Transcript for:
Konsep Jaringan dan Cloud Computing

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Hari ini kita akan melanjutkan pembahasan mengenai IT Concept yang berupa Network and Cloud Computing, di mana teknologi ini merupakan bagian yang sangat penting yang memungkinkan komunikasi bisa lebih cepat dan penyimpanan data lebih fleksibel. Sebagai awal, kita akan membahas mengenai deskripsi atau definisi dari jaringan. Jaringan merupakan sistem yang memungkinkan komunikasi dan pertukaran data antara beberapa perangkat seperti komputer, server, dan perangkat IoT. Jaringan ini berfungsi sebagai backbone bagi sistem informasi yang memungkinkan akses penyimpanan data dan berbagi data yang efisien. Mengapa jaringan ini penting? Karena jaringan ini atau network ini memfasilitasi Adanya data sharing, sehingga pengguna dapat berbagi file, basis data, dan aplikasi secara efisien. Kemudian resource utilization yang memungkinkan berbagi printer, storage, dan komputasi. Kemudian communication yang menyukung email, video conference, dan kolaborasi secara real time. Kemudian yang terakhir yaitu security and control yang memastikan akses aman dan integritas data melalui protokol jaringan. Contoh penggunaan jaringan yaitu jaringan di kampus atau universitas yang memungkinkan mahasiswa bisa mengakses platform pembelajaran online, mengirimkan tugas, dan berkomunikasi dengan dosen dari jarak jauh. Sedangkan Cloud Computing merupakan penyediaan layanan komputasi, misalnya penyimpanan, server, database, dan software melalui internet. Tidak seperti infrastruktur lokal tradisional, Layanan cloud ini menyediakan akses sesuai permintaan ke sumber daya komputasi yang scalable. Bagaimana cloud computing ini bermanfaat bagi bisnis? Cloud computing ini bisa menghilangkan kebutuhan akan adanya perangkat keras atau hardware dan maintenance yang mahal, sehingga bisa bermanfaat dalam hal cost reduction. Kemudian scalability. Bisnis dapat menambah atau mengurangi sumber daya berdasarkan permintaan. Accessibility memungkinkan adanya pekerjaan yang dilakukan secara jarak jauh dan kolaborasi secara global. Kemudian disaster recovery, jadi penyedia layanan cloud ini menawarkan backup dan redundancy data yang hal ini akan sangat penting jika ada disaster atau ketika ada bencana. Contohnya adalah Adanya Netflix memanfaatkan cloud computing untuk mengalirkan konten secara global tanpa memelihara server secara fisik. Nah, jaringan dan cloud computing itu saling bergantung. Cloud computing ini bergantung pada jaringan untuk memberikan layanan melalui internet. Sedangkan network ini memungkinkan komunikasi antara cloud data center, aplikasi, dan pengguna. Security dalam cloud computing bergantung pada protokol jaringan yang kuat, misalnya VPN, firewall, enkripsi. Contohnya adalah Amazon Web Service atau AWS ini menggunakan infrastruktur jaringan global untuk menyediakan layanan cloud dengan latensi atau waktu jeda antara input dengan response system yang rendah, sehingga jedanya minimalis atau sedikit. dan ketersediaan yang tinggi, high availability. Jadi, sistem itu selalu tersedia dengan waktu tanggap yang kecil. Jadi, network and cloud computing itu sangat penting dalam organisasi. Jaringan atau network ini menghubungkan sistem, sedangkan cloud computing itu meningkatkan efisiensi melalui resource sesuai dengan permintaan. Nah, bisnis itu harus mengintegrasikan keduanya secara efektif untuk transformasi digital yang lebih optimal. Pada dasarnya, network itu merupakan kumpulan perangkat yang saling terhubung dan berkomunikasi menggunakan protokol tertentu. Nah, jaringan tersebut dapat dikategorikan berdasarkan ruang lingkup geografis dan tujuannya. Ada berdasarkan ruang lingkupnya secara geografis, Ada 4 pengklasifikasian atau 4 kategori yaitu Local Area Network, yang mencakup area yang kecil seperti kantor, sekolah, atau rumah. Nah biasanya jaringan ini menggunakan ethernet atau wifi untuk memastikan komunikasi yang cepat dan stabil. Kemudian yang kedua adalah metropolitan area network, yang mencakup area lebih luas dibandingkan dengan LAN seperti satu kota atau wilayah metropolitan. Jaringan ini sering digunakan oleh instansi pemerintah, universitas, atau perusahaan-perusahaan besar. Contohnya adalah jaringan wifi publik di suatu kota atau jaringan televisi kabel di suatu daerah. Nah, selanjutnya adalah wide area network, mencakup area biografis yang lebih luas, bahkan hingga antar negara atau antar benua. Untuk menghubungkan berbagai lokasi, WAN ini menggunakan router dan saluran komunikasi yang berupa list communication line, jadi menyewa saluran komunikasi. Contoh terbesar dari WAN adalah internet yang menghubungkan jutaan perangkat di seluruh dunia. Kategori yang terakhir yaitu personal area network. Berbeda dengan jaringan lainnya, WAN ini berfungsi untuk menghubungkan perangkat pribadi, jadi perangkat yang digunakan oleh seseorang dalam jarak dekat, seperti melalui bluetooth atau wifi direct. Jadi contohnya adalah smartwatch yang terhubung ke smartphone