Hai historian, kali ini kita akan melanjutkan pembahasan mengenai materi sejarah kelas 10 yaitu proses masuk dan berkembangnya agama Hindu dan Buddha ke Indonesia dalam pembahasan kali ini kita akan membahas mulai dari sejarah awal masuknya kepercayaan Hindu Buddha kemudian puncak kejayaan, teori atau bukti peninggalan hingga Raja-Raja yang pernah berkuasa maka dari itu siapkan dulu alat tulis kalian karena kita akan segera menuju ke pembahasannya. 1. Sejarah awal masuknya kerajaan Hindu dan Buddha ke Indonesia Sebelum masuknya agama Hindu dan Buddha ke Indonesia atau dahulu dikenal dengan nama Nusantara. Berdasarkan penelitian dari para ahli telah terjadi hubungan dagang antara masyarakat di Indonesia dengan para pedagang yang berasal dari luar kepulauan Indonesia. Khususnya para pedagang yang berasal dari India sejak awal tahun masehi. Hal ini dibuktikan dengan penemuan-penemuan penting seperti adanya relief di Candi Borobudur yang mengilustrasikan telah adanya hubungan antara masyarakat Indonesia dengan para pedagang yang berasal dari India.
Tak hanya itu saja, para pedagang tersebut juga menyebarkan ajaran agama Hindu dan Buddha kepada masyarakat di Indonesia. Hal ini terlihat dengan berdirinya kerajaan-kerajaan besar di berbagai wilayah di Indonesia yang beraliran Hindu-Buddha. Tentu saja, hal ini semakin membuktikan jika sejak dahulu masyarakat di Indonesia sudah mengenal ajaran Hindu dan Buddha. Bahkan hal ini turut mempengaruhi kehidupan masyarakat di Indonesia sejak awal Masehi, yaitu sekitar tahun 400 Masehi.
Selain dari bukti-bukti peninggalan tersebut, terdapat juga teori-teori yang menjelaskan sejarah awal, masuknya agama Hindu, dan Buddha ini. Seperti teori Brahmana. Dalam teori ini menyatakan bahwa penyebaran pengaruh Hindu ke Indonesia dibawa kaum Brahmana.
Kemudian teori Kestria. Dalam teori ini menyatakan bahwa penyebar pengaruh Hindu Buddha ke Indonesia adalah orang-orang India yang berkas taksatria. Selanjutnya ada teori Waisya. Dalam teori Waisya menyatakan bahwa penyebar agama Hindu ke Indonesia adalah orang-orang India yang berkasta Waisya atau para pedagang yang berasal dari India.
Kemudian ada teori arus balik. Dalam teori ini menyatakan bahwa para penyebar pengaruh Hindu ke Indonesia adalah orang-orang Indonesia sendiri. Hal ini tentu semakin memperkuat bahwa masuknya Hindu dan Buddha ke Nusantara, tidak begitu saja. Berikut ini adalah kerajaan-kerajaan yang beraliran Hindu dan Buddha yang pernah berdiri di Indonesia. Yang pertama ada Kerajaan Kutai.
Kerajaan Kutai berdiri di daerah Muarakaman di tepi Sungai Mahakam yang berada di Kalimantan Timur. Kerajaan ini dipercaya sebagai kerajaan Hindu-Buddha pertama di Indonesia yang berdiri pada tahun 400 Masehi. Hal ini diperkuat dengan temuan Prasasti Yupa.
Dalam Prasasti Yupa tersebut, terdapat tulisan dengan huruf Palawa dan bahasa Sanskerta yang dibuat sekitar abad ke-5 Masehi. Dalam prasasti ini menyebutkan silsilah raja-raja dari kerajaan Kutai. Raja Mula Warman sebagai raja terbesar di kerajaan Kutai yang memeluk agama Hindu Siwa.
Beliau sangat dekat dengan kaum Brahmana dan juga rakyatnya, hal ini dibuktikan dengan adanya pemberian sedekah untuk upacara keagamaan pada saat itu. Bukti-bukti dari kerajaan Kutai adalah sebagai berikut. Kemudian yang kedua adalah Kerajaan Tarumanegara.
Berdasarkan prasasti yang ditemukan, para ahli meyakini bahwa pusat kerajaan Tarumanegara berada di antara Sungai Citarum dan Cisadana. Nama Tarumanegara berasal dari kata Taruma yang berkaitan dengan kata Tarum yang artinya nila. Saat ini kata Tarum dipakai sebagai nama sebuah sungai di Jawa Barat yakni Sungai Citarum. Para ahli meyakini bahwa kerajaan ini pusatnya berada di dekat kota Bogor, Jawa Barat.
Kerajaan ini berkuasa sejak abad keempat hingga ketujuh masehi. Raja yang terkenal dari kerajaan Tarumanegara bernama Raja Purnawarman. Berikut ini adalah bukti-bukti peninggalan dari kerajaan Tarumanegara.
