Kepada kebaikan selalu membenahkan, senang terhadap kebaikan, terakhir mageran. Kebaikan itu dihalangi, dipageran, jangan sampai yang sudah baik menjadi ruksak. Nggak ada ciri itu orang Sunda itu.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Salam sejahtera untuk kita semua. Saudara-saudara, pada kesempatan ini, saya sudah kehadiran seorang tokoh yang... Bisa dibilang ahli budaya Sunda, seorang budayawan Sunda, tetapi lebih spesifik juga tokoh yang menjadi tamu dari Fadlizon Official Channel ini adalah juga yang ahli.
ahli bambu, ahli penca silat, dan banyak juga keahlian-keahlian lain. Saya perkenalkan, beliau saya panggilnya Kijat Nika Nangga Miharja. Beliau dikenal sebagai seorang aktivis lingkungan yang berbasis bambu, inovator rumah bambu. Cukup banyak saya bekerjasama dengan beliau untuk membangkitkan kembali arsitektur kuno rumah bambu-rumah bambu, terutama khas. Budaya Sunda Di Kampung Budaya Sunda Di Megamendung, Paseban Kemudian beliau juga penggerak Masyarakat Penca Silat Nusantara Kijat Nika ini Mempunyai sebuah perguruan Yang berbasis di Cibinong, Muara Beres Yang bernama Sangsakabuanak Dan beliau banyak mengadakan event Saya juga sering bekerja sama dengan beliau Untuk kegiatan silat tradisi Khususnya yang juga berbasis kepada silat cimande dan aliran-aliran lain.
Lalu berikutnya beliau ini juga seorang inovator, Senam Hijaiyah Indonesia, SHI. Jadi nanti kita eksplor nih, ini para pemirsa tahu dulu garis besarnya. Jadi Senam Hijaiyah Indonesia ini adalah temuan dari Gijatnika.
Dia tidak mengatakan pencipta, tapi menemukan. Terutama dari huruf-huruf Hijaiyah itu Alif, Ba, Ta, Sa dan seterusnya Nanti Kijatnikah bisa menjelaskan Dan beliau juga Pengembang kapasitas Masyarakat bambu, praktisi bambu Dan pada umumnya budaya Sunda Nah, Ki Saya ingin Mungkin sebelum bicara ke hal-hal yang tadi Saya perkenalkan di awal, Ki Kalau kita bicara Tentang budaya Sunda Itu Bagaimana Aki menggambarkan budaya Sunda itu apa dan dari mana? Mungkin itu dulu pertanyaan. Berbagai literatur, berbagai pendapat mengenai budaya. Saya ini maka hati-hati kalau bicara saya sebagai budaya wan.
Karena saya mulai daripada arti budaya itu sendiri, berbagai macam pendapat. Tapi saya yang praktis saja. Budaya itu sebetulnya hampir seluruh aspek kehidupan adalah budaya.
Bahasa itu budaya. Makanan itu budaya. Pakaian itu budaya. Arsitektur itu budaya.
Pertanian itu budaya. Seulah aspek kehidupan adalah budaya. Yang agak berdekatan agama. Apa agama dulu, apa budaya dulu. Sebutnya tidak berbenturan.
Ya agama, ya budaya. Ya budaya, ya agama. Tapi karena pengertian budaya. budaya yang sudah beratus-ratus tahun ya, karena kata-kata budaya itu asal kata dari budi dan daya.
Budi ini kita ingat yang berasal dari bahasa budi adalah pohon bodi atau buda atau tingkat kesempurnaan seseorang. Tapi setelah dicampur zaman, tahun, tradisi, kultur yang berubah-ubah, maka saya bisa menarik kesimpulan secara rata-rata budaya itu yang pertama adalah kultur yang turun temurun yang mampu bertahan di atas 100 tahun, bahkan 500 tahun. Contoh ilmu Cimande.
Gelar ke masyarakat 1579. Begitu bubar kerajaan pejajaran, Cimande berkembang. Karena dulu Cimande ini ada di dalam kerajaan keratan pejajaran, ilmu Cimande ini. Tempat penggembelengannya adalah yang ada di Kemunraya.
Leluhur Cimande. 4 tahunan maka yang mempunyai sifat tahunan itu satu sungai yang memang itu untuk pengembalikan tentara-tentara inti Pajajaran kata mandi ini sudah dikenal dari zaman Pajajaran mandi ini Artinya, sebuah bangunan atau mandi juga bisa berarti gemlengan. Mandi itu sifat ngegemleng, kalau pandi itu kerjanya ngegemleng.
Kata dasar pandekar adalah pandek orang yang menggemleng, digemleng. Kar itu orang yang mengembangkan. Jadi sekarang dalam kamus bahasa Melayu pandekar itu orang yang ahli silat. Tapi kata dasarnya tidak disebutkan.
Kata dasarnya seperti kata-kata pandek. Yang dipandek apa? Lima perkara karena pencah.
Pencah pandek. Asal kata dari mandek. Mandek.
Pandekar adalah orang yang membentuk diri dengan lima perkara. Dipandek fisiknya, dipandek akalnya, dipandek perasaannya, dipandek hatinya, dan dipandek ruhaninya. Lima harus menjadi satu.
Nah ini sebetulnya gemlengan mengenai masalah pandekar. Yaitu pandekar penca. Kalau penca dari Jawa Barat, kata penca dari kata Cimandek itu.
Kalau sile, silat dari Sumatera Barat. Sile itu. Jadi tidak terlalu jauh Jamannya pun tidak terlalu jauh Kita kembali Budaya itu adalah kultur yang turun-temurun Tapi kalau kata dasar budaya Dari budi dan daya Budi itu adalah sesuatu yang sempurna Sesuatu yang terpuji Atau sesuatu kebaikan yang memang Tidak bisa dirubah lagi Budi itu Kalau daya usaha Jadi daya yang untuk segala kebaikan Itu disebut budaya Jadi misalnya budaya bertani Itu untuk kebaikan Misalnya budaya kesenian Itu untuk kebaikan Tapi pun ada istilah yang sekarang Misalnya budaya narkotik Gak bisa bikin budaya Itu celak daya, daya yang tercelak Bukan daya yang berbudi Tapi daya yang tercelak Jadi budaya itu harus sesuatu yang terpuji Sesuatu yang baik Sesuatu yang pada hidupnya ada baik dan buruk Jadi budaya ini sesuatu yang baik Jadi Daya itu adalah usaha Taika manusia Untuk menjadi sesuatu yang baik Jadi budaya itu asal kata dari Usaha seseorang Untuk menuju kebaikan Baik agama maupun Budaya itu sendiri tidak bertentangan Karena agama itu Dalam agama itu budaya itu menjadi Akhlak dalam istilah Sunda Budaya itu Sunda dan Jawa Menjadi budi pekerti Pemahaman tentang budi Pemahaman tentang tentang kesempurnaan seseorang, pemahaman tentang keterpujian, baik dari bahasa menjadi haluskan supaya tidak menyinggung orang, maupun dari perbuatan supaya lebih banyak manfaat kepada orang banyak. Karena itu budaya ini pasti sesuatu yang baik.
Kalau yang tidak baik bukan budaya tapi celak daya, daya yang tercelak. Kalau Sundanya gimana? Nah, Sunda ini juga sama. Ada kata, ada kitab namanya Sunda Yana.
Jadi saya ada itu kitabnya. Kita Sunda Yana. Jadi Dari Kidung Sundayana Kidung Sundayana Tapi kata-kata Sunda ini Kalau panjang Tapi kalau diinikan Saya teringat Ada seorang tokoh Tapi sudah almarhum sekarang Kang Jajah Subang Jahusen Dan itu dipelajari itu Di zamannya waktu itu AMS itu Sedang jayanya setelah Kang Tato Beraja Manggala Akatan Muda Siliwangi Akatan Muda Siliwangi Ada Jajah Subang Jahusen Dia mengatakan Sunda itu adalah air yang sangat bening Hmm Air yang sangat jernih. Karena itu di Sunda itu nama-nama kampung yang asli pasti pakai Ci. Ci Bodas, Ci Badak, Ci Kidang, Ci Awi, Ci Lentak, Ci Sarua.
Kampung kecil saya itu. Jadi ada kata-kata Ci. Ci itu menggambarkan bahwa, satu menggambarkan di Tatar Sunda ini wilayahnya yang subur.