pengguna. Jadi setiap jenis jaringan itu memiliki fungsi dan ruang lingkup yang berbeda atau cakupan yang berbeda sesuai dengan kebutuhan komunikasi data. Berikutnya kita akan belajar mengenai topologi jaringan. Di sini ada 6 jenis topologi jaringan. Topologi jaringan itu mengacu pada tata letak secara fisik atau logik dari koneksi jaringan. Nah topologi jaringan ini menentukan bagaimana perangkat-perangkat dalam jaringan itu saling berhubungan dan berkomunikasi. Di sini yang pertama adalah topologi bus. Topologi bus itu merupakan struktur jaringan yang paling sederhana. Jadi bisa dibayangkan bahwa topologi bus ini misal kayak ada di sebuah jalan utama di mana semua kendaraan itu terhubung langsung ke jalur yang sama. Semua kendaraan ada di jalur yang sama, di jalur utama. Jika satu perangkat mengirimkan data, maka informasi tersebut akan dikirimkan ke semua perangkat lain di jaringan. Namun, hanya perangkat yang menjadi tujuan yang akan menerima dan memproses data. Sementara yang lain, mereka akan mengabaikan meskipun menerima informasi tersebut. Topologi ini sederhana, namun memiliki kelemahan. karena data yang dikirimkan akan diterima oleh semua perangkat. Hal ini bisa menyebabkan adanya kemacetan lalu lintas data. Karena itu, topologi bus jarang digunakan dalam lingkungan perusahaan modern. Berikutnya adalah topologi ring. Topologi ring ini, setiap perangkat dalam jaringan terhubung ke dua perangkat lainnya, membentuk struktur melingkar, seperti sebuah rantai atau ring tanpa ujung. Data dalam jaringan ini akan mengalir dari satu perangkat ke perangkat lainnya hingga mencapai tujuannya. Kemudian topologi mesh, topologi ini dimana setiap perangkat dalam jaringan memiliki koneksi langsung ke semua perangkat lainnya. Keunggulannya adalah tingkat keandalannya sangat tinggi. Jadi jika salah satu jalur koneksi ada gangguan, data masih bisa melewati jalur yang lain. Namun, ada konsekuensi dari desain ini. Semakin banyak perangkat yang terhubung, maka semakin kompleks strukturnya dan semakin banyak kabel yang terlibat yang dibutuhkan dalam jaringan tersebut. Oleh karena itu, topologi mesh ini lebih sering digunakan dalam jaringan tanpa kabel, jadi menggunakan Wi-Fi, jadi Wi-Fi berbasis mesh, untuk menghindari tantangan kabel yang terlalu banyak. Berikutnya adalah topologi star. Topologi star ini topologi yang paling umum digunakan. Dalam struktur ini, semua perangkat terhubung ke satu node pusat. Satu node pusat yang biasanya berupa switch atau router. Bedanya dengan topologi bus yang hanya mentransmisikan data ke semua perangkat, dalam topologi star ini, switch bertindak sebagai pengatur lalu lintas data. Jadi dia akan mengarahkan data hanya ke perangkat tujuan menggunakan MAC. Atau media akses kontrol. Jadi ada alamat, ada alamatnya. Kemudian topologi 3 memiliki struktur hirarkis mirip seperti cabang-cabang pohon dalam diagram jaringan. Biasanya topologi ini ada 3 lapisan utama. Yang pertama adalah core layer atau lapisan inti bertanggung jawab atas transportasi data berkecepatan tinggi di seluruh jaringannya. Kemudian distribution layer itu berfungsi mengelola lalu lintas data dalam skala atau lingkup lebih kecil. Dan access layer, di mana perangkat pengguna akhir terhubung ke jaringan. Jadi layer di mana perangkat pengguna itu terhubung ke jaringan, itu adalah layer access. Kemudian hybrid topologi. Hybrid topologi ini ketika perusahaan menggunakan kombinasi dari beberapa jenis topologi. Misalnya dalam jaringan perusahaan, kita mungkin bisa menemukan topologi star. di sebagian besar koneksi jaringan, namun di area tertentunya yang sulit dijangkau, mereka menggunakan jaringan mesh yang tanpa kabel untuk meningkatkan cakupan dan keandalannya. Pemilihan topologi-topologi ini bergantung pada berbagai faktor seperti kinerja atau performance, keandalan, dan biaya dalam implementasi jaringan. Dengan memahami berbagai topologi ini, kita bisa menentukan struktur mana yang paling sesuai dengan kebutuhan jaringan di tempat kita. Selanjutnya, kita akan membahas mengenai protokol jaringan, yaitu seperangkat aturan yang menentukan bagaimana perangkat dapat berkomunikasi dalam suatu jaringan. Tanpa adanya protokol, komunikasi data antar perangkat tidak akan terstruktur. Nah, di sini ada empat protokol utama. Yang pertama adalah TCP IP. Transmission Control Protocol atau Internet Protocol merupakan fondasi utama dari internet dan semua jaringan modern. TCP ini memastikan data yang dikirim sampai dengan utuh dan berurutan, sedangkan IP berperan dalam menentukan alamat tujuan. Jadi analoginya seperti ini, jika komunikasi data adalah proses pengiriman paket, maka TCP itu memastikan paket sampai tanpa kerusakan, sedangkan IP menentukan alamat yang dituju. Kemudian protokol yang kedua, yaitu HTTP atau HTTPS, ini protokol untuk akses web. HTTP ini atau Hypertext Transfer Protocol digunakan untuk komunikasi di web, memungkinkan pengguna mengakses berbagai situs atau website. Sementara itu, HTTPS itu adalah secure HTTP, jadi menambahkan lapisan keamanan dengan enkripsi