Transcript for:
Kuliah Sejarah Perang Uhud

Alhamdulillah, kalimat mulia, kalimat suci, kalimat yang sempurna, yang penuh dengan berkah Selalu kita panjatkan kepada zat yang maha suci, maha sempurna, maha berkah Allah satu-satunya telah menciptakan semua yang di langit semua yang di bumi, semua yang di kedalaman lautan terjangkau atau diterjangkau oleh mata manusia zat yang maha sempurna, maha adil maha kuat, tidak berada dan tidak diperanakan, dan tidak ada sekutu bagian dalam semua kegiatannya dia dengan kemahamurahannya telah menggantungkan segala kebutuhan kita untuk roda kehidupan di muka bumi ini dengan kalimat mulia Alhamdulillah maka sangat wajar kalau kita selalu mengucapkan kalimat ini selanjutnya kita panjatkan salam hormat kita salam penghargaan kita kepada manusia terbaik manusia yang telah dipilih oleh Sam pencipta Allah agar menjadi suri tauladan bagi seluruh manusia tidak terkecuali. Bahkan para jin pun menjadikannya sebagai suri tauladan. Manusia yang telah disempurnakan jalur nasabnya, ilmunya dan fisiknya oleh Sang Pencipta Allah, dan juga Sang Pencipta Allah bersama malaikatnya mengucapkan salam hormat kepada manusia terbaik ini, dan menjadikan ibadah untuk orang-orang beriman, maka sangat wajar kalau kita selalu membacakan salawat dan taslimat. yang terjadi tahun 3 Hijriah. Dan parah di sejarah menyebutkan tentang sebab-sebab terjadinya Perang Uhud.

Paling tidak disimpulkan ada dua sebab. Yang pertama, kekalahan Quraysh di Badr. Dan ini merusak citra mereka di Jazirah Arab atau di depan para suku-suku Arab.

Sehingga mereka tidak punya cara lain, pilihan lain untuk memperbaiki kecuali mengalahkan muslimin. Dan ini juga tergambarkan dari sumpahnya Abu Sufyan. Yang pada saat itu setelah meninggalnya tokoh-tokoh Quraish di Badr. Hampir semuanya dan tinggal dua orang.

Kita sudah jelaskan sebelumnya. Abu Sufyan dan Abu Lahab dan Abu Lahab pun sudah meninggal. Sehingga tertinggal Abu Sufyan sendiri di Mekah pada saat itu. Tentu belum masuk Islam.

Karena masuk Islamnya di masa pembebasan kota Mekah. Atau pembukaan kota Mekah. Yang kedua.

Penyebabnya adalah orang-orang Quraysh, sebagaimana dicatat dalam sejarah dan sebelumnya, sebelum sejarah histori atau sejarah yang dicatat oleh para ahli sejarah, Al-Quran juga sudah menceritakan. Kalau orang-orang Quraysh sangat tergantung perekonomiannya atau kota Mekas secara khusus, itu dengan perdagangan dari negeri Syam. Sementara baginda Nabi SAW selalu berusaha membentuk pasukan-pasukan. Baik beliau pimpin sendiri yang dikenal dengan Gazwah, atau dipimpin oleh para sahabat dikenal dengan Ma'raka, atau dipimpin dengan para sahabat yang jumlahnya di atas, di bawah 100 orang, di atas 3 orang, di bawah 100 orang yang dikenal dengan Syariah.

Maka orang-orang Quraysh terganggu sekali, karena mereka hidup memang dari negeri Syam. Sementara semua kafilanya berusaha untuk diserang, walaupun ada beberapa kafil yang sempat lolos. Maka paling tidak...

Dua penyebab ini disebutkan oleh para ahli sejarah menjadi pemicu utama terjadinya perang Uhud Nabi SAW atau sebelumnya Al-Quran menceritakan masalah itu ya Ketergantungan Quraysh pada perdagangan atau ekonominya Mekka dengan perdagangan ini dalam surah Quraysh Surah nomor 104 ayat 1 sampai ayat 4 A'udzubillahiminasyaitanirrajim li'ilafi Quraysh ilafihim rehlatashita'i wassaif falya'budurabbahadalbayt Alladhi atu'amahum min ju'in wa amanahum min khawf Karena kebiasaan orang-orang Quraysh, kata Allah Yaitu kebiasaan mereka berpergian untuk berdagang pada musim dingin dan musim panas Kata ulama tafsir musim panas mereka ke negeri Syam dan musim dingin mereka ke negeri Yaman untuk berdagang, tapi kebanyakan mereka di musim dingin di Yaman mereka hanya pergi untuk rekreasi sementara musim panas ke negeri Syam mereka berdagang maka hendaklah mereka menyembah Tuhan pemilik rumah, Ka'bah yang telah memberikan makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan saksi bahasan kita firman Allah akhirnya Quraish karena selalu menemukan kafilannya dihadang, kafilannya dihadang dan pernah saya kasih gambaran ikhwas kalian kalau jazira Arab di wilayah utaranya jaziraat bagian atasnya itu negeri Syam dan posisi Mekah Itu kalau mau ke negeri Syam harus lewati Madinah, Madinah diatasnya. Jadi Madinah itu di utara Mekah. Habis Madinah baru keburu negeri Syam.

Jadi mereka mau tidak mau harus lewat jalur itu, gak ada jalur lain. Waktu itu mereka belum pernah jalur lain. Apalagi mereka harus lewat darat.

Maka yang terjadi teman-teman sekalian, mereka sekarang merasa terganggu, selalu dihadang, selalu dihadang. Kemudian mereka juga sudah kalah di Perang Badar. Jadi tambah takut, sekarang bagaimana caranya?

Mereka ubah jalurnya. Terakhir percobaan mereka adalah mereka melalui wilayah namanya Zat-u-Irq. Zat-u-Irq ini adalah jalur dari Mekah, mutar ke dekat Jeddah, mutar sampai ke dekat wilayah Najd, wilayah Irak.

Jauh sekali, baru masuk ke negeri Syam, untuk menghindari Madinah saja. Jadi di sini misalnya mereka ke negeri Syam itu perjalanan sebulan, ini bisa dua tiga bulan baru sampai. Tapi mereka coba lakukan itu.

Ternyata baginda Nabi SAW dengar Ada kafila mereka keluar menuju ke sana Maka beliau membentuk syariah Saya sudah bilang tadi syariah bagaimana jumlahnya? 3 sampai 100, diatas 100 pasukan Tidak dikatakan syariah Maka dibentuklah syariah dipimpin oleh Zaid ibn Haritha Dan sementara pada saat itu orang-orang Quraish sama sekali tidak sangka Sama sekali tidak menyangka Ternyata Saryanya Zaid bin Khalid berhasil menghadang kafilah sebelum tiba di negeri Syam Dan akhirnya Mengambil semua yang ada di dalam Kafilah tersebut Membawa ke Madinah Abu Sufyan yang memimpin Mekah pada saat itu bersama dengan orang-orang Quraysh Tidak pernah menyangka terjadi penyerangan ini dan Karena jalur ini pun Jalur alternatif yang sudah sangat jauh Diketahui muslimin Maka mereka akhirnya putus asa. Abu Sofyan akhirnya, tidak ada jalan lain kecuali memotivasi masyarakat Mekah, kita harus selesaikan urusannya Madinah nih. Kalau enggak, habis semua ini. Ekonomi gak bisa.

Citra kita sudah rusak karena kalah. Harus kita kalahin. Motivasi sana-sini terus-menerus.

Puncaknya adalah pada saat Abu Sofyan menyurati suku Gatafan. Dan suku Gatafan kita sudah sebutkan tadi diserang oleh Nabi SAW Tetapi mereka tidak bisa atau mereka tidak melawan dan mereka sembunyi di atas gunung Walaupun mereka punya 10.000 personil kuda, semuanya siap perang Suku Gatafan waktu itu menyumbang personil perang banyak sekali Sepertiga dari pasukan Quraish, pasukan menyerang di Uhud nanti Itu dari Gatafan, jadi seribu orang mereka Dua ribu yang lain Abu Sufyan berhasil mengumpul dari berbagai kabilah-kabilah Arab, suku-suku Arab dan belum pernah dalam sejarah disebutkan belum pernah Quraysh memiliki pasukan sebesar ini 3.000 orang personel perang selama ini 1.000, 1.000 itu sangat luar biasa 1.000 itu waktu menyerang Badr itu sudah dianggap pasukan intinya Quraysh, itu pun kalah teman-teman sekalian Pasukan ini akhirnya menuju ke Madinah Dan yang terjadi, Nabi SAW mendengarkan kejadian tersebut Perlu saya gambarkan sedikit teman-teman sekalian Madinah, sebenarnya sekarang Uhud itu masuk wilayah Madinah ya Masuk wilayah haram maksud saya, wilayah haram Di zaman Nabi SAW waktu masih hidup Uhud itu di luar gerbangnya Madinah Jadi dulu ada temboknya Madinah Itu ada pintu gerbangnya, Uhud itu di luarnya pintu gerbang itu Jadi kalau muslimin mau ke Uhud, maka mereka harus, mereka keluar dari pintu gerbang Madinah baru mereka ke Uhud. Pasukan Quraish, teman-teman sekalian, mau menuju ke Madinah, ingin menaklukkan Madinah.

Pintu gerbang Madinah yang paling dekat untuk bisa menembusnya adalah Uhud. Padahal gunung Uhud itu ada di luar tembok Madinah. Makanya dikatakan perang Uhud karena pasukan sampai ke lokasi itu dan itu sudah pintu gerbang Madinah. Dan gunung ini pun sangat dekat Pada saat itu teman-teman sekalian Nabi SAW segera mengumpulkan sahabat Diskusi apa jalan keluarnya nih Permasalahannya apa Mayoritas sahabat Berfikir untuk keluar melawan Quraysh Ya Rasulullah sebelum mereka tiba di Madinah Kita keluar hadapin dimanapun ketemu Seperti kita hadapi di Badr Termasuk pada saat itu yang paling ngotot adalah Paman beliau Hamzah RA Semangat para sahabat ini muncul teman-teman sekalian karena mereka sudah melihat kemenangan di Badr.

