Transcript for:
Kisah Horror Clara dan Pelajaran Etika

Dan setelah proses pendekatan yang sangat alot kali lama kali ke tenat, sosok ini pun akhirnya mau buka suara. WKB kurang ajar, berani-berani gak kalian merusakin rumahku. Hai wassalamualaikum wr. wb terimakasih sudah klik video ini tidak terasa sekarang kita sudah masuk di malam jumat lagi dan waktunya aku akan menemani kalian dengan membawakan satu kisah horror wawak part selanjutnya nah kisah horror yang aku ceritakan ini wak berkaitan dengan sebuah peribahasa yang berbunyi, dimana bumi dipijak, disitulah langit dijunjung. Artinya apa? Dimanapun kita berada, kita harus bisa menjaga sikap dan juga menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Nah, ngomong-ngomong soal menjaga sikap, Jaga sikap nih, Wawa yang kisahnya akan aku ceritakan malam ini mengalami rentetan teror mistis akibat kesalahan yang dilakukan oleh teman kerjanya. Bukan karena dia ya. Dimana ketika mereka menginap di sebuah meswa, teman-temannya Wawa ini dengan sengaja melakukan sebuah aktivitas yang tidak etis. Nah kira-kira aktivitas apa itu dan apa yang terjadi setelahnya? Tanpa berlama-lama kita langsung masuk aja ke ceritanya ya. Check it out! Kurang kencang Tapi tunggu sebentar wak Sebelum aku masuk ke kisahnya Aku mau sampaikan satu informasi penting nih Buat wawak-wawak kesayangan aku semua Karena disini aku pengen makin deket dan sharing lebih banyak Dengan kalian, aku mau mengundang kalian Untuk bergabung di Youtube Membership Nadia Omara Dengan menjadi YouTube memberku setiap bulannya, Wak, kalian akan mendapatkan pertama, tambahan satu konten eksklusif dengan experience baru yang tidak biasa. Terus ada kalanya juga nih, konten eksklusif ini bisa menjadi tempat aku dan tim bisa lebih bebas. berekspresi lagi tanda kutip dan juga menyampaikan informasi detail yang tidak bisa kami sampaikan di konten-konten biasanya dan selain itu kalian juga akan mendapatkan badges khusus di samping nama aku di youtube kalian dan juga nantinya kalian bisa saling komen dengan berbagi Sebagai emoji khusus khas Nadia Omara channel. Tapi ini gak ada paksaan wak ya buat kalian yang mau-mau aja. Cara bergabungnya juga gampang sekali wak. Kalian tinggal langsung masuk ke halaman channel Youtube Nadia Omara. Lalu klik tombol join atau gabung. Dan kalau sudah kalian tinggal langsung melakukan pembayaran melalui dompet digital yang kalian punya. Udah selesai. Selamat bergabung dan selamat menikmati konten eksklusif dari kami di Youtube Membership Nadia Omara. Kita tunggu kalian di Room Members Only ya. Oke wak jadi kisah yang akan gue ceritakan malam ini dikirim sama wawak kita yang bernama Clara dari Manado Halo Clara Nah jadi kisah ini dialami sama Clara pada tahun 2012 lalu wak ketika dia ini masih bekerja sebagai konsultan di sebuah perusahaan trading Nah kita sebut aja nama perusahaan ini Perusahaan T ya. Nah jadi ceritanya pada saat itu di tahun itu 2012 perusahaan T ini memerintahkan semua karyawannya untuk mengikuti seminar bisnis yang diadakan di Surabayawa. Dan untuk memudahkan akomodasi perusahaan T ini memberangkat. Mengangkatkan karyawannya dengan beberapa kloter yang berbeda. Ada kloter 1, kloter 2, kloter 3, dan seterusnya. Jadi nggak langsung berangkat semua Wak, per kloter gitu ya. Nah pada saat itu Clara ini kebagian di kloter 3 Wak. Dan dijadwalkan untuk berangkat ke Surabaya bersama dengan 6 karyawan lainnya. Mereka ada Mas Dika, Mas Anton, Mas Hendra, Mbak Nana, Mbak Devi, dan juga Bu Sari. Jadi total ada 7 sama si Clara. Nah pada hari yang sudah ditentukan Wak, mereka bertujuh ini pun berangkatlah itu ke Surabaya. dengan menaiki pesawat terbang setibanya di bandara mereka dijemput sama supir utusan kantor yang bernama Pak Agus dan juga Pak Yono nah kedua supir ini pun kemudian langsung mengantarkan mereka ke sebuah