Kita menghentuskan seri kajian kita berlagak tul Quran Kita masih berbicara tentang Al-iltifat ma'a tanawiyah adadil mukhota bin Iltifat daripada perubahan domir Nomi'l-Mufrat kepada muktana atau mungkin pada jama' Muktana, prajama' dan sebaliknya Pertama, tempoh hari kita pelajari yaitu Al-iltifat atau al-intiqol Min-domi'ri tatni'ah Hira'l-jama'i Perubahan daripada mutanna kepada jama' Sepertimana dalam surah Al-Hajj ayat yang ke-19 Dua puak yang mereka berbalah, berbantah tentang Tuhan mereka. Ada dua kumpulan, dua puak. Tentunya setiap puak mempunyai ahli anggota yang tidak sedikit.
Dan dua pua itu berbala, berbantah dengan pua yang lain tentang Tuhanan. Artinya, tiap-tiap seorang dalam pua tersebut berbiza pendapat dengan tiap-tiap orang pada pua yang satunya. Ini bermakna dia punya mukho somah atau perbalahan, perdapatan adalah sangat dahsyat.
Boleh dikatakan tidak ada pesamaan, tidak ada titik temu diantara dua puak yang berbalah dan berbiza pendapat ini. Karena setiap individu dalam tiap-tiap puak terlibat dalam mukhosomah itu. Jadi bolehlah kalau dalam bahasa mudahnya ini satu perbezaan pendapat yang sangat-sangat tajam perbezaan pendapat yang sangat tajam sehingga nampaknya mustahil untuk dicari kalimatun sawak kalimatun sawak, titik temu Apa maksudnya, yakni satu puak berakidah Tauhid, yang satu puak lagi Tauhid Syirik, bermakna Tauhid dan Syirik tidak mungkin disatukan, tidak ada persamaan sama sekali.
Yang satu seratus peratus benar, yang satu lagi seratus peratus salah. Itulah perbezaan antara Tauhid dan Syirik Yang satu kumpulan itu yakni Mu'minun Mu'ahid Sementara puak yang satunya Kafirun Mushrik Jadi Lianna Liddillah Liannal Khosmain Farikon Waleisa Fardain Tiap-tiap daripada dua puak itu Yakni berpecah Berbeza pendapat, jadi bukan hanya kumpulan yang berbeza pendapat Tiap seorang dalam kumpulan itu Ini sudah sangat dasar Sobat biasanya kalau dua puak berbeza pendapat Mungkin berbeda pendapatnya secara kolektif, tapi kalau dari individu, sama. Tapi biasanya.
Kemudian, eliltifat al-atintikol daripada domir wahid mufrad kepada itna'in. Daripada khitab wahid, khitab mufrad menjadi dua. Sepertimana dalam surah Yunus ayat 78 Fir'aun mula-mula bertanya kepada Nabi Musa a.s. menyalahkan kabar Musa Kemudian dia mengalihkan, memindahkan khitabnya daripada seorang, yakni Musa, ditukar menjadi dua orang, Musa dan Harun.
Daripada Lital Fitana, Tal Fitu itu untuk Anta, dan di belakang sudah menjadi Watakuna Lakuma. dua orang dari Mufrad kepada Muthana dan inilah saya katakan bahwa Al-Quran sangat konsisten dalam maklumatnya Kenapa begitu dalam ayat yang lain bahwa Nabi Musa sahajalah yang diutus oleh Allah pada Fir'aun pada mulanya Mula Nabi Musa menyadari akan kekurangannya Paling tidak yakni kurang petah bercakap Yang keduanya punya hutang darah kepada Fir'aun, walaupun tidak disengajakan lumohon pada Allah, Nabi Harun dijadikan wazirnya wazirnya pembantu sebab itulah Fir'aun pada mulanya menyampaikan khitabnya pada Musa seorang yang dipertanggungjawabkan Harun hanya sebagai pembantu jadi menumpang ketiganya yang kita pilih ini Al-Lilatifat atau Al-Lilatifat daripada Dhammil Khitab kepada Jama'at asalnya seorang kemudian jadi Jama'at dalam surah At-Tolak surah At-Tolak Ya ayyuan nabi, itu seorang puna idha tol laktum, dah jadi jama' ini bermakna, walaupun hitab itu juga pada rasul tetapi isi kandungan hitab hukum yang ada dalam hitab tersebut berlaku bagi seluruh umatnya bagi seluruh umatnya disini benar-benar Allah SWT menjadikan Nabi sebagai utusannya Rasul penyampai risalah daripada Allah untuk dipanjangkan diteruskan kepada umatnya jadi hukum tolak berlaku bagi Nabi dan juga bagi umatnya Bagaimana hukum tolak diperlakukan bagi umatnya, begitulah bagi rasulnya. Itu daripada khitab wahid kepada jama'at. Kemudian yang seterusnya Al-intiqal, al-itifat daripada Khitab 9 ila Khitabil Wahid Perubahan Perubahan yakni alintikol, atifat, daripada muhotob dua orang, maksudnya dua orang, kemudian bertukar hitabnya kepada mufrod, pada seorang.
Mula-mula ditujukan atau disampaikan hitab ini pada berdua Kamu berdua, kamu berdua, kamu berdua Tiba-tiba di hujungnya pula Hitab itu dipindahkan, diintikol atau disempatkan hanya pada seorang Pokoknya dalam surah Tauhah Ayat 49 lihat coba umpamanya apa itu dalam surah Tauhah yang 49 dan kenapa ada perubahan seperti itu ia menciptakan dialog antara Musa dan Fir'aun ini dialog antara Fir'aun dan Musa Ketika Nabi Isa pertama kali menjumpai Menumi Fir'aun untuk menyampaikan dakwahnya Panjang lebar ayat sebelumnya itu menciptakan isi dialog Dan setelah Fir'aun gagal menyampaikan hujah bagi membenarkan agamanya, percayaannya, dia pun akhirnya mengalihkan percakapan. Dikata, Kala faman rabbukumah, ya Musa. Berkatalah Fir'aun, Faman Rabbukumah, Siapakah Tuhan kamu berdua? Siapakah Tuhan kamu berdua? Di sini, Ndamir Khitab untuk Musanna.
Tapi, kemudian, ya Musa. Musa itu seorang. Yang dimaksudkan Robbukuma berdua itu Musa dan Harun. Harun tidak disebutkan.
