Diskusi Konflik Hukum dan Sosial

Lo mau hajar gue ya? Serlok, digituin saya. Ya nggak ada lagi istilah kita sebagai pengecara. Eh jangan dong, jangan nggak mungkin. Ya dia minta serlok, saya serlok. Eh ternyata datang beneran. Gitu. Gitu nggak? Apakah orang-orang Bugis dan Makassar itu kalau ribut, langsung begitu? Cabut pedang? Nggak juga. Mungkin yang rata-rata yang nggak sekolah. Dan jujur aja, Dien itu pro saya. Bahwa dia curiga sama Novi. 5, 4, 3. Farhad Abbas Halo Tai Tai itu dibalik, kalau disini terbalik aku denger ya Jadi eat, jadi makan Oh iya iya iya Kalau di langsung Jangan sama-sama sih gue ya, bercanda ini bercanda Kalau teman-teman yang lain panggil aku tai Kan panggil gak gara-gara itu Tapi, bentar Jadi, Denny Sumargo Harus di penjara Ya, sebenarnya penjara itu alternatif terakhir. Saya harus dapat pelajaran aja. Pelajaran itu apa? Kalau bukan penjara itu apa? Ya, kalau tujuan dia menghampiri rumah saya itu kan hanya untuk sanksi sosial buat saya. Seolah-olah dia... Berani, dia hebat Kita pengecut kan Kira-kira seperti itu Padahal Kalau cara pandang saya kan memuliakan orang Kan kita lebih mulia Kalau pandang dia kan Dia yang mulai Ketika dia dimuliakan, dia anggap dia hebat dan orang kecil. Jadi simple. Dia membesarkan orang, dia semakin besar dia mengecilkan orang, dia semakin kecil. Sehingga saya awalnya berpikir, oh seperti biasa gitu. Tapi saya nggak nyangka. Dia makin kita rendah dia makin berani dan ujungnya keluar. Bukan, maksud gue gini bro, kan dia udah nyamperin ke rumah nih. Kenapa nggak? Terus selesai di situ gitu. Ya harusnya selesai di situ. Tapi peran besoknya berbeda gitu. Bahkan minta dia tolong supaya saya mundur jadi pengecar Agus pokoknya jelek-jelekin kita, terbalik gitu bahkan korempak dengan Mopi, kemudian podcast menyerahkan bantuan dan lain sebagainya, ujungnya sih ngolok-ngolok deh, nah bukannya pada saat ada di rumah lu itu terus lu bilang, tapi gue kalau gak salah, gue denger lu bilang, tapi saya boleh dong menggunakan hukum lu bilang gitu juga, iya jadi gini Saya nggak melihat di rumah itu selesai. Oh lu nggak lihat itu selesai? Karena ketika dia nanya apa itu hajar, saya bilang hukum jamin rakyat. Dia langsung berdiri, ditahan untuk salaman nggak mau. Tapi hajar apa? Hajar kan saya ketua LSM hajar, hukum jamin rakyat. Lu tuh ketua LSM hajar. Iya hukum jamin rakyat. Ya memang kalau LSM hajar, itu kan hajar kan. Kalau pukul? Pukul tuh pembelak kaum lemah, PKL. PKL? Singkat pukul. PKL bukan yang ini. Pedagang kaki lima. Pedagang kaki lima. Ada lagi satu. Ini kerja apa? Pembela kaum lemah. Bukan. Pekerja lapangan. Pekerja. Pekerja. Kerja. Udah lah gitu lah. Ada pekerja. PKL itu pekerja. Bukan. Coba cari PKL apa artinya. Tapi masa lu itu. Bukannya pukul. Lu mau pukul Denny. Enggak. Kita gak ada bilang pukul. Hajar itu kan hanya hajar. Jadi waktu itu. Dia kan ngejek Taye. Kemudian. Dia menafsirkan bahwa Tae itu bahasa Korea, great, berarti hebat. emang Thai bahasa koreanya hebat? iya oh iya? iya kata iya tapi menurut saya sih itu cari-cari aja gitu kalau lu cari-cari aja pukul ya lu nyari-nyari aja bro enggak maksudnya tapi memang kita selalu begitu pembela kaum lemah itu rekam jejaknya memang kita pukul dengan hajar ada tuh rekam jejaknya? ada rekam jejaknya oh ntar gue penasaran itu PKL dulu Google PKL praktek kerja lapangan oke praktek kerja Kalau dalam bahasa Bugis, tai apa? Gak tau ya? Kalau tai itu tetap aja kotoran gitu kan Tapi kan tai, bukan tai Ya itu bisa-bisa dia aja sih Kan saya juga gak marah kan ketika dia udah klarifikasi kan saya santai aja gitu Saya bilang kan udah anda klarifikasi Katanya lo mau hajar gue Ini kok lebih berani Udah ngejek kita makin berani nih gitu Akhirnya saya coba ya silahkan duduk aja pak pengertian Anda apa? dia bilang, lu kan orang pintar jadi kita udah merasa emosi dibilang lu orang pintar orang pintar, jadi dia minter-minterin gitu saya gua mending dibodoh-bodohin orang daripada dipinter-pinterin orang, gitu pikiran gue gimana sih lu? iya maksudnya bagus banget dipinter-pinterin Pak ya berarti kita bodoh dibilang pintar gitu kan mending kita pintar dibilang bodoh kan lebih satir gitu, satir maksud lu jadi kalau saya lihat sih di rumah itu nggak ada, dari awal itu setelah saya saya kan tidak tau kondisi belakang gitu. Emosi gue itu belakangan. Emosi itu belakangan? Belakangan. Ketika ibu saya bilang kenapa itu orang kau-kauin kamu disitu? Sebenarnya bukan ibu saya ibu saya memanas-manasi saya supaya ngelawan atau melaporkan si Densu. Tapi justru gue diejek. Lu yang begitu galak, begitu garang, begitu berani. Kok lagi langsung ciut lu gitu? Akhirnya gue gak mau ibu gue ini eee apa, kesian ya anaknya di gituin orang saya bilang enggak, saya lebih kasar dari dia mungkin dia sakit hati sama saya saya jaga, saya tutupi itu ya begitu gue buka ingin masuk rumah, suruh keluar ke dalam apa semua bawa kamera, saya bilang waduh ini cari gara-gara ini gitu begitu gue liat besoknya, udah ngomongnya eee Kau bugis, cabut pedangmu. Ada burungmu, cabut pedangmu. Nah, disitulah saya anggap ini unsur kalimat yang bentuk hasutan dan menyangkut Sarah. Kemudian kami laporkan aja langsung. Oke. Pelan-pelan, kenapa dia datang ke rumah lu, dia bawa wartawan, bukan sih wartawan ya? Tim. Ya, tim dia dan wartawan masuk di rekam. Kenapa lu bolehin juga? Kan itu jadi saksi, jadi bukti. bahwa sebenarnya udah beres masalahnya bukan, masalahnya gini kan saya gak tau dia itu live di kamera gitu seolah-olah berani menghampirin gue, gue gak tau hanya taunya dia nanya, lo mau hajar gue ya? Sherlock, digituin saya ya gak ada lagi istilah kita sebagai pengecara, ya jangan dong, jangan gak mungkin ya dia minta Sherlock, saya Sherlock saya tanya kapan kamu datang? datang gitu eh ternyata datang beneran gitu gitu gak? ini kan antara dua dia mau nyoba kiri ambulan kanan kuburan gak ini kan? akhirnya begitu saya turun dia udah masuk di dalam rumah dia udah masuk? udah masuk, udah diduduk kok bisa? ya karena dari filmnya itu saya lihat dia negosiasi untuk masuk dan bawa kamera teman saya, bukan penjaga rumah saya Ais nah kemudian tapi lu disitu keliatan baik dia agak emosi aja, lu baik keliatannya iya karena dia udah duduk di rumahku kita kebiasaan tamu Kita hormati gitu. Mau tenang gitu. Cuman memang liat gayanya gak asik tuh. Tangannya diginiin. Baru kau katanya kau. Kau kau kau. Tapi saya berusaha tenang aja lah gitu kan. Pas salaman gak mau salaman gitu. Yaudah. Kalau saya lihatnya nyalinya juga nggak ada juga. Beda orang. Hanya mau ngetes gue. Dia toh antara takut juga. Maksudnya yang nggak punya nyali siapa nih? Lu apa dia? Mana ada orang datang marah, merasa dia hajar, terus ke rumah menyerahkan dirinya. Pukul kak kodong, pukul kak. Coba saya datang ke rumah, pukul saya. Ya mungkin bisa juga dipukul, tapi kan namanya orang memukul tetap aja melanggar hukum kan Oh berarti lu gak mungkin mukul kan? Gak mungkin, mungkin dia udah tau bahwa gue gak mungkin mukul Cuman dampaknya ini, berjuta-juta orang udah hajar katanya aparat Jadi ciut Dari oke dibalik jadi KO Jadi lu memalukan lu Ya gak apa-apa, malu sih gak malu, yang penting Aku gak melanggar hukum gitu. Oke, apakah yang dilakukan dia ke rumah lu dan sebagainya itu melanggar hukum? Kalau menurut saya udah mengganggu kenyamananku. Tapi kan atas izin lu bro. Ngapain saya izinin dia, ngapain dia ini ke rumah saya. Gak ada Sherlock bro. Loh dia minta karena dia... Dia kan udah berapa ceritanya dia datangin mau datangin gue. Tapi kan kalau Sherlock artinya ngasih izin bener kan? Gue ngambil lain ya. Gue luar kemarin ada paket Sherlock gue kasih izin. Sekarang juga kalau orang ngasih izin jual rumah kan hanya menyangkut. Ini kan orang maunya apa gitu. Kan gue bukan penakut juga. Oke. Nah lu Sherlock arpannya apa? Kalaupun gue nggak Sherlock dia pasti tau rumah gue. Umur tahun semua tau rumah gue. Oh tinggal tanya-tanya tuh. Bisa. Oke. Jadi kalau saya lihat ya jarang saya ketemu orang kayak gini biasa kalau itu sering ribut kalau Bang Deddy saya gak masuk kalau ribut aja Bang Deddy, kok buser kan orangnya masih masuk, masih tidak nakal, tapi pakai akal itu sering ribut, tapi bercanda-bercanda berotot tapi juga berotak ada juga orang yang berotak doang tapi gak ada otaknya siapa? gak mau dia kalau dia ngomong jadi salah dia kalau Bang Denny Gombuseri kita takut dia punya pasukan ini Pas norengnya itu Oke, jadi Jadi masuk ke rumah lu itu Salah apa tidak secara hukum? Nggak salah Karena di dalam rumahku itu nggak ada Kejahatan yang saya lihat Jadi yang lu salahkan sekarang Tuntutannya apa? Pertama dia memprovokasi kemudian menggunakan sara kesukuan gitu tapi kan dia orang Bugis orang Bugis, orang Makassar itu satu sama kan? saya gak tau, bapaknya orang Padang ibunya orang Cina, gak tau turunannya dari mana katanya dari ibunya tapi katanya dia lahir disitu kalau saya jelas saya asli Bugis ibu saya memang Melayu Riau iya Nah tapi, dimana penghinaannya dimana? Penghinaan terhadap Bugis Makasarnya tuh dimana bro? Weh, kalau kita udah dikata-katain orang, mana burungmu? Sherlock, ini badiku. Badi cabut burung itu sebenarnya jujur aja ya. Kalau memang aku nggak sekolah, mungkin aku ladenin gitu. Kalau ada kalimat begitu, itu kalimat yang anti. Nggak boleh orang parang, badik. Itu udah bukan diamannya sekarang. Karena makna daripada siri saat ini adalah hukum. Bukan lagi main-main game perang ketika nggak ada polisi, nggak ada hukum. Jadi lu hitungannya masuk pengancaman? Ya dia udah mau lakukan. Dia udah masuk pekaranganku dengan cara-cara kemudian menanya. Itu kan hanya teknik pergaulan perkataan aja. Coba dia bilang, Parat, gua bilang lu tai, pasti saya hajar. Dia bilang, ya itu tai adalah tai yang sesuai kotoran, pasti. Kalau dia berani ngomong gitu di ruangan di rumah saya, baru saya nggak hajar ya, itu berarti. Dan dia tidak lakukan itu. Yang dilakukan hanya... Jadi, bentar-bentar. Kalau dia bilang tai di rumah lo? Bilang ngejek gue ya? Hah? Pasti saya hajar. Lo hajar? Pasti. Itu nggak mungkin. Karena dia udah menghina. Dan saya udah bilang, berani kamu masuk satu langkah aja kamu menghina saya, pasti saya hajar. Nah tapi, dia kan tidak, kan saya salaman pertama kali dia tuh, saya salaman gitu. Habis itu kan selesai. Salaman pertama mau ya? Mau. Apa kabar? Katanya aku mau aja. Ya kan sudah klarifikasi. Aku mengatakan kan lu bilang tai itu bukan tai kotoran. Masih aja diulang-ulang terus. Diulang-ulang terus gitu. Memang kepentingannya menurut saya apa konten atau apa ini gitu. Menurut lu kepentingannya apa? Itu beneran sih tadi, tato-tato. Kalau aku lihat disini, kesombongan aja yang ada disitu. Karena kalau dia nggak sombong, dia nggak kayak begitu sama saya. Dia mikirlah gitu. Nggak, maksud gue kepentingannya apa? Menurut konten, atau beneran mau memperbaiki masalah, atau beneran minta maaf, atau apa? Kan persoalan awalnya adalah Agus. Kenapa ada komunikasi sama Agus? Karena saya melihat Agus ini diambil uangnya. Kemudian saya menuntut. Karena saya lihat Denny dan menggiring bahwa itu uang Agus. Jangan diambil. Nah besoknya karena ini ribut, Denny menghubungi Wawa akan damai. Tapi tidak boleh ada pengecara. Saya bilang dulu. Tuh bunyi apa sih? Hah? Oh HP-nya dihi ya? Tuh kan gue tadi banyak Ya banyak banget ya yang chat dia Minta perlindungan hukum sama dia Minta nomor HPnya dari user Nah akhirnya Si Den ini minta dihubungi didatangin dengan Novi untuk nego damai ya karena saya bilang minta nomornya Denny saya hubungi, halo Den gimana jadi lu hubungin Denny duluan nih baik-baik gak? baik-baik baik-baik nih lu hubungin dia terus dia bilang, lu orang mana rumah kasar oh pantas orang Bugis, oh pantas lu berani juga ya katanya gitu kok lu baik-baik tiba-tiba udah orang mana awalnya, entah dimana kan saya keras kan, tegas gitu oh lu