Terima kasih. Selama melakukan trip ke pelosok desa, seorang bijak berkata kepada saya, ketika akhirnya dirimu kembali ke kampung halaman, disitulah kamu akan merasakan rindu bukanlah kepada suasana kampung yang kian mengikuti zaman, melainkan masa kecil yang menyenangkan. Di suasana kampung inilah memori dan perasaan kian segar karena kamu akan mengingat dan bernostalgia dengan suasana masa lalu yang sejatinya sulit ditemukan di era sekarang.
Atmosfer nostalgia yang kamu rasakan mengantarkan kepada ingatan bahwa disinilah kita memulai cerita kehidupan. Setelah saya puas menelusuri dan menjelajahi perkampungan terapung Thailand, saya kembali ke Ibu Pertiwi dan di tengah perjalanan, saya merindukan suatu perkampungan yang membawa saya kembali ke masa kecil dulu. Ya, tempat ini sudah menjadi wisili saya sejak saya mulai berkecimpung di dunia konten kreator. Malah, saya sudah menjajaki perkampungan yang mirip dengan kampung tersebut. Yaitu kampung Naga di daerah Tasik Malaya dan kampung Duku Dalam di daerah Garut.
Ya, mungkin karena kampung tersebut sudah banyak orang yang mengetahui, bahkan mengeksplor sehingga saya selalu menunda untuk berkunjung ke tempat ini. Namun, setelah saya ada kesempatan dan ditemani oleh teman saya yang juga sesama konten kreator, beliau yang selalu mengajak saya untuk ke kampung tersebut dan pada akhirnya, saya memutuskan untuk ke kampung ini. Nama kampung ini tentunya gak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia, yaitu Kampung Badui.
Tentu kita semua sudah tahu bahwa masyarakat suku Badui menjadi salah satu laboratorium kecil tempat belajar kita berinteraksi yang harmonis antara alam dan sesama manusia. Sejarah tusan tahun lamanya, alam tak tersakiti dengan kehadiran manusia di Bukit Kendeng. Begitupun manusia tak tergoda untuk merampok habis alam di bukit dan hutan di mana mereka tinggal.
Kehidupan dan seirama dan berpola saling mendukung antara keduanya, itulah yang terjadi di Lebak, kepatnya di desa Kenekes, yang menjadi rumah bagi suku Badui. Keberadaan suku Baduy yang demikian bijak dalam berinteraksi dengan alam, tak terlepas dari filosofi yang selalu tertanam dalam benak masing-masing individunya. Filosofi ini ditanamkan dari generasi ke generasi, dan dituturkan dalam beberapa kalimat seperti panjang tak boleh dipotong, pendek tak boleh disambung. Filosofi ini mempunyai makna yang mendalam, bahwa apa yang telah diberikan oleh Tuhan terhadap manusia, berupa limpahan kekayaan alam, Haruslah dijaga karena pada hakikatnya, Tuhan telah memenuhi apa yang menjadi kebutuhan manusia, bukan apa yang menjadi keinginan manusia.
Perkampungan, apa namanya? Sukobadui. Mungkin saya pengen turun disini bisa ya?
Ini kita. Aduh, sorry ya. Ganggu. Semalam, jam, semalam tuh nyampe jam...
jam 1 ya? jam 1 macet macet cuman emang agak telas karena kan sempet makan-makan dulu ini kan gak ada temen ini youtuber iya bener ini dia temen-temen YouTube beliau dari asli orang Baduy ya, namanya Aposarka Channel ya. Waktu demi waktu, zaman juga sudah berubah.
Era digital sudah menggerogoti masyarakat Baduy, khususnya truntuk Baduy luar. Yang mana saat kami kesana, kita sudah tak asing lagi melihat beberapa warga Baduy yang sedang memegang handphone, mempunyai solar panel di atap rumah-rumah mereka, dan di depan rumah mereka terpampang foto keluarga mereka. Bahkan, pemuda-pemudi di badui luar hampir semuanya memiliki akun sosial media seperti Youtube, Instagram, dan TikTok.