Kan macam ada kesilapan tata bahasa. sepatutnya wahai Musa dan Harun siapa Tuhan kamu berdua itulah ini hanya wahai Musa siapa Tuhan kamu berdua atau wahai Musa katalah man rabbuka sebab itulah Kau lah berkata man rabbuka Faman rabbuka ya Musa Kan lebih tepat Siapa Tuhanmu Tuhan engkau wahai Musa Ini tidak siapakah Tuhan kamu berdua Wahai Musa Inilah ada inti koal Lagi-lagi kembali kepada yang sebelumnya itu Karena memang Yang dipertanggungiakan Yang diberi tugas Untuk mengakali salah Yaitu Musa Pertanggungiak sepenuhnya Sebab itulah Fir'aun pun Memperlakukannya seperti itu Musa yakni Sebagai apa namanya Musuh utamanya Musuh utamanya Karena Harun hanya sebagai pembantu kepada Musa alaihissalam dalam ayat ini. Baik, kemudian surah yang kedua, masih dalam surah Tauhah, disitu saya tunjukkan, yang ini ayat 117. Nah ini menarik, sangat menarik yang ini. Ada perubahan yang begitu ketara sekali.
Surah Tauhah ayat 117 Kita kena nampak dia punya domirnya Sebenarnya boleh buat perbandingan Allah SWT berfirman faqulna ya adamu inna hadha aduwun laka walizawjika Fala yukhrijannakumaminaljannati fatashqa innalaka allatajuaafiha walatiara waannaka latazma'u fiha walatabha dan seterusnya, dan seterusnya Fakulna maka kami berfirman Ya Adam, Wai Adam Inna hadha sesungguhnya iblis ini Adalah aduun laka musuh bagi engkau Wali zaujika dan juga musuh bagi istrimu Sebab itu Fala yukhrijan nakuma Fala yukhrijan nakumah Maka jangan sekali-kali Dia, yakni Iblis Berjaya Mengusir kamu berdua keluar Minal jannah dari surga Fala yukhrijan nakumah Jangan sekali-kali Dia, yakni Iblis mengusir kamu berdua keluar dari surga sebab ini adalah musuhmu berdua nanti bila iblis berjaya menghalau kamu berdua keluar daripada surga kamu akan celaka engkau akan celaka Engkau akan celaka Coba disitu perhatikan Ketika Allah memberi peringatan Bahwa Iblis itu musuh Allah ingatkan Adam dan pasangannya Ini musuhmu dan musuh istrimu. Dua orang kitabnya. Ketika Allah beri peringatan juga, jangan sampai iblis ini memperdayakan, menipu, mengusir mereka keluar pun. Yuhrijan nakuma. Kamu berdua.
Kemudian, Allah ingatkan, jika iblis nanti berjaya, Menghalau kamu berdua keluar dari surga Fatashko engkau Celaka Daripada kumam jadi anta Tashko itu hanya untuk anta Untuk seorang Hai kalau untuk dua orang file yukrijan nakuma minajan nanti patash itu pasti bingung lagi ya ya saya dengar aja lah ya segan nak bagi tau segan lah Fathaskuma Fathasko Fathaskoyani ini kan film mudori Hai macam rasa-rasa macam tahu tapi kenapa tak tahu ya itu yang ini termasuk keajaiban dunia rasa-rasa macam tahu tapi kenapa di tempatnya tahu cara-cara macam basic dah lama tahu tapi kenapa tak tahu itu saya tidak tahu itu masalahnya peserta masalahnya saya tidak tahu Terima kasih. Bukan hanya Tajlisu, Tajlisani, Tansuru, Tansuroni, Tadhabu, Tadhabani Jadi Tasko, Taskoyani Amal kan? Hanya dua orang Yadhabu, Yadhabani Allah dalam banyak ayat dalam banyak ayat kaitan dengan Adam dan istrinya semasa masih di jannah Allah banyak menggunakan domir antuma Khitabnya, yaitu khitab Isnain Contoh, empamanya Ketika Allah suruh Tinggal di surga Uskun anta wazawjuka Tinggalah kamu dan pasanganmu Dua orang yang disuruh Bukan Adam seorang Kemudian, ketika Allah suruh Izinkan Menikmati nikmat surga yang diberi keizinan pun dua orang Fakulah minha Fakulah Makanlah kamu berdua Dua orang Disuruh makan menikmati dua orang Bukan Adam seorang yang diizinkan Hai tu shi'ituma Dua orang juga Sepuas-puasnya Bukan Adam Saya yang diizin untuk menikmati Sepuas-puasnya, istrinya pun Sepuas-puas Kamu berdua Dimana saja kamu berdua Mau Kemudian ketika Allah ingatkan Supaya jangan diperdaya oleh iblis pun dua orang Ketika Allah beritahu bahwa iblis itu musuh pun musuh bagi kedua-duanya Laka Wali Zawjika Dan ketika Allah ingatkan bagi amaran, jangan sampai sekali-kali iblis ini berjaya menghalau keluar daripada segala pun kepada dua orang. Kemudian ketika Allah cerita tentang pelanggaran terhadap larangan Allah, dilakukan juga oleh dua orang.
Dalam ayat yang ke-121 Di situ Fa'akala minha Dua orang Tolong bagi tanda-tanda itu semua Biar nampak pertama tadi saya katakan yakni ini akalah dua orang itu yang melanggar akalah ada alif mereka berdua akalah ketika Allah hukum tiba-tiba hukuman yakni teredah aurat bukan aurat adam seorang tapi dua orang juga padat lahuma saw'atuhumaa itu dua orang kan? semua dua hitabnya yang untuk isna'in lahumaa bagitan dah semua lahumaa saw'atuhumaa itu dua orang ketika berusaha menutupi semula aurat bukan adam yang menyebut sahaja yang malu, istrinya pun malu juga dua orang juga tofiqo yaxifani tofiqo, dua orang yaxifani, dua orang alaihima, dua orang Ketika Allah suruh turun daripada surga pun dua orang dalam ayat yang ke-123 Ih, Bito! Coba bagi tanda, gimana semuanya dua orang-dua orang? Pertama yang saya sampaikan tadi, yaitu semasa Allah suruh Adam, suruh tinggal maksud saya, suruh tinggal di surga Yang disuruh oleh Allah tinggal tinggal di surga bukan Adam seorang tapi juga pasangannya mana dua orang al-baqarah 35 soal berita Anda tapi kenapa tiba-tiba tukar jadi satu inilah seharusnya yang luar biasa ini rahasianya Di sini ada rahasia yang tersembunyi Saya ini tunjukkan dahulu Semua, saya katakan, semua hitab Percakapan Susunan ayat Struktur ayat Terkip jumlah Diksi kalimat Allah kepada Manusia ini, Adam dan ini, dua orang. Contoh, ketika Allah suruh tinggal di surga, ya ini yang disuruh dua orang.
Al-Baqarah 35. Uskun anta wazaw juga. Itu dua. Musanna bagi tanda satu, nomor satu Semasa ketika Allah suruh menikmati nikmat surga Pun pada dua orang Wa kulah, kulah, kulah Itu Musanna Sebab kalau seorang Kul Kul Ketika Allah benarkan menikmatinya sepuas-puasnya di mana sahaja, bila-bila masa sahaja, pun pada dua orang. Mana?
Syik-tumah. Syik-tumah. Itu dua orang.
Kalau seorang? Syik-tah. Itu?