Jumlah lebih sedikit, tapi akhirnya jadi besar. Bisa menang. Dan saya sudah sebutkan teman-teman sekalian, perang Badr Allah Azza wa Jal. Allah yang maha tinggi dan maha kuat telah mengaturnya, supaya setelah Badr, muslimin sudah tidak pernah takut lagi berperang.

Sudah kita jelaskan panjang lagi pada masalah itu. Seorang sahabat dari Ansar yang bernama Anas ibn Nadar, yang kebetulan waktu itu tidak sempat hadir di perang Badr, ia mengatakan dia berkata pada saat itu, waktu dengar Nabi SAW menyampaikan Quraysh akan menyerang, dia mengatakan peperangan pertama Nabi SAW di Badr, aku tidak hadir demi Allah, bila setelah hari ini, maksudnya setelah kejadian Badr ada pertempuran lagi yang dipimpin oleh Nabi SAW melawan Quraysh, maka aku akan melakukan apapun yang membuat Allah Azza wa Jalla rida terima pada saat itu Nabi SAW keluar ke badar tentu kita ingatkan kembali kenapa sahabat ini tidak ikut dan kenapa banyak sahabat tidak ikut karena Nabi SAW waktu itu hanya mengiklankan siapa yang mau ikut silahkan ini bukan mengatakan jihad ayo pergi, tidak ada sehingga jadi wajib, pilihan siapa yang mau ikut silahkan, kita mau menyerang kafila Abu Sofyan makanya ada sahabat banyak yang luput pada saat itu Anasib bin Nadar lalu memotivasi Nabi SAW Dia terus mengatakan, ya Rasulullah kita keluar melawan ya Rasulullah Kami kehilangan kesempatan badr, kami kehilangan kesempatan mati syahid Terus dia motivasi Nabi SAW, dia mengatakan ya Rasulullah ayo keluar, ayo keluar Dengan beberapa sahabat termasuk Hamzah Sampai akhirnya Nabi SAW mengatakan, kalau pendapat saya maka saya akan bertahan di Madinah Kalau pendapat saya, saya bertahan dalam benteng Karena pasukan mereka besar dan sudah keluar. Kalau sampai pasukan muslimin dikalahkan di luar, mereka punya kesempatan, karena niatnya sudah mau masuk ke Madinah. Punya kesempatan untuk masuk ke Masyarakat Madinah.

Maka lebih baik kita tunggu saja di sini. Kita lebih kuat dalam benteng. Lalu Nabi SAW mengatakan, aku memilih bertahan di Madinah.

Karena aku telah melihat mimpi. Itu perkataan Nabi SAW. Para sahabat mengatakannya, Rasulullah, apa yang anda lihat? Kata baginda Nabi S.A.W. dalam hadis Bukhari Aku melihat seekor sapi disembelih Aku juga melihat pada pedangku terdapat kebengkokan atau retak Aku juga melihat aku masuk dan berlindung dalam baju perang yang kokoh Para sahabat bertanya, lalu apa penakwilannya Rasulullah? Kata Nabi S.A.W. Aku menakwilkan sapi yang disembelih adalah sahabat-sahabatku Beberapa sahabatku yang akan terbunuh Sementara kebengkokan pada pedang kuaturetaknya, adanya salah satu kerabatku yang akan terbunuh dan aku masuk ke dalam baju perang yang koko, aku takwilkan kota Madinah.

Oleh karena itu, aku memilih untuk bertahan di Madinah. Tapi pada saat itu para sahabat mengatakannya, Rasulullah, itu takwil mimpi, wahyu atau penyampaian dari Anda? Nabi S.A.W. mengatakan, itu penyampaian dari saya. Ta'wil, kalian tanya ta'wil, ini saya ta'wilkan Maka disini para sahabat mengatakan ya Rasulullah izinkanlah kami berperang, keluarlah Terus saja mereka memotivasi dan mendorong Nabi SAW untuk keluar Sahabat sampai beliau mengatakan, baiklah, kalau gitu bersiap-siaplah. Lalu Nabi SAW pun pulang ke rumah beliau dan beliau mempersiapkan baju perangnya.

Waktu Nabi SAW masuk ke dalam rumahnya, para sahabat akhirnya berbicara satu sama yang lain. Ini jangan sampai kita ini melakukan dosa, kita melanggar Nabi SAW, kita menyuruh beliau keluar, padahal beliau mau bertahan di Madinah. Sampai akhirnya mereka tunggu depan pintu rumah Nabi SAW.

Waktu beliau s.a.w. keluar dari rumahnya dengan pakaian perang yang lengkap, beberapa sahabat menghampiri sambil berkata Wahai utusan Allah, bila anda ingin tetap di kota Madinah, maka kami pun ikut saja bertahan di Madinah Lalu keluarlah sabda Nabi s.a.w. yang mesyur dalam riwayat yang sahih Tidak pantas bagi seorang Nabi yang telah mengenakan baju perang, membatalkan niatnya sampai Allah memberikan keputusan Siapa yang menang atau kalah antara dia dengan musuhnya Gak bisa lagi, sudah pakai baju peram gini gak bisa lagi Ini teman-teman sekalian, saya berikan sebuah not disini, ditulisan saya Saya mengatakan ini jelas sekali bagaimana seorang umum yang harus punya tekad yang kuat Kalau itu adalah kebenaran Tadinya dia ragu mengajakannya yang mana, tapi kalau dia sudah pilih sebuah keputusan Dan itu juga benar dalam agama, tidak usah ragu Itu penting untuk dilakukan, karena keraguan dalam memilih satu keputusan Dan terus-menerus larut, ini membuat masalah Apalagi kondisinya seperti ini, Madinah akan diserang. Salah satu yang tidak setuju keluar pada saat itu, waktu Nabi SAW sudah keluar, pasukan sudah mulai berkumpul, adalah pimpinan orang munafik yang sudah masyur, Abdullah bin Ubaidillah bin Salud. Lalu dia berkata, Wahai Rasulullah, aku melihat kita bertahan di Madinah saja, karena belum pernah kami, masyarakat Madinah, karena dia dari suku Khazraj, menghadapi musuh di dalam atau di luar kami menghadapi musuh di dalam kota Madinah kecuali kami mengalahkan musuh kami dan sebaliknya setiap kami menghadapi musuh di luar Madinah kecuali kami di kalahkan lalu kata Nabi S.A.W sudah tertekatkan maka tidak akan ada keraguan lagi Nabi S.A.W lalu keluar menuju ke Uhud dan kita sudah tahu saya bilang tadi begitu keluar pintu gerbang langsung gunung Uhud jadi pasukan muslim tidak pergi jauh-jauh ini Bertahan disitu saja, cuma di luar pintu gerbang mereka.

Dan pada saat itu terkumpul dari sahabat yang mulia 700 orang. Dan Abdullah bin Abi Salul karena tidak mau dianggap dia tidak mau ikut, maka dia mengajak teman-temannya kaum munafikin 300 orang. Terkumpul pasukan sekitar 1000 orang pada saat itu.

Dan pasukan Quraysh 3000. Namun pada saat tiba di satu lokasi namanya Syaut. Wilayah ini sebenarnya antara Madinah sama Uhud, jadi ada wilayah seperti pekarangan luas antara gerbang Madinah sama kebun-kebun kurma yang ada di Uhud. Tiba-tiba saja Abdullah bin Ubaidillah bin Salul setelah melihat lokasi dan keluar, lalu dia berkata kepada sukunya dari kaum munafikin dari suku Khazraj, dia mengatakan kita balik saja dan tidak ada gunanya kita ikut, kalau pasukan ini kalah. Maka kita masih hidup di Madinah Tujuannya dia sebenarnya adalah untuk mematahkan semangatnya kaum muslimin Kemudian pada saat dia mau pergi pun beberapa sahabat mengatakannya Rasulullah Abdullah menarik pasukannya Kata Nabi SAW, biarkan saja Mungkin Allah ingin membersihkan muslimin Maka tertinggallah 700 orang Pada saat 300 pasukan itu kembali ke Madinah, terdapat pula 2 suku dari Ansar, dari mu'minin sempat ikut-ikutan ke Madinah. Karena terpengaruh oleh 300 pasukan tadi.

Mereka adalah suku Salamat dan suku Harith. Sempat 2 suku ini juga mau ikut. Jumlannya mendekati 100 orang. Banyak sekali. Sempat mau ikut, tapi mereka akhirnya kembali setelah dikejar dan dimotivasi kembali oleh seorang sahabat yang mulia bernama Abdullah bin Amr bin Haram.

Ayahnya Jabir bin Abdullah. Dari Allahumma Jum'in, sempat mengejar mereka dan mengingatkan besarnya pahala jihad di jalan Allah, terlebih lagi bersama Nabi SAW akhirnya kedua suku tadi kembali bergabung dengan muslimin sementara yang 300 bersama, Abdullah bin Ubedillah bin Salul tetap menolak maka Abdullah pun akhirnya meninggalkan Pasukan muslimin dan masuk Madinah lalu kemudian mencela-cela pasukan muslimin dari atas benteng Madinah Pasti kalian kalah, pasti kalian susah, pasti kalian begini, dengarlah Seperti gitulah Allah Azza wa Jal menyebutkan kejadian tersebut dalam surah Limran surah nomor 3 ayat 122 A'udzubillahimina shaitanirrajim Ithammatta ifatani minkum antafshala wallahu waliyuhuma Antab shalahu wa'allahu wa'liyuhuma wa'ala Allahi fal yatawakkalil mu'minun Ketika dua golongan daripadamu, yaitu Bani Salama dari suku Khazraj dan Bani Harith dari suku Aus Yang tadi mau ikut sama orang-orang munafiq Ingin mundur karena takut, padahal Allah adalah penolong bagi kedua golongan itu Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mu'min bertawakkal Jabir bin Abdillah radiyallahu anhu Menanggapi ayat tersebut diatas raya berkata, aku tidak menyesal karena kami dikalahkan di Uhud Karena Allah Azza wa Jal, Allah yang Maha Suci dan Maha Tinggi Berfirman, sementara Allah lah wali mereka atau penolong mereka Para sahabat sempat memberi masukan pada Nabi SAW agar meminta bantuan pada sekutu mereka, orang-orang Yahudi di Madinah Namun Nabi SAW menolak karena mengetahui kalau Yahudi kaum yang suka gemar berkhianat Nabi mengatakan, salallahu alaihi wassalam, kita cukupkan dengan 700 ini. Tiba di lokasi Uhud, teman-teman sekalian, baginda Nabi SAW, lalu kemudian mengatur strategi dengan para sahabat, karena Quraish belum tiba. Kata beliau, tunjukkan, kata Nabi SAW, para sahabat, tunjukkan saya jalan menuju ke satu lokasi yang menjadikan Uhud di punggung kita.