dulu, lu mulai duluan dong oh Waktu mencari Agus. Kemudian dia farhat ya. Saya gak janji. Apakah Novi mau apa enggak. Pokoknya dia mau damaikan. Gak boleh ada lawyer. Gak boleh ada kamera. Nanti bolehnya dari dia aja gitu. Jadi gue pikir kepentingan konten nih. Nah begitu besok gak jadi. Bukan malam, besok. Besok malam. Agus sudah datang ke rumah saya, stand by di situ. Ternyata dia dengan Novi bikin podcast, konten juga, dengan Icang, klien saya juga waktu itu. Habis itu dia dengan mudanya nggak jadi. Saya bilang loh, kan gue bilang kemarin... Oke, gue setuju. Gue nggak ikut. Malah dia puji saya. Hebat lu ya. Gue pikir lu mau tampil. Yang penting damai ya Bang Denny. Beres dong. Harus selesai, tapi tidak jadi. Perdamaian nggak jadi. Karena perdamaian nggak jadi, yaudah kita diam aja. Dia berangkat ke Korea. Masih sempat telepon. Dia telepon lagi. Dia bilang ya Bang Farhat, kita lihat. Dan jujur aja, Denny itu pro saya. Bahwa dia curiga sama Novi. Dari mana dia dengan gaya hidup begini, begini, begini. Lu curiga sama Novi? Bukan, Denny yang ngomong gitu. Bener. Oh iya? Dan makanya ada, dia katakan sama saya, ada kalimat, eh Novi, lu bagaimana cara mengambil donasi? Ya tiga hari bang. Tiga hari, setelah tiga hari, lewat itu kita tutup, sisanya kalau masuk itu buat operasional ODGJ ya. Di situ kaget Denny. Nah, Denny bilang sama saya, lu pake itu. Gue bantu lu. Berarti lu udah satu grup sama Denny. Harusnya. Harusnya Denny ini nyambung dengan saya gitu. Artinya Denny ini berpihak sama Agus. Terus kenapa podcast gak jadi kalau emang udah... Kayaknya Denny ini marah karena aku ada sempat keceplosan bahwa Denny itu mendukung aku. Mungkin dia dikomplain atau... Makanya saya bilang, Den, kamu harus sayang Agus, jangan sayang... Nopi, kalau sayang Nopi ini ya jadi begini jadinya jadi kesannya kita yang berantem nah disitu saya melihat enggak nyaman gitu, begitu pulang dia udah emosi beberapa foto saya dia tulis tai dan dia akui kan nah belakangan dia ngaku bahwa oh terserah kamu menafsirkan apa itu tai, jadi itu udah mulai udah sombong, awalnya kan mengatakan tai itu adalah hebat, sekarang udah berubah gitu Gue pusing deh, maksudnya gue gak bisa, maksudnya gini, Agusnya aja minta kalian damai bro Agusnya minta kalian damai, Agus eh dapet kajaipan bisa liat lagi loh Enggak gak bisa hanya cahaya aja Orang dia tau duit berapa duit kalau duit itu ya tidur aja kita ya mimpi duit kok ada videonya, eh bener kan kan gue yang videoin itu ya kan katanya dia tau ini duit berapa 20 ribu atau duit apa ya warna aja aku sekarang udah gak bisa serius, lah video yang dia bisa liat bajunya warna hitam, warna apa itu gimana itu gak mungkin, itu fitnah mereka hanya buat seolah-olah kayak nah bagus ada, katanya lu yang videoin gimana sih kan lu yang videoin pak itu pak iya, tapi maksudnya hanya cahaya bukan dapat melihat lagi Jadi Agus Jadi ini kalau ini sama ini dijadikan satu Gak bisa nih pak Gimana bisa mata tadi Wih Anjir Anjir serem banget Eh ini ada telepon masuk Udah Wih serem banget Gimana bisa melihat lagi Gak mungkin kan berarti yang kemarin dia ngeliat baju ngeliat apa tuh gimmick, boongan? nggak juga karena dia ngeliat oleh cahaya aja dan bisa ngeliat warna hitam ya kalau orang buta bisa ngeliat hitam bos lu gimana sih? bukan, maksudnya cahaya waktu itu bajunya Krishna warna hitam kan ditanyain baju apa, hitam gitu kalau ditanya ini siapa Didi Kebuser? nggak tau dia dia tau, bagaimana orangnya? pasti dia bilang ganteng hahaha mas Abbas ganteng jadi awalnya gara-gara lu keceplosan kalau Densu itu pro lu gitu kayaknya seperti itu dia langsung mungkin untuk meyakinkan ke Nobby bilang taiiii gitu kan ooo oke karena sebenarnya Densu ini bisa menyelesaikan masalah Densu bisa menyelesaikan? bisa, selesai Nah, cuma dia diribut sama saya, gitu. Ya, akhirnya yang marah itu bukannya saya. Beberapa komunitas. Oke. Nah, kenapa tiba-tiba bawanya ke komunitas, bro? Bukan saya yang bawa. Kan mereka mengontak saya. Ada beberapa yang mencabut. Nah, karena beberapa menelpon saya. Denny udah ngomongi gitu Terus saya bilang ya itu haknya Denny Kalau gue jadi dia kalau salah juga Gue pasti menempuhi segala cara gitu kan Oke tapi apakah masuk ke pasal-pasalnya Kalau ini Rush dan ini Masuk gak? Ya itu kan nanti ada keterangan ahli Kalau ada beberapa teman kan Yang penting Denny udah minta maaf Kemarin minta maaf tapi pake baju kaos Oblong gitu ya dianggap ya kalau minta maaf pakaian yang rapi lah gitu kalau perlu dipakai adat kalau perlu ada upacara-upacara adat ada juga yang minta seperti itu nah kalau lu maunya gitu deh lu deh maunya lu deh udah maunya lu ke Denny Sumargo deh apa ya deh mau lu deh gitu deh dengan nyanyi nih pengacara Denny Sumargo pengacara Denny Sumargo ya kalau saya sih kan kita sudah proses hukum kedua niat saya kan sebenarnya kecuali dia mau damaikan Agus tiba-tiba saya gak mau kan tidak ada cuman saya gak melihat ada upaya-upaya itu gitu dan sampai saat Jadi saat ini saya melihat apa sih peran dari pada Novi itu nggak ada. Hanya ngumpulin uang, uang yang diambil. Buktinya biaya semua dari grup kita semua. Dari Krishna. Berarti menurut lu Novi penipu? Nggak penipu. Tapi dia menggila. Menggiring. Orang membuli uang di dia, tapi Agus menderita. Yang repot aku. Tiap hari aku urus. Ngurus ke rumah sakit segala macam gitu. Padahal dia yang punya hiasan. Lu tuh sekarang udah pengecaranya Agus nih? Saya pengecaranya Agus. Pengecara keluarganya Agus. Oke. Berarti lu harusnya berseberangan sama Novi. Ini harus kan Novi urus itu Agus. Semua. Sekarang dia gak ngurus. Yang ada hanya surat menyurat. Kita mau urus. Gak diurus. membiarkan dibully kenapa gak yang lu tuntut movingnya? sudah, kita laporkan pencemaran, kemudian pemberasan pencemarannya dimana bro? dari awal yang memulai hey guys, ternyata uangnya dibagi-bagi buat warisan sehingga dibully kan dari dia itu gak benar menurut lu? itu tidak benar, harusnya bisa tutupin naib kan dia hanya gara-gara emosi sama istrinya Agus kemudian istrinya Agus tidak terima kasih Mulai minta diminutasinya mana. Kalau gitu intinya Novi penipu dong menurut lu. Kita kenapa salah memeras? Karena ada ancaman kepada Agus. Jadi Novi pemeras. Ya, memeras. Apabila tidak menakuti. akan dilaporkan ke dinas sosial nah dinas sosial kemudian akan dipiralkan ketakutan lah Agus Agus ini kan orang yang lagi dalam musibah kalau ada salah sedikit dia menafsirkan, uang berapa sih? 1,4 miliar, ya gak sampe ya udah diambil 1,3 miliar kan tinggal sedikit harusnya cegah, hey guys uangnya itu semua ada di Novi loh Agus itu masih baik, Agus belum menggunakan masalahnya, ini kan tidak dibiarkan Orang-orang yang membenci Agus itu pada semua tahu bahwa Agus sudah menghabiskan uang itu. Padahal uangnya di NOPI. Nah sekarang dia jadi ke podcast-podcast kemana-mana. Seolah-olah dia dilaporin. Padahal uang di dia. Waktu itu Dennis Sumargo membuat podcast, memasang iklan. Simbang lah seikhlasnya Kan seikhlasnya, donasi Itu uang sudah menjadi haknya Agus Ada tuh iklan simbang Ada Yang apa sih yang super thanks gitu Enggak juga Maksudnya ada link gitu Enggak, ditaruh doang di podcastnya dia Iya berarti link kan? Nggak ada link, cuma ini nomor rekeningnya Agus Ini tinggal pilih Mau ke rekeningnya Agus atau ke rekeningnya Yayasan Nah sekarang kita minta Di audit, uang yang masuk Prioritas tersebut Kemana uangnya Agus di rekening Lopi Aduh Ini kenapa jadi ribet gini sih masalahnya? Masalahnya gampang. Kita udah capek kerja semua. Uang di dia, kita keluar uang. Ngapain? Manfaat buat saya apa? Nggak ada kan? Kalau mereka hatinya lembut dikit, memang tujuan untuk kemanusiaan selesai masalahnya. Jadi uang itu nggak tekore, nggak diapa-apain. Jadi uangnya itu sekarang ada di mana? Ada di rekening yayasan peduli kemanusiaan NOPI. Ada di situ? Ada di situ. Yaudah tinggal dikeluarin duitnya. Harusnya, harusnya dibalikin. kalau dia balikin ke Agus, ya gak apa-apa kan kayak kita menyerahkan, silahkan Agus, kamu mau pakai apa, mau pakai ngasih keluargamu, karena itu tujuannya buat Agus kalau menurut dia bawa kamu pakai main judi, kamu pakai judi online kamu pakai narkoba, ya berdosa lu kalau menurut dia bawa uangnya masuk masuk ke dami yayasan itu kan banyak Pak, bukan hanya uang Agus doang. Sekarang Agus misalnya habisin? Nggak juga. Ini kan Agusnya tidak ada menggunakan uang yayasan. Bukan. Maksud gue kan misalnya nih gue punya yayasan. Oke, ini untuk nyumbang Agus. Tapi kan ada orang bukan nyumbang Agus, nyumbang yayasannya gitu. Kan jadi nyampur duitnya, Bos. Itu kelemahan daripada yayasan NOPI. Iya kan, bener dong. Jadi nyampur duitnya dong. Ya tapi dia hanya membuka, ya kan di sumbangan itu ada buat Agus. Ternyata orang nulis gitu. Nah si NOPI ini udah ngasih duit belum ke Agus? Awalnya sih ada perangasi 23 juta dari yayasan, dari hasil donasi 3 hari. Tapi habis itu nggak ada lagi. Dan lu tahu uang yang terkumpul berapa nggak? Di rekening Agus kurang lebih 1,4 miliar. Di Agus? Di Agus. Di Novi kita nggak tahu. Kita nggak tahu di NOPI. Berarti rekening Agus ada 1,4 miliar. Di rekening NOPI sekarang. Hah? Di rekeningnya pindah, ditarik sama dia. Agus nggak pegang uang apa-apa. Tadi katanya lu di rekeningnya Agus. Kan maksudnya. Gue nih sumpah, gue nggak ngerti apa-apa serius. Denny. Buka. Ini Agus, ini orangnya. Iya. Dia mau operasi. Nomor rekeningnya nih. Iya, ini nomor rekeningnya. Udah ada 1,4 miliar. Sebelum. Ini nomor rekeningnya NOPI. Yayasan. Silahkan. Menyumbang langsung, boleh. Ini langsung. Ini ke sini nih. Masuklah ke Agus. 1,4 miliar. Sudah. Udah dong. Ya udah, harusnya buat Agus kan. Iya, terus? sama Novi takut-takutin apa? ini uang yayasan segala macam, nanti kamu laporin di dinas sosial kamu nanti ini pertanggung jawaban saya bisa dituntut diambil? ya dibawa ke bank hanya untuk print mutasi, tapi ternyata mutasi transfer ke rekeningnya yayasan, 1 miliar minta lagi yang 300 sudah semua udah sama mereka itu salah kita apa? Salah lu, handphone lu bunyi-bunyi mulu tadi. Oh iya, tadi kan lihat gambar. Sorry, sorry. Iya, jadi oke berarti uangnya sekarang ada di NOPI gitu ya maksudnya ya? Uang ada utuh di NOPI. uang yang digosipin bagi-bagi warisan itu ada sama nobis yang katanya bagi-bagi warisan itu gak ada gak ada dia hanya menganggap itu seolah-olah seperti harta warisan apa sih dia kan sudah datang ke Jakarta e-Center cuman kan tidak mungkin langsung ada waktunya, tapi kan banyak apa yang diobati mulai dari pesikis Dokter kejiwaan, dokter kulit, dia kan kena TBC juga, kena paru. Bro, kalau benar kata lu gini, berarti lupain Dan Sudu ya, kalau benar kata lu gini, berarti Novi-nya bisa ditangkep dong? Ya kalau menurut saya, kalau unsurnya terpenuhnya dia bisa kena gitu. Karena dia menguasai uangnya Agus. Beda kan? Lain halnya kalau misalnya uang itu masuk ke rekening dia, kemudian dia serahkan, kemudian... Tapi saya yakin uang itu memang NOPI itu memang untuk peruntukan buat Agus semua. Kalau berobatnya habis 100 juta, sisanya Agus bisa ke modal usaha. Karena nggak jadi masalah karena uangnya sudah ke Agus dulu ya. Iya ke Agus. Iya kan. Anggap aja masuk ke NOPI-nya kita lupakan berapa, tapi uang yang masuk ke Agus sudah 1,4 miliar gitu kan. Setidaknya uang itu sudah miliknya Agus gitu. Sudah punya Agus. Apakah boleh orang menyumbang langsung ke rekening pribadi secara hukum? Kan boleh, kayak pengemis dikasih kan? Jangan pengemis. Kalau pengemis kan gak ada transaksi bank. Yang penting jangan lebih 2 juta. Boleh. Kalau lebih 2 juta, pejabat gak boleh. Tapi kalau orang normal boleh. Kalau Agus kan dia sakit, dia buta. Faktualnya dia buta. Jadi ada alasan? Ada alasan, kecuali dia buta fiktif. Ya itu penipuan maksudnya. Kalau ini kan buta ada. Berarti boleh ya orang nyumbang ke rekening pribadi itu boleh? Boleh. Kan dia nggak minta, dia nggak menghimbau