Transcript for:
Nasihat Bijak Imam Syafi'i untuk Kehidupan

[Musik] kalau Allah kemarin mencukupkan rezekimu besok juga begitu maka ndak perlu khaatir ndak perlu nabrak-nabrak aturan ndak perlu menerjang yang salah yang keliru hanya demi rezeki orang selalu saja galau selalu saja gelisah dengan rezeki Kalau engkau nak punya pekerjaan gelisah itu menurut saya manusia tapi Karena manusia itu di antara fitrahnya adalah kerja punya aktivitas punya penghasilan tapi urusan hasil urusan rezeki jangan dikhawatirkan itu urusannya Allah musibah yang membuatmu mendekat kepada Allah itu lebih baik daripada kenikmatan yang membuatmu jauh darinya [Musik] apalagi Insyaallah tema-tema yang kita angkat ini sedikit atau banyak ada relevansinya dengan kehidupan kita sehari-hari apalagi malam hari ini Tema kita Imam Syafi'i muslim Indonesia itu di mana-mana selalu disebut mazhabnya yang mayoritas adalah Mazhab Syafi'i ah mulai malam hari ini kita coba ya berkenalan dengan beliau kita coba serius kalau kita mengklaim bahwa kita ini bermazhab Syafi'i paling tidak kita kenal siapa itu Imam Syafi'i kata Imam Syafi'i orang yang menasihati saudaranya secara tertutup berarti ia telah berbuat baik kepadanya dan menghargainya dan orang yang menasihati saudaranya secara terbuka berarti ia telah membongkar keburukannya dan hinanya jadi mengikuti petunjuknya Imam Syafi'i ini ya kalau memang ada sesuatu yang harus diluruskan yang tidak pas dari saudara-saudara kita teman-teman kita beritahu dia secara tertutup secara privat kalau hanya harus pakai medsos yo pakai jalur pribadi pakai private message jangan disebar jangan jangan diumbar kejelekan temanmu ke mana-mana karena kalau engkau mengumbar membongkar kejelekan kehinaan temanmu ke mana-mana namanya bukan menasihati Tapi engkau sedang menghinanya engkau sedang membongkar aibnya ada satu adagium yang terkenal sekali dari Imam Syafi'i yaitu pendapatku benar namun mengandung kemungkinan salah dan pendapat orang lain salah namun mengandung kemungkinan benar jadi perbedaan pendapat itu seringki berawal dari beda orientasi berpikir beda sumber yang diambil beda sejarah atau pengalaman yang dialami sehingga kadang-kadang dalam satu pendapat yang kita anggap sudah benar tapi begitu situasinya berubah begitu sudut pandangnya berubah begitu sumbernya kita ganti ya jadinya kurang relevan ada beberapa wasiat dan nasihat dari Imam Syafi'i yang menurut saya penting dalam rangka berhubungan dengan manusia yang lain ini semoga yang saya pilih ini hal-hal yang relevan untuk hidup kita hari ini ini kan hari-hari ini kita mulai agak panas agak sering tabrakan konflik pikiran apalagi di medsos itu kencangnya luar biasa semoga tidak merantak semoga tidak apa meluas ke ranah Riel biarlah dunia maya saja yang ramai dunia nyata kita dunia yang damai yang rahmatan lil alamin oke Ada beberapa tips dari Imam Syafi'i Sehubungan dengan hal ini hubungan dengan manusia yang baik katanya Imam Syafi'i siapa yang mengingin hnultimah di penghujung umurnya Hendaklah ia berprasangka baik kepada manusia husnudon nah ini Jadi kunci hidup tentram yo kalau hidup kita tentram kan Husnul Khatimah jadi kuncinya ternyata husnudon prasangka baik kepada orang lain saya ndak tahu hari ini situasi dunia kontemporer itu sering menyeret kita untuk berprasangka buruk pada orang lain di luar rumah kita lebih sering merasa tidak aman dan tidak nyaman dari hadirnya orang lain ini membuat hidup kita gak tentram maka katanya Imam Syafi'i prasangka baik itu jadi kuncinya Husnul Khatimah kadang-kadang kita melihat teman kita melakukan apa gitu kan Ya itu sebenarnya yang dia lakukan itu biasa tapi kan nilainya jadi positif apa negatif kadang-kadang tergantung prasangka kita ada temanmu tiba-tiba pagi-pagi dengan begitu R jinnya bersih-bersih Kamar bersih-bersih kos-kosan loh ini kan sebenarnya hakikat perbuatannya baik tapi kadang-kadang pikiran kita itu membunyikannya secara berbeda orang yang perspektifnya suuzon ya mungkin Allah cari muka Allah ada