Sejarah Peristiwa Tahkim dalam Politik Islam
Pendahuluan
- Peristiwa tahkim dianggap sebagai sumber perpecahan umat Islam yang terbesar.
- Aisyah menyatakan bahwa perselisihan mengenai kepemimpinan adalah yang paling mengganggu umat Islam.
Latar Belakang
- Pembunuhan Usman bin Affan membagi umat Islam menjadi empat golongan:
- Pengikut Usman - menuntut balas atas kematian Usman dan mengajukan Muawiyah sebagai khalifah.
- Pengikut Ali - mengajukan Ali sebagai khalifah.
- Kaum Moderat - menyerahkan urusan kepada Allah.
- Golongan Prinsip Jamaah - menekankan pentingnya persatuan, dipelopori oleh Sahabat seperti Sa'ad bin Abi Waqqash.
Ali Bin Abi Thalib
- Ali adalah sepupu dan menantu Rasulullah, putra Abu Thalib.
- Dikenal sebagai orator, bijaksana, dan memenangkan banyak peperangan pada zaman Nabi.
- Pengukuhan Ali sebagai khalifah mengalami banyak tantangan, terutama dari para pemberontak dan ketidakpuasan setelah pembunuhan Usman.
Proses Baiat Ali
- Ali dibaiat pada tahun 35 Hijriyah (656 M) oleh mayoritas dari Muhajirin dan Anshor.
- Beberapa sahabat senior tidak hadir dan sebagian menolak baiat.
- Muawiyah menentang Ali, di mana ia merasa Ali bertanggung jawab atas kematian Usman.
Pemberontakan dan Perang Jamal
- Pertama kali pemberontakan terjadi ketika Tolhah dan Zubair menolak baiat Ali, yang mendorong Aisyah untuk bergabung melawan Ali.
- Perang Jamal (36 Hijriyah) mengakibatkan banyak korban jiwa dan Aisyah dibawa kembali ke Madinah.
- Ali mengalihkan pusat pemerintahan ke Kufah, menjadikan Madinah tidak lagi sebagai pusat kekuasaan.
Pertempuran Shiffin dan Proses Tahkim
- Pertempuran Shiffin antara pasukan Ali dan Muawiyah terjadi pada tahun 37 Hijriyah.
- Dalam pertempuran ini, tawaran damai melalui tahkim diterima untuk menghindari korban lebih banyak.
- Ali mengutus Abu Musa al-Asy'ari, dan Muawiyah mengutus Amr bin Ash.
Isi dan Hasil Perjanjian Tahkim
- Perjanjian tahkim menetapkan bahwa kedua belah pihak akan patuh pada hukum Allah dan Alquran.
- Proses dialog di antara Amr dan Abu Musa berakhir tanpa kesepakatan jelas, menghasilkan keputusan untuk mencopot kepemimpinan Ali dan Muawiyah.
Penutup
- Penentuan kepemimpinan diserahkan kepada musyawarah umat Islam.
- Ali diwakili tidak memiliki kejelasan tentang posisi sebagai khalifah setelah kesepakatan ini.
- Sejarah peristiwa tahkim menyiratkan rumitnya dinamika politik dan pemimpin dalam Islam.
Mudah-mudahan bermanfaat.
Keywords: Sejarah, Peristiwa, Tahkim, Politik Islam, Ali, Usman, Muawiyah, Pemberontakan, Perang