Transcript for:
Larutan dan Sifat Koligatif

Teman-teman, coba kalian perhatikan animasi berikut ini. Nah, kira-kira apa ya yang membuat titik didih si larutan jauh lebih tinggi daripada titik didih pelarut? Yuk kita cari tahu! Halo adik-adik! Kembali lagi bersama dengan Kanina.

Pada video kali ini kita akan membahas topik pertama yang akan kalian pelajari di kelas 12. Nah, topik pertama dalam mata pelajaran kimia ini adalah sifat koligatif larutan. Sebelum kan Nina bahas apa sih sifat koligatif larutan itu, kalian harus tahu dulu nih pengertian dari larutan. Larutan ini misalnya bisa kalian pahami dengan melihat animasi berikut.

Misalnya di sini kanina punya air 100 mili, kemudian kanina tambahkan gula, kanina aduk-aduk, sehingga kanina setelah diaduk, si larutan ini antara pelarut dan juga zat terlarut, di mana pelarutnya adalah si air dan zat terlarutnya gula. Setelah kanina aduk-aduk, ternyata kanina sudah tidak bisa lagi membedakan mana yang gula dan mana yang air. Karena memang sudah tercampur secara sempurna.

Nah karena sudah tercampur secara sempurna ini, si larutan yang baru kan Nina buat disebut dengan campuran homogen. Itulah yang disebut dengan larutan. Jadi dari sini kalian bisa paham ya, larutan itu adalah campuran antara zat terlarut dan juga pelarut yang apabila dilarutkan satu sama lain akan bersifat homogen.

Atau kita tidak bisa lagi mengidentifikasi mana pelarutnya dan mana zat terlarutnya. Paham? Nah, ternyata setiap larutan itu memiliki sifat khas. Sifat khas ini disebut dengan sifat koligatif larutan.

Nah, sifat koligatif larutan ini ada banyak nih, macem-macemnya. Yang pertama yaitu ada kenaikan titik didih, kemudian ada penurunan titik beku. Ada penurunan tekanan uap dan yang terakhir ada tekanan osmotik. Tapi sebelum kita bahas ini, kalian harus tahu dulu maksud dari sifat koligatif larutan ini. Di awal tadi kanina sudah punya dua zat yang kanina panaskan.

Di mana zat pertama itu merupakan pelarut yang kanina didihkan, panaskan, kemudian mencapai titik didihnya. Titik didih si pelarut ini berupa air. ternyata tercapai pada suhu 100 derajat Celcius.

Nah sedangkan pada zat kedua itu merupakan larutan gula. Berarti kalau larutan gula dibuat dari apa? Dari air dan juga zat terlarut berupa gula ya.

Nah ketika dipanaskan ternyata titik didisi larutan gula ini lebih tinggi daripada titik didisi air, si pelarut air ini. Kenapa bisa lebih tinggi sih Kak? Karena memang kenaikan titik didih ini merupakan salah satu sifat khas yang dimiliki oleh larutan.

Yang kita sebut dengan sifat koligatif. Faham ya adik-adik? Jadi sifat koligatif itu adalah sifat khas yang dimiliki oleh setiap larutan. Nah sifat khas ini dapat berupa kenaikan titik didih gitu ya. Nah sekarang kita cari tahu nih apa aja sih sifat-sifat khas ini.

Sifat khas yang pertama yaitu kenaikan titik didih. Kenaikan titik didih ini bisa dilambangkan dengan delta TB. Oke, nah sifat yang kedua yaitu penurunan titik beku. Penurunan titik beku itu dilambangkan dengan delta TF. Yang ketiga yaitu ada penurunan tekanan uap.

Nah penurunan tekanan uap ini dilambangkan dengan delta P. Dan yang terakhir yaitu tekanan osmotik. Tekanan osmotik ini dilambangkan dengan T.

Oke, jadi ada empat sifat kolligatif larutan. Ada kenaikan titik didih atau delta TB. Kemudian penurunan titik beku atau delta TF. Terus ada apa lagi?

Penurunan tekanan uap atau delta P. Dan yang terakhir ada tekanan osmotik atau P. Oke, nah. Tapi kalian tau gak sih, ternyata sifat-sifat koligatif larutan ini dipengaruhi oleh jumlah partikel zat terlarutnya. Maksudnya apa sih kak?