pamrihnya itu Allah hati-hati saja Mungkin dia ingin ngelirik-ngelirik di kamar-kamar kita ada apa dan seterusnya ini namanya prasangka buruk bahkan tindakan yang baik sekalipun ya Kalau pikiran kita suuzon ya kita bunyikan dia Jadi jelek Jadi khusuuzon itu kan menggunakan kacamata buruk sehingga Apapun akan kelihatan buruk bahkan yang baik-baik ada temanmu tiba-tiba rajin ke masjid yo engkau melihatnya Allah pencitraan Allah itu tobat yang terlambat itu alah macam-macam jadi begitu kacamata yang kita pakai adalah kacamata kebencian kacamata suudon maka apapun yang terlihat akan berbunyi buruk dan layak kita Benci Tapi kalau kita balik kacamata yang kita pakai adalah kacamata kasih sayang kacam Rahmat maka Apun yang kita lihat akan membuahkan cinta kasih sayang dan ketentraman sehingga katanya Imam Syafi'i kalau ingin Husnul Khatimah yo hidupkan lagi prasangka yang baik terus yang kedua Berapa banyak orang telah berbuat kepamu yang membuatmu Terbelenggu dengannya dan berapa banyak orang yang memperlakukanmu dengan kasar dan ia memberi kebebasan kepadamu Nah ini kan kita itu seringki BAP nunggu orang berbuat baik selalu pada kita begitu ada orang melakukan hal yang kitaak suka yang kitagap gak baik maka Naiklah emosi kita tersinggunglah kita dan kita melihat dari hal itu gak ada manfaatnya sama sekali jangan lupa katanya Imam Syafi'i justru sering k dalam kebaikan yang dilakukan orang lain padamu itu ada Belenggu sementara dalam kekasaran dalam kejahatan atau keburukan yang dilakukan orang lain padamu di situ ada kebebasan Maksudnya apa ya ini logikanya kalau ada orang berbuat baik pada kita kan detik itu juga kita dituntut juga untuk melakukan hal yang baik yang sama untuk melakukan kebajikan yang setara kita ndak boleh menyakiti dia kita nak boleh melakukan hal-hal yang membuatnya gak berkenan ini kan jenis-jenis Belenggu akhirnya Yo kita harus ngatur kata-kata ngatur tindakan ngatur perilaku di hadapan dia Wong dia sudah baik kepada kita jadi seringki kebaikan justru membuahkan Belenggu sementara kepada orang yang tidak baik pada kita Kita kan ndak merasa punya tanggung jawab juga untuk peduli padanya untuk tanggung jawab terhadap kehidupannya dan lain sebagainya justru kita bebas di hadapan dia ini nasihat ini sebenarnya untuk melonggarkan hati kita untuk tidak putus asa dan pesimis kalau ada orang berbuat jelek pada kita jadi kalau ada orang berbuat buruk pada kita bacalah perbuatan buruk itu sebagai upaya yang membuatmu bebas Alhamdulillah engkau buruk padaku jadi aku nak ada beban di hadapanmu aku tidak terikat apa-apa untukmu nah ini kita malah bebas dari sisi ini ya gak harus terlalu sedih terlalu galau kalau kalau ada orang yang melakukan sesuatu yang membuat teman-teman tidak berkenan jadi ini wasiat selanjutnya yang berhubungan dengan relasi sosial ya manusia itu memang macam-macam ndak mungkin kita mengharapkan semua orang melakukan sesuatu persis seperti Keinginan kita akan ada dan bahkan mungkin akan banyak orang yo menjalani hidup Versi mereka sendiri-sendiri yang tidak selalu cocok dengan kita akan selalu ada orang yang tidak suka dengan kita orang yang ingin menyulitkan kita orang yang melakukan hal buruk pada kita ya itulah cirinya kehidupan dunia kalau kita hanya sanggup menerima yang baik-baik saja dan nak sanggup menerima yang buruk-buruk maka hidup kita akan sangat berat padahal hakikatnya kalau orang memberikan yang buruk pada kita maka kita bebas ndak ada tuntutan kewajiban Apun di hadapannya tapi pada orang-orang yang sangat baik pada kita melakukan kebajikan pada kita di situ ada banyak tanggung jawab moral yang harus kita lakukan nah ini dari sisi ini maka Harusnya kita ndak putus asa Harusnya kita tidak sedih kalau ada orang melakukan hal buruk P kita justru mungkin Terima kasih karena engkau sekarang membuatku bebas [Musik] Oke jadi itu yang kedua yang pertama tadi berprasangkalah yang baik yang kedua luaskan hatimu jangan hanya mau menerima yang baik-baik tapi juga maklumilah yang