orang. Justru Densu yang minta, tolong supaya kita bantu kan. Kayak Bang Deddy, kita bantu Agus. ini pilih langsung ya, gak usah kata kering saya gak, gak, gue gak gak contoh jangan gue, Densu aja udah ya Densu gue gak tau, gue gak ikutan gue takut jadi 100 miliar jadi tuntutan ekonomi sekarang udah sampai mana? kan lo sibuknya ngurusin Densu, bukan ngurusin dia iya, sebenarnya Densu ini juga masalahnya kok jadi panjang gitu terus dia selalu ngomong tuh pembenaran selalu pasti nyerang-nyerang terus, gak berhenti-berhenti gitu padahal kan gampang, namanya Deddy Kobuser itu ngelawan parhat itu gak dengan otak ya kalau anggap topi langsung begini gitu kalau makin saya kalau kadang-kadang kalau bicara dengan mantanku itu loh lu makin galak, gue kalah, tapi Kita lebih lembut, kita makin lembut kan namanya manusia. Iya kalau waktu itu gue ribut-ributan sama dia, kalau ketemu yaudah gue pelukan aja. Tapi jurus-jurusnya Retsu ya, dia makin kita lembut, kita dihajar gitu. Nggak ada sedikit pun. Saya kalau ada orang Angkatopia itu, saya pikir, oh ini orang bukan cari gara-gara atau cari parat abas, dia mau cari masalah hukum nih. Cari masalah hukum apa cari konten? Ya dia kan gak penting, parah anak orang besar, kita orang kecil kan gak ada kaitan. Ngelayan kompor-kompor itu aja gak penting gitu. Ini persoalan kan di mulut. Lu dirugikan gak sih bro? Saya? Ya dirugikan lah. Yang ngatain-ngatain lu jadi banyak gak? Gak ada juga yang berani, takut dilaporin lagi. Gok, blok. Coba aja ngomong tai, kan? Betul gak? Enggak, maksudnya yang ngatain lu, wah pengecut nih. Pokoknya semua yang bermasalah, terutama yang sengaja-sengaja kayak beberapa orang itu, kita laporin. Bukan kalau ada netizen ngomong gitu. Maksudnya lu pasti kena dong dari netizen dong. Hampir semua yang... Terkait ini banyak akun-akun kuncian. Oh bodong-bodong. Akun-akun bodong-bodongan yang dipelihara oleh oknum-oknum yayasan yang saya lihat. Oh ini sampai ke yayasan lagi? Ya pastilah karena masa hujatannya sama semua? Masa nggak ada yang punya empati sama Agus? Bukan orang buta. Hanya aja Denny Darko ya. Itu bagus. Komentarnya bagus dia. Di biang terlepas bagi bagaimanapun, Agus ini adalah korban kriminal dan lagi bermasalah. Dokter aja bilang, kita aja yang normal. Giniin aja mata kita. Satu tiga menit panas. Kita tutup mata juga 5 menit tidak dibawa-bawa panas gitu. Makanya mata itu sensitif. Dia bisa menghalau panas, membuat dingin segala macam. Agus ini yang dari normal tiba-tiba tertutup. Muta karena cairan asam sulfat kimia itu yang membuat sekarang itu mau dioperasi itu adalah mengeluarkan cairan kimianya. Dia tuh bisa gak sih dioperasi sembuh sebenarnya? Gak bisa lagi. Lalu ngapain dioperasi? Ya kemarin alasannya Nopi untuk membuat kulopak mata. Kelopak mata supaya pasang bola mata palsu. Sedangkan kemarin yang bulat matanya itu sudah hancur. Sudah rusak. Nggak mungkin. Kalau ganti kornea mata aja kan bisa tuh ditempelin mata palsu. Ini nggak bisa karena cairan di sini sudah kasar, keras. Mau dipindahkan dagingnya untuk nutup nggak. Saya bilang, dok, kalau gitu operasi aja tutup matanya aja. Tertutup gitu. Tinggal... air mata bisa gak keluar takutnya dia nangisnya air mata gak keluar-keluar malah bahaya juga oke berarti kan bro sebenernya lu harusnya fokusnya ke Novi bro siapa? lu saya fokusnya ke Novi tapi cara teman-teman semua untuk menghambat kita ya dihambat terus dengan cara-cara nyerang kita terutama yang ibu-ibu yang jualan-jualan online itu jualan-jualan yang cari-cari makan dari GIF-GIF itu gitu lah, nyerang-nyerang kita terus, nyerang Agus gak maksud gue upakan Densu urusin Agus gitu sampai tadi malam, sampai jam 10 malam saya masih ngurus Agus masih di rumah sakit dari jam 4 sore oke, oke jadi kadang-kadang aku berpikir keluarga saya sakit aja, saya gak tungguin di rumah sakit ini Agus ya ke rumah sakit, karena gak ada lagi yang urus Nggak ada yang urus, yang bisa berkomunikasi dengan dokter. Kalau biar dia nggak antri itu saya gitu. Sehingga saya bilang, Pak dokter, Bu dokter tolonglah dibantu nih. Karena ini agak berbeda nih pasien kita, dia udah mau bunuh diri. Berobat aja antri. Dia sudah syukur. Akhirnya mereka mengerti. Kalau dia menganggap saya pahlawan, saya anggap kalian pahlawan. Mulai klinik servis, mulai suster, staf di dokter itu, saya anggap kalian pahlawan kita. Apa? Pahlawan. Kalian pahlawan. Makanya waktu itu tim gua kan ngomong, kita mau gak nih undang Agus, Nopi, yang lain? Ribet! Iya kan? Ribet! Ini mulai kayak Dewi Persik nih. Dewi Persik itu kita wawancara, baik-baik di summer. Begitu Agus pulang dijelek-jelekin dia. Aduh, mudah-mudahan emang Deddy ntar pulang. Kapan gua ngejelek-jelekin Agus? Mudah-mudahan. Pernah. Gua bilang, ribet gak usah undang dua-duanya. Kita undang buta berkarya. Si siapa? Dino. Dino Chow, Dino Chow Gue ngundang orang buta Pemain skateboard Iya hebat ya. Gokil. Saya pengalaman orang buta itu ada yang bisa hafal Quran. Iya makanya. Ada yang bisa musik. Itu kan biasa. Lu kalau ketemu Densu, lu mau ngomong apa ya? Aku? Ya diam-diam aja. Apain, so ramah juga nanti. Salah lagi. Salah lagi ya. Saya pikir jaga sikap aja. Kali aja dia. Main tangkis-tangkisan ya bisa jadi sih. Oke. Ini pertanyaan gue ya. Karena di tadi lu nggak jawab, Bro. Ini mau sampai mana? Den Suni. Ya nggak tahu. Kan udah minta maaf. Saya nggak pernah minta maaf masa ya. Bu, kan di klarifikasi dia udah minta maaf kalau dia menyindir apa segala gini-gini. Saya belum lihat videonya. kan Densu gak pernah kepada Pak Ratabas dia hanya minta maaf, gak tau sama minta maaf sama siapa terus dia minta maaf sama orang Bugis, orang Makassar saya gak tau juga, saya gak dengar yang menafsirkan itu Bugis, Makassar kan orang-orang tersebut gitu kalau saya lihat sih, kalau sebagai pengecarian netral ya, sebenarnya bukan menyangkut ucapan, mungkin tata cara aja, arogansi aja ini masuknya tipiring gak sih? Itu termasuk ancaman hukuman 5 tahun penjara juga. Menyangkut suku, etnis, dan penyebaran permusuhan. Ujaran permusuhan. Ujaran permusuhan. Sebenarnya hal kecil aja yang dianggap sepele gitu. Kan pernah saya alami dulu waktu dengan Ahmad Dhani dulu. Hanya kalimat kata ayah bodoh. Ayah bodoh doang satu kalimat. Padahal perbandingannya anaknya Dhani nabrak 7 orang meninggal gitu. Masa gue bilang bodoh gak boleh? Masa gue harus dihukum gitu? Tapi kan lu gak hukum. Ya, tapi kan proses hukum. Proses hukum itu kan lama gitu. Kalau lebih bagus saya damai bayar 1 miliar daripada saya jalani proses hukum yang panjang gitu. Kita belum bayar tim, lawyer, segala macam. Ribet ya? Sejak saat itu sebenarnya saya nggak mau bermasalah sama orang. Nah jadi, tapi ketika orang mau hadapi masalah saya, saya lawan terus. Oh perkara aja yang jelas-jelas mengorbankan tujuh nyawa bisa kita dihukum, kok kira-kira seperti itu. Belum sanksi sosial, belum nyemusuhin. Kemarin gue ngobrol sama Pak Mahfud. Pak Mahfud bilang hukum. bisa dibeli katanya gitu ya sebenarnya bukan bisa dibeli sih kalau menurut saya itu bisa diatur aku mau cari, kalau cari hakim yang mengerti agama Jadi polisi yang mengerti agama, rindu surga, takut neraka. Jadi harus cari yang tepat. Kemudian penjara itu bukan salah seutama. Harus ada solusi, bukan polisi. Solusi, bukan polisi. Kemudian mengutamakan perdamaian. Jika ada di antara kalian yang ribut, ada yang mendamaikannya. Kenapa nggak? Itu jalur yang utempuh. Tapi sebelum mencapai ke sana, harus ada mencegah. Jaga mulut, gitu. Baru proses mediasi. Ya maksudnya, kalau kita nggak menjaga mulut kita pasti nggak biasa. Saya kan ributnya gara-gara Denny bilang, tai doang. Coba dia bilang, bukan tai. Coba bilang misalnya Pak Rad Abbas keren. Gak mungkin saya marah Ya orang bego ya tau Kalau gitu gak mungkin marah bos Kita gak nyaman gitu Udah berani udah ngomong Ya coba aja hina saya Bisa gak itu bercanda Maksud gue gini kayak tadi kan di awal Awal podcast juga gue bilang, Farhat Abbas, tae. Terus gue ketawa-ketawa, lu ketawa-ketawa. Gue dengar terbalik, gue bilang tae, it. Tapi kan kayak gitu. Tadi kan maksudnya bercanda. Bisa nggak bercanda? Misalnya nih, gue lagi ngobrol sama lu nih. Kayak tadi, ah bego lu. Itu kan bercanda bro, kalau gue ngomong gitu sama lu. Buktinya kan waktu Danny ke rumah saya, kan saya tidak lakukan pemukulan. Ketika saya tahu dia bilang tae itu great. Oke. Oke. Cuman akhirnya belakangan saya dengar dia bilang, ya gue bilang itu karena gue kesel sama Parhat loh. Kok dirubah gitu? Berani banget lu bilang entah itu tai kan? Berarti ini kasusnya setelah dia pulang. Setelah dia pulang. Lu kesel. Dengan proses sebelum dia datang. Cara persekusinya itulah begitu yang kita lihat. dia menggunakan cara-cara kamera yang banyak keberatan kayak sahabat saya Ais, keberatan dia dilihat sama anak-anaknya kenapa gak lu stop aja sih? eh stop dulu kameranya saya di dalam ketemu, saya gak ketemu di luar enggak kan lu ketemu di dalam, ada kamera kan? ya ada kamera, waktu saya salaman, saya pikir kan dia sudah terima salaman jadi saya pikir gak akan ada masalah oh berarti akan ngomong baik-baik, yaudah direkam-rekam aja tapi ternyata aksinya lain Aksi kesombongan yang saya lihat, itu aja bedanya. Oke, Densu tuh minta maaf kepada komunitas Bugis dan Makassar. Katanya ucapan cabut pedangmu itu khusus buat Farhad. Bukan buat... Teman-teman Bugis dan Makassar yang lain Nah kalau ada teman Bugis dan Makassar yang namanya Farhat Ikut nih Ini yang berotak nih Kan katanya khusus buat Farhat Farhat yang mana nih Iya kan namanya Farhat Farhad kayaknya bukan cuma satu kan. Karena Farhad sama dia itu sama-sama Bugis dan Makassar. Nah pertanyaan gue. Apakah orang-orang Bugis dan Makassar itu kalau ribut langsung begitu cabut pedang? Gitu. Eee.. Nggak juga. Mungkin yang rata-rata yang nggak sekolah. Yang.. Nanti omongan lu kenang kan nih? Lu mengatakan.. Bukan. Jaman sekarang ini. Jaman sekarang ini. Jaman sekarang? Iya. Mungkin yang nggak sekolah atau kriminal. Mungkin begitu. Tapi sudah jarang gitu. Nah sekarang kita ngomong, tai aja bisa dipindahkan kok. Apalagi ngomong pisau, padang, badi. Itu kan kalimat beda. Ini bicara Indonesia loh. Aku bukan jawa, bukan sumber. Sumatera bukan Sulawesi, bukan Papua, Bali maupun Nusa Tenggara, tapi aku Indonesia. Nggak bisa lagi bilang Makassar, Makassar. Nggak bisa. Makassar itu tidak kasar. Makassar itu makasih atau makasir. Kalau nggak nyenraktir ya dia ngucapin terima kasih kan. Lu ngarang ya? Ngarang. Gue hampir percaya lagi. Gue percaya tapi kayak nyemboh. Bukan orang Makassar tapi orang Makassar. Oh ya, dia nyamboh. Jangan bobot kesukuan dan daerah Iya Kalau melawan penjajah oke Jangan japa yang selebes Yang Sumatera Tapi berbangsa satu Tanah air satu Tanah air Indonesia Kalau ini lain Nah sekarang ketika dia kena masalah, oh ini Farhad. Ya kamu menyebutkan satu untuk keseluruhan, bukan menyukur individual Farhad. Nggak bisa. Makanya yang kamu sebut itu kan Bugis. Bugis itu kan bangsa. Makassar itu bangsa. Kita bilang suku ya. Tapi kan kalau sudah menyangkut ke daerahnya itu kan biasa-biasa aja. Karena antara Bugis dengan Makassar tidak bisa dipisah atau dipecah belah. Bugis masyarakat setelah Raja Mandar, itu mereka satu kesatuan Jadi ketika mereka ketemu di luar Orang membunuh-bunuhan, saya orang Bugis Oh terbalik, kamu saudara saya Saya mah kasar kok Bugis, ini pedangmu, ini siri, gak begitu Kecuali melawan penjajah Kecuali melawan penjajah Eh lu ada cina nya gak sih? Saya? Saya Cina asli. Cina? Serius? Nah kalau gitu, eh lu Cina, gue Cina. Cina bentar. Lu Cina, gue Cina. Nggak usah cabut pedang, kita tawar-tawaran lagi. Daga. Cina dagang. Cina dagang. Cina takalar ya? Cina-cina ponto. Enggak, gue nyokap gue. Nenek gue dari Cina asli. Tapi bapak gue pribumi. Ya mungkin kan orang Jawa katanya kan turunan. dari Yunan