Terima kasih telah menonton! Bismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillah Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Waalaikumsalam seluruh mahasiswa dan mahasiswi kelas MPK Agama Islam yang dirahmati Allah sebagai seorang mahasiswa kita wajib untuk mengetahui bahwa Di dalam Islam ada lima kesalahan yang harus kita bangun Yang pertama adalah kesalahan ritual Yang kedua adalah kesalahan finansial Yang ketiga adalah kesalahan urusan keluarga Yang keempat adalah kesalahan hukum dan regulasi Yang kelima adalah kesalahan politik Artinya bahwa kita tidak bisa menjadi muslim yang baik apabila kita belum memenuhi lima kriteria kesalahan ini. Maka kita tidak bisa mengatakan bahwa bagi kita, Bagaimana mungkin ada seorang yang rajin beribadah, kemudian rajin membaca Al-Quran, tetapi dia keliru atau tertipu dalam urusan finansial misalnya.
Bagaimana hal itu bisa terjadi? Karena dia memiliki kesalahan ritual yang baik, akan tetapi belum memiliki kecerdasan dan kesalahan finansial, sehingga bisa ditipu. Begitu pula apabila seseorang yang memiliki tingkat ibadah yang baik, finansial yang baik, keluarga yang sakinah, alhamdulillah, akan tetapi tidak mengerti tentang kecerdasan dan kesalahan regulasi dan hukum maka walaupun dia tidak berniat untuk berbuat buruk dia bisa terjerat pasal-pasal hukum dan regulasi di Indonesia ini Oleh karena itu kita perlu sebagai mahasiswa, mahasiswi muslim di Universitas Indonesia memperhatikan bahwa masih banyak yang harus kita kejar di dalam rangka mengembangkan keperibadian kita sebagai seorang muslim dan muslimah. Mahasiswa-mahasiswa sekalian, yang kita bahas kali ini adalah kecerdasan dan kesalahan finansial.
Biasa materi ini dibahas di dalam fikhul mu'amalah al-maliyah, fikih tentang transaksi dan jual-beli dalam Islam. Secara sederhana kita bisa melihat bahwa tujuan akhir dari bab fakih ini adalah memiliki kesalahan finansial. Maka di situ pertama-tama yang dijelaskan adalah bab tentang sah tidaknya jual beli untuk apa?
untuk supaya kita memiliki kecerdasan dulu finansial sehingga diatur bagaimana kita bertransaksi Apa syarat yang harus dipenuhi supaya akad itu menjadi sah secara syariat Kemudian kita diajari bagaimana pinjam meminjam Kita diajari bagaimana, bahkan diajari bagaimana berhutang Bagaimana kita melakukan boman atau gadai misalnya Rohan, mohon maaf, rohan atau gadai Atau kita diajari pula dalam babage itu macam-macam jual beli sebenarnya ini adalah proses untuk mencapai kecerdasan finansial itu, setidaknya kita tidak terjebak di dalam transaksi-transaksi yang diharamkan oleh Allah dan pasti akan membawa mundurot bagi konsumen hadirin dan dirahmati Allah bahwa Setelah itu kita juga diajari tentang model-model transaksi Misalnya model transaksi di keuangan syariah yang lebih luas ada namanya investasi, ada namanya menapung, ada namanya saham dan sebagainya itu juga diajarkan di dalam bab fikir mu'amalah akan tetapi yang perlu untuk saya garis bawahi adalah ujung dari kecerdasan finansial adalah kesalahan finansial itu sendiri sehingga menjadi rumit bagi seorang mahasiswa apabila dia memiliki kecerdasan finansial tapi tidak memiliki kesalahan finansial. Oleh karena itu, di dalam... Dalam kelas ini, mahasiswa bukan hanya mengerti tentang teori jual-beli dan sah tidaknya transaksi, tapi bagaimana menjadi muslim yang produktif untuk mendapatkan kehidupan yang baik.
Uang bukanlah segalanya, tapi harta dibutuhkan untuk mengarungi kehidupan ini. Dalam istilah di Jawa Timur, ada jer basuki mowopeo. Segala sesuatu itu ada ongkir.
kos dan biayanya, termasuk memperjuangkan agama dan memiliki kehidupan yang baik. Mahasiswa-mahasiswi sekalian, kenapa kita perlu untuk memiliki kesalahan finansial? Karena sebenarnya usaha kita untuk memiliki kesalahan finansial adalah Usia mahasiswa adalah usia-usia krusial, di mana Anda berada di dalam masa transisi, sebentar lagi Anda lulus, dan setelah Anda lulus, Anda akan mengelola kehidupan finansial Anda sendiri. Jangan sampai di usia mahasiswa, Anda mulai terjebak dalam jebakan-jebakan yang tidak produktif, jebakan-jebakan untuk menjadi manusia yang konsumtif semata. Oleh karena itu penting bagi seorang mahasiswa mengerti bagaimana cara mengelola finansialnya sebagai seorang mahasiswa.
