Transcript for:
194 Makna Hidayah dalam Surah Al-Fatihah

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillah Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh Insyaallah kita akan teruskan Jadi, Balawatul Quran kita, Lamassad Bayaniyah, Balawiyah, Suratil Fatiha. Ini lupas kita pelajari tentang Ta'adil Fi'li Hadha Yahdi. Ta'diyatul fi'li hadayahdi Muta'adinya fi'il hadayahdi hidayah Fi'il ini fi'il muta'adih Yang kadang-kadang yang sebetulnya tidak perlu urus tambahan Tidak perlu kata pembantu sebelum maf'ul bihnya, tetapi kadang-kadang ditambahkan dengan huruf bantu yakni samadha ila. ataupun lam contohnya hada ila hada lam hada yahdi ila hada yahdi lam yang sebetulnya ia tidak perlu huruf tambahan ila maupun lam Sebab itulah, bila huruf hadah, kalafi'il hadah Yahdi, ditambah dengan huruf ilah atau digandengkan dengan huruf lam, maka ia mempunyai makna yang lain.

Dalam surah Al-Fatihah ini, hadah Yahdi tidak ada huruf tambahan sebelum makmulnya. Diterus saja Ihdina Asyurata Al-Mustaqim Ihdi itu fiil muta'adin Nah itu mak'ul bih pertama Asyurat itu mak'ul bih yang kedua Bila bentuk hadayah di seperti ini Ia menurutkan hidayah yang kita pohon pada Allah Hidayah yang kita minta kepada Allah Ia ini hidayah yang paling tinggi Hidayah yang paling tinggi Hidayah yang paling rendah Tingkatan yang paling rendah Ia ini adalah hadayah diikuti dengan huruf ilah dengan huruf ilah ahdiyaka ilah paham ya karena hidayah berkaitan dengan ilah ini hanya alitidak ilah surat bibayanihi hanya menunjukkan seseorang kepada jalan kepada kebenaran Sehingga hadailah ini ditujukan pada muhatab yang belum tahu apa-apa. Tak tahu mana benar.

Tak tahu mana salah, tak tahu mana perintah, tak tahu mana larangan Maka kalau kita nak bagi tahu dia, mana suruhan, mana dosa, mana pahala Ikut koidah Al-Quran, yang ini hadah ditambah dengan ilah Ini hidayah yang paling rendah Sekaligus, menurutkan bahwa mak'ul bihnya, orang yang nak ditunjukkan mukhotob, yaitu orang yang masih kosong, tidak punya pengetahuan, masih jauh daripada kebenaran, ia masih berada di dalam kesesatan. Selepas itu kita... Tunjukkan dia ilah Adapun Bila hadayadi ditambah dengan lam Kita juga selalu ini sebagai Ingat semula Yali alih tidak bilwusul ilaihi Kita bukan hanya menunjukkan mana benar, mana salah Tapi hadalam, yakni kita bawa orang itu untuk sampai kepada hidayah itu Kita bawa orang itu dekat kepada hidayah tersebut Dan seterusnya, kita bawa dukhulu fihi Kita bawa masuk ke dalamnya Kita bawa orang itu sampai pada hidayah Dan kita ajak dia melakukannya, mengamalkannya, berpegang dengannya Itu hadah lam Itu hidayah nomor 2 dan nomor 3 Nah sekarang jika ilah dan lam ini dibuang, itu hidayah paling tinggi.

Karena orang itu bukan sekadar sudah tahu mana hidayah, bukan sekadar sudah sampai ke tempat hidayah, bukan sekadar telah berpegang dan beramal dengan hidayah. Tapi hadayadi yang tidak ada ilah dan lam, orang itu sudah tabat, sudah tetap, sudah dawam, sudah istiqamah. Nah ini dia tersebut.