Dan itu tidak melewati lokasi yang umumnya, bukan dari pintu gerbang menuju ke sana. Tujuannya agar... Orang-orang munafiq yang ada di atas benteng dan orang-orang Yahudi itu supaya tidak tahu ke arah mana pasukan muslimin berkemah dan tidak memberitahukan kepada Quraysh.

Maka ada seorang sahabat mengatakannya, Rasulullah saya tunjukkan kepada Anda dan kita harus melewati kebun-kebun kurma. Pada saat itu penuh dengan pohon kurma tentunya dan sampai sekarang di sekitar Uhud itu penuh sekali, banyak pohon-pohon kurma tapi sebagian sudah dibongkar menjadi lokasi pemukiman. Dan Nabi SAW meminta ini agar betul-betul beliau sudah ada di lokasi peperangan, memilih lokasinya, menjadikan gunung di belakangnya. Juga di dekat gunung itu yang ada kebun-kebun kurma yang Nabi SAW menjadikan tarangkit, ada sumur-sumur agar para mujahidin bisa minum. Saat tiba di lokasi itu atau sementara ke sana, mereka melewati kebun satu orang munafik namanya Rubai'i bin Qaydi.

Rubai'i ini orangnya buta dan dia munafik, dia dengar. Abdullah bin Abi Salul dan teman-temannya sampaikan Pasukan Muhammad lagi menuju ke kebunmu Jangan kau biarkan lewat Maka dia berusaha mengatakan Jangan lewat kebunku Waktu Nabi SAW pamit baik-baik Pamit sama dia Suruh pasukan biarkan lewat Dia bilang jangan lewat kebun, nanti kalian merusaknya Lalu terus saja dia menolak Tidak ada jalan lain untuk memutari Di sekitar tebing-tebingnya atau sekitar lerengnya Muhud harus lewat kebunnya orang ini Maka pada saat itu para sahabat pun akhirnya mengatakan kepada Nabi SAW, ya Rasulullah tidak ada jalan lain, kata Nabi SAW, jalanlah, lewatin kebunnya, jangan sampai dirusak. Kata beliau, biarkan saja dia sungguh dia buta mata dan buta hatinya, lewati tapi jangan buat rusak. Maka lewatlah pada saat itu dan Rubai sempat mencaci maki muslimin tapi tidak dihiraukan.

Nabi SAW saat selesai menyusun, tiba di lokasi yang diinginkan Tentu kalau kita berada, biasanya kalau saya bimbing umur teman-teman sekarang Di lokasi Uhud saya tunjukkan Ada memang titik dimana pasukan pada saat itu tiba Di sebelah pinggiran gunung Uhud Dan itu memang kalau dilihat posisinya Uhud di belakang dan Mekah di hadapan gitu Posisinya pas seperti itu Di sebelah kirinya pasukan itu ada bukit pemanah Bukit Pemana, yang berada antara lokasi pasukan muslimin dengan gerbangnya Madinah. Nabi SAW memberi instruksi penting pada saat itu kepada para pemana, keluar 50 orang, kalian harus ada di atas sana, dipimpin oleh Abdullah bin Jubair RA. Naik di atas sini, jangan tinggalkan bukit ini, sampai ada instruksi dariku, walaupun kalian lihat pasukan menang atau kalah.

Pokoknya kita menang atau kita kalah, jangan tinggalkan bukit ini. Pesan, baiklah. Naik semuanya 50 orang.

Dan pemana zaman dulu teman-teman sekalian, itu sama dengan sniper kita sekarang, ahli tembak. Bahkan kalau orang-orang yang mahir, mereka bisa melepaskan beberapa anak panah dengan satu tarikan. Dan itu kalau tepat sasaran, dia bisa membunuh beberapa orang.

Maka ini kekuatan muslimin di situ tadi. 50 orang ditaruh di bukit pemana. Dan 650 bersama Nabi SAW.

  1. 650 bersama Nabi SAW. Allah Azza wa Jal menjanjikan bila sahabat bersahabat dalam perang Uhud. Dan patuh pada perintah Nabi SAW.

Ini janji Allah. Kalau mereka patuh ikuti instruksi Nabi. Akan membantukan 3000 pasukan dari malaikat.

Di Badr ada berapa malaikat? 1000. Sudah kita jelaskan tadi. Ini 3.000 dijanjikan dari malaikat, bahkan bila disiplin mereka patuh, Nabi bilang serang-serang tidak-tidak Maka Allah janjikan menurunkan 5.000 malaikat, jumlah orang kafir 3.000 Allah mau turunkan seimbang, jumlah kafir 3.000, malaikat 3.000, di perang badar jumlah kafir 1.000 turun 1.000 kan kita Tapi Allah janjikan untuk menenangkan muslimin kalau kalian sabar disiplin patuh 5 ribu saya turunkan Allah ceritakan dalam surah limran Yumditkum Rabbukum bi khamsati alafi minal malaikati musawwimin Sungguh Allah telah menolong kalian dalam peperangan badar Waktu itu jumlahnya lebih sedikit Senjatanya lebih sederhana Padahal kamu pada saat itu adalah orang-orang yang lemah Karena itu bertakwalah kepada Allah supaya kalian atau kamu mensyukurinya Satu dua tiganya, satu dua empatnya Ingatlah ketika kalian mengatakan atau kamu berkata Hai Muhammad kepada orang-orang mu'min Apakah tidak cukup bagi kalian Allah membantu dengan 3.000 malaikat yang diturunkan dari langit?

Ayat 125, ya pasti sudah cukup. Tapi ketahui lah, jika kalian sabar, kalian bersiap-siaga, disiplin, patuh, Allah menjanjikan loh. Mereka, Allah akan mendatangkan, maaf, dikatakan dan jika kalian bersabar dan bersiap-siaga dan mereka datang menyerang kalian dengan seketika pun Niscaya Allah akan menolong kalian dengan 5.000 malaikat yang memakai tanda-tanda Kata ulama Tafsir yang dimaksud disini adalah Kalau para sahabat mematuhi tidak satupun melanggar titah Nabi SAW Pasti menang Seperti itulah Pasukan muslimin terdiri dari 70 orang pasukan kuda 50 perjurit pemanah 50 perjurit pemanah Dan sisanya pasukan berjalan kaki Dari pasukan musyrikin Quraysh terdapat 200 personil yang menunggangi huda yang pada saat itu dipimpin oleh Khalid bin Walid sebelum masuk Islam. Mereka tidak ikut berperang dan tugasnya 200 orang. Dari 3.000 ini, 200 menyebut ke samping medan perang.

Kalau dari bukit pemana itu kita bisa lihat ke arah kiri, kalau satu waktu antum mengunjungi ke sana. Kalau kita lihat ke arah kota Madinah, kita akan temukan di depan kita ada seperti lembah. Lembah itu dulu... Agak curam dan disitu pasukan Khalid bin Walid bersembunyi 2800 maju masuk bersama pasukan Quraysh Mereka tidak ikut berperang Khalid bin Walid tentunya Dan memantau peperangan dari jauh dan mencoba melihat kekuatan muslimin ada dimana Tetapi posisi pasukan 50 Khalid bin Walid ini map Pasukan Khalifahulid yang 200 diketahui oleh 50 pemanah Nabi SAW Maka Abdullah bin Jubair sempat mengatur strategi diatas 50 orang ini dibuat melingkari gunung Bukit pemanah dibuat melingkari Sehingga mereka bisa memanah ke seluruh penjuru Termasuk ke pasukan 200 orang ini Kalau mereka coba maju menyerang muslimin dari belakang Kita dengarkan ada subjudul teman-teman sekalian tentang motivasi perang Nabi SAW untuk para sahabat Dan ini termasuk sunnah Nabi SAW setiap kali pasukan sudah berhadapan Supaya jiwa-jiwa siap untuk berperang dimotivasi Dan kita sudah dengar bagaimana motivasi Nabi SAW di Bedr Sekarang kita lihat motivasi Nabi SAW di Uhud Di antaranya adalah Kalau di tulisan saya, saya berikan huruf A Artinya ada beberapa pilihan Yang pertama kisah-kisah Kisah anak-anak yang ikut perang Anak-anak disini maksudnya adalah Dianggap umur yang masih sangat muda Dalam pasukan muslimin terdapat anak-anak Yang masih kecil, yang juga ikut Berperang dari dalam kota Madinah Dan sempat tiba di medan perang Namun Nabi SAW memilah Memilah mereka Dan ada yang dipulangkan Karena tidak layak ikut perang, terlalu kecil Dan ada juga yang dibiarkan ikut Oleh Nabi SAW Di antara kisah yang unik disini adalah Ada seseorang yang ditolak oleh Nabi SAW Yang bernama Abdullah bin Umar Dan Usama bin Zaid Ini ditolak oleh Nabi SAW Dianggap masih umur 12 tahun, 13 tahun waktu itu Dipulangkan, tidak boleh ikut Namun terdapat anak-anak lain yang diikutkan oleh Nabi SAW Karena keterampilan mereka Di antara kisahnya adalah terdapat seorang anak Kecil yang berumur 13 tahun Pada saat melihat Abdullah bin Umar dan Umar Usama bin Zaid ditolak, ia berkata, Wahai Rasulullah, aku mahir dalam memanah. Lalu Nabi SAW mengetesnya dan ternyata betul-betul dia mahir dan tidak meleset panahannya.

Beberapa sasaran dilempar, ditunjuk oleh Nabi SAW, dia mana tepat kena. Maka ini diikutkan, tapi maaf. Saya tidak temukan nama orang ini, tapi jelas ini anak umur 13 tahun disebutkan oleh buku sejarah.