menggunakan SSL atau TLS, sehingga data yang dikirim lebih aman dibandingkan dengan yang tanpa S atau HTTP biasa. Protokol yang ketiga adalah FTP, File Transfer Protocol, ini digunakan untuk mentransfer file antar komputer dan server. Contohnya adalah ketika seseorang mengunggah file ke website menggunakan layanan hosting. FTP ini dibaharatkan sebagai layanan pengiriman yang mengangkut file dari satu tempat ke tempat lain. Jadi bertugas untuk pengiriman atau transfer file. Kemudian protokol yang keempat adalah DNS, domain name system, Ini bertugas mengkonversi nama domain. Misalkan kayak google.com, ini menjadi alamat IP yang dikenali oleh komputer dalam bentuk angka-angka. Jadi tanpa adanya DNS, itu user harus mengingat alamat IP yang terdiri dari angka-angka panjang untuk mengakses website tertentu. Nah, pemahaman mengenai protokol jaringan itu penting. dalam perancangan dan pengelolaan just informasi. Protokol ini menjadi dasar dari berbagai layanan digital, mulai dari komunikasi bisnis hingga layanan cloud computing. Selanjutnya, kita akan bahas mengenai infrastruktur jaringan dan keamanan. Jadi, infrastruktur jaringan atau network ini terdiri dari komponen-komponen hardware yang memfasilitasi adanya komunikasi, transfer data, dan keamanan dari sistem. Nah komponen utama jaringan ini memungkinkan adanya transfer data, informasi, dan juga resource seperti printer, scan, dan perangkat storage lainnya diantara perangkat-perangkat yang ada dalam jaringan. Setiap komponennya punya peranan masing-masing. Di sini ada 8 komponen. Yang pertama adalah NIC atau Network Interface Card. Ini merupakan hardware. yang memungkinkan komputer atau perangkat terhubung ke jaringan, baik melalui kabel atau wired maupun tanpa kabel, wireless NIC. NIC ini bisa dianalogikan seperti sebuah KTP atau Kartu Identitas Penduduk yang dimiliki oleh setiap warga negara. Tanpa adanya kartu ini, seseorang tidak dapat diakui atau dikenali sebagai bagian dari komunitas dan tidak dapat mengakses layanan publik yang tersedia. Begitu pula dengan NIC, perangkat tidak akan bisa terhubung ke jaringan tanpa adanya kartu ini. Kemudian, infrastruktur yang kedua adalah Hub. Hub ini adalah perangkat jaringan yang berfungsi menghubungkan beberapa komputer dalam suatu jaringan lokal, atau Local Area Network, dan meneruskan data ke semua perangkat yang terhubung. Nah, Hub ini ada beberapa jenis. Ada yang sifatnya pasif atau pasif hub, ini menghubungkan perangkat tanpa memperkuat sinyal. Jadi seperti mikrofon biasa tanpa menyaring informasi. Kemudian hub kedua adalah aktif hub. Aktif hub ini memperkuat sinyal yang diterima sebelum meneruskan. Jadi seperti mikrofon yang bisa Yang dilengkapi dengan fitur untuk memperjelas suara. Kemudian jenis hub yang ketiga adalah Intelligent Hub. Ini dilengkapi dengan fitur manajemen lalu lintas data untuk meningkatkan efisiensi jaringan. Seperti adanya pengumuman dengan fitur seleksi. Misalkan hanya memberi tahu informasi tertentu, hanya memberi tahu pengguna tertentu. Kemudian infrastruktur yang ketiga adalah switch. Switch ini merupakan perangkat yang lebih pintar dibandingkan dengan hub karena dapat meneruskan data hanya ke perangkat yang dituju berdasarkan alamat MAC address, media akses kontrol, alamat suatu perangkat. Kita bisa menganalogikan switch ini seperti seorang resepsionis di sebuah kantor. Jadi ketika ada tamu datang mencari karyawan tertentu, si resepsionis ini tidak akan mengumumkan pertanyaan tersebut ke seluruh kantor. Melainkan hanya memberi tahu karyawan yang ditujun atau karyawan yang bersangkutan. Switch ini memiliki keunggulan, bisa mengurangi risiko tabrakan nota. dan meningkatkan efisiensi jaringan. Kemudian, infrastruktur keempat adalah repeater. Repeater ini perangkat yang digunakan untuk memperkuat sinyal jaringan yang mulai melemah karena jarak yang jauh. Jadi seperti pemancar sinyal, menara pemancar sinyal yang ada di pegunungan. Jadi kalau tidak ada menara ini, sinyal akan lemah dan sulit diakses oleh pengguna yang tinggal di daerah terpencil. Begitu juga dengan repeater ini. Jadi repeater ini fungsi utamanya adalah meningkatkan jangkauan jaringan dan memastikan sinyal itu tetap kuat meskipun dikirim dalam jarak jauh. Infrastruktur kelima adalah router. Router ini adalah perangkat yang bertugas mengarahkan lalu lintas data antar jaringan dengan menggunakan alamat IP. Jadi router ini semacam polisi lalu lintas yang mengatur kendaraan menuju ke jalur yang pas, jalur yang tepat. Jadi jika ada kendaraan atau data yang ingin menuju lokasi tertentu, si router sebagai polisi lalu lintas ini akan mengarahkan melalui jalan tercepat dan jalan yang paling sedikit hambatannya. Kemudian infrastruktur ke-6 adalah modem. Modem ini merupakan perangkat yang mengubah sinyal digital dari komputer menjadi sinyal analog untuk dikirim melalui jaringan telekomunikasi, dan sebaliknya. Jadi, dia bertindak sebagai penerjemah bahasa. Selanjutnya, server. Server ini adalah sistem komputer yang menyediakan layanan bagi perangkat lain dalam