buruk buruk karena justru yang buruk itu seringki memberikanmu kebebasan yang ketiga sebesar-besar aib adalah engkau mengira keburukan orang lain sedangkan keburukan itu sendiri terdapat dalam dirimu ini bagi Imam Syafi'i ini Mbahnya perilaku yang buruk manusia itu memang Mahalul khot wisyan kadang-kadang terpeleset melakukan yang buruk tapi yang lebih buruk dari itu apa menganggap orang lain buruk padahal keburukan yang sama ada dalam dirinya [Musik] sendiri melarang orang mencaci maki tapi dia sendiri melakukan caci maki nah ini mengira keburukan di orang lain padahal dalam dirinya sendiri juga subur [Musik] mencela orang lain yang tidak menepati janji Padahal dia sendiri sering tidak menepati janji kecewa kalau ada orang gak tepat waktu Padahal dia sendiri sering tidak tepat waktu Ah ini katanya Imam Syafi'i sebesar-besar aib hati-hati Oh ini kalau kita menasihati orang untuk tidak melakukan keburukan padahal keburukan itu kita lakukan juga Yao selain nasihat kita tidak akan masuk pada orang itu kita sebenarnya juga sedang menghinakan diri kita sendiri jadi nasihatnya imam Syafi'i ini adalah kita harus instrupeksi sebelum mengingatkan orang lain sebelum menegur orang lain sebelum melaporkan orang lain Tidakkah keburukan yang sama ada dalam diri kita atau pernah kita lakukan kalau memang ada ya kita bersihkan dulu karena lebih penting bersih-bersih rumah sendiri daripada rumah tetangga kalau rumahnya sendiri kotor ya kita ndak akan sehat oke demikian juga hubungan dengan orang lain kalau kita berminat sekali membuat orang lain bersih orang lain santun orang lain berakhlak orang lain beradab y pertama-tama kita inrupeksi Apakah kita sendiri sudah santun sudah beradab sudah berakhlak kalau sudah saling menasihati tentang kebenaran dengan kesabaran jadi ini rumus-rumus berhadapan dengan orang lain pendapatnya Imam Syafi'i selanjutnya kalau tadi hubungan dengan manusia sekarang hubungan dengan Allah kata Imam Syafi'i engkau tak akan mampu menyenangkan semua orang karena itu cukup bagimu memperbaiki hubunganmu dengan Allah dan jangan terlalu peduli dengan Penilaian manusia di antara yang sering menghalangi kita yang sering menghambat kita saat melakukan yang baik dan yang benar adalah Penilaian manusia loh memperhatikan Penilaian manusia boleh tapi dia ndak boleh sebagai variabel yang dipentingkan melebihi yang lain melebihi Rida Allah melebihi kebenaran dan kebaikan itu sendiri kalau dalam bahasa nilai pandangan manusia ya ini posisikan di level tersier Kalau bahasa Ushul fikih mungkin ini levelnya Tahsin niat ada ndak apa-apa ndak ada juga ndak masalah Jangan tergantung itu mungkin makomnya hanya makam kepantasan saja kalau kita melakukan yang baik dan yang benar kok dipuji orang Kok orang menilainya juga baik alhamdulillah tapi seandainya ndak dipuji sekalipun bahkan dibenci diiri orang ya biar saja yang kita fokusi satu-satunya adalah Rid Allah hubungan kita dengan Allah katanya Imam Syafi'i engkau ndak akan mampu menyenangkan semua orang sebaik apaun selurus sebenar Apun yang kita lakukan kita sampaikan akan selalu ada orang yang ngak senang Siapa yang punya channelnya YouTube kalian merasa ini loh yang saya sampaikan ini baik loh kok masih ada yang jempol ke bawah ya Kok masih ada yang tidak suka ya loh ya itu manusia memang Nak mungkin orang sepakat semua senang semua ya seleranya beda-beda jadi masuk ngaji ini kan yo ada yang suka ada yang gak suka ya itu manusia isinya Mungkin ada yang menganggap penting ada yang menganggap Allah kayak gitu aja itulah manusia Alhamdulillah kalau dapat bonus Penilaian manusia yang baik tapi kalau tidak gak masalah yang harus kita permasalahkan adalah hubungan kita dengan Allah Apakah Allah Rida dengan yang saya lakukan ini kira-kira Allah berkenan gak kalau saya ngaji seperti ini itu yang pertama-tama itu jadi kita bangun hubungan kita dengan Allah pertama-tama dengan cara jangan memposisikan Penilaian manusia sebagai yang nomor satu terus jadikan akhirat di hatimu dunia di