Selatan iya, tapi nyokap gue kalau keluarganya beneran dari Cina, itu pendatang yang zaman dulu naik kapal itu katanya yang jelas kalau orang Indonesia melihat orang Cina mukanya sama semua orang Arab mukanya sama semua orang India mukanya sama semua orang Cina juga melihat orang Indonesia mukanya sama semua iya sih bener sih ya sama, tapi ternyata berbeda gitu aku sering dulu aku dipanggil Cina lho, lengko waktu kecil tapi lu di Cina nya gak serius? yang mungkin turunan gue ada Cina, Thailand mungkin makanya orang Bugis kan, Bugis itu kan turunannya Thailand Ambon Arab karena sipit lu sipit Chinese iya semenjak gue masuk studio ini jadi Chinese kena lampu, sipitnya sipit Chinese loh gue pikir Vara tuh ada Chinese nya, tapi kayaknya nyampur deh ya gue tau juga banyak yang Chinese juga katanya sih kalau Bugis itu ada turunan dari Thailand nya Thailand mungkin Chinese kan Kalau ibu saya Dia syaripah dari Temilahan Riau Ayah saya Bugis Sinjai Boneh Tapi tinggalnya di Kolaka Pakai nenek saya dulu Bro gue mau belajar sama lu nih Jadi sebenernya kita tuh gak boleh gitu Ngomongin marga tuh gak boleh Iya. Gak boleh? Kalau itu kan identitas. Bahwa mungkin klan ini mungkin tidak. Kalau orang Batak itu kan boru ini, boru ini gitu. Ada yang tua atau ada saudara paribas. Kalau Sulawesi itu dulu lebih jenjuk ke patriarkat-matriarkat Dia ke, kayak Padang kan matri, Sulawesi patri Matriarki-patriarki Iya, itu ke Bapak An Patrilineal Matrilineal Matrilineal Kalau matre Itu Lu orang apa? Gaul Batak mau bye-bye. Ya matre sama Cina. Cina kan gak masuk suku Indonesia kan. Boleh dong. Gak bisa dilaporin dong. Ya makanya namanya Indonesia. Itu kan Indo itu kan percampuran kan. Iya bener-bener. Indo itu percampuran Cina, Indo, Ambon, Sumatera, Nusantara, Bineka, Tunggal Ika. Iya, iya. Maksudnya saya bukan Jawa, bukan Cina, bukan Arab, bukan Papua, tapi aku Indonesia. Kan pernah kita di sini. Aku Indonesia. Aing Indonesia. Abdi Indonesia. Iya bener, bener. Jadi yang lu laporin ke Densu itu apa? Ujaran kebencian? Ya penyebaran rasa permusuhan. Penyebaran rasa permusuhan? Ya itu aja sementara. Karena saya anggap... Nggak ada yang pribadinya? Gak hanya umum Bukannya delik itu harus pribadi ya? Ya saya termasuk Yang dirugikan Kalau kemarin yang dicabut itu Itu hanya sebagai pelapor Dia gak bisa mencabut Ini bukan delik umum. Eh delik biasa, aduan. Tapi delik umum. Jadi nggak bisa DM cabut aja. Nanti ketika polisi mengatakan ini tidak muni unsur, atau mungkin kita di restoratif justice, ya itu bisa-bisa saja terjadi. Karena namanya juga... polisi punya untuk mencegah jangan sampai terjadi itu kan bisa jadi deponir siapa tau perkara ini lebih banyak mudaratnya dibanding manfaatnya, tapi yang jelas memang ada peristiwa ungkapan kalimat itu, sehingga polisi menerima makanya diterima kalau menurut lu kira-kira Densu ini akan minta maaf baik-baik gitu gak ke lu menurut lu? kalau minta maaf sama suku apa semua dia udah lakukan sih kalau sama saya kan dia udah bilang dia... Gampang minta maaf itu Cuman masih keras juga gitu Ya mungkin tipe karakternya aja ya mungkin Dia masih berpikir tai itu hebat Ya saya gak tau gitu Mungkin di otaknya itu tai itu hebat Kalau saya di pikiran saya Orang bilang kalau dikatakan tai itu kotoran Itu aja sebenarnya Hmm gitu Kalau gitu, nggak bukan. Berarti kalau gitu, kalau kita bicara, apapun bisa diperkarakan ya. Ya selama tidak melanggar undang-undang, tidak melanggar kesusilaan. Bukan bro, maksudnya bukankah harus ada intensinya? Maksudnya? Maksudnya harus ada maksud dan tujuannya. Kan maksud dan tujuan susah bro. Nggak bisa. Itu kan kalau kalimat ini, kalau kalimat ini, Menyangkut kata. Ingat ya, karena kata, karena lidah, hati terluka. Bisa melukai orang. Lidah kan tak bisa niat maksudnya. Kalau bicara tentang denotasi-konotasi, misalnya Bang Deddy ini... panjang tangan, memang panjang tangannya tapi kalau konotasinya pencuri Pak tapi kan maksud gue bukan, maksud gue kan kayak dulu kalau kita bercanda-canda, kan kita pernah bercanda-bercanda, ah bego lu ah gitu oh lain, ini aku berjuang untuk membela Agus, sedangkan dia mengumpulin dana, ketika kita bernarasi, berkomunikasi tiba-tiba, taiiii gitu kan, itu kan artinya harus ada intensinya dong ya kalau menurut saya itu niat yang dibelokkan ya ada tujuannya bukan bercanda gitu kan intinya kan ya Karena dia mau belok-belokin aja Kalau saya Kalau saya dihajar, saya hajar Kalau hajar itu hukum jamin rakyat Tapi itu kalimat dibolehkan Ketika kamu datang ke rumah saya Kamu membuat keonaran, kamu hina saya Kamu saya hajar, itu boleh Kecuali dengan Aku ke rumahmu, aku hajar kamu, aku mengancam Lu ngomong? Lu ngomong. Nggak ada. Lu ngomong apa? Saya nggak mau. Ngapain saya ke rumah dia? Kalau dia terbalik, aku ke rumahmu. Kamu hajar saya. Yang lu ngomong hajar apa pada saat apa? Ya kalau kamu berani mempermalukan saya, menghina saya dengan kata-kata kasar, atau kamu datang ke rumah saya satu langkah pun. Saya hajar. saya hajar. Masuk ke rumah saya. Memangnya saya bilang, berani ke rumah saya, tangan kiri ambulan, tangan kanan kuburan. Ya kan? Itu nggak termasuk ini? Kalau saya diserang. Bukan saya bilang, saya ke rumah kamu nanti tangan kiri ambulan, tangan kanan. Keburan. Itu saya salah. Dia juga sepinggak salah, saya ke rumah kamu. Tapi kamu pukul saya. Itu ngejek. Ngejek beneran. Tapi kan lu tau lu gak bakal pukul dia. Lu bilang hajar-hajar juga lu tau lu gak bakal mukul Lu mukul kan lu salah kan Lu kan orang hukum bro Kira-kira kalau kita dipukul itu kalau kita dipukul memela diri Oh iya Iya kan? Iya harus ada orang mukul dulu dong bro Dia bayar juga saya 100 juta mukul dia gak mungkin kita pukul kan Iya Betul gak kira-kira? Iya lah gak mungkin lah ngapain lah Bisa dua-dua masuk penjara satu menyuruh memukul satu memukul kan Dulu Siapa ya? Juppe Eribut Juppe sama Depe inget ya? Iya, dua-dua masuk penjara Gara-gara pukul-pukulan kan? Iya, Juppe sama Depe Kalau pukul-pukulan itu bos, yang salah yang mukul duluan atau kalau kok JUPDP masuk penjara kan yang salah siapa duluan? Itu perkehalian, tergantung korban aja. Kalau misalnya si, misalnya saya dengan Bang Deddy mukul ya. Saya mukul tapi gak luka, gak kena apa-apa gitu. Tapi saya luka yang bisa membuat, yang dirugikan dengan luka itu yang bisa melaporkan. Dekan lu mukul duluan. Ya tapi kan gak luka, gak ada bekas. Ngeribet banget dong kalau gitu. Ya itu aja resikonya. Karena kalau memukul kan pasti terluka. Pasti ada memar, pisum. Nah sekarang kalau saya mukul gak ada pisum, gak ada apa-apa. Saya pukul dari jauh gitu mamanya, gak kena kan. Kalau bersentuhan fisik ya pasti kena. Kalau ada videonya? Ya dua-dua. Dua-duanya kena? Harus menghindar resiko, lari. Kalau maling? Ya tembak mati, tetap diproses. Tapi ada yang meringankan. Bisa bebas. Oper mah namanya. Dalam keadaan terpaksa, bisa membela diri. Berarti harus dilihat. Ya termasuk kalau misalnya di lautan tiba-tiba ada satu pelampung, dua orang. Siapa yang mati kan ditembak satu, mati. Untuk dia menguasai juga. Bukan kejahatan juga. Daripada mati dua-dua kan? Baru tahu. Ya hukum begitu. Jadi sebaiknya hindari kekerasan. Hindari pukul-memukul gitu. Itu udah zaman dulu, zaman-zaman ring aja. Apa sekarang artis-artis banyak naik ring pukul-pukul ya? Iya. Kalau dia atlet, profesional gitu kan. Kalau sensasional ya kayak Mas Deddy kan pernah ngajak Tinju saya Tapi anaknya jago Tinju tuh, saya kalau Tinju sama anaknya Deddy kebuser kita bisa kalah Jadi itu yang Menjadi kebuser Dia untuk menghajar masa lalu ya Dengan saingannya dia Gunakan anaknya yang jago untuk menghajar semua Pakai otot Pakai otot Bro, tapi pertanyaan terakhir ya bro ya Maksudnya dengan kasus lu sama Densu ini Untuk karir lu bagus gak sebenernya? Ya kalau karir itu namanya kita ini kan Bicara ini kan pelawan gitu Tapi kan Sudut pandang orang melihat kan, mungkin saya pengecut tapi saya dewasa atau mengerti hukum. Kalau bentuk karya itu resikilah gitu. Karena kita juga sudah makan sebelum mengenal Densu kan. Densu juga belum sudah makan, nggak bisa rusak juga gara-gara kita. Ya namanya, hanya saya berdoa ya mudah-mudahan bisa terangkat. Karena niat kita tuh lu sebaik. Dari awal membela Agus itu bukan untuk menjatuhkan atau memenjarakan Densu. Ya kecuali dia mau damai, saya gak mau ya boleh. Ini kan tidak. Densu bilang Novi gak mau. Itu doang. Kalau saya mau banget damai, Agus damai, selesai. Jangan pernah berpikir Densu bisa damai juga kalau dia gak pernah. Kan awal perkara ini Agus. Iya makanya. Iya masa tiba-tiba jadi Densu. Ngapain kita ganggu Densu? Saya gak mau ganggu Densu kok. Tapi sebelum ini, sebelum ini lu tuh kenal Densu gak sih? Gak kenal. Gak kenal? Udah begitu kenal. Hanya ditelepon aja. Telepon tuh ramah. Nol, nol. Maksud gue sebelum kasus ini berapa tahun yang lalu. Enggak, enggak kenal. Memang gak kenal. Gak pernah kenal. Dan sebelum pernah ketemu dia juga. Belum pernah juga? Belum pernah. Oh. Oke, oke. Berarti kedekatannya pun belum pernah ada. Gak ada. Gak ada. Cuma dia juga gak liat lawan sih gitu. Kalau ibu saya, kalau semut aja juga jangan diinjak. bisa menggigit kan kira-kira kalau dia lihat gue udah besar banget kayak gajah gitu dia masih mau injak kita kan kira-kira begitu usah liat, sama Allah Ta'ala jadi kebesar berotak, tidak aja berotot tapi kita doakannya semoga semuanya cepat baik ya dan mungkin ending-endingnya konsentrasi lagi ke masalah Agus gitu ya bro ya harus gitu maksudnya daripada rame buang-buang waktu akhirnya Agusnya, gue takutnya akhirnya masalah Agusnya ini dilupakan gitu loh nggak, pesan buat Den slow-slow aja hadapi kita itu dengan Cara, kalau dia rendah kita lebih rendah kok. Ya, ya, ya. Supaya, yaudah yang penting Agus aja dilupakan, santai, baik-baik semuanya gitu ya. Tujuan saya baik. Dia lebih hebat dari saya. Bisa ngumpulin uang 1,3 miliar. Saya dianggap memperapurah rendah kan, tapi saya yang urus. Harusnya dia tegur tuh, eh uangnya Agus kok diurus sama Parhat, sama Krishna. Ini malah kita diejek-ejek terus. Dibilang gara-gara kisru Parhat, Parhat harus mundur. Nopi dengan damai, dia nggak lihat. Dia hanya mau membuat kita tidak sempurna gitu. Dia nggak melihat apa yang kita lakukan ini untuk menuju kesempurnaan. Nah itu yang saya kesel gitu kan. Berarti untuk berian Agus aja udah keluar duit juga dong? Ya pasti. Artinya kalau biaya kan tidak banyak yang kita keluar. Karena Agus kan tidak banyak keluar biaya. Kemarin kan baru sumbangan dari teman Krisnya itu kurang lebih 50 juta. Ongkos operasional kan saya cek cuma 44 juta. Hai tinggal tadi Agus memang udah mau pulang kampung dia udah mau pulang aja ya saya bilang Nanti kita pertimbangkanlah. Tujuan kita sih ingin mengobati mata mungkus. Bukan nyuruh kau pulang kampung. Jangan patah semangat dengan uang 1,3 miliar itu. Insya Allah nanti pasti lebih dari rezeki kamu. Itu aja. Amin lah. Amin. Amin. Yaudah mudah-mudahan beres ya. Capek sih sebenarnya masalah begini ya. Nggak perlu ada masalah begini lah. Apa capek? Cepet? Dedy Kewuset mau nyumbang cepet juta ya? Capek, capek. Cepet-capek. Nggak, terus umbang ikut lagi, salah lagi. Pusing gua. Kita nggak ada buka donasi lagi, nggak ada minta-minta. uang lagi. Sudah cukup. Tapi uang yang haknya Agus harus kembali ke Agus. Jangan buat menderita. Jangan diejek-ejek. Ini uang dikembalikan orang, dikasih orang. Jangan jahat. uangnya orang-orang Agus bukan sukarela, dipaksa dia kembalikan itu oke, bro thank you ya thank you udah dateng ya mudah-mudahan sehat terus dan mudah-mudahan siapapun yang benar nanti Agus atau apa uangnya bisa kembali ke orang yang baik dan benar dan katanya udah gak bisa sembuh lagi ya gue bener ya, gue liat video kemaren gue pikir lah, ini gue jijat bisa liat lagi iya biar Agus gak ada cahaya di mata biar ada cahaya di hati amin, luar biasa