Syik-tah. Ketika Allah melarang... melarang, ada larangan larangan itu pun ditujukan pada dua orang mana dia? latak robah dua orang lagi latak robah, dua orang ketika Allah memberikan ingatan bahwa jika nanti mereka berdua melanggar lana Allah Mereka akan jadi zalim. Termasuk zalim.
Yang zalim itu bukan seorang. Jadi dua orang. Mana dia? Takuna.
Itu dua orang. Tengok. Bab zalim. Mereka buat maksyiat.
Dua orang. Nanti ke akibat maksyiat pun. Dua orang yang tanggung. Hai nget bahwa saya jadi tak ada Adam tidak menanggung maksaid bini dia mana ada suami tanggung dosa bini senang senang betul itu jadi istri buat macam-macam suami tanggung huh siapa mau kawin kalau centuh mau Aziz mau Bini yang buat, bini yang tanggung.
Tengok, jangan kamu dekati pokok ini, Dam dan kamu. Kalau kamu nanti berlanggar, kamu berdua. Bukan, bila kamu berlanggar, nanti Amu, Dam yang tanggung, berdosa bini kamu. Adam pun, ya Allah mulai saat ini tak payah berbini lah. Ingat, ini masalah agama, masalah maksiat, masalah taat.
Nafsi, nafsi. Nafsi-nafsi tidak ada tanggung-menanggung Tidak ada Masing-masing bertanggung jawab Masalah agama Masalah hidayah Masalah ketahatan Masalah Masalah Maksiat. Kemudian, ketika Allah ingatkan. Banyak lagi ini.
Ketika Allah ingatkan. Bahwa iblis itu musuh. Pun musuh pun bagi.
Mereka berdua. Taha 117 ini. Bagi tanda.
Ha? Innahadha adulaka walizawjika. Walizawjika. Dua orang lah tuh Sebab ini masalah agama, Iblis bukan hanya musuh Adam Iblis juga musuh pasangannya Jadi tak betul bulu-bulu dia kata, Iblis menggoda Adam, tapi Iblis gagal, lalu Iblis membujuk istrinya, istrinya terayu, lalu istrinya pula akhirnya bujuk suaminya, akhirnya Adam pun lumpuh depan bini dia.
Wahas masa Adam terayu Iblis, dia kuat. Bila dirayu bini, lemah longlai. Ini fahaman dari manalah. Cobalah baca, belum pun tengok tafsir yang besar-besar, kalau ada modal bahasa Arab ini pun sudah boleh faham.
Sudah nampak dah. Jadi tak ada istilah Mula-mula jumpa Adam Adam kuat Dengan gudahan iblis Tak terpedaya Iblis pun tak apa Kalau begitu aku sesatkan dulu bini dia Wah ini mudah rupanya Yang perempuan kurang ada pendinding diri Cukup lemah Mudah ditembusi Akhirnya karena Kalah, bininya kalah Lalu istrinya merayu pada Adam Mada Mada Makan lada Sebagai Yahudi dari awal-awal lagi dalam memaiki kisah ini puncanya yakni istri Adam Adam lah menjadi punca maksiat Dari awal-awal kejadiannya Wanita adalah punca maksiat Sebab itulah dalam agama mereka Banyak sikir ajaran mereka yang Apa istilahnya Kepada wanita mereka men Men lah Mendiskreditkan kaum wanita Mendiskreditkan kaum perempuan Sebab dikata itulah Begitu lah anaknya turun ke bumi Anaknya pun gaduh pasal Berebut, makwa lagi tengok Ini berderet nih terus Sampailah itu kata Syed Ridho kalaulah jika sekiranya Yahudi ini tak pernah punya cerita seperti itu sebelum Quran datang menurut saya orang Islam pun pahamannya terhadap Quran tepat, murni, suci karena sebelum Quran turun turun Yahudi dah punya cerita versi seperti itu dan mereka punya pengaruh dahol mempengaruhi yang sangat kuat terhadap oleh pemahaman orang Islam bukan pada Alquran ya terhadap pemahaman orang Islam akhirnya tidak sedikit orang Islam pun yang terpengaruh Dalam pengungkapan kisah benar ini Ini kisah benar Saya gunakan istilah masa belajar, ini namanya drama kosmik Inilah drama kosmos Pelakon utamanya Adam, Malaikat, dan Iblis Tempat penggambaran surga Skripnya Allah sendiri yang susun, sutradaranya pun Allah sendiri. Wah ini Allah sendiri yang susun di drama kosmos.
Tertua, cerita tertua inilah. Sebelumnya tidak ada cerita manusia yang lebih tua daripada itu. Dan kita yakin karena Quran yang cerita.
Tengok ya, jadi semasa Allah ingatkan bahwa iblis itu musuh pun kepada keduanya Semasa Allah bagi amaran, jangan sampai iblis ini berjaya menghalau keluar pun kepada keduanya Ruhrijan nakumah Kemudian, ketika Allah cerita tentang pelanggaran terhadap laran Allah Yang melakukan pelanggaran, langgaran apa pun? Mereka berdua, mana dia? Hai ayat 121 tuh bagi tanda akalah ini yang 22122 hanya satu aja yang antar kenapa tiba-tiba hanya satu yang tak inilah rasanya nanti saya tunjukkan yang antuma antuma dulu yang Akalah itu orang Yang dihukum oleh Allah dengan sebab melanggar Dua orang juga Aurat terdedah Dua-duanya juga Mana dia?
Lahumah Sawatuhumah Itu dua orang tuh Lahumah Sawatuhumah Itu dua orang Ketika berusaha untuk menutupi auratnya pun, dua orang, masing-masing, yakni, Taufiqo, Yaksifani, keduanya mulalah menutupi, Yaksifani dua orang, Taufiqo itu dua orang, kalau seorang Taufiqo saja, buang alif, Yaksifani buang alif nun, Yaksifu saja. Alaihimamu warakil jannah Nah selanjutnya, dan selanjutnya Ketika, kemudian di hukum yang kedua Yang selanjutnya Disuruh turun dari surga pun Dua Dua orang, kalau Ihbito Ihbito, bukan Ihbit Nampak ya sekarang semuanya huma, huma, huma Memang Allah s.w.t. hitap pada dua-dua Baik, kalau kita renungkan ya mas kalian Semua hitap yang Allah gunakan, huma, antuma, huma, antuma, peradam dan pasangnya tadi Dia masalah tentang masalah apa? Masalah dunia atau masalah agama? Masalah dunia atau masalah agama? Daripada mulia-mulia tadi, yang saya sebutkan tadi, suruh tinggallah kamu di surga, Dam.
Berdua, itu masalah dunia atau masalah agama? Perintah Allah. Perintah Allah pasti agama lah. Perintah Allah itu apa?
Perintah dan larangan itu yakni masalah agama. Bukan masalah dunia. Allah suruh Dam tinggal. Dam nikmati. Dam, jangan dekati.