rumah sewa yang dijadikan tempat tinggal di si karyawan-karyawan ini atau mes sementara gitulah selama seminar ini berlangsung setibanya di mes Clara ini sempat dibuat kagum Wak karena rumah itu Nadia bangunannya mewah kali dan memiliki arsitektur yang unik tapi waktu aku pernah sunat kekaguman si Clara ini perlahan-lahan lahan sirnawa karena di setiap sudut rumah itu ada banyak sekali patung yang berbentuk macam-macam. Wah ada patung berbentuk naga, patung kodo, patung harimau, bahkan ada juga patung seorang wanita yang memakai jari kayak gitu lah macam penyanyi sindir. Ketika memperhatikan patung-patung itu perasaan si Clara langsung tiba-tiba gak enak. Iyalah rumah ini tiba-tiba serang gitu hawa ya setelah ku tengok patung-patung ini. Tidak lama kemudian Clara pun menepis pikiran buruknya dan berusaha untuk tetap positif thinking. Aku bakal lama disini ya. Gak usah mikir macam-macam kok Clara. Gak ada apa-apa lah itu. Paling udah itu cuma perasaan aku aja kata si Clara. Rasa ketakutan itu kan. Nah awalnya memang gak ada sesuatu yang aneh Wak disitu. Gak ada sesuatu yang perlu aku khawatirkan lah gitu kan Wak. Di hari pertama menginap di mes semua berjalan lancar tanpa ada keanehan apapun. Tapi ketika memasuki hari keempat nih Wak ya. Disitulah Clara ini mulai mengalami... Kederet kejanggalan atau keanehan yang gak masuk akal menurut aku. Jadi ceritanya malam itu sepulang dari acara seminar Wak, Clara ini baliklah ke meskan untuk beristirahat. Nah pas baru melewati area ruang tamu, Clara melihat patung sinden yang dipajang di sana itu kok tiba-tiba bergerak sendiri. Aku nengok na... Dia-dia bergerak gak ada yang gerain tapi bergerak sendiri. Astagfirullah apa tuh? Reflek dipejamkan ya matanya kan. Dan setelah diperhatikan lagi ternyata patung itu diam-diam gak bergerak sama sekali gitu loh. Salah tengok aku nih kata si Clara kayak gitu orang patungnya diam aja disitu kok gak gerak sama sekali. kali salah tengok aku salah tengok, kata si Clara kayak gitu. Nah, karena tidak ada yang mencurigakan setelah itu Wak, Clara pun langsung masuk ke kamar untuk mengganti baju, bersih-bersih lah gitu kan. Nah, selesai ganti baju, Clara pun menghampiri teman-teman yang lain, yang pada saat itu sedang asyik mengobrol dengan Pak Agus dan juga Pak Iono. Masih ingat kalian dua supir tadi tinggal di situ juga. Nah, pas lagi seru-serunya ngobrol, Clara mendadak sakit kepala Wak. Sakit kali kepala, macam betul-betul sakit yang tidak tertahankan lah itu. Nah, dianggap lama setelah itu Clara bilang lah ke kawan-kawannya kan, Eh guys, aku... ke kamar dulu lah ya kepalaku kok kenapa tiba-tiba sakit kali nih kata dia oh yaudah sana lah kok Clara istirahat kau kata kawan-kawannya mungkin kok kecapean katanya kan dan setelah berpamitan Clara pun segeralah masuk wak ke dalam kamarnya nah sesampainya di kamar Clara tuh gak langsung merebahkan dirinya di kasur wak tapi dia duduk bentar tuh di pinggir kasur sambil kayak ngatur nafas gitu lah supaya kepala sakit kepala itu meredah gitu nah pas dia lagi sibuk buat atur nafas ini Clara merasa macam ada orang Nadia yang lagi berdiri di pintu kamar aku kebetulan juga pintu kamar Lamar tuh memang lagi terbuka, gak ketutup. Nah, si orang yang kuanggap ada lagi tegak di situ, macam lagi memperhatikan aku lah gitu. Meski sangat penasaran dengan titik itu, Wak, Clara tuh gak mau langsung nengok ke sana. Dia malah refleks langsung dipejamkan ya matanya, langsung dia baca doa. Karena dia tahu kayaknya ada yang nengokin aku, tapi aku gak berani lihat. Nah, setelah dia berdoa dalam hati itu, barulah si Clara ini memberanikan diri untuk menoleh ke pintu buat memastikan dugaannya. Betul gak nih ada orang yang lagi ngeliatin aku dari situ? Dan ketika menoleh, Wak, emang betulan ada. Di depan... depan dekat pintu tuh ha Clara melihat dengan mata