Lo mau hajar gue ya? Serlok, digituin saya. Ya nggak ada lagi istilah kita sebagai pengecara. Eh jangan dong, jangan nggak mungkin. Ya dia minta serlok, saya serlok.

Eh ternyata datang beneran. Gitu. Gitu nggak?

Apakah orang-orang Bugis dan Makassar itu kalau ribut, langsung begitu? Cabut pedang? Nggak juga.

Mungkin yang rata-rata yang nggak sekolah. Dan jujur aja, Dien itu pro saya. Bahwa dia curiga sama Novi. 5, 4, 3. Farhad Abbas Halo Tai Tai itu dibalik, kalau disini terbalik aku denger ya Jadi eat, jadi makan Oh iya iya iya Kalau di langsung Jangan sama-sama sih gue ya, bercanda ini bercanda Kalau teman-teman yang lain panggil aku tai Kan panggil gak gara-gara itu Tapi, bentar Jadi, Denny Sumargo Harus di penjara Ya, sebenarnya penjara itu alternatif terakhir.

Saya harus dapat pelajaran aja. Pelajaran itu apa? Kalau bukan penjara itu apa? Ya, kalau tujuan dia menghampiri rumah saya itu kan hanya untuk sanksi sosial buat saya. Seolah-olah dia...

Berani, dia hebat Kita pengecut kan Kira-kira seperti itu Padahal Kalau cara pandang saya kan memuliakan orang Kan kita lebih mulia Kalau pandang dia kan Dia yang mulai Ketika dia dimuliakan, dia anggap dia hebat dan orang kecil. Jadi simple. Dia membesarkan orang, dia semakin besar dia mengecilkan orang, dia semakin kecil. Sehingga saya awalnya berpikir, oh seperti biasa gitu. Tapi saya nggak nyangka.

Dia makin kita rendah dia makin berani dan ujungnya keluar. Bukan, maksud gue gini bro, kan dia udah nyamperin ke rumah nih. Kenapa nggak? Terus selesai di situ gitu.

Ya harusnya selesai di situ. Tapi peran besoknya berbeda gitu. Bahkan minta dia tolong supaya saya mundur jadi pengecar Agus pokoknya jelek-jelekin kita, terbalik gitu bahkan korempak dengan Mopi, kemudian podcast menyerahkan bantuan dan lain sebagainya, ujungnya sih ngolok-ngolok deh, nah bukannya pada saat ada di rumah lu itu terus lu bilang, tapi gue kalau gak salah, gue denger lu bilang, tapi saya boleh dong menggunakan hukum lu bilang gitu juga, iya jadi gini Saya nggak melihat di rumah itu selesai.

Oh lu nggak lihat itu selesai? Karena ketika dia nanya apa itu hajar, saya bilang hukum jamin rakyat. Dia langsung berdiri, ditahan untuk salaman nggak mau.

Tapi hajar apa? Hajar kan saya ketua LSM hajar, hukum jamin rakyat. Lu tuh ketua LSM hajar.

Iya hukum jamin rakyat. Ya memang kalau LSM hajar, itu kan hajar kan. Kalau pukul? Pukul tuh pembelak kaum lemah, PKL. PKL?

Singkat pukul. PKL bukan yang ini. Pedagang kaki lima.

Pedagang kaki lima. Ada lagi satu. Ini kerja apa?

Pembela kaum lemah. Bukan. Pekerja lapangan. Pekerja. Pekerja.

Kerja. Udah lah gitu lah. Ada pekerja. PKL itu pekerja.

Bukan. Coba cari PKL apa artinya. Tapi masa lu itu. Bukannya pukul. Lu mau pukul Denny.

Enggak. Kita gak ada bilang pukul. Hajar itu kan hanya hajar. Jadi waktu itu. Dia kan ngejek Taye.

Kemudian. Dia menafsirkan bahwa Tae itu bahasa Korea, great, berarti hebat. emang Thai bahasa koreanya hebat? iya oh iya?

iya kata iya tapi menurut saya sih itu cari-cari aja gitu kalau lu cari-cari aja pukul ya lu nyari-nyari aja bro enggak maksudnya tapi memang kita selalu begitu pembela kaum lemah itu rekam jejaknya memang kita pukul dengan hajar ada tuh rekam jejaknya? ada rekam jejaknya oh ntar gue penasaran itu PKL dulu Google PKL praktek kerja lapangan oke praktek kerja Kalau dalam bahasa Bugis, tai apa? Gak tau ya? Kalau tai itu tetap aja kotoran gitu kan Tapi kan tai, bukan tai Ya itu bisa-bisa dia aja sih Kan saya juga gak marah kan ketika dia udah klarifikasi kan saya santai aja gitu Saya bilang kan udah anda klarifikasi Katanya lo mau hajar gue Ini kok lebih berani Udah ngejek kita makin berani nih gitu Akhirnya saya coba ya silahkan duduk aja pak pengertian Anda apa? dia bilang, lu kan orang pintar jadi kita udah merasa emosi dibilang lu orang pintar orang pintar, jadi dia minter-minterin gitu saya gua mending dibodoh-bodohin orang daripada dipinter-pinterin orang, gitu pikiran gue gimana sih lu?

iya maksudnya bagus banget dipinter-pinterin Pak ya berarti kita bodoh dibilang pintar gitu kan mending kita pintar dibilang bodoh kan lebih satir gitu, satir maksud lu jadi kalau saya lihat sih di rumah itu nggak ada, dari awal itu setelah saya saya kan tidak tau kondisi belakang gitu. Emosi gue itu belakangan. Emosi itu belakangan?

Belakangan. Ketika ibu saya bilang kenapa itu orang kau-kauin kamu disitu? Sebenarnya bukan ibu saya ibu saya memanas-manasi saya supaya ngelawan atau melaporkan si Densu. Tapi justru gue diejek. Lu yang begitu galak, begitu garang, begitu berani.

Kok lagi langsung ciut lu gitu? Akhirnya gue gak mau ibu gue ini eee apa, kesian ya anaknya di gituin orang saya bilang enggak, saya lebih kasar dari dia mungkin dia sakit hati sama saya saya jaga, saya tutupi itu ya begitu gue buka ingin masuk rumah, suruh keluar ke dalam apa semua bawa kamera, saya bilang waduh ini cari gara-gara ini gitu begitu gue liat besoknya, udah ngomongnya eee Kau bugis, cabut pedangmu. Ada burungmu, cabut pedangmu. Nah, disitulah saya anggap ini unsur kalimat yang bentuk hasutan dan menyangkut Sarah. Kemudian kami laporkan aja langsung.

Oke. Pelan-pelan, kenapa dia datang ke rumah lu, dia bawa wartawan, bukan sih wartawan ya? Tim. Ya, tim dia dan wartawan masuk di rekam. Kenapa lu bolehin juga?

Kan itu jadi saksi, jadi bukti. bahwa sebenarnya udah beres masalahnya bukan, masalahnya gini kan saya gak tau dia itu live di kamera gitu seolah-olah berani menghampirin gue, gue gak tau hanya taunya dia nanya, lo mau hajar gue ya? Sherlock, digituin saya ya gak ada lagi istilah kita sebagai pengecara, ya jangan dong, jangan gak mungkin ya dia minta Sherlock, saya Sherlock saya tanya kapan kamu datang?

datang gitu eh ternyata datang beneran gitu gitu gak? ini kan antara dua dia mau nyoba kiri ambulan kanan kuburan gak ini kan? akhirnya begitu saya turun dia udah masuk di dalam rumah dia udah masuk? udah masuk, udah diduduk kok bisa?

ya karena dari filmnya itu saya lihat dia negosiasi untuk masuk dan bawa kamera teman saya, bukan penjaga rumah saya Ais nah kemudian tapi lu disitu keliatan baik dia agak emosi aja, lu baik keliatannya iya karena dia udah duduk di rumahku kita kebiasaan tamu Kita hormati gitu. Mau tenang gitu. Cuman memang liat gayanya gak asik tuh.

Tangannya diginiin. Baru kau katanya kau. Kau kau kau.

Tapi saya berusaha tenang aja lah gitu kan. Pas salaman gak mau salaman gitu. Yaudah.

Kalau saya lihatnya nyalinya juga nggak ada juga. Beda orang. Hanya mau ngetes gue.

Dia toh antara takut juga. Maksudnya yang nggak punya nyali siapa nih? Lu apa dia? Mana ada orang datang marah, merasa dia hajar, terus ke rumah menyerahkan dirinya.

Pukul kak kodong, pukul kak. Coba saya datang ke rumah, pukul saya. Ya mungkin bisa juga dipukul, tapi kan namanya orang memukul tetap aja melanggar hukum kan Oh berarti lu gak mungkin mukul kan? Gak mungkin, mungkin dia udah tau bahwa gue gak mungkin mukul Cuman dampaknya ini, berjuta-juta orang udah hajar katanya aparat Jadi ciut Dari oke dibalik jadi KO Jadi lu memalukan lu Ya gak apa-apa, malu sih gak malu, yang penting Aku gak melanggar hukum gitu. Oke, apakah yang dilakukan dia ke rumah lu dan sebagainya itu melanggar hukum?

Kalau menurut saya udah mengganggu kenyamananku. Tapi kan atas izin lu bro. Ngapain saya izinin dia, ngapain dia ini ke rumah saya. Gak ada Sherlock bro. Loh dia minta karena dia...

Dia kan udah berapa ceritanya dia datangin mau datangin gue. Tapi kan kalau Sherlock artinya ngasih izin bener kan? Gue ngambil lain ya. Gue luar kemarin ada paket Sherlock gue kasih izin.

Sekarang juga kalau orang ngasih izin jual rumah kan hanya menyangkut. Ini kan orang maunya apa gitu. Kan gue bukan penakut juga.

Oke. Nah lu Sherlock arpannya apa? Kalaupun gue nggak Sherlock dia pasti tau rumah gue. Umur tahun semua tau rumah gue. Oh tinggal tanya-tanya tuh.

Bisa. Oke. Jadi kalau saya lihat ya jarang saya ketemu orang kayak gini biasa kalau itu sering ribut kalau Bang Deddy saya gak masuk kalau ribut aja Bang Deddy, kok buser kan orangnya masih masuk, masih tidak nakal, tapi pakai akal itu sering ribut, tapi bercanda-bercanda berotot tapi juga berotak ada juga orang yang berotak doang tapi gak ada otaknya siapa? gak mau dia kalau dia ngomong jadi salah dia kalau Bang Denny Gombuseri kita takut dia punya pasukan ini Pas norengnya itu Oke, jadi Jadi masuk ke rumah lu itu Salah apa tidak secara hukum? Nggak salah Karena di dalam rumahku itu nggak ada Kejahatan yang saya lihat Jadi yang lu salahkan sekarang Tuntutannya apa?

Pertama dia memprovokasi kemudian menggunakan sara kesukuan gitu tapi kan dia orang Bugis orang Bugis, orang Makassar itu satu sama kan? saya gak tau, bapaknya orang Padang ibunya orang Cina, gak tau turunannya dari mana katanya dari ibunya tapi katanya dia lahir disitu kalau saya jelas saya asli Bugis ibu saya memang Melayu Riau iya Nah tapi, dimana penghinaannya dimana? Penghinaan terhadap Bugis Makasarnya tuh dimana bro? Weh, kalau kita udah dikata-katain orang, mana burungmu? Sherlock, ini badiku.

Badi cabut burung itu sebenarnya jujur aja ya. Kalau memang aku nggak sekolah, mungkin aku ladenin gitu. Kalau ada kalimat begitu, itu kalimat yang anti. Nggak boleh orang parang, badik.

Itu udah bukan diamannya sekarang. Karena makna daripada siri saat ini adalah hukum. Bukan lagi main-main game perang ketika nggak ada polisi, nggak ada hukum.

Jadi lu hitungannya masuk pengancaman? Ya dia udah mau lakukan. Dia udah masuk pekaranganku dengan cara-cara kemudian menanya. Itu kan hanya teknik pergaulan perkataan aja.

Coba dia bilang, Parat, gua bilang lu tai, pasti saya hajar. Dia bilang, ya itu tai adalah tai yang sesuai kotoran, pasti. Kalau dia berani ngomong gitu di ruangan di rumah saya, baru saya nggak hajar ya, itu berarti.

Dan dia tidak lakukan itu. Yang dilakukan hanya... Jadi, bentar-bentar.

Kalau dia bilang tai di rumah lo? Bilang ngejek gue ya? Hah? Pasti saya hajar. Lo hajar?

Pasti. Itu nggak mungkin. Karena dia udah menghina.

Dan saya udah bilang, berani kamu masuk satu langkah aja kamu menghina saya, pasti saya hajar. Nah tapi, dia kan tidak, kan saya salaman pertama kali dia tuh, saya salaman gitu. Habis itu kan selesai. Salaman pertama mau ya?

Mau. Apa kabar? Katanya aku mau aja.

Ya kan sudah klarifikasi. Aku mengatakan kan lu bilang tai itu bukan tai kotoran. Masih aja diulang-ulang terus.

Diulang-ulang terus gitu. Memang kepentingannya menurut saya apa konten atau apa ini gitu. Menurut lu kepentingannya apa? Itu beneran sih tadi, tato-tato. Kalau aku lihat disini, kesombongan aja yang ada disitu.

Karena kalau dia nggak sombong, dia nggak kayak begitu sama saya. Dia mikirlah gitu. Nggak, maksud gue kepentingannya apa?

Menurut konten, atau beneran mau memperbaiki masalah, atau beneran minta maaf, atau apa? Kan persoalan awalnya adalah Agus. Kenapa ada komunikasi sama Agus?

Karena saya melihat Agus ini diambil uangnya. Kemudian saya menuntut. Karena saya lihat Denny dan menggiring bahwa itu uang Agus. Jangan diambil. Nah besoknya karena ini ribut, Denny menghubungi Wawa akan damai.

Tapi tidak boleh ada pengecara. Saya bilang dulu. Tuh bunyi apa sih? Hah? Oh HP-nya dihi ya?

Tuh kan gue tadi banyak Ya banyak banget ya yang chat dia Minta perlindungan hukum sama dia Minta nomor HPnya dari user Nah akhirnya Si Den ini minta dihubungi didatangin dengan Novi untuk nego damai ya karena saya bilang minta nomornya Denny saya hubungi, halo Den gimana jadi lu hubungin Denny duluan nih baik-baik gak? baik-baik baik-baik nih lu hubungin dia terus dia bilang, lu orang mana rumah kasar oh pantas orang Bugis, oh pantas lu berani juga ya katanya gitu kok lu baik-baik tiba-tiba udah orang mana awalnya, entah dimana kan saya keras kan, tegas gitu oh lu dulu, lu mulai duluan dong oh Waktu mencari Agus. Kemudian dia farhat ya.

Saya gak janji. Apakah Novi mau apa enggak. Pokoknya dia mau damaikan.

Gak boleh ada lawyer. Gak boleh ada kamera. Nanti bolehnya dari dia aja gitu. Jadi gue pikir kepentingan konten nih.

Nah begitu besok gak jadi. Bukan malam, besok. Besok malam.

