Coconote
AI notes
AI voice & video notes
Try for free
🎖️
Kisah Prajurit Terakhir Perang Dunia Kedua
Aug 6, 2024
Catatan Kuliah: Prajurit Terakhir yang Menyerah di Perang Dunia Kedua
Latar Belakang Sejarah
Tanggal Penting:
7 Mei 1945: Jerman menyerah kepada sekutu.
2 September 1945: Jepang menandatangani perjanjian resmi menyerah.
Contoh prajurit yang tidak percaya perang telah berakhir:
Hiro Onoda
Teruo Nakamura
Prajurit Terakhir Jerman yang Menyerah
Topik Utama:
Prajurit Jerman terakhir yang menyerah kepada sekutu.
Misi Prajurit Jerman
Tanggal:
5 Agustus 1944
Tim:
11 prajurit Jerman, dipimpin oleh Letnan Wilhelm Dega.
Tujuan:
Mengirim laporan cuaca dari Pulau Spalbat, Norwegia.
Metode:
Menggunakan kapal selam Yubot (U-307).
Tantangan:
Cuaca ekstrem.
Serangan hewan liar (beruang kutub).
Penyerahan Diri
Berita Penyerahan:
Mei 1945 - mendapatkan informasi bahwa Jerman telah menyerah.
Upaya untuk Minta Dievakuasi:
Mengirim sinyal tanpa respons dari Jerman.
Memutuskan untuk meminta bantuan kepada sekutu.
Komunikasi dengan Sekutu
Tanggal:
3 September 1945
Penerimaan Sinyal:
Diterima oleh kapal Norwegia, kapal Blazel, yang dikapteni oleh Albertson.
Bahasa Komunikasi:
Letnan Dega berbicara bahasa Norwegia; kapten tidak mengerti bahasa Inggris.
Proses Penyerahan
Kapten Albertson memberi tahu bahwa mereka harus menyerah sebelum dievakuasi.
Cara Penyerahan:
Letnan Dega menyerahkan pistol Luger sebagai simbol penyerahan.
Mengisi dokumen penyerahan diri dan mengambil foto bersama.
Tanggal Resmi Penyerahan:
4 September 1945.
Nasib Setelah Penyerahan
Penahanan:
Ditahan sebagai tawanan perang selama 3 bulan.
Kemudian dikembalikan ke Jerman Barat.
Kehidupan Setelah Perang:
Letnan Dega menjadi guru dan profesor di Dortmund hingga meninggal pada tahun 1979.
Penutup
Kisah ini menambahkan perspektif lain selain Hiro Onoda dan Teruo Nakamura.
Tanya Jawab:
Penonton diajak untuk memberikan komentar atau pertanyaan.
Terima kasih atas perhatian dan dukungannya!
📄
Full transcript