Selamat datang di channel yang tidak terkenal karena membahas topik yang kurang populer bersama saya, Stefani Humena. Pada video ini saya akan membahas perbedaan antara teks deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi. Kita langsung pada pembahasan yang pertama, yakni teks deskripsi. Teks deskripsi merupakan suatu bentuk karya tulis yang menggambarkan atau melukiskan suatu objek atau benda atau peristiwa agar pembaca seolah-olah merasakan, melihat, atau mengalami sendiri kejadian atau topik yang sedang dikemukakan dalam teks ini. Dan untuk mengidentifikasi apakah teks yang sedang kita baca adalah teks deskripsi atau bukan, kita perlu mengenali terlebih dahulu seperti apa ciri-ciri teks Deskripsi Dan dengan demikian Kita bukan hanya bisa mengidentifikasi Tetapi juga bisa menyusun Atau menulis sebuah teks deskriptif Berikut ini akan saya jabarkan Ciri-ciri mengenai teks deskripsi Yang pertama Teks deskripsi melukiskan suatu objek Dengan sangat jelas pada pembaca Selanjutnya Teks deskripsi melibatkan Panca indera Ini berarti penulis Berusaha membuat memberitahu kepada pembacanya mengenai suatu objek atau benda yang ia lihat, ia dengar dan ia rasakan kemudian metode penulisan yang dapat digunakan oleh seorang penulis atau yang tersirat dalam teks deskripsi adalah metode objektif sekaligus metode subjektif artinya cara objektif memperlihatkan bagaimana penulis menggambarkan tentang sesuatu dengan apa apa yang ia lihat, ia dengar, dan ia rasakan.
Dan selanjutnya, kesan subjektif akan terlihat karena penulis akan memberikan penilaian secara pribadi terhadap apa yang ia lihat, ia dengar, dan ia rasakan. Misalnya seseorang yang sedang melihat gunung, dan kemudian ia ingin mengungkapkan apa yang ia lihat itu ke dalam sebuah tulisan. Nah, secara objektif, ia dapat menuliskan bagaimana penampakan gunung tersebut. Warnanya apa?
Pepohonannya rindang atau tidak? Gersangka, keringka, segar atau tidak? Itu adalah pelukisan secara objektif Penggambaran secara objektif Nah selanjutnya bagaimana dengan penggambaran subjektifnya? Ia dapat menuliskan saja bagaimana perasaannya pada saat melihat gunung tersebut Menyenangkan atau tidak?
Membosankan atau tidak? atau tidak, menyejukkan atau tidak. Nah ini adalah nilai-nilai yang diberikan oleh seorang penulis terhadap teks deskriptif.
Namun satu hal yang perlu diingat bahwa teks deskriptif atau teks deskripsi ini hanya berusaha memberikan informasi tanpa bermaksud untuk memengaruhi sikap pembaca terhadap topik yang diangkat dalam teks ini. Berikut ini contohnya. atau teksnya.
Selanjutnya, teks eksposisi. Teks eksposisi adalah sebuah karangan yang memiliki isi tentang penjelasan-penjelasan atau pemaparan mengenai informasi kepada pembaca. Tujuan karangan ini yaitu untuk memberikan informasi yang sejelas-jelasnya kepada para pembaca. Nah, pada dasarnya, teks eksposisi tidak jauh berbeda dengan teks deskripsi.
Keduanya sama-sama bertujuan untuk menyajikan sebuah informasi atau peristiwa yang benar-benar terjadi dan dialami sendiri oleh penulis. Dan perlu diingat, kedua tulisan ini sama-sama tidak berusaha memengaruhi pembacanya. Namun demikian, antara teks deskripsi dan eksposisi tetap terdapat sebuah kekontrasan yang memperlihatkan karakteristik masing-masing tulisan.
Dan hal ini dapat dilihat dari cara penulisannya. Jika deskripsi menggambarkan atau melokiskan eksposisi menjelaskan. Jika deskripsi menuliskan hakikat sebuah objek, eksposisi menuliskan bagaimana proses, prosedur, atau how to dari sebuah objek atau peristiwa. Misalkan ada sebuah benda yang bernama meja, kursi, atau mungkin telepon pintar. Dalam teks deskripsi, penulis akan memberikan penggambaran mengenai apa itu meja, apa itu kursi, apa itu telepon pintar.
Misalnya terbuat dari apa, bentuknya bagaimana, ukurannya sebesar apa, materialnya plastika atau besika, kayuka, bajaka, dan lain-lain Sementara, eksposisi dengan objek yang sama akan menjelaskan atau mendetailkan tentang proses atau cara. Semisal proses pembuatan meja, kursi, atau bagaimana cara menggunakan telepon pintar. Bagaimana cara memperlakukan telepon pintar agar baterainya mungkin bisa lebih awet dan alasannya apa.