Agus sudah datang ke rumah saya, stand by di situ. Ternyata dia dengan Novi bikin podcast, konten juga, dengan Icang, klien saya juga waktu itu. Habis itu dia dengan mudanya nggak jadi. Saya bilang loh, kan gue bilang kemarin...

Oke, gue setuju. Gue nggak ikut. Malah dia puji saya.

Hebat lu ya. Gue pikir lu mau tampil. Yang penting damai ya Bang Denny. Beres dong. Harus selesai, tapi tidak jadi.

Perdamaian nggak jadi. Karena perdamaian nggak jadi, yaudah kita diam aja. Dia berangkat ke Korea. Masih sempat telepon.

Dia telepon lagi. Dia bilang ya Bang Farhat, kita lihat. Dan jujur aja, Denny itu pro saya. Bahwa dia curiga sama Novi. Dari mana dia dengan gaya hidup begini, begini, begini.

Lu curiga sama Novi? Bukan, Denny yang ngomong gitu. Bener.

Oh iya? Dan makanya ada, dia katakan sama saya, ada kalimat, eh Novi, lu bagaimana cara mengambil donasi? Ya tiga hari bang. Tiga hari, setelah tiga hari, lewat itu kita tutup, sisanya kalau masuk itu buat operasional ODGJ ya.

Di situ kaget Denny. Nah, Denny bilang sama saya, lu pake itu. Gue bantu lu. Berarti lu udah satu grup sama Denny.

Harusnya. Harusnya Denny ini nyambung dengan saya gitu. Artinya Denny ini berpihak sama Agus. Terus kenapa podcast gak jadi kalau emang udah... Kayaknya Denny ini marah karena aku ada sempat keceplosan bahwa Denny itu mendukung aku.

Mungkin dia dikomplain atau... Makanya saya bilang, Den, kamu harus sayang Agus, jangan sayang... Nopi, kalau sayang Nopi ini ya jadi begini jadinya jadi kesannya kita yang berantem nah disitu saya melihat enggak nyaman gitu, begitu pulang dia udah emosi beberapa foto saya dia tulis tai dan dia akui kan nah belakangan dia ngaku bahwa oh terserah kamu menafsirkan apa itu tai, jadi itu udah mulai udah sombong, awalnya kan mengatakan tai itu adalah hebat, sekarang udah berubah gitu Gue pusing deh, maksudnya gue gak bisa, maksudnya gini, Agusnya aja minta kalian damai bro Agusnya minta kalian damai, Agus eh dapet kajaipan bisa liat lagi loh Enggak gak bisa hanya cahaya aja Orang dia tau duit berapa duit kalau duit itu ya tidur aja kita ya mimpi duit kok ada videonya, eh bener kan kan gue yang videoin itu ya kan katanya dia tau ini duit berapa 20 ribu atau duit apa ya warna aja aku sekarang udah gak bisa serius, lah video yang dia bisa liat bajunya warna hitam, warna apa itu gimana itu gak mungkin, itu fitnah mereka hanya buat seolah-olah kayak nah bagus ada, katanya lu yang videoin gimana sih kan lu yang videoin pak itu pak iya, tapi maksudnya hanya cahaya bukan dapat melihat lagi Jadi Agus Jadi ini kalau ini sama ini dijadikan satu Gak bisa nih pak Gimana bisa mata tadi Wih Anjir Anjir serem banget Eh ini ada telepon masuk Udah Wih serem banget Gimana bisa melihat lagi Gak mungkin kan berarti yang kemarin dia ngeliat baju ngeliat apa tuh gimmick, boongan? nggak juga karena dia ngeliat oleh cahaya aja dan bisa ngeliat warna hitam ya kalau orang buta bisa ngeliat hitam bos lu gimana sih?

bukan, maksudnya cahaya waktu itu bajunya Krishna warna hitam kan ditanyain baju apa, hitam gitu kalau ditanya ini siapa Didi Kebuser? nggak tau dia dia tau, bagaimana orangnya? pasti dia bilang ganteng hahaha mas Abbas ganteng jadi awalnya gara-gara lu keceplosan kalau Densu itu pro lu gitu kayaknya seperti itu dia langsung mungkin untuk meyakinkan ke Nobby bilang taiiii gitu kan ooo oke karena sebenarnya Densu ini bisa menyelesaikan masalah Densu bisa menyelesaikan?

bisa, selesai Nah, cuma dia diribut sama saya, gitu. Ya, akhirnya yang marah itu bukannya saya. Beberapa komunitas.

Oke. Nah, kenapa tiba-tiba bawanya ke komunitas, bro? Bukan saya yang bawa. Kan mereka mengontak saya.

Ada beberapa yang mencabut. Nah, karena beberapa menelpon saya. Denny udah ngomongi gitu Terus saya bilang ya itu haknya Denny Kalau gue jadi dia kalau salah juga Gue pasti menempuhi segala cara gitu kan Oke tapi apakah masuk ke pasal-pasalnya Kalau ini Rush dan ini Masuk gak?

Ya itu kan nanti ada keterangan ahli Kalau ada beberapa teman kan Yang penting Denny udah minta maaf Kemarin minta maaf tapi pake baju kaos Oblong gitu ya dianggap ya kalau minta maaf pakaian yang rapi lah gitu kalau perlu dipakai adat kalau perlu ada upacara-upacara adat ada juga yang minta seperti itu nah kalau lu maunya gitu deh lu deh maunya lu deh udah maunya lu ke Denny Sumargo deh apa ya deh mau lu deh gitu deh dengan nyanyi nih pengacara Denny Sumargo pengacara Denny Sumargo ya kalau saya sih kan kita sudah proses hukum kedua niat saya kan sebenarnya kecuali dia mau damaikan Agus tiba-tiba saya gak mau kan tidak ada cuman saya gak melihat ada upaya-upaya itu gitu dan sampai saat Jadi saat ini saya melihat apa sih peran dari pada Novi itu nggak ada. Hanya ngumpulin uang, uang yang diambil. Buktinya biaya semua dari grup kita semua.

Dari Krishna. Berarti menurut lu Novi penipu? Nggak penipu. Tapi dia menggila. Menggiring.

Orang membuli uang di dia, tapi Agus menderita. Yang repot aku. Tiap hari aku urus.

Ngurus ke rumah sakit segala macam gitu. Padahal dia yang punya hiasan. Lu tuh sekarang udah pengecaranya Agus nih?

Saya pengecaranya Agus. Pengecara keluarganya Agus. Oke. Berarti lu harusnya berseberangan sama Novi.

Ini harus kan Novi urus itu Agus. Semua. Sekarang dia gak ngurus.

Yang ada hanya surat menyurat. Kita mau urus. Gak diurus. membiarkan dibully kenapa gak yang lu tuntut movingnya? sudah, kita laporkan pencemaran, kemudian pemberasan pencemarannya dimana bro?

dari awal yang memulai hey guys, ternyata uangnya dibagi-bagi buat warisan sehingga dibully kan dari dia itu gak benar menurut lu? itu tidak benar, harusnya bisa tutupin naib kan dia hanya gara-gara emosi sama istrinya Agus kemudian istrinya Agus tidak terima kasih Mulai minta diminutasinya mana. Kalau gitu intinya Novi penipu dong menurut lu.

Kita kenapa salah memeras? Karena ada ancaman kepada Agus. Jadi Novi pemeras.

Ya, memeras. Apabila tidak menakuti. akan dilaporkan ke dinas sosial nah dinas sosial kemudian akan dipiralkan ketakutan lah Agus Agus ini kan orang yang lagi dalam musibah kalau ada salah sedikit dia menafsirkan, uang berapa sih?

1,4 miliar, ya gak sampe ya udah diambil 1,3 miliar kan tinggal sedikit harusnya cegah, hey guys uangnya itu semua ada di Novi loh Agus itu masih baik, Agus belum menggunakan masalahnya, ini kan tidak dibiarkan Orang-orang yang membenci Agus itu pada semua tahu bahwa Agus sudah menghabiskan uang itu. Padahal uangnya di NOPI. Nah sekarang dia jadi ke podcast-podcast kemana-mana. Seolah-olah dia dilaporin.

Padahal uang di dia. Waktu itu Dennis Sumargo membuat podcast, memasang iklan. Simbang lah seikhlasnya Kan seikhlasnya, donasi Itu uang sudah menjadi haknya Agus Ada tuh iklan simbang Ada Yang apa sih yang super thanks gitu Enggak juga Maksudnya ada link gitu Enggak, ditaruh doang di podcastnya dia Iya berarti link kan? Nggak ada link, cuma ini nomor rekeningnya Agus Ini tinggal pilih Mau ke rekeningnya Agus atau ke rekeningnya Yayasan Nah sekarang kita minta Di audit, uang yang masuk Prioritas tersebut Kemana uangnya Agus di rekening Lopi Aduh Ini kenapa jadi ribet gini sih masalahnya? Masalahnya gampang.

Kita udah capek kerja semua. Uang di dia, kita keluar uang. Ngapain? Manfaat buat saya apa? Nggak ada kan?

Kalau mereka hatinya lembut dikit, memang tujuan untuk kemanusiaan selesai masalahnya. Jadi uang itu nggak tekore, nggak diapa-apain. Jadi uangnya itu sekarang ada di mana?

Ada di rekening yayasan peduli kemanusiaan NOPI. Ada di situ? Ada di situ.

Yaudah tinggal dikeluarin duitnya. Harusnya, harusnya dibalikin. kalau dia balikin ke Agus, ya gak apa-apa kan kayak kita menyerahkan, silahkan Agus, kamu mau pakai apa, mau pakai ngasih keluargamu, karena itu tujuannya buat Agus kalau menurut dia bawa kamu pakai main judi, kamu pakai judi online kamu pakai narkoba, ya berdosa lu kalau menurut dia bawa uangnya masuk masuk ke dami yayasan itu kan banyak Pak, bukan hanya uang Agus doang. Sekarang Agus misalnya habisin? Nggak juga.

Ini kan Agusnya tidak ada menggunakan uang yayasan. Bukan. Maksud gue kan misalnya nih gue punya yayasan. Oke, ini untuk nyumbang Agus. Tapi kan ada orang bukan nyumbang Agus, nyumbang yayasannya gitu.

Kan jadi nyampur duitnya, Bos. Itu kelemahan daripada yayasan NOPI. Iya kan, bener dong.

Jadi nyampur duitnya dong. Ya tapi dia hanya membuka, ya kan di sumbangan itu ada buat Agus. Ternyata orang nulis gitu.

Nah si NOPI ini udah ngasih duit belum ke Agus? Awalnya sih ada perangasi 23 juta dari yayasan, dari hasil donasi 3 hari. Tapi habis itu nggak ada lagi. Dan lu tahu uang yang terkumpul berapa nggak?

Di rekening Agus kurang lebih 1,4 miliar. Di Agus? Di Agus. Di Novi kita nggak tahu. Kita nggak tahu di NOPI.

Berarti rekening Agus ada 1,4 miliar. Di rekening NOPI sekarang. Hah?

Di rekeningnya pindah, ditarik sama dia. Agus nggak pegang uang apa-apa. Tadi katanya lu di rekeningnya Agus.

Kan maksudnya. Gue nih sumpah, gue nggak ngerti apa-apa serius. Denny.

Buka. Ini Agus, ini orangnya. Iya.

Dia mau operasi. Nomor rekeningnya nih. Iya, ini nomor rekeningnya. Udah ada 1,4 miliar.

Sebelum. Ini nomor rekeningnya NOPI. Yayasan. Silahkan. Menyumbang langsung, boleh.

Ini langsung. Ini ke sini nih. Masuklah ke Agus.

1,4 miliar. Sudah. Udah dong. Ya udah, harusnya buat Agus kan.

Iya, terus? sama Novi takut-takutin apa? ini uang yayasan segala macam, nanti kamu laporin di dinas sosial kamu nanti ini pertanggung jawaban saya bisa dituntut diambil? ya dibawa ke bank hanya untuk print mutasi, tapi ternyata mutasi transfer ke rekeningnya yayasan, 1 miliar minta lagi yang 300 sudah semua udah sama mereka itu salah kita apa?

Salah lu, handphone lu bunyi-bunyi mulu tadi. Oh iya, tadi kan lihat gambar. Sorry, sorry. Iya, jadi oke berarti uangnya sekarang ada di NOPI gitu ya maksudnya ya? Uang ada utuh di NOPI.

uang yang digosipin bagi-bagi warisan itu ada sama nobis yang katanya bagi-bagi warisan itu gak ada gak ada dia hanya menganggap itu seolah-olah seperti harta warisan apa sih dia kan sudah datang ke Jakarta e-Center cuman kan tidak mungkin langsung ada waktunya, tapi kan banyak apa yang diobati mulai dari pesikis Dokter kejiwaan, dokter kulit, dia kan kena TBC juga, kena paru. Bro, kalau benar kata lu gini, berarti lupain Dan Sudu ya, kalau benar kata lu gini, berarti Novi-nya bisa ditangkep dong? Ya kalau menurut saya, kalau unsurnya terpenuhnya dia bisa kena gitu.

Karena dia menguasai uangnya Agus. Beda kan? Lain halnya kalau misalnya uang itu masuk ke rekening dia, kemudian dia serahkan, kemudian... Tapi saya yakin uang itu memang NOPI itu memang untuk peruntukan buat Agus semua.

Kalau berobatnya habis 100 juta, sisanya Agus bisa ke modal usaha. Karena nggak jadi masalah karena uangnya sudah ke Agus dulu ya. Iya ke Agus.

Iya kan. Anggap aja masuk ke NOPI-nya kita lupakan berapa, tapi uang yang masuk ke Agus sudah 1,4 miliar gitu kan. Setidaknya uang itu sudah miliknya Agus gitu. Sudah punya Agus. Apakah boleh orang menyumbang langsung ke rekening pribadi secara hukum?

Kan boleh, kayak pengemis dikasih kan? Jangan pengemis. Kalau pengemis kan gak ada transaksi bank.

Yang penting jangan lebih 2 juta. Boleh. Kalau lebih 2 juta, pejabat gak boleh.

Tapi kalau orang normal boleh. Kalau Agus kan dia sakit, dia buta. Faktualnya dia buta.

Jadi ada alasan? Ada alasan, kecuali dia buta fiktif. Ya itu penipuan maksudnya.

Kalau ini kan buta ada. Berarti boleh ya orang nyumbang ke rekening pribadi itu boleh? Boleh. Kan dia nggak minta, dia nggak menghimbau orang. Justru Densu yang minta, tolong supaya kita bantu kan.