Pokok ini, Dam, ini musuhmu. Ini semua masalah agama ini. Dam, jangan sampai keisitan menghalau kamu berdua. Jangan kamu...
Sehingga, ketika Adam dan pasannya melanggar, akalat itu kan melanggar. memakan sedangkan Allah kata latak robah latak robah di sajaroh itu apa? larangan kaitan dengan dunia atau agama? agama kemudian adam akalah jadi kalau itu adam dalam senyum melanggar pelanggaran terhadap apa?
kepada agama kepada agama sekarang diingatkan kembali pada 1.1.7 tadi Bila nanti Iblis berjaya menghalau kamu berdua keluar, nanti dam fatashko. engkau celaka kenapa Adam seorang pula yang celaka yang susah kenapa tidak kedua-duanya sedangkan tadi dinyatakan bila kamu makan kamu berdua zalim ketika Allah cerita tentang kezaliman maksiat, kedua-duanya kamu membutuhkan maksiat Keduanya kamu lekan kezaliman, keduanya kamu berdosa Sebab kamu melanggar Tapi Dalam ayat ini pula Jika Iblis berjaya menghalau kamu keluar dari surga Engkau seorang dam yang celaka Nah kenapa tidak berdua? Maksud saya, saya ingin Jangan nampak tak kejanggalannya kalau boleh katakan begitu Nah Nampak ya? Nampak ya kejanggalannya?
Sebab kena nampak itu juga. Kalau tak nampak, nanti buat apa saya jelaskan. Kalau tak nampak, jadi apa yang saya jelaskan?
Saya akan jelaskan yang nampak janggal itu. Kalau tak nampak janggal, ya tak payah diterangkan. Sebab tak nampak.
Ada yang aneh, tak ada yang aneh, ya tak payah dijelaskan. Kena nampak itu. Oleh itu saya suruh saya beri tanda tadi.
Tadi huma, Semuanya yang ini agama. Hatta fatakuna minazalimin. Nanti kamu berdua. Berdua. Takuna.
Berdua. Zalim. Sebab yang melakukan maksiat pun berdua. Maka yang zalim pun dua. Yang dosa pun dua orang.
Yang dihukum pun dua orang. Yang disuruh turun pun dua orang. Tapi bila nanti kamu turun tak lagi di surga, hang seorang jelaka.
Coba lah boleh jadi seorang. Wah, udah setengah abad lebih baca Quran baru nampak Baru kejanggalannya Nah, disinilah tadi kenapa sakatan tadi Bila yang saya sebutkan humah-humah tadi semuanya ini masalah agama Masalah agama itu nafsi-nafsi Walaupun anak, orang tua, suami, istri, masing-masing Dia yang buat, dia yang dapat pahala Dia yang melanggar, dia yang dapat dosa Tidak boleh saling tanggung-menanggung Istri dengan suami tidak boleh tumpang sekaki Apalagi dua kaki Tidak boleh Jangankan dua kaki, sekaki pun tak boleh Anak demikian juga. Satu rumah tangga ada lima orang.
Masalah agama nafsi-nafsi. Pertama dia di hadapan Allah. Kalaupun orang tua berdosa. Karena perbuatan anaknya. Karena anaknya berdosa.
Bukan karena dosa anaknya. Tapi orang tua menanggung dosa. Karena dia tidak berusaha. Mencegahnya.
Dosanya di situ. Bukan karena dosa anaknya. Jika lho suami berdosa pun, bukan karena dosa yang diberikan oleh istrinya.
Tapi suami berdosa jika istrinya yang berbuat salah tadi tidak berusaha untuk me... Jadi, karena dia gagal menerima kewajiban. Sebaliknya, jika suami atau orang tua telah melaksanakan apa yang Allah bebankan kepadanya, walaupun anak istrinya... Maksiat, hatta kafir sekalipun, suami ataupun bapaknya tidak lagi dipertanggungjawabkan.
Kan begitu nasib Nabi Nuh. Nabi Nuh tidak ditanya, kenapa bini kamu muka peh? Tak ditanya.
Kenapa? Ya, sebab Nabi Nuh sudah sampaikan kewajipan dia. Hasilnya macam mana?
Ulang. Nabi Nuh tidak bertanggungjawab kepada hasilnya. Inilah, tetapi kalau Nabi Nuh katalah tidak menyampaikan risalah Allah, bab agama ini Dia tidak sampaikan sehingga keluarganya jadi kafir Maka ia berdosa Bukan berdosa karena anak istrinya berdosa Berdosa karena dia tidak melaksanakan kewajipannya Paham maksudnya?
Disini kan tidak ada tumpang dua kaki Kalau tumpang sekali kan, tak apa suami yang berdosa kita happy Senang sungguh jadi Pahaman itu sesat, jangan diikuti Faham saya mengatakan, Bini buat salah, suami tanggung. Itu fahaman sesat. Jangan diikuti. Istri buat dosa, Ya dia berdosa. Suami macam mana?
Tengok dulu. Kalau suami sudah berusaha Ikut kadar kemampuan Dan memperkenalkan Allah dia pun telah berusaha Ikut kadar kemampuannya Tapi istri tetap buat dosa Maka suami bebas Tapi jika suami atau orang tua Belum melaksanakan kewajipannya Hingga menjawab Bahkan orang di bawah tanggungannya buat dosa maka yang buat dosa pun dapat dosanya si orang tua yang belum menekan kewajipannya sedangkan ia mampu berdosa itu yang betul bukan dengan ayat yang singkat ayah buat dosa, dia tanggung ayah buat dosa, dia tanggung saya buat dosa, dia masuk neraka kita ke surga surga mana agamanya Surga mana agaknya itu ya? Nah, ingat.
Ini bab agama. Bab agama maksudnya bab iman, bab ketaatan, bab maksiat, hubungan kita dengan Allah SWT. Macam ini.
Nafsi, nafsi. Suami dan istri pun nafsi-nafsi Anak dengan orang nafsi-nafsi Tetapi Masalah dunia Nah ini, lain Masalah dunia Yakni Istri boleh tumpang dua kaki So itu bila nanti Adam dan pasalnya berjadi haluk oleh setan dari surga Tasko yang susah Adam seorang, sebab apa? Allah nyatakan masih di surga, tengok ayat 1, 1.8 dan 1.1.9 Tengok masih di surga 118 Innalaka allatajua fiha walata'roh Sebenarnya kamu Adam di surga tak?
Lapa dan tidak? Telanjang Annaka latad maulad maufiyah walatotha sehingga engkau disegara tidak haus dan tidak panas, maksudnya apa nih disegara kamu cukup makanan, minuman pakaian dan tempat tinggal ini nikmat nih Nikmat pertama sekali yang Allah sebutkan kepada manusia rupanya bukan nikmat akal, bukan nikmat iman, bukan nikmat sehat. Makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal. Inilah nikmat yang paling basic sekali yang diperlukan oleh setiap insan semenjak Adam di surga. Dan sudah tersedia Makanan, minuman, pakaian, tepat tinggal sudah disediakan oleh Allah Adam tidak perlu bersusah payah Mencarinya Ima untuk dirinya sendiri Wa ima untuk Untuk pasangannya.