tanganmu dan kematian di pelupuk mata kamu Oh ini orientasi hidup yang menurut saya ideal hati kita isinya akhirat akhirat itu eh hati itu kan sesuatu yang vital di situlah orientasi hidup kita bermula ala Inna Fil jasadi muduhoh itu kan kemarin kita kaji itu dalam tubuh itu ada satu gumpal daging yang kalau dia baik baik seluruhnya Nah itu kan hati ini kalau hati ini isinya akhirat ya berarti orientasinya ke atas orientasinya vertikal pada yang Ketuhanan Yang Ilahi karena dianalah letaknya hidup yang sejati maka sarannya Imam Syafi'i akhirat letakkan di hatimu yang kedua apa dunia letakkan di tanganmu Yo kita butuh hal-hal duniawi untuk menjalani hidup di dunia ini harta dan lain sebagainya cukup letakkan di tangan Jangan taruh di hati diletakkan di tangan itu ya kalau hilang ya Gak masalah nyari lagi kalau dicari kalau di diletakkan di hati hilang itu patah hati kita stres depresi kita itu kalau diletakkan di hati Maka Dunia letakkanlah di tangan saja untuk mendukung usaha kita meletakkan akhirat di hati dan Dunia di tangan kematian taruk di pelupuk mata kita Oh ini Kafa Bil mauti waidon cukup kematian sebagai nasihat kalau pelupuk mata kita senantiasa membayangkan kematian bahwa kita ini di dunia ini waktu kita terbatas maka Insyaallah hidup kita tertib teratur sadar tentang yang sejati sadar tentang kehadiran Allah dalam hidup ini jadi Letakkan kematian di pelupuk mata ini Nama lain dari ingatingat selalu akhir hidup kita tidak lama lagi ingat-ingat selalu bahwa semua orang ngak hanya yang tua yang muda juga yang kecil juga Kalau sudah saatnya akan bertemu dengan kematian ini akan membuat hidup kita lebih tertib lebih serius mendekat kepada Allah dan lebih fokus pada hidup akhirat daripada hidup dunia ini nasihat yang kedua tentang hubungan dengan Allah terus jangan mencintai orang yang tidak mencintai Allah kalau dia berani meninggalkan Allah apalagi meninggal engkau Wah ini kalimatnya agak romantis jangan mencintai orang yang tidak mencintai Allah kalau dia berani meninggalkan Allah apalagi meninggalkan kamu Carilah teman yang membantu kita semakin dekat dengan Allah kita ajarkan anak istri suami keluarga untuk mau bersama-sama kita mendekat kepada Allah kita jadikan harta kita kendaraan untuk mendekat kepada Allah kita jadikan apapun fasilitas yang diberikan oleh Allah dalam hidup ini sebagai sarana untuk lebih dekat dengan Allah caranya seperti itu jangan dekat jangan akrab dengan orang yang tidak tidak peduli tentang Allah apalagi berani melawan berani meninggalkan Allah kalau Allah saja berani dia lawan berani dia tinggalkan Apalagi kamu apalagi engkau nah ini putri-putri yang mau menikah cowok-cowok yang sudah punya pasangan coba dicek pasanganmu orang yang berani meninggalkan Allah atau tidak kalau dia berani ya dinasihati biar gak berani diberi wawasan-wawasan tentang Allah dalam hidupnya tentang kehadirannya dalam hidupnya tentang kekuasaannya dalam hidupnya sehingga dia nak berani lagi meninggalkan Allah tapi kalau dia masih saja berani meninggalkan Allah cari Jalan biar dia tidak berani oke Karena Allah saja setelah dia tahu bagaimana posisi Bagaimana peran Bagaimana kekuasaannya Setelah dia tahu ini kok masih meninggalkan masih melawan harus kalian hati-hati apalagi hanya meninggalkan kalian apalagi hanya mengecewakan kalian jadi jangan mencai orang yang tidak mencintai Allah kalau dia berani meninggalkan Allah apalagi meninggalkan kamu terus ini jika semua orang menjauh Ketika engkau mendapat kesulitan maka ketahuilah Allah ingin membuatmu kuat dan ia akan menjadi penolongmu kesulitan apapun yang kita hadapi kalau menurut nasihatnya Imam Syafi'i ini Mari kita baca sebagai keinginan Allah untuk membuat Kita Kuat hari ini masih dalam situasi pandemi Mari kita baca pandemi ini keinginan Allah membuat kita lebih kuat Kita disuruh lebih kuat menjaga imunitas tubuh kita disuruh lebih kuat dalam menjaga kebersihan kita disuruh lebih kuat dalam menahan diri tidak banyak Keluar rumah jadi Apun ujian apapun