Seorang anak yang lain juga berumur 13 tahun, saat melihat temannya diloloskan oleh Nabi SAW untuk berperang, dia berkata, Wahai Rasulullah, kenapa Anda loloskan ia ikut perang sementara aku tidak? Dan aku bisa mengalahkannya kalau bergulat. Ini yang pintar mana ini? Saya bisa kalahin gulat ya Rasulullah. Dalam riwayat dikatakan Nabi SAW menyuruh keduanya untuk mengadu keterampilan gulat Dan ternyata betul, anak yang kedua mengalahkan anak yang pertama Maka Nabi SAW pun akhirnya mengizinkan dia ikut Yang kedua teman-teman sekarang adalah kisah pedang Nabi SAW Kisah pedang Nabi SAW Disebutkan dalam hadis Bukhari Nabi SAW mengumpulkan seluruh pasukan lalu menghenuskan sembila pedang dan bersabda Siapa yang akan memberikan haknya Allah dan Rasulnya di pedang ini?

Tiba-tiba saja Hamzah bin Abdul Muttalib RA yang kita tahu memang dia yang paling besar semangatnya untuk keluar menghadapi musuh Dan memang Allah karuniai dia mati syahid disitu Tiba-tiba berdiri dan mau mengambil dari tangan Nabi SAW Nabi SAW tarik Hamzah dikenal dengan singa Orang yang sangat luar biasa, perkasa, pemberani Lalu Nabi S.A.W. ulangi lagi, setelah Hamzah mengatakan, aku ya Rasulullah, Nabi S.A.W. tarik. Nabi S.A.W. ulangi lagi, siapa yang mau memberikan haknya Allah dan Rasulullah di pedang ini? Berdiri yang kedua, Ali bin Nabi Talib, radiyallahu anhum.

Orang juga yang muda tapi kuat sekali, punya kekuatan fisik, keterampilan perang. Nanti kita lihat keterampilannya luar biasa kalau pada saat kita ceritakan tentang kisah perang Ahzab. Maka Ali bin Budi mengatakan, saya Rasulullah, langsung mau memegang pedang itu.

Karena dianggap ini kemuliaan, pedangnya Nabi S.A.W dikeluarkan lalu dikasih, siapa yang mau berikan hak Allah dan Rasulullah disini. Ternyata Nabi S.A.W tarik lagi, suruh alih duduk, ulangi lagi, siapa yang mau memberikan haknya Allah dan Rasulullah di pedang ini? Berdiri Zubair bin Awam, yang seharusnya kita tahu kisahnya, di perang Uhud, di perang Badr, bagaimana dia membunuh Abu Qabs, melempar tombak di antara dua matanya tembus sampai ke otaknya, berdiri mengatakan saya Rasulullah. Nabi S.A.W. tarik lagi, suruh duduk. Diulangi lagi, siapa yang akan memberikan haknya Allah dan Rasulullah di pedang ini?

Migdat berdiri. Migdat ini diisyaratkan oleh Umar bin Khattab seperti kekuatan seribu orang. Cuaranya keras, cepat kalau menyerang, macam-macam keterampilannya.

Berdiri lagi, aku ya Rasulullah, mau dipegang lagi. Ditarik lagi oleh Nabi S.A.W., suruh duduk. Diulangi lagi, siapa yang mau memberikan haknya Allah dan Rasulullah di pedang ini?

Maka, perlu digarisbawahi teman-teman sekalian, keempat sahabat yang sudah lewat ini dianggap ini jawarannya muslimin. Keempat orang ini. Bahkan setiap orang diantara mereka bisa dihitung kekuatan seribu orang.

Sebagaimana diriwayatkan oleh Umar bin Khattab pada saat mengutus pasukan pembebasan Mesir kepada Amr bin As Waktu itu Amr memiliki delapan ribu personil dan Amr mengatakan tulis surat kepada Umar bin Khattab yang berbunyi O ya amirul muminin, genapkanlah pasukan kami 12 ribu sehingga kami mendapatkan hadith Nabi SAW tidak, tidak akan dikalahkan umatku yang berjumlah 12 ribu maka Umar bin Khattab pun mengirim 4 orang dari Madinah kan jumlahnya 8 ribu kan, butuh berapa ribu sekarang? Untuk 12.000 butuh 4.000 Umar bin Khotob kirim 4 orang, bukan 4.000 Yang dikirim itu adalah diantaranya Mikdad yang ini Diantaranya Zubair bin Awam, diantaranya Sa'ad bin Abi Waqas Yang ini dikirim Maka mereka punya kekuatan yang luar biasa. Maka setelah keempat sahabat ini ditolak, dan Nabi S.A.W. masih ulangi, siapa memberikan haknya Allah dan Rasulnya di pedang ini, mereka selalu melihat satu sama lain, kira-kira siapa ini?

Ada satu sahabat mulia, pintar, cerdas orang ini, yang kita kenal dengan Abu Dujana, Shammah R.A. Beliau mengatakan, ya Rasulullah, apa haknya Allah dan Rasulnya di pedang itu? Ini yang Nabi tunggu ini, jangan main langsung ambil, tanya dulu untuk apa, apa haknya? Bukan main ambil terus mau diapain pedangnya?

Maka Nabi SAW mengatakan kalimat yang mulia teman-teman sekalian Dan ini kita bisa lihat bagaimana rahmatnya Nabi SAW bagi kafir dhimmi Orang-orang kafir yang dibawa naungan pemerintah Islam, beliau toleransi, beliau memaafkan, beliau memberi Tapi ini peran beda lagi sama kafir harbi ini Tegas sekali beliau mengatakan, engkau mengambil pedang ini dan engkau menghantamkan pada musuhmu pakai perang sampai bengkok. Bisa? Bisa.

Baik, Abu Dujana ambil. Maka Abu Dujana waktu itu teman-teman sekalian dia lagi pakai imama warna hitam. Diganti sama dia. Ganti imama warna merah.

Dan imama merah ini adalah tanda saya siap mati Seperti itulah, waktu mereka yakini seperti itu Lalu Abu Dujana mengambil pedang tersebut dengan bangganya dan meletakkan di dadanya Sambil dia maju ke pasukan Quraish waktu datang Waktu sudah kelihatan, dia maju menunjukkan keterampilannya dengan pedang itu Maka kesannya kayak ada kesombongan Para sahabat melihat, mereka khawatirnya Abu Dujana sombong ini. Kata Nabi SAW dalam hadis Bukhari, sesungguhnya cara seperti ini ke Abu Dujana ini dimurkahi Allah. Allah enggak suka dengan kesombongan. Kecuali di tempat ini. Di depan musuh silahkan.

Tunjukkan, enggak ada masalah. Seperti itulah. Baik, kita lanjut sebentar ya. Maka Ka'ab RA berkata, Aku sempat penasaran ingin tahu, seperti apa Abu Dujana memberikan haknya Allah Ta'ala di pedang itu? Abu Dujana sudah bawa nih, perang berkecamuk, apa yang dia lakukan nih?

Kata Kaab, sampai saya tidak nyerang musuh, hanya ikuti Abu Dujana. Lihat dia buat apa ini dengan pedang itu. Lalu aku pun mengikutinya, dari belakang ke kiri ke kanan, dia nyerang musuh terus dilihat.

Saat itu di kancah peperangan terdapat seseorang dari pasukan kafir Quraish sangat kuat, tidak terkalahkan. Setiap kali dia memukul, setiap kali dia datang banyak di antara pasukan muslimin menghintar dari orang itu. Karena kuatnya kelihatan, pedangnya besar gitu kan.

Kata Kaab, saya berdoa sama Allah di kancah peperangan supaya ketemu dengan Abu Dujana. Maka dia bilang, Allah pun menerima doa saya. Tiba-tiba...

Keduanya bertemu padahal tadinya terpisah di medan perang Tiba-tiba berhadapan dan tiba-tiba berhadapan dan tiba-tiba saling menyerang Maka saya pun menyaksikan pertempuran yang terjadi yang sangat dasyat Sampai debu-debu pada berterbangan saling nyerang satu sama yang lain terus saja Dengan kekuatan-kekuatan yang luar biasa Abu Dujana dipukul dia tangkas sama perusahaannya Abu Dujana menyerang orang itu juga menangkis terus Sampai debu berterbangan sana-sini Kata beliau, sampai akhirnya Abu Dujana pada saat itu saling pukul dengan sangat keras, maka perisai Abu Dujana lepas dan pedang orang kafir itu melengket dan Abu Dujana juga menghantam perisai musuh pecah. Akhirnya kena si kafir, terbelah bagian kepalanya mati. Abu Dujana rupanya dengan hikmah Allah ini dia tahu kalau Kaab ada di belakangnya.

Begitu selesai dia bunuh orang kafir dia mengatakan, dia balik ke arah Kaab, wahai Kaab. Apa pendapatmu? Dari tadi ini kau tunggu Apa pendapatmu sekarang? Maka akhirnya Ka'apun mengatakan Engkau telah memberikan haknya dalam Rasulnya Dan disini teman-teman sekalian Tidak masuk dalam masalah sombong disini Tidak masuk Masuk dalam firman Allah disini Dia melakukan apa yang Allah Rasul Perintahkan Maka dia bisa mengatakan saya sudah melakukan Sudah lihat kan saya sudah lakukan?

Seperti itulah ya. Bagaimana hajimu kemarin? Ya saya sudah coba lakukan semaksimal mungkin.

Enggak ada hubungannya dengan riak, kecuali dia niat untuk itu. Jadi harus dibedain mana yang boleh, mana yang tidak boleh. Maka disini Abu Dunyana tidak sama sekali hubungannya dengan riak. Tapi beliau tunjukkan, karena ini orang memang mau lihat, ini saya sudah kasih haknya.

Sampai kalau bukan pedang ini bengkok, kepalanya dia yang bengkok. Allah Allah. Baik kita lanjutkan sebentar insyaAllah dengan kisah-kisah yang lain. Alhamdulillah Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillah Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Segala puji bagi Allah SWT Juga salawat dan taslim Kepada Nabi Besar Muhammad Sallallahu alaihi wasallam Tadi sudah kita ceritakan tentang kisah bagaimana Abu Dujadah Shammah Ibn Harith R.A. memberikan hak pedang yang diberikan oleh Nabi S.A.W. yang menuntut haknya Allah dan Rasulnya di situ.

