Transcript for:
Review Laptop Polytron Luxia Pro Ultra 5

Kaum milenial, pahamnya brand yang satu ini adalah brand TV, home entertainment, sampai home appliances. Lalu mendadak brand ini berkembang ke motor, mobil, sampai klub bola. Nggak-nggak, doi sponsorin Kumu 1907 aja. Tapi yang jelas, laptop yang di depan gue ini, buatan mereka. Polytron. Yo guys, Polytron Luxia Pro Ultra 5. Yep. Kalian nggak salah lihat dan tidak salah mendengar. Ini adalah laptop Polytron. Mungkin awal dengar, kita rada skeptis ya. Karena memang ini adalah pertama kalinya Polytron, yang walau sudah berpengalaman di berbagai produk elektronik, mereka akhirnya memproduksi laptop juga. Tapi perlu gue sampaikan, setelah menggunakannya beberapa waktu belakangan ini, gue bisa bilang ini adalah sebuah laptop yang solid dengan harga yang menarik pula. 10 jutaan Yuk, kita lihat bareng-bareng laptop asal Indonesia ini sesolid apa dan seperti apa experience menggunakannya Let's go! Goks, ini tuh enteng banget sumpah Polytron claim ini beratnya cuma sekitar 1 kilo dan ini beneran kerasa Materialnya pake magnesium aluminium jadi feelnya tuh kokoh, tapi ringan Mereka nyebutnya ultralight Warnanya sterling silver Keliatannya clean dan minimalis Buat dibawa-bawa sebagai daily driver, ini sih juara. Ketika lo taruh di backpack, akan berasa kayak lagi nggak bawa laptop aja. Untuk hinge atau engselnya, solid. Cuman sayang, dia nggak bisa dibuka sampai dengan 180 derajat untuk mendukung grup discussion yang sifatnya kolaborasi lah ya. Tapi santai aja, kalau buat gegayaan mah ini lidnya bisa dibuka dengan satu jari. Sekarang kita lihat. colokan atau portnya ada apa aja. Ini termasuk lengkap. Ada 2 USB Type-C yang udah full function, alias udah bisa dipakai buat display port, charging, dan transfer data pastinya. Kemudian ada 2 USB 3.0, 1 USB 2.0, HDMI, sama jack audio. Dan yang gue suka, ada kamera electrical switch fisik buat privacy, atau sebutannya e-shutter. Detail kecil, tapi penting buat gue yang concern sama privacy. Oke lanjut, kita lihat bagian yang paling sering kita pantengin seharian, layar. Ini panelnya IPS 14 inch dengan resolusi 1920 x 1200, aspek rasionya 16 banding 10, jadi layarnya sedikit lebih tinggi. Enak buat ngetik, modding atau browsing. Lebih muat banyak aja secara vertikal. Untuk kecerahannya standar saja, maksimal di 400 nits. Artinya mungkin ketika kerja di semi outdoor akan sedikit kesulitan. Untungnya layarnya matte, jadi nggak mantulin cahaya sekitar. Tapi yang paling penting buat gue, terutama kita-kita yang content creator, laptop ini punya Color Game Mode sRGB 100%. Mau edit foto atau video, no problemo. Untuk refresh rate-nya masih standar di 60Hz, yang mana expected kok untuk laptop produktivitas mid-range begini. Di lid laptopnya di bagian atas ada kayak lid begitu ya, yang menjadi rumah untuk webcamnya. Dan seperti yang gue bilang tadi, ada privacy shutter, di mana bisa diakses melalui switch yang terdapat pada sisi kanan frame keyboardnya. Kameranya sendiri ini 2MP atau 1080p. Untuk outputnya seperti yang kalian bisa lihat ya, standar laptop mid-range lah. sekedar cukup saja dimana kita membutuhkan pencahayaan yang banyak ya untuk mendapatkan output yang optimal seperti yang gue lakukan sekarang ini gue berada di sisi yang menghadap keluar di cafe jadi cahayanya itu bisa mengarah ke wajah gue ini untuk mic-nya sendiri sempat gue denger tadi suara gue masih ada nyamput ya sama background noise Oh ya kameranya belum support Windows Hello dan juga tidak ada Infrared sensornya Move ke bawah layar Keyboard Keyboardnya punya traveling distance yang pas Dipake buat ngetik cepet, gue gak banyak tipu Feedback keyboardnya lumayan enak Gak terlalu garing