Oke. Ini di surga. Nanti bila keluar daripada surga.
Allah sudah ingatkan. Sebab tak tahan dengan gangguan iblis. Nanti dam. Kau kena mencari sendiri.
Untuk dirimu. Dan untuk keluargamu. Maksudnya apa?
Yang bertanggung jawab. Sepenuhnya. Masalah dunia. Hai makanan minuman tempat tinggal yani Allah berbankan kepada suami sebab itu istri tak disebut Hai kan begitu kan ini daripada awal lagi dah diingatkan begitu suami sepenuhnya Hai bila semua makanan minuman pakaian tempat tinggal ke suami itu sebabnya karena suami punya tanggung jawab yang Berat, kewajiban yang besar, maka haknya pun besar. Tidak mungkin kewajiban yang seberat itu tidak diimbangi dengan hak yang juga besar.
Dan kewajiban hak suami itu adalah Kewajiban istri. Betul? Kewajiban suami adalah hak istri.
Jika kewajiban suami begitu besar sekali, maknanya istri sebenarnya tidak perlu. Tidak wajib makan, minum, tergantung suami. Kalau dia lapar, nanti suaminya yang berdosa.
Jika dia tidak berusaha untuk mengenyangkannya. Sebaik itu mencari nafakah dengan niat nawai itu Nak mencukupkan keperluan dirinya dan orang yang dibatanggung yaitu Wajib dalam agama Wajib hukumnya Kafa bil mar'i ithman ayyudhaya man yakud Cukup besar dosa seseorang Yang mengabaikan, yang mensiasiakan Makanan, bekalan hidup, keperluan hidup Orang yang dibawah tanggungannya Katalah dia duduk aja, macam mana kan anak kamu harus kalau mau makan ya Allah yang cipta, Allah yang bagi rezeki You tak kerja ke? Malah lah, saya dulu pun juga Dosa itu Dosa karena malasnya itu Sebab bekerja itu adalah ibadah Bekerja adalah ibadah Nabi murid tahu ada dosa yang Allah tidak akan ampunkan kecuali dengan berusaha Kecuali dengan bekerja, halnya dosa apa ya? Ada dosa seseorang anak Adam yang Allah tidak ampunkan kecuali dengan berusaha dengan pekerja dengan sholatnya pun dosa itu tak terampun kalau pergi haji pun dia tak terampun yang mulai pun tidak dapat mengampunkan dosa tersebut puasa pun tidak mengampunkannya dosa apa yang boleh menghapuskan, yang hanya dapat hapus dengan pekerja dosa malah pekerja lah iya Man khoroja yas'a Sesiapa yang keluar rumah Berusaha mencari rezeki Tujuannya yari ya'ifu Karena hendak mempastikan dirinya Tidak menjadi bebanan orang Sebab bila tidak bekerja Nanti kan akan membebankan Orang, semua anak ini Semua anak orang Dan nama itu, oh saya tidak mau lembongkan orang Menyusahkan orang, saya enak Karena dia masih hujang mungkin Fawafi sabi lillah, Nabi kata maka ia di jalan Allah jika ia meninggal, menemui ajar di tempat kerja mati syahid man khoraja yas'a sesiapa yang keluar berusaha, berusaha menjadi rezeki kenapa?
tidak menyara kehidupan kedua Kedua ibu bapanya, Saykhoyni, Abawaini, Saykhoyni. Kedua orang tuanya yang udah uzur, tak mampu bekerja. Sedangkan kehidupan masih perlu diteruskan.
Anaknya bekerja niatnya nak mempastikan keperluan rumah tangannya karena mabapak dah uzur. Fisabilillah. Di jalan Allah, bila meninggal di tempat kerja, mati syahid. Siapa yang keluar bekerja, niat dia apa?
Nak pastikan orang yang di bawah jagaannya berkecukupan. Dia perlu makan, dia perlu minum, perlu pendidikan, perlu kesehatan, perlu tempat tinggal, perlu... Ini keperluan yang paling basic ya, keperluan ya, bukan keinginan.
Keperluan, bukan keinginan. Jangan salah faham. Coba kalau keinginan, sampai kiamat tidak akan cukup.
Sampai kiamat akan cukup. Jadi hidup ini pasti senang kalau kita ingin memenuhi keperluan. Bekerjalah untuk memenuhi keperluan, pasti bahagia.
Tapi kalau bekerja untuk menikah inginan Saya ingat kita dalam masa harian mungkin masih tenang ayam, ayam pun boleh tidur nyenyap Ayam pun boleh tidur nyenyap, kita mungkin hanya tidur-tidur ayam bekerja, nak memenuhi keinginan dan tengok saja lah manusia sekarang tak ada keperluan keinginan yang saya pun tak tahu yang didapat pun dimakan tujuh keturunan tak habis jungkir balik, itu pun terpaksa menipu, coba anda bayangkan orang miskin, susah karena susahnya dia mencuri itu pun berdosa Tapi kemudian orang kaya, tak susah, tapi masih mencuri. Bagaimana? Cari apa agaknya?
Orang kerjaan, bergaji sedikit saja, cil saja gaji dia, tak cukup. Ya, apalagi yang taklah mewah, tapi dia emang, kemudian dia roswa. Walaupun 500 ringgit, berdosa.
Berdosa Walaupun dia bukan orang kaya Soalnya bagaimana kalau jutawan Tapi rasuah, gimana? Jangan orang, jangan orang Ayam pun lebih tenang, sebab ayam boleh tidur Dia tidur-tidur Lembu, tenang Tak percaya tanya lembu Lembu Happy Manusia ini pelik Nah, man khoroja yas'a, siapa yang keluar berusaha mencari rezeki, ria'an wa mufakhorotan, niatnya ria' dan membanggakan diri, fawafisa, bili shaitan, dia di jalan setan. Jadi kalau keluar bekerjanya, hari-hari keluar pagi, balik malam, nasib macam lah, macam-macam ikhtiarannya, niatnya hanya untuk mufakhorotan. Takatur Takatur itu maknanya mencari berlawan banyak Bak kata istilah sekarang lah Ya, milih zaman sekarang Anak muda, kalau tak punya apa-apa Manalah ada orang nak menjeling dia Siapa yang ambil dia menantu Akhirnya, pinang situ ditolak Pinang situ tolak Pasal ditanya apa? Kece lagi tak kenal Akhirnya si anak muda tadi bengkok Tak apa Bagi saya masa 3 tahun lah sekarang Saya akan bekerja Kuat Aku berpikir rajin Dan saya punya cita-cita Tiga tahun daripada sekarang Saya akan memiliki itu Saya punya itu Bila saya sudah punya segala-galanya Saya nak pastikan Semua mata Terbeliak Bahkan pakcik pasti menyesal Menolak pinangan saya Wah Kalau itu nawai itu bekerja Keluar itu dalam visabilis Syaitan Bila mati dibatkan kerja matinya suul khotimah tinggal, jadi hanya perlu niat saja, ada 4 orang keluar kerja kerjanya di tempat yang sama penghasilan gajinya mungkin lebih kurang sama, mula bekerja dan berhenti bekerja, sama jam berapa hingga pukul berapa tetapi, yang 3 mungkin fisabilah, yang 1 isyaitan niat kena betul Dan kenapa?