jaringan, seperti layanan penyimpanan data, hosting website, dan manajemen email. Nah, jenis server ini ada beberapa macam. Ada file server yang menyediakan akses ke file dalam jaringan. Ada web server yang menyediakan halaman web di internet, ada mail server yang mengelola pengiriman dan penerimaan email, database server yang menyimpan dan mengelola database untuk aplikasi tertentu. Kemudian yang terakhir adalah bridge. Bridge ini adalah jembatan atau perangkat yang digunakan untuk menghubungkan dua jaringan yang berbeda agar dapat berkomunikasi satu sama lain. Jadi semacam jembatan yang menghubungkan antar pulau. Nah, fungsi utamanya adalah menghubungkan jaringan yang berbeda tanpa menggabungkan sepenuhnya. Jadi menghubungkan jaringan yang berbeda, kemudian memfilter lalu lintas berdasarkan alamat MAC address. Nah, selanjutnya... Selanjutnya ini adalah pembahasan mengenai ancaman-ancaman keamanan jaringan. Jadi dalam era digital ini, serangan cyber itu menjadi ancaman serius yang dapat merugikan individu maupun organisasi. Oleh karena itu, dengan memahami jenis-jenis ancaman, itu sangat penting agar kita dapat melindungi data dan sistem dari potensi serangan. Berikut ini ada tiga jenis ancaman cyber yang paling umum. Yang pertama adalah phishing. Jadi phishing itu merupakan upaya penipuan yang dilakukan oleh pelaku kejahatan, cyber, untuk memperoleh informasi sensitif, seperti password atau nomor kartu kredit, dengan menyamar menjadi entitas atau akun yang terpercaya. Jadi salah satu bentuk umum phishing itu adalah email palsu yang mengetesnamakan bank dan meminta pengguna untuk memasukkan Informasi-informasi penting mereka melalui tautan yang disediakan atau melalui link yang diberikan. Nah, untuk menghindari phishing, itu pastinya kita harus memeriksa alamat email pengirim dan jangan sembarangan mengklik link yang mencurigakan. Kemudian yang kedua, jaman yang kedua adalah denial of service atau DOS. DOS ini bertujuan membebani server atau jaringan dengan lalu lintas yang berlebihan. Sehingga layanan menjadi tidak dapat diakses oleh pengguna yang sebenarnya. Jadi traffic-nya dibebani. Nah, dalam skala yang lebih besar, serangan ini bisa disebut sebagai Distributed Denial of Service, DDoS. Di mana penyerang menggunakan banyak perangkat untuk menyerang satu sistem. Nah, serangan ini seringkali mengganggu layanan penting seperti perusahaan atau pemerintahan. Sedangkan yang ketiga adalah malware. Malware itu adalah perangkat lunak berbahaya yang dirancang untuk mencuri data, merusak sistem, atau mengambil alih kontrol terhadap suatu perangkat tanpa izin penggunanya. Dan jenis-jenis malware ini bisa virus, worm, spyware, atau ransomware. Nah, salah satu bentuk malware yang berbahaya itu adalah ransomware. yang mengenkripsi data pengguna dan meminta tebusan agar data tersebut dapat dikembalikan. Jadi, mengancam dengan meminta tebusan agar data tersebut dikembalikan. Pastinya, untuk menghindari malware, penting bagi kita untuk tidak mengunduh file dari sumber yang tidak terpercaya dan selalu memperbarui software-software keamanan serta rutin melakukan backup data. Dengan memahami ancaman-ancaman cyber ini, kita bisa mengambil langkah pencegahan yang lebih baik untuk melindungi data dari sistem dan sistem kita. Selanjutnya kita akan bahas mengenai keamanan jaringan, yaitu berbagai langkah yang harus diterapkan oleh organisasi untuk melindungi jaringan mereka dari akses yang tidak sah dan ancaman cyber. Ada tiga komponen utama, yang pertama adalah firewall, encryption, dan kemudian virtual private network. Firewall ini merupakan sistem pengaman yang mengatur akses jaringan. Jadi dia bisa diibaratkan atau dianalogikan sebagai Sebuah gerbang, suatu gedung yang dijaga oleh banyak petugas keamanan yang ketat. Nah, petugas ini memeriksa siapa saja yang diperbolehkan masuk dan siapa yang harus ditolak. Begitu juga dengan firewall. Dalam konteks jaringan, firewall ini berfungsi memblokir akses yang tidak sah dan hanya mengizinkan laluanitas data sesuai dengan aturan yang telah ditentukan. Dengan demikian, firewall ini bisa membantu menjaga serangan dari pihak eksternal yang berusaha menyusup ke dalam jaringan organisasi. Komponen yang kedua untuk keamanannya yaitu enkripsi. Enkripsi ini bisa dibayangkan sebagai pengiriman pesan dalam bentuk kode rahasia, sehingga hanya pihak yang memiliki kunci tertentu yang dapat membacanya. Dalam dunia digital, enkripsi ini berfungsi untuk mengamankan data dengan mengonversinya ke dalam format yang tidak dapat dibaca tanpa deskripsi. Tanpa dekripsi. Jadi, enkripsi itu kita merubah pesan menjadi kode. Nah, kode tersebut, pesan-pesan tersebut hanya bisa dibaca ketika sudah didekripsi. Nah, contohnya adalah adanya SSL atau TLS encryption. yang digunakan dalam transaksi online untuk melindungi informasi sensitif seperti data kartu kredit atau login dari pihak yang melindungi data-data tersebut dari pihak yang tidak berwenang. Kemudian komponen ketiga yaitu VPN atau Virtual Private Network. VPN ini semacam terowongan pribadi