kepalanya ada seberkas bayangan hitam macam sosok yang lagi betulan tegak disitu jadi tuh nggak ada sosoknya tapi memang cuman seberkas bayangan aja tapi stay di situ nah walaupun penampakan itu cuma sekedar berkasan bayangan aja Wak merinding langsung si Clara disitu dia langsung ambil HP di teleponnya kawannya Mbak Nana itu Mbak Mbak Mbak tolong Mbak ke kamar aku sekarang katanya dan untungnya waktu itu Kak Nana ini pekawak dia langsung ada pada detik itu juga dia langsung ngampirin si Clara di kamarnya kan dan betulnya Setelah Kak Nana itu datang baru hilang bayangan berkas hitam tuh. Betulan hilang. Oh berarti memang ada bayangan disitu tuh. Dan di saat yang sama tuh waktu Kak Nana datang langsung teriak Clara Wak. Pingsan dia langsung. Clara pingsan waktu itu kurang lebih satu jam Wak. Dan ketika dia bangun dia sudah dikelilingi sama kawan-kawan mesnya kan. Mereka semua pun melingkar itu di sekitarnya Clara dengan wajah yang cemas nih. Dan selain itu Clara ini juga melihat masih ada Pak Agus dan Pak Yono. Yang saat itu gak cuma nengok aja tapi lagi baca ayat kursi disampingnya si Clara. Nah melihat si Clara itu udah siuman Pak Agus. Pak Agus si supir ini nanya Eh Clara udah enakan kamu? Clara jawab Badan saya sakit semua pak Ada apa emang pak? Kenapa kalian pada ngumpul disini? Kata Clara. Clara kan gak ingat apa-apa. Dia cuma waktu itu teriak. Abis itu pingsan. Nah disitulah pak Agus cerita kalau si Clara ini baru saja kesurupan. Waktu itu yang ditengok sama Kak Nana ini. Kak Agus tiba-tiba nangis histeris. Melotot matanya. Terus ditendangin semua orang yang datang kesana. Yang sedang berusaha buat nenangin dia. Ditendang-tendangin. Kok berontak lah dia. Lalu karena si Clara ini sulit dikendalikan. Pak Agus yang ternyata juga ngerti juga lah macam-macam kayak gitu. Dipercikannya lah air yang udah didoain itu ke Clara. Supaya Clara ini cepat sadar. Dan kalian tau Wak kata kawan-kawannya si Clara nih ya Waktu Clara dipercikan air doa itu Clara tuh gak cuman kesurupan aja Tiba-tiba dia muntah darah Abis itu pingsan dia lagi Ya Allah Mendengar penjelasan yang bagus Clara waktu itu sempat kepercaya Wak Kenapa? Karena seumur hidup aku Nadi Aku tuh gak pernah ngalamin hal-hal mistis kayak gitu Sama sekali gak pernah Apalagi namanya kesurupan Hidup aku tuh happy-happy aja Gak ada yang menyentuh ke hal-hal mistis lah gitu Tapi gak berhenti disitu aja Wak Kekagetan Clara ini semakin bertambah lagi Setelah Bu Sari salah satu kawannya itu Mengaku bahwa Akhir-akhir ini Kok ini juga bertingkah aneh loh Clara Kata Musyari kan Kok tau gak Setiap malam kami tuh selalu loh Dengar orang lagi nyapu Jam 3 pagi di base ini Waktu kami tengok Rupanya itu kau Setiap kali kami tegur Ngapain kok nyapu tengah malam kayak gini Kok cuma senyum aja gak respon apa-apa Kok sadar gak itu Dengar itu aku sempat mau berdebat sama Musyari Ngapain aku tengah malam nyapu rumah Tapi gara-gara waktu itu si Clara ini Gak sanggup berkata-kata karena terlalu lelah kali wa Alhasil pada saat itu Clara itu cuma terdiam aja Sambil ngebatin dalam hati Udah jelas itu bukan aku Bukan aku Apa Kenapa aku kayak gitu? Aku juga ngerasa kayak gak ada yang aneh lah setiap kali aku bangun tidur. Baru tadi tuh aku tengok bayangan hitam, itu pun cuma bayangan bukan penampakan kayak gimana-gimana. Dalam hati sekelara ngomong kayak gitu Wak. Tapi meskipun Kelara ini menganggap kejadian itu cukup sepele ya, manajemen dari perusahaan T ini ternyata menganggap sebaliknya Wak. Entah karena alasan apa tuh Wak, tapi yang jelas pihak manajemen ini tiba-tiba mempercepat kepulangan kloter tiga ini ke Manado. Jadi baru di hari ke-6 seminar, Nat, Clara dan juga rombongannya ini diharuskan meninggalkan Surabaya walaupun acara seminarnya belum selesai. Dah, kalian balik duluan. Kata perusahaan. Sesampainya di