Ini bermakna Ayat Ihdinas Surah Al-Mustaqim Kita mohon petunjuk pada Allah S.W.T. Yaitu Kita bukan sekadar mohon pada Allah Supaya Allah tunjukkan kita mana yang benar Karena kita sudah tahu Kita bukan sekadar mohon pada Allah Supaya Allah sampaikan kepada Hidayah Karena kita sudah sampai Kita bukan sekadar mohon pada Allah untuk beramal, berpegang dan hidayah Karena kita sudah berpegang dan beramal Yang kita minta yakni At-tabat wal-istiqamah Seperti itu tempoh hari saya katakan dari segi kalimat, dari segi ayat Diksi ayat ini Ihdinasul-al-mustaqim ini yakni doa orang yang sudah pandai Orang yang sudah berpengetahuan Dia sudah beramal, dia sudah berpegang, sudah tahu kebenaran Sudah beramal dengan kebenaran Tapi dia masih terus memohon pada Allah agar Allah bagi dia ketetapan Dan istiqamah Berpegang pada hidayah, pada kebenaran tersebut Itulah makna Ihdinas Suratul Mustaqim Jadi, kurang tepat kalau Ihdinas Suratul Mustaqim ini dipahami, diartikan ianya diungkapkan, diucapkan, dipohonkan oleh orang yang masih sesat Ihdinas Suratul Mustaqim itu bukan doa orang yang masih sesat Tapi doa yang dipanjarkan oleh orang yang sebenarnya sudah baik Sudah betul sudah berada di jalan yang benar, sudah beramal, hanya dia mohon agar diberi tabat wal istiqomah. Sebab itulah Doa ini doa yang Masya Allah paling tinggi sekali Sebab apalah artinya seseorang sudah beramal dengan kebenaran Sudah berada di atas kebenaran Tetapi tidak istiqomah Tapi tidak istiqomah Itu tidak artinya masih belum selamat Masih belum selamat Itu maksudnya, jadi sangat tinggi, patutlah jika doa ini doa yang wajib dibaca oleh setiap Muslim mukallaf Orang yang tidak membacanya, maknanya dia kafir Orang yang tidak baca ini doa-doa ini kafir Karena dia tak baca, maknanya dia tak sholat Minimum 17 kali doa ini dibaca, doa wajib itu Kalau orang itu tak baca, kapelah dia maknanya Doa yang lain tak baca tak apa, perabahan hati nafas dan asanah, ya tidak wajib Tapi ini wajib Yang menariknya pula Eh dinasurahatun mustaqim, doa yang paling tinggi ini yakni minta aftabat walistikomah filhidayah walamalibih yakni kita ucapkan selepas kita menyatakan dalam ayat sebelumnya iyaka na'bud wa iyaka nasna'in yang Allah jawab Hatha baini wa baina abdi Bila kita ucap Iyaka na'bud wa iyaka nasta'in Allah pula menjawab Hatha baini wa baina abdi Ini adalah antara aku dan antara hambaku Yang iyaka na'bud itu bagi Allah Iyaka nasta'in itu untuk kita Wali abdi mas'al dan bagi hambaku apa yang dia minta Allah kata begitu Kita baca iya kanabur, ayah kanab, setain Allah berkata begitu Allah berfirman, aini antara aku dan hambaku Dan bagi hambaku apa yang dia minta Begitu Allah berfirman seperti itu, kita pula Ngohon, ih dinas suratul mustahil Oh luar biasa itu Bukhotobah, dialog antara hamba dengan Allah dalam Al-Fatihah khasnya dalam surah itu luar biasa sangat-sangat luar biasa bila kita mampu menghayati dialog tadi sehingga dialog kita bila ada penghayatan dialog kita menjadi hidup tapi kalau tidak ada penghayatan ya mungkin kita tidak sedang berdialog kita sedang bermonolog Dan monolog tak tahu cakap dengan siapa, sebab monolog Kalau kita jumpa seseorang lah, dah perlukan hajat Tapi kita monolog depan dia Orang itu pun, ini orang apa, orang apa Assalamualaikum Tuhan, kami datang ini, kami mohon perhatian Terima kasih, terima kasih, Assalamualaikum, balik Orang itu pun Macam tak bagi peluang kepada mukhotob untuk menjawab Itu bukan dialog Inilah rahasia Ihna Salaf Suhaib yang sangat-sangat tinggi sekali Lalu Allah jelaskan Asyurat Al-Mustakim Asyurat Al-Mustakim Ini bentuk ma'rifat Jadi As-Shirat Al-Mustakim Ma'rifat Bukan masih nakiroh Artinya sesuatu yang sudah jelas Bukan masih bersifat umum Menariknya pula As-Shirat Al-Mustakim Di dalam Al-Quran yang hanya diulang-ulang sebanyak dua kali saja dalam bentuk ma'rifat, maksud saya As-Sirot, Al-Mustaqim, dan Al-Quran yang hanya diulang sebanyak dua kali sahaja yang ma'rifat ya, yang Sirotun Mustaqimun banyak lah, Sirotun Mustaqimah ada lah Kedua-dua ini, yakni digunapakai dalam konteks hidayah yang paling tinggi ini Yakni tetap istiqomah atas jalan, jalan yang sudah jelas Dalam surah al-fatihah yang ke-6 ini Dan yang satunya dalam surah as-sofat ayat 118 Itu yang kedua Surah yang ke-37 ayat 118 Wa'ataynahumal Wa'atawahadaynahumassiratalmustaqimah Subhanallah, ketika Allah cerita tentang Nabi Musa dan Nabi Harun Kami telah beri anugerah pada Musa dan Harun Kami selamatkan keduanya dan kaum keduanya daripada bencana yang besar Dan kami tolong mereka berdua dan kaumnya Lalu mereka, Musa, Harun, dan kaumnya menjadi orang-orang yang menang Dan kami beri kepada keduanya kitab yang menjelaskan 118 dan kami tunjukkan keduanya Asyurata al-Mustafimah Ini bermakna Nabi Musa, Nabi Harun sudah kenal kebenaran, sudah berada dalam kebenaran, sudah beramal dengan kebenaran, dan Allah beri kepada keduanya attabat walistikomah dalam kebenaran. Ya Musa dan Harun, bukan baru peringkat memohon.

Tapi sudah Allah bagi Hadainahumma Kita baru Ihdina Kita Ihdina Ya Allah tunjukkan kami Beri hidayah pada kami Untuk Musa dan Harun Allah kata Hadainahumma Kami dah Dah berikan hidayah Dari sini hidayah yang nomor 4 tadi Yang paling atas tadi Jadi, afsabat walistikamah bilhidayah hanya dua kali saja dalam Al-Quran Karena apa? Karena yang diminta oleh kita atau yang diberikan oleh Allah pada Musa dan Harun yakni ketetapan dan istikomah dalam hidayah Sebab itu sirot mesti dalam bentuk ma'rifat Tidak boleh ihdina siroton mustaqiman Tidak boleh Karena bentuk ma'rifat Karena sudah nyata, sudah jelas Apa namanya? Dia sudah berada di Jalan yang sudah nyata, yang sudah jelas Bila, apabila dengan Apa namanya?

Bila ia belum Bila yang diminta bukan Sabat dan istiqomah Contoh banyak Allah berfirman Innalaha Rabbi warabbukum fa'buduhu Artinya Innalaha Rabbi warabbukum fa'buduhu Sesungguhnya Allah itu adalah Tuhanku dan Tuhan kamu Maka sembahlah oleh kamu akannya Allah itu Tuhan kita, Allah itu Tuhan mereka, Allah itu kita semuanya Maka sembahlah oleh kamu akannya Menyembah Allah Hatha sirotun mustaqimun bukan hadha asiratu al-mustaqimu kenapa? karena orang itu baru ingin menyembah, bila orang itu sudah menyembah Allah tahu menyembah Allah itu hidayah kemudian ia melakukan penyembahan maknanya barulah kan belum sabat Belum istiqamah Itu dalam bentuk Nakiroh Coba dikatakan semuanya yang nakiroh-nakiroh Nantikan maksudnya bukan hidayah yang keempat Cari dalam Al-Quran Sirotun mustaqimun ke siroton mustaqiman ke Semuanya Innani hadani rabbi ila sirotin mustaqimin Sesungguhnya Innani hadani rabbi Sesungguhnya Sesungguhnya aku Hadani rabbi Tuhanku telah Menunjukkan aku ila sirati Mustakimin Apa maksudnya disitu? Hidayah apa itu? Tuhanku telah menunjukkan Hidayah pada aku, hidayah apa itu?