Bahkan ada yang memiliki pengikut hingga ribuan bahkan ratusan ribuan. Angka yang fantastik bagi masyarakat yang dulunya menolak teknologi, yang dulunya menjunjung tinggi aturan adat, dan yang dulunya bahkan bisa dibilang primitif dan sangat teresolir dari dunia luar. Namun, pada akhirnya keteguhan dalam menjaga aturan adat dan budaya luntur seketika begitu mengenal zaman digital saat ini.
Kendati demikian, para sesepuh dari masyarakat Baduy, khususnya Baduy Dalam, tidak tinggal diam. Mereka selalu memantau setiap saat dan melakukan keliling ke semua kampung, khususnya kampung Baduy Luar, untuk memastikan warganya tidak terlalu terkontaminasi daerah modernisasi ini, meskipun mereka menyadari sulit membendung untuk melepas dari dunia modern dari kehidupan warganya. Dan satu hal yang menarik bagi kami ialah, mereka menyadari era modern sudah merembet ke perkampungan Baduy. Namun, masyarakat Baduy masih tetap berpegang teguh terhadap petuah dan aturan adat yang sudah turun temurun mereka yakini. Mereka tetap melakukan ritual-ritual adat Baduy yang wajib mereka lakukan.
Halo teman-teman Assalamualaikum Wr. Wb karena disuruh pakai salam sama mas Pak Lurah ini jadi barusan kita sampai di perkampungan Cuku Badu ya teman-teman Disini ada tiga orang, ada channelnya kepala desa Banjarnegara. Nama channelnya Cerita Anak Desa ya. Kalau ini, apa namanya cerita anak asep?
Asep Lembur Baduy. Asep Lembur Baduy. Nah disini, Cerita Anak Desa. Cerita Anak Desa, ini tuh kurang, ini tuh sampai dia tuh, gembalnya sampai gelek-gelek. Dimatikan lagi, baru dilurusin lagi, gak apa-apa.
jadi teman-teman saya sama teman-teman di sini di belakang mau ngevlog ke perkampungan Baduy kayaknya acara bareng-bareng ya ya ya Ada acara sepertinya teman-teman? Hari ini gak bisa kelesan soalnya kan Ada acara ini, ada acara Jadi orang Luar Baduy tidak boleh Masuk ke isi Oh begitu, jadi kalau ada acara Sesuatu yang ada di kampung ini acaranya agak sakral jadi dirahasiakan lah. Ini kan dalam satu desa ya, desa Baduy. Berarti kalau dalam masing-masing satu desa Baduy kan ada beberapa perkampungan. Kampung Cipondok Yang pun yang sarti Kampung Kaduketuk Ada berapa kampung dalam desa Baduy?
Total Berapa kampung ya? Kira-kira ada 70 kampung Ada 70 kampung dalam satu desa Baduy luar saja ya Berapa? Tiga Perkembangan yang ketiga ini Jangan kita lewatin saja Halo Ya ini dari mana nih Kang? ini dari luar dari luar ya Ini perkambuan yang ketiga, nama kampungnya apa?
Legok Jirub Legok Jirub Sebelum menuju ke kampung Kang Asep, saya diarahkan terlebih dahulu ke salah satu rumah yang infonya adalah kembang desanya di kampung ini Mungkin bolo-bolo semua pada tahu, beliau bernama Neng Rumsa, lalu lanjut kembali ke Neng Sarti Mereka punya paras cantik ala kearifan lokal Tak heran, banyak ramai orang berbondong-bondong mengambil foto atau sekilas mewawancarai mereka Termasuk saya sendiri Oh iya, sekitar informasi ya teman-teman, mereka sudah mempunyai akun TikTok yang followernya sudah hampir jutaan. Jadi tak heran kalau teman-teman disini yakin pasti tahu tentang keberadaan dua wanita yang berparas jelita ini. ini juga nggak kurang lebih kurang lebih sama dengan ini dengan baduy jadi pada saat ke Kampung Naga itu dia itu kemiripan rumahnya itu bukan hampir sama-sama sama ya kayak rumah ini anti gempa nih rumah anti gempa nih nah anti gempa sama anti rayap nah kayak gini kan Kampung Naga persis seperti ini dia jadi kan nih susah maka rayap ke atas karena kan batu licin katanya ya resep ya Bentuknya sama, lapisannya sama Kan ada 3 lapisan ini kan Hijau terus yang paling atas itu loh yang hitam Injuk kan, nah itu Dan biasanya diganti berapa tahun sekali?
