Nusantara adalah negeri yang dianugerai sumber daya alam yang berlimpah. Tanah yang subur, lautan yang terbentang luas, serta aneka ragam hayati dan non-hayati, baik minyak bumi, gas, batu bara, hingga emas, menjadi magnet bagi bangsa lain. untuk turut menikmati kekayaan yang terkandung di bumi Nusantara.
Berkembangnya kebudayaan barat di Indonesia, tak lepas dari pengaruh kedatangan bangsa Eropa. Bangsa Eropa yang terakhir sampai di Nusantara adalah Belanda, setelah sebelumnya Portugis dan Spanyol. Meskipun demikian, justru Belanda yang menjadi penguasa utama, dan yang paling lama di Indonesia. Dari laman kompas.com Sebagaimana dikutip dari A History of Modern Indonesia Since Tahun 2008 Karya MC Ricklet Di abad ke-16 Wilayah-wilayah di Belanda Dulunya berada di bawah kekuasaan kerajaan Spanyol Namun revolusi ke Indonesia, sama dengan bangsa-bangsa Eropa lainnya, yaitu mencari kekayaan berupa rempah-rempah, monopoli perdagangan, dan mencari daerah jajahan.
Usaha pencarian rempah oleh Belanda tidak terlepas dari dominasi Spanyol dan Portugis, dua imperium terbesar di daratan Eropa pada masanya. Sebelumnya, Belanda mendapat suplai rempah dari Lisboa, ibu kota Portugis. Namun, sejak Spanyol menguasai wilayah Belanda, Belanda dilarang menerima suplai rempah dari Portugis. Sejarawan MC Rickland, dalam Dalam buku Sejarah Indonesia Modern 1200-2004, rempah merupakan ban baku yang sangat penting bagi peradaban bangsa Eropa pada abad ke-15.
Oleh orang-orang Eropa, rempah digunakan sebagai bahan obat-obatan, parfum, bubuk masakan, alat tertual agama, dan yang terpenting adalah pengawetan makanan. Pemirsa, meskipun pencarian sumber rempah merupakan faktor utama pendorong pelayaran bangsa Belanda ke Nusantara, penjelajahan samudera yang mereka lakukan sejak abad ke-15 Masei tidak hanya didasari oleh tujuan tersebut. Sebagaimana bangsa-bangsa Eropa yang lain?
Pelayaran para pelaut Belanda ke berbagai belahan dunia didorong beberapa peristiwa politik dan perkembangan teknologi pada abad ke-15. Penjelajahan samudera yang dilakukan oleh bangsa Eropa dilakukan setidaknya karena dua peristiwa politik penting, yakni kekalahan kerajaan dan kekalahan kemampuan. kerajaan-kerajaan Katolik Eropa dalam Perang Salim dan jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Usmani.
Perang Salim memporak-porandakan jalur perdagangan Eropa dan Asia karena berlangsung di perbatasan dua benua tersebut. Selain jalur perdagangan, keadaan ekonomi kerajaan-kerajaan Eropa pun menjadi terpuruk. Kas mereka menyusut drastis karena besarnya biaya perang.
Kapal-kapal bangsa Belanda pertama kali masuk perairan Kepulauan Indonesia pada tahun 1596 Masehi, berpuluh-puluh tahun setelah kedatangan Portugal. Portugis dan Spanyol. Sebanyak 4 kapal dengan 249 awak dan 64 pucuk meriam berangkat di bawah pimpinan Cornelis de Houtman.
Pada Juni 1596, kapal-kapal de Houtman sampai di Banten, pelabuhan landa terbesar di Jawa Barat. Namun, rombongan ini diusir penduduk pesisir karena mereka bersikap kasar dan sobong. Belanda terlibat perang dengan rakyat pribumi.
De Houtman pun angkat kaki dan berlayar ke timur melalui pantai utara Jawa. Setelah mendapat berbagai penyakit, Sebagai penolakan di Jawa, The Hotman kembali ke negaranya dengan membawa banyak rempah-rempah. Pelayaran The Hotman sebenarnya tidak terlalu sukses.
Selama dua tahun berlayar, hanya tiga kapal dan 89 awak yang kembali ke Belanda. Meski belum menemukan pusat rempah-rempah di timur Nusantara, ekspedisi pertama yang dimimpin The Hotman ini telah mewariskan jalur pelayaran bagi penjelajah Belanda berikutnya. Jalan Jalan Men Dua tahun berikutnya, Belanda kembali datang ke Nusantara pada tahun 1598. Sebanyak 22 kapal milik 5 perusahaan Belanda yang berbeda berlayar menuju Nusantara.