kesulitan itu sebenarnya Allah ingin membuat kita lulus jadi orang yang lebih kuat karena berhasil menaklukkan kesulitan itu Dan jangan lupa Allah juga nanti yang akan menjadi menolong kita jika engkau tak sanggup menahan lelahnya belajar maka engkau harus sanggup menanggung perihnya kebodohan Nah ini teman-teman mungkin gak perlu saya jelaskan sudah paham ya maksudnya kalau engkau malas belajar Kalau engkau merasa ndak sanggup belajar ya latihlah dirimu agar sanggup jadi orang bodoh agar sanggup menanggung perihnya kebodohan jadi pilihanmu cuma dua tekun belajar nambah ilmu opo kuat tidak tahu kuat bodoh ini kalimat dorongan kalimat motivasi agar kita jalan terbaik yang kita ambil yaitu sanggup menahan lelah nya [Musik] belajar karena sebagaimana dicontohkan oleh Imam Syafi'i sendiri sesulit apapun situasi beliau tidak pernah menyerah untuk belajar Imam Syafi'i itu bahkan karena tadi saya cerita beliau ini anak yatim sejak usia 2 tahun hidupnya serba pas-pasan bersama ibunya beliau tapi beliau ini sangat semangat mencari ilmu banyak cerita bagaimana Imam Syafi'i menulis ilmunya di atas tulang-tulang karena kebetulan Rumahnya dekat bukit beliau mungkin gak seperti kita hari ini punya laptop punya kertas punya buku beliau karena ndak mampu akhirnya ilmunya ditulis di atas tulang-tulang kadang-kadang juga ditulis di atas potongan-potongan kerami Tapi beliau sem belarnya semangat mencari ilmunya gak ada [Musik] tandingannya baik Nah kita lanjutkan ini menurut saya yang lebih penting untuk eraos ini era digital yang luar biasa yang harusnya memudahkan kehidupan kita ternyata dalam banyak hal kecanggihan itru merepotkan menah rumit hidup kita ya yo Meskipun tidak mungkin progres itu disusutkan sekarang gak pakai digital lagi ngak pakai it lagi ya itu gak mungkin tapi kuncinya memang di kita sebagai penggunanya sebagai pemanfaatnya sejauh mana kita menggunakan itu untuk hal-hal yang manfaat dan maslahat nah ini nasihat-nasihat dari Imam Im Syafii menghadapi orang bodoh ini istilahnya mungkin agak keras ya saya mendefinisikan orang bodoh itu bukan orang yang iq-nya rendah tapi orang bodoh itu orang yang tidak mau belajar jadi orang yang tidak mau orang yang tertutup tidak mau diberi tahu diberitahu saja Ndak mau apalagi belajar sendiriah ini orang-orang ini bahaya apalagi kalau orang-orang ini orang yang merasa bahwa dirinya sudah tahu dirinya sudah pintar dirinya sudah benar sudah baik nah ini lebih gawat lagi Nah Imam Syafi'i memberi beberapa tips menghadapi orang semacam ini yang pertama kata Imam Syafi'i janganlah engkau menyampaikan pendapat kepada orang yang tidak menghendakinya engkau tidak akan mendapat pujian pendapatmu pun tidak akan berguna Jadi kalau memang jelas orang ini sudah tertutup diberiahu ngak bisa dinasihati mental tipenya memang sudah seperti itu yo kita jangan capek-capek katanya Imam Syafi'i ya menyampaikan nasat-nasihat atau pendapat-pendapat padanya karena ndak akan ada gunanya engkau pun ndak akan dipuji bahkan mungkin yang kau dapat hanya sakit hati karena dia akan menertawakanmu dia akan menganggapmu rendah lemah dan lain sebagainya jadi ya sudahlah ada Ti di mana kita berpikir taktis strategis dalam kebaikan antara lain y gak usah capek-capek menasihati orang yang tidak mau orang yang menutup diri cari strategi yang lain yang lebih efektif karena nasihatmu nak akan berguna engkau pun ndak akan dapat pujian itu nasihat pertama bertemu orang-orang yang tidak pintar orang-orang yang tertutup Nah yang kedua silakan hina diriku sepuas kalian aku akan tetap diam saja Bukannya aku tidak punya jawaban tetapi singa selalu tidak akan membalas gonggongan anjing nah ini analoginya menarik jadi kadang-kadang ada orang yang ndak ngerti orang ini ndak tahu diberitahu Nak bisa tapi tiap hari mungkin menghina kita mengkritik kita menjatuhkan kita menunjukkan di mana kesalahan kita padahal dia ndak ngerti duduk [Musik] persoalannya katanya Imam Syafi'i kalau menghadapi situasi yang rumit semacam itu orang