5 tahun Rata-rata biasanya orang berapa tahun bisa sampai satu tahun dua tahun satu tahun dua tahun diganti teman-teman ganteng semuanya gimana? tapi kayaknya enggak deh soalnya kan aku juga enggak mau ninggalin orang tua aku oh soalnya kalau keluar kan ibaratnya ninggalin lah gitu ya kalau seandainya begini enggak apa-apa orang tuanya akan saya belikan rumah akan saya bahagiakan orang tuanya Neng Rumsa untuk dibawa keluar Baduy. Tutup enggak?
Tutup enggak. Mau tutup di sini aja gitu. Contoh, ketemu anaknya Ahmad Dhani, contoh Al-Ghazali, contoh.
Terpikat sama Neng Rumsa nih. Gimana, mau enggak ditanya? itu nggak bisa ya mau nggak kalau menikah sama harus keluar nih nggak bisa memilih dulu ya Dia menolak banget teknologi ya? Iya jauh banget kalau dihitung sama saya, perbedaannya jauh.
Kalau sama baduy luar sama baduy dalam, itu kan baduy, masalahnya gini, baduy luar itu masih diperbolehkan naik kendaraan, pakai sental. Kalau baduy pakai sabun, boleh. Kalau baduy dalam itu sebenarnya itu, dari kokolet dari dulunya itu, pakai sabun, pakai sental, naik mobil itu sama sekali nggak diperbolehkan. Yang berbau-bau? Yang berbau-bau itu nggak diperbolehkan.
diperbolehkan sebenarnya gitu emang handphone juga di Baduy luar juga itu handphone sebenarnya boleh nggak boleh yang dicetin sama orang-orang kokolot di Baduy dalem itu sebenarnya nggak boleh handphone juga orang Baduy luar juga gitu nggak boleh nggak boleh sebenarnya diperbolehkan akhir-akhir ini itu orang Baduy luar juga punya handphone juga bukan diperbolehkan orang Baduy luar juga diperbolehkan akhir-akhir ini itu orang Baduy luar juga punya handphone juga bukan diperbolehkan sama sekali kenapa kok bisa sekarang sekarang ini kita bicara real aja yang terjadi Kenapa ini yang diceritain sama akan tadi itu yang udah udah apa tercemari udah tercemari jadi semuanya tiap tahun Dari kokolot dari Baduidalem itu sebenarnya ada operasi juga Ke Baduiluar Ada juga operasi sendal, pengecekan Setiap tahun itu ada operasi Sebenarnya itu yang dipakai-pakai sama orang Baduiluar itu Kebanyakan yang pelanggaran Banyak yang pelanggaran Soalnya ketahuan pada saat operasi sama orang Baduidalem ketahuan nih tiba-tiba tanpa diketahui dia main HP Iya itu kena tegur pasti ditegur hanya teguran saja ya teguran kalau ada yang ada juga yang diambil aja ada yang diambil handphonenya Iya kalau kita udah kan kebanyakan kan yang kita kan punya handphone juga banyak yang enggak boleh dipotong bener-bener enggak boleh ya kalau ada tradisi ada badu yang yang ketat harus jangan dipotong lah dipotong kan seharusnya itu yang bener-bener gak boleh itu harus dipertahankan sama orang baduy kan? betul sama orang baduy ternyata dipoto sama orang baduinya atau direkam itu pasti kena teguran sama yang baduy dalam iya kena baduy dalam jadi 70 kampung ada satu kepala adat iya maksud saya pemuda-pemuda sini kan sudah tercemari sama teknologi terutama media seperti TikTok, Instagram kenapa lolos? kenapa kok bisa sekarang jalan normal saja?