Tapi menggambarkan Ci itu adalah, Sunda itu adalah cahaya. Contohnya kalau orang Sunda... wanita yang belum menikah disebut nyai.
Kalau nasi, memasak nyangu namanya. Kalau cai, nyai. Memasak air itu nyai. Maka dipanggil jadi nyai.
Tukang masak air. Kalau di zaman Belanda, nyai artinya beda. Beda lagi. Berkembang dari Sunda ini, lari ke Nyai Dasima, di Betawi, nyai itu lain lagi.
Noni zaman dulu yang ditikah oleh... orang Indonesia orang Betawi, sebenarnya kata-kata nyai itu asal-asal tukang memasak air nyai itu, atau orang yang bersifat, wanita yang bersifat kaya air, kuatak karakternya sebagai wanita harus kaya air maka disuna wanita disebut Pak Majik Tempat berlabuh, justru setelah mengarum tempat berlabuh, pak majikan, alat berdiam, berlabuh, pak majikan. Jadi nyai itu kata-kata karakter orang sunnah satu air itu menenangkan. Kedua, air itu bisa dipakai cermin. Ketiga, air itu kalau dipanaskan dia akan menguap.
Dengan kekerasan nggak bisa. Tapi kalau didinginkan dia akan menggumpal menjadi es. Air itu dibawa kemana saja, dia berubah nama, berubah bentuk.
Berubah bentuk, berubah nama. Kalau dia di sawah, jadi air sawah. Begitu di sungai, air sungai.
Begitu turun dari atas, air hujan. Mampu menyesuaikan kehidupan. Nyai itu harus begitu. Mampu mengimbangi nyai itu. Terus bisa dipakai alat water pass.
Kan kalau satu lantai, pakai air kan? Iya, betul. Bisa dipakai cermin. Zaman dulu belum ada cermin, bercermin. Bercermin ke kolam.
Luar biasa. Tapi luar biasa. ada 10-20 filosofi mengenai air.
Nah orang nyai dari Sunda itu, wanita Sunda itu harus kayak begitu. Gambarannya nyai. Nah tapi ada dikatakan air yang sangat bening, tembus. Sunda itu adalah danta jelas. Artinya Sunda itu.
Kalau dalam bahasa Sunda itu danta jelas. Airnya bening, tidak keruh. Nah itu menggambar keikhlasan yang sangat tinggi. Jadi semacam bambu, bambu itu kalau mau tahu yang pertama diajarkan tapi kalau mau tahu dalamnya bambu kosong keikhlasan yang sangat tinggi jadi kalau air ini diolah dengan keikhlasan yang sangat tinggi maka si air ini akan berubah menjadi sebuah cahaya maka Sunda juga disebut Sunda itu adalah cahaya jadi cahaya kalau dia sudah Sampai ke pertingkatan yang mengolah dirinya akan menjadi cahaya dan akan menjadi wangi ke semua pihak.
Yang boleh dibilang atau bisa dibilang orang Sunda itu, Ki, secara administratif atau secara budaya atau secara nenek moyang. Misalnya kan kalau sekarang wilayah Jawa Barat, apakah wilayah Jawa Barat itu memang, kalau yang campuran lain lah ya, tapi maksudnya dulu kan Banten masuk, Cirebon. Sekarang yang disebut Sunda itu dimana itu? Atau manusia Sunda itu apa? Nah ini pertanyaan bagus tadi Jadi Sunda itu adalah karakter Sunda itu karakter Harus nyunda Harus berkarakter Sunda Dimana aja dia tinggal Sunda itu mau di Jawa tetap Sundanya tidak hilang Itu orang Sunda Mau di Jerman kalau dia Sunda Itu orang Sunda Orang Sunda itu apa?
Satu ada ciri Dia kalau Sunda seorang Sunda, satu, dari dalam bahasa itu ada yang pertama darehdeh. Darehdeh itu menggambarkan bahasanya teratur dengan baik. Yang kedua, orang Sunda itu daria. Daria itu tidak memperlihatkan kesulitan dalam wajahnya itu.
Daria itu selalu nampaknya memang bahagia. Daria itu. Ketiga, orang Sunda itu balabah. Balabah itu apa, serba kalau diminta sama orang lain, serba memang Punten ya Balabah itu apa yang dia punya adalah Milik orang banyak Bermanfaat bagi orang lain Yang penting bermanfaat bagi orang lain Ini asli Sunda Yang ketiga orang Sunda itu Nyecep Membesarkan hati yang sedang bersedih, ciri orang sunnah. Kalau tidak membesarkan hati yang tidak bersedih, yang sedang bersedih, itu bukan orang sunnah.
Orang sunnah itu selalu membesarkan, maka nyecap. Nyecap itu anak disunat, ketakutan sebelum disunat dikasih uang dulu. Jadi ketakutannya hilang.
Cirinya nyecek. Nah terus. Yang selanjutnya Sunda itu. Ngajenan. Selalu menghormat kepada siapa.
Memberikan penghormatan. Nah terus. memberikan ciri kebaikan selalu kesannya itu memberikan ciri kebaikan jadi itu ada tanda-tanda karakter-karakter Sunda sehingga saya punten punten ya deng berpendapat bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad itu orang sudah cuman berada di tempat jahiliyah jadi mencolok sekali pembedaan tadi bilang karakter karakter dari ya ya dia sopan hormat terhadap orang lain balabah terhadap miliknya saya ini orangnya yang pakir, termakir, terpakir di dunia, karena semua ini milik umat nah itulah balabah terus ngajenan terus menenangkan orang yang sedang kesulitan terus apa ciri-cirinya kelihatan, memberikan tanah terus jembar, balumbang balumbang tuh tidak ada tegantar kekaitan, tidak nyelap itu asli, maka ibarat air yang sangat benih nah itu Sunda, jadi dimana saja saya dan siapa saja yang berkarakter gitu, itu orang Sunda mungkin sekalipun ada yang karena banyak tinggalnya di Sunda, lahirnya di Jakarta walaupun turunan Jakarta karena ada watak itu, saya bilang itu orang Sunda Nabi Muhammad walaupun di sana Percis karakter Sunda, 9 ciri karakter Sundanya ada. 9 cirinya apa? Satu, kepada kebaikan itu memperkuat, magahan.
Kedua, memberikan petunjuk kepada kebaikan. Ketiga, mendorong kepada kebaikan. Keempat, ngaping. Ngaping itu mengawal kepada kebaikan.
Kelima, mengketkan. Yang kebaikan itu pasti diket baik-baik. Yang keenam, memberikan peringatan pada saat. Tidak di depan orang banyak Tengah malam dikasih tahu Jadi bukan memperingatkan di banyak orang Orang bisa tersinggung Orang bisa tersinggung Itu bukan orang sunnah Orang sunnah mengagai kepada kebaikan Nah terus ngirut Ngirut itu memberikan daya tarik Orang itu ke orang sunnah itu harusnya tertarik Karena dia memiliki daya tarik Nah pangirut Punya emu pangirut Bahkan sampai banyak jangjawakan emu pangirut Ada silagetirup Ada rambut Banyak Itu menggambarkan orang Sunda Ada sesuatu yang menarik, ada satu keunikan Terus setelah itu Kepada kebaikan selalu membenahkan Senang terhadap kebaikan Terakhir mageran Kebaikan itu dihalangi, dipageran Jangan sampai yang sudah baik menjadi ruksak Ada ciri itu orang Sunda itu Ada ciri itu Yang itu disebut Dangyang Ada tapi tidak terlihat Dangyang Jiwa Dangyang Dangyang itu itu ada 10. Satu, magran-magehan.
Pemage. Kedua, ada pituduh, menunjukkan. Ketiga, ada pangjurung, mendorong.
Keempat, ada pangaping. Ngaping itu kalau di dalam bahasa Kihaja Dewantoro, tuturi handayani, ingma diamangunkarso, ingarso, sungtulur, disunda, pangaping. Terus yang kelima, magran.
Kalau ada watak yang 10, ubi. ini, ini orang luar biasa gak usah 10, kalau di kampung ini kalau di jel makan jadi manusia kan dominannya siapa nih? di satu kampung, kalau ada 5 aja yang berkarakter ini, maka kampung itu akan manis kalau di negara, 10 orang selesai itu itu yang disebut dangyang dia tidak ada, tapi dia ketokohan dangyang jadi di Sunda ada yang ke 6, Panggei yang terambil Yang ke-7, pangirut.
