Transcript for:
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 1945

Terima kasih. Pada tanggal 14 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu. Berita tentang kekalahan tersebut sangat dirahasiakan oleh Jepang. Bahkan semua stasiun radio disegel oleh Jepang. Tetapi ternyata siaran tersebut tertangkap di Indonesia dan didengar oleh Sultan Syahrir. dan Ketua Ketua Ketua Jepang untuk menandatangani instrumenta keputusan di tempat yang diindikasi. sore hari setelah mendengar berita tentang kekalahan Jepang Sultan Syahrir dan para pemuda mengadakan rapat di Jakarta keadaan kita disini untuk melancarkan perencanaan kita untuk menuju kegembangan kemerdekaan Indonesia tapi bu, Jepang masih menguasai wilayah Indonesia Tana Putra masih dijajah oleh Jepang Assalamualaikum Waalaikumsalam selalu saudara, saya dapat berita yang gembira untuk kita semua bahwa Jepang telah menyerah kepada sekutu saya mendengar berita tersebut dari radio luar negeri maka telah terjadi kekosongan di kekuasaan Indonesia sungguh kabar gembira yang anda kabarkan tadi tapi apa itu kekosongan kekuasaan biar saya perjelas jadi sekarang Jepang sudah tidak berkuasa lagi di negeri kita karena telah menyerah kepada sekutu sedangkan Sekutu belum menguasai Indonesia Baik, saya mengerti, terima kasih Lalu apa yang harus kita lakukan untuk mengisi Kekosongan kekuasaan ini? Bagaimana kalau kita meminta kepada Bung Karno dan Bung Hatta Untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia Secepatnya? Ya, saya setuju, dan itu Ini waktu yang tepat untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia Baiklah, kalau kalian semua setuju Baru kita pergi ke Bung Karno untuk Membicarakan hal ini, apakah kalian semua setuju? Setuju! Tapi yang sampai proklamasi kemerdekaan Di proklamirkan oleh PPKIN Terima kasih Kenapa anda berpendapat seperti itu? Karena PPKI adalah badan pembentukan dari Jepang Kita tidak ingin ada campur tangan Jepang dalam proklamasi kemerdekaan kita sendiri Dari itu mari kita sepakat untuk menolak hadiah dari Jepang Kemerdekaan ini kita yang akan mengusus sendiri Cepat sekali, kalau begitu kalian semua harus pergi ke Kediaman Soekarno untuk memberitahukan kabar ini Saya dan golongan pemuda lainnya akan membantu merebut kekuasaan Jepang Rapat pun diakhiri Keesokan harinya pada tanggal 15 Agustus tahun 1000 Pada 1945, Khairul Saleh, Sultan Syahrir, Wikana, dan Darwis tiba di kediaman Soekarno dengan maksud menyampaikan hasil keputusan rapat. Assalamualaikum Waalaikumsalam Permisi Bu, apakah Bung Karno ada di dalam? Kami ingin bertemu dengannya Oh ada, Bapak ada di dalam Ada keperluan apa ya? Begini Bu, ada hal yang ingin kami bicarakan dengan Mbak Oh iya, silahkan Mas Kang Mas, ada yang datang mencari Ya, siapa Bu? Para pemuda datang mencari Katanya ingin berbicara hal penting Baiklah, saya akan temui mereka Ya, silahkan duduk Saya dengar dari istri saya, ada yang ini Bisa rekan? Begini, kami mendengar berita bahwa Jepang telah menyerah kepada sekutu. Oleh karena itu, telah terjadi kekosongan kekuasaan di Indonesia. Jadi, kami kemarin mengadakan rapat dan hasilnya kami semua setuju agar Bung Karno dan Bung Hatta segera menyusun kemerdekaan Indonesia. Secepatnya mungkin akan saya usahakan setelah berunding dengan anggota PPKI lainnya Tidak bisa, kita tidak bisa menunggu lebih lama lagi Karena ini merupakan waktu yang tepat untuk memperalatkan kemasikan keberadaan Indonesia Apa kalian? Tidak memikirkan bahaya yang kita dapat ketika kita senekat itu untuk memproklamasikan Indonesia. Jepang pasti menyerang kita. Justru itu, saat ini Jepang bukan lagi penguasa di Indonesia. Jadi untuk apa kita menyanyikan