Manado, kepala cabang dari perusahaan T ini namanya Pak Rusman meminta mereka semua untuk merahasiakan kejadian yang menimpa Clara pada saat ada di Surabaya itu. Pak Rusman bilang, pokoknya yang dialami sama Clara kemarin jangan... kalian ceritain ke yang lain ya. Saya gak mau teman-teman kalian yang lain yang gak ada di kloter 3 ini ketakutan. Soalnya abis ini giliran kloter 4 yang berangkat di Surabaya. Dan mereka juga bakal nginap di mes itu. Nanti kalau mereka tau nanti gak ada yang mau berangkat nih. Atau yang ada nanti malah mereka ketakutan gak fokus kerja. Kata Pak Rusman kayak gitu. Oke Pak siap. Kata kloter 3 termasuk si Clara. Dah tuh. Setelah kejadian di Surabaya Wak. Clara pun kembali bekerja di perusahaan T seperti biasa. Tapi udah dimana doh ya. Semua berjalan normal tanpa ada keanehan apapun setelah pulang ini. Tapi Wak selang beberapa hari kemudian Kemudian teman-temannya si Clara ini menyadari bahwa kok Clara ini kembali bertingkah aneh ya. Bahkan juga lebih parah daripada waktu di Surabaya. Jadi ternyata gangguannya masih berlanjut wa. Nah jadi katanya setelah kembali bekerja itu Clara ini seringkali tiba-tiba sakit kepala wa. Dan gak cuman itu aja Clara ini juga ngerasa badan ini kok berat kali. Macam ada orang gelayut di punggung aku. Macam lagi ada orang kugendong. Dan puncak nyawa pada suatu hari pada saat si Clara ini sedang... bekerja, temannya Clara yaitu Kak Devi tiba-tiba nenggur dia. Ngapain kau pelototin aku kayak gitu ha? Ada salah apa aku sama kau? Tiba-tiba ngomong kayak gitu. Eh, pak kakak ini siapa yang melototin kakak? Orangku dari tadi sibuk kerja kok. Barusan aku ngeliatin aku gak santai kayak gitu. Kau melotot sama aku. Ngapain aku suka? dari aku. Gak ada. Aku gak ada melototin kakak, kata si Clara. Tapi waktu Kak Devi bilang aku melototin dia, merinding aku. Eh, apa nih ya? Kok gak enak perasaan aku ya? Tapi gak lama dari situ, Clara berusaha untuk menenangkan diri dan melanjutkan pekerjaannya. Udahlah, udahlah. Gak ada kok aku kayak gitu, Kak. Salah tengok kakak tuh, kata si Clara. Menenangkan Kak Devi. Kak Devi udah emosi nih. Ngapain tiba-tiba kau melototin aku? Gak ada apa-apa sama kau. Dipikirnya cuma Kak Devi salah liat aja tuh. Mungkin lagi sensi lah gitu kan. Tapi ternyata pemikiran aku itu keliru, Nadia. Karena di hari itu juga gak cuma Kak Devi aja yang notif. Tentu ada keanehan dari si Clara. Tapi bapaknya Clara juga. Bapaknya Clara ini juga merasa ada sesuatu yang gak beres sama anaknya sama si Clara ini. Jadi ceritanya masih di hari sama nih Wak ya. Di sore hari itu sepulang kerja. Clara ini lagi-lagi ngerasa kepalanya sakit gak enak badan dia. Nah karena dia gak sanggup pulang sendirian. Clara telepon lah bapaknya dia minta tolong bapaknya supaya jemput si Clara. Abis itu anterin Clara ke kosan. Dan by the way memang waktu itu Clara gak tinggal di rumahnya Wak. Dia tinggal di kosan-kosan karena kos-kosannya ini lebih dekat ke kantornya. Nah denger itu diayain lah sama bapaknya kan. Oh yaudah nanti bapak jemput. Mimpu bapak antar kamu ke kosan katanya. Nah pas ketemu sama Clara di kantor waktu lagi ngejemput si Clara. Bapaknya langsung bilang. Nggak kamu sakit kali ya. Kenapa jalannya kok sampai ngebungku kayak nenek-nenek gitu waktu bapaknya. Hah? Ngebungku apa nih pak? Aku jalannya biasa aja kok. Hah? Biasa aja. Tapi bapaknya ngeliat Clara tuh jalannya bungku gitu loh wak. Oh yaudah lah yaudah. Yaudah nanti kamu langsung istirahat ya di kos jalan keluyuran dulu. Iya pak iya nanti aku juga mau langsung istirahat kok ini kata si Clara. Tapi bapaknya nengok si Clara tuh ngebungku wak. Nah sesampainya di kos Clara betulan wak dia langsung lah beristirahat ngikutin. perintah bapaknya. Tapi pas lagi istirahat ini tiba-tiba adungan perasaan aku udah gak enak lagi. Perasaan aku tuh macam ada orang yang nengokin