Ada daya tarik. Yang ke-8, pengajak. Selalu mengajak.
Kalau mengajak itu bukan nunjuk haru. Kerja kan bukan mengajak haru berbarengan. Nah, ke-9? Ke-9, ya.
Yang terakhir, ke-9, Pak Mager. Yang terakhir, Pak Meres. Pak Mager itu menguatkan, melindungi kepada kebaikan. Nah, ini...
karakter ini siapa dominannya? Mungkin ada satu orang punya tiga karakter. Sehingga ada istilah begini.
Puntan di sunnah, nah ini barangkali udah hampir hilang yang kayak begini. Lemur matuh dayuh manuh banjar karang pemidangan katanya. Kalau zaman dulu, orang tua dulu itu nanyanya begitu.
Maaf ya kisanak, lemur matuh dayuh manuh banjar karang pemidangan itu dari mana? Tempat tinggal. Maksudnya gitu. Jadi kalau lemur matuh dayuh manuh banjar karang pemidangan itu artinya begini. Kalau di satu kampung Lemur Matuh sudah tetap berdiam, Lemur Matuh Dayah Manuh, maka di tempat diam itu si kampung itu akan menjadi memiliki wibawa.
Karena kita mengolah tanahnya dengan baik, pertaniannya akan menjadi Lemur Matuh Dayah Manuh. Semua tempat akan berdatangan ke tempat itu. Sarat lemur matuh daya humanita ada 10 dangian. Kalau tidak 10 dangian, paling nggak 5 tetap akan memiliki karakter kampung itu. Juga negara begitu.
Kalau di negara itu ada 10 yang begitu. Deng Yang itu zaman dulu begini Ada Tribu Anetangtu Ratu Resi Pandita Di zaman kerajaan Kesininya mungkin yang dimaksud dengan Ratu Resi Pandita Ratu itu Kepemerintahan Resi itu budayawan Pandita itu adalah agamawan Ini harus bersatu Tapi jangan lupa ada Deng Yang Deng Yang ketokohan Iya iya Tokoh-tokoh itu memiliki karakter salah satu yang sepuluh dan yang ini. Jadi tidak nampak tapi ada.
Bisa gini, punten-punten ya, kalau saya datang ke Cimande, zamannya di generasi kelima Cimande, kalau tidak mampir tidak enak. Karena ada, Mama lurah sepuh Mama jar kasih Masya Allah Kata-katanya terngiang-ngiang Karakternya begitu menarik Sifatnya terpuji Di zaman itu Semuanya terayomi Itu saya Beliau wapat Kira 75 ke sini, 75 ke bawah Dan wapatnya pun kebetulan Di Saudi Arabia Kalau beliau ada disini mungkin Wow Terlalu didewakan Karena ini generasi yang Sampai ada Bahasa begini Kalau beliau turun kepada gendang Semua orang itu terpaku Termenung, ikut Gagaran Ketauan. Kekiran itu apa ya? Dalam bahasa Indonesia, latah. Begitu turun, latah.
Saking daya tariknya luar biasa. Dan semua pihak menerima. Jadi Cimane itu dari Ayah Rangga, Ayah Aceh.
Ayah Aceh keturunannya itu sembilan. Yang paling besar Ayah Empin. Ini dari Ayah Ocot yang paling bungsu. Ayah Ocot, Mama Abdul Ajin, Mama Abjadiyah, itu Mama Acih.
Nah itu. Jadi kalau ujungnya itu Cimane itu dimana? Di pajajaran itu ya? Nah iya, sebetulnya pajajaran.
Kalau kesana-sananya apa ajarannya. Tapi Pajajaran. Ilmu.
Ilmu bela dirinya dari Pajajaran. Kelautan Pajajaran. Tapi nuansa spiritualnya sudah diislamkan.
Itu di Jerbon. Kita kan pernah Tuki ya. Ke Gegerhan Juang. Itu di Gunung Halimun. Beberapa waktu lalu.
Yang ada sungai. Sungai Sakawayana. Sakawayana itu artinya. Saka itu Tihang. Wayana itu Wahyu.
Tihangnya Wahyu. Itu apa hubungannya dengan Cimandai? Waduh ini pertanyaan luar biasa. Memang ini harus diungkap. Ada tempat penjaraannya ada di atas tapi tidak terungkap.
Jadi gini, ketika Raja Pejajaran yang terakhir yang namanya dikena, eh yang sedak lebih disana. Tapi namanya Prabu Nusya Mulia atau Sang Hyang Tapak. Prabu Nusya Mulia, manusia yang mulia.
Nah atau disebut Sang Hyang Tapak. Jadi Kerajaan Pejajaran ada dua tahap. Yang pertama runtak, belum bubar, runtak.
Sudah dirasakan ini. Ini apa, menurun. Rasa persaudara menurun, sudah terjadi banyak perselisihan.
Nah yang sedat itu sudah berpikir bahwa ini memang, dan kalaupun terjadi pertempuran dengan Banten, dengan Cirebon, itu kan bukan orang lain. Itu masih saudara, karena Sri Bagugah Mara, raja atau yang disebut raja pajajaran pamanah rasa istrinya kan dua satu yang dari turunan Ciamis, Galuh yang kedua adalah Nyima Subanglarang yang dari Cirebon apapun terapunya putar dua tiga sebetulnya, tapi dua yang lebih dikenal Cakrabona Panatagama dengan Nyima Selarasantang Nyima Selarasantang keturunannya itu sampai ke wali Cirebon Sestari Pidatuloh dan nikah dengan Raja Mesir. Nah keturunannya adalah Wali Cirebon, Cesarif Hidayatul, sampai di situ.
Sedangkan yang di pedalaman itu dari Prabu Surawi Cesar terus-terus sampai yang terakhir itu Prabu Nusyamudya. Jadi Mawlu Hasanuddin adalah putra dari Wali Cirebon. Cirebon beliau wali, beliau juga keturunan Raja Pajajaran, beliau juga keturunan Raja Mesir.
ini paling lengkap syarif ya asal itu raja juga ada wali tapi tidak raja ini udah wali raja dua-duanya ibu dan ayahnya keturunan raja dan yang terseorang wali dan turunan Nabi kalau sebut habaib itulah turunan gitu karena saling tadi ya Sarip Hidayatullah habaib nah ini dari keturunan ini kan punya Sultan Maulana Saduddin Hasan Malah Sudin mahala Yusuf dan selanjutnya di Ahmad Maulana Saduddin Hasan Malah Yusuf nah ada yang sedang Prabowo Jadi bukan yang lain, hanya beda ibu Padahal kalau tidak bertempur Sekalipun, ini hak Kerajaan Kerajaan pedalaman pajajaran itu haknya Kesultan Maulana Sadudin Karena isinya khususnya Maulana Sadudin adalah keturunan Prabu Surabisesa Tidak usah apa-apa, terjadi Tapi karena ada unsur diadu domakan Diperkirakan saat itu oleh Portugis dan Belanda Sehingga perang sodara Daripada perang sodara yang sedang Ambil langkah, lebih baik bubarkan kerajaan Nah, waktu dibubarkan Kerajaan dibubarkan. Beliau dibagi, ada yang ke bawah Wetan, ke Bandung, ada yang ke bawah Kaler ini, sudah dimerdekakan dulu Sunda Kelapa itu di bawah beliau, tapi ini sudah dimerdekakan, ada yang ke Kulon. Itu juga masih keturunan dari Pak Yajaran. Ada yang ke Kidul. Nah, beliau fisiknya berangkat ke Kidul.
Nah, setelah order kerajaan, mahkota Binokasi, mahkota Binokasi itu dari... dari turunan pada jalannya, Prabu Siliwangi yang pertama, Prabu Wangi, turun ke Wastu Kencana, turun ke Belio, Prabu Siliwangi yang ketiga, ini yang keempat itu, Prabu Ayang Seda, Prabu Siliwangi yang keempat. Jadi Siliwangi itu gelar, mulai dari zaman sekarang, Kalvataru.
Bukan nama raja, tapi gelar. Gelar Siliwangi yang pertama, yaitu Ayang Prabu Wangi. Yang kedua, Wastu Kencana.
