๐Ÿงช

Memahami pH Darah dan Regulasi

Oct 7, 2024

Catatan Kuliah tentang pH dan Regulasi Asam-Basa

Pengenalan pH

  • pH menunjukkan keasaman.
  • pH darah diatur dengan ketat antara 7,35 dan 7,45.
  • Perubahan kecil pada pH dapat mempengaruhi stabilitas protein dan proses biokimia.

Karbon Dioksida dan Keasaman Darah

  • Metabolisme sel normal menghasilkan karbon dioksida, yang mengarah pada pembentukan asam karbonat.
  • Asam karbonat terdisosiasi menjadi ion hidrogen dan bikarbonat.

Keseimbangan Kimia

  • Keseimbangan antara karbon dioksida, ion hidrogen, dan bikarbonat bersifat dinamis.
  • Pergeseran konsentrasi memengaruhi keseimbangan dan pH darah.

Mekanisme Regulasi pH

1. Regulasi Pulmoner

  • Pengeluaran karbon dioksida melalui pernapasan membantu mengatur keasaman darah.
  • Penurunan pH terdeteksi oleh kemoreseptor, meningkatkan laju pernapasan.
  • Respons cepat, efektif dalam beberapa menit hingga jam.

2. Regulasi Ginjal

  • Ekskresi ion hidrogen dan reabsorpsi bikarbonat oleh ginjal.
  • Respons lebih lambat, memakan waktu beberapa hari.
  • Tubulus proksimal mereabsorpsi bikarbonat; duktus kolektivus menghasilkan bikarbonat baru.

Sistem Buffer Amonia

  • Penting untuk ekskresi asam dalam urin.
  • Produksi amonia diatur oleh tingkat keasaman, berbeda dengan fosfat.

Faktor yang Mempengaruhi Ekskresi Asam

  • pH darah, konsentrasi kalium, klorida, dan hormon.

Gangguan Asam-Basa

Asidosis

  • Asidosis Respiratorik: Fungsi paru-paru tidak memadai, menyebabkan akumulasi CO2.
  • Asidosis Metabolik: Produksi asam metabolik yang berlebihan, penurunan ekskresi ginjal.

Alkalosis

  • Alkalosis Respiratorik: Peningkatan ventilasi menyebabkan pengeluaran CO2 yang berlebihan.
  • Alkalosis Metabolik: Kehilangan asam atau retensi bikarbonat.

Istilah yang Harus Diketahui

  • Acidemia: Darah terlalu asam.
  • Alkalemia: Darah terlalu basa.

Kesimpulan

  • Regulasi pH darah sangat penting, dipengaruhi oleh berbagai proses fisiologis.
  • Saran untuk topik masa depan sangat dianjurkan.