Sebab itulah jika orang itu kata belum cukup kepala rumah tangga Sedangkan dia ada istri, ada anak Maka si bapak atau si orang tua, apa namanya suami tadi, wajib bekerja lebih rajin Niatnya apa? Supaya dapat Hai mencukupi keperluan tadi Oh makanan minuman perlu cukup pakaian pun cukup tepat tinggal belum ada cari lagi dan ini Allah bebankan tugas yang berani hanya pada dibahu suami sebetul disini tasko engkau dam yang susah nanti ndak Hai bini kamu di rumah ini kamu nanti akan melayani kamu sebaik itu istri wajib patuh pada suami itu sebab disitu itulah rasanya Bukan dah lah dicukupi segala-galanya, dia pententang. I pun pernah tau kat rumah.
Penat apa? Yalah, buat penat kok ingat. Tidur kok tak penat.
Jalan ke surga sebenarnya sama Antara suami dan istri Sama-sama lapang sama-sama luas Hanya saja bentuknya berbeza Suami ingin cari surga Yang ini di luar rumah Itulah medan mencari surga Suaminya Ada yang pergi kebun Ada itu ada itu Dan medan, padang, ladang bagi istri untuk cari surga, di rumah itulah paling banyak. Kalau itu disesakan, rugi kita. Sebab terlepas peluang besar.
Iya, setiap, Masya Allah, yang kita di rumah itu, mengurus rumah tangga, menurut pasangannya, mengurus anak bininya, memang itulah kita peranan istri. Sebab suami sudah di luar. Semua, tidak perlu pikir nanti makan apa, nanti pakaian apa, tidak perlu, itu tanggung jawab suami Tentu ikut kadar kemampuan suami Hai suami hanya mampu berikan beg pasar malam ya terima saja jangan minta back bikin kehemis ke nah minta jam tangan berani aja jam tesio yang apa namanya Sekor yang apa itu Ya terima saja warna-warni kan?
Warna-warni. Jangan minta yang Richard Miller. Rolex dikatakan sudah tidak main Rolex.
Richard Miller. Rolex melambak. Richard Miller. Di Asia hanya ada 6. Iya.
di Asia hanya 6 yang terhak rolet melambak diwan utama banyak tapi cari rocek tak jumpa ya terima sajalah yang barbana tadi yang penting kan ada angka pukul berapa pukul oke lah suami belum mampu bagi ya streamer saja lah tak apa lah bang ini kawan pake yang tajamnya paling tidak omega lah bang oke lah soal berikan omega adalah satu Satu kotak. Rupanya telur. Ya tak apa lah.
Ya omega juga. Lagi banyak. Satu.
Sebab Bila istri Minta Pemintaan pada suami Yang melebihi kemampuannya Itu neraka itu Neraka Jangan minta lebih Sebaliknya Jika suami mampu beli lebih Tapi sikit, itu namanya bakhil Dan juga dosa Mampu dibelikan Omega, dibelikan telur Sebab itu prinsip dia Kan istri tadi memang dia tidak bertanggung jawab Dia masih ada hak Untuk bekerja Dengan syarat dapat kehidupan suami Dia masih ada hak Untuk memiliki harta sendiri Ada hak Ada hak untuk mentadbir Mengurus harta sendiri Pada masa yang sama Ada hak untuk mencari ada Ada hak untuk memiliki, ada hak untuk mengurus sendiri. Pada masa emang tidak ada kewajiban untuk menyara sesiapa. Tak senang macam mana jadi istri. Nak saran siapa yang wajib?
Tak wajib. Nak menyara diri sendiri pun kan kewajiban? Suami. Apa yang diberikan oleh istri kepada suaminya, yang diberikan istri sebagai mak kepada anaknya, namanya sodakoh. Bukan nafakoh.
Artinya apa? Dia boleh bagi, boleh tidak? Kalau bagi dapat pahala.
Saudakoh, itu Saudakoh belaka itu Sarannya tidak diklaim Ujung bulan Ini bulan ini Pencil 2 ringgit 50 sen Rubber 80 sen Jadi campur cowok suami 12 ringgit 35 sen Klaim Kalau klaim tak jadi Saudakoh lah Apa diberikan itu Saudakoh? Apa saja Sebab dia tidak berkewajiban menanggung Nafakah Nafakah itu dibawah Suami dibawah Orang tua dibawah nabi bapak Dibawah nabi ibu Sebab itulah Bila Allah tiba-tiba tukar daripada antumahuma. Antumahuma tiba-tiba. Anta.
Ada rahasia yang luar biasa dalam agama Islam. Kalau itu ini masalah apa nih? Yang ini tentang nafakah nih? Dunia atau?
Dunia. Seperti itu dunia boleh tumpang doakan. kaki bab agama jangan mimpi kenapa ibu tak sholat? ala suami dah jadi imam, tak payah sholat pun tak apa lah eh ini juga tak puas tak bahasa Quran, ganyakan Ramadan tak apa suami dah hatam 6 kali adakah macam itu?
dunia boleh Sehingga ada istilah, istri, hadis untuk istri bab dunia Yours is mine Mine is Yours is mine, mine is yours Iya, tumpang dua kaki Tiga kaki itu Suami mencari, selagi dia menjadi istri yang menunaikan kewajibannya, apa yang didapat, yang diperolehi oleh suami. Hasil kerjanya, tanpa istri terlibat sama, istri ada hak terhadapnya itu. Rumah yang diberikan, diusahakan oleh suami, dibeli dengan peluh suami. Nama istri tak ada pun, centum. Nama pun tak ada tuh.
Apalagi kolbayu pinjaman Langsir pun suami yang beli Ngen Tengok, katakanlah. Katakanlah suami tadi mencerikan istrinya. Di dalam surah At-Tolak itu. Jangan kamu usir mereka dari rumah mereka. Menarik sungguh.