yang aman di tengah-tengah lalu lintas umum. suatu jaringan. VPN ini berfungsi untuk mengenkripsi lalu lintas internet dan menyembunyikan alamat IP pengguna, sehingga aktivitas online-nya menjadi lebih sulit untuk dikenali atau dimonitor oleh pihak yang tidak berwenang. Contoh penerapan VPN ini penggunaannya oleh karyawan yang kerjanya dari jarak jauh untuk mengakses sistem perusahaan dengan lebih aman. Dengan menerapkan firewall, enkripsi, dan VPN, organisasi dapat meningkatkan keamanan jaringan mereka dan melindungi data dari potensi ancaman cyber. Firewall itu berperan sebagai sistem kontrol akses. Enkripsi memastikan bahwa data tetap aman meskipun disadap, dan VPN ini menyediakan jalur komunikasi yang lebih aman bagi pengguna. Jadi dengan mengkombinasikan dan memahami ketiga aspek ini, ini sangat penting. dalam menjaga keamanan sistem informasi organisasi. Oke, selanjutnya kita akan bahas lebih detail mengenai cloud computing. Jadi cloud computing merupakan model penyediaan sumber daya komputasi, seperti server, penyimpanan database, dan aplikasi melalui internet dan kita bisa membayar sesuai dengan pemakaian. Jadi cloud computing ini merupakan model yang memungkinkan akses jaringan dari mana saja dengan nyaman dan sesuai permintaan, kekumpulan dari resource komputasi yang dapat dikonfigurasi secara bersamaan, yang dapat disediakan dengan cepat dengan upaya manajemen yang minimal. Cloud computing ini memiliki karakteristik tertentu yang membedakan dengan model yang lain. Di sini ada 5 karakteristik, yang pertama adalah on-demand self-service. Jadi cloud computing ini memungkinkan pengguna untuk menyediakan resource komputasi seperti server atau penyimpanan storage secara mandiri tanpa perlu intervensi dari manusia. Jadi misalkan layanan seperti AWS, Microsoft Azure, dan Google Cloud ini memungkinkan perusahaan untuk langsung membuat mesin virtual hanya dengan beberapa klik tanpa harus membeli atau mengatur perangkat keras secara fisik kemudian yang kedua adalah elasticity dan scalability cloud computing ini memiliki kemampuan menyesuaikan kapasitas secara otomatis sesuai dengan kemampuan. kebutuhannya. Misalkan e-commerce, website e-commerce ini dapat meningkatkan kapasitas server saat ada kenaikan pengunjung selama event tertentu, misalkan saat diskon, atau ketika ada event-event hari besar, dan menguranginya setelah event tersebut selesai, sehingga lebih efisien dalam biaya dan sumber daya. Kemudian, karakteristik yang ketiga adalah multi-tenancy. Jadi cloud ini memungkinkan banyak pengguna atau organisasi menggunakan infrastruktur yang sama secara bersamaan, tetapi dengan keamanan dan isolasi data yang pastinya lebih terjamin. Contohnya adalah Google Drive. Google Drive ini menyimpan data dari jutaan pengguna dalam satu sistem, namun tetap memastikan bahwa setiap akun pengguna tetap aman dan terpisah dari akun yang lain. Kemudian yang keempat adalah Broad Network Access. Keuntungan dari Cloud Computing itu adalah aksesibilitasnya yang luas. Jadi layanan Cloud Computing ini, layanan Cloud ini dapat diakses kapan saja dan dimana saja selama ada koneksi internet. Selain itu, karyawan dapat mengakses aplikasi perusahaan dan rumah menggunakan layanan berbasis Cloud, seperti Google Workspace atau Microsoft. dan menyimak tanpa perlu hadir di satu kantor. Kemudian, Research Service, ASU Go. Jadi, Cloud Computing ini menerapkan modul pembayaran sesuai dengan penggunaan. Artinya, pengguna hanya membayar mengasarkan sumber daya yang benar-benar mereka gunakan. Misalnya, penyedia layanan penyimpanan Cloud seperti Google Drive atau Dropbox itu mengenakan biaya berdasarkan jumlah pengimpanannya. kapasitas penyimpanannya yang digunakan setiap bulan, bukan biaya tetap yang harus dibayar. Nah, dengan memahami karakteristik ini, kita bisa melihat bagaimana cloud computing itu memberikan fleksibilitas, efisiensi biaya, dan kemudahan akses yang lebih baik dibandingkan dengan infrastruktur teknologi informasi yang tradisional. Selanjutnya adalah model pengembangan cloud atau cloud deployment model ini. Secara umum ada empat jenis model cloud yang sering digunakan. Yang pertama adalah public cloud, private cloud, hybrid cloud, dan community cloud. Public cloud, model ini dimiliki dan dioperasikan oleh penyedia layanan pihak ketiga, seperti AWS, RoboCode, dan Microsoft Azure. Kelebihannya, biayanya lebih murah karena infrastruktur dan sumber daya dibagi dengan banyak pengguna lain, kemudian mudah diakses tanpa harus mengelola infrastruktur sendiri. Namun, keterbatasannya adalah, organisasi memiliki kontrol keamanan yang lebih sedikit dibandingkan dengan model lain, kemudian data berada di lingkungan bersama dengan pengguna lain. Contoh penggunaan dari model public cloud ini adalah banyak startup dan perusahaan. Perusahaan kentisan tersebut menggunakan public cloud karena lebih hemat biaya untuk menjalankan aplikasi mereka tanpa harus membeli server sendiri. Berbeda dengan yang public cloud, private cloud hanya digunakan oleh satu organisasi secara