Dan punya kelebihan, Wastu Kencana itu, pemerintah selama 108 tahun, tidak terjadi bencana. bencana alam tidak ada bencana alam tidak ada penyakit taun boleh belajar lah di dalam kopit ini belajar kenapa tidak perkenal penyakit taun dan tidak terjadi perselisihan di tingkat kadukuhan tidak terjadi perselisihan selama 108 tahun ada apa sebuah di Jawa Nah kalau yang Sri Baduga Maharaja menyatukan seluruh kerajaan yang ada di Pasundan ini hampir 200 kerajaan lebih menjadikan satu menjadi kerajaan Pak jajaran itu pusatnya di Bogor ya nah Pakuwon, jadi Dengan ibu kotanya Pakuwon Kerajaan Pajajaran dengan ibu kotanya Pakuwon Pak Jajaran itu, nah dengan bergerak Sri Baduga Maharaja, King of the King Raja di atas Raja Atau Sri Baduga Maharaja Boleh memerintah yang lain gitu kan Ini yang disebut Kerajaan Pak Jajaran Jadi kan satu Pak Jajaran Maka 38 tahun beliau memerintah dalam keadaan aman Dan banyak karya-karyanya Yang sekarang kita bisa nimati Buntut salah satu keboner raya itu karya beliau, itu disebut leweng samida, bukan karya orang Inggris, bukan karya Raffles bukan karya Raffles, ini adalah karya Sri Baduga Maharaja disebut leweng samida, leweng samida pohon samida itu alat untuk dupanya di zaman kerajaan pejajaran dupa kerajaan pejajaran, samida atau dupa atau untuk peti mayatnya zaman kerajaan pejajaran untuk ngehiyang, itu bukan dari apa pohon apa tadi? samida pohon samida pohon samida Nama aslinya apa pohon itu?
Nama Indonesia-nya? Samida nama Indonesia. Tapi kalau dalam masa latinnya saya tidak apa.
Tapi kita pohon samida. Bukan menyan itu ya? Bukan, samida. Jadi kayunya itu dibakar sampai sekarang itu ada kepercayaan. Kalau bakar itu perang kejauhan yang datang.
Masih ada itu di Kebun Raya? Masih ada samida itu. Pohon samida itu ya.
Nah itu karena itu taman sebetulnya. Taman sari itu di situ. Sempur itu adalah, Sempur itu apa namanya? Dermaga, tempat berlambunya perjalanan sempur itu.
Maka airannya luas kan sebenarnya, itu taman. Nah maka selawisipat tahunan di pojok itu adalah tempat menggermekan tanah pajajaran. Kerajaannya di mana?
Antara Lawang Saketeng dan Lawang Gintung. Pintu masuk dan pintu keluar. Nah yang batu tulis-batu tulis itu di mana? Nah itu termasuk antara Lawang Saketeng dan Lawang Gintung, batu tulis. Dan saya kan pernah datang ke situs batu tulis di pinggir jalan.
Ya. Sayang hanya begitu saja ya Betul Negara benar-benar memelihara dengan baik Sangat Nah itu kan ada kalau tidak salah satu batu tempat Apa ya Inaugurasinya Sri Baduga Maharaja Betul Jadi ditulis oleh Di zaman yang Prabu Surawi sesak Dulu ada tujuh bangunan besar disitu Tapi ditulisnya itu Menggambarkan tentang Yang Sri Baduga Maharaja Yang satu disebutkan Ratu Hadir Haji. Ratu haji. Orang ada beberapa pendapat.
Itu ratu yang disemah oleh haji. Bukan. Ratu yang sudah menjadi haji.
Harus ada kesepakatan. Sri Badugama Raja itu sudah muslim. Nah nikah dengan Nyimah Subangarang. Ditikahkan oleh Syekh Kuro. Syekh Hasanuddin.
Sarannya Islam. Jadi ratu raja yang sudah menjadi haji. Coba bayangkan. Di zaman itu. Tapi tidak memaksa.
Masyarakatnya untuk masuk Islam. Itu peperalihan mungkin ya. Peranian Tapi beliau sendiri sudah Islam Tapi tidak mengislamkan kepada masyarakatnya Memberikan kebebasan Nah disitulah yang menjadi Pemikiran Eyang Seda ini Maka Eyang Seda itu Puhuratu Congowali Asalnya seorang raja Tapi di ujungnya menjadi seorang wali Sehwali Sakti Kudratul Seh Kudratul Dia bertapa selama 50 tahun Itu di Gegerhanjuang itu Nah pengawal pribadinya Karena waktu itu kalau disebut Tentu yang rangka dulu itu Panglima intelijen waduh hebat lah itu kan waktu kita ke Geger Hanjuang ada batu ya tempat beliau sholat atau betul tempat beliau bersemeni sholat karena batu itu menghadap ke kiblat kalau kuburan melintang ke Qibla kan melintas jika kalau ini menghadapi berarti tempat sholat ada satu lagi Kenapa disebut gegerhanjuan agar itu kenapa itu nah jadi ketika dalam keadaan panik semua ayah saya datang paling Ingat satu pohon yang harus diselamatkan itu Hanjuang Bodas sebagai ciri. Tiba-tiba setelah pertempuran 27 hari, kan raja itu dimana? Apa meninggal?
Tiba-tiba ada yang tahu. Hanjuang ada di Pangguyangan. Pangguyangan itu yang sekarang tepat namanya Pangguyangan. Maka disebut Hanjuang ada di...
Maka geger seluruh Pasundan, raja masih ada. Disebut geger Hanjuang. karena Hanyuwang Boras ditanam di Geger Hanyuwang.
Jadi Geger suruh bahwa raja masih ada. Jadi itu luar biasa, intelijennya luar biasa. Nah hubungannya dengan Cimande, beliau adalah pengawal pribadinya, yang rangga itu pengawal pribadinya. Rangga Bulung itu gelap. Rangga itu jabatan, kan ada Rangga Gading itu wali kota.
Rangga Gading wali kota makamnya di Pamoyanan. Itu wali kota. Kelerangga Bulung yang sangat tertutup sehingga Ayang Rangga ini Berangkat ke Cirebon Terakhir-terakhir waktu Ayang Senda sudah Bertapa di sana Beliau berangkat ke Cirebon Selama 30 tahun Setelah 30 tahun Seperti tuanya dengan masuk sepiritu Islam Dan beliau juga memang sudah muslim sebelumnya Masuk seperti Islam Maka petatah petitih Cirebon Yang ada 41 Dibawa kembali ke Bogor oleh beliau Maka beliau dikasih gelar Sultan Khairullah Maksudnya Supaya Bogor menjadi kesultanan Kan alaikakosanga pemerintahan Tapi beliau tidak secara langsung Karena mana lawan mana kawan Kita bingung waktu itu Sehingga dikawal oleh tujuh pengawal Dan pengawalnya masih ada sekarang Nini Kintre Terus Mbah Jangkung Mbah Bujil, tujuh pengawal Nini Kintre masih ada Ratu Kemuning, masih ada makamnya disana Ada pengawal yang tujuh Disana Itu kalau disamarkan Wajar Karena namanya Panglima Intelijen sampai ada 41 kuburan.
Di mana aja itu? Di Pelabuhan Ratu ada. Di Singkil, di Bekasi ada.
Di Ujung Jaya ada. Di Majalaya ada. Yang saya tahu aja nih, ada beberapa yang kaya di mana-mana. Di Gujer, itu mah kami yang kaya. Tapi di Saraswana.
Nah, setelah ditelusuri, ada kemungkinan beberapa pendapat. Para dalem, para menak. Ada 60 menak berpendapat bahwa Eyang Kaira adalah gurunya Eyang Rangga.
Eyang Rangga itu katanya waktu itu adalah sebagai penguasa di Bogor. Gurunya Eyang Kaira ini adalah orang Kairo. Tapi ada pendapat yang kuat, Eyang Kaira itu adalah Eyang Rangga. Eyang Rangga itu Eyang Kaira, itu yang paling kuat.
Sebenarnya dibuktikan ada di Kacirbonan, ada di ujung Jaya, ada di ujung Kulon, ada di ujung Genteng, ada di ujung Berung. Oh ternyata Eyang Rangga adalah Eyang Kair. Karena beliau pasukan Pak Panglima Intelijen.