ini maunya apa sih dia tertutup diberitahu tidak mau tapi kelakuannya tiap hari menyakiti dan menyakitkan kata Imam Syafi'i Ya sudahlah hinalah diriku sepuas kalian tapi aku akan tetap diam Bukannya aku tidak punya jawaban tetapi singa selalu tidak akan membalas gonggongan anjing jadi menggonggonglah sepuasmu toh engkau diingatkan juga ndak mau engkau diberi tahu yang benar juga ndak mau Kalau engkau memang puas dengan menghina hinalah diriku sepuas mungkin dan aku akan tetap diam karena kalau aku menjawab membalas yang terjadi biasanya kontraproduk engkau semakin panjang Ngomong engkau semakin nak karu-karuan tunggulah sampai gonggongan anjingnya berhenti baru singa menyala jadi ini yang kedua mungkin teman-teman punya situasi nanti mengalami situasi semacam ini ini boleh dipakai tapi juga y ndak dipakai sembarangan nanti setiap ada orang ngritik Kalian pakai ini ah aku diam saja singa kan ndak membalas kunggungan Anjing paduni kamu ndak bisa jawab kritikannya temanmu ini situasinya tidak untuk situasi semacam itu tapi untuk situasi Mungkin ada orang yang bdoh tapi cerewet diberitahu nak mau Suaranya ndak berhenti-berhenti ya mungkin situasi yang seperti itu tapi untuk kritik-kritik yang konstruktif produktif diskusi-diskusi yang billatiya Ahsan t di ya jangan diam saja ikhlaslah bertukar pikiran saling memberi masukan jadi ini kalimatnya Imam Syafi'i ini ya silakan dipakai sesuai dosisnya sesuai ruang dan waktunya ini kuot selanjutnya juga mirip Biarlah mereka bersikap bodoh dan menghina dan tetap lah kita bersikap santun gaharu akan semakin wangi ketika disulut api jadi ini melanjutkan tadi ketemu orang yang seperti tadi loh seandainya harus merespon ya ya tetap kita respon dengan santun tetap kita tidak lupa akhlak tidak lupa adab biar saja orang terus H kita orang terus menyakiti kita kalau kita memang ada dalam kebenaran ada dalam kebaikan maka gaharu akan semakin wangi ketika disulut api gaharu itu ya kayak dupa itu kan alat untuk menyebarkan aroma Nah itu kalau ingin wangiannya semakin tersebar yo apinya ditambah ya kayak dupa itu kan ditiup apinya semakin muncul kemudian aromanya semakin menyebar kayak kemenyan itu kan juga begitu nah jadi Biarlah orang menghina orang menghina kita itu kan semacam melemparkan api kepada kita menyulutkan api dalam hati kita tapi ngak usah khhawatir karena kita jenisnya keharu semakin diberi api kita semakin memberikan kan aroma wewangian maka respon apapun yang kita berikan harusnya tetap dengan jalan bersikap yang santun Oke Mengapa sih harus diam Mengapa sih Kok ndak langsung ditabrak saja orang-orang seperti itu kata Imam Ghazali Selan eh kata Imam Syafi'i selanjutnya aku mampu berhujah dengan 10 orang berilmu tetapi aku akan kalah pada satu orang yang bodoh karena ia tidak tahu akan landasan ilmu nah ini menurut Imam Syafi'i ya kalau sekedar debat diskusi melawan 10 orang aku bisa menang aku bisa berhujah tapi melawan satu orang bodoh ya sudahlah aku gak akan menang kena apa dia nak ngerti landasannya ilmu sehingga yang dia lakukan paling yo ngeyel paling yo pokoknya pookoknya paling yo menganggap kebenarannya satu-satunya ndak mau mendengarkan argumen yang lain nak mau mendengarkan dalil yang berbeda nak mau melihat perspektif yang berbeda diskusi dengan orang semacam ini nak akan menang maka ya jalan satu-satunya ya sudahlah seperti yang di atas tadi bisa diam dan bisa tetap bersikap santun nah yang memang orangnya ndak ngerti dijelaskan Seperti apa pun ndak akan mau dan ndak akan ngerti nah terus menghindarkan telinga dari hal-hal yang tidak baik merupakan suatu keharusan sebagaimana seseorang mensucikan tutur katanya dari ungkapan buruk ini zaman Imam Syafi'i belum ada medsos belum ada gadget belum ada internet kalau hari ini informasi itu ngak hanya datang lewat telinga tapi juga lewat mata Jadi menjaga mata dari membaca hal-hal yang tidak baik ini kalau mau dilengkapi menghindarkan telinga dari mendengar hal-hal yang tidak baik ini keharusan Kenapa membaca