🌿

Pentingnya Keanekaragaman Hayati

Sep 30, 2024

Keanekaragaman Hayati (Biodiversitas)

Definisi

  • Biodiversitas berasal dari bahasa Inggris "biodiversity" yang merupakan singkatan dari biological diversity.
  • Keanekaragaman hayati adalah variasi atau perbedaan sifat atau ciri di antara makhluk hidup di suatu tempat.
  • Meliputi variasi bentuk, warna, jumlah, ukuran, habitat, dan kebiasaan.

Tingkat Keanekaragaman Hayati

  1. Tingkat Gen

    • Gen adalah faktor pembawa dan pengendali sifat makhluk hidup.
    • Kromosom terdapat di dalam inti sel.
    • Rekombinasi gen terjadi selama perkawinan, meningkatkan keanekaragaman gen.
    • Contoh: Jengger ayam (pial mawar, pial ercis, pial walnut, pial tunggal).
    • Keanekaragaman gen juga terlihat pada manusia dan cangkang keong/kerang.
    • Fenotif (ciri fisik) ditentukan oleh faktor genetik dan lingkungan.
  2. Tingkat Spesies

    • Contoh perbedaan antara tanaman kelapa, aren, lontar, dan pinang.
    • Kacang-kacangan juga menunjukkan ciri fisik yang berbeda (ukuran, bentuk, warna).
    • Hewan dari keluarga Felidae (kucing, harimau, singa, citah) memiliki perbedaan dalam warna, ukuran, dan tingkah laku.
    • Keanekaragaman spesies terdiri dari genus yang sama tetapi spesies yang berbeda.
  3. Tingkat Ekosistem

    • Makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungan (komponen biotik dan abiotik).
    • Komponen abiotik: iklim, cuaca, air tanah, suhu, kelembaban, dsb.
    • Komponen biotik: makhluk hidup dalam lingkungan.
    • Ekosistem terbentuk dari interaksi antara komponen biotik dan abiotik.
    • Bioma adalah komunitas ekologi utama berdasarkan vegetasi (contoh: hutan hujan tropis, tundra).

Keanekaragaman Ekosistem di Indonesia

  • Tipe ekosistem:
    • Rawa bakau (Pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua).
    • Hutan rawa, air tawar, dan danau (Pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi).
    • Hutan basah dataran rendah (Pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan).
    • Hutan meranggas (Pulau Jawa, Bali, Sulawesi).
    • Hutan basah pegunungan (Pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, Papua).
    • Pesisir pantai dan hutan pesisir (Pulau Jawa, Sumatera, Nusa Tenggara, Sulawesi).
    • Padang rumput savana (Pulau Jawa, Nusa Tenggara).
    • Ekosistem gunung api dan kaldera (Pulau Jawa, Sumatera).

Kesimpulan

  • Keanekaragaman spesies dalam ekosistem berkontribusi pada stabilitas ekosistem.
  • Kestabilan ekosistem terganggu jika salah satu komponen hilang.
  • Proses pemulihan kestabilan ekosistem memerlukan waktu yang lama.

Terima kasih telah mendengarkan pembahasan ini.