Maka pandai sekali dia. Nama itu jangan diketahui oleh orang lain. Kecuali nanti kalau betul-betul sudah saatnya.
Jadi mungkin di segmen ini. Kita melihat bahwa pusatnya Pak Jajaran itu sebetulnya adalah di Pakuwon. Di Bogor. Pakuwon.
Jadi kata-kata dasarnya KUWU. Tempat berkumpulnya para KUWU. KUWU berkumpul.
pesuruh kubu ada Pakuan jadi sekarang Pakuan Pakuan Pakuan itu pusat ibukota Pajajaran tetapi nama kerajaannya Pajajaran gelar-gelar kehormatannya adalah Siliwangi gelar kehormatan Siliwangi mahkotanya namanya Bino kasih Bino Siliwangi itu artinya apa siletek saling wangi itu memberikan wangi memberikan kebaikan kepada semua pihak saling memberikan kebaikan kode Dalam agama jadilah manusia yang manfaat untuk manfaat. Kalau tadi mahkota itu artinya apa? Mahkota itu disebut bino kasih. Bino itu dibina.
Rasa kasih sayang. Silih asah, silih asih, silih asuh. Itu yang membuat mahkota itu buni sora.
Buni sora itu, sora itu suara, buni itu tersembunyi. Jadi beliau begitu kakaknya meninggal, itu Prabu Wagi meninggal, tidak bicara. Hati.
Ini hanya tertuju kepada ponakan ya, hanya satu saja karena yang dua ini meninggal dalam pertempuran, Prabu Wangi meninggal dalam pertempuran, yang sisa adalah usia 9 tahun, itulah wastu kencana. Pasduk Kencana dinobatkan usia 90, selama 10 tahun beliau tidak bicara. Kalau zaman sekarang, kokol wata. Bucara tidak ngomong, buni sora. Dengan cita-cita ini akan menjadi mahkota yang raja, yang akan meneruskan kerajaan Sunda waktu itu.
Dulu wilayahnya sampai dimana tuh Ki? Waduh itu wilayahnya itu Dulu perbatasannya Bagelen Bagelen itu kata-kata Bagian daripada Kulon Kesini Bagelen itu Maka ada Jimas Bagelen Nikah dengan Ki Abu-Abu Langit Putra Raja Galuh Bahkan Kerajaan Galuh, Ciamis Pernah pindah karena ada bencana alam Pindah ke Bagelen Jadi artinya Pengaruhnya sampai ke wilayah Sekarang sebagian dari Jawa Tengah itu ya? Jawa Tengah sebagian yang kesunyian wilayah Majapahit kesininya adalah wilayah Bejaran saya pernah dulu mungkin berapa tahun lalu ya 7 tahun lalu atau 8 tahun lalu dengar dari Ijad Nika tentang pilar-pilar budaya Sunda nah waktu itu Ijad Nika ini saya coba ingat-ingat nih apa saja pilar-pilarnya seingat saya nih ada pilar budaya Ada pilar penca, kecapi suling, tatanen, pabukon, cerita, ngadongeng. Nah, Ki, kalau kita lihat nih, kan Ki Jatnika adalah seorang aktivis lingkungan yang berbasis bambu dan pernah dapat Kalpataru tahun 2015. 2015 betul. Luar biasa nih kejar tiga.
Dan budaya Sunda itu sangat dekat dengan bambu ya? Iya, betul. Kalau tidak salah. Betul. Nah, kembali ke pilar-pilar tadi itu, Ki, gimana menjelaskannya?
Mungkin dari bambu, penca, kecapi suling, adongeng, pertanian. Ini kan yang tadi kan karakter budaya orang Sunda. Nah, ini mungkin aktivitas sehari-hari yang juga dekat dengan budaya Sunda.
Budaya Sunda, betul. Jadi saya hanya begini. Kenapa dibuat pilar? Saking Mana Budaya yang paling harus kita pertahankan Sebagai ciri khas Jadi Kalau tidak ada itu Tidak berasa di wilayah Pasundan Tidak berasa di Sunda Maka saya membuatkan pilar-pilar itu Jangan sampai hilang Yang lain budaya sudah sangat banyak di Sunda Tapi yang tadi disebut Budaya gerak Diwakili oleh pencah Bisa Jaipungan Bisa sering bisa naik, bisa ketuk tiluk, tapi diwakili oleh budaya penca karena kenapa budaya penca? Penca ini yang mengajarkan mana hak kita, mana hak orang lain.
Kayak saya berpendapat ku jang itu kata sambung, ku dan ajang. Kalau ku urang, jang urang. Kalau ku batur, jang batur.
Terserah kitanya, kalau oleh kita maka prestasi akan menjadi milik kita. Pertanian apa sih akan diolah oleh kita, maka menjadi... Oleh orang lain ya buat orang lain, kalau oleh kita untuk... kita.
Kalau orang-orang jadi ku, jang, ku dan ajang. Nah ku, jang. Jadi itu termasuk juga budaya kan. Budaya ageman.
Ku, jang itu budaya ageman. Budaya ageman itu ada keris, ada apa. Tapi ada yang disebut budaya pencah. Karena pencah ini mendidik, menggembleng yang lima itu.
Pencah asal kata dari pancah. Bukan pencah itu mencah-mencah, gerak. Tapi seata kata di pancah.
Dari pancah itu ada. Apa yang digemleng? Pendekar itu mande panca. Jadi yang dimande itu, yang ditempa itu apa?
Kata mande itu ada beberapa, tapi diantaranya mande itu menempa. Ya betul. Kan kalau saya kan diperkerisan juga, G. Pandek.
Pandek itu adalah menempa. Pandek itu kata kerja, mande kata sifat. Nah mande, maka disebut pandekar.
Kata dasarnya pandekar. Mandekar, orang yang memiliki sifat kependekaran. Jadi hanya dari kata cimane bisa dapat kata-kata pandekar itu kan.
Nah itu yang dipandai itu apa? Lima. Panca itu kan lima. Yang pertama adalah fisik.
Ini paling lemah fisik. Yang kedua adalah akal. Yang ketiga adalah rasa. Yang keempat hati.
Yang kelima adalah ruh. Harus lima. Kalau tidak lima bukan panca. Kalau sekarang hanya dikembangkan fisiknya aja, hanya teknik pertandingan. Tidak diajarkan rinningga kepandai yang pikir, tidak diajarkan tetap.
tentang rasa, aji rasa. Tidak diajarkan tentang hati, tidak diajarkan tentang keparigelan, randegan, pengendalian emosi dan amarah, tidak diajarkan itu. Maka dulu ada ngebumbang kalau tengah malam kan di Cimana itu. Masih itu budaya. Budaya ngebumbang, budaya itibar, budaya ujlah, ada tirakatan itu kan diajarkan.
Ada yang disebut ngebumbang itu biasa di bulan mulut, ada yang ngedres di bulan... Muharam misalnya Ada Rebo Wakasan Sebagai pamager gitu kan Nah itu budaya-budaya itu sudah disesuaikan dengan ajaran agama Sebetulnya Karena Cimande ini memang Geraknya itu dari zaman pejaran sudah ada Kata Mande sudah ada Tapi spiritualnya dirubah menjadi spiritual Islam Dan itu Digubah oleh 9 wali Diterangkan oleh wali Cerbon Untuk putra-putri Disebut patata petitih Cerbon 41 patata petitih Cerbon Asal dari dalam bahasa Cirebon dibawa ke ini disingkat menjadi tujuh itu talek yang dua itu harus yang lima tujangan dan karet-karet total ekstrak luk talek tuh ada yang dikatakan nasihat ada jahatkan janji ada dikontrol bea terserah itu saya pernah tuh jadi hal-hal diperih ya dikecer diperih diperih tetes mata kau dikecer digemleng itu dalam talek kedua harus diikuti iman ke Allah dumasar kusarat islam tekadu ucap dan lampah, yang kedua hormat, tuku, patu terhadap guru, ratu, wongan, tuku, karu guru, kita harus punya guru ratu, pemerintahan, orang tua orang tua atau orang yang dituakan karena bergesernya budaya rusaknya budaya, rusaknya pendidik karena tidak menghormat yang tiga ini setelah itu, lima yang tidak boleh dilarang lima apa? tidak boleh ujub, ria, takabur, sumah yang kedua, tidak boleh linyok bohong, jinah, ranjen, mimpi mimpi amit nyalah tementa yang ketiga tidak boleh mimpi tu maling madon mateni madat mabok terus yang keempat tidak boleh adegung adiguna iri dengki jahil kenai yang kelima tidak boleh nyalah jurnapsu ngumar amarah tunggu libarung catan diri empat kelima setelah dipelajari mutarekat adekat rekat-rekat maka diajarkan ada tonyok amal berlama amtu amarah rektu berhenti pengendalian amarah jadi mengerahkan seluruh kekuatan untuk mengendalikan amarah Ambrose ada pengertian Ambrose mengendalikan seluruh kekuatan yang Ambrose gimana jadi dari sini nah ilah ilallah menggerakkan yang lima ini sokoh supaya menjadi satu kesatuan maka di Jawa di Sunda sama dulur opat kelima pancer duruf apat kelima pancer yang empat tadi yang pancernya adalah ruh yang Empatnya fisik, pikir, rasa, hati. Yang kelimanya ruh kekuatan. Nah ini kalau dikupas ini akan menyeluruh.