Di kelas saya khususnya, saya memberikan sebuah tugas kepada mahasiswa dan mahasiswi untuk memberikan laporan keuangannya selama satu minggu. Di sana dijelaskan, mari kita ukur bersama. Bagaimana kekuatan finansial kita dan bagaimana cara kita mengelola kekuatan itu.
Apabila seorang mahasiswa tidak mengerti kekuatan finansialnya, maka yang bisa didapatkan di akhir bulan adalah finansial yang amburadul. Maka Anda harus mengerti dulu kekuatannya, baru bagaimana menyusun rencana dan strategi untuk mengelola keuangan ini. Para mahasiswa mahasiswa sekalian.
Ada sebuah investasi yang sebenarnya saya sarankan untuk para mahasiswa dan mahasiswi adalah Investasi di bidang skill itu lebih baik daripada investasi di sektor-sektor yang yang konsumtif. Investasi di sektor-sektor yang produktif bagi seorang mahasiswa adalah penambahan skill, baik itu hard skill maupun soft skill. Karena skill inilah yang akan menghasilkan uang, bukan sebaliknya. Jika Anda hanya fokus di dalam investasi gadget, HP baru, laptop baru, motor baru, mobil baru, itu semua akan menguras keuangan Anda. Tapi apabila Anda investasi terhadap soft skill dan hard skill, teori-teori yang baru skill-skill yang baru ini justru adalah investasi di dalam hal-hal yang produktif inilah yang akan membuat Anda lebih siap menghadapi tantangan itu Mahasiswa-mahasiswa sekalian, yang dirahmati Allah, ini hanyalah sebuah pemantik yang nanti akan bisa dielaborasi di dalam materi, di bahan ajar yang sudah diberikan kepada Anda.
Anda akan... melihat bahwasannya disana banyak sekali teori-teori tentang jual beli, akan tetapi teori ini tidak cukup teori itu hanyalah fondasi supaya Anda tidak terjebak di dalam transaksi-transaksi yang tidak diizinkan oleh Allah tentu transaksi itu membahayakan Anda sebagai konsumen teori-teori yang mengajarkan bahwa kita dilarang untuk mendekati riba karena riba ini tidak menguntungkan siapapun baik Anda, bahkan maupun yang meminjami sekalipun, tidak akan menguntungkan berdia. Kita ingin sebuah sistem keuangan yang bisa saling mengembangkan hidup bersama satu sama lain.
Oleh karena itu, setidaknya ada beberapa ciri-ciri ekonomi syariah. Yang satu, misalnya, ekonomi syariah haruslah berada di dalam sektor-sektor yang halal. Jual-beli barang-barang. yang diharamkan maka tidak bisa dilebeli sebagai sektor syariah.
Yang kedua adalah menghindari riba misalnya, menghindari bunga dalam bahasa mudahnya sehingga pinjaman-pinjaman yang berbunga ini justru akan menyebabkan inflasi di mana-mana. Yang ketiga mengutamakan keadilan dan keseimbangan. Yang keempat, bisa juga menghindari konflik.
Ciri dari ekonomi syariah adalah profit dan loss sharing, artinya kerjasama dan bagi hasil. Untungnya dinikmati bersama, kalau ada ruginya ditanggung bersama. Dalam bahasa Arab, Yang kelima adalah melarang horror atau menghindari horror.
Jadi horror itu artinya adalah memiliki unsur-unsur penipuan atau disinyalir ada potensi penipuan. Itu dihindari di dalam transaksi Islam. Oleh karena itu, masih banyak hal untuk bisa dieksplor. Saya kira video ini akan sedikit memberikan masukan, membuka cakrawala bahwa benar teori tentang fikih mu'amalah adalah sebuah fondasi bagaimana cara Anda mengembangkan teori ini itu adalah sesuatu hal yang kita butuhkan sebagai mahasiswa sifitas akademik di Universitas Indonesia, khususnya kita yang menjadi bagian dari masyarakat muslim di UI. Oleh karena itu, tetaplah berinvestasi di dalam hal-hal yang halal, kemudian tetaplah Anda berinvestasi kepada hal-hal yang produktif, termasuk hard skill dan soft skill yang bisa mendukung kapasitas Anda sebagai muslim, dan akan bermanfaat setelah Anda lulus.
Kemudian hindari jebakan-jebakan ekonomi Yang bisa membuat Anda konsumtif di dalam keuangan Kemudian selanjutnya adalah Tetaplah bertakwa kepada Allah SWT Karena orang-orang yang bertakwa Akan diberikan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka Sampai jumpa di kesempatan lain Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh