Transcript for:
Pohon Kersen: Manfaat dan Ciri-Ciri

siapa yang bisa tebak ini buah apa untuk kamu yang tahu hebat masa kecil kamu penuh warna untuk yang belum tahu nanti pasti jadi tahu tapi sebelum kamu tahu saya punya cerita tentang buah ini bagi saya buah ini lumayan Apalagi weekend. Pokoknya yang di kepala cuma main. Senang sekali masa-masa itu.

Tapi, semua berubah ketika... Duh, kok malah curhat? Anyway, pohon dari buah ini adalah titik kumpul kami dulu. Setiap pulang sekolah setelah makan siang, setiap minggu setelah nonton Doraemon, disanalah kami berkumpul.

Sembari menunggu teman-teman yang lain, kami akan memanjat pohon ini. Untuk kamu yang dulu suka manjat pohon, mungkin kamu... Kamu juga pernah memanjat pohon yang satu ini? Dulu, pohon ini sangat banyak di daerah saya.

Dan teman-teman semasa kecil saya sangat sering memanjat pohon ini. Kenapa sering? Karena buahnya. Pohon ini memiliki buah yang baru saya sebutkan.

Dan buahnya sangat banyak. Saking banyaknya, saya ingat dulu saya sering mendapatkan begitu banyak buah. Sampai kantung celana saya penuh dengan buah ini. Buahnya sangat manis.

Rasanya... mirip cotton candy alias gulali. Dalam video kali ini, kita akan membahas tentang Muntingia calabura alias Jamaica cherry alias seri alias kerson atau kersen.

Ketika melihat struktur pohon atau bentuk daunnya, Beberapa dari kamu mungkin langsung bisa menambak kalau ini adalah pohon kersen. Dan tidak seperti buah yang lain, sungguh mudah mencirikan buah kersen yang sudah matang. Bentuknya bulat seukuran kelereng, warnanya merah marun, dan aromanya sangat khan. Tapi meskipun dapat tumbuh setinggi pohon, kersen digolongkan ke dalam shrub atau semak.

Ini adalah semak yang memiliki laju pertumbuhan yang cepat dan dapat tumbuh di tanah yang kurang subur sekalipun. Bahkan, bijinya yang halus bisa menjadikan semak yang lebih mudah. mampu menyusup ke celah tembok atau asfal dan dapat tumbuh dengan subur di sana. Nah, Kersen doang, di daerah saya masih banyak tumbuh liar. Tumbuhan yang umum, nggak terlalu penting.

Mungkin begitu tanggapan beberapa dari kamu. Tapi tentu saja, bukan tanpa alasan tumbuhan ini akan kita bahas. Karena dalam banyak penggunaan tradisional, Kersen memiliki khasiat yang cukup menjaram.

Dan ternyata, menurut penelitian terakhir, Kersen. Kersen memang memiliki nilai medis yang cukup tinggi. Penggunaan tradisional dan khasiat obatnya telah diakui oleh para peneliti, bahkan didukung oleh jurnal yang menguatkan. Pohon kersen adalah salah satu dari beberapa pohon yang begitu mudah dilewati karena bentuknya yang biasa saja.

Terkesan tidak menarik dengan warna ala kadarnya. Apalagi sifatnya yang sangat mudah tumbuh. Membuat pohon ini terkesan berantakan dan tidak bisa dihidupkan.

tidak enak dipandang. Nama ilmiah Kersen adalah Muntingia Kalabura, anggota dari famili Muntingia Siae. Mereka memiliki berbagai macam nama di banyak daerah, dan kebanyakan menjuluki mereka sebagai Cherry. karena bentuknya mirip cherry yang terkenal.

Bahkan nama populer mereka di banyak negara adalah Jamaica Cherry. Tapi di beberapa negara, mereka juga dikenal sebagai Panama Berry dan Tree Strawberry atau Strawberry Pohon. Di Indonesia, di Indonesia kita menyebut mereka talok, keres, seri, dan kerson atau kersen. Tapi mungkin ada sebutan lain untuk buah ini di daerah yang berbeda.

Apa sebutan kersen di daerah kamu? Tulis di kolom komentar ya. Disebut Jamaica Cherry karena Muntingia Calabura yang pertama kali dideskripsikan oleh Linnaeus pada tahun 1753 berasal dari Jamaica.

Carl Linnaeus menamai genus Muntingia untuk mengenang ahli botani Belanda Abraham Munting. Muntingia calabura adalah satu-satunya spesies dalam genus ini. Varietas lain, yaitu Muntingia rosea yang memiliki bunga berwarna merah muda, mungkin adalah satu-satunya varietas yang diketahui dari spesies ini. Menariknya, meskipun disebut Jamaica berry, tumbuhan ini berasal dari negeri. seperti Meksiko, Bolivia, dan Argentina, yang telah diperkenalkan di daerah tropis lainnya.

Kersen telah lama dibudidayakan secara luas di daerah tropis, mulai dari India hingga Asia Tenggara, dan tumbuh di wilayah seperti Indonesia dan Filipina. Saking banyaknya, di kedua negara tersebut, mereka telah dianggap sebagai tumbuhan endemik. umumnya ditemukan pada ketinggian 1300 meter dari permukaan laut. Di Asia Tenggara, kersen pertama kali diperkenalkan ke Filipina pada abad ke-19.

Kemudian benihnya disebarkan oleh banyak burung dan kelalauar ke seluruh wilayah Filipina. yang juga membantu penyebarannya hingga ke Thailand, Semenanjung Malaya, dan akhirnya ke Indonesia. Catatan resmi pertama dari spesies ini adalah pada tahun 1895 di Singapura. Karena kemampuannya yang luar biasa untuk tumbuh dengan cepat, kersen menjadi salah satu pohon pinggir jalan yang paling umum di Asia Tenggara.

Catatan paling awal menjelaskan, kersen mungkin diperkenalkan sebagai pohon buah yang dengan cepat menyebar ke seluruh negara hingga dianggap invasif. pasif. Di Sri Lanka, kersen diperkenalkan sekitar tahun 1912, kemudian dinaturalisasi di seluruh pulau.

Begitu pula di Taiwan, dengan catatan pertama yang muncul pada tahun 1936, di mana mereka juga merupakan spesies asing yang telah dinaturalisasi. Kersen merupakan salah satu komponen utama dari vegetasi sekunder. Ini adalah spesies perintis yang khas di hutan tropis dataran rendah, di mana mereka dapat mengkolonisasi celah-celah pepohonan dan tanah tanah yang kurang subur. Mereka juga biasa ditemukan di padang rumput, lahan pertanian, tepi hutan, tanah berpasir, hingga di sepanjang tepi jalan buatan manusia dan di pinggiran sungai.

Mereka bahkan mampu tumbuh di dalam celah konblok atau diantara retakan semen. Di Indonesia, pohon ini merupakan salah satu pohon pinggir jalan yang paling umum, terutama di bagian yang lebih kering seperti di bagian timur Pulau Jawa. Mereka terkenal sebagai tumbuhan yang kuat yang mampu tumbuh di langit.

bilangan pekarangan yang telah gundul dan padat karena terinjak, hingga di area di mana tidak ada pohon lain yang mampu tumbuh. Pertumbuhan yang cepat seringkali membuat kaget, karena tiba-tiba sudah tumbuh di atas 30 cm dalam waktu beberapa minggu. Seperti tukang parkir yang tiba-tiba muncul begitu kita mau pergi.

Bang banget nyari duit. Pohon kersen akan tumbuh dengan sangat baik dan pesat di daerah pesisir. Tapi di area manapun, selama area tersebut tersorot langsung oleh sinar matahari, kersen akan tumbuh dengan cepat.

Mereka juga tumbuh lebih baik daripada pohon lain di daerah pesisir. udara yang tercemar. Nah, karena pohon kersen dapat tumbuh liar di tanah gundul dan di area berpolusi, kersen tengah dievaluasi untuk dijadikan tumbuhan penunjang reboisasi di Filipina. Selain penghijauan, reboisasi ini juga bertujuan sebagai suaka marga satwa karena burung dan kelelawar menyukai buahnya. Terlebih, pohon kersen tidak butuh perawatan khusus.

Di Meksiko, buah kersen banyak dijual di pasar. Tapi di Brazil, mereka dianggap terlalu kecil untuk dijadikan komoditas komersial. Sehingga di Brazil, kersen disarankan untuk ditanam di tepi sungai, agar bunga dan buah mereka yang melimpah jatuh.

ke air dan berfungsi sebagai pakan alami, menarik banyak spesies ikan untuk kesejahteraan layan. Di beberapa negara seperti Malaysia dan Singapura, kersen dianggap sebagai pohon pengganggu jika tumbuh di teras atau di pekarangan rumah. karena burung dan kelalawar seringkali memakan buahnya dan tidak jarang bersarang di bawah atap rumah dan eek sembarangan, merusak estetika teras.