Budaya ini akan menyeluruh. Kembali ke tadi, pilar utama adalah dari budaya pencah ini. Yang masih bisa diikuti. Yang lain bukan tidak bisa diikuti, bisa.
Tapi ini sampai sekarang dari zaman kerajaan penjajaran. Dari abad ke 1579. Dibubar kerajaan penjajaran. Mulai diajarkan tentang imu cilman. Karena yang sampai sekarang sudah diikuti.
sudah berapa ratusan masih bertahan dan dari dulu tidak berubah yang disebut ilmu pancar, kelit, selup pepulsa bulan buan serung, tartak, dimanapun sama hebat dan semua ada filosofinya nah itulah kenapa lahir yang disesuaikan saya mengambil yang dahulu digubah oleh saya disesuaikan zaman sekarang dan disesuaikan dengan percampuran agama yang kita bawa sekarang lebih terbuka kalau dulu kan di jaman kerajaan Kerajaan pajajaran terbatas mungkin mengajarkan. Itu salah satu bubarnya juga karena berkurangnya pengikut agama Hindu parahyangan. Lebih banyak Islam. Karena patokannya muara beres. Muara beres itu kerajaan kecil di bawah pajajaran.
Tapi lebih tua daripada pajajaran. Karena itu zamannya salahkan negara. Munding laya di Kusumate putrinya Sri Pohaci.
Yang pertama nenam padi. Sri Pohaci itu muara beres. Tapi karena lama-lama baru menjadi patokan kerajaan pajajaran. Kalau di muara beres.
ada penyakit, maka negara pajajara ada penyakit. Di Muara Beres ada perselisian, ada perselisian. Jadi patokan.
Waktu itu juga patokan menyatakan Muara Beres harus bubar. Maka kerajaan pajajara bubar. Disebut Muara Beres itu jadi patokan.
Tempat membereskan seluruh masalah. Nah itu budaya pencah ini yang menurut saya kena penggembelangan mental dan spiritual budaya pencah ini. Pencah itu harus lima.
Jadi kalau penting Baca hanya beradu fisik bukan penyelesaian. Pencah itu harus ada pendidikan rohani. Bukan sekedar bela diri juga. Bukan sekedar bela diri. Bela diri itu dari kata-kata luar, self-defend.
Kita bukan bela diri. Pencah. Pencah harus ada lima.
Filosofinya beda. Beda, filosofinya sangat beda. Sebenarnya filosofi kita lebih dalam.
Ajaran hidup. Maka Pak Edinala Peraya berulang-ulang sekarang pencah itu adalah ajaran hidup. Digamarkan oleh Ayah Ocon. Jadi... Di dalam emu pencaciman itu panca itu lima, yang pertama jangan beradu pisik.
Hati-hati jangan saya beradu pisik, karena itu paling busuk. Berarti tidak menggunakan pikir kalau beradu pisik. Yang kedua jangan bertolak, bertentangan di pikir.
yang ketiga jangan bertentangan dirasa yang keempat jangan bertentangan di hati kalau roh tidak pernah bertentangan ini orang yang mandi mandi itu sampura yang persegi pengertian mandi Mande bisa berarti bangunan. Ada Mande Jajar. Dua buah bangunan yang dihadiahkan oleh Eyang Prabu Siliwangi. Yang satu untuk Eyang Cakrabuana. Yang satu untuk Nyimasara Satang.
Itu ada di Gunung Jati. Atau Mande Semilang. Itu ada masih di Kerajaan Pakungwati.
Itu pun hadiah ke Wali Cirebon. Mande Semilang dengan Mande Semartinandu. Kalau Mande Jajar gambaran sahadat. Mande Semilang gambaran rukun iman. Mande Semartinandu rukun islam.
Kata Mande sudah ada. pada itu bentuk bangunan warungga bangunan jadi pilar yang tadi disebutkan saya ini mencolok kalau dengar genang pencah Sunda banget dengan taro-ped nya gitu yang kedua ada budaya musik budaya musik kaca pisuling kaca pisuling diwakili kaca pisuling musik banyak dari bambu ada calung angklung kerinding selempung sarune banyak sekali kita ada 700 alat musik yang terbuat dari mu. Tapi mencolok kalau dengar kecapi suling. Ini Sunda. Udah rasanya menusuk gitu ya.
Menusuk. Ini pasti di Jawa Barat. Semua. Pika kalau denger itu.
Wah ini lagi ada pernikahan nih. Atau degung. Ini Sunda banget. Yang menonjol itu diangkat menjadi pilar.
Supaya kita tidak kehilangan arah. Karena kerajaan Pajajaran peninggalannya. Ada yang mengatakan terkubur. Karena meledaknya Gunung Salak.
Ada juga mengatakan. Saking sak. Artinya yang saya ditiup hilang, satu tembok akan tampil lagi.
Karena pilarnya 360 pilar terbuat di ujungnya pakai emas dilapis. Ketika ada kunjungan dari Portugis. Begitu hebat tuh kerajaan-kerajaan.
Ada yang akan dihilangkan. Saking saktinya ada mengatakan terkubur karena meredaknya gunung berapi. Abad ke-16 begitu bubar, ini gunung berapi.
Tapi kembali lagi tadi, budaya musik diwakil oleh kecapi suling. Bukan baru tidak ada budaya. budaya kawin ada pupuk kan tadi ya ada ya ini berarti kecap itu kan di Jawa ada ada itu saya itu kalau zaman SD kita harus hafal terus kaki nanti nanti nanti nanti nanti nanti nanti nanti nanti nanti nanti nanti nanti nanti nanti nanti nanti ada banyak pupuk di Jawa dan di Sunda sama itu diajarkan oleh para wali sebetulnya dan pelopornya itu Sunan Keseng sebetulnya jadi demak Bintoro ada yang paham tentang pupuk karena untuk ningur itu nyadap kawung nyadap kawung itu buat nira terkejutlah itu Sunan Keseng sebetulnya lain pihak Sunan Kalijagato belanja dalam pupuh kepada Sunan Geseng. Tapi Sunan Geseng itu muridnya Sunan Kalijaga dalam soal ajaran agama. Nah, jadi kuali yang betul-betul tulen jawanya dua itu.
Tulen jawanya. Jadi Sunan Geseng dan Sunan Kalijaga. Jadi boleh nggak dibilang bahwa Cimande ini adalah sebuah mungkin kalau kita lihat fisiknya itu adalah penca, tetapi sebetulnya rohnya itu adalah spiritnya adalah tarekat tarekat apa tuh? Naksabandi atau Kodiria jadi hebat itu pertanyaannya disitu ada Naksabandi disitu ada Kodiria disitu ada Sataria disitu ada Sajiria, hampir semua tarekat diikut yang terbaik tapi punya patok ada selarasnya antara tekan, ucap, dan lampah itulah patoknya di dalam ilmu Cik Mande Cik itu air, Mande itu bisa Sifat tadi itu ya. Sifat tadi.
Jadi, mande itu juga ke dalam, kalau mando dalam bahasa sunam, mando ke depan, kalau mande itu ke dalam. Nah itu apa bedanya dengan aliran misalnya Cikalong, Sah Bandar, atau yang lain-lain. Nah jadi, dari Cimande ini, boleh dibilang, kenapa disebut di Jawab Martin Tertua?