Armada pimpinan Jacob van Leeklah yang pertama tiba di Kepulauan Rempah-Rempah Maluku pada Maret 1599. Kapal-kapal tersebut kembali ke Belanda antara tahun 1599 sampai dengan 1600 dengan mengangkut... Banyak rempah-rempah. Keuntungan yang diperoleh mencapai 400%.
Banyaknya keuntungan tersebut memikat Belanda. Belanda pun membentuk Verenete Aus Indische Kompani, VOC, pada tanggal 20 Maret 1602, yang menyatukan para pengusaha... Belanda tujuan dibentuknya VOC yaitu menghilangkan persaingan yang merugikan pedagang Belanda menyatukan tenaga untuk menghadapi saingan dari Portugis dan pedagang Eropa lainnya di Indonesia serta mencari keuntungan yang sebesar-besarnya untuk membiayai perang melawan Sepanyol oleh pemerintah Belanda VOC diberi hak istimewa diantaranya sebagai wakil pemerintah Belanda di Asia melakukan monopoli perdagangan mencetak dan mengedarkan uang sendiri mengadakan perjanjian dan melakukan perang dengan negara lain menjalankan kekuasaan kehakiman dan melakukan pemungutan pajak memiliki angkatan perang sendiri serta mengadakan pemerintahan sendiri VOC pun menuju Maluku dalam misi perdagangan di sana VOC mengganggu Portugis sebelumnya memonopoli monopoli perdagangan dalam melaksanakan kekuasaannya di Indonesia diangkatlah Gubernur Jenderal VOC antara lain sebagai berikut Peter but yaitu Gubernur Jenderal VOC pertama yang memerintah antara tahun 1610 sampai dengan 1619 di Ambon Maluku Jan Peter zunkoen yaitu Gubernur Jenderal VOC kedua yang memindahkan pusat VOC dari Ambon ke Jayakarta hai hai Pada tahun 1605, VOC menyerang benteng Portugis di Maluku. Portugis pun terpaksa mundur ke timur Leste.
Kemenangan Belanda atas Portugis menjadi jalan masuk kolonilisme tiga abad setelahnya. Tak lama setelah menguasai Maluku, VOC melebarkan sayap ke Pulau Jawa. VOC melakukan adanya monopoli perdagangan yang merugikan rakyat Indonesia.
VOC juga melakukan peraturan yang ketat dan penuh ancaman kepada rakyat. Agar tidak menjual rempah-rempah kepada bangsa lain. pusat perdagangan yang berhasil dikuasai oleh VOC adalah Ambon, Jayakarta, dan Banda.
Para pedagang Nusantara tidak lagi mampu bersaing dengan pedagang Belanda. Penyebabnya bukan hanya monopoli perdagangan Belanda dan armada dagang yang besar. Akan tetapi, pedagang Belanda juga didukung oleh kekuatan militer. Di kota-kota pelabuhan seperti Malaka, Ambon, dan Jayakarta didirikan benteng-benteng pertahanan.
Dengan cara tersebut, selama kurang lebih 200 tahun, beberapa kerajaan Nusantara jatuh ke tangan VOC. Di antaranya, Kerajaan Mataram, Kerajaan Banten, Kerajaan Cirebon, Kerajaan Maluku, Kerajaan Ambon, Kerajaan Makassar, dan Kerajaan Bone berhasil dikuasai. Dari laman kumparan.com menyebutkan bahwa seiring berjalannya waktu, VOC yang telah berhasil menaklukkan beberapa kerajaan di Indonesia ternyata mengalami kemunduran. Penyebab kemunduran VOC antara lain, hutang VOC menumpuk.
Banyaknya pejabat VOC melakukan korupsi dan hidup mewah. VOC harus membayar biaya perang. Perang yang sangat besar.
Terjadinya persaingan dengan Inggris dan Perancis. Dan terdapat pegawai VOC yang melakukan perdagangan gelap. Pada tanggal 31 Desember 1799, akhirnya VOC resmi dibubarkan oleh pemerintah Belanda.
Tanggal 1 Januari 1800, kekuasaan VOC di Indonesia diarahkan oleh pemerintah Kerajaan Belanda. Pemirsa, berdirinya VOC menjadi tonggak dominasi Belanda di Nusantara. Setelah berhasil monopoli perdagangan rempah, menguasai Batavia dan sebagian besar Jawa, hingga mengendalikan raja-raja lokal, VOC menjadi representasi awal dari kolonialisme Belanda di Nusantara. Sejak saat itu, Indonesia diperintah langsung oleh pemerintah Belanda. Pemerintahan Belanda di Indonesia berlangsung sampai dengan tahun 1942.