Ya apa maksudnya Hidayah? bayan wa ta'rif kan itu yang pertama menjelaskan dan memperkenalkan jadi Tuhanku telah menjelaskan kepada aku dan memperkenalkan pada aku mana si rotun mustaqim kenapa? karena sebelumnya aku tak tahu Sebelum ini, diriku tak tahu mana jalan yang lurus Karena selama ini aku tidak tahu, maka Tuhanku menjelaskan, memperkenalkan kepada aku jalan yang lurus Jadi ini peringkat pertama Belum peringkat kedua, ketiga, apalagi yang keempat Begitulah Wallahu yata'u ila daris salam Dan Allah Wallahu yata'u ila daris salam Allah Menyeru mengajak Kepada daris salam Negeri keselamatan Waya di mayasya Dan ia membuat dia tunjuk kepada siapa yang dikendaki Ila suratin mustaqimin Jalan yang lurus, tengok Allah memberi petunjuk kepada siapa yang dikendaki Siapa yang dikendaki itu asalnya ia belum tahu Karena dia belum tahu mana yang benar, maka Allah tunjukkan ila Kan baru ila Tapi penting, walaupun tingkat yang paling bawah penting Tanpa hadailah, orang tidak mungkin akan hadalam Dan tidak mungkin akan mencapai hadat tanpa ilah dan alam Macam itulah maksudnya Jadi ini tingkatan-tingkatan Begitu Allah menyampaikan banyak Dan hanya dua itu saja asurat muslim yang dalam bentuk Ma'rifat yang menunjukkan bahwa Hidayah yang diberikan itu Yaitu hidayah, sabat dan istiqomah diatas jalan yang dah jelas Lalu Allah memberitahu kepada kita Asurat al-mustaqim itu yang mana?

Atau orang yang sudah sabat, istiqomah, di atas as-sirat al-mustaqim itu siapa? Allah nyatakan, Surat al-ladhina an'amta alaihim ghairil maghdubi alaihim waladzalin Itu penjelasannya Siratul ladhina an'am talim Dibaca siratul Apa semuanya ya agaknya Wah di awal kalimat tuh Soalan nahu saja Ini soalan nahu Dibaca siratul ladhina an'am talim Kenapa tidak siratu Wah di awal ayat tuh Agaknya apa ya Ya, jawabannya boleh dua, dua-duanya betul. Ibu Siroto, kerana? Padal.

Atau yang lain? Bapak Ibu Siroto, padal. Atau?

Dibaca sirotok, karena tidak sirotu Dari badal tak menjawab, sekurangnya ada jawab Kenapa sirotok? Yalah, sebab tidak sirotu Badal, badal apa tuh kalau badal? Sebenarnya namanya atof bayan Ataf bayan Jadi sirot al-lazina amta itu di atafkan, di maktufkan Maktufnya pada mana?

Maktufnya pada asirotal mustaqima Itu maktufnya Dan ataf, maktuf dan maktuf alaih Ini dari segi nabu As-siratul mustaqimah itu maktuf alaihi Siratul ladinamta itu maktuf Dari segi nahu antara maktuf dan maktuf alaih antara yang di Yang mengikuti dan yang diikuti Kena sama ikhrafnya Kalau depan asirot al-mustaqima Ataf bayannya pun Sirot al-ladinan Kalau sebelumnya asiroti al-mustaqimi Sirotil ladinan Kalau sebelumnya asirotu al-mustaqimu Terus ajalah Ataf bayan Badal Mubayin pun boleh Tidak salah Kalau badal namanya Badal Mubayin Atof Bayan Jadi ikutlah Jadi kalau kita ditanya-tanya Apa ini masyarakat Surat Al-Mustakim? Tak payah cari-cari yang lain Tak payah tanya Matahab ini, pendapat ini, tak payah Begitulah maksud saya Sebab Asyuratul Mustaqim sudah jelas Jadi kalau kita ingin tahu apa ya Asyuratul Mustaqim Tidak perlu tanya menurut pendapat dia Ini, penurut ustaz itu? Bukan, tak perlu Baca ayat selepasnya itulah Penjelasannya Dan pasti betul Pasti betul Dalam istilah tafsir ini namanya Tafsirul ayat bil ayat Ayat mentafsirkan ayat Sebab kadang-kadang seringkali seorang yang tergesa-gesa mencari pendapat yang Quran sebenarnya sudah ada Bila Quran sudah jelaskan, tidak perlu pendapat sesiapapun Jadi, sirot al-mustaqim itu apa?