Karena jelas, silsilahnya, keturunannya sangatnya jelas. Sampai sekarang masih, kalau tanya, Cikalong, paling tiga ke atas. Setelah itu siapa berdulusnya? Pasti akan berujungnya ke Cimande. Serah, Sabaner, Cianjuran, Cikalongan, pasti berujungnya ke Cimande.
Kalau ini jelas dari zaman yang kahir kalau di luar. Kalau di pedalaman, kenalannya yang rangka dulu. Makam-makam gurunya masih ada. Masih lengkap.
Dan ternyata yang paling mumpuni mewakili gerak silat yang lain, Cimande ini. Jadi karena itu dilihat dari sejarahnya yang panjang dan jelas silat-silatnya ada. makam-makam guru-gurunya ada pelajarannya jelas dan sama dari dulu sampai sekarang kalaupun ada perubahan yang pertama itu dilihat dari gerak ini mewakili, bukan mewakili ini merupakan sumber, induk ada berkata mande itu dalam bahasa Minang mande itu ibu, mande adalah induknya ini maka dari Cimande jatuh generasi pertama Cianjuran, Cikalongan, Serasa Bandar dan Pamacan dan Pamunyet di Karena seberapa luasnya cik Mande itu ada 9 tingkat, 10 tingkat bahkan sebetulnya. Ada disebut emu pancer, ada disebut emu paneteg, ada disebut emu pangesi, ada disebut emu pangrasa, ada disebut emu farigal, ada disebut farigal, ada randegan, pengendalian emosi, ada pengintip, ada penguntup, ada pengentep, dimana kita harus berdiam mencincang rasa. Maka itu begitu luasnya tentang filosofinya cik Mande ini.
Tapi sekarang ya dipelajari yang jalurnya kelihatan saja. Nah itu kan ada satu prosesi, Kia. Kalau kita misalnya belajar Cimande, nanti istilahnya itu diperuh ya.
Dibacakan dulu taleknya ya. Betul, betul. Talek yang tadi Aki sebut dengan panjang lebar itu. Ya betul. Yang sebetulnya merupakan satu ajaran tarikat.
Kemudian itu kan di mata kita diperuh. Nah diperuh itu maksudnya apa? Nah diperuh itu yang pertama itu penobatan.
Jadi ditetes kan? Ditetes air mata, daun sirih. Daun sirih itu ada antibiotiknya. Ditamah dengan tanah yang sudah khusus itu, tanah khusus dibuatnya khusus zaman dulu.
Dan itu tanah pun sama memiliki antibiotik. Dan airnya pun tertentu sepertinya. Kalau dulu air cikamalayan, ada air yang pasarian, eyangsarian.
Tapi itu yang dimaksud kalau... Itu penobatan artinya dia ikut gitu? Ya biasanya.
Itu ijazah semacam itu ya? Talek itu nasihat yang awal. Peruh itu disampaikannya mengenai talek atau nasihat lah.
Nasihat tentang yang tadi mutorekat itu sebelum mulai. Jadi tidak salah kalau di Cipanda belajar terus jadi tidak terarah, terus sudah disumpah, sudah ditalek. Nah jadi peruh itu awal, peruh itu supaya perih. Pera itu supaya punya perah.
Pera itu punya satu kekuatan. Satu kekuatan pera-peri. Awal pera itu dikasih nasihat itu. Setelah nasihat mau diterima, nasihatnya baru dinyatakan sebagai murid awal. Belum murid betul.
Kalau nanti ada dikecar, kecar itu digemreng betul. Nah zaman dulu itu setelah diperah itu dikecar digemreng betul. Sembilan hari. Paling sedikitnya sembilan hari. Konon katanya yang kair sendiri, yang kair atas.
atau Eyang Rangga, 30 tahun berpuasanya. 10 tahun untuk dirinya, 10 tahun untuk keluarga, 10 tahun untuk muridnya. Nah, yang 10 tahun ini untuk menarik karisma atau kolam keberkahan yang dipuasain oleh guru kita.
Oleh Eyang Kair ini, atau Eyang Rangga, atau keturunannya. Ada yang 9 tahun, kesini-kesininya. Disimpan untuk murid-muridnya.
Jadi cimarnya itu ada tiga. Ada terah, turunan. Ada wedalan. Wedalan itu dibuktikan oleh surat wasiat.
Saya termasuk wedalan. Ada terah dari ibu, tidak kuat Tapi saya dibuktikan oleh surat wasiat Itu tahun 1974 Baru muhibin ya Baru muhibin pecinta Jadi ada terah yang tidak belajar Ada yang tidak mau belajar Ada yang belajar tidak mau turun ke genang Karena genang itu jadi kemangmuruhannya Ini banyak, wah menarik sekali lah Jadi kalau wedalan tadi adalah yang dikasih Ya dia belajar Setelah matang dikasih mandat Itu wedalan Dan dibuktikan oleh surat wasiat Ya Biasanya dari guru-guru yang Memang terah turunan seperti saya itu dari Mama Haji Jarkasi dan Mama Haji Lukman atau Mama Enron, kalau almarhum 227 Alman itu tahun 1974 saya dapat mandat itu untuk menaruhi kan. Saya sedikit aja dalam emo pencai ini, saya tetap mempertahankan tradisional. Kenapa? Karena biarlah kalau emo fisiknya sudah diwakili oleh PPSI.
Tapi ilmu ini, tradisinya ini saya harus wakili. Nah, untuk mewakili ini akhirnya dari isyarat-isyarat yang diturunkan oleh orang tua, akhirnya dikebumikan, mencampur yang dahulu, dicampur di zaman kerajaan-perjajaran, dicampur dalam spiritual terekat, dicampur dalam keadaan sekarang. Nah itu karena ada isyarat yang pertama, saya yang disebut Kelid, ilmu Kelid atau Kelid menghindar. Jurus pertama dalam yang mencima, ada tiga arti. Kelin itu artinya kekelid, hati-hati bicara.
Kedua, kelin itu adalah bahasa. Atau kelin itu menghindar. Tapi ada arti kelin secara filosofi spiritual. Kelin itu berdiri tegak pada prinsip alib, ulah unggut kalinuan, ulah gedagang anginan.
Jadi berdiri tegak pada makhluk. Bukan ya, Dena. Berdiri tegak pada prinsip alib, ulah unggut kalinuan, berubah, gedagang anginan. Begitu. ditepat, kita berubah.
Ungun kalinduan, nanti diberikan sesuatu yang ini merubah, kita punya prinsip. Atau digedak, ditakut-takutin, jangan berubah prinsip alib. Alib itu adalah istiqomah kepada Allah.
Istakimu. Istiqomah kepada Allah. Kenapa selalu merujuk kepada huruf-huruf hijaiyah? 30 jurusnya merujuk kepada huruf hijaiyah. Ba, titiknya rengkol naba, titiknya hiji.
Nangtukan kehidupan orang kudat cengkih kudatnya Allah katanya. Titik baik, semua tak papasangan ada berang puting, abawela laki, baik dan buruk, kamu tinggal memilih yang mana, pilihan. Semua merujuk kepada guru-guru pijaya. Terus ada, saya pernah kagum kepada guru saya. Begitu setelah saya turun dari Genang Pencam, begitu menarik.
Disebut Eagle Look Paku itu, kita sampai terkagum. Karena beda dengan yang lain. Sampai Tapi orang yang nonton itu ikut gegeran. Gegeran itu latah. Ikut.
Termasuk tukang teropat sampai ikut. Kayak tren segitu. Jadi kak ini terbawa. Setelah selesai saya tanya. Mama sebetulnya apa rahasia daripada itu semua?
