolah itu terlalu terfokus dengan teori, bukan praktek. Ketika sampai di situasi real life, murid-muridnya jadi goblok. Kenapa? Karena mereka memang buat buru pabrik. Solusinya apa? Integrasikan life skill ke kurikulumnya. Kerjasamalah dengan para business owner lokal. Kerjasamalah dengan para community lokal. Tentang skillset-skillset ini. Literasi digital. Literasi finansial. Coba nih yang sekolah karyawan gue disini. Gue tembak ini. Suruh ngomong tentang pajak. Dia nggak tahu apa-apa. Makanya banyak sekali orang-orang goblok disini. Yang misalnya kalian langsung main ngetik gitu. Contohnya misalnya. Gue bilang sekolah itu scam. Oh ini anak anjing. Karena kalian nggak diajarin practical life skills tentang hukum. Kalian gak paham yang kalian lakukan itu bisa kena UIT, yang bisa bikin kalian di penjara. Life skill-nya boblok, makanya goblok sekali. Ya, akhirnya. Masyarakat di negara ini akhirnya jadi goblok sekali. Jadi tangannya itu lebih cepat untuk maki orang di sosmed. Karena dia gak paham tentang hukum. Literasi digital gak tahu, literasi finansial juga gak tahu. Have no idea apa itu cicilan bank. Have no idea kalian itu tanda tangannya apa. Lu gak paham sama sekali sistemnya apa, cara kerjanya gimana. Asuransi itu apa. Literasi finansial gak ada, digital gak ada. begitu lulus jadi orang goblok yang ketiga, problem dari sekolah adalah pembunuh kreativitas dan pemikiran kritis ini kenapa? karena standarisasi dari ujiannya dan gue akan share disini kenapa ini menurut gue sangat-sangat-sangat boblok sebenarnya orang-orang yang diatas udah paham ini boblok tapi mereka gak mau telan faktanya bahwa ini adalah sesuatu yang boblok gue nih ya Gue misalnya ngajar ke kalian sekarang tentang misalnya matematika. Lu belajar di kelas gue, kalau lu nggak bisa gue nggak lulusin lu. Tapi problemnya apa dengan begitu? Ketika lu mau bikin anaknya bener-bener fikir secara kritis dan semuanya itu emang ternyata aslinya goblok karena sistemnya sebelumnya, nilainya 40 semua, gue yang kena tegur. Gue dibilang sebagai guru itu nggak kompeten. Nah ini problem besar nih, mau di dosen, mau di sekolah makanya menurut gue scam semua. Kenapa? Karena dosen punya KPI apa? Kelulusan mahasiswa, bos. Gimana caranya lo bisa grading mahasiswa secara objektif? Kalau KPI lo aja lo lulusin mahasiswa. Sekarang gue tanya sama yang dosen di sana. Lo bikin ujian nih. Lo pasti tau sebenarnya goblok. Tapi akhirnya lo kasih 70 juga. Kenapa? Karena kalau enggak lo yang ditegur. Nah gimana sistemnya ini? Menurut gue separasi. Separasi antara yang ngajar dan penguji. Kalau yang ngajar adalah yang penguji. Problemnya apa? Yang ngajarnya sama, pengujinya sama. Sistem scam. Dia ngajarin suatu. Dia yang goblok ngajarinnya. Tapi begitu ujian. Aduh mahasiswanya yang tolol nih. Yaudah lah 70. Akhirnya apa? Yang keluar dari kelasnya tolol semua. Itu yang terjadi. Jangan lu berlagu. Oh ini karena gue punya S1 jadi gue pinter. IQ lu masih jongkok sama gitu. Kenapa? Karena lu dilulusin sama sistemnya. Selama ini gak dipisah. Gak akan works. Kalian bikin holistic based approach gitu. Gak cuman tes yang standarisasi seperti itu. Buatlah lebih banyak project based assignment. Keempat ya. Curriculumnya outdated. Ketinggalan bos curriculumnya. Ngajarinnya apa di dunia udah apa. Ngajarinnya apa di dunia udah apa. Ikuti perkembangan teknologi. Integrasikan teknologi di dalam