mendengar itu sama dengan memasukkan sesuatu ke dalam diri kita ini kalau kita ndak hati-hati Kalau kita memasukkan juga yang rusak-rusak sama artinya dengan merusak diri kita kita merusak pikiran kita maka Mari kita hati-hati lebih baik menghindar misalnya punya grup WhatsApp yang isinya begitu-begitu Terus yang tidak baik tidak baik ya sudahlah kalau ada tiba-tiba grup whatsapp-nya penuh yang isinya begitu-begitu ya dibersihkan saja Clear all Mungkin Bila perlu ndak perlu dilihat-lihat kalau bisa keluar ya syukur kalau ndak bisa keluar mungkin sungkan mungkin nak enak ya sudah diam saja setiap kali penuh dibersihkan menghindari mata kita melihat hal-hal yang tidak baik atau telinga kita mendengar hal-hal yang tidak baik mulut kita kan juga harus dijaga tidak ngomong yang jelek-jelek telinga kita berarti harus dijaga tidak mendengar yang jelek-jelek mata juga harus dijaga tidak melihat yang jelek-jelek ini kunci Salah satu cara agar jiwa kita tidak gelap jiwa kita tetap terang tetap bisa menampung cahaya yang namanya ilmu mendengar yang tidak baik itu salah satu maksiatnya mata eh maksiatnya telinga melihat yang tidak baik ini maksiatnya mata padahal maksiat itu salah satu yang menghalangi kita dari ilmu dari cahaya dari Allah oke yo biasanya yang tidak baik tidak baik itu muncul dari orang-orang bodoh dalam tanda petik tadi ya dengan definisi bodoh yang saya jelaskan tadi jadi ini beberapa tips dari Imam Syafi'i menghadapi orang bodoh jadi yang pertama Lihatlah Apa memang efektif kalau kita menasihati dia Apa dia mau Kalau tidak cari strategi yang lain biar tidak menghinakan ilmu kemudian adaakanya memang kita memilih diam saja meskipun begitu kita tetap dituntut untuk bersikap santun karena memang orang bodoh ini adalah orang-orang yang tidak tahu landasannya ilmu ini yang agak menyulitkan kalau orang pintar sama orang pintar ya biasane lebih mudah bahkan ada adaagium alalim Wal Alim Kafa Bil isyarah orang sama-sama pintar itu mungkin menasihatinya enggak pakai kata-kata yang panjang lebar dengan isyarat-isyarat saja sudah masuk nasihatnya Oke baik kita lanjutkan lagi hikmah-hikmah dari Imam Syafi'i semoga masih belum ngantuk semoga masih belum Capek ya kalau ngantuk dan capek ya bisa ditinggal tidur saja besok dan kapan-kapan dilanjutkan lagi ngak boleh dipaksa syukur-syukur kalau malam-malam ada waktu Habis tahajud apa sebelum tahajud untuk nambah ilmu Imam Ghazali itu terkenal sekali waktunya di malam hari itu dibagi eh Imam Syafi'i mohon maaf ya saya Mungkin sering kepeleset Imam Ghazali karena bolak-balik ngaji tentang Imam Gazali Imam Syafi'i ini dikenal waktu malam-malam beliau dipecah jadi tiga sepertiga yang pertama untuk menulis ya kalau kita sebut saja untuk belajar sepertiga malam yang kedua untuk ibadah salat ngaji dan lain sebagainya dan sepertiga yang terakhir untuk istirahat untuk tidur Oh ini menurut saya memanfaatkan malam secara efektif boleh kita tiru jadi di setiap malam ada belajarnya ada ibadahnya ada istirahatnya yo ndak melean belajar terus mentang-mentang ilmu penting semalaman belajar terus yo ndak ibadah Terus entah mengejar karamah apa ma ibadah terus nak juga ya juga ndak tidur terus sudah tema hubungan dengan Allah sudah sekarang tema rezeki ini salah satu hal yang sering membuat kita galau sebagaimana Tuhanmu telah mencukupkan rezekimu di hari kemarin Maka jangan khawatirkan rezekimu untuk esok hari ini kan sering membuat kita gelisah apalagi teman-teman mahasiswa besok mau jadi apa besok mau kerja apa besok bisa makan apa tidak bisa bayar kuliah atau tidak Dan Seterusnya loh kalau kalian kemarin kemarin bisa Survive Kalian kan kemarin juga masih belum punya pekerjaan kalian kemarin juga masih bergantung sama orang tua kalian masih belum mandiri juga kemarin tapi toh Allah menghadirkan rezekimu dengan jalan yang ada mungkin lewat orang tua lewat beasiswa lewat tetangga itu kan rezeki dari Allah kalau Allah kemarin mencukupkan rezekimu besok juga begitu maka ngak perlu khaatir ndak