Beliau mengatakan tiga rahasianya. Satu, kalau turun ke Gendang kita mesti punya wudhu. Kedua turun ke genang Jangan sekali-kali Pikiran dan hati kita terbawa oleh Alunan trompet, genang dan goong Karena akan merubah Konsentrasi kita Kepada Allah Dan yang ketiga pada saat turun ke genang Jangan lepas tiap gerak itu dengan dikir Jadi contoh Geseng belajar kesudahan bonang Ketika sholat Setelah sholat ditanya Dengar gak suara bonang tadi Dengar Dia bilang, nah sholat lagi Sampai tiga kali sholat lagi Nah sekarang begini, masih denger Nah sekarang begini, coba sekarang Bahwa ditembikar begini Diisi air Dan engkau berjalan sepuluh langkah Dan di lehermu aku siapkan pedang Kalau netes satu tetes disabut dengan pedang Begitu jalan sepuluh langkah Dengan konsentrasi penuh, kusuk Begitu selesai sepuluh langkah, selamat ya Ditanya, tadi denger suara bonda gak? Enggak Padahal Ini juga sama Maksudnya jangan sampai terpancing Oleh suara tarompet, oleh suara genang Dan oleh suara goong Kalau itu bisa silahkan turun kepada genang Kalau belum bisa jangan sekali turun kepada genang Nanti akan terganggu Konsentrasi engkau, ibadah engkau Kepada Allah, itu maksudnya Nah dari kata-kata itu Saya gabungkan, saya pikirkan Itulah lahir senam hijaiyah Indonesia Jadi menyebutkan Huruf-huruf hijaiyah Dengan gerakan yang disesuaikan Dengan hurufnya Dengan tidak lepas dengan dikir Setiap gerakannya itu Dan tidak boleh tidak punya wudhu Harus punya wudhu Jadilah senam hijaiyah Kenapa saya tidak sebut imu pencah SHI Senam hijaiyah Indonesia Hijaiyah itu sendiri artinya hidup Hijaiyah itu gerakan atas ke bawah Kiri ke kanan hidup Jadi kalau senam hidup Indonesia Artinya juga mengajak pada bangsa Supaya hidup Hijaiyah itu gerak Hijaiyah berarti gerak atau berarti hidup Tetapi Tapi ngambil dari itu dikebumikan lah yang disebut Senam Hijaya Indonesia. Dengan awalnya...
Mulai dari ke-5, awal dasar sekali, Dajar, Ngeput, setelah itu Tanyuk, Amrag, baru huruf-hurufnya. Karena kita ada jaminan bahwa kalau kita baca Quran, betul makhluk juhurufnya akan menjadi asipan dan rahmat. Jadi akan menjadi obat.
Menyebutkan huruf alif Betul penyebutannya Betul tarik napasnya Itu akan memperbagi seluruh fungsi sarap Menyebutkan huruf ba karena ditahan Maka akan memperbagi seluruh peradaan darah Menyebutkan huruf ta lidah kita menekan gigi bagian dalam, tulang tengkorak kita kayak jendela terbuka, maka udara akan masuk ke kepala, yang dalam mendorong. Itu semacam jendela. Meriukan huruf sa, memperbaiki paru-paru kiri dan paru-paru kanan. Jim, THT.
Nah jadi, ha kecil itu adalah menggambungkan seluruh konsentrasi kita. Ho, memperbaiki tengkorokan. Ain, menenangkan.
Ha besar, anpas. Jadi 30 huruf itu adalah mempropiopungsi. si sarap yang ada dalam tubuh kita. Nah saya kenapa disebut senam? Kalau belajar, karena begini, kalau begitu belajar, apalagi katanya bela diri, sebelum apa-apa udah punya musuh, membayangkan musuh.
Kan gitu, kuda-kuda, kalau dipukul pegang tangannya, patahin tangannya, colok matanya, si kuda-dada. Kan udah begitu. Tapi kalau ini kesehatan.
Begitu tarik nafasnya, la ilaha illallah, dengan tenang, itu akan memperbaiki perbaiki. kejiwaan kita dan itu termasuk juga kalau dalam ini ada imruqiyah merukah diri kita sendiri karena disebutkan kelapan Allah itu ditarik dengan pernapasan oksigen masuk ke dalam tubuh sehingga kalau menjumpai la ilaha illallah kewaswasan ketakutan keraguan akan hilang kalau belum hilang perkeras kalau belum hilang perbanyak dengan itu saja sudah membantu banyak orang jadi saya ingat itu kita tempoh hari merekam Senam Hijaiyah di Paseban Dalam suasana kabut Dan kita rekam Dua atau tiga hari Dari Alif Sampai Sampai yang terakhir Jurus terakhir Saya dari Alif sampai Tak saja Udah Badan lebih bugar Tapi memang temuan dari Kijat nikah ini luar biasa Karena kalau kita lihat kan Asal usul senam kita ini banyak Import Tai Chi dari Tiongkok Yoga mungkin dari India Termasuk SKJ Itu dari Taisho Dari jaman Jepang Menjajah kita Ada Gangnam Style Korea Kalau ditanya setan yang kita banyak Ini dia Karena berasal dari Ibu Penca Gerakannya Ibu Penca Gerakannya Ibu Penca Saya pengen nanti Setelah Setelah ini, rekaman kita dulu bisa kita muat juga di Youtube ya, Ki. Bagus, silahkan.
Supaya orang bisa mempelajari apa itu senam hijaiyah Indonesia. Dan sekarang agak tepat juga waktunya. Tepat.
Karena katanya ada dengar. Pandemi. Pandemi ini adalah ibarat frekuensi.
Frekuensinya di dalam dengan lapar-lapar dari Allah. Betul, betul. Pandemi ini harus banyak pernafasan.
Ini adalah semua gerak dengan pernafasan. Iya, betul. Dan mewakili semua untuk ada... Ada tingkat untuk fisik Ada akal untuk rasa hati dan ruhani Ruh itu adalah pernafasan Nafsi itu adalah pernafasan Itu menguatkan daya tahan tubuh sebetulnya Menguatkan daya tahan tubuh Kan kalau tidak salah sekarang itu Bahkan orang banyak belajar Senam apa Warkov atau apa Buteko Jadi sebenarnya kita banyak Jenis-jenis pernafasan Dan terutama yang Kijatni keajarkan ini Langsung termasuk ada pertanggung jawaban nyambung ke spiritualnya jadi ada diajarkan di Cimana itu ilmu berajam musti, semu gunting, ada kejayaan tapi bukan ini nggak apa-apa ya itu menggambarkan metode dalam semu gunting itu Di dalam mantra nya, jangan jauhkan, terap-terap ing napasku, terag-terag ing jantungku, gebrak-gebrak ing mataku, kadigunting jari jiku, kangka terjang remak-rempu. Itu pada metode, walaupun tidak dipercaya.
Betul, metodenya akan memiliki kekuatan. Jadi, terang-terang yang napasku, terang-terang yang jantungku. Antara napas dan jantung ada hubungan. Begitu napas kita dipercepat, jantung detaknya cepat.
Begitu napas diperlambat, maka geraknya lambat. Tapi begitu napas, tanpa napas ditempatkan, Tarik maka ini akan menimbulkan tenaga dalam yang disebut napsi. Tanpa narik napas, dia menggunakan napas pernapasan biaprahma tubuhnya.
Atau narik pertama di perut, kedua di dada, ketiga di leher. Hanya dikeluarkan yang dihidung aja, 10%. Jadi 90% itu akan mengolah menjadi tenaga dalam.
Jadi jelas ada hubungan antara napas dan jantung. Napas dan jantung, kalau napas oksigennya masuk ke dalam tubuhnya itu salah satu jaminan kesehatan. Kalau orang Napas ke dalam tubuhnya mencukupi Maka dia akan lebih tenang dalam hidupnya Tidak akan cepat emosi Lebih sabar Lebih bisa konsentrasi Nah setelah itu Terang-terang jantungku Geber Mata kau Bukan mata yang ini Tapi mata batin Konsentrasi maksudnya Geberin mataku Kadigunti yang jadi juga dialirkan kepada Tangan Kangka Kangka itu pasti Terjang Mengelahkan seluruh kekuatannya Yang lima tadi fisik, pikir, rasa, hati, dan ruh dikerahkan menjadi satu. Kangka terjang, terjang harus seluruh kekuatan. Remek-rempu sasarannya.
Nah gitu jadi. Dari itu maka kita digemleng di dalam senam hijaiyah ini. Lima tadi perkara. Punten misalnya dalam kebelima aja.
Yang pertama. Ini ke fisik. Yang kedua.
Ini ke akal. Yang ketiga. Ini kerasa Yang keempat Yang kelima Ditekan sekuatnya Dihabiskan tenaga Maka dikit disini menyebutkan asma Allah dengan ruh Karena Fisik dimatikan Akal dimatikan Perasaan hati tidak ada Diakni semua kekuatan di ujungnya Menyebutkan asma Allah itu dengan kekuatan ruh