Kisah yang lain teman-teman sekalian, kisah yang terjadi di Perang Uhud yang tidak bisa luput dari seorang beriman adalah kisah sahabat yang mulia Hamzallah R.A. Alhamdulillah adalah seorang sahabat yang menikah di hari Jumat malam. Menikah di hari Jumat malam. Dan perang Uhud terjadi di Sabtu pagi. Di waktu Duha. Alhamdulillah menikah malam itu, kemudian memang dia belum bergaul, dia belum menggauli istrinya.

Dia sempat ikut berjamaah sholat subuh bersama Nabi SAW. Pada saat dia pulang, dia untuk menggauli istrinya. Sehingga dia dalam keadaan junub.

Baru saja dia selesai bergaul dengan istrinya masih dalam keadaan junub belum mandi, terdengar panggilan seruan dari utusan Nabi SAW kepada seluruh muslimin di Madinah, jihad. Dan panggilan seperti ini berarti wajib bagi laki-laki muslim untuk ikut. Maka dia pun tidak menunggu langsung saja dia keluar dalam kondisi masih junub, bergabung dengan pasukan muslimin.

Waktu bergabung dengan masyarakat muslimin, salah satu korban di Uhud yang mati syahid. Sebenarnya bukan kita katakan korban ya, justru ini kemenangan. Karena hakikat dari seorang muslim ikut jihad adalah mati syahid.

Kedua baru menang. Jadi dia tidak kenal namanya kalah. Kalau dia terbunuh itu target utamanya karena masuk surga tanpa hisab.

Sementara kalau dia menang adalah target yang kedua. Handala adalah salah satu sahabat yang dikaruniai oleh Allah syahadah, mati syahid. Waktu jenazahnya ditemukan setelah selesai perang Uhud, maka Nabi SAW waktu melihat ke arahnya mengalihkan pandangan matanya.

Lalu kemudian para sahabat bertanya, ya Rasulullah ada apa dengan Handala? Kenapa Anda alihkan pandangan Anda? Ada dua riwayat, yang pertama kata Nabi SAW, aku melihat istrinya dari bidadari menjemputnya. Riwayat yang lain adalah, aku melihat para malaikat memandikannya.

Karena dia dalam keadaan junub, maka dibandikan oleh para malaikat sampai keluar julukannya Gasilul Malaikah. Orang yang dimandikan langsung oleh malaikat. Dan disini teman-teman sekarang pelajaran penting.

Setiap kali ada janji Allah dan Rasulnya dari dalil Al-Quran dan Sunnah, setiap muslim tidak boleh ragu sedikit pun, apapun itu sifatnya, apapun. Allah dan Rasulnya bilang, Bersodokah itu pasti kaya, maka tidak boleh kita ganti dengan konsep yang lain. Tidak usah ragu sama sekali.

Kalau orang mu'min memahami sebenarnya, dia kalau sodokah misalnya adalah sama dengan dia sedang investasi dan Allah balas minimal 10 kali, apa yang membuat dia ragu melakukan ini? Salah satu ciri khasnya sahabat di situ. Apa yang Allah dan Rasulullah sampaikan benar, yang lain salah.

Selesai urusannya. Nggak perlu lagi dinegosiasi. Allah Rasulnya bilang salah, haram-haram, halal-halal.

Kerjakan-kerjakan, jangan kerjakan-jangan kerjakan. Walaupun semua dunia, keluarganya, istrinya, anaknya, suaminya, bencinya nggak peduli. Sudah semuanya diseberikan.

Seperti itulah kurang lebih. Dan ini terjadi pada hantarlah. Bayangkan teman-teman kalau kita baru menikah seperti ini.

Dengan wanita yang dia cintai, dia menikah. Baru selesai hubungan biologis yang pertamanya dalam rumah tangga. Belum sempat mandi junub. Panggilan jihad Kita gak usah jauh-jauh bicara jihad Antum sekarang kalau malam pertama kira-kira subuh di masjid gak?

Ada yang tanya ke saya itu di pengajian Ustadz apa hukumnya Tidak sholat subuh di masjid kalau malam pertama Saya bilang dosa Gak ada udurnya Tapi lihat handara bukan cuma salat subuh, ini jihad, pergi berperang, mati terbunuh. Padahal dia waktu masih dari hari pertama menikmati pernikahannya. Kalau pernikahan saja bisa ditinggalkan teman-teman, apalagi kalau cuma makanan, minuman, pekerjaan, pendidikan. Semua ini gak ada lagi. Kalau sudah ada suruhan dari Allah dan Rasulnya.

Ingat pesan saya tadi, setiap nasihat syari'i, agama yang datang masuk telinga kanan diapakan? Tutup yang kuping kiri-kirinya ini, supaya jangan keluar. Jangan masuk sini keluar sini, saya datang lagi bulan depan tanya lupa.

Tapi kayaknya kalau kisah Hamzah lah gak lupa deh Terutama yang laki-laki Dan kisah mereka teman-teman, kisah para salihin, para salaful umma yang sampai kepada kita ini Bukan hanya sekedar untuk dikenang dan didengarnya Tapi Allah Azza wa Jal sampaikan kepada kita untuk dijadikan sebagai ibrah, pelajaran Ini loh ada orang sebelum kamu begini disampaikan kisahnya ke kita, ini 1400 tahun yang lalu Sampai kepada kita di malam ini teman-teman disini Dan itu saja, kita tidak menghadiri saja, kita bukan hantalanya. Kalau saya yakin teman-teman memiliki iman, merasa bergetar. Luar biasa ya. Padahal sudah 1400 tahun yang Allah sampaikan teman-teman.

Supaya kita sadar, oh ternyata yang dijanjikan Allah ini tidak salah, pasti benar. Dan tidak boleh ada keraguan sama sekali. Saya sarankan teman-teman kalau ikuti cerama di Youtube, ada judul saya. Cerama saya itu judulnya, Hai Muslim inilah podasi agamamu.

Saya bicara masalah keyakinan. Bagaimana itu harus ditanamkan dalam hati seseorang muslim Tidak boleh ragu sama sekali Dan keyakinan terhadap apa yang Allah dan Rasulullah jelajikan Akan membuat ketenangan jiwa Dan semua masalah dunia akan jadi kecil Kisah yang unik juga yang terjadi di Badiyuhud Teman-teman sekalian kisah dua orang Khuairiq pendeta Yahudi Dan Kazman salah satu penduduk asli Madinah Pada saat seruhan Nabi SAW dikemandankan hari Sabtu pagi di waktu duha, jihad, jihad Khuairiq ini pendeta Yahudi dia dengar, tiba-tiba Khuairiq dalam riwayat suhih dikatakan berdiri lalu memotivasi para Yahudi dari menarah benteng mereka, hai Yahudi keluarlah, masuk Islamlah kalian tahu Muhammad adalah utusan Allah demi Allah kalian membaca dalam kitab kalian Taurat, ciri-cirinya disebutkan, nenek mau yang kalian hijrah ke Madinah gara-gara Nabi ini Sekarang dia kumandankan jihad, mati masuk surga. Keluarlah. Pendeta yang panggilin, pendeta mereka. Apa jawaban orang Yahudi?

Hari Sabtu, hari raya, gak usah perang, gak boleh apa-apa. Agama kita. Khairi tahu Taurat, apa kata Khairi?

Tapi ada dalam kitab Taurat, isi ayat yang diperintahkan kepada Musa AS. Karena Nabi-Nabi sebelum Nabi Muhammad SAW hidup sezaman, seperti Nabi Musa SAW sezaman dengan mertuanya Shu'aib SAW. Dalam salah satu ayat Taurat itu ada isinya, kalau Musa SAW berdakwah di Mesir sama Falistin, bila di wilayah lain ada Nabi yang Musa beritakan untuk Nabi, kemudian dia panggil jihad, yang di sini harus bantu yang di sana.

Baiklah kalian tidak beriman pada Muhammad, tapi kalian tahu dia Nabi, Yahudi semua tahu. Ikuti ayat Taurat, bantu dia, minimal bantu Sama jawabannya, kami gak mau ini hari Sabtu, orang gak boleh perang hari Sabtu, hukum Taurat, alasan Macam-macam, kata Khuwairi, kalau begitu saya sendiri akan pergi Dia jalan sendiri dari benteng Yahudi menuju ke masjid Nabi S.A.W. Waktu Nabi lagi susun pasukan Lalu dia mengatakan, ya Rasulullah bukan lagi panggil nama Nabi S.A.W. Karena orang Yahudi suka kurang ajar, panggil nama Nabi S.A.W. gitu kan Dia mengatakan, ya Rasulullah Ashadu an la ilaha illallah wa anna muhammad rasulullah langsung syahadat, gak pake tanya-tanya apa-apa ini Nabi S.A.W. sambut dia dia mengatakannya, Rasulullah saya ingin ikut berperang kata Nabi S.A.W. bergabunglah dengan pasukan muslimin udah selesai, ikut perang waktu berkecamuk perang teman-teman sekalian rupanya Khuwairiq dibunuh oleh orang Quraish mati waktu Nabi S.A.W. kumpulin jenazah muslimin ada jenazahnya Khuwairiq Nabi S.A.W. senyum waktu liat jenazahnya Para sahabat mengatakan, kenapa ya Rasulullah? Ini seperti kasus tadi-tadi, handalah. Tapi ini berbeda. Kata Nabi SAW senyum, kalau siapapun yang ingin melihat penghuni surga belum pernah sujud sekalipun, ini orangnya.

Ini orang baru syahadat di waktu duha. Duhur kan belum masuk ya. Sebelumnya subuh dia belum ada kewajiban.

Masih dalam keadaan Yahudi. Duhur belum tiba wajib, dia meninggal di waktu duha. Baru syahadat.

Berapa jam kuning mati syahid. Siapa yang ingin membuat penghuni surga yang belum pernah sujud sekalipun ini orangnya. Kebenaran agama Islam.