Tapi lain lagi menurut Feng Shui yang mengatakan pohon penenduh semacam kersen jangan dibiarkan atau sengaja ditanam di depan rumah, karena dapat menghalangi energi positif dan menarik energi yang tidak diinginkan ke dalam rumah. Pohon penenduh juga diduga tidak bersinergi dengan lokasi yang berenergi yin. Saya masih kurang paham dengan ini.

Mungkin ada teman yang mengerti boleh membantu mencerahkan di kolom komentar. Sementara di Indonesia, pohon kersen juga dianggap mengganggu, tapi bukan karena menjadi sarang burung dan kelelawar, melainkan menjadi sarang kuntilanak. Banyak cerita mistis yang melibatkan pohon kersen, dan mitos yang paling terkenal adalah pohon ini. menjadi pohon favorit kuntilanak.

Menurut beberapa artikel yang saya temukan, ini adalah cerita karangan orang tua zaman dulu supaya anak-anak mereka tidak memanjat pohon ini pada malam hari. Mungkin, anak-anak mereka susah dibilangin dan terus memanjat pohon ini meskipun sudah malam. Jadi, senjata pamungkas mendidik anak pun dikeluarkan, yaitu dengan menakut-nakuti.

Dan mungkin, entitas yang paling ditakuti pada waktu itu adalah kuntilanak. Mungkin. Terima kasih. Kersan adalah tumbuhan dengan ciri yang sangat khas. Daunnya hampir selalu terlihat hijau, dengan ujung runcing dan tepi yang bergerigi.

Panjang daun berkisar antara 8 hingga 12 cm, dengan lebar berkisar antara 3 sampai 5 cm. Warna sisi atas daun hijau tua dan hijau keabu-abuan di sisi bawahnya Pohonnya tumbuh cepat hingga mencapai ketinggian 10-12 meter Dengan cabang-cabang yang cenderung melebar, menggantung, dan membungkuk seperti payung alami Bunganya cenderung soliter, memiliki waktu mekar yang sangat singkat, dengan diameter sekitar 2 cm 5 kelopak putihnya yang telah gugur akan digantikan oleh buah bulat hijau dengan diameter antara 10 hingga 15 mm Buah ini akan berubah warna menjadi merah saat matang, dengan daging buah yang sangat manis dan berair yang di dalamnya memiliki banyak biji halus untuk mempermudah penyebarannya Biji buah kersan memiliki fotosensitivitas positif, artinya biji ini akan berkecambah dengan baik di lingkungan yang tersorot langsung oleh sinar matahari. Oleh karena itu, kersen tumbuh dengan sangat subur di iklim tropis dan subtropis, di mana hanya terdapat dua musim dan matahari dapat terus bersinar setiap hari.

Dalam kondisi lingkungan yang ideal, kersen dapat langsung berbuah banyak pada tahun pertama. Pohon kersen adalah tumbuhan perintis yang khas, yang dapat beradaptasi dengan semua jenis tanah, mulai dari tanah padat, tanah miskin nutrisi, hingga tanah berpasir. Sepertinya mereka gak butuh persyaratan tanah yang macam-macam Asal sinar mataharinya mantap, di celah-celah retakan semen pun mereka dapat tumbuh Dalam sebuah eksperimen di Costa Rica, biji kersen ditanam pada dua lokasi yang berbeda Satu lokasi terletak di pinggir hutan dengan siraman cahaya yang baik Lokasi lain terletak di dalam hutan yang gelap Hasilnya, 44% biji berkecambah dalam area yang terang. Sementara, hanya 2% biji yang berkecambah dalam hutan yang gelap. Biji-biji kersen disebarkan oleh vertebrata yang umumnya memakan buah matang yang manis.

Di hutan kering Costa Rica, setidaknya, 16 spesies binatang diketahui menjadi penyebar biji kersen. Di antaranya adalah 6 spesies burung, 6 spesies kelelawar, 2 spesies monyet, 1 spesies tupai, dan 1 spesies kuati. Namun, kelelawar dan parkit atau nuri adalah penyebar biji terbanyak dengan kapasitas makan yang besar serta jangkauan area yang lebih luas.

Selain vertebrata, serangga seperti semut dan kumbang tinja juga dapat bertindak sebagai penyebar. Di Brazil, semut-semut mengumpulkan biji kersen dari ee burung dan kelalawar. Sementara di daerah basah, aliran air dari curah hujan membantu penyebaran biji dengan baik.