Sirot al-mustaqim itu sirot al-adina'am ta'alihim Nah, itu aja lah Mungkin ingin penjelasannya Sirotoladzina Anam Tahlin itu siapa? Itu mungkin pertanyaan kedua Ghairil Magdub bukan jalan orang yang dimurkai dan bukan juga orang yang baik. Sebelumnya ingin saya sampaikan disini dengan lama saat bayarnya ada tiga ada poin pertama yang saya sampaikan Di dalam ayat ini, ayat terakhir Surah Al-Ladhi Na'amta'a Alayhimu Ghairul Maqtumi Alayhimu Al-Aqsa'a Al-Lin Amin Aminnya tidak ada Ini adalah Allah membahagi manusia ini Dalam ayat inilah Menjadi tiga An-Nasu Talat Satu Aqsa' Amin Al-Insan Berdasarkan surah Al-Fatihah itu Ada tiga selamat menikmati dalam ayat terakhir itu adalah masjid bayaniyah adalah masjid balagiyah Manusia ini ada tiga macam Tiga jenis Jenis yang pertama Yakni Al-alimu bilhaqi Wa amilabih Orang yang tahu Kebenaran, al-haq, dan beramal dengannya Ini nomor satu Dia tahu kebenaran Ini benar, ini salah, ini lurus, ini bingkok Dan ia beramal dengan kebenaran yang dia sudah tahu Yang kedua, Al-alimu bil-haqqi wa lam ya'mal bih Dia tahu akan kebenaran Alim, alim maknanya tahu Tapi wa lam ya'mal bih Dia tidak beramal dengan kebenaran itu Tahu tapi tidak beramal Sehingga yang diamalkan berbeza dengan kebenaran yang diketahui Jenis yang ketiga Al-jahilu bil-haqi Orang yang jahil dengan kebenaran Jahil Jadi kalau jahil dengan kebenaran, macam anak beramal Susah lah namanya jahil Sehingga amalnya Cuman ya Kalau dia jahil dan kebenaran amalnya Orang yang Tak tau kebenaran amalnya Sesat kan Sesat Orang yang tau kebenaran Tapi tidak beramal dengannya Bagaimana Tuhan?

Tahu kebenaran tapi tidak beramal dengannya Orang itu apa namanya? Dia tahu kebenaran tapi tidak beramal Sehingga amalnya berbeza dengan kebenaran yang dia ketahui Inilah akhir ayat inilah Ayat terakhir itulah jawaban dia Orang yang tahu kebenaran dan beramal dengannya itulah Al-Ladina An'amta Alayhim Orang yang tahu kebenaran tapi tidak beramal dengannya itu Al-Maghdub Alayhim Sementara orang yang jahil tentang kebenaran itu Abdulun Dahlun, tuh ada tiga Tak lebih daripada tiga itu Orang yang tahu kebenaran dan beramal dengannya, istiqomah dengannya Itulah orang-orang yang Allah beri nikmat Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Dari sini kita faham bahwa nikmat terbesar Allah SWT rupa-rupanya Tahu kebenaran dan beramal dengannya Jangan risau, jangan sedih, jangan merana Jika kita tahu kebenaran dan kita beramal dengannya Karena Allah telah bagi nikmat kita yang terbesar Ini mata besar bukan memiliki itu, memiliki ini, punya itu, punya ini. Ada pun dia yang tahu kebenaran, tapi tidak beramal dengannya, dimurkai.

Ya, dimurkai oleh Allah. Sehingga pengetahuannya tentang... tentang kebenaran tidak membawa apa-apa manfaat bahkan memudahkan ia disiksa mungkin orang itu akan kata oh kalau itu elok tak tahu kebenaran jadi tak dimurka tak tahu kebenaran yang terakhir anda sesat ia pula ya Jadi kita hanya ada tiga pilihan ini Menerjakan ayat Al-Quran dalam hidup Tahu kebenaran atau tidak tahu kebenaran Yang tahu kebenaran pula ada dua Al-alimu bilhab wa amilabi Atau al-alimu bilhab Tapi Lam Ya'mal Bik Tahu kebenaran tapi amalnya ikut hawan nafsunya Ya dimurka lah Rasulullah SAW pernah ditanya Dalam hadis Turmuzi Daripada Ibn Hibban Juga hadis Adi bin Hatim Ketika Nabi ditanya siapa ya Rasul orang yang maghdub dan dolluni Nabi ta'al Yahudu maghdubun alaihim wa nasoro dollun Orang-orang Yahudi itulah orang-orang yang maghdub alaihim dimurkai Sementara orang-orang Nasruni itu orang yang dollun yang sesat Alhamdulillah, Alhamdulillah Jadi Ayat ini Dan memang Kan manusia jadi tiga itu Kalau tidak pertama, kedua Kalau tidak kedua, ketiga Sesat lama, dia tak tahu Bendara lah Orang sembah batu, orang sembah akek, orang sembah lembu kan? Dia yang mana?

Dia yang mana agaknya? Yang terakhir. Al-Jahilu bil-Hak.

Iya. Nasroni orang yang dolun. Yang sembah pokok Orang yang Senang cerita Ini dulu koidahnya Dia al-alim bilhab wa amil abih atau alim bilhab wa lam yamal bih atau al-jahil Itu aja koidahnya Orang Jepun menyembah matahari Masul 1, 2, 3 Apa dia?

Dia termasuk apa? Al-Jahil Bilhab Orang kafir Quresh Tawaf telanjang sambil bersiul-siul dan bertepuk tangan. Masuknya mana?

Al-Jahil Bilhab Bilhab Orang Yahudi tahu Nabi Muhammad itu utusan Allah yang terakhir dalam kitab mereka dijelaskan Tahu betul bahkan mereka mengharapkan Setelah Nabi lahir pula Ditolak Karena hanya karena kedengkian dan pemusuhan Kalau itu Yahudi masuk mana? Al-alim bilhaq Itu ada itu Dalam Quran sudah disebutkan Lihatlah contohnya kenapa Yahudi tahu kebenaran tapi tidak beramal Lihat di dalam Al-Quran Allah SWT berfirman Di dalam Surah Al-Baqarah, ayat 89 selamat menikmati Ini begini ya, pembagian manusia istilah Yahudi, Nasroi dan ini apa namanya, bersifat umum maknanya adakah maghdub itu hanya Yahudi? Bukan kita tahu benda yang betul tapi kita tak buat maghdub jadi Yahudi itu contohnya katalah ada orang Islam tahu ini betul, ini salah Tahu ini perintah, tapi dia tak Makhdub namanya Begitulah Jadi Yahudi itu sekedar contohnya Diberi satu kumpulan Bila di Kembali kepada individu Ya banyak di kalangan orang Islam pun ada yang makhdub Dalam hal tertentu dia makhdub Jadi, malaikat susah nak bagi markah Yang ini pula, dia tahu yang ini disuruh Dan dia buat, Masya Allah Al-alim bil haq Wa ayak wa amil abih Ini nomor satu, sebab dia tahu dia, dia tahu Betul, nomor satu dia buat Yang ini pula, dia tahu dia Dilarang, tapi dia langgar Di Murgai pula Yang ini pula, dia tak tahu Akhirnya buat suka hati Sesat Ya mungkin dalam Diri seseorang muslim pun Sekejap satu, sekejap dua, sekejap tiga Jadi malaikat nak bagi Kategori pun ini Kategori orang mana Hanya kalau dah contoh satu kaum atau kumpulan Yahudi nomor 2, Nasir nomor 3 gitu Tapi adakah mungkin orang Islam pun masuk nomor 2, 3?