Siapa punya syahadat, asal dia tulus masuk surga. Kisah yang lainnya dan saya satukan dalam tulisan saya adalah Kazman. Siapa Kazman ini? Ada satu orang dari Ansar, dia sudah ucapkan syahadat.

Muslim. Orangnya pemberani. Dikancap perang teman-teman sekalian, dia tebas musuh sana, tebas musuh sini.

Berani sekali sampai dalam satu kali serangan bisa menebas beberapa orang musuh. Maka para sahabat memuji mengatakan, orang ini, Kazman ini di surga. Kalau dia terbunuh ini, mati syahid ini. Luar biasa bunuh banyak orang kafir. Karena ada hadith Nabi SAW tidak akan bersatu muslim sama kafir di neraka.

Yang dia sempat bunuh di badan perang, ini masuk neraka. Ini tidak akan bersatu sama dia, dia akan masuk surga. Bahkan Nabi SAW mengatakan, tidak, dia di neraka. Para sahabat penasaran, kok bisa Nabi bilang di neraka, tapi ini lagi berkesamuk perang. Tidak ada waktu untuk bertanya, mereka ikuti.

Dari belakang diikuti, kenapa Nabi bilang dia di neraka. Ternyata serang demi serang terjadi ada satu musuh kafir menebas bagian kakinya berdarah bagian betisnya, sobek. Karena dia kesakitan dia keluar dari kancak peperangan lalu dia turun dari kudanya kemudian dia ambil pedangnya ditusuk dirinya.

Lalu dia mengatakan sesungguhnya saya berperang untuk membela kaum saya. Maka para sahabat mengatakan pantas dia masuk neraka. Jadi membela karena suku, murni hanya karena suku saja, hanya fanatisme.

Hanya murni negara bukan karena menikah limat Allah, maka ini tidak dapat syahadah. Tidak dapat mati syahid. Kisah yang lain adalah kisah Amr bin Jamur r.a. Seorang sahabat nabi yang sudah berumur dari penduduk Madinah dan kakinya pincang. Dan ini karunia dari Allah s.w.t. Lihat bagaimana orang-orang yang ikhlas teman-teman.

Dan kata para ulamak sudah disepakati. Siapa yang masuk di kancah peperangan ikhlas mau mati syahid itu yang Allah kasih syahadah. Kalau ada orang masuk di kancah peperangan kemudian dia bimbang. Saya mati atau enggak ya? Pokoknya ikut berperang saja, cari pahalanya.

Maka tidak mati syahid, kecuali ajalnya datang. Kuasa Allah, Allah memilih orang yang paling ikhlas, yang memang mau mati syahid, mau segera masuk surga itu Allah kasih. Ini kisah-kisahnya satu demi satu kita sebutin, diantaranya Amr ibn Jamuh.

Tadi sudah ada Handala, ada Khuwairiq. Amr ibn Jamuh berkata, ya Rasulullah, saya ingin berjihad, tapi anak-anak saya larang. Anak-anaknya datang, memegang tangannya. Ya Rasulullah, ayah kami pincang, sudah tua.

Maka kata Nabi S.A.W, kau pincang, hai Amr. Kata Amr, ya Rasulullah, apakah orang pincang tidak bisa masuk surga? Saya juga mau, ya Rasulullah.

Justru saya mau masuk surga dengan pincang saya ini. Kata Nabi S.A.W, naikkan dia ke kudanya. Biarin dia ikut.

Ikut berperang, terbunuh mati syahid. Hadi Allah anu. Jadi bagaimana semangat sahabat teman-teman sekalian? Pincang gak menghalangi untuk itu. Sebagian orang, saya gak tahu disini ada atau tidak.

Baru gerimis gak ke masjid Gak tau kalau ada disini hadir Merasa Alhamdulillah Baru gerimis gak mau ke masjid Baru ngantuk sedikit gak mau hadir Di majlis ilmu Bagaimana kalau jihad ini Umroh mau cukur rambutnya bimbang Sampai kadang-kadang saya bilang sama jemaah saya Baru rambut pak, belum darah Baru gundul Baru mau gundul Bagaimana caranya tidak mau berkorban untuk Allah dan Rasulnya? Padahal Allah yang membuat di urat saraf kita mengalir darah-darahnya, otot-otot, dia yang rangkaikan dengan tulangnya segala macam, lalu kita tidak mau berkorban untuknya. Ambil pelajaran teman-teman dari para sahabat.

Enggak setengah-setengah, janji Allah dan Rasulnya memang sudah pasti benar, jalani. Yang lain kisah Zubayr ibn Awam. Jadi ini terkulang lagi teman-teman sekalian, hampir mirip dengan kisah Abu Qabs tadi.

Rupanya ada lagi di pasukan kafir Quraysh, orang yang mirip Abu Qabs. Di perang Badr tadi, badannya besar, besi semua dari kepala sampai kaki kudanya, menyerang muslimin, nyusahin, sahabat ngeluh lagi kan Nabi ya Rasulullah. Ada lagi nih pasukan kafir Quraish.

Nabi panggil lagi Zubair, panggil Zubair, suruh hadapi. Zubair datang lagi. Zubair mengatakan demi Allah, saya tidak melihat sedikitpun ada celah di mukanya orang ini. Sama tadi, dikelilingi, dicari, sampai Zubair mengatakan saya melihat kasus yang sama dengan yang di Badr. Celahnya cuma di antara dua matanya.

Maka saya pun melempar tombak di tempat yang sasaran itu dan dia mati terbun. Sama dengan kasus tadi di Badr. Dan ini juga termasuk teman-teman sekarang sudah saya jelaskan bagaimana seorang muslim memiliki keterampilan dan kejelian.

Dan kata Nabi SAW dalam sebuah hadis yang sahih, إِنَّ اللَّهُ هِبُّ مِنْ أَبْدٍ إِذَا عَمِلَ عَمَلًا أَنْ يُتْقِنَهُ Allah sangat suka cinta dengan seorang hamba kalau dia kerjakan satu perbuatan dia menguasainya. Jangan terlalu bercabang teman-teman. Kuasai bidang ini pindah ke bidang lain setelah ini dikuasai. Lebih baik kita terkenal dengan satu bidang dan kita dikenal itu lebih baik.

Nabi Daud alaihissalam fokus sebagai tukang besi. Udah terkenal dengan itu. Walaupun keterampilan lain bisa.

Tapi ini ada yang dikuasai. Dikuasai dengan sangat matang. Zubair dan para sahabat ini memang banyak mereka menguasai bidang-bidangnya. Dan ini bagian daripada syariat kita. Profesional dalam bidangnya.

Keterampilan diikuti dengan kejelian. Kita sebutkan juga beberapa kisah prajurit kafir di kancah peperangan Uhud, teman-teman sekalian. Di antaranya kisah Abu Amir.

Abu Amir ini asli penduduk Madinah dan dia dulunya Berusaha untuk menyatukan Aus dan Khazraj. Dua suku yang nanti dikenal, Ansar setelah Islam. Sebelum Islam masuk ke Madinah, Abu Amir ini mau menobatkan diri menjadi rajanya Aus dan Khazraj. Daripada kalian perang, saya jadi raja kalian, saya akan menyatukan.

Dia orang kaya. Subhanallah, dengan hikmah Allah, datang waktu Islam mulai masuk ke Madinah. Kemudian Nabi SAW hijrah ke Madinah.

Seluruh penduduk Madinah ini Masuk Islam Dan mereka tidak mau lagi mengangkat Abu Amir sebagai Rajanya Abu Amir kecewa Dia tidak mau masuk Islam Dia tinggalkan Madinah menuju ke negeri Syam Waktu dia dengar di perang Uhud Orang-orang Quraish menyerang Madinah dia kembali Lalu kemudian dia masuk Madinah dan dia mulai ribut Dia mengatakan kepada muslimin waktu itu orang Madinah Kenapa kalian ikuti Muhammad Ikuti saya Saya dari suku kalian, Muhammad pendatang. Saya akan membuat Quraysh pulang, tidak jadi mencerang kalian. Tapi gak ada satupun orang yang mau ikuti dia ini. Gak ada yang dengar, orang sudah tahu, sudah masuk iman dalam hatinya, sudah tahu kalau ini benar.

Mana mau didahulukan dia dari Nabi SAW, gak mungkin. Dia sakit hati, dia keluar. Kemudian dia sempat membuat beberapa lubang di lokasi peperangan.

Tapi dengan hikmah Allah, lubang ini dia buat, dia tidak tahu kalau Nabi akan ke situ, tapi dia perkirakan. Di tempat yang nanti pasukan muslimin terdesak, disitu dibuat lubang oleh Abu Amir. Digali lubang cukup dalam, satu orang kalau injak dia akan jatuh.

Kurang lebih ukuran dua orang laki-laki berdiri. Jadi susah untuk keluar. Dan sempit.

Itu ditutup dengan pelapa-pelapa kurma. Dibuat di beberapa tempat sama dia. Dan ini nanti salah satu lubang ini yang Nabi S.A.W jatuh di dalamnya pada saat pasukan muslimin terdesak.

Setelah buat lubang-lubang ini, dia bergabung dengan pasukan Quraysh. Dia bergabung dengan pasukan Quraysh, tapi akhirnya dia juga terbunuh bersama dengan pasukan Quraysh. Ini di antara kisah salah satu orang kafir yang perlu ditahu namanya, karena dia bergabung dengan pasukan Quraysh. Yang lain adalah Jubair ibn Mut'im. Ini juga salah satu tokoh Quraysh.

Dia memiliki budak yang kita sudah tahu namanya, Wahsy. Dan dia kebetulan, paman dia, Paman Jubair itu dibunuh oleh Hamzah di Badr Pamannya dibunuh oleh Hamzah di Badr Maka dia bilang Hai Wahsy Kalau kau bisa membunuh Muhammad Atau membunuh pamannya Hamzah Yang telah membunuh pamanku Kau bebas Tidak jadi budak lagi Mendengar perkataan ini Hindun binti Utbah Istrinya Abu Sofyan Berkata juga kepada Wahsyi, hai Wahsyi, kalau kau bisa bunuh Hamzah, dia telah menjadi penyebab terbunuhnya ayahku Utbah. Utbah bin Rabi'ah, kan itu ada terbunuh tiga orang pada duel, pada saat duel awal perang badar kan. Ada Utbah bin Rabi'ah, ada Syaibah bin Rabi'ah, ada Walid bin Utbah. Ini kan Walid bin Utbah, saudaranya Hindun.