Kalau memang nggak diperbolehkan? Kalau saya sih Apa pandangannya abang selama ini? Kalau dihitung-hitung sama saya itu Bukannya orang-orang kokolot yang Yang paling pertama yang Yang ngadain tentang-tentang itu Itu masyarakatnya aja yang Yang udah Udah ke luar-luaran Sebenernya orang-orang tua Mas sebenernya desa-desa yang Itu yang sebenernya Setiap-tiap kokolot itu bener-bener mau mempertahankan gitu dari 70 kampung badi luar Apakah hampir semuanya ya udah nak teknologi semuanya udah semua hampir semuanya itu sebenarnya kalau kalau setahu saya hampir semuanya semuanya udah ini apa kalau handphone itu dibadui sekarang bener-bener udah banyak udah banyak udah banyak tapi kalau saya masih kecil itu saya belum tahu handphone orang orang tua saya juga enggak punya handphone udah tahu dari tahun berapa ini handphone udah mulai banyak Artinya respon dari sesepuh yang ada di barang menanggapinya kayak sudah dibiarkan saja.
Iya, dibiarkan saja. Sebenarnya nggak diperbolehkan, tapi dibiarkan saja. Nggak diperbolehkan, sama sekali nggak diperbolehkan. Handphone-handphone itu nggak diperbolehkan.
Tapi dampak positifnya adalah menjadikan sumber... pendapatan yang lain memang dampak negatifnya itu kayak melanggar budaya lah aturan-aturan dari sesepuh yang ada di kampung Baduy luar Iya kalau di negatifnya itu apa positifnya itu dia ada penghasilan lah income yang didapatkan dari orang-orang yang sudah bermain tiktok itu kan dapat duit itu kan iya positifnya cuman negatifnya ya banyak banyak-banyak gitu jadi mulai orang-orang tua di disini disini di Baduy dalam atau di luar itu mulai mulai ini nya ke masyarakat itu sebenarnya bak yang banyak yang harus dipertahankan banyak yang harus kita jaga itu dipoto terus direkam sama orang Baduy juga gitu nih kalau udah sekarang udah mulai saya dengar dari dari orang-orang tua jadi gini Kak Emang Kalau waktu dulu itu emang keras ya hukum-hukum yang kayak handphone-handphone gitu keras Sekarang udah mulai agak meningkat Jadi kan dilihatnya masyarakat itu udah nyaman Pokoknya kalau dilihat di sikat semuanya itu handphone udah bingung lah gitu Udah bingung jadi udah agak dibiarkan Saking banyaknya Ya saking banyaknya Sampai bingung mau menegur seperti apa Yang penting jangan dipakai ini aja dipakai yang negatif-negatif tidak bermanfaat ya Iya orang-orang tua sekarang udah bilang itu yang penting yang manfaatnya aja yang diambil kayak gini kayak dibawah dikan sudah terkena cewek-cewek Baduy cantik karena sering lihat juga di toko Iya tiktoknya siapa yang ini rumsa-rumsa terus apa lagi tadi narati yang yang disitu yang disana itu kan sudah Bersilewaran di dunia Instagram dan TikTok Itu sudah menjadi perbincangan di media sosial Kayak mohon maaf, wah cantik-cantik ya Kan itu salah satu bentuk respon dari netizen-netizen di dunia online Bagaimana cara mempertahankan agar Badu Wilor itu tetap terjaga keasliannya Saya bingungnya gini kan masalahnya ya Ibaratkan Akang kan mau foto-foto kesini Ibarat ditolak sama orang sini itu gak bisa Apa masalahnya gak bisa? Orang sini yang duluan Yang kan yang diceritain sama Akang yang punya TikTok Orang sini kan yang duluan.
Terkecuali orang sini nggak punya TikTok, nggak punya apa-apa. Ada orang luar yang ke sini, wajar ditolak. Kan sekarang gimana mau menorak dari luar?
Orang sini juga kan udah punya gitu kalau bagi saya. Karena tanggapan orang tua ini. Bertahan terus, terus setiap tahun itu ada acara adat, ada acara operasi itu.