Kayak Bang Deddy, kita bantu Agus. ini pilih langsung ya, gak usah kata kering saya gak, gak, gue gak gak contoh jangan gue, Densu aja udah ya Densu gue gak tau, gue gak ikutan gue takut jadi 100 miliar jadi tuntutan ekonomi sekarang udah sampai mana? kan lo sibuknya ngurusin Densu, bukan ngurusin dia iya, sebenarnya Densu ini juga masalahnya kok jadi panjang gitu terus dia selalu ngomong tuh pembenaran selalu pasti nyerang-nyerang terus, gak berhenti-berhenti gitu padahal kan gampang, namanya Deddy Kobuser itu ngelawan parhat itu gak dengan otak ya kalau anggap topi langsung begini gitu kalau makin saya kalau kadang-kadang kalau bicara dengan mantanku itu loh lu makin galak, gue kalah, tapi Kita lebih lembut, kita makin lembut kan namanya manusia. Iya kalau waktu itu gue ribut-ributan sama dia, kalau ketemu yaudah gue pelukan aja.

Tapi jurus-jurusnya Retsu ya, dia makin kita lembut, kita dihajar gitu. Nggak ada sedikit pun. Saya kalau ada orang Angkatopia itu, saya pikir, oh ini orang bukan cari gara-gara atau cari parat abas, dia mau cari masalah hukum nih. Cari masalah hukum apa cari konten? Ya dia kan gak penting, parah anak orang besar, kita orang kecil kan gak ada kaitan.

Ngelayan kompor-kompor itu aja gak penting gitu. Ini persoalan kan di mulut. Lu dirugikan gak sih bro?

Saya? Ya dirugikan lah. Yang ngatain-ngatain lu jadi banyak gak? Gak ada juga yang berani, takut dilaporin lagi. Gok, blok.

Coba aja ngomong tai, kan? Betul gak? Enggak, maksudnya yang ngatain lu, wah pengecut nih. Pokoknya semua yang bermasalah, terutama yang sengaja-sengaja kayak beberapa orang itu, kita laporin.

Bukan kalau ada netizen ngomong gitu. Maksudnya lu pasti kena dong dari netizen dong. Hampir semua yang... Terkait ini banyak akun-akun kuncian. Oh bodong-bodong.

Akun-akun bodong-bodongan yang dipelihara oleh oknum-oknum yayasan yang saya lihat. Oh ini sampai ke yayasan lagi? Ya pastilah karena masa hujatannya sama semua?

Masa nggak ada yang punya empati sama Agus? Bukan orang buta. Hanya aja Denny Darko ya.

Itu bagus. Komentarnya bagus dia. Di biang terlepas bagi bagaimanapun, Agus ini adalah korban kriminal dan lagi bermasalah. Dokter aja bilang, kita aja yang normal.

Giniin aja mata kita. Satu tiga menit panas. Kita tutup mata juga 5 menit tidak dibawa-bawa panas gitu.

Makanya mata itu sensitif. Dia bisa menghalau panas, membuat dingin segala macam. Agus ini yang dari normal tiba-tiba tertutup. Muta karena cairan asam sulfat kimia itu yang membuat sekarang itu mau dioperasi itu adalah mengeluarkan cairan kimianya. Dia tuh bisa gak sih dioperasi sembuh sebenarnya?

Gak bisa lagi. Lalu ngapain dioperasi? Ya kemarin alasannya Nopi untuk membuat kulopak mata. Kelopak mata supaya pasang bola mata palsu. Sedangkan kemarin yang bulat matanya itu sudah hancur.

Sudah rusak. Nggak mungkin. Kalau ganti kornea mata aja kan bisa tuh ditempelin mata palsu. Ini nggak bisa karena cairan di sini sudah kasar, keras.

Mau dipindahkan dagingnya untuk nutup nggak. Saya bilang, dok, kalau gitu operasi aja tutup matanya aja. Tertutup gitu.

Tinggal... air mata bisa gak keluar takutnya dia nangisnya air mata gak keluar-keluar malah bahaya juga oke berarti kan bro sebenernya lu harusnya fokusnya ke Novi bro siapa? lu saya fokusnya ke Novi tapi cara teman-teman semua untuk menghambat kita ya dihambat terus dengan cara-cara nyerang kita terutama yang ibu-ibu yang jualan-jualan online itu jualan-jualan yang cari-cari makan dari GIF-GIF itu gitu lah, nyerang-nyerang kita terus, nyerang Agus gak maksud gue upakan Densu urusin Agus gitu sampai tadi malam, sampai jam 10 malam saya masih ngurus Agus masih di rumah sakit dari jam 4 sore oke, oke jadi kadang-kadang aku berpikir keluarga saya sakit aja, saya gak tungguin di rumah sakit ini Agus ya ke rumah sakit, karena gak ada lagi yang urus Nggak ada yang urus, yang bisa berkomunikasi dengan dokter. Kalau biar dia nggak antri itu saya gitu.

Sehingga saya bilang, Pak dokter, Bu dokter tolonglah dibantu nih. Karena ini agak berbeda nih pasien kita, dia udah mau bunuh diri. Berobat aja antri.

Dia sudah syukur. Akhirnya mereka mengerti. Kalau dia menganggap saya pahlawan, saya anggap kalian pahlawan.

Mulai klinik servis, mulai suster, staf di dokter itu, saya anggap kalian pahlawan kita. Apa? Pahlawan. Kalian pahlawan. Makanya waktu itu tim gua kan ngomong, kita mau gak nih undang Agus, Nopi, yang lain?

Ribet! Iya kan? Ribet! Ini mulai kayak Dewi Persik nih. Dewi Persik itu kita wawancara, baik-baik di summer.

Begitu Agus pulang dijelek-jelekin dia. Aduh, mudah-mudahan emang Deddy ntar pulang. Kapan gua ngejelek-jelekin Agus? Mudah-mudahan. Pernah.

Gua bilang, ribet gak usah undang dua-duanya. Kita undang buta berkarya. Si siapa? Dino. Dino Chow, Dino Chow Gue ngundang orang buta Pemain skateboard Iya hebat ya.

Gokil. Saya pengalaman orang buta itu ada yang bisa hafal Quran. Iya makanya. Ada yang bisa musik. Itu kan biasa.

Lu kalau ketemu Densu, lu mau ngomong apa ya? Aku? Ya diam-diam aja.

Apain, so ramah juga nanti. Salah lagi. Salah lagi ya. Saya pikir jaga sikap aja.

Kali aja dia. Main tangkis-tangkisan ya bisa jadi sih. Oke. Ini pertanyaan gue ya.

Karena di tadi lu nggak jawab, Bro. Ini mau sampai mana? Den Suni. Ya nggak tahu.

Kan udah minta maaf. Saya nggak pernah minta maaf masa ya. Bu, kan di klarifikasi dia udah minta maaf kalau dia menyindir apa segala gini-gini. Saya belum lihat videonya.

kan Densu gak pernah kepada Pak Ratabas dia hanya minta maaf, gak tau sama minta maaf sama siapa terus dia minta maaf sama orang Bugis, orang Makassar saya gak tau juga, saya gak dengar yang menafsirkan itu Bugis, Makassar kan orang-orang tersebut gitu kalau saya lihat sih, kalau sebagai pengecarian netral ya, sebenarnya bukan menyangkut ucapan, mungkin tata cara aja, arogansi aja ini masuknya tipiring gak sih? Itu termasuk ancaman hukuman 5 tahun penjara juga. Menyangkut suku, etnis, dan penyebaran permusuhan.

Ujaran permusuhan. Ujaran permusuhan. Sebenarnya hal kecil aja yang dianggap sepele gitu. Kan pernah saya alami dulu waktu dengan Ahmad Dhani dulu. Hanya kalimat kata ayah bodoh.

Ayah bodoh doang satu kalimat. Padahal perbandingannya anaknya Dhani nabrak 7 orang meninggal gitu. Masa gue bilang bodoh gak boleh?

Masa gue harus dihukum gitu? Tapi kan lu gak hukum. Ya, tapi kan proses hukum. Proses hukum itu kan lama gitu. Kalau lebih bagus saya damai bayar 1 miliar daripada saya jalani proses hukum yang panjang gitu.

Kita belum bayar tim, lawyer, segala macam. Ribet ya? Sejak saat itu sebenarnya saya nggak mau bermasalah sama orang.

Nah jadi, tapi ketika orang mau hadapi masalah saya, saya lawan terus. Oh perkara aja yang jelas-jelas mengorbankan tujuh nyawa bisa kita dihukum, kok kira-kira seperti itu. Belum sanksi sosial, belum nyemusuhin.

Kemarin gue ngobrol sama Pak Mahfud. Pak Mahfud bilang hukum. bisa dibeli katanya gitu ya sebenarnya bukan bisa dibeli sih kalau menurut saya itu bisa diatur aku mau cari, kalau cari hakim yang mengerti agama Jadi polisi yang mengerti agama, rindu surga, takut neraka.

Jadi harus cari yang tepat. Kemudian penjara itu bukan salah seutama. Harus ada solusi, bukan polisi.

Solusi, bukan polisi. Kemudian mengutamakan perdamaian. Jika ada di antara kalian yang ribut, ada yang mendamaikannya.

Kenapa nggak? Itu jalur yang utempuh. Tapi sebelum mencapai ke sana, harus ada mencegah. Jaga mulut, gitu.

Baru proses mediasi. Ya maksudnya, kalau kita nggak menjaga mulut kita pasti nggak biasa. Saya kan ributnya gara-gara Denny bilang, tai doang.

Coba dia bilang, bukan tai. Coba bilang misalnya Pak Rad Abbas keren. Gak mungkin saya marah Ya orang bego ya tau Kalau gitu gak mungkin marah bos Kita gak nyaman gitu Udah berani udah ngomong Ya coba aja hina saya Bisa gak itu bercanda Maksud gue gini kayak tadi kan di awal Awal podcast juga gue bilang, Farhat Abbas, tae.

Terus gue ketawa-ketawa, lu ketawa-ketawa. Gue dengar terbalik, gue bilang tae, it. Tapi kan kayak gitu. Tadi kan maksudnya bercanda.

Bisa nggak bercanda? Misalnya nih, gue lagi ngobrol sama lu nih. Kayak tadi, ah bego lu.

Itu kan bercanda bro, kalau gue ngomong gitu sama lu. Buktinya kan waktu Danny ke rumah saya, kan saya tidak lakukan pemukulan. Ketika saya tahu dia bilang tae itu great.

Oke. Oke. Cuman akhirnya belakangan saya dengar dia bilang, ya gue bilang itu karena gue kesel sama Parhat loh. Kok dirubah gitu?

Berani banget lu bilang entah itu tai kan? Berarti ini kasusnya setelah dia pulang. Setelah dia pulang.

Lu kesel. Dengan proses sebelum dia datang. Cara persekusinya itulah begitu yang kita lihat. dia menggunakan cara-cara kamera yang banyak keberatan kayak sahabat saya Ais, keberatan dia dilihat sama anak-anaknya kenapa gak lu stop aja sih? eh stop dulu kameranya saya di dalam ketemu, saya gak ketemu di luar enggak kan lu ketemu di dalam, ada kamera kan?

ya ada kamera, waktu saya salaman, saya pikir kan dia sudah terima salaman jadi saya pikir gak akan ada masalah oh berarti akan ngomong baik-baik, yaudah direkam-rekam aja tapi ternyata aksinya lain Aksi kesombongan yang saya lihat, itu aja bedanya. Oke, Densu tuh minta maaf kepada komunitas Bugis dan Makassar. Katanya ucapan cabut pedangmu itu khusus buat Farhad. Bukan buat...

Teman-teman Bugis dan Makassar yang lain Nah kalau ada teman Bugis dan Makassar yang namanya Farhat Ikut nih Ini yang berotak nih Kan katanya khusus buat Farhat Farhat yang mana nih Iya kan namanya Farhat Farhad kayaknya bukan cuma satu kan. Karena Farhad sama dia itu sama-sama Bugis dan Makassar. Nah pertanyaan gue.

Apakah orang-orang Bugis dan Makassar itu kalau ribut langsung begitu cabut pedang? Gitu. Eee.. Nggak juga.

Mungkin yang rata-rata yang nggak sekolah. Yang.. Nanti omongan lu kenang kan nih? Lu mengatakan..

Bukan. Jaman sekarang ini. Jaman sekarang ini. Jaman sekarang?

Iya. Mungkin yang nggak sekolah atau kriminal. Mungkin begitu.

Tapi sudah jarang gitu. Nah sekarang kita ngomong, tai aja bisa dipindahkan kok. Apalagi ngomong pisau, padang, badi.

Itu kan kalimat beda. Ini bicara Indonesia loh. Aku bukan jawa, bukan sumber. Sumatera bukan Sulawesi, bukan Papua, Bali maupun Nusa Tenggara, tapi aku Indonesia.

Nggak bisa lagi bilang Makassar, Makassar. Nggak bisa. Makassar itu tidak kasar.

Makassar itu makasih atau makasir. Kalau nggak nyenraktir ya dia ngucapin terima kasih kan. Lu ngarang ya?

Ngarang. Gue hampir percaya lagi. Gue percaya tapi kayak nyemboh. Bukan orang Makassar tapi orang Makassar. Oh ya, dia nyamboh.

Jangan bobot kesukuan dan daerah Iya Kalau melawan penjajah oke Jangan japa yang selebes Yang Sumatera Tapi berbangsa satu Tanah air satu Tanah air Indonesia Kalau ini lain Nah sekarang ketika dia kena masalah, oh ini Farhad. Ya kamu menyebutkan satu untuk keseluruhan, bukan menyukur individual Farhad. Nggak bisa. Makanya yang kamu sebut itu kan Bugis.

Bugis itu kan bangsa. Makassar itu bangsa. Kita bilang suku ya. Tapi kan kalau sudah menyangkut ke daerahnya itu kan biasa-biasa aja.

Karena antara Bugis dengan Makassar tidak bisa dipisah atau dipecah belah. Bugis masyarakat setelah Raja Mandar, itu mereka satu kesatuan Jadi ketika mereka ketemu di luar Orang membunuh-bunuhan, saya orang Bugis Oh terbalik, kamu saudara saya Saya mah kasar kok Bugis, ini pedangmu, ini siri, gak begitu Kecuali melawan penjajah Kecuali melawan penjajah Eh lu ada cina nya gak sih? Saya? Saya Cina asli.

Cina? Serius? Nah kalau gitu, eh lu Cina, gue Cina.

Cina bentar. Lu Cina, gue Cina. Nggak usah cabut pedang, kita tawar-tawaran lagi.

Daga. Cina dagang. Cina dagang. Cina takalar ya? Cina-cina ponto.

Enggak, gue nyokap gue. Nenek gue dari Cina asli. Tapi bapak gue pribumi.