Itu semua terangkum dalam sebuah teks yang berjenis eksposisi. Berikut contohnya. Perlu diketahui bahwa Teks deskripsi Acapkali bercampur dengan teks eksposisi Ya Sehingga sebagai pembaca Kita harus menghindari Jangan sampai kita terjebak pada pertanyaan Ini teks deskripsi Atau teks eksposisi.
Ya. Jika kita bertemu dengan teks yang seperti ini. Yang mengandung ciri dari kedua teks tersebut.
Kita sebenarnya tinggal menyimpulkan saja. Bahwa teks ini merupakan. Teks campuran atau teks kolaborasi dari teks deskripsi dan teks eksposisi.
Dan perlu diketahui bersama bahwa setiap teks memiliki potensi untuk berkombinasi dengan jenis-jenis teks yang lain. Selanjutnya teks narasi. Teks narasi merupakan suatu bentuk karya tulis yang berupa rangkaian peristiwa, baik fiksi maupun non-fiksi, yang disampaikan berdasarkan kronologi peristiwanya. Pada teks ini terdapat tahapan-tahapan peristiwa yang sangat berbeda. jelas sejak awal pertengahan hingga akhir atau misalnya pada teks narasi yang spesifik pada karangan fiksi biasanya teks narasi ini dimulai dengan tahap pengenalan kemudian konflik dan dan selanjutnya diakhiri dengan penyelesaian atau solusi atas konflik yang sedang terjadi.
Ada pun ciri-ciri teks narasi, yang pertama merupakan sebuah tulisan atau berita, peristiwa, pengalaman yang menarik bagi pembaca. Kemudian disajikan berdasarkan urutan kronologis yang sangat jelas. Hal ini dapat diartikan bahwa terdapat juga hubungan kausalitas di dalam teks ini, atau hubungan sejarah. sebab akibat.
Kemudian terdapat konflik dan tokoh yang menjadi inti sebuah karangan. Konflik ini biasanya terjadi di tengah cerita. Sesudah punulis memperkenalkan para tokoh, kemudian cerita akan dilanjutkan oleh bagaimana konflik ini terjadi antara tokoh-tokoh tersebut.
Selanjutnya diselesaikan pada bagian akhir yakni pada bagian solusi. Atau bagaimana si pengarang memberikan jalan ke luar terhadap konflik-konflik yang terjadi antara para toko yang ada di dalam. Kemudian memiliki setting. Setting ini sangat jelas. Setting ini berbicara mengenai latar waktu, tempat.
dan situasi. Dan tujuannya adalah untuk menghibur pembaca. Dan karena ini merupakan sebuah teks narasi, biasanya teks ini dilengkapi dengan kata-kata transisi seperti awalnya, mulanya, Kemudian, selanjutnya, akhirnya, dan lain-lain.
Sebagaimana teks deskripsi dan eksposisi, teks narasi pun ini tidak bertujuan untuk meyakinkan atau memengaruhi sikap pembaca terhadap sebuah objek atau topik yang sedang diangkat ke dalam teks. Berikut ini contoh teks narasi. Selanjutnya kita beralih pada teks argumentasi.
Tekst ini merupakan sebuah tulisan yang mengandung pendapat atau argumen penulis terhadap suatu hal. Tulisan ini bertujuan meyakinkan pembaca supaya memiliki pandangan yang sama terhadap hal. yang diyakini oleh penulis dengan kata lain teks argumentasi memiliki benang merah yang berbeda dengan ketiga jenis teks yang telah saya sampaikan sebelumnya baik dari segi intensi maupun dari segi cara penyampaiannya dan berikut ciri-ciri teks argumentasi yang pertama terdapat pendapat penulis mengenai topik yang dibahas kemudian pendapat tersebut dilengkapi dengan pembuktian fakta data, contoh, maupun grafik kemudian memiliki tujuan untuk meyakinkan pembaca dan yang terakhir pengarang menghindari keterlibatan emosi ketika menyampaikan pendapatnya terakhir melalui teks argumentasi. Dengan kata lain, meskipun penulis mengemukakan pendapat pribadi, namun pendapat tersebut bukanlah pendapat yang diajukan berdasarkan perasaan atau kehendak pribadi, melainkan pendapat yang didasarkan oleh evidensi atau bukti atau data atau apapun yang mendukung pendapat penulis.