Sebenarnya itu mau mempertahankan yang diceritain sama Kang itu. Sebenarnya gitu. Orang kokolot-kokolot di sini, orang-orang tua itu setahu saya. Yang jelas itu yang mau mempertahankan badu itu, adat-adat kustiajatnya itu ya, adat-adat di sini, khusus yang mau dipertahankan itu setahu saya itu, yang diceritain tadi itu. Jadi setiap kampung harus ada-ada kumpul-kumpul acara adat.
Terus kalau bukan di desa kan, itu di jarokan, di desa itu harus di... baru dalam gitu jadi ketua-ketua itu kolot-kolot itu yang yang mau dibertahankan itu yang itu yang itu kalau menurut Abang sendiri apa tanggapannya dan apa harapannya pokoknya udah jelas udah budaya udah ikut ke apa budaya luar ya agak sedikit udah ikut keluar kan kalau saya ya Ikutnya ya bagi saya udah gak apa-apa yang penting kita setiap ada dibadui adat apa aja yang harus kita diikuti yang kita harus bertahankan yang penting kita harus bertahankan harus setiap ada acara adat disini diikuti terus, yang penting gitu aja kalau bagi saya jangan melewati batas aja jadi yang penting itu handphone itu kalau udah banyak handphone kalau ada penghasilan dari luar ya ambil gak apa-apa, usaha sama orang luar itu gak apa-apa soalnya kan udah dunia modern sekarang yang penting yang harus dijaga itu di Baduy terus-terus dijaga gitu budayanya seperti acara adatnya tiap tahunnya acara apa nanem padinya itu jangan ditinggalin yang penting bagi saya gitu sekarang nih listrik kan gak masuk kesini kan pasti menolak teknologi listrik lah istilahnya meskipun ada HP juga kan itu kan pertanyaan saya apa biasanya pakai penerangan apa ini disini petromat Hai kalau disini sekarang kebanyakan itu yang kan sekarang mau udah teknologi Iya udah teknologi apa sekarang banyak-banyak kok juga yang lampu-lampu kecil bisa dipakai beli Hai suara gitu Iya pakai baterai ya pakai baterai juga ada ayah pakai apa pakai aki juga ada dimengkankan aja PLN disini sekalian sebenarnya gini Kang Emang pemerintah sebenarnya dari dulu juga Emang mau mau ngasih ya mau ngasih yang diceritain tadi apa listrik listrik sebenarnya dari dulu juga cuman itu yang harus dipertahankan di Baduy sampai sekarang masih bisa dipertahankan sama orang-orang Baduy orang-orang menolak PLN ah itu tapi apa bedanya dengan teknologi menggunakan aki dan baterai sebenarnya itu penerangannya sama gitu tapi kenapa harus ditolak PLN kalau memang mempertahankan teknologi listrik PLN dari suku Baduy luar pertanyaan saya kenapa orang-orang warga di sini Masih menggunakan teknologi juga penerangannya disini Sedangkan PLN ditolak Kan sama aja antara baterai, aki, lampu-lampu kecil Iya, iya emang sama aja Coba kasih alasan Kang Cuman gini, sebenernya ya Masyarakat ini pake aki Pake baterai-baterai yang udah agak modern Tadi solar panel saya lihat Tenaga surya Nah itu ada Sebenernya itu orang-orang tua dari suku Baduy dalam Orang-orang tua yang masih di Baduy luar Itu yang diceritain sama saya itu tadi, setiap tahun itu ada operasi itu, yang dioperasi itu itu. Listrik itu?
Yang diambil itu yang tadi diceritain Aki, yang Tandaga Surya itu. Sebenarnya sama sekali itu total nggak diperbolehkan. Sama orang-orang badui dalam, itu sama sekali total. Jadi memperjuangkan itu badui dalam teman-teman? Sebenarnya itu yang menjajah ya, yang menjajah yang masih benar-benar mau mempertahankan itu.
di dalam ya? baduyudalam baduyudalam ceritain setiap tahun sekali itu sebenarnya operasi operasi itu yang dioperasi itu itu yang lampu-lampu teknologi lampu-lampu itu ya termasuk yang itu kecil HP lah kan lainnya iya kalau ditemukan dibuang ya kang ya? dibuang itu walaupun beli tadi bagus kalau kelihatan waktu operasi itu pasti hancur itu diambil itu walaupun di atas rumah itu pasti dipancar itu baduyudalam sama baduyudalam antara badi luar sama baduyudalam itu ada kesinambungan yang memang terikat secara iya Persaudaraan yang sangat erat.