eksklusif. Infrastruktur ini bisa dikelola sendiri atau menggunakan penyedia layanan H3. Keunggulannya adalah keamanan pasti lebih tinggi karena tidak berbagi dengan pengguna lain. kemudian dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik perusahaan. Tapi konsekuensinya, biayanya lebih mahal, karena organisasi harus mengelola sendiri atau menyewa layanan secara eksklusif, terpisah dengan penggunaan ini. Contoh penggunaannya adalah pada bank dan perusahaan kesehatan, sering menggunakan private cloud untuk menyimpan data sensitif, agar sesuai dengan standar kepatuhan dan keamanannya. Model yang ketiga adalah Hybrid Cloud. Hybrid Cloud ini merupakan kombinasi antara Public Cloud dan Private Cloud. Jadi model ini memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan data dan beban kerja. Nah caranya seperti apa? Caranya adalah data yang situasinya sensitif disimpan di Private Cloud untuk keamanan. Nah proses yang lebih ringan atau data yang lebih ringan atau public dapat dilakukan di Public Cloud untuk efisiensi. Contoh penggunaan dari help.git.gout ini adalah adalah ketika sebuah perusahaan menyimpan data pelanggan di private cloud, tetapi menggunakan public cloud untuk menjalankan aplikasi yang membutuhkan daya kompetensi tinggi, seperti analisis data. Model yang keempat adalah community cloud. Community cloud ini digunakan oleh beberapa organisasi yang memiliki kebutuhan atau regulasi yang sama. Keuntungannya adalah dapat berbagi resource dan biaya dengan organisasi lain. Kemudian tetap memiliki kontrol keamanan yang lebih baik dibandingkan dengan public cloud. Jadi cloud yang digunakan sama-sama antara organisasi yang memiliki kebutuhan yang sama, organisasi yang mirip. Contoh penggunanya adalah instansi pemerintah dari beberapa daerah yang berbagi infrastruktur cloud untuk layanan publik. Jadi secara keseluruhan cloud computing memberikan Solusi yang lebih fleksibel, efisien, dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan organisasinya. Organisasi yang menggunakan layanan cloud itu harus memilih model yang sesuai dengan tingkat keamanan, biaya, dan kepatuhan yang dibutuhkan. Berikutnya kita akan membahas mengenai cloud computing service, jadi layanan komputasi cloud ini. Dikategorikan menjadi 3 lapisan utama. Yang pertama adalah IAAS Infrastructure as a Service. Jadi merupakan layanan klub yang menyediakan sumber daya infrastruktur secara virtual. Seperti server, storage, dan jaringan melalui internet. Jadi karakteristik dari IAAS ini adalah Memungkinkan pengguna untuk menambah atau mengurangi kapasitas sesuai dengan kebutuhan. Kemudian memberikan kontrol penuh atas sistem operasi, aplikasi, dan konfigurasi. Kemudian menggunakan model pembayaran berdasarkan penggunaan, pay per use. Nah, contoh layanannya adalah Amazon OES EC2, dia menyediakan mesin virtual. dengan konfigurasi yang dapat disesuaikan. Kemudian Google Compute Engine, ini menyediakan server berbasis cloud yang dapat disesuaikan sesuai dengan kebutuhan. Jadi IAAS ini bisa diberatkan seperti menyewa kantor yang kosong. Jadi penyewa itu memiliki kebebasan untuk mengatur visi dari kantor tersebut, infrastrukturnya, misi. Furniturnya atau peralatan-peralatan sesuai dengan kebutuhan. Tetapi pemeliharaan gedung seperti listriknya, keamanannya itu menjadi tanggung jawab pemilik gedung. Itu adalah IAAS. Kemudian yang kedua adalah platform as a service. IAAS ini adalah layanan cloud yang menyediakan tingkungan yang sudah dikonfigurasi untuk pengembang atau developer untuk membangun. menguji dan menerapkan aplikasi tanpa harus mengelola infrastrukturnya. Jadi karakteristik utama dari PEAS ini adalah dia menyediakan platform yang siap pakai dengan alat pengembangan, development tools, database, dan layanan pedung lainnya. Kemudian dia menawarkan manajemen otomatis terhadap infrastruktur tersebut, termasuk skalabilitas dan pemeliharaannya, teman-teman saya. Kemudian karakteristik berikutnya yaitu PEAS ini menghilangkan kebetulan akan pengelolaan server dan jaringan secara langsung. Jadi, tidak perlu untuk mengelola server dan jaringan secara langsung. Contoh layanannya adalah Google App Engine. Jadi, memungkinkan developer untuk langsung menerapkan aplikasi langsung menerapkan aplikasi tanpa harus mengelola servernya. Atau layanan berikutnya adalah AWS Elastic Beanstalk, itu menyediakan otomatisasi dalam penerapan dan skalabilitas aplikasi, dalam menginstal dan skalabilitas aplikasi. Nah, kalau IAES tadi dianalogikan sebagai sebuah ruang kantor yang kosong, yang kita sewa, kalau P-E-E-S ini adalah bisa dianalogikan sebagai sebuah data. yang sudah dilengkapi dengan peralatan-peralatan dan bahan-bahan utamanya. Jadi pengguna hanya perlu memasak tanpa perlu membeli peralatan dapur atau membeli bahan-bahannya dan tanpa perlu mengatur koneksi gasnya, kemudian listriknya, seperti itu. Itu adalah IAAS. Jadi layanan cloud yang menyediakan lingkungan yang sudah dikonfigurasi untuk deflator membangun atau membuat, menguji, dan menginstal aplikasi tanpa harus mengelola