Utbah bin Rabi'ah ayahnya, Syaibah bin Rabi'ah pamannya, ini tiga-tiganya mati. Dua orang mati di tangannya Hamzah Di awal duel di perang Badr Maka Hindun pun berkata Kepada Wahsyi, hai Wahsyi Kalau kau lakukan itu Kau ikuti majikanmu Membunuh Hamzah Maka aku pun akan memberikan kau hadiah Dia bebaskan kamu, saya akan memberikan kamu hadiah Maka Wahsyi pun Akhirnya masuk ke dalam Kancah peperangan dan Wahsyi mengatakan Nanti akan kita ceritakan kisahnya Bagaimana dia mengatakan saya masuk di kancah peperangan tidak berpikir untuk membunuh muslimin kecuali Hamzah. Karena saya ingin bebas.

Saya gak pernah ikut-ikut. Gak mau ganggu orang, gak mau apa-apa. Saya mau bunuh Hamzah untuk saya lolos.

Dan dia tahu Hamzah sangat kuat. Nanti kita ceritakan bagaimana prosesnya dia membunuh Hamzah. Hamzah sangat kuat.

Setelah tertombak pun masih kuat. Masih mengejar wahsyi. Tapi ini saya sampaikan secara umum dulu tentang beberapa...

Prajurit-prajurit yang masuk dari orang kafir ke pasukan Quraish yang bergabung ya Yang bukan dari orang Quraish Tadi Abu Amir dari Madinah Kemudian ini Wahsyi, budak berkulit hitam dari Etopia Kemudian juga ada budak yang lain namanya Swait Ini budaknya suku Abdiddar Dan kita akan ceritakan nanti Bendera itu di zaman dulu Kalau perang teman-teman adalah simbol kemenangan Kalau bendera masih berdiri berarti masih kuat pasukan, walaupun pasukannya tinggal sedikit. Kalau bendera jatuh walaupun pasukan banyak berarti sudah kalah. Jadi yang pegang bendera ini harus orang kuat, karena dia jadi sasaran serangan.

Nah, Swaib ini adalah Buddha Abdiddar yang akan memegang bendera Quraysh terakhir, sebelum Quraysh kocar kacir. Dan dianggap oleh ahli sejarah dia masuk. Dia masuk untuk membunuh, dia masuk untuk memegang kembali bendera agar pasukan Quraish mengalahkan muslimin. Sekarang kita ceritakan teman-teman sekalian sub-bahasan bagaimana awal kecamuk peperangan sehingga muslimin menang dan bagaimana akhirnya berbalik muslimin kalah di perang Uhud. Dan ini perlu dijelaskan dan disatukan dalam sebuah sub-judul supaya orang mengenang memang awalnya menang dan akhirnya di kalahkan.

Tapi nanti akan ada kemenangan lagi. Masih satu rentetan Karena banyak orang cuma mengatakan di Uhud muslimin kalah Simple seperti itu saja Gak dijelasin kalau sebenarnya mereka menang awalnya Awal pemenangan kemenangan muslimin Kita jelaskan ceritanya Pada zaman dahulu tentunya saya bilang tadi Bendera adalah simbol kemenangan Kalau masih ada berarti menang Kalau tidak ada berarti kalah Seperti itulah Maka ada tiga orang sahabat yang mulia namanya Hamzah Hamzah bin Abdul Talib masyur Kemudian Ali bin Abi Talib Purnakannya sendiri dan Asim bin Thabit Tiga orang ini teman-teman sekalian berkumpul semuanya, sepakat mengatakan ini begitu pecikan takbir Nabi kumandankan, kita bertiga serang pemegang benderanya Quraish. Gak usah lawan yang lain, cari pemegang bendera tebas nih, bunuh supaya jatuh benderanya. Karena pasukan mereka lebih banyak, muslimin 700 ini 3000, tadinya 1000 tapi kan 300 munafik pulang ke Medina. Ternyata betul terjadi, pada saat itu teman-teman sekalian yang memegang benderanya Quraish dari keturunan Abdiddar Kalau masih ingat rentetan histori pertama, siro pertama saya jelaskan tentang Abdiddar dan Abdul Manaf Salah satu turunan kakek Nabi S.A.W, intinya seperti itulah Ini kalau saya rentet panjang lagi, yang jelas ini masih keluarga Nabi S.A.W Hamzah dan Ali datang, dan ini pelajaran teman-teman, dalam masalah akhidat sudah tidak ada lagi batas Gak ada lagi namanya kerabat ke apa lagi kalau di medan perang Ini sudah berbeda hukumnya Maka keduanya pun Maaf, suku Abdiddar waktu mau pergi Waktu di perang badar mereka yang pegang bendera Dan akhirnya kalah orang-orang musyri Abu Sufyan di perang Uhud mengatakan Hai anak-anak Abu Talha Abu Talha kebetulan dianggap kepala sukunya Abdiddar Anakmu ini enam orang laki-laki Mau ke perang, ikut perang Di badar kita di kalahkan gara-gara kalian yang pegang bendera dan jatuh Kalau sekarang kalian tidak bisa memegang bendera, tidak bisa pegang amanah ini dan akan jatuh di kalahkan, maka berserahkan kepada kami, kami kasih kepada suku-suku yang pemberani.

Maka ke-6 anaknya, Tok Abu Talha mengatakan, kami tidak akan menyerahkan bendera ini kepada selain kami walaupun kami semua terbunuh. Datanglah anak pertamanya Abu Talha, pegang bendera. Begitu takbir, Hamzah dan Ali dan ini Asim, tiga-tiganya menyerang. Tiga orang ini menjadi pengembang bendera satu orang itu. Berhasil dibunuh.

Jatuh bendera, awal serangan ini, di awal serangan. Begitu bendera jatuh, biasanya bendera dulu dibuat tinggi sekali. Dan besar kainnya, jatuh.

Orang-orang Kure syok ini, kok bisa? Awal kecamuk peperangan dan biasanya bendera itu bukan di depan. Bendera ditaruh di tengah-tengah.

Di depan paling bendera-bendera kecil, kalau bendera yang besar itu harus di tengah-tengah pasukan supaya tidak langsung jatuh. Tapi ini berhasil, Hamzah, Ali dan Asim berhasil. Datang anak keduanya Abu Talha. Pegang bendera lagi Tapi tiga orang sahabat ada di sekitar situ Sekitar bendera, memang nunggu Ternyata ada satu orang datang angkat dibunuh lagi Datang anak ketiga angkat dibunuh lagi Anak keempat datang dibunuh lagi Sampai empat orang Terakhir pada saat datang anak kelimanya Abu Talha Dan mengangkat bendera Maka sempat dibunuh oleh Asim Hamzah dan Ali tidak sempat bunuh Tapi Asim membunuhnya Kemudian Anak keenamnya Abu Talha yang terakhir Sempat juga berdata mengangkat bendera Tapi dibunuh oleh Sa'ad bin Abi Waqas Sa'ad bin Abi Waqas Kebetulan teman-teman sekalian Anak keempat Waktu 6 orang ini mati Pas yang keempat yang dibunuh oleh Asim Asim bin Thabit Anak keempat ini waktu lagi dibunuh sama Asim Pas ditebas sama pedang Ada saudarinya perempuan Anaknya Abu Talha tapi perempuan Namanya Sulaif Sulaif ini waktu lihat bergelimangan saudara-saudara laki-lakinya, tiga orang, ini yang keempat ditebas oleh Al-Sim, dia pikir Al-Sim yang bunuh semuanya.

Dia gak tau ini, maka dia sakit hati. Dia kemudian kembali ke tengah-tengah pasukan Mushrikin, lalu dia menggunakan gendangnya, rebana karena perempuan dibawa oleh orang-orang yang biasa untuk memotivasi pasukan. Mereka menari-nari segala.

Lalu dia bukul gendangnya, lalu dia mengatakan si Sulaif. Siapa yang bisa membunuh Asim untukku, lalu dia membawa batok kepalanya kepadaku, maka aku akan isi seukuran batok kepalanya Asim emas buat dia. Dia memotivasi orang untuk perang, bunuh Asim Mendengar kalimat tersebut, orang-orang Quraish yang ada di sekitar situ Tama, mau, tahu kalau ini Sulaif ini orang kaya Maka mereka pun akhirnya mengoroyo ke Asim pada saat itu Berusaha mencari dan mengoroyo ke Asim Sulaif pada saat itu, teman-teman sekalian Kemudian menyiapkan beberapa emas yang dia harus berikan Sampai akhirnya Abu Sufyan mengeluarkan instruksi semua, maaf begini isinya sebagaimana mereka muslimin menyerang bendera kita sekarang kita serang bendera mereka karena ini bendera sudah gak bisa nih dan harus ada satu orang yang memegang bendera dari abdidar angkatlah bendera maka datang swaib tadi yang sempat kita sebutkan namanya swaib ini adalah buddha abdidar dia datang lalu dia pegang lalu dia kibar-kibarkan sambil pasukan musyrikin berusaha melindungi bendera tadi Dan mencari siapa yang memegang bendera dari muslimin Waktu itu kebetulan yang memegang bendera Musab ibn Umair Radiyallahu anhu nanti kita kisahkan juga bagaimana meninggalnya beliau Pada saat itu teman-teman akhirnya perang mulai memanas Dan target mereka adalah saling menjatuhkan bendera Satu sama yang lain Pada saat itu Hamzah, Ali dan Al-Sin Ketiga orang ini Tetap tidak mau walaupun pasukan Quraish melindungi memegang bendera, tetap mereka berusaha bertiga menjatuhkan bendera. Dan Asim pun tetap tidak peduli dengan penawaran Sulaif tadi kepada orang-orang Quraish.