Baduyiluar sudah terkesima dengan teknologi, sudah terhipnotis dengan teknologi, tapi PLN masih ditolak sama Baduyiluar. Meskipun ada beberapa warga yang masih menggunakan teknologi juga, baterai sama aki. Dia menghargai orang Baduyidalam.
Karena ada audit, orang Baduyidalam ke Baduyiluar. Terus kalau pun ada acara, orang Baduy Luar pasti dia akan izin dulu, berpamit dulu, berinteraksi dulu kepada orang Baduy Dalam. Itulah sikap kekeluargaan antara Baduy Luar dan Baduy Dalam.
Artinya, saya tarik kesimpulan, sesepuh yang ada di sini yang paling berkomitmen dan menjaga kearifan lokal dari Baduy Luar adalah Baduy Dalam. Hai tenaga Kang iya iya iya body dalam badan itu sudah pure udah murni dia hanya bisa mengaudit menasehati menegur bahkan kalau ada orang yang kedapatan teknologi yang meraka tidak sukain mereka akan membuangnya jelas-jelas mantap sudah kita kita sudah sampai ke kampung kelima di kampung namanya Kang Kang Asep Hai Kampung Balingbing ya namanya ya teman-teman Ini suasana Di kampung kelima ya Teman Halo ini diajak kemana sama Kak Ngasip nih Ini agak dalam banget ini Kampung yang ke Berapa 9 kayaknya Tapi udah ke pedalaman ini Nih Ayo, tidak ada, nggak usah yuk, mobil-mobilan, ini teman-teman, hari ibu, aduh Kami lanjut ke perjalanan Rumah Kang Asep. Di perjalanan ini kami melewati jembatan terpanjang di Kampung Badui, yaitu Jembatan Gazebo.
Kami terus melewati pinggiran sungai dan menjumpai beberapa kampung. Setelah perjalanan kurang lebih 2 jam dari kampung pertama, akhirnya kami sudah sampai di kampung Leu Belut. Ya disini adalah rumahnya Kang Asep. Beliau juga memiliki channel Youtube.
Namanya Asep Lembur Badui. Kang Asep dan keluarganya menyambut kami seperti keluarga sendiri. Ya, begitulah memang rata-rata suku Badui juga terkenal dengan keramatamahannya.
Meskipun mereka ada sifat pemalu, sejatinya hati mereka sangat baik dan selalu menyambut hangat kedatangan kita. Hai sudah tidak diurus lagi jadi ditumpuk sampai ke bawah ya pemakaman umumnya ini teman-teman deket jurang ini ya selatan ada di Kampung Badu ya kita mau coba jalan-jalan ke atas Kalau lurus terus itu katanya ke Kampung Baduidalem katanya, lewat sini. Ini teman-teman ya. Ini pabrik kayu nih kayaknya nih.
Kayu. Halo. Kalau dari parkiran ini sekitar 2 jam setengah lebih nih. Hai semuanya itu ada buah mengkuduk disitu teman-teman bagus ya Halo dek ah buat kain kita kesana lagi beuh teman-teman hai hai Hai weh kalau ke atas sana ke Baduy dalam Pak ya Bu ya sana ya udah lurus terus ya teman-teman tuh terus ke sana terus ya kampungnya uh hai hai Hai ya Nah mantap teman-teman saya mau mandi dulu di belakang katanya posisi kamar mandinya tuh indah banget teman-teman tuh Jadi di balik rumah itu sungai, balik kebing itu. Ini kita kamar mandinya.
Oh di sini, pas di belakang kamar mandinya. Jadi kalau hujannya gini, ngapain biasanya warga? Jahit ya?
Hah? Jahit ya? Menun.