Maksudnya gini deh, jadi apabila jumlah partikel zat terlarutnya ini semakin banyak, maka sifat koligatifnya juga akan berubah. juga akan semakin besar. Contohnya adalah si larutan gula tadi. Apabila satu larutan gula gitu ya, pada pelarut kita masukkan 10 gram gula. Nah, ini nilainya akan lebih kecil, sifat koligatifnya akan lebih kecil daripada larutan yang terdiri dari 100 mili air dengan 20 gram gula.

Faham? Jadi, semakin banyak partikel zat terlarutnya, maka Sifat koligatifnya juga akan semakin besar Jadi ingat ya Sifat koligatif ini hanya dipengaruhi oleh jumlah partikel zat terlarut Nah jumlah partikel zat terlarut ini ternyata secara matematis bisa dihitung dengan yang pertama Molaritas Molaritas ini lambangnya adalah M besar M besar itu rumusnya masa zat terlarut dikali 1000 dibagi MR zat terlarut dikali volume larutan ingat volume larutan ini harus dalam mililiter oke nah jadi yang pertama masa zat terlarut cara menghitung molaritasnya itu gimana nih kak? caranya kayak gini misalnya kalian memiliki larutan gula, larutan gula ini berarti si zat terlarutnya siapa?

si gula kan Maka masa zat terlarut di sini adalah masa gula. Kalau kalian punya larutan garam, maka zat terlarutnya adalah garam. Maka masa yang dimasukkan ke dalam rumus ini adalah masa garam.

Begitu juga dengan zat terlarut-zat terlarut lainnya, tergantung zat terlarutnya apa. Jadi yang dimasukkan ke sini adalah masa zat terlarutnya kemudian dikali seribu per MR zat terlarut. Kalau zat terlarutnya adalah gula maka MR-nya atau masa molekul relatifnya adalah masa molekul gula. Masa molekul relatifnya, molekul relatif si zat terlarut itu. Kalau zat terlarutnya gula maka MR dari gula.

Kalau garam berarti MR dari garam. Paham ya? Oke.

Yang kedua yaitu ada molalitas. Molalitas ini dilambangkan. dengan M kecil rumusnya adalah masa zat terlarut dikali 1000 per mrzat terlarut dikali masa pelarut ingat pada molaritas itu kita menggunakan volume larutan pada molalitas kita menggunakan masa pelarut oke masa pelarut ini harus dalam satuan gram Faham ya, Dek?

Masa pelarut harus dalam satuan gram. Nah, sekarang yang ketiga, cara menghitung jumlah partikel zat terlarut itu dengan menggunakan fraksimol yang dilambangkan dengan X. Oke?

Jadi, X ini atau fraksimol ini terbagi dua nih. Ada fraksimol pelarut dan ada fraksimol zat terlarut. Jadi, ada fraksimol pelarut dan ada zat terlarut. Kalau fraksimol pelarut, maka rumusnya adalah NP per NP plus NT.

Maksudnya ini apa nih, Kak? NP berarti menandakan pelarut. NT menandakan terlarut.

Oke, di sini ada yang khas supaya kalian lebih mudah. Si X pelarut bisa kita lambangkan dengan XP. Gitu ya.

Maka kalau yang ditanya XP, atasnya juga P. NP per NP tambah NT. Nah, sekarang X terlarut bisa kita lambangkan dengan... Xt gitu ya, bisa kita lambangkan dengan Xt, kalau kita lambangin Xt maka yang atas ini adalah Nt gitu. Jadi kalau kita nyari Xt maka atasnya adalah Nt per Np tambah Nt, mudah ya?

Itu adalah fraksimol. Nah jadi kalian harus ingat sifat zat terlarut itu, maksudkan ini sifat koligatif larutan itu hanya dipengaruhi oleh jumlah partikel zat terlarut saja. Nah jumlah partikel zat terlarut ini bisa dihitung dengan tiga cara yaitu dengan menggunakan rumus molaritas atau M besar, rumus molalitas atau M kecil, dan yang terakhir yaitu dengan fraksi mol atau X.

Oke, sampai jumpa.