kesempatan ini? Nanti saja setelah kita bicarakan hal ini dengan anggota PPKI. Saya tidak berharap Anda melaksanakan rapat PPKI terlebih dahulu. Karena saya takut Jepang mengetahui tentang rencana kita dan menghalangi Indonesia untuk merdeka. Tapi PPKI satu-satunya cara untuk memerdekakan Indonesia Tapi kami tidak ingin merdeka oleh Jepang Baiklah, tapi berikan saya waktu untuk berunding dengan para golongan tua Baiklah, kalau begitu kami pamit undur diri Karena masing-masing mempertahankan pendapatnya Keempat orang golongan muda tersebut berpamitan kepada Bung Karno Mereka meninggalkan kediaman Bung Karno dengan wajah kesal Kemudian Soekarno meminta Minta para golongan tua untuk datang ke kediamannya dan membicarakan permasalahan tersebut. Bagaimana ini para pemuda menuntut untuk segera memproglomasikan kemerdekaan? Tapi kita tidak boleh gegabah bung. Kita harus mempersiapkan persiapan dengan matang. Agar tidak terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan. Saya setuju. Menurut saya... yang terpenting sekarang adalah menghadapi sekutu yang hendak kembali berkuasa di negeri ini. Selain itu, masalah kemerdekaan yang akan dilaksanakan dari sidang PPKI tanggal 18 Agustus mendatang. Bagaimana, Bung? Ya, bagi pula mereka masih muda. Cara berpikir mereka masih sangat pendek. Kita harus melihat masa depan dan mempersiapkannya dengan matang. Kalau tidak, bagaimana kalau semuanya berantakan? Baiklah, Bung. Berarti kita semua telah sepakat. Baiklah, Bung. Kita sepakat. Meski berat hati dengan keputusan Soekarno, para pemuda yang telah meninggalkan kediaman Soekarno tetap tidak putus asa. Mereka pun menyusun strategi bagaimana membujuk Soekarno dan Muhammad Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan segera mungkin. Akhirnya mereka memutuskan untuk mengasingkan kedua toko tersebut, gerangas Deng Klok agak terhindar dari pengaruh Jepang di Jakarta. Sekarang apa yang harus kita lakukan sementara para golongan tua tidak mengikuti keinginan kita? Bagaimana kalau kita singkang Bung Karno dan Bung Hatta ke dalam daerah Jakarta? Karena mereka bebas dari pengaruh Jepang. Tapi, oh iya. Bagaimana kalau kita keringas dengur? Di sana keamanannya terjamin. Iya, bagus. Saya setuju dengan itu. Pemilihan saya setuju? Setuju! Para pemuda pun menyetuju ide tersebut. Pada malam hari, Insinyur Swekarno dan Muhammad Hatta dibawa oleh sekelompok pemuda menuju Rengas Dengklok. Rombongan ini berangkat dari kediaman Soekarno dan dikawal oleh pasukan putar. Rombongan insinyur Soekarno dan Muhammad Hatta tiba di Rengas Tengklok dengan selamat pada waktu subuh, tanggal 16 Agustus 1946. Soekarno Hatta berada seharian penyusah. Apa doyan kalian membawa kami berdua kesini? Maaf atas kelanjangan kami, Bung. Ini saya mau ada keselamatanmu. Kami ingin membicarakan kembali tentang proklamasi ini, Bung. Bukankah Soekarno sudah katakan masalah ini akan dibahas di sidang PPKI? Mengapa harus menunggu PPKI? PPKI itu buatan Jepang. Kami ingin memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tanpa campur tangan Jepang. Pendapat itu benar. Kita masih terlalu dini untuk memproklamasikan kemerdekaan. Kita masih membutuhkan bantuan Jepang. Bagaimana jika perkataan Jepang menangkan janjiman sepilaka? Apa yang akan Anda lakukan? Tak selamanya kita harus menunggu janji Jepang itu. Kita harus memperlepasikannya sekarang juga. Demi rakyat-rakyat kita yang telah bertahun-tahun terbelenggu di tanah mereka sendiri, mereka bisa bebas dan sekarang adalah saatnya. Tenang saudara-saudara sekalian, mari kita selesaikan pembicaraan ini dengan kepala dingin. Bung Saleh, tolong lepaskan ikatan Bung Karno. Dan Bung Latif, tolong