infrastrukturnya. Kemudian model service cloud yang ketiga yaitu software as a service. SEAS atau software as a service ini adalah model layanan cloud yang menyediakan software siap pakai yang dapat diakses melalui internet tanpa perlu instalasi atau maintenance secara lokal. Karakteristik utamanya adalah dapat diakses dari berbagai macam perangkat dengan koneksi internet. Nah, selalu diperbarui secara otomatis oleh penyedia layanan. Biasanya, SAAS ini menggunakan sistem langganan, subscription-based pricing, seperti pembayaran bulanan atau tahunan. Contoh layanannya adalah Gmail, Dropbox, Salesforce yang kita tinggal pakai. software-nya, dan kita bisa akses software-nya melalui internet. Jadi, SAAS ini bisa di, contohnya bisa juga seperti Netflix, dan kita tinggal masuk ke platform tersebut dan menikmati konten tanpa perlu mengelola atau memperbaiki sistem dasarnya. Memahami perbedaan antara IAAS, PAAS, dan SAAS ini penting dalam memilih solusi mana yang tepat digunakan sesuai dengan kebutuhan. IAAS itu cocok bagi organisasi yang membutuhkan kontrol penuh atas infrastruktur mereka. Jadi bagi perusahaan atau organisasi yang ingin mengontrol sendiri infrastruktur mereka. Sedangkan PAAS itu ideal bagi developer. yang ingin fokus pada pengembangan aplikasi tanpa harus mengelola infrastrukturnya. Sedangkan STES atau SAAS ini adalah solusi terbaik bagi pengguna yang ingin menggunakan software siap pakai tanpa repot dengan instalasi dan mentoring sistemnya. Dengan memahami konsep itu, kita bisa lebih bijak dalam memilih dan memanfaatkan layanan cloud sesuai dengan kebutuhan bisnis dan teknologi yang terbaik. Selanjutnya adalah manfaat dan tantangan dalam cloud computing. Jadi cloud computing ini telah mengubah cara bisnis mengelola infrastruktur PI dan menawarkan banyak keuntungan. Yang pertama adalah cost efficiency. Jadi cloud computing membantu perusahaan menghemat biaya dengan mengurangi kebutuhan investasi pada awal. Investasi awal pada perangkat keras atau hardware maupun softwarenya. Kemudian model pembayarannya adalah PSU Go, memungkinkan perusahaan hanya membayar sumber daya yang digunakan, tanpa harus mengeluarkan biaya perawatan, karena penyedia layanan cloud yang menangani pemiharaan dan keamanan infrastrukturnya. Contohnya adalah startup yang ingin meluncurkan aplikasi web dapat menggunakan layanan seperti AWS atau Azure tanpa perlu membeli server fisik. Pastinya mahal. Kemudian yang kedua, manfaatnya kedua adalah scalability dan flexibility. Jadi layanan cloud ini memungkinkan perusahaan bisa menyesuaikan kapasitas komputasi dengan mudah. Baik dengan menambah daya pada servernya atau dengan menambahkan lebih banyak server. Jadi bisa menambahkan power pada servernya, meningkatkan kapasitas server. atau dengan menambah lebih banyak set spot. Nah, ini terguna bagi bisnis yang mengalami struktuasi permintaan atau peningkatan permintaan. Contohnya adalah platform e-commerce seperti Amazon, dia saat meningkatkan kapasitas cloud mereka di musim-musim belanja untuk mengakomodasi lonjakan dari penunjung dan pembelian. Kemudian manfaat yang ketiga adalah accessibility dan Remote Work, jadi dengan adanya Cloud Computing ini, user atau pengguna dapat mengakses data dan aplikasi dari mana saja. selama terhubung internet. Hal ini mendukung kolaborasi tim yang bekerja secara remote dengan menggunakan aplikasi berbasis cloud, seperti Google Drive, Microsoft 365, dan kemudian Dropbox. Contoh penggunaannya adalah ketika karyawan yang sedang dipergian atau mahasiswa yang sedang diperantauan, yang sudah mudik, tetap dapat mengakses dokumen secara aman melalui Google Drive tanpa harus membawa perangkat penyimpanan fisiknya. Nah, kemudian yang terakhir adalah adanya disaster recovery and business continuity. Jadi penyedia layanan cloud itu menawarkan solusi untuk backup otomatis dan penyimpanan secara redundan untuk mencegah kehilangan data akibat adanya kegagalan hardware atau serangan cyber. Nah, hal ini memastikan bahwa bisnis akan tetap beroperasi meskipun terjadi gangguan. Contohnya adalah jika sebuah perusahaan menggunakan Google Cloud Storage dan mengalami serangan ransomware, mereka tetap dapat memulihkan data yang hilang dari backup yang tersimpan di cloud. Jadi, kesimpulannya adalah cloud computing tidak hanya menghemat biaya, tetapi juga memberikan fleksibilitas, aksesibilitas tinggi, dan perlindungan terhadap risiko kehilangan data. Nah, selain manfaatnya tadi, Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan oleh organisasi sebelum mengadopsi layanan ini. Yang pertama adalah dari sisi security issue, yaitu organisasi harus memastikan bahwa identitas si pengguna, autentikasi dan kontrol akses terlindungi dengan baik. Sama halnya dengan penyimpanan data, harus ada kebijakan pemulihan data, recovery, serta kepatuan terhadap regulasi. Selain itu, keamanan password juga menjadi aspek yang sangat penting. Risiko pencurian data karena lemahnya sistem autentikasi itu kan sangat tinggi. Jadi diperlukan sistem autentikasi multifaktor seperti perubahan