aku. Kalian pernah kan ngerasain kan kayak macam diperhatikan seseorang tapi orangnya gak keliatan gitu. Sekarang nih lah aku tiap kali ke HW tuh aku ngerasa juga kayak gitu. Akhirnya gara-gara gak enak tuh perasaan si Clara. Clara pun ngajak lah dua teman kantornya. Dua teman kantornya ya. Namanya Resti sama Dina supaya nginap di kos-kosan dia. Dan untungnya mereka juga setuju. Wah nginap lah disini ya. Aku lagi sendirian. Sepi aku tapi gak ada aku bilang aku lagi ketakutan. Takutan gak? Untung lah mereka mau datang kan Nah setelah Resti dan si Dina ini datang Perasaan si Clara pun berangsur-angsur membaik wak Dia tuh kembali lagi tenang Dan tidak ngerasa wasos Macam ada orang ngeliat dia tadi Udah-udah agak tenang lah Aku orang udah ada kawannya kan Tapi di saat malam semakin larut Clara balik lagi wak Bertingkah aneh lagi Jadi malam itu, Clara, Dina, sama si Resti ini udah tidur sekitar jam 10 malam, Wak. Pada sekitar jam setengah 12 malam, Clara ini mendadak bangun. Gegara apa? Gegara aku ditampar sama si Dina, Nar. Cuman bukan ditampar emosi, paniknya. Clara, Clara, sadar ngapa aku melotot? berusaha nyadarin kau ya, tapi kok gak sadar-sadar ngapa kau, kata si Resti, nah denger penjelasan itu, ah disitulah ingatan aku Nat, tiba-tiba langsung ke flashback, ke momen waktu aku nginap di mes yang ada di Surabaya yang waktu Kak Devi ngerasa dipelototin aku belum ngeh tuh Nat, waktu ditampar sama si Dina, terus yang dibilang aku melototin, ya baru aku ngeh ke kejadian di Surabaya, ingat kan yang nama peristiwa di Surabaya, pertama kali kan Kak Nana ngerasa dia dipelototin sama siapa ini si Clara kan, baru, eh sebenarnya ada hubungannya sama Surabaya gak nih, nah detik itu juga Nat, akhirnya aku terpaksa melanggar peraturan yang sudah dikasih tahu Sama Pak Rusman, aku ceritakan semua pengalaman horror kami yang ada di Surabaya itu ke Dina dan ke si Resti Yang which is ini bukan orang ke loter 3 nih, dia ke loter berikutnya Jadi waktu itu mereka-mereka ini belum berangkat ke Surabaya Wak Cuman terpaksa aku kasih tau Nat Jadi waktu itu si Clara ini ngomong, jadi Wak eh sebenarnya nih pas kami ke Surabaya kemarin Aku sempat keserupan waktu di mes itu. Kata orang kantor, aku mau lototin mereka ya. Kayak mungkin yang tadi kau tengok tuh. Aku mau lototin. Melototin. Nah, mendengar penjelasan si Clara, paniklah si Dina. Yang betul kau. Udah gak betul ini berarti, Wak. Kayak kau masih diikutin lah sama penghuni di sana. Mau kau berobat di kampung. Aku punya tetangga yang bisa ngebuatin kayak gini. Lumayan ampuh lah dia. Kata si Dina kayak gitu. Eh boleh lah Wak. Nanti aja weekend kita pergi ya. Takut juga aku kalau tiba-tiba aku ngelotot-ngelotot. Tiba-tiba keserupan lagi. Aku mau gimana? Kata si Dina. Yaudah nanti aku bilang ke orangtuaku dulu. Kata si Dina. Udah. Jadi si Clara ini mau berobat lah gitu. Ke tetangganya si Dina ini. Udah lah tuh akhirnya waktu pun berlalu hingga hari yang mereka tunggu ini pun tiba wak. Pada pagi itu Clara pergi ke rumahnya Dina untuk berobat sama tetangganya Dina namanya Pak Musa. Nah setibanya di sana ternyata Pak Musa ini juga sudah ada di rumahnya si Dina. Setelah bertemu sama Clara, Pak Musa... ini pun meminta Clara untuk menceritakan semua keanehan atau kejadian yang dia alami beberapa hari belakangan itu. Udah lah, kurang aku ceritain lah itu semuanya. Karena dia semua kejadian-kejadian aneh yang menimpa aku sejak aku di Surabaya sampai aku balik kemana. Duh. Setelah cerita itu, Pak Musa pun langsung mengharuskan si Clara. Clara ini menjalani macam ritual pembersihan gitu lah. Aku disuruh mandi wajib, Nadia mandi suci. Dan setelah itu dilanjutkan dengan proses rukeah. Dan selain itu Pak Musa ini juga bilang kalau pembersihannya ini baru bisa dilakukan besok pagi. Gak bisa pada saat itu juga. Dan supaya Clara ini gak