perlu nabrak-nabrak aturan ndak perlu menerjang yang salah yang keliru hanya demi rezeki rezeki sudah ada yang ngatur ini kalau diceramahkan mudah tapi kalau dipraktikkan kelihatannya sulit orang selalu saja galau selalu saja gelisah dengan rezeki Kalau engkau ndak punya pekerjaan gelisah itu menurut saya manusiawi karena manusia itu di antara fitrahnya adalah kerja punya aktivitas punya penghasilan tapi urusan hasil urusan rezeki jangan dikhawatirkan itu urusannya Allah sebagaimana daakwuhnya Imam Malik Minggu lalu yang kita kutip bahwa lakukan saja sesuai bidangmu sebaik mungkin sesuai yang harus kamu lakukan tugas-tugasmu sebaik mungkin urusan rezeki kembalikan lagi pada Allah karena Allah yang mengatur Allah yang mencukupkan ini sama maksudnya dengan kata-kata dari Imam Syafi'i ini itu saya bawa sebuah syair yang terkenal sekali ini nasihat agar kita tidak mencampur uang yang haram dengan yang halal ia kumpulkan yang haram dengan yang halal supaya menjadi banyak yang haram pun masuk ke dalam yang halal lalu ia merusaknya [Musik] Oke ini ada cerita di balik syair ini jadi satu ketika ada seseorang yang menghadap ke Imam Syafi'i orang ini mengeluhkan rezekinya Ndak cukup 1 bulan Dia mendapat gaji 500 dirham tapi gaji sebesar ini rasanya sudah besar kok yo masih susah memenuhi kebutuhan sehari-hari dalam 1 bulan orang ini mengadu pada Imam Syafi'i nah nasihatnya Imam Syafi'i agak aneh katanya Imam Syafi'i Oke bulan depan Kamu mintalah gajimu diturunkan menjadi 3 eh 400 dirham saja ohoh ini Aneh ya orang merasa kekurangan kok gajinya nak cukup malah diminta turun tapi karena yang meminta seorang ulama besar yang dekat dengan Allah yo dituruti minta penurunan gaji bulan depan gajinya jadi 400 dirham tapi tetap 400 dirham pun dia masih kesulitan masih kekurangan menghadap lagi pada Imam Syafi'i terus katanya Imam Syafi'i Wah ini ada yang salah coba kamu minta turun lagi 300 dirham untuk bulan depan ni orang ini semakin heran loh kok tambah turun 500 rasa nya kurang 400 masih kurang sekarang disuruh 300 gak apa-apalah yang menyuruh beliau Insyaallah ada hikmahnya ada Rahasianya diikuti minta diturunkan 300 dirham 300 Nah setelah 300 gajinya rasanya kok malah tenang rasanya nak banyak lagi kebutuhan macam-macam rasanya kok cukup di dibuat apa saja dalam 1 bulan Alhamdulillah Padahal kemarin 500 rasanya nak cukup 400 rasanya gak cukup 300 kok rasanya malah cukup kembalilah dia menghadap pada Imam Syafi'i Kok bisa sekarang saya merasa cukup gaji saya meskipun jatuhnya hanya 300 Nah Imam Syafi'i terus memberitahu wahai saudaraku sebenarnya pekerjaan yang engkau lakukan itu memang layaknya gajinya hanya 300 sehingga sisa yang 200 ini sifatnya kelebihan dan ini yang kecampur dalam gajimu yang [Musik] halal sehingga membuat nya tidak Barokah kalau dalam bahasa Islamnya karena tidak Barokah yo rasane kurang terus rasanya ada saja kebutuhan-kebutuhan baru yang sehingga 500 ini Gak cukup tapi Ketika engkau mengambil hakmu pas sesuai jatahmu yaitu 300 sekarang hartamu sudah bersih isinya halal semua dan di situlah letaknya Barokah nah ini urusan rezeki berarti kita harus hati-hati yang halal dan yang haram ketika dia ngumpul yang haram akan merusak yang halal ketika yang halal dirusak Dengan hadirnya yang haram harta kita jadi tidak barokah dan tidak ada hubungannya dengan jumlah dengan kuantitas karena harta itu kan kuncinya pada rasa cukup yang ada dalam diri kita Oke jadi ya ini untuk bahan renungan kita semua semoga teman-teman yang mendengarkan ini hati-hati dalam pengelolaan rezeki jangan sampai harta yang kita pegang tidak Barokah atau kecampur-campur sehingga tidak Barokah baik teman-teman masih ada beberapa quot beberapa nasihat berharga dari Imam Syafi'i beliau ini sebenarnya sangat banyak kitabnya sangat banyak nasihat wasiat yang berharga ya cuma Sayangnya kita ndak mungkin mengangkat semuanya malam hari ini sering saya bilang ya ngaji ini hanya mancing saja semoga teman-teman tertarik untuk memperdalam lebih jauh