Biji dapat dengan mudah terbawa air dari lokasi awal ke daerah yang lebih kering. Sebagai tumbuhan dengan laju pertumbuhan yang sangat cepat, pada area yang tidak dikontrol manusia, kersen dapat memenuhi area dengan kecepatan yang luar biasa. dan bahkan cenderung invasif.

Namun, keberadaan mereka seringkali menguntungkan organisme lain yang hidup di habitat yang sama. Jika tumbuh tinggi, pohon kersan menyediakan habitat mikro untuk organisme yang lebih kecil, menjadi base camp untuk segala kehidupan di pinggiran hutan. Serangga seperti lebah akan tertarik untuk menyerebuki bunganya, mengundang kehadiran reptil yang ingin menyantapnya. Burung-burung sangat suka dengan buahnya. Mamelia akan dengan lahap memakan buahnya.

buah dan daunnya. Buah yang dimakan burung dan mamalia akan disebarkan ke seluruh area. Bijinya dapat bertahan selama proses pencernaan, tetap selamat dalam kotoran, hingga menemukan tempat baru untuk tumbuh setelah tersapu air hujan.

Umumnya, pohon kersen mulai menghasilkan bunga pada umur 1 hingga 2 tahun. Batang mereka memiliki bunga-bunga yang cukup banyak dan akan mekar secara berurutan, dengan interval mulai dari 4 hingga 9 hari. Dalam kurun waktu 2 hari, Sejak mekarnya bunga terakhir, bunga pertama dari rangkaian berikutnya akan mekar.

Bunganya cenderung melengkung ke posisi atas untuk memudahkan penyerbukan dan akan rontok dalam 1 hingga 2 hari, menandakan pembentukan buah. Bunga akan mekar saat fajar dan akan menguncup di sore hari. Ketika mekar, bunga akan mengeluarkan aroma manis yang akan memancing lebah, kupu-kupu, lalat, semut, nengat diurnal, dan burung kolibri. Tetapi lebah tampaknya menjadi penyerbuk utama dari bunga kersen. Pada beberapa daerah, lebah trigona yang tanpa sengat dan lebah madu Afrika adalah penyerbuk yang paling sering datang berkunjung.

Bunga kersen bersifat bisseksual, dengan ukuran putih dan jumlah benang sari yang sangat bervariasi. Dalam satu pohon, beberapa bunga dapat memiliki ovarium yang lebih besar dengan benang sari yang sangat sedikit. Sementara bunga yang lain memiliki ovarium yang kecil dengan banyak benang sari.

Namun, sebagian besar bunga berada di antara kedua variasi ini. Bentuk bunga sangat bergantung pada urutan terbukanya bunga dalam satu batang. Biasanya, bunga yang membuka lebih dulu akan memiliki ovarium yang lebih besar dan benang sari yang lebih sedikit.

Tapi apapun itu, kandungan nektar dan ovarium yang tersebut tidak terlalu besar. dalam tiap jenis bunga sepertinya sama. Jadi para penyerbuk tidak akan memilih-milih bunga mana yang akan mereka serbuki.

Setelah bunga diserbuki, buah muda akan menggantung di bawah daun, sehingga dapat mengurangi kemungkinan interferensi antara penyerbuk dan penyebar. Penyerbuk tetap akan menyerbuki bunga yang melengkung ke atas, dan penyebar tidak akan merusak bunga, karena buahnya menunduk di bawah daun. Sebuah mekanisme yang simpel, tapi sangat cerdas dan menunjang keselamatan bunga. Setelah 40-60 hari semenjak penyerbukan, buah yang matang akan mencapai diameter maksimum sekitar 10-15 mm dan akan mengandung lebih banyak air, karbohidrat, dan nitrogen. Tetapi buah yang matang akan memiliki lebih sedikit serat daripada buah hijau.

Tes perkecambahan menunjukkan bahwa biji yang melewati saluran pencernaan kelelawar dan burung memiliki kemungkinan berkecambah lebih cepat dibanding biji yang melewati saluran pencernaan binatang lain. Perkecambahan dimulai setelah 6-7 hari dan dapat berlanjut selama 30-40 hari setelah biji mendarat di media tumbuh. Persentase perkecambahan tertinggi dan kecepatan perkecambahan tertinggi akan terjadi ketika benih terkena paparan sinar matahari yang lama, yaitu lebih dari 6 jam. Sementara, benih yang terlindung dari paparan sinar matahari akan berkecambah dan tumbuh dengan tempo yang lebih lambat. Para peneliti memperkirakan umur maksimal pohon kersen dalam kondisi ideal adalah sekitar 30 tahun.