kecapean di jalan, Pak Musa pun menyarankan Clara untuk nginap aja dulu di rumahnya si Dina. Clara pun setuju, Dina sama orang tuanya juga setuju. Udah gak apa-apa kok nginap aja disini dulu gitu. Dah karena weekend juga kan. Dah akhirnya Clara pun terpaksa tidak pulang ke kos dan memilih menginap di rumahnya si Dina. Waktu nginep itu awalnya gak ada apapun Gak ada hal aneh yang terjadi disitu Wak Tapi di hari yang sama Tapi di malam harinya setelah Isya Clara kesurupan Dan parahnya lagi Wak di kesurupan kali ini Nadia Aku tuh betul-betul ngamuk Dan sampai bikin warga tuh heboh Jadi cerita awalnya itu malam itu Clara ini lagi tiduran Di kamarnya si Dina Si Dina masih sholat isya Nah sebelum selesai sholat itu si Dina ini tiba-tiba denger Ada wanita yang lagi besenandung Layu Jawa Nah setelah didengar baik-baik Dina baru sholat Baru sadar, eh ini suaranya si Clara nih. Dina pun langsung buru-buru nyelesain sholatnya. Kata udah gak fokus lagi di sholat tuh. Dan selesai sholat, ditegurlah si Clara. Kok kayaknya apa Clara sih? Kapan kok bisa bahasa Jawa? Nah setelah ditegur itu, bukannya aku sadar. Nanti kata ya tiba-tiba aku nih ngamuk-ngamuk. Banting-bantingnya barang-barang yang ada di kamarnya Dina tuh. Dan seolah dia ini belum puas mengamuk. Wah Clara ini tiba-tiba dihampirinya si Dina. Matanya melotot lagi. Jam low! Selalu ikut ikut. Bisa nangis. Lototin lagi. Detik itu juga Dina sadar kalau weh kawan aku keserupan ya astagfirullah. Nah karena takut Dina... Langsung keluar kamar lah dipanggil orang tua yang kan. Mak apa ini apa siapa siapa si Clara keserupan. Nah dengar teriakan itu orang tua yang di dina pun langsung bergegas. Manggil pak Musa lagi Wak untuk meminta bantuan. Setelah pak Musa datang pak Musa pun langsung membacakan air kursi. Untuk bisa mengusir si sosok yang sedang merasuki si dina ini. Tapi sayangnya upaya tuh gak langsung berhasil gitu loh Wak. Karena si Clara yang ada makin berontak lagi. Bahkan berani cakar-cakar ditendang-tendangnya. Bahkan dihimpitnya badannya pak Musa. Sampai hampir gak bisa nafas pak Musa tuh dibuatnya. Pokoknya situasi malam itu betul-betul kacau. Olih lah wak, ngamuk siapa ini si Clara nih. Nah karena situasinya sudah mulai tidak terkendali, orang tuanya Dina pun meminta bantuan dari tua sama tetangga-tetangga lain kan. Akhirnya dalam waktu yang singkat, warga pun beramai-ramai itu datang ke rumahnya Dina untuk nenangin aku aja untuk membantuin Pak Musa. Barulah katanya setelah 6 laki-laki dewasa turun tangan memegangi si Clara, Pak Musa itu bisa terlepas dari cengkraman si sosok itu. Setelah bebas, Pak Musa pun langsung mengambil segelas air dan memercikkan air itu ke Clara. Sampai abis itu Clara jatuh pingsan kan. Nah pada saat Clara ini sedang pingsan, Pak Musa ini... Ini macam berusaha untuk menyadarkannya supaya dia bisa berkomunikasi sama si sosok itu. Pertama-tama Pak Musa ada nanya lagi kan, kamu ini siapa? Ngapaku ganggu anak ini? Gak ada sih Pak Musa. Tapi bukan yang menjawab, sosoknya itu justru ngomong pakai bahasa Jawa. Dina yang menyaksikan semua kejadian itu langsung nge-oh ini pasti sosok yang selama ini ngeganggu si Clara dari Surabaya nih. Ngomong bahasa Jawa dia. Di situ Dina inisiatif langsung diteleponnya atasannya, Pak Rusman. Maksudnya dia bilang, Pak, Pak, Pak, Clara keserupan, Pak. Dan selain nelfon Pak Rusman, Dina ini juga- juga ditelepon yang Bapaknya si Clara pokoknya semua dikabarin lah sama si Dina nih wak. Kabar itu pun dengan cepat langsung menyebar hingga akhirnya didengar sama Pak Rusman wak. Mohon maaf tadi itu yang ditelepon sama si Dina atasannya Dina. Baru setelah menyebar atasan yang atasan-atasan yang kali ini Pak Rusman ini tahu. Kepala cabang mereka ini tahu. Dan pada saat itu juga biar kau tahu nih Pak Rusman dan juga beberapa manajer yang lain langsung pergi