Mungkin, sangat-sangat-sangat mungkin Sangat-sangat mungkin Dalam hal tertentu Dah tahu dilarang dibuat Dah tahu suruhan tak mau buat Kan makdub namanya Jadi nampaknya Ihdina Suratul Mustaqim belum dikabulkan Kan, kan Ihdina Suratul Mustaqim tadi minta sabat dan istiqomah Jadi belum dikabulkan tuh Ya mungkin masa berdoanya mungkin tidak bersungguh-sungguh Tengok kata Allah, apa kata Allah tentang Yahudi Baqarah 8.9 Ini tang Yahudi ini Sebenarnya ayat bermula daripada sebelumnya itu Paling terakhir daripada 87 Demi sungguh kami telah berikan pada Musa Kitab Dan kami ikut sertakan sebuah musa itu Rasul-rasul banyak Rasul-rasul bah musa Dan kami berikan juga pada Isa Keterangan-keterangan Dan kami kuatkan Isa dengan ruhul kudus Setiap kali datang pada kamu utusan dengan membawa ajaran yang kamu tak suka kamu pula sombong sebagian utusan itu kamu dustakan sebagian lain kamu bunuh ini kerja siapa ini kalau tak suka utusan itu bunuhnya selebihnya didustakan ini Yahudi ini Dan mereka angkuh kata, mereka kata hati kami dah tertutup dah Wilfun, wilfun, tutup Hati kami dah penuh dengan ilmu, tak perlu tambahan Jadi kalau ditambah ilmu pun, dah Ibarat gelas dah penuh dengan air, dah Tutup Bahkan Allah laknat mereka Dengan sebab kufuran mereka Sebab itu sedikit sekali pada mereka yang Iman Tengok ayat yang ke-89 Walam maja'ahum kitabun min'in lillah Maka tak kala datang pada mereka Sebuah kitab Dari sisi Allah Maknanya Al-Quran Tadkala datang pada mereka Al-Quran Al-Quran itu pula Musyadikun lima ma'ahum Membenarkan Apa yang ada bersama mereka Yang ini Taurat Al-Quran itu membenarkan isi Taurat yang dibawa oleh Nabi Musa Wakanu dan adalah mereka Yahudi umrah Yahudi ini minkablu daripada sebelum turunnya Al-Quran sebelum datangnya Nabi yastaf tihun beri Minta kemenangan, memohon kepada Allah kemenangan Al-Ladina Kafaru Mengalahkan orang-orang kafir Ingat, orang Yahudi sebelum datang ke Nabi S.A.W ini Manusia yang tertindas di Madinah Manusia tertindas, golongan tertindas Yang menilai ini orang musrik, orang kafir Dan hampir setiap saat mereka memohon pada Allah agar Allah segeralah menunaikan janjinya Mengutuskan Nabi terakhir Yang mereka sudah kenal Karena Nabi terakhir inilah yang Allah janjikan buat mereka Yang boleh menyelamatkan mereka daripada penindasan Soalnya itu bila Allah segeralah cepatlah cepat cepat lagi cepat lagi bagus Tapi Falamma ja'ahumma a'rafu Maka, tak kala telah datang pada mereka Apa yang mereka dah kenal Maknanya Nabi Muhammad Ini rupanya yang Nabi Betullah Ini Nabi yang Nabi Kenapa orang Arab pula Itu saja Bagian wa'adwa dalam Quran Dengki Kafarubih Mereka Kufur Setelah datang pada mereka apa yang mereka kenal Mana tau kebenaran Al-alim bilhak tu disinilah maksudnya Mereka tau kebenaran Kerasulan Nabi Tapi kafarubih Kufur pula Wah sebelumnya mengharapkan sangat Bilalah ganya Bilalah ganya Sebetulnya kaum Yahudi Maghdub Koidahnya Maghdub ini Tapi Maghdub bukan hanya untuk Yahudi Siapa saja yang tahu kebenaran Tahu kebatilan Tapi tidak beramal dengannya Sebetulnya orang Islam ditegur oleh Allah dengan sangat keras Dalam surah As-Suf Ya'udin amanu lima takulun ma'la taf'alun Kenapa lah kamu berkata sesuatu yang kamu tak buat? Maknanya, amalan mesti selari dengan ilmu Ilmu kena betul Karena bencinya Yahudi kebenaran Isa Alayhis salam Itu kan benci sungguh Gara-gara Nabi Isa lah akhirnya terbelang mereka Terbuka Karena Nabi Isa mengkritik rahib-rahib mereka Jadi mereka tak tenang rahib-rahib Akhirnya mereka berusaha untuk membunuhnya Karena bencinya mereka tak membunuh Si Nasrani pula pelik selepas kewafatan Nabi Isa Karena sayangnya pada Nabi Isa, mereka tak puas kalau dikatakan Isa ini hanya sebagai utusan Allah. Itu kurang tinggi kalau sejak utusan Allah. Jawatan Isa ini kalau sejak Rasulullah kurang tinggi.