kata sandi secara berkala atau perubahan password secara rutin kemudian saat terjadi pergantian karyawan atau perubahan dalam tim. Kemudian isu yang kedua, misalnya yang kedua itu terkait dengan manajemen. cost management. Nah, daya tarik dari computing itu kan fleksibilitasnya dalam menyesuaikan kapasitas komputasi. Nah, namun model pembayaran PIS juga itu menjadi tantangan bagi organisasi karena sulit untuk memperkirakan biaya yang secara akurat itu seberapa. Jadi, Perencanaan anggaran dan menjendirinya sangat dibutuhkan agar penggunaan cloud itu tetap efisien. Kemudian yang ketiga adalah resource expertise, jadi berkaitan dengan sumber daya dan keahlian. Seiring dengan berkembangnya teknologi cloud, organisasi akan membutuhkan teknologi ahli yang mampu mengelola infrastruktur dengan baik. Sayangi, tidak semua organisasi atau perusahaan itu memiliki resource atau sumber daya manusia dengan keahlian yang cukup dalam bidang cloud computing. Untuk itu perlu adanya pelatihan dari tim IT agar mereka dapat mengoperasikan layanan cloud secara timur. Kemudian governance, tata kelola dan kontrol. Ini merupakan tantangan juga dalam penggunaan cloud, yaitu ketika ada kurangnya kendali atas infrastruktur yang digunakan, kurangnya kontrol atas infrastruktur yang digunakan. Oleh karena itu, organisasi perlu menerapkan tata kelola yang baik agar operasionalnya tetap berjalan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan. Dan pastikan, dalam memilih penyedia layanan cloud, organisasi harus memastikan bahwa service level agreement yang ditawarkan dapat menjamin kualitas layanan yang baik. termasuk ketersediaan dan skalabilitas layanan sesuai dengan kebutuhan bisnis. Tantangan berikutnya adalah terkait dengan compliance atau kepatuhan terhadap regulasi. Ini menjadi aspek penting bagi organisasi yang menyimpan data sensitif di cloud. Jadi setiap industri itu memiliki regulasi tertentu terkait dengan penyimpanan dan penyelidikan data. Jadi sebelum membeli layanan cloud, organisasi harus memastikan bahwa penyedia layanan telah mematuhi standar yang berlaku. Selain itu, ada tentang yang sering dihadapi yaitu integrasi sistem lama dengan cloud. Jadi perbedaan konfigurasi itu dapat membuat proses lebih kompleks, sehingga dibutuhkan perencanaan yang nyata. Tantangan berikutnya adalah multi-cloud management, pengelolaan multi-cloud. Jadi ini dialami ketika banyak organisasi mengadopsi strategi multi-cloud, yaitu menggunakan kombinasi layanan cloud public dan private. untuk menyebabkan fleksibilitas. Namun, pendekatan ini juga menimbulkan kompleksitas dalam penelolaannya. Organisasi harus tetap memastikan bahwa aplikasi yang digunakan dapat berfungsi dengan baik di berbagai platform agar integrasi berjalan dengan lancar. Kemudian, yang berikutnya adalah terkait dengan performance, yaitu Lalu, kinerja dan ketersediaannya. Jadi, ketika menggunakan layanan cloud, organisasi pasti akan bergantung pada koneksi internet. Jika terjadi gangguan pada koneksi, akses terhadap layanan cloud juga akan terhangat. Jadi, penting bagi organisasi untuk memastikan bahwa mereka memiliki infrastruktur jaringan yang stabil agar operasional bisnisnya tetap berjalan dengan mencar dan tidak terganggu. Selain itu, seni penyedia layanan cloud juga harus memiliki kebijakan controlling atau monitoring secara real time agar dapat segera mengatasi gangguan yang terjadi dan memastikan sistem tetap beroperasi dengan baik tantangan yang terakhir adalah terkait dengan migrasi atau migration jadi ini adalah proses migrasi dari sistem lama ke cloud proses ini sering menimbulkan tantangan teknis terutama kompatibilitas sistem dan biaya tambahan yang tidak terbuka Organisasi harus memilih strategi migrasi yang matang agar transisi cloud itu bisa dijualan dengan lancar. Bagi organisasi yang mengutamakan keamanan data, private cloud itu bisa menjadi pilihan yang lebih aman karena dikelola secara internal. Namun pastinya pengembangannya butuh infrastruktur dan biaya yang cukup besar. Jadi keputusan untuk memilih membangun cloud private atau private cloud itu harus berdasarkan pada analisis kebutuhan dan cenderung. Jadi meskipun cloud computing itu menawarkan berbagai keuntungan, ada banyak aspek yang perlu diperhatikan agar implementasinya berjalan dengan optimal. Ketika organisasi sudah memahami tantangan ini, akan membantu dalam mengambil keputusan yang tepat sebelum mengadopsi teknologi cloud. Oke teman-teman, kita sudah membahas konsep dasar jaringan dan cloud computing, mulai dari jenis-jenis jaringannya, infrastruktur, Sehingga bagaimana Cloud Computing itu bisa mendukung transformasi digital. Semoga materi ini bisa membantu teman-teman untuk memahami peran penting dari teknologi ini di dalam dunia modern saat ini. Jadi jangan ragu jika ada yang kurang jelas, silakan menghubungi secara private atau di WhatsApp group atau bisa juga dengan melalui Google Classroom. Terima kasih atas perhatiannya, sampai jumpa di pertemuan berikutnya. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.