lepaskan ikatan Bung Hatta. Bung Karno dan Bung Hatta tolong ikut saya Saya mengerti tentang pertimbangan kalian berdua Tentang proklamasi ini Kami memang belum mempertimbangkan masalah ini dengan baik Saya yakin kita akan bisa memanfaatkan Isu tua Bagaimana Bung Karno? Baiklah, saya setuju. Kami akan memproklamasikan Indonesia tanpa campur tangan Jepang. Tunggu, dimana kesempatanku? Eh, iya Bung, ini dia. Pada pukul setengah 6 sore, rombongan dari Jakarta yang dikenal oleh PETA Tiba dirangas Dengklok untuk menjemput Soekarno dan Muhammad Atta. Syukurlah kalian baik-baik saja. Jadi bagaimana keputusannya? Kami setuju bahwa kemerdekaan dilakukan tanpa pantang buatan menjubah. Lalu kapan kita akan melaksanakannya? Siap? Ya, kita akan siapkan atasnya. Senyur Soekarno dan Muhammad Hatta pergi meninggalkan tempat tersebut, sementara Ahmad Soebarjo dan Cairul Salih tinggal sebentar untuk membahas tempat pembuatan teks proklamasi. Di mana kita masih berada di lain tempat? Di mana kita pergi ke rumah langsung, dia adalah penempatan yang resmi, dia adalah orang yang... Selesailah perundingan di Rengas Dengklok. Semua anggota golongan muda maupun golongan tua kembali ke Jakarta untuk membahas selanjut rencana proklamasi kemerdekaan. Tanggal 17 Agustus 1945. Seminarnya saya turut bergembira atas kamar itu. Silahkan pergunakan apa yang Anda butuhkan. Apakah ada pena dan kertas laksamana? Oh, sementara akan saya ambil. Bagaimana dengan penandatangan proklamasi ini? Menurut saya, naskah proklamasi tidak ditandatangani oleh yang buatan PPKI karena PPKI merupakan buatan Jepang. Kita sudah sepakat tadi bahwa proklamasi dilaksanakan tidak dengan... dan campur tangan Jepang. Adakah dari kalian yang berpendapat untuk menyelesaikan masalah ini? Bagaimana jika naskah ini ditandatangani oleh para hadirin yang hadir pada saat ini? Seperti ketika Amerika menandatangani teks deklarasi mereka. Jangan, kita tidak boleh mengikuti bangsa lain. Kita harus berbeda dari bangsa lain, Bung. Lalu, bagaimana Bung Karno? Karena ini semua berkat jasa bangsa Indonesia, jadi atas nama bangsa Indonesia. Ya. Saya setuju dan saya mengusul bagaimana jika yang mendandang tangani teks naskah ini adalah Anda dan Bung Hatta sebagai wakil dari bangsa Indonesia. Kesuluan yang bagus, bagaimana hadir? Setuju. Tolong Anda ketipu selama sini Bung. Baik Bung, apakah disini ada misi ketipu? Oh ada. Intro Setelah usai perundingan di rumah Laksamara Maida Soekarno pulang dan disambut oleh istri tercinta Alhamdulillah, semua berjalan dengan lancar Makasih Ibu telah menemani saya di masa-masa yang sulit ini Ya, terima kasih kepada Allah yang sudah memberikan kita jalan untuk memproklamasikan kemerdekaan bangsa kita Oh iya Apakah kalian sudah merencanakan bagaimana proklamasi besok akan berlangsung? Sudah, kita akan melaksanakan upacara pendera yang diiringi lagu Indonesia Raya, karya Bung Supratman Oh iya, bukan kaki Kita belum punya bendera, lantas bagaimana? Ya ampun, lupa-lupa. Bagaimana kalau ibu saja yang menjahitkan? Tapi ibu hanya punya kain merah dan putih, Pak. Apakah tidak apa-apa? Tentu saja. Kalau begitu, buat saja bendera yang sederhana. Yang penting kita punya niat. Baiklah, Pak. Ibu punya ide. Bagaimana jika nama benderanya kita namakan sang saka merah putih? Bagaimana? Baiklah, kita akan menamakannya. Sang Saka Merah Putih Ya sudah, Bapak bersiap salah Untuk mempersiapkan proklamasi besok Iya Bu Proklamasi kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara saktama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Jakarta, 17 Agustus 1945, atas nama bangsa Indonesia, Soekarno-Hatta. Terima kasih telah menonton Terima kasih