Jangan kamu usir mereka, istri kamu yang kamu cerikan yang masih dalam idah itu. Rumah mereka, bukan rumah kamu. Kenapa? Karena istri tadi ada hak terhadap rumah itu. Walaupun namanya tak tercantum Ini agama, saya tidak cerita Atau ministrasi dunia saya tidak cerita Karena kalau di dunia saya tidak tahu Nama awak tak ada lah puan Itu tanya dunia Automatically itu So itu bila diceraikan Tengok, dah ini ada hak Pertama kan ada hak itu Kemudian Dahlah ada hak itu Tak dibenarkan menghalau, ya memang rumah dia Macam mana Allah kata itu rumah mereka sedangkan nama pun tak ada, ikut bayar pun tak ada Semua daripada yang paling besar buat foundation hingga paku terakhir pun Suami yang belanja Ya memang Al-Quran kata begitu, bab dunia memang tumpang dua kaki mah Bebanan 100% dibawah suami Tapi bab agama Haa, itu tadi Kau kena, jangan dekati ini, kamu berdua Jangan terpeda oleh setan, berdua Nanti bila kamu melanggaranku, kamu berdua, zalim Zalim, zalim, berdua Inilah rahasia dia Sebab apa nanti, semasa di surga Makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal Dah tersedia Tinggal menikmati sahaja Adam tidak perlu mencarinya Jadi senang lah Adam tidak perlu cari karena Peruntukan untuknya pun sudah ada Untuk istrinya pun sudah ada Nanti bila kamu Kalau Iblis berjaya mengalau Kamu keluar, tashkoh Engkau seorang yang susah Susah Kamu mesti, bukan terpaksa, mesti mengusahakan nikmat basic ini, makanan, minuman, pakaian, dan tempat tinggal itu di bahu kamu.
Ini kewajipannya, ini prinsipnya. Tapi bagaimana jika istri membantu? Ya boleh-boleh sajalah, namanya membantu.
Tapi bukan kewajiban. Sekarang bagaimana kalau terbalik? Rumah tangga tadi karena tidak berjalan, akhirnya istri terpaksa membanting tulang, bermandikan keringat. Menangis dengan tersan air mata darah Dahulu muntah sekarang jadi melidi Karena suaminya aja main waw, main congkak Main waw, main congkak Main dam Suaminya asyik pergi haji aja Haji dam Balik, nak sedap, saja makan Kerja tak mau Isinya terpaksalah Susah Malam lambat tidur Karena buat kue untuk dijual besok paginya Petang mungkin ada rehasiki Terpaksa mencangkul kaki lima tanah kerajaan Ditanam Yang penting menghasilkan uang Untuk ini biaya Dusanya tidak terkira itu Suami itu sehat, tapi malas.
Tapi kadang ada berlaku begitu, suami tak merasa bersalah dan istrinya pun tak berani menyalahkan. Karena suami walaupun tak pekerja, walaupun dia mampu. Karena suami baik, di rumah baca Quran, baca Allah, Masya Allah, Masya Allah.
Begitu azan Belum azan satu jam dah pergi masjid Sebab datang awal Dapat pahala lebih Lepas Assalamualaikum bukan terus balik Wil panjang-panjang lagi Balik lagi tolong buatkan kopi Istriya pun sebahasalah Aku nak larang suamiku ini bukan jahat Dia rajin ibadah Tapi nak suruh kerja Kewajipan ini dibahu dia Inilah yang kadang-kadang, Islam diamalkan dengan cara yang salah. Bukan Islam yang salah. Dia memahami Islam salah, lalu dipraktikan pun salah.
Orang-orang seperti ini telah memberikan mesit yang tidak betul tentang Islam. Islam bukan agama begitu. Islam ini telah ditetap oleh Allah Kewajiban itu pada siapa Hak itu pada siapa Ini kewajibannya apa Ini haknya apa Itu sudah diatur Tengok Hanya dengan kalimah Satu kalimah saja Rupanya merupakan satu dasar Syariat Islam Sebelum manusia Semua agama mengenalinya Jadi mesti kembali kepada asas ini Suami tanggungnya seperti itu dan istri kewajibannya seperti itu Ingat ya, kewajiban suami yang besar seperti ini Karena apa? Karena sebab itu Allah beri hak yang besar kepada suami Sebab itu Nabi bersabda Membagi, kalaulah boleh, patut, elok, seseorang itu sujud kepada orang lain. La amartun nisa, pasti aku akan suruh istri itu sujud pada suaminya.
Itu kalau boleh lah, sebab manusia tak boleh sujud pada manusia. Nabi kata, kalau. Itu nak tunjuk bahwa hak suami sangat, sangat besar.
Tapi bila kita baca, jangan baca hadis itu saja. Kalau baca hadis itu saja tanpa baca ayat yang lain, hadis yang lain, seolah-olah hadis tadi ya sangat diskriminatif lah terhadap perempuan. Lagi pula kalau muslimah katalah baca hadis itu saja, pasti gila, gila.
Susah banget tuh dia, gila. Atau suami hanya baca satu hadis itu saja, ya pasti. Tidak.
Ini istrinya baru Nak tengok rumah Besok istana Baru tengok pintunya cantik Kemudian balik Ditanya macam mana cantik Cantik putih pintu dia uh kuning langsat Bagaimana yang lain tak tahulah tapi cantik Adil kah penilaian seperti itu rumah tuh sebesar istana hanya baru tengok pintu ke tidak cantik atau baru tengok longkang katanya busuk ya aku longkang masih busuk dia kena tengok semuanya sumul secara mikro, kalau kita tak mampu secara mikro dalam mikro tau baru, haa macam itu karena antara bahagian dengan bagian yang lain dalam islam ini saling berkaitan, tidak berdiri sendiri Ketika Allah lebihkan disini Ketika hadis tadi melebihkan Soal suami kan Jika Dibenarkanlah seseorang sujud kepada orang lain Pasti aku perintahkan Istri sujud Itu kan seolah-olah Hadis itu melebihkan Lelaki kan Dan mengandung perempuan kan Jangan dilihat itu Saya hanya tengok yang lain Tengok ayat ini Kenapa hanya sekali ya Tashkoh Kalau Fatashkiani Ah maknanya Tak boleh Uga menafsi-nafsi Dunia pun Nasib-nasib Teruk Ini bukan main berat Ini yang masih lain Tanggung jawab sepenuhnya nih Suami Tapi, itu tadi, tanggung yang berat itu Allah bagi, karena Allah bagi hak yang besar. Dan kewajiban suami yang berat itu hakikatnya adalah hak istri. Soalnya istri tidak perlu pikir itu.
Istri tidak perlu pikir macam mana, macam mana. Itu nanti di tangan suamilah. kewajiban istri lain bukan memberikan itu bukan berikan macam mana nanti tak payah macam-macam terima saja apa yang diberi ikut kadar kemampuan jangan minta lebih ketika kita tahu suaminya tak mampu memberikannya apalagi ditekan lakukan push push push itu akan jadi rasuah pasti itu pastilah 99.99% Kata penganalisa Tentang kejahatan rosbah di dunia ini Satu yang ada tekanan Yang paling besar faktor Tekanan rumah tangga Gaya hidup mewah Tetapi tidak diibangi dengan kemampuan Itu pasti Ada peluang aja Bukan ada peluang, cari peluang Itu sangat-sangat bahaya.