Jadi, dasar pijakan teks argumentasi adalah bukti. Ya, berikut ini saya tampilkan contoh teks argumentasi. Selanjutnya, teks persuasi Ya, teks persuasi merupakan salah satu teks Yang mengandung kata-kata acakan kepada para pembacanya Agar pembaca dapat bertindak sebagaimana yang dikehendaki oleh penulis Sama halnya dengan karangan argumentasi Tekst persuasi dilengkapi dengan pendapat penulis yang disertai juga dengan pembuktian.
Tujuannya agar pembaca yakin dan mau mengikuti apa yang disampaikan penulis. Ciri-ciri karangan persuasi itu bersifat mengajar. Mengajak pembacanya. Kemudian memiliki alasan berupa data, fakta, dan lain-lain untuk meyakinkan pembaca.
Seperti karangan argumentasi. Kemudian dia berusaha menghindari konflik. Supaya pembaca tidak kehilangan kepercayaan.
Kemudian berusaha mendapatkan kesepakatan juga kepercayaan antara penulis dan pembaca. Nah ini jelas. Tujuannya adalah untuk supaya pembaca memiliki pandangan.
pandangan yang sama dan bertindak sebagaimana yang dikendaki oleh penulis. Ya, sekilas jenis teks ini atau teks persuasi ini mirip dengan argumentasi. Namun demikian, ruh yang terkandung dalam wacana persuasi sangat berbeda dengan teks argumentasi. Dan perbedaannya ini terdapat pada penyertaan emosi pada teks persuasi. Ya, seperti yang telah saya sampaikan sebelumnya bahwa teks argumentasi Argumentasi merupakan jenis teks yang bebas dari keterlibatan faktor emosi.
Sementara, teks persuasi justru sebaliknya. Ia menggunakan faktor emosi sebagai salah satu amunisi untuk menarik perhatian pembaca agar dapat berempati dan memosisikan diri sebagaimana penulis memandang sesuatu objek atau peristiwa. Dalam tulisan-tulisan tertentu biasanya teks teks persuasi ini diletakkan sebagai paragraf penutup dengan tujuan untuk menyentuh perasaan pembaca, sehingga tercapai sebuah kesepakatan antara penulis dan pembaca.
Dalam ragam lisan misalnya, wacana persuasif banyak kita jumpai melalui kampanye-kampanye produk komersial atau bisa juga yang berhubungan dengan pemilihan umum, kampanye-kampanye pemilihan umum. Dapat dipastikan ya, bahwa dalam wacana-wacana tersebut, terdapat ajakan-ajakan atau himbawan-himbawan yang diutarakan oleh pembicara yang berusaha membujuk dengan menggunakan diksi-diksi atau pilihan kata yang dekat dengan pembaca tujuannya apa? jelas adalah untuk membujuk supaya audiens mereka dapat memilih produk yang mereka tawarkan nah dari sini kita bisa melihat persamaan dan perbedaan antara teks argumentasi dan teks ekspersuasi. Keduanya sama-sama menyodorkan bukti yang berupa data dan fakta. Tujuannya adalah untuk mendukung apa yang mereka sampaikan.
Bahwa apa yang mereka sampaikan itu valid, benar, dapat dipercaya. Perbedaannya adalah terdapat pada penyertaan emosi atau tidak. Dalam teks argumentasi, penulis berusaha untuk bersikap objektif. Dia berpijak pada data saja. Dia menghindari kontak emosi dengan pembacanya.
Sementara pada teks persuasi, ia menggunakan senjata yang berupa emosi agar terbangun sebuah hubungan emosional antara penulis dan pembaca sehingga terjadi sebuah kesepakatan yang bermuara kepada sikap pembaca. Tentunya yang diharapkan diperhatikan oleh penulis, pembaca dapat mengambil tindakan atau bertindak sebagaimana yang dikehendaki oleh penulis. Kira-kira seperti itu perbedaan atau persamaan dari jenis-jenis teks dalam bahasa Indonesia mulai dari teks deskripsi, eksposisi, narasi, argumentasi, dan persuasi. Kesimpulannya adalah jenis teks apapun, baik itu deskripsi, eksposisi, narasi, argumentasi, dan persuasi merupakan jenis-jenis teks yang dapat membangun sebuah wacana atau teks yang lebih kompleks. Dalam artian, teks-teks tersebut dapat berkolaborasi dalam suatu tulisan dalam mengangkat sebuah topik atau wacana tertentu.
Kira-kira seperti itu pembahasan mengenai jenis-jenis teks. Apabila Anda menemukan sesuatu yang perlu ditangkapi, kolom komentar saya sangat terbuka untuk semua masukan, kritikan, dan koreksi. Dan jangan lupa like, share, serta subscribe channel ini. Stephanie Humena di sini dan kita bertemu lagi di video saya yang selanjutnya. Terima kasih.