Ya mungkin kan orang Jawa katanya kan turunan. dari Yunan Selatan iya, tapi nyokap gue kalau keluarganya beneran dari Cina, itu pendatang yang zaman dulu naik kapal itu katanya yang jelas kalau orang Indonesia melihat orang Cina mukanya sama semua orang Arab mukanya sama semua orang India mukanya sama semua orang Cina juga melihat orang Indonesia mukanya sama semua iya sih bener sih ya sama, tapi ternyata berbeda gitu aku sering dulu aku dipanggil Cina lho, lengko waktu kecil tapi lu di Cina nya gak serius? yang mungkin turunan gue ada Cina, Thailand mungkin makanya orang Bugis kan, Bugis itu kan turunannya Thailand Ambon Arab karena sipit lu sipit Chinese iya semenjak gue masuk studio ini jadi Chinese kena lampu, sipitnya sipit Chinese loh gue pikir Vara tuh ada Chinese nya, tapi kayaknya nyampur deh ya gue tau juga banyak yang Chinese juga katanya sih kalau Bugis itu ada turunan dari Thailand nya Thailand mungkin Chinese kan Kalau ibu saya Dia syaripah dari Temilahan Riau Ayah saya Bugis Sinjai Boneh Tapi tinggalnya di Kolaka Pakai nenek saya dulu Bro gue mau belajar sama lu nih Jadi sebenernya kita tuh gak boleh gitu Ngomongin marga tuh gak boleh Iya.

Gak boleh? Kalau itu kan identitas. Bahwa mungkin klan ini mungkin tidak. Kalau orang Batak itu kan boru ini, boru ini gitu.

Ada yang tua atau ada saudara paribas. Kalau Sulawesi itu dulu lebih jenjuk ke patriarkat-matriarkat Dia ke, kayak Padang kan matri, Sulawesi patri Matriarki-patriarki Iya, itu ke Bapak An Patrilineal Matrilineal Matrilineal Kalau matre Itu Lu orang apa? Gaul Batak mau bye-bye.

Ya matre sama Cina. Cina kan gak masuk suku Indonesia kan. Boleh dong. Gak bisa dilaporin dong. Ya makanya namanya Indonesia.

Itu kan Indo itu kan percampuran kan. Iya bener-bener. Indo itu percampuran Cina, Indo, Ambon, Sumatera, Nusantara, Bineka, Tunggal Ika. Iya, iya.

Maksudnya saya bukan Jawa, bukan Cina, bukan Arab, bukan Papua, tapi aku Indonesia. Kan pernah kita di sini. Aku Indonesia. Aing Indonesia.

Abdi Indonesia. Iya bener, bener. Jadi yang lu laporin ke Densu itu apa? Ujaran kebencian?

Ya penyebaran rasa permusuhan. Penyebaran rasa permusuhan? Ya itu aja sementara.

Karena saya anggap... Nggak ada yang pribadinya? Gak hanya umum Bukannya delik itu harus pribadi ya? Ya saya termasuk Yang dirugikan Kalau kemarin yang dicabut itu Itu hanya sebagai pelapor Dia gak bisa mencabut Ini bukan delik umum.

Eh delik biasa, aduan. Tapi delik umum. Jadi nggak bisa DM cabut aja.

Nanti ketika polisi mengatakan ini tidak muni unsur, atau mungkin kita di restoratif justice, ya itu bisa-bisa saja terjadi. Karena namanya juga... polisi punya untuk mencegah jangan sampai terjadi itu kan bisa jadi deponir siapa tau perkara ini lebih banyak mudaratnya dibanding manfaatnya, tapi yang jelas memang ada peristiwa ungkapan kalimat itu, sehingga polisi menerima makanya diterima kalau menurut lu kira-kira Densu ini akan minta maaf baik-baik gitu gak ke lu menurut lu? kalau minta maaf sama suku apa semua dia udah lakukan sih kalau sama saya kan dia udah bilang dia...

Gampang minta maaf itu Cuman masih keras juga gitu Ya mungkin tipe karakternya aja ya mungkin Dia masih berpikir tai itu hebat Ya saya gak tau gitu Mungkin di otaknya itu tai itu hebat Kalau saya di pikiran saya Orang bilang kalau dikatakan tai itu kotoran Itu aja sebenarnya Hmm gitu Kalau gitu, nggak bukan. Berarti kalau gitu, kalau kita bicara, apapun bisa diperkarakan ya. Ya selama tidak melanggar undang-undang, tidak melanggar kesusilaan.

Bukan bro, maksudnya bukankah harus ada intensinya? Maksudnya? Maksudnya harus ada maksud dan tujuannya.

Kan maksud dan tujuan susah bro. Nggak bisa. Itu kan kalau kalimat ini, kalau kalimat ini, Menyangkut kata. Ingat ya, karena kata, karena lidah, hati terluka. Bisa melukai orang.

Lidah kan tak bisa niat maksudnya. Kalau bicara tentang denotasi-konotasi, misalnya Bang Deddy ini... panjang tangan, memang panjang tangannya tapi kalau konotasinya pencuri Pak tapi kan maksud gue bukan, maksud gue kan kayak dulu kalau kita bercanda-canda, kan kita pernah bercanda-bercanda, ah bego lu ah gitu oh lain, ini aku berjuang untuk membela Agus, sedangkan dia mengumpulin dana, ketika kita bernarasi, berkomunikasi tiba-tiba, taiiii gitu kan, itu kan artinya harus ada intensinya dong ya kalau menurut saya itu niat yang dibelokkan ya ada tujuannya bukan bercanda gitu kan intinya kan ya Karena dia mau belok-belokin aja Kalau saya Kalau saya dihajar, saya hajar Kalau hajar itu hukum jamin rakyat Tapi itu kalimat dibolehkan Ketika kamu datang ke rumah saya Kamu membuat keonaran, kamu hina saya Kamu saya hajar, itu boleh Kecuali dengan Aku ke rumahmu, aku hajar kamu, aku mengancam Lu ngomong?

Lu ngomong. Nggak ada. Lu ngomong apa? Saya nggak mau. Ngapain saya ke rumah dia?

Kalau dia terbalik, aku ke rumahmu. Kamu hajar saya. Yang lu ngomong hajar apa pada saat apa? Ya kalau kamu berani mempermalukan saya, menghina saya dengan kata-kata kasar, atau kamu datang ke rumah saya satu langkah pun.

Saya hajar. saya hajar. Masuk ke rumah saya. Memangnya saya bilang, berani ke rumah saya, tangan kiri ambulan, tangan kanan kuburan.

Ya kan? Itu nggak termasuk ini? Kalau saya diserang. Bukan saya bilang, saya ke rumah kamu nanti tangan kiri ambulan, tangan kanan. Keburan.

Itu saya salah. Dia juga sepinggak salah, saya ke rumah kamu. Tapi kamu pukul saya.

Itu ngejek. Ngejek beneran. Tapi kan lu tau lu gak bakal pukul dia. Lu bilang hajar-hajar juga lu tau lu gak bakal mukul Lu mukul kan lu salah kan Lu kan orang hukum bro Kira-kira kalau kita dipukul itu kalau kita dipukul memela diri Oh iya Iya kan? Iya harus ada orang mukul dulu dong bro Dia bayar juga saya 100 juta mukul dia gak mungkin kita pukul kan Iya Betul gak kira-kira?

Iya lah gak mungkin lah ngapain lah Bisa dua-dua masuk penjara satu menyuruh memukul satu memukul kan Dulu Siapa ya? Juppe Eribut Juppe sama Depe inget ya? Iya, dua-dua masuk penjara Gara-gara pukul-pukulan kan?

Iya, Juppe sama Depe Kalau pukul-pukulan itu bos, yang salah yang mukul duluan atau kalau kok JUPDP masuk penjara kan yang salah siapa duluan? Itu perkehalian, tergantung korban aja. Kalau misalnya si, misalnya saya dengan Bang Deddy mukul ya. Saya mukul tapi gak luka, gak kena apa-apa gitu.

Tapi saya luka yang bisa membuat, yang dirugikan dengan luka itu yang bisa melaporkan. Dekan lu mukul duluan. Ya tapi kan gak luka, gak ada bekas. Ngeribet banget dong kalau gitu.

Ya itu aja resikonya. Karena kalau memukul kan pasti terluka. Pasti ada memar, pisum. Nah sekarang kalau saya mukul gak ada pisum, gak ada apa-apa. Saya pukul dari jauh gitu mamanya, gak kena kan.

Kalau bersentuhan fisik ya pasti kena. Kalau ada videonya? Ya dua-dua.

Dua-duanya kena? Harus menghindar resiko, lari. Kalau maling?

Ya tembak mati, tetap diproses. Tapi ada yang meringankan. Bisa bebas.

Oper mah namanya. Dalam keadaan terpaksa, bisa membela diri. Berarti harus dilihat. Ya termasuk kalau misalnya di lautan tiba-tiba ada satu pelampung, dua orang. Siapa yang mati kan ditembak satu, mati.

Untuk dia menguasai juga. Bukan kejahatan juga. Daripada mati dua-dua kan? Baru tahu.

Ya hukum begitu. Jadi sebaiknya hindari kekerasan. Hindari pukul-memukul gitu. Itu udah zaman dulu, zaman-zaman ring aja. Apa sekarang artis-artis banyak naik ring pukul-pukul ya?

Iya. Kalau dia atlet, profesional gitu kan. Kalau sensasional ya kayak Mas Deddy kan pernah ngajak Tinju saya Tapi anaknya jago Tinju tuh, saya kalau Tinju sama anaknya Deddy kebuser kita bisa kalah Jadi itu yang Menjadi kebuser Dia untuk menghajar masa lalu ya Dengan saingannya dia Gunakan anaknya yang jago untuk menghajar semua Pakai otot Pakai otot Bro, tapi pertanyaan terakhir ya bro ya Maksudnya dengan kasus lu sama Densu ini Untuk karir lu bagus gak sebenernya?

Ya kalau karir itu namanya kita ini kan Bicara ini kan pelawan gitu Tapi kan Sudut pandang orang melihat kan, mungkin saya pengecut tapi saya dewasa atau mengerti hukum. Kalau bentuk karya itu resikilah gitu. Karena kita juga sudah makan sebelum mengenal Densu kan.

Densu juga belum sudah makan, nggak bisa rusak juga gara-gara kita. Ya namanya, hanya saya berdoa ya mudah-mudahan bisa terangkat. Karena niat kita tuh lu sebaik. Dari awal membela Agus itu bukan untuk menjatuhkan atau memenjarakan Densu.

Ya kecuali dia mau damai, saya gak mau ya boleh. Ini kan tidak. Densu bilang Novi gak mau.

Itu doang. Kalau saya mau banget damai, Agus damai, selesai. Jangan pernah berpikir Densu bisa damai juga kalau dia gak pernah.

Kan awal perkara ini Agus. Iya makanya. Iya masa tiba-tiba jadi Densu. Ngapain kita ganggu Densu? Saya gak mau ganggu Densu kok.

Tapi sebelum ini, sebelum ini lu tuh kenal Densu gak sih? Gak kenal. Gak kenal? Udah begitu kenal. Hanya ditelepon aja.

Telepon tuh ramah. Nol, nol. Maksud gue sebelum kasus ini berapa tahun yang lalu.

Enggak, enggak kenal. Memang gak kenal. Gak pernah kenal.

Dan sebelum pernah ketemu dia juga. Belum pernah juga? Belum pernah.

Oh. Oke, oke. Berarti kedekatannya pun belum pernah ada.

Gak ada. Gak ada. Cuma dia juga gak liat lawan sih gitu. Kalau ibu saya, kalau semut aja juga jangan diinjak. bisa menggigit kan kira-kira kalau dia lihat gue udah besar banget kayak gajah gitu dia masih mau injak kita kan kira-kira begitu usah liat, sama Allah Ta'ala jadi kebesar berotak, tidak aja berotot tapi kita doakannya semoga semuanya cepat baik ya dan mungkin ending-endingnya konsentrasi lagi ke masalah Agus gitu ya bro ya harus gitu maksudnya daripada rame buang-buang waktu akhirnya Agusnya, gue takutnya akhirnya masalah Agusnya ini dilupakan gitu loh nggak, pesan buat Den slow-slow aja hadapi kita itu dengan Cara, kalau dia rendah kita lebih rendah kok.

Ya, ya, ya. Supaya, yaudah yang penting Agus aja dilupakan, santai, baik-baik semuanya gitu ya. Tujuan saya baik. Dia lebih hebat dari saya.

Bisa ngumpulin uang 1,3 miliar. Saya dianggap memperapurah rendah kan, tapi saya yang urus. Harusnya dia tegur tuh, eh uangnya Agus kok diurus sama Parhat, sama Krishna.

Ini malah kita diejek-ejek terus. Dibilang gara-gara kisru Parhat, Parhat harus mundur. Nopi dengan damai, dia nggak lihat. Dia hanya mau membuat kita tidak sempurna gitu.

Dia nggak melihat apa yang kita lakukan ini untuk menuju kesempurnaan. Nah itu yang saya kesel gitu kan. Berarti untuk berian Agus aja udah keluar duit juga dong? Ya pasti.

Artinya kalau biaya kan tidak banyak yang kita keluar. Karena Agus kan tidak banyak keluar biaya. Kemarin kan baru sumbangan dari teman Krisnya itu kurang lebih 50 juta. Ongkos operasional kan saya cek cuma 44 juta.

Hai tinggal tadi Agus memang udah mau pulang kampung dia udah mau pulang aja ya saya bilang Nanti kita pertimbangkanlah. Tujuan kita sih ingin mengobati mata mungkus. Bukan nyuruh kau pulang kampung.

Jangan patah semangat dengan uang 1,3 miliar itu. Insya Allah nanti pasti lebih dari rezeki kamu. Itu aja.

Amin lah. Amin. Amin.

Yaudah mudah-mudahan beres ya. Capek sih sebenarnya masalah begini ya. Nggak perlu ada masalah begini lah.

Apa capek? Cepet? Dedy Kewuset mau nyumbang cepet juta ya?

Capek, capek. Cepet-capek. Nggak, terus umbang ikut lagi, salah lagi. Pusing gua.

Kita nggak ada buka donasi lagi, nggak ada minta-minta. uang lagi. Sudah cukup. Tapi uang yang haknya Agus harus kembali ke Agus. Jangan buat menderita.

Jangan diejek-ejek. Ini uang dikembalikan orang, dikasih orang. Jangan jahat. uangnya orang-orang Agus bukan sukarela, dipaksa dia kembalikan itu oke, bro thank you ya thank you udah dateng ya mudah-mudahan sehat terus dan mudah-mudahan siapapun yang benar nanti Agus atau apa uangnya bisa kembali ke orang yang baik dan benar dan katanya udah gak bisa sembuh lagi ya gue bener ya, gue liat video kemaren gue pikir lah, ini gue jijat bisa liat lagi iya biar Agus gak ada cahaya di mata biar ada cahaya di hati amin, luar biasa

Transcript for:Diskusi Konflik Hukum dan Sosial

Transcript for:
Diskusi Konflik Hukum dan Sosial