ke rumah si Dina untuk nengok kondisi Clara. Malam itu langsung pergi mereka. Nah setibanya di sana mereka tengok betulan kalau si Clara ini masih keserupan. Masih keserupan sama si sosok yang ngerasukin dia tadi. Dan sosok ini macam gak mau diajak komunikasi itu loh Wak Ogah-ogahan gitu dia jawab pertanyaan dari Pak Musa Dan gak jarang juga dia ngeledek Pak Musa gitu Macam diremehkan Kalian ini bisa apa? Emang gak ada yang bisa kalian lakukan Untuk menyelamatkan anak ini Sosok-sosok ada dalam tubuhnya Nah mendengar ancaman untuk sekian kalinya, Pak Musa pun langsung membacakan doa lagi sambil sesekali mengajak si sosok itu berkomunikasi. Dan setelah proses pendekatan yang sangat alot kali lama kali ke tenat, sosok ini pun akhirnya mau buka suaranya. Nah denger jawaban itu Pak Musa bingung lah kan dia pun nanya lagi Ngerusak gimana? Apa yang dilakukan anak ini di rumah mu orang selama ini dia disini kok Tapi bukan menjawab pun bahwa sosok itu justru tertawa cekikikan sambil mengancam tidak akan pergi dari tubuhnya kelarang. Susah kali dikeluarkan sosok itu. Nggak menyerah di situ Pak Musani terus mengajak sosok itu bernegosiasi sampai akhirnya sosok itu bilang, aku akan pergi dari tubuh anak ini asalkan kalian juga pergi dari rumah. Nah denger itu Pak Rusman sekepala cabangnya juga ada di sana itu. Akhirnya nggak sesuatu nih. Mungkin rumah yang dimaksud sama si sosok itu apa? Itulah mes perusahaan di Surabaya tuh. Tempat pertama kali sekelarang. nyinap tuh ah. Dan ternyata pula waktu si Clara tuh lagi keserupan wak di malam yang sama rombongan perusahaan tekloterempat udah nyinap di sana juga. Jadi mes ini lagi ada isinya nih. Nah karena dua hal ini saling berkaitan Pak Rusman pun akhirnya ceritalah ke Pak Musa Pak Musa, ini karyawan saya memang lagi nyinap di rumahnya si sosok ini kayaknya. Sosok yang lagi ngerasukin Clara ini. Bagaimana Pak ya? Pak Musa jawab, udah-udah suruh aja mereka pindah ke tempat lain secepatnya. Selama mereka gak keluar dari mes itu kayaknya sosok ini bakal sulit kali lah dikeluarkan dari tubuhnya si Clara cobalah dulu ya. Oh iya siap-siap Pak, saya bakal Ngabarin mereka dulu Kata Pak Rusman Jadi kayaknya Sosok tuh gak mau keluar dari tubuhnya Clara Selama mes yang disuruh bayangin lagi terisi orang Wak Prediksinya Pak Musa tuh kayak gitu Udah lah tuh akhirnya Pak Rusman Dan juga beberapa kepala tim pun Langsung mengkoordinasi untuk Memindahkan para konsultan itu Dari mes itu Di malam itu juga Saat itu juga udah Suruh kalian keluar Tengah malam kayak gitu Wak Sebagai ngantinya Pak Rusman tetap menyediakan hotel Jadi semua karyawan itu diminta Untuk menginap di sebuah hotel Yang memang tidak jauh dari lokasi seminar Udah kalian nginap di hotel ini aja dulu Dan selama proses koordinasi itu berlangsung Nah dia katanya Masih tetap keserupaan Masih ngamuk-ngamuk juga Bahkan katanya aku cakar-cakar wajahku sendiri Terus diselamukan itu Sekali kelarin juga bersenandung Dan hal mengerikan itu Berlangsung selama kurang lebih 5 jam Sampai akhirnya pada jam 2 pagi Semua karyawan perusahaan T yang ada di Surabaya Sudah berhasil keluar dari MES Mereka sudah pindah ke hotel terdekat Dan betul dugaan Pak Musawa Bersamaan dengan itu juga Waktu mereka keluar Keluar MES yang ada di Surabaya itu Clara yang ada di Manado ini nih tiba-tiba langsung jatuh pingsan karena apa? sosok yang merasukinya betulnya hilang, pergi deh, baru pergi deh satu di Manado, satu di Surabaya, Surabaya keluar baru di Manado yang mau keluar juga tapi meskipun gangguan sosok itu sudah pergi Wak, semua karyawan di perusahaan T ini termasuk Clara masih penasaran nih dengan awal mula gangguan ini kenapa tiba-tiba bisa muncul kayak aku gak ada bikin salah lah, kalau tertiga juga kayaknya setelah aku perhatikan gak ada bikin masalah nih dan setelah ditelusuri akhirnya