📜

Fase Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia

May 30, 2025

Catatan Kuliah: Fase Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia

Pendahuluan

  • Fase Sejarah Indonesia: Munculnya organisasi nasional.
  • Peran Kolonial Hindia Belanda: Pengaruh politik etis.
  • Politik Etis (Van Deventer, 1901)
    • Aspek Fokus: Edukasi, Irigasi, Transmigrasi.

Perubahan Metode Perlawanan

  • Sebelum 1908: Perlawanan fisik.
  • Setelah 1908: Diplomasi, media massa, demokrasi.
    • Fokus organisasi: Kaderisasi, kerjasama antar daerah.
    • Kepemimpinan: Kaum terpelajar menggantikan raja.

Faktor Pendorong Pergerakan Nasional

  • Faktor Internal:
    • Kondisi sosial, politik, budaya terbelakang.
    • Eksploitasi dan diskriminasi oleh Belanda.
    • Munculnya kaum terpelajar seperti Soekarno, Hatta.
  • Faktor Eksternal:
    • Pendidikan di Belanda, akses berita luar.
    • Kesuksesan pergerakan di Asia-Afrika.
    • Kemenangan Jepang atas Rusia (1904-1905).
    • Masuknya ideologi: Liberalisme, nasionalisme.

Kooperatif vs Non-kooperatif

  • Kooperatif: Bekerja sama dengan Belanda demi keberlangsungan organisasi.
    • Contoh: Budi Utomo, Sarekat Islam, Muhammadiyah.
  • Non-kooperatif: Menolak kerjasama, aktif mengkritik.
    • Contoh: PNI, Perhimpunan Indonesia.

Organisasi Pergerakan Nasional

Budi Utomo

  • Pendiri: Dr. Wahidin Sudirohusodo.
  • Fokus: Pendidikan, kebudayaan Jawa, tanpa orientasi politik.

Sarekat Islam

  • Pendiri: Haji Samanhudi.
  • Fokus Awal: Kekuatan dagang kaum pedagang Muslim.
  • Perkembangan: Menjadi politis di bawah HOS Cokroaminoto.

Indische Partij

  • Pendiri: Tiga Serangkai (Douwes Dekker, Dr. Cipto Mangunkusumo, Suwardi Suryaningrat).
  • Semboyan: Hindia bebas dari Belanda.

Muhammadiyah

  • Pendiri: Ahmad Dahlan.
  • Karakter: Sosial keagamaan, non-politik.

Partai Komunis Indonesia (PKI)

  • Pendiri: Semaun, Darsono.
  • Kegiatan: Pemberontakan 1926; berdampak pada organisasi lain.

Perhimpunan Indonesia

  • Pendiri: Sultan Kesayangan, Notosuroto.
  • Ciri: Organisasi pelajar di Belanda, nonkooperatif, radikal.

Partai Nasional Indonesia (PNI)

  • Pendiri: Soekarno.
  • Asas: Self-help, nonkooperatif, marhaenisme.

Taman Siswa

  • Pendiri: Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara).
  • Fokus: Pendidikan kooperatif.

Gabungan Politik Indonesia (GAPI)

  • Tujuan: Indonesia berparlemen, perubahan ketatanegaraan.

Kesimpulan

  • Pentutup: Pentingnya semangat perjuangan dan pendidikan.
  • Pesan: Membebaskan diri dari kebodohan dan kemalasan.