Jadi oleh pengikut... Ikut Nabi Isa, selepas Nabi Isa tidak bersama mereka, Dinaikkan lagi, Menjadi anak kepada Allah, Kalau sekarang utusan itu, Macam pekerja lah, Utusan itu, Ya, utusan, Bukan, bukan utusan, Dia anak, Karena sayangnya, Dinaikkan jadi anak, Sesat, Sebab tak tahu kebenaran, Dia utusan Allah, Dia tak tahu yang itu utusan Allah, lalu dia yakini sebagai anak kepada Allah, maka sesat. Si Yahudi tahu Isa itu utusan Allah, tapi benci karena mendendahkan tembelang rahib-rahib mereka. Sebab itu mereka nak bunuh.

Jadi Yahudi masuk orang yang ma'udub. Dan orang yang tidak maghdub, orang yang tidak dolin, ya, aladina an'am ta'alayhim. Aladina an'am ta'alayhim. Siapa dia? Ya, orang yang tidak maghdub, orang yang tidak dolin.

Itu aja. Orang yang tidak maghdub dan yang tidak dolin. Siapa mereka?

Dinyatakan oleh Allah SWT Di dalam Surah An-Nisa Ayat yang ke-69 Surah An-Nisa Saya ingin menyampaikan yang tiga gulungan ini saja Karena lama saat bayaniah, ayat terakhir itu Satu di antaranya ini, poinnya Allah membagi manusia menjadi tiga dalam ayat terakhir itu dari segi balagohnya maklumat balagohnya disitu anisat 69 Allah berfirman Siapa sahaja Yang mentaati Allah dan Rasul Tak kira siapa saja Man itu umum Baru masuk Islam ke Lama masuk Islam ke, Arab ke, bukan Arab ke Laki ke, perempuan ke Orang kaya, orang miskin Tak kira lah, tak kira warna kulitnya Asal ia taat Allah dan Rasulnya Ya, tidak Apa isanya, bisa, bisa Tidak pandang bulu Orang-orang itu Bersama Orang-orang yang Allah beri Nikmat atas mereka Yang Allah beri nikmat Lalu Allah contohkan Siapa ya orang-orang yang Allah bagi nikmat ni Minan Nabi'in Min ni katanya min apanya? Ada yang tau? Min Minan Nabi'in Min apa katanya?

Kalau min tapi maknanya ada Nabi yang Allah tak bagi nikmat Tapi ini sebagian, kalau sebagian maknanya Sebagian nabi yang dapat nikmat, sebagian yang lain tak dapat Malah salah Orang-orang ya Allah bagi nikmat Sebagian nabi, takkan sebagian nabi yang dapat nikmat Yang lain tak dapat Min apa namanya itu? Min? Bayan Min penjelas Kalaulah kita berhenti pada ma'al ladinan amal lo'alihim, kita belum tahu Orang-orang itu bersama orang-orang yang Allah beri nikmat Kan mukhotab masih ingin tahu Orang-orang yang Allah beri nikmat itu siapa? Oh orang-orang yang Allah beri ilmiah itu Yakni minan nabiin Keterangannya Penjelasannya Para nabi Sidiqin Syuhada Sholihin Inilah Aladina an'amta alihim Jadi kalau seseorang itu Mentaati Allah dan Rasulnya Maka orang itu orang yang aladina an'amta alaihim Siapa contoh-contohnya?

Nah inilah Mulai dari peringkat yang paling atas hingga paling rendah Paling atas nabiin Bawahnya sidikin Bawahnya suada Yang tercorot Salihin Itu tercorot Paling corot loh Pecorot istilahnya yakni As-Solihin itu yakni Adna Maroti Bin Najat Minanar Tingkatan terendah Yang membolehkan seseorang selamat dari padan neraka Yakni tingkatan Solihin Solihin itu darjah terendah Yang membolehkan seseorang Selamat dari neraka Atau maaf, homenya Ya ini syarat yang paling kurang Untuk membolehkan orang masuk surga Ibarat pelajar lah, Nak masuk, Juisti, Supaya diterima, Kan ada kan, Maknanya yang paling, Apa namanya, Indeks yang paling, Paling rendah lah, Paling minimum lah, Mampir ini menemukan berapa ya? Berapa sekarang? Baca ini sendiri Indeks dia Indeks prestasi dia berapa? 3 2 2.5 2 apa kan Kalau kolis ada kan Kalau PM Oke katalah 2.5 katakanlah Itu minimum tuh Jadi kalau 2.4 tolak 2.5 terima Nah soal hint itu macam itulah Syarat terendah untuk membolehkan masuk ke neraka itu solihin Kalau kurang solihin, sikit aja bawah, nah tak layak lah Tak layak mana neraka Sebab itu dia kan, darjah terendah yang boleh menyelekan orang daripada neraka Syarat terendah yang paling kurang untuk membolehkan orang masuk ke surga Namanya solihin So, solihin bukan paling atas Jadi ini maksudnya penjelasan orang-orang ini maknanya orang-orang yang alim bilhab wa amilabih Alim al-alim bilhab wa amilabih, dia beramal Dan orang-orang ini bukan baru diperkenalkan pada hidayah, bukan baru dimasukkan dalam hidayah, bukan baru beramal dengan hidayah Tapi sudah at-tabat wal-istikomah dalam beramal Sudah tetap, sudah istikomah dalam beramalnya Subhanallah Jadi yang paling ditakuti yakni yang dua itu Maghdub dan dan dari sinilah akhirnya kita tahu kenapa Maghdub didahulukan atas Dolin kan so daripada segi daripada tingkat apa ya Tingkat kedegilannya Kalau degil-degil Atau tingkat kesalahannya Mana yang lebih tinggi Tingkat kesalahannya Orang yang maghdub atau orang yang dolin Yang maghdub dia tau benar apa Tau kebenaran Jadi sekarang rasanya begini Ini dari segi takdim dan takkhirnya Ini ilmu bayan juga yang telah kita pelajari Cabang ilmu bayan Yang ini atakdim wa takkhir Disambil disana ada adhikru wal hadfu Banyak, paling banyak sekali ilmu bayan Dari segi takdim dan takhir Kenapa al-maghdub alihim didahulukan atas ad-dolin Atau mungkin contoh yang mudah Kenapa penyebutan Yahudi didahulukan atas Nasrani? Ini ada pengajaran yang tadi disampaikan Paling tidak Yang pertama Kenapa Yahudi disebut lebih dahulu daripada Nasrani dalam ayat ini?