Menun, menun. Hai semuanya Kang Asep review gimana kondisi rumahnya Kang Asep ya yuk lihat dari bahan kayu semua ya dari bahan dari bahan alam ya teman-teman ya Kang Asep ini Kang Asep dijual ya istri ya ini ya istri ya nanti saya tanya-tanya dulu nih hasil produk produksi handmade apa ya apa ya pekerjaan rumahan ya untuk istri di orang-orang baru itu menjahit gajah menjahit kain bentuknya ya kayu semua yang alami teman-teman hanya ini memang ada berapa dari baku-baku enggak 100% tradisional dan hanya beberapa yang bukan kayu ketemu kayu ini kayak gini nih pasak-pasak ini teman-teman kalau dilihat oke Hai nah oke teman-teman kita lanjut lagi ya ini temennya akan ngasih semua temennya ngasih jadi teman-temannya rumah di kampungnya Kangaset ini jauh tahu banyak orang mungkin jarang kesini mungkin ada beberapa tadi jarang yang kesini makanya perjalanan mungkin kalau diestimasikan total ya dari parkiran tempat parkiran disitu Baduy sampai kesini mungkin dua zaman lebih ya Mas ya ya teman-teman dapurnya orang Baduy kakak siap saya mau nanya berarti ini full bener-bener full kayu ya tradisional ya Tungku ya, terus kalau anak nasi, mana Kang Aset? Masak nasi Ini ya, nasi pakai itu ya namanya seeng namanya seeng Nah itu namanya seeng teman-teman ini ini dari dari tanah lihat ya dari tanah dari tadi dari tanah lihat ini teman-teman Nah itu dari tanah lihat kalau seandainya kita ketiduran tapi nggak langsung kesini Kang aset enggak kalau kita ketiduran nih pagi hari lupa enggak sampai kesini Kak enggak kan ininya merayap itu ha ha ha ha ha Oh ada penghalang penghalang di situ ya Oh ya gitu teman-teman jadi enggak sampai ini terus kalau untuk pembongan asap kemana ini Kang lewat mana lewat jendela ini lewat jendela itu ya situ di atas juga juga itu kalau di atas tempat apa ini tempat naro-naro penyimpanan stok ya oke di rumahnya teman-teman kondisinya teman-teman Oh ini kamar lagi kalau siap yang ini teman-teman nah nih teman-teman yang bikin saya unik Hai Menolak PLN, tapi listrik pake aki sini Ini pake aki dia Ini kan teknologi ini Ayo, ini pake aki kan?
Nah, ini untuk listrik ini teman-teman Ini untuk listrik Sayangkan, tapi dikasih PLN sama pemerintah Gak mau, tapi dia memaksa pake aki Gimana ini? Tadi jawabannya tadi yang saya sama Kang Mali Kang Mali jawabannya itu Untuk menghargain dan menghormatin dari Baduy Dalem Yuk kita kelar yuk Ini teman-teman, kalau di Kampung Naga Cermin gak ada teman-teman Kampung Naga sama Kampung Duku Dalem itu cermin gak ada Karena salah satu bentuk kemewahan katanya Yang berbau kemewahan itu akan mengundang iri hati dari tetangga sebelah Katanya begitu, jadi semua rata Gak ada yang kaya, gak ada yang miskin Mau mandi Hah? Mau mandi Oh senter Ternyata tadi ada aki tadi ya, listrik gak ada Akinya kemana? Hai Kang Asep Oh akhirnya lagi itu lagi dipakai buat hati akhirnya pakai lilin sekarang oke pakai lilin enggak masalah ini dari itu nih dari pertama nyampe sini belum mandi kita ikutin ya Kang cerita anak desa ini ini bener sesuai sesuai ininya sesuai apa Hai sesuai YouTube ini akhirita anak desa nah ini dimana ini mau ikut sini nih nggak ini kayak gini nih toiletnya ya toilet di rumahnya Kangasek seperti ini teman-teman Oke jadi di dalamnya juga ya sebenarnya seperti zaman 70-an masuk enggak enggak selamat mandi ya Oke oke oke jam berapa biasanya? jam 9 jam 10?
nggak di targetin ya berarti kalau saya lihat tadi oh iya mau nanya tadi anak-anak biasanya pemuda-pemuda kan banyak tuh pemuda-pemuda di kampung ini itu nggak ini? nggak nggak sekolah biasanya? nggak sekolah nggak tapi dia bisa membaca? bisa tapi dia bisa membaca kan? ingetnya bisa membaca tapi gak bisa nulis ya?