Pohon kersen adalah pohon yang penuh manfaat. Pada komunitas suku pedalaman hutan di Amerika Selatan, pohon kersen adalah pohon penunjang kehidupan. Buahnya dapat dimakan, Daunnya dapat digunakan sebagai antiseptik. Kulit pohonnya mudah dilepas untuk digunakan sebagai semacam perban atau pembalut untuk alas kaki.

Dan batang pohonnya yang mudah patah dan mudah terbakar dapat digunakan sebagai bahan bakar. Di banyak negara tropis, Pohon kersen juga memiliki sejarah panjang dalam penggunaan obat tradisional dan sering disebutkan memiliki khasiat obat yang mirip dengan ginseng. Pada beberapa literatur, pohon kersen dideskripsikan memiliki banyak variasi penggunaan tradisional dengan penggunaan yang berkaitan dengan khasiat obat di Peru.

Columbia, Mexico, Vietnam, dan Filipina. Penggunaan yang menunjukkan nilai medis ini seringkali tidak didokumentasikan dengan baik di serumpun Melayu, seperti Singapura, Malaysia, Brunei, dan Indonesia. Itulah sebabnya kersen seringkali dianggap sebagai tumbuhan yang kurang bermanfaat.

Dalam penggunaan tradisional rakyat Peru, bunga dan kulit batang pohon kersen yang ditumbuk digunakan sebagai antiseptik. Rebusan atau rendaman daunnya dimanfaatkan untuk mengurangi pembengkakan, tapi juga sering digunakan untuk mengurangi tukak lambung dan pembengkakan kelenjar prostat, serta untuk meredakan sakit kepala dan pilek. Di Kolombia, infus atau teh bunga kersen digunakan sebagai obat penenang dan tonik. Di Meksiko, bunga dan daunnya digunakan untuk mengobati campak, jerawat, dan sakit perut.

Di Filipina, bunga kersen juga digunakan untuk mengobati sakit kepala dan pilep, atau sebagai obat penenang. Sementara, akar pohon kersen yang direbus telah digunakan sebagai emenagop atau pelancar menstruasi, dan sebagai obat penggugur kandungan di Vietnam. Di beberapa negara di Asia, bagian dari pohon kersen digunakan sebagai agen anti-inflammasi dan penyembuhan luka.

Di Malaysia, daun, bunga, dan batang pohon kersen secara tradisional digunakan untuk mengobati luka, meredakan bisul, meredakan masuk angin, batuk, diari, jerawat, dan masalah kulit lainnya. Karena tidak mengandung zat beracun, kersen dapat diolah menjadi berbagai macam produk, termasuk anggur, cuka, dan sabun. Ekstraksi minyak dari pohonnya juga bisa digunakan untuk memasak dan merawat kondisi kulit.

Buahnya yang manis dan dapat dimakan segar juga sering dimasak menjadi isi kue tart atau dibuat menjadi selai. Tapi selain rasanya yang manis, buah kersen juga memiliki aktivitas anti-inflammasi yang kuat. Studi terbaru tentang Muntingia adalah untuk membuktikan dan mengkonfirmasi kebenaran apakah penggunaan tradisional sesuai dan sejalan dengan manfaat farmakologis. Salah satu hasil studi tersebut adalah keapsahan khasiat teh dari daun dan ekstraksi gula dari buah kersen. Keduanya mampu menurunkan tingkat gula darah yang sangat bermanfaat untuk penderita diabetes.

Hasil penelitian yang dilakukan terhadap tikus putih yang diinduksi aloksan menunjukkan bahwa ekstraksi senyawa dari daun dan buah kersen memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penurunan kadar gula darah pada tikus putih tersebut. Selain mengandung manfaat obat-obatan, diantara para peternak ikan, daun kersen adalah daun mujarab yang memiliki banyak khasiat yang sangat menguntungkan. Daun kersen yang disebarkan ke permukaan kolam dapat menyediakan tempat ikan bernaung, bertelur, hingga memperbesar kemungkinan telur menetas.