terungkap lah Wak bahwa karyawan T yang menginap di mes itu itu sebelum Clara which is apa kloter kedua ternyata sudah melakukan sebuah kesalahan wa ternyata baru diketahui selama menginap di sana selama tinggal di sana kloter dua ini pesta miras dan dia juga meninggalkan mes itu dalam keadaan kotor nggak dibersihkan mes itu nah perbuatan tidak sopan inilah yang membuat si sosok ini yang notabene nya adalah si penghuni mes ini marah besar tapi hapesnya waktu itu si Clara ini yang malah jadi sasaran amarah wa gegar apa Kenapa Nadia kira aku dari banyak Kan ada 7 orang tuh yang ada disana Kenapa aku yang dipilih Daripada aku gak ada juga macam-macam Disana aku gak ada juga bersumpah Disana gak ada kata-kata kosong Tapi kenapa aku yang jadi sasaran amarahnya si Soso tuh Gara-gara waktu hari itu Aku pake baju merah Yang ternyata merah itu adalah Warnanya dibenci sama si Soso ini Apa saja Dan soalnya itu memang gegara si Clara itu Lagi sering ngelamun Gara-gara kecapean mungkin Masuk Ya Allah Nah dua hal itu lawan membuat sosok ini pun merasuki Clara dengan tujuan untuk memberikan peringatan dan juga membalaskan dendam dia sama teman-temannya Clara yang udah berbuat gak baik itu. Tapi untungnya sebelum semuanya semakin jauh, untungnya si Clara ini berhasil diselamatkan. Setelah mengetahui hal itu, pihak manajemen perusahaan T pun akhirnya menerapkan kebijakan yang sangat ketat. Dimana semua karyawannya diwajibkan untuk menjaga kebersihan apabila mengikuti acara-acara berikutnya. Kebijakan itu sengaja dibalaskan. Diberlakukan karena mereka tidak ingin kejadian mengerikan macam ini ditimpa sama si Clara ini terulang lagi. Walaupun sudah tidak berada di mes itu tuh. Walaupun mereka sudah pindah mes. Dimanapun foto setelah kalian ninggalin lokasi itu. Bikin susah semuanya kalau kayak gini. Betul aja kata si bosnya. Dah itulah. Oke wajah itu tadi kisah horor yang dialami sama Clara ketika menginap di meskut sultan ini. Setelah kesurupan dari sosok ini, Clara ini sempat mengalami demam tinggi. Kata, wah 3 minggu aku demam, nah. Dan dari kisah ini kita juga seolah diingatkan kembali untuk selalu menjaga... Sebagai singkap kapanpun dan dimanapun kita berada Apabila kita bersikap tidak sopan Kita gak cuma merugikan diri kita sendiri juga Tapi ternyata juga merugikan orang lain Seperti yang dialami sama Clara Orang lain baik yang terlihat apapun yang tidak terlihat Dan sedikit tambahan informasi Informasi aja Wak kata Clara nih ha tidak lama setelah teror mistis itu mulai terjadi di aku Nadia kami semua perusahaan T ini mendapatkan sebuah kabar buka dimana salah satu teman kantornya Clara yaitu Kak Nadia. Nana meninggal dunia akibat kecelakaan mobil. Masih ingat Kak Nana yang mana? Kak Nana yang tiba-tiba nyamperin dia tuh loh. Yang pertama kali nengok si Clara ini ngelotot matanya. Waktu masih di Mesurabaya. Meninggal dunia Wak. Gara-gara kecelakaan mobil. Kebetulan aja waktunya berdekatan dengan momen terjadinya teror itu. Cuman gak usah mikir macam-macam ini ya. Cuman tambahin informasi aja. Memang udah takdirnya Kak Nana kayak gitu. Dan tidak ada hubungannya dengan sosok apapun yang ada di kisah ini. Clara cuman minta untuk didoakan. Semoga almarhumah Kak Nana diterima disini. Dan semoga Clara dan juga teman-teman dari perusahaan T ini Selalu dilindungi Allah dimanapun dan kapanpun mereka berada Pada saat menjemput rezeki atau mencari nafkah Oke Wak jadi sekian dulu videonya Terima kasih banyak yang sudah menonton Kalau kalian suka video ini klik like-nya Jangan lupa komen di bawah dan share-share untuk video selanjutnya Jangan lupa nyalain notifikasi ya Supaya kalian tahu kalau aku upload video baru Dan jangan lupa untuk klik tombol subscribe Supaya kalian sama-sama tahu informasi menarik dan menegangkan dari channel aku See you next video Wak, bye! Terima kasih.