belajar dari mana biasanya? ya belajar atau didak aja sendiri belajar sendiri ya? tapi kalau anak-anak muda kayak umur 15, 13, 14 itu membantu orang tuanya aja? iya membantu orang tuanya aja? ada pertanyaan kan?
bos, ada pertanyaan lagi gak? belum, belum nemu nih belum nemu, tapi kalau ini? eee, apa namanya?
kalau makanan yang dimakan Hai pagi malam itu apa biasanya yang sering dimakan cuma nasi doang nasi gada lauk-lauk enggak kan susah jauh jadi enggak ada kalau ada lalaban-lalaban itu ambil dari hutan dari kebun dari kebun jadi hanya nasi aja jadi yang dimakan batinnya nasi aja ya beli-beli dan lokasinya ikan asin ikan asin kalau nggak ada pun nasi aja nasi aja teman-teman atau ditambah sayur itu Sama garam, jadi nasi, garam, sayur Kampung Lewi Bulen, Desa Kanekas, Kecamatan Lewi Damar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten Ini alamatnya Dan sekarang kenapa kita ada di dalam rumah ini? Karena ada aturan, adat, ada acara Ngalaksa ngalaksa ngalaksa itu Yang membuat acara di kampung sana, tapi seluruh perkampungan yang ada di Badu itu harus mengikuti. Dan di sini ada perwakilan juga, ada acara ngelaksa juga atas perintah kampung sana.
Jadi sebelum dia melakukan acara ngelaksa, pagi-paginya dia harus menaruh depan pintu itu pohon aren, daun aren. Baru dia nanti, sorenya dia datang ke acara ngelaksa. baru dia dapat makanan dia baru dapat makanan saat ini yang di depan rumahnya Kang Naset ini sudah melakukan ngalaksa karena dia tadi sore sudah mengambil makanan dari kampung yang sudah melakukan acara ya jadi akhirnya kita tidak boleh keluar rumah jadi semua kampung jam sekarang jam setengah tujuh tidak boleh keluar rumah kalau ketahuan Kang Naset? ketahuan ya kedapatan Ada di luar rumah disembur? Enggak sih, tapi kalau enggak ini mah dibiarin aja Tapi akan ada dampaknya nanti?
Akan ada Acara ngalaksainnya setahun sekali? Setahun sekali Di kampung yang berbeda? Cuma acara ngalaksainnya di 4 kampung Kampung Cibengku, Kaduketu Hai Garehong kisah ban 424 ini ada enam kawan renam ya Cihulu sama yang tadi itu cepat ya Cipon dok dari 70 kampung ada di Baduiluar dan satu yang menarik di sini di sini ada nyamuk ya enggak ada nyamuk di sini ada nyamuk teman-teman aman ada nyamuk terus suhu di malam hari itu cukup mungkin paslah untuk tidurnya nya suara-suara jangkri ya Kang Iya masih masang karet-karet itu Waduh Masya Allah milih ini sekarang masih ada lilin karena kalau pakai lampu damar atau lampu template tempel itu minyak tanahnya jarang kecuali dari dari minyak sayur ya dari minyak sayur tujuannya laksa ini apa sih untuk katanya tadi Kang sebelumnya apa-apa Untuk memastikan warganya ya? Iya Masing-masing warga sesuai jumlahnya kali ya? Jadi kalau nggak kehitung bisa jadi di...
Sama aja sama mitra kalau nggak KTBU ada agama, tapi bukan agama Jatuhnya kepercayaan, biasanya kan ini agama Ini agama nih, ini KTPnya Kang cerita anak desa ini agama Gini Adek, adek, adek mau makan? Ibu, ibu, ibu Udah Udah, adek juga nih Perujungan tadi Ha? Perujungan Perujungan nih Lepas itu untuk makan sehari-hari Makan sehari-hari?
Boleh Lupakan semua Kenangan masa lalu Dan jangan simu Aku terbulurin Bumbu-bumbu