Kalau mantuk itu Yahudin Yang pertama Annahum mutapaddimuna alihim bizzaman Ya, karena Yahudin ini lebih dahulu daripada Nasroni dari segi masa Dari segi masa kewujudannya Lebih awal Yahudi lebih dulu berNasroni Nasroni kan baru dikenal Pada zaman Nabi Isa AS, Nabi mereka yang terakhir, Nabi Israel yang terakhir Sebelumnya, Yahudi-Yahudi, walaupun Yahudi-Nasurni, bangsanya sama Sama-sama Bani Israel Sama-sama Bani Israel Tapi istilah Nasurni tidak pernah dikenal sebelum Nabi Isa Pada zaman Nabi Isa pun dikenalnya Hawari Yun Ya, pada zaman Nabi Isa Nabi Isa panggil mereka Hawariyun Bukan Nasroi Hawariyun Sahabat-sahabat Nabi Isa Ada yang mengatakan Hawariyun itu berdapatan hiwar Hiwar itu maknanya berbual Jadi Hawariyun Ini sahabat-sahabat Nisa yang sering kali diajak berbual dengan oleh Nabi Isa Yang sering diajak untuk berdiskusi Ya akrab lah Selepas Nabi Isa tidak lagi bersama mereka Bahkan dalam sejarah 300 tahun lebih Selepas Isa diselengkan oleh Allah Barulah ajaran Nabi Isa itu sudah diselengkan Maksudnya apa? Semasa Nabi Isa masih hidup, tak seorang pun daripada anggota Nabi Isa yang meyakini Isa ini sebagai anak Allah. Semua meyakini Isa ini utusan Allah.

Itulah. Agamanya betul. Setelah Nabi Isa tidak bersama mereka, lebih kurang 300 lebih tahunnya, mereka sudah, akhirnya sudah menaikkan taraf itulah.

Jadi anak Tuhan, jadi Tuhan sendiri, jadi macam-macam itulah. Jadi bukan, penyelidikan agama Nabi Isa ini bukan pada masa Nabi Isa masih bersama mereka Itu dia kan dalam surah Al-Ma'idah Kan gereja pertama dibina 300 tahun lebih selepas Nabi Isa tidak bersama mereka Itu gereja nativity itu Yang dianggap paling suci karena disitulah ada tempat Isa dilahirkan, tempat Mariam duduk, bilik Mariam lah maksudnya. Dianggap dia paling suci lah, dibawa, diatas dibangun untuk ini tapi dibawa, kena masuk ke lubang.

Dirasanya orang Kristen kalau selama hayat belum begitu makna belum sah Kristennya Ibarat orang Islam belum haji lah Itu bukan dibina pada zaman Nabi Isa hidup Jadi sudah diselengkan Dari segi masanya, masa hayat apa, kewajudannya Datangnya Yahudi lebih dahulu Berbanding Nabi, kaum Nasroh Sebab itu sebut Nasroh itu sebenarnya bukan Nabi Isa yang Nasroh kan daripada kampung tempat Nabi Isa lahir Jadi Nasiroh Nama kampung itu Nasiroh Jadi agama yang dibawa oleh nabi yang dilahirkan di tempat namanya Nasirah menjadi Nasirah Jadi penamaan agama yang mereka namakan itu dikaitkan dengan tempat kelahiran nabi yang membawanya Jadi Nasirah itu jadi Nasirah Bukan Nasirah maknanya menolong Nasirah Kampung Nasirah Daerah Baitul Lahmi daerahnya namanya Baitullah Mi kampungnya Nasirah yang kedua kenapa Yahudi didahulukan anahum kanuhum alladzina yalunan nabi salam salam min ahl kitabain fa'innahum kanu jirah nahu fil madinah wa nasurah kanadiyarhum na'al Iyatan Anhu Adalah Yahudi Itu adalah ahli kitab Ahli kitab kan ada dua ya Satu Yahudi, satu Nasrani Daripada dua Kumpulan ahli kitab Yahudi Nasrani Yahudilah yang tempat tinggalnya Dekat berjiran dengan Nabi Di Madinah Di Madinah tidak ada Nasrani Nasrani ada no di Rum waktu itu Waktu itu nama di Rum Singal Quran ada surah namanya surah Rum Byzantium Byzantine Quran sebut Rum Dan Rum itu jauh Empayurum daripada Madinah jauh Disanalah Nasroni tinggal Sementara di Madinah jiran-jiran Nabi ini Yahudi, sebab itu Yahudi disebut lebih dahulu daripada Nasroni Karena tempat tinggalnya lebih dekat Dengan Rasulullah Di Madinah Nasroni jauh Maka kita dapat ini Khitab Al-Quran kepada Yahudi Didahulukan Bukan itu saja Najid Khitab al-Yahud Wal kalama'u fil quranini karim Akhtar mihtabin nasara Khitab Allah terhadap Yahudi dalam Al-Quran lebih banyak Daripada khitab Allah terhadap Nasrani dalam Al-Quran Kitab daripada Allah kepada Yahudi lebih banyak Berbanding kitab Allah kepada Nasrani Kan ini tadi, berjiran Bahkan Nabi, ya Berjiran, bahkan ada bergaul di Madinah Nabi hidup ke Madinah, Yahudi dah lama disitu Yang ketiga sebabnya kenapa Yahudi disebut dahulu Makhduf baru Dolin Al-Yahud agladu kufran minan nasara Walihadakan al-ghadab akhassu bihi wal-laknat wal-akubah Bahwa Yahudi ini lebih keras kekufurannya Lebih dahsyat Kufurannya Daripada Nasroni Jadi orang yang lebih keras kekufurannya Lebih keras penentangannya Ya Maka lebih patut Lebih layak disebut Dari mana kita tahu Yahudi lebih keras agaknya Maksudnya Daripada dua kumpulan ini Yahudi dan Nasrani Yang lebih benci kepada muslim Siapa ya Yahudi lebih benci Daripada Nasrani Ada darinya dalam Quran? Atau agak-agak? Atau mungkin tengok apa yang ada sekarang?