kayak laptop murahan Tapi gak sempuk laptop yang premium atau yang flagship Cuman mungkin user yang sensitif dan selektif sama sound feedback dari keyboard Akan mencari keyboard yang suaranya ketika ngetik tuh DEP Kalau di laptop yang satu ini, suaranya masih cak, cak, cak. Mungkin kalian yang sensitif dan selektif juga sama keyboard, ya bisa paham lah sama apa yang gue maksud. Oh iya, tambahan, power button-nya... Juga berfungsi sebagai fingerprint sensor. Untuk trackpad-nya, secara size pas, nggak terlalu kecil. Yang penting di-swipe, feel-nya enak dan akurat juga. Oke, tongkrongannya dapet, feel-nya juga dapet. Lalu bagaimana sama isiknya? Draw-annya, laptop ini ditenagai dengan prosesor Intel Core Ultra 5125H yang masuk dalam family Meteor Lake kelas Nick Lange. Ini bukan prosesor kaleng-kaleng, dia punya total 14 cores dan juga 18 threads. Berikut beberapa benchmark yang sudah gue lakukan. Prosesor ini juga sudah diperkuat dengan NPU khusus buat AI. yang mereka sebut dengan Intel AI Boost. Salah satu fitur bawaan Windows yang menggunakan NPU ini adalah Windows Studio Effect. Efek background blur di kamera terlihat lebih rapi. Calculated on the go, cocok buat kalian yang sering work from anywhere. Laptop ini didukung RAM 16GB LPDDR5 dan SSD 512GB PCIe Gen 4 yang lega. Buat multitasking, buka banyak. Tap di Chrome sambil ngedit-ngedit ringan, harusnya sih aman jaya. Biar performanya stabil, laptop ini juga menggunakan sistem pendingin dual fan dengan TDP 28W. Ini penting supaya laptop tidak panas berlebihan ketika lagi dipakai kerja berat. Kalau lagi bosan kerja, dipakai buat casual gaming juga bisa. Main Valorant, gue bisa dapet 130-200 fps pada settingan yang gue optimize seperti ini. Main CS2. Gue bisa dapet 80-90 fps dengan settingan berikut. Football Manager bisa dapet 60 fps dengan settingan tertinggi. Not bad at all ya. Ini berkat GPU Intel Arc Graphics yang sudah sangat mumpuni untuk light gaming seperti ini. Untuk editing, dia bisa ngerender timeline 4K berdurasi 10 menit di Premiere Pro dengan color grading dalam waktu 17 menit 18 detik. Kalau ada 2 hal yang bisa di-improve dari... Luxia Pro Ultra 5 ini adalah baterai dan speaker. Menurut Polytron, baterainya bisa bertahan sampai 9 jam ketika lagi playing local content. Nah, sepengalaman gue menggunakannya untuk pemakaian daily, yang mostly terdiri dari browsing, ngetik, light gaming, dengan kecerahan standar, laptop ini bisanya bertahan antara 4 sampai dengan 5 jam. Untuk chargernya 65W, dan dalam sejam ngecasnya bisa ngisi sampai sekitar 70 sampai dengan 80%. Lalu soal speaker, well, standar speaker laptop aja yang punya output seadanya. Dengerin nih. Terakhir, Polytron Luxia Pro Ultra 5 datang dengan Windows 11 out of the box dan punya garansi standar 2 tahun dengan accidental damage protection selama 2 tahun juga. Jadi kerusakan akibat... Eksiden terkena air, bencana alam atau misalnya rampok Dan beberapa hal lainnya ditanggung sama Polytron Tentunya ada syarat dan ketentuan berlaku ya Oke, itu adalah Polytron Luxia Pro Ultra 5 Menurut gue, ini adalah produk laptop perdana dari Polytron yang solid Hal-hal yang kita harapkan dari sebuah mid-range laptop Ada semuanya di sini Buat kalian yang meremehkan produk ini karena kelokalannya, coba deh, kalian pikirkan dua kali. Belum sempurna? Tentu. Tapi gue tidak merasa ada trade-off yang signifikan, terutama ketika disandingkan dengan harganya yang berada di kisaran 10 jutaan. Oh iya, buat yang tertarik, laptop ini bisa di pre-order di Blibli. Mulai tanggal 5 Agustus sampai dengan 15 Agustus 2025. Eksklusif di Blibli. Oke, sekian aja video kita kali ini. Gue Satish and this is K2G. Tunggu atas session kami yang berikutnya. Bye guys!