Kemudian yang ketiga adalah Kerajaan Kaling. Kerajaan Kaling atau Holing diperkirakan terletak di Jawa Tengah. Hal ini didasarkan bahwa berita Cina yang menyebutkan bahwa di sebelah timur Kaling ada Poli atau Bali sekarang. Di sebelah barat Kaling tersebut terdapat Tupoteng atau Sumatera, sedangkan di sebelah utara Kaling terdapat Chenla. atau Kamboja dan sebelah selatan berbatasan dengan Samudera.
Raja terkenal Kerajaan Kaling adalah Ratu Sima yang memerintah sekitar tahun 674 M. Ratu Sima merupakan raja yang tegas, jujur, dan sangat bijaksana. Berikut ini adalah bukti-bukti peninggalan Kerajaan Kaling. Kemudian yang keempat ada Kerajaan Sriwijaya. Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan yang beraliran Buddha.
Kerajaan Sriwijaya berdiri sekitar abad ke-7 Masehi. Sebagian ahli sejarah mengatakan pusat kerajaan Sriwijaya berada di Palembang, tepatnya di pinggiran Sungai Musi. Namun ada pula yang berpendapat di Jambi, bahkan ada yang berpendapat di luar Indonesia seperti di Thailand. Sriwijaya merupakan kerajaan maritim, yang berhasil berkembang mencapai kejayaan pada masa Raja Balaputra Dewa. Berikut ini adalah bukti-bukti peninggalan Kerajaan Sriwijaya.
Kemudian yang kelima ada Kerajaan Mataram Kuno. Nama Mataram Kuno digunakan untuk menunjuk kerajaan Mataram pada masa pengaruh Hindu-Buddha. Sebab pada perkembangan selanjutnya muncul kerajaan Mataram yang juga berlokasi di Jawa Tengah.
Meskipun dalam perkembangannya kerajaan Mataram Kuno berubah aliran menjadi Mataram, Mataram Islam, namun pengaruh kerajaan ini cukup besar, khususnya di Pulau Jawa. Punca kejayaan dari kerajaan Mataram Kuno berada pada masa pemerintahan dari Raja Diah Balitung dari dinasti Sanjaya. Berikut ini adalah bukti dari kerajaan Mataram Kuno.
Kemudian yang keenam kerajaan Kediri. Kerajaan Kediri diceritakan dalam Kitab Barat Hayudha yang ditulis oleh Mpu Sedah dan Mpu Panulu. Munculnya Kerajaan Kediri. Rat kaitannya dengan kelanjutan Kerajaan Panjalu dan Jenggala yang mengalami konflik hingga Kerajaan Jenggala berhasil memenangkan pertempuran. Di bawah pemerintahan Panji Garasakan, kerajaan ini lebih dikenal dengan nama Kerajaan Kediri dengan ibu kotanya berada di wilayah Daha.
Raja terkenal Kediri adalah Raja Jayabaya yang memerintah mulai tahun 1135 hingga tahun 1157 Masehi. Jayabaya terkenal dengan berbagai ramalannya yang sampai saat ini masih dipercayai oleh sebagian masyarakat di Indonesia. Berikut ini adalah bukti-bukti peninggalan Kerajaan Kediri. Yang ketujuh ada Kerajaan Singasari. Kerajaan Singasari merupakan kerajaan yang memakan banyak korban ketika didirikan tahun 1222 Masehi oleh Ken Arok.
Ken Arok mendirikan kerajaan ini dengan membunuh Tunggul Ametung. Kerajaan ini terletak di kecamatan Singasari, Malang, Jawa Timur. Kerajaan Singasari mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Kertanegara pada tahun 1272 hingga tahun 1292 Masehi. Berikut ini adalah bukti-bukti dari peninggalan Kerajaan Singasari.
Kemudian yang kedelapan, Kerajaan Majapahit. Kerajaan Hindu yang paling terakhir adalah Kerajaan Majapahit yang berdiri sekitar tahun 1293 hingga tahun 1527 Masehi. Kerajaan ini berpusat di Jawa Timur.
Majapahit mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk dan Mahapati Gajah Mada. Bahkan kedua nama tersebut tidak asing bagi kita saat ini. Bukti-bukti peninggalan dari kerajaan Majapahit adalah sebagai berikut. Sebenarnya masih ada beberapa kerajaan-kerajaan yang beraliran Hindu dan Buddha di Indonesia seperti kerajaan-kerajaan Darmasraya, kerajaan Sri Bangun, kerajaan Bali Duwipa, kerajaan Kanjuruhan hingga kerajaan Sunda.
Itulah tidak sekilas mengenai sejarah awal masuk dan berkembangnya agama Hindu dan Buddha di Indonesia yang diperkuat dengan temuan atau bukti-bukti peninggalan dari setiap kerajaan yang pernah berdiri. Di akhir video, terdapat soal refleksi yang bisa kalian kerjakan mengenai materi ini. Semoga informasi ini bisa bermanfaat dan sampai jumpa di pembahasan selanjutnya.