Mungkin tengok ke reality sekarang dahulu? Atau mungkin ada darinya dalam Quran? Atau beginilah, sebelum kita melihat realiti, ada Al-Quran sudah sebut, begitu saja lah.

Atau selepas ada realiti, Al-Quran baru sebut? Mana sebelum, apa yang kita lihat sekarang, Al-Quran sudah sebut, begitu? Apa agaknya darinya?

Bahaya hudi lebih penci kepada Islam daripada nasional ini? Lihat surah Al-Baqarah 1.2.0 Ini dalilnya Dimana Yahudi lebih penci Lebih keras permusuhannya Walantar da'a'ingkal yahudu walannasara hatta tatabi'a millatahum Ini ayatnya Walantar da'a'ingkal yahudu walannasara hatta tatabi'a millatahum Terjemahannya Dan tidak Akan ridha, akan kawai Muhammad Yahudi Dan tidak Nasrani sehingga Engkau mengikuti agama mereka Mana yang menurutkan Yahudi lebih keras permusuhannya Daripada Nasional ini Dalam ayat ini Di dahulu Yahudi dan Nasro Sebut dulu itu Oh gitu Sederhana sekali jawabannya Lan Untuk Yahudi lan Untuk Nasro nila Nah itu baru ilmiah sikit Bukan sebut dahulu Untuk Yahudi lan Tidak akan Tidak sekali-kali Sementara untuk Nasri hanya Lan Lan dan La lain Ya Sama kiamat Sebab Quran berlaku hingga kiamat Lan itu kan sesuatu yang Mustahil Artinya, mustahil Yahudi akan ridha kepada Nabi, kepada umat Islam. Mustahil! Sehingga umat Islam mengikuti cara mereka kan Jadi masanya begini Kalau orang Islam maulah Yahudi ini tidak lagi memusuhi dan membencinya, menindasnya Senang Umat Islam mesti ikut Masalahnya Maukah orang Islam mengorbankan agamanya ikut mereka kan tak mau kan jadi selagi orang islam tak patuh mereka akan terus dimusuhi kalau orang islam tak nanya di musuh, ya jangan ikut aja lah abadi dalam ayat ini nabi muhammad, kaitu nabi muhammad mustahil nabi ikut kendak mereka kalau nabi mustahil ikut kendak mereka, maka mustahil pula mereka akan suka nabi ini dalinya, untuk yahudi lan untuk nasuri hanya lan, lan itu benar mustahil dan untuk benda yang mustahil contoh contohnya hari yang berlalu tak akan kembali itu kan mustahil Hari Jum'ah lepas tak akan kembali sampai bila-bila Sejak Jum'ah hari ini bukan Jum'ah lepas Hari semalam tak akan kembali Itu lan Jadi apa?

Ya mustahil lah Namanya lan Lantarji'al ayamul lati'i madad Apa tuh Melayunya? Ada peribahasa Melayu Lantarji'al ayamul lati'i madad Oh, nasi telah menjadi bubur. Oh, nasi telah menjadi bubur.

Ya, kalau jadi bubur, gimana nasi-nasi? Nasi telah menjadi bubur. Lantar ya, ayah mulati, madad, let bygone be bygone. Mustahil Ini contohnya Sebaik itu patut layak Ahsan ditakdimkan Jadi takdim dan takdir itu pun Memberikan pengajaran sendiri Kenapa ya?

Kita boleh soal begitu Kenapa? Karena itu tadi Orang-orang yang sebut Yang ketempatnya Magduk itu lawan Kan daripada tiga ini Mana yang berlawanan? Satu, dua, tiga Satu berlawanan dengan dua atau tiga?

Nomor satu Nomor satu itu Antonim dua atau tiga? Nomor satu Nomor Dua Yang satu kan buat Dia tahu benar dan buat Nomor dua tahu dan Maka patutlah disebut selepasnya Jadi orang yang dimurkai, ya elok disebut selepas orang yang diberi nikmat Kan ada kalimat wa'amilabih Kalau tidak, katalah al-alim bilhab dengan al-jahil bilhab, itu baru berlawanan Tapi ini alim bil haq wa amilabi Maka lawannya Alim bil haq Walam yakma Saya itu disebut selepasnya Berurutan lah Itu rahasia takdim Dan takhirnya Takdim dan takhirnya Baik, sementara itu saja Jangan masak-masak, ada lagi satu poin yang belum Disampaikan Ya, contohnya Ketika Allah cerita orang yang baik Orang yang pertama Orang yang baik kan Al-alim itu orang yang baik Allah gunakan ayat Sirotoladina an-amta Disebut, an-amta Engkau, engkau, fa'ilnya disebut Tapi kalau cerita orang yang tidak baik Yang dimurkai Siapa yang memurkai pun tak disebut Bukan orang yang sesat Yang menyesatkan pun tak disebut Kalau ikut susunan biasa Kalau yang nak konsisten lah Jalan orang-orang yang engkau beri nikmat Bukan jalan orang yang engkau murkai Bukan jalan orang yang engkau sesatkan Kan begitu sebenarnya Kau kau Tapi kenapa yang ini Maklum, yang ini Majuhul kan Yang dimurka itu kan Dalam bentuk isim makul Dholin, sesat Wah semua yang berlaku ini Berlaku karena kehendak Kehendak Allah kan Semua berlaku karena kehendak Allah tapi kenapa yang tidak disebutkan nomor dua dan yang tidak disebutkan siapa pelakunya itu ada kaitan lain dengan bayaniah juga Wallahu'alam Sadaqallahuladzim