pendidikan. Karena selama kejaksaan gini dan ketigalan terus ya buat apa belajar? Ketika lu lulus udah beda semua dunianya. Lu ambil kuliah nih. Lu ambil kuliah sistem informasi atau apa. Lu keluarnya yang dipake toolsnya udah beda sama yang di sekolah. Udah gak ada gunanya semua. Lu akhirnya harus ambil course lagi di Udemy begitu. Terus fungsinya lu masuk ke kampus apa? Gak ada jawabannya. Cuma buat selembar kertas. Itu adalah bukti lu lulus dari sekolah atau lulus dari kampus. Bukan berarti lu pernah belajar. Kelima. problematika dengan guru. Guru itu pasti karena gue paham ya. Gue sangat angkat topi dan gue salut kepada guru-guru yang ada di sana. Pekerjaan itu sangat sulit. Ngurusin anak-anak yang keteraluan gitu. Caranya gimana? Simple ya. You pay peanuts, you get monkeys. Naikin insentif para guru. Kalian naikin gaji guru di Indonesia. Itu akan bikin kualitas lebih bagus. Karena guru-guru ini nanti burn out. Lu bayangin gimana caranya lu ngajar 30 anak ketika lu mikir pulang itu harus bayar cicilan rumah. Nggak bisa. Lu mau main kucing-kucingan kayak gini Ya chicken and egg kayak begini Ini gak akan ketemu jalan ujungnya Kalau lu bayar murah terus gurunya Kualitasnya tambah bobrok Anak yang lulusnya tambah goblok Jadi naikin gaji guru di Indonesia Training guru bagusin Naikin gajinya Berikan fasilitas lebih ya Karena guru ini adalah ujung tombaknya Justru dari pendidikan di bangsa ini Simple kan sebenarnya Tapi kenapa gak pernah dilakukan ya Karena duitnya habis dimakanin para tikus berdasi Ini gue serius Lu beresin 5 hal ini Ya Selesai menurut gue masalah penyidikan Dan gue gak akan ngomong sekolah itu scam lagi 5 doang problemnya Dan ini udah gue outline Sangat jelas secara sistematis Terserah mau di apply atau enggak Gue mengalami kesulitan untuk edukasi orang disini Literasi sempit banget Gak bisa gue lemparkan sebuah pemikiran gitu Sekolah itu scam Terus langsung diserang gitu Kalian gak bisa duduk mikir dulu gitu loh Apa sih maknanya Lawan budak factory model ini sulit sekali gitu 2020 Gue masuk ke restoran gitu Gue makan sama nyokap gue Tiba-tiba ada kaca Gue tanya dong ini kacanya apa Oh itu standar Standar, bukan ada ini, kan ada virus Kalian harus pakai kaca Gue pikir, lu gila ya, gue napi apa disini? Itu gue kayak napi bos Makanan sama nyokap gue kayak napi Dan kacanya Terus masuk lift, pantat-pantatan begini Enggak ada belakang semua Emang cara kerja virus kayak gitu lu goblok ya? Orang-orang semua Kalian pikir gak sih? Kalian pikir cara kerja virus tuh kayak gitu ya? Kalo lu emang kena virusnya terus lu di lift Semuanya bisa gak kena dengan lu pantat-pantatan begini Lu memang bodoh gitu, udah bodoh, benar-benar bodoh. Dan itu sulit sekali gue untuk edukasiin. Lu kira dengan itu orang bisa mati gitu. Karena, oh ini bahaya jadi gue pantat-pantatin gitu. Terus gue makan kayak napi gitu. Biar gak kena gitu virusnya. Coba kalian pikir aja. Pikir baik-baik aja. Pikir coba. Ya mungkin ini harapan terakhir gue ya. 1,2 juta sekian orang yang suka nonton disini ya. Yang masih mau berpikir kritis, yang masih mau punya kreativitas di otaknya. Tapi kalian akhirnya paham disini kenapa gue bilang sekolah itu scam. Gue kasih solusinya, gue gak cuma bacot, gue buat juga sekolah. Nanti gue mau buat 100, gue udah keluar miliaran dari kantong pribadi gue. Jadi tolonglah buat yang di atas sana benerin sistem pendidikan ini.