Transcript for:
Iman yang Melampaui Batas dan Keselamatan

Intro Salam God Lovers Tuhan nyatakan kasihnya bagi setiap kita Oleh karena itu, pujilah nama Tuhan Pujilah namanya selamanya. Engkau Tuhan yang setia sumber kekuatanku. Engkau Yesus juru selamatku. Harapanku, jawabanku Yesus kau segalanya bagiku Tuhan dan Raja ku Kasih sayangmu melimpan Di dalam hidupku salibu terima Hapusku, bebaskanku, sembuhkan aku. Ku percaya mujizatmu, ku alami sekarang ini. Anugrahmu bagiku. Tak sekalipun kau tinggalkanku Besarkan si setiamu Ku percaya padamu Yesus kau segalanya bagiku, Tuhan dan Rajaku Kasih sayangmu melimpa di dalam hidupku salibu Tuhan Mebusku, bebaskanku, sembuhkan aku. Ku percayamu, jizatmu, ku alami sekarang ini. Salam God Lovers, bertemu kembali dalam program All From Heaven. Kita masih bersama-sama ingin merenungkan perkataan-perkataan atau pertanyaan Tuhan Yesus kepada beberapa orang. Kali ini saya ingin kita sama-sama membaca dari Lukas Pasal 7 mengenai iman. Pertanyaan Tuhan Yesus mengenai iman. Lukas 7 ini cerita seorang perwira yang datang kepada Tuhan Yesus untuk menyembuhkan hamba. yang sedang sakit. Ketika Tuhan Yesus ingin pergi bersama-sama dengan dia, perwira ini berkata bahwa gak usah bersusah-susah Tuhan, katakan saja, maka hambaku itu akan sembuh. Lalu di ayat 9 dicatat begini, setelah Tuhan Yesus mendengar perkataan itu, ia heran, akan dia. Dan sambil berpaling kepada orang banyak, yang mengikuti dia, ia berkata, aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah aku jumpai, sekalipun, diantara orang Israel. Kita tahu God Lovers ayat ini menceritakan bagaimana respon Tuhan Yesus terhadap iman perwira Romawi ini yang meminta kesembuhan bagi hambanya. Ayat ini menunjukkan pengakuan Diakuan Tuhan Yesus terhadap iman yang luar biasa dari seorang perwira Romawi. Yang diakuinya sebagai iman yang langka. Bahkan di antara bangsanya sendiri Tuhan Yesus tidak menemukan iman yang unik seperti ini. Ayat ini menyoroti pentingnya iman yang sungguh-sungguh dalam menghadapi Kristus. Makna dari pertanyaan Tuhan Yesus tentang iman, aku tidak menemukan iman seperti ini di antara bangsa Israel. Pertama-tama iman yang melampaui. Lampaui batas. Perwira Romawi ini bukan orang Yahudi. Tetapi imannya mengagumkan Tuhan Yesus. Ini mengingatkan kita bahwa iman sejati tidak dibatasi oleh latar belakang etnis, budaya atau agama. Tuhan Yesus melihat hati bukan penampilan luar biasa atau penampakan luar kita atau status sosial kita. Kita diundang untuk memiliki iman yang melampaui batas-batas manusiawi dan sepenuh percaya kepada kuasa Tuhan. Apakah kita membatasi iman kita karena latar belakang atau situasi kita? Bagaimana kita bisa mengembangkan iman yang melampaui keterbatasan kita. Dari kisah permira Romawi ini, Tuhan Yesus melihat ada kerendahan hati yang luar biasa. Perwira ini menunjukkan kerendahan hati yang luar biasa. Ia merasa tidak layak untuk menerima Tuhan Yesus datang ke rumahnya. Namun justru kerendahan hati inilah yang membuat imannya begitu kuat. Ia percaya bahwa hanya dengan satu kata saja dari Tuhan Yesus, hambanya yang ada di rumah akan sembuh. Kerendahan hati dan iman yang kuat ternyata saling melengkapi, saudara gue. Seberapa sering? Kita mengandalkan kekuatan atau kelayakan diri kita. Daripada sepenuhnya bergantung pada Tuhan. Bagaimana kita bisa menumbuhkan kerendahan hati yang sejati. Kerendahan hati dilatih sederhana. Kerendahan hati dilaksanakan, dilakukan terus-menerus. Selanjutnya Tuhan Yesus juga melihat iman. Dalam peristiwa ini iman perwira Romawi ini menggerakkan hati Tuhan. Tuhan Yesus heran akan iman perwira ini. Ini adalah salah satu dari sedikit kali di mana Alkitab mencatat bahwa Tuhan Yesus merasa heran. Iman yang tulus dan kuat memiliki kekuatan untuk menggerakkan hati Tuhan. Iman seperti ini tidak hanya membawa mujizat, tetapi juga membawa sukacita bagi Tuhan. God Lover, apakah iman kita cukup kuat untuk membuat Tuhan heran? Bagaimana kita bisa menumbuhkan iman yang tidak hanya meminta, tapi juga menyenangkan hati Tuhan? Iman harus disertai dengan kerendahan hati. Iman harus disertai dengan tindakan, iman harus disertai dengan ketergantungan penuh kepada Tuhan, iman harus disertai perasaan ketidaklayakan kita untuk menerima andai. Kita tahu cerita lain dimana ada dua orang di Bait Suci berdoa, satu orang imam, satu lagi orang pemungut cukai. Tuhan Yesus mengatakan imam orang Yahudi itu berdoa sambil menunjukkan kebaikan-kebaikannya. Aku berdoa, aku berpuasa, aku memberikan perpuluhan dan lain sebagainya. Tapi orang pemungut cukai yang ada di pojokan, baik suci berdoa sambil menundukkan kepala, memukul-mukul dadanya dan berkata, kasihanilah aku orang berdosa. Iman harus disertai kerendahan hati. Iman juga harus disertai langkah keluar dari zona nyaman kita. Iman harus disertai juga dengan sikap yang tetap tertuju kepada Tuhan apapun yang terjadi, intimidasi, halangan, rintangan. Oleh karena itu, God's Lover, marilah kita belajar dan terinspirasi oleh iman perwira Romawi ini. Kiranya kita dapat mengembangkan iman yang melampaui batas. Didasari oleh kerendahan hati yang sejati dan cukup kuat untuk menggerakkan hati Tuhan. Dengan iman seperti ini, kita bisa melihat kuasa Tuhan bekerja dalam hidup kita dengan cara-cara yang luar biasa. Mari kita berdoa. Terima kasih Tuhan untuk teladan contoh yang diberikan oleh perwira Romawi ini. Dengan iman dalam kerendahan hati, iman yang melampaui batas-batas zona nyaman kami. Iman yang menggerakkan hati Tuhan. Terima kasih Tuhan untuk firmanmu. Di dalam nama Tuhan Yesus kami bersyukur. Haleluya. Amin. God Lover diharapkan membagikan link YouTube Renungan ini kepada saudara-saudara kita. Kerabat dan teman-teman dimanapun mereka berada agar mereka juga diberkati seperti kita kali ini. Terima kasih Tuhan Yesus memberkati kita. Salam. Terima kasih.