Daun kersen juga memiliki senyawa yang dapat menjegah parasit menempel pada tubuh ikan. Di area perkotaan, pohon kersen juga sangat ideal ditanam di depan rumah, agar kendaraan bisa diparkir di bawah naungannya. Tapi meskipun itu di depan rumah kamu, jangan parkir di pinggir jalan juga, kan itu jalan umum.

Dan sebaiknya, jalan umum jangan ditanami pohon kersen. Nanti daunnya mengotori jalanan, dan akarnya dapat merusak struktur jalan. Lebih baik bikin kanopi sendiri. lebih nyaman.

Anyway, pohon kersen juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber insektisida dan fungisida. Ekstrak heksana dan alkohol dari bunga dan buah menunjukkan aktivitas insektisida yang kuat terhadap larva ngengat Plutela silostella, salah satu hama yang paling sulit dikendalikan. Formulasi yang dikembangkan dari akar pohon kersen menunjukkan aktivitas penghambatan terhadap jamur patogen Altemaria solani yang menyebabkan penyakit pada pohon tomat dan kentang.

Di alam liar, sebagai spesies suksesi awal, kersen berkontribusi terhadap regenerasi hutan dengan menciptakan lingkungan baru untuk menaungi spesies suksesi tengah dan akhir. Karena kemampuannya untuk tumbuh di lahan gundul dan toleran terhadap polusi udara, spesies ini telah membantu banyak organisme bertahan hidup dan bersembunyi dari incaran manusia. Ternyata, Kersen keren ya.

Tapi yang rada mengejutkan adalah, dengan rasa yang manis kayak gulali, dan segala khasiat dan manfaat yang mereka miliki, kenapa belum ada pemulihaan untuk Kersen ya? Semoga penelitian lebih lanjut dapat memulihkan nama mereka, yang terlanjur terkenal sebagai pohon pinggiran yang wujudnya berantakan. Dari pembahasan barusan, Kersen mengajarkan kita kalau adaptasi akan menunjang keberlangsungan hidup. Adaptasi adalah kunci. Adaptasi adalah solusi.

Meskipun sering dianggap nggak rapih, Kersen nggak peduli. Di alam liar, kerapihan bukanlah faktor yang paling rinci. Di alam liar, yang terpenting adalah bisa hidup dan menghidupi. Dengan kemampuannya tumbuh pesat di tanah yang kurang subur, Kersen memanfaatkan apa yang mereka dapatkan sebaik mungkin untuk memberikan kesempatan serta perlindungan bagi penghuni habitat yang tergusur.

Seperti Kersen, kita juga harus mampu beradaptasi, berjuang setengah mati, bahkan di tempat di mana kebanyakan manusia tidak dapat beradaptasi. Tahan banting dan memanfaatkan celah sekecil apapun untuk tumbuh. Pada akhirnya, buah dari hasil perjuangan keras tersebut akan terasa manis dan bermanfaat bagi banyak jiwa. Pendanaan video Alam Semenit sebagian berasal dari dukungan para donatur Disaweria, KA Imron 25, Triaks, Yes Pak Lol Malang, Bahas Cookie Cutter Shark, Wulia, Rindu Rima Andriani, Antok Kamil, Oti Floris Tulang Bawang, Ibon, Jagung Rebus, Roti Janoko, Kotak Amal, Gans Gami, Yoish HBD Rifa Haurana Vilah D34 DR08 Barama Junun Akuntian Mancing Yu Celosia Arnold Suardiningrat Guru Biologi Aliza Aldi Teman Ogi Bayu Anak Buham Danah Gumberi Wetri Lope Nabila Nazam Muafan Alkais Sentot Surentot Syabri Afrizal Kaos Anime Puragaru HOP Mahirla.com Martabak Maurice, mamanya Unyung, dan sujino underscore bapaknya Maura dan Naida.

Terima kasih telah menonton sampai menit ini. Saya sangat-sangat menghargai segala support yang teman-teman berikan kepada Alam Semenit. Jika ingin tahu lebih banyak tentang subjek pembahasan dalam video ini, cek deskripsi video. Di sana teman-teman bisa menemukan segala jurnal, literatur, dan referensi saya dalam menyusun naskah.

Jika suka dengan pembahasan dari Alam Seminit, like video ini dan share. Karena like dan share dari kamu akan membantu perkembangan channel ini. Ikuti perkembangan semua hal yang aneh, menjijikan, dan indah yang mengundang rasa ingin tahu kita semua.

Sampai jumpa di video selanjutnya. Sampai jumpa.