Akhirnya, waliyahudzubillah, kalau dalam anaisal Quran, maknanya keluarga sebenarnya, ya ini rumbungan masuk neraka lah. Jadi suami tadi diajak dengan anak bini dia, yom kita rame-rame ke neraka. Kan semuanya akhirnya suami, ah macam inilah suami yang betul Baru puas rasanya Tak tahu di rumbungan masuk neraka itu Sebetulnya bukan begitu ya, bukan begitu Sedangkan dalam Al-Quran Kita disuruh Quan fusakum wa ahlikum naro Pelihara diri kamu dan keluarga mu dari api neraka jangan sampai ada masuk neraka masuk neraka itulah jadi menarik sangat menarik hanya dengan satu kalimat saja pas kok anda cari yang lain bila kistop kepada Adam dan pasangannya semuanya dalam bentuk musana kamu berdua, dia berdua kamu berdua yang berdua-dua tadi semuanya kaitannya dengan agama masalah agama masalah perintah Menteri Berarti perintah Allah dan masalah meninggalkan larangan Allah, itu pada dua-duanya. Sebab tanggung jawabnya nafsi-nafsi. Ada pun masalah duniawi di sini khasnya yakni mempastikan keperluan basic rumah tangga, sandang pangan dan papan.
Itu keperluan basic itu, sandang, pangan, dan papan. Sandang itu pakaian, pangan itu makanan-minuman, papan itu? Lepas tinggal. Lepas tinggal.
Ini nikmat yang paling basic. Alhamdulillah di Malaysia... Makan, minum, dah. Cukup lah, oke.
Bahkan cenderung mubadir. Pakaian, alhamdulillah, cukup, cukup. Hanya yang di belakang itu yang suka mem... Meminimaiskan Wahal dah cukup dah Akhirnya dipotong, dikerat-kerat Dipendek-pendekkan, disingkat-singkatkan Disingit-singitkan Dikoyak-gabakkan Wahal dah cukup dah Nah mungkin masalah yang melanda umat Islam Dimana-manalah ini Tempat tinggal Kediaman, ini sentiasa Ini masalah Wahal Hai Allah sebut nikmat tempat tinggal di termasuk 5 pertama disebut keperluan bahkan kalau kita membaca buku ini karena oleh dokter Yusuf kordowi bila seseorang itu punya ini ketika beliau menguraikan hadits nabi min saadatil mar'i Hai sebagian daripada kebahagiaan seseorang itu yakni almas kanus soleh Hai tepat tinggal yang yang baik yang baik dalam hadits shahi kendaraan yang baik almas Markabus soleh, azawju soleh Pasangan yang baik, aljaru soleh Jiran yang baik, ketika Menguraikan, ketika Nabi tanya, ya Rasul Apa itu almasyanu soleh, apa itu tempat Tinggal yang baik, Nabi jawab Ya ini yang katirun marafik Tempat tinggal yang baik ialah di dunia ini.
Yakni tempat tinggal yang banyak biliknya. Rumah yang banyak bilik. Lalu Nabi bagi contoh.
Banyak bilik. Bilik ini untuk orang tuanya. Bilik ini untuk anak darahnya.
Bilik ini untuk anak-anak. Bilik ini, dan satu bilik. Bilik tetamu.
Jika ada orang dalam, sudah ada bilik. Setelah Nabi sebut bilik-bilik, dan masing-masing ada. Penghuninya berfungsi Lalu dia berkata Dan bila masih ada di bilik itu untuk setan Maknanya apa?
Rumah yang terlalu besar Terlebih bilik pun tidak ikut sunnah Rumah yang Biliknya tak cukup pun belum menepati Sunnah begitulah Kan Bilik rumah berapa? Oh biliknya ada 26 Bilik 26 bilik tidur 27 bilik air Yang satu di luar Berapa ahli keluarga? 6 orang Tak boleh, itu tidak mengikuti sunnah Ahli keluarga berapa?
Ada 8 orang Bilik berapa? Dua saja Satu bapak-bapak Satu anak-anak Yang lain budak-budak Cukup Duduk Kata Yusuf Qaddafi Bila orang muslim masih begitu Maka berusaha Bekerja lebih rajin lagi Cita-citanya suatu saat Jadi mampu membeli Tempat kediaman yang selesa, hukumnya wajib. Dan itu pahala. Itu ibadah.
Setiap peluh, titik yang peluh itu adalah pahala. Sampai begitu sekali Bab, kewajiban Suami atau kewajiban Bapak Tasko, memang Tasko bukan celaka dalam arti kata Celaka masuk nakal Tasko ini maknanya sakit itu susah Nanti kamu susah Dan kesusahan itu Dibebankan kepada Adam Seorang pula itu Wah ini kalau agak dulu diundi lah Padahal kalau dahulu diundi itu akan pilih jadi siapa nih wajah, laki atau perempuan? Kalau begini realiti dia.
Aku nak cerita kamu, kamu nak perempuankah laki? Kalau jadi laki, mesti pini, kan? Pilih. Perempuan aja dia.
Sebenarnya sedih bila tengok, Masya Allah, istrinya dengan anak-anak kecilnya bekerja 24 jam Tak ada masa suaminya hanya main haji aja itulah Dam haji, dia main dam, murah di kedai Walah tak cukup Cuman lah sepatutnya suami yang tidak ada waktu untuk rehat sepatutnya Kalau inilah berlaku dengan orang Islam Sedih, sedih Islam tidak begitu Tidak, tidak Islam tidak begitu Islam ini agama yang sangat-sangat progresif yang sangat-sangat mendorong umatnya untuk jadi orang yang cemelang dunia akhirat, fit dunia hasana fil akhirati hasana kan begitu, bukan fil akhirati hasana saja fit dunia hasana so, paham ya, itu maksudnya, tengok Daripada domir-domir Apa? Khitab Isnain Betulkan menjadi khitab Wahid Ada rahasia yang sangat dalam sekali Sangat-sangat dalam Kalau kita tengok dalam tafsir itu tidak ada Sebab itu ilmu balagoh Bagaimana tafsirnya? Tapi seperti mana Ibn Hayyan, seperti mana Al-Razi, seperti Ibn Ashur Mufasikari Ibn Ashur itu sangat menitikberatkan dalam tafsirnya tentang Balagoh ini Soalnya itu tafsirnya agak sedikit sedikit berbeza catatan Ashur dia tidak hanya berdasarkan seperti apa yang dahulu dia ada ditambah lagi pemahamannya dari sudut pelaguhnya sehingga penafsirannya lebih luas lebih luas sebab mesti ada Mesti ada apa-apanya Kenapa ada pertukaran Ada iltifat, ada intikol Tentu belakang dalil dan yang lain Ada kan disoloh dalil dan yang lain Nah memang Begitu kenyataan Inilah rahasia Al-Qur'an ya Yalah mudah-mudahan dapat difahami Dan dapat Dijadikan pegangan lah dalam hidup ini Dalam hidup ini, masing-masing Menerikan kewajiban Supaya masing-masing dapat haknya Wallahuakbar