Akhirnya ketiganya berhasil membunuh budak tadi, Swaib. Dan bendera Quraish jatuh. Gara-gara ini teman-teman sekarang kena bendera sudah delapan kali jatuh. Dan Swaib waktu jatuh ditusuk oleh tiga orang sahabat ini sempat jatuh. Dia terpotong tangannya kanan.

Dia pegang bendera dengan tangan kiri Terpotong tangan kiri, dia pegang dengan tangan kanannya Sampai ditebas, dia jatuh pun ke tanah Dia masih pegang bendera itu Dia masih berusaha jepit Sampai Sa'ad bin Abu Waqas datang dan membunuhnya Pada saat itu, Sa'ad bin Abu Waqas tentunya Membunuhnya bukan dengan pedang Bukan datang ke dia membunuhnya Tapi dari jarak jauh, Nabi SAW melihat Pemegang bendera, suwaib sekarang Dan Hamzah Ali dan Asim lagi Menguruyuhinya, begitu dia jatuh dia masih pegang bendera Kata Nabi SAW, diambil anak panah kepada Sa'ad, hai Sa'ad, lemparlah, panahkan, dengan taruhan ibu dan ayahku. Ini biasanya orang Arab ucapkan, ini bukan sumpah ya. Artinya, posisimu aku posisikan sebagaimana aku hormati kedua orang tuaku. Biasanya orang Arab kalau mau memohon dengan ucapkan kalimat itu.

Maka Sa'ad mengatakan, aku belum pernah melihat ada orang yang mengucapkan kedua kalimat ini. Artinya Nabi SAW mengatakan, aku memposisikan kamu. Menghormati kamu sebagai aku, menghormati kedua orang tuaku Kecuali aku Maka aku pun melepaskan anak panah dan akhirnya Suhaib mati terbunuh Waktu mati terbunuh teman-teman, bendera Quraish jatuh Hamzah, Ali dan Asim Sengaja Menginjakan kuda mereka di bendera Quraish Dan akhirnya tidak bisa lagi ada Quraish Yang mendekat, siap mendekat diserang Siap mendekat diserang, akhirnya kocar kacir semua Pasukan Quraish Kocar kacir pada saat itu Dari sangking kocar kacirnya, pada saat itu teman-teman sekalian sampai muslimin mengatakan, kami menyaksikan di perang Uhud yang hadir ya seluruh pasukan Quraysh, ribuan orang itu semuanya berlari meninggalkan harta mereka, meninggalkan kuda mereka sampai-sampai, sampai-sampai mereka meninggalkan kaum wanita mereka yang ikut-ikutan lari bersembunyi di belakang pohon-pohon kurma dan di gunung-gunung atau bukit-bukit Padahal itu sebenarnya air besar bagi mereka ya kalau meninggalkan komunita Setelah kejadian tersebut teman-teman sekalian Kita sekarang melihat bagaimana kekalahan muslimin Sudah menang nih sekarang, sudah kocar kacir semua Sampai beberapa sahabat menceritakan kami melihat kancah peperangan kosong Gak ada apa-apa, gak ada manusia maksudnya tapi penuh dengan ranimah Kekalahan muslimin terjadi teman-teman sekalian Pada saat 43 orang dari pemanah Nabi SAW yang dipimpin oleh Abdullah bin Jubair di Bukit Pemanah melihat kejadian tersebut. Di Bukit ini teman-teman bisa lihat lebih jauh, pasukan Quraysh sudah sangat jauh, sudah mengarah ke Mekah. Sudah tinggal kelihatan bayangannya saja, kayaknya gak mungkin kembali lagi di pasukan.

Sementara 600 orang pasukan Muslim yang dibentuk oleh Nabi SAW selain pemanah kan 700 orang, 650 kan di pasukan. 600 orang sekian. Itu mengejar, mengejar ke sana.

600 orang mengejar yang 2000 itu. Siapa yang ketangkap jadi tawanan, seperti itulah. Kurang lebih sisa 50 orang saja, 40-50 orang ini gak ikut-ikutan menyerang musuh, tapi mereka sibuk mengambil klan imah, kumpulin klan imah. Melihat kejadian tersebut, orang-orang ini, 43 pemanah ini teman-teman sekalian, Mereka melihat tempat itu kosong, mereka bilang, sudah gak ada musuh, ayo kita turun bantu sahabat saudara-saudara kita untuk ngumpulin ganima. Kata Abdullah bin Jubair, ingat pesan Nabi SAW, jangan tinggalkan bukit, menang atau kalah, sampai tunggu instruksi.

Tapi gak ada lagi, musuh gak ada. Subhanallah, dari 50 orang, 43 turun. Berkhianat disini, turun mereka. Ya, disini kita katakan berkhianat teman-teman sekalian bukan aib untuk para sahabat, tapi untuk individu yang melakukannya. Karena definisi sahabat jauh lebih luas masalah ini.

Maka turunlah 43 orang itu ikut kumpulin 25. Karena sisa 7 orang, saya tadi di awal peperangan ini menceritakan teman-teman ada 200 pasukan hudahnya Quraish. Sembunyi di sebuah lembah, tapi 50 pemana tau ini. Sehingga mereka kalau mau menyerang dipanahin, mereka tidak berani maju.

Satu kali lemparkan 50 anak panah. Mereka cuma 200 orang, bisa habis ini kalau dipanah dengan 3 kali, 4 kali panah gitu. Waktu melihat 43 orang ini turun, yang 7 orang ini sibuk nasihatin teman-temannya, jangan turun, jangan turun.

Khalid bin Walid gunakan kesempatan, keluar dari lembah. Dia manuver, dia naik di atas bukit pemana, lalu dibunuh yang 7 orang. Sahabat ini.

Waktu dibunuh 7 orang, Jangan lupa tadi di kancer peperangan sisa berapa orang? 50 Ditambah dengan 43 orang 90 orang sekian Cuma ini jumlahnya pasukan muslim ini Yang lainnya jauh di depan sana Maka yang terjadi 200 orang ini membunuh yang 7 orang Kemudian mereka menyerang dari belakang Dan ini pasukan kuda ini sama dengan kalau kita tank sekarang Kuat sekali Kudanya bisa menyerang, dia bisa menyerang Lalu Khalid bin Walid menyeranglah pasukan yang 90 itu, yang ada di depan, dari belakang nih. Begitu mereka menyerang, mereka berhasil sampai ke bendiranya orang-orang musyrik.

Hamzah, Ali, dan Asim ikut dengan 600 itu, menyerang musuh ke depan. Bendera Quraish sudah dianggap kalah kan di belakang, tidak berpikir kalau ada pasukan dari belakang. Maka akhirnya bendera kembali dinaikkan.

Pada saat dinaikkan bendera dan 90 orang itu kocar-kacir semuanya, kena kaget diserang dari belakang gitu kan, ada beberapa yang jadi korban, maka Khalid bin Walid dan pasukannya meneriakan yel-yel Quraish, sambil angkat bendera dikebar-kebarin, sambil teriak-teriak angkat yel-yelnya. Maka orang-orang Quraish yang dari jauh, itu rupanya ada yang dengar, saling mengingatkan, ada bendera berdiri, bendera berdiri, akhirnya pasukan yang sudah jauh kembali. 2000 lebih itu kembali, dari belakang 200, pasukan muslimin disini 600 ada di tengah-tengah 2000 dia kembali nyerang, rupanya waktu mendengar Yel-Yel Quraish di belakang Pasukan yang 600 muslimin juga balik ke belakang, ini ada apa ini?

Rasulullah ada di belakang ini, kita harus kembali, kembalilah 600 orang itu Itu waktu kembali diceritakan bagaimana kacau nya, pasukan muslimin kembali Yang 600 ini yang 90 melarikan diri, tabrakan dan 200 nyerang dari belakang yang 2000 datang dari sana. Jadi sangat luar biasa, kocar kacir. Sampai ada muslim membunuh muslim yang lain pada saat itu.

Kesalahan, sudah-sudah kacau keadaan sampai ada yang terbunuh pada saat itu. Di antara kaum muslimin yang terbunuh adalah Yaman. Yaman anak ayahnya Huzaifah bin Yaman. Radiallahu anma jama'in kata Huzaifah Saat seluruh pasukan sudah kacau, sampai pasukan muslimin saling serang, tidak sudah terdekat dengan muslim ini, karena luar biasa kacau-nya. Dan dalam keadaan sangat kacau, sampai-sampai aku menemukan ayahku di antara pasukan yang terserang oleh muslimin sendiri.

Dan aku mengatakan, ayahku, wahai muslimin, semoga Allah merahmati kalian. Tapi terlambat, dan akhirnya Yaman r.a. mati, terbunuh, dan dianggap syahid oleh Nabi s.a.w. karena salah, kesalahan. Hudheba berkata, semoga Allah memaafkan kalian kena kehilafan ini, semoga Allah memaafkan kalian, ayahku telah kalian bunuh, seperti itulah. Dalam situasi demikian teman-teman, Nabi SAW segera mengambil keputusan.

Beliau SAW berteriak dengan suara keras, Kumpullah di sisi kuah yang hamba-hamba Allah, aku benar-benar utusan Allah. Namun yang mendengar beberapa orang sempat kumpul, tapi mayoritas pasukan tidak dengar. Dan yang terkumpul di sisi Nabi SAW hanya sembilan orang.

7 dari Ansar, 2 dari Muhajirin, 9 orang saja. Yang lain pasukan ini sudah kocar-kacir keluar dari kancah peperangan, karena diserang oleh musuh-musuh ini. Hal ini terjadi karena luasnya lokasi peperangan dan galau-nya keadaan pada pasukan muslimin, sehingga mayoritas mereka... Mereka tidak mendengarkan teriakan Nabi SAW Terutama pada pasukan terdepan yang merupakan pasukan inti seperti Hamzah, Ali, Zubair Ini yang kuat-kuat semua ini tidak dengar Karena mereka jauh dari Nabi SAW Jadi yang dari 90 ini saja yang cuma mendekat, itu pun cuma berapa orang gitu Dan mereka tersibukkan pada saat itu berusaha mengejar musyrikin yang lari ke Mekah Tapi mereka sekarang kembali menyerang Jadi Hamzah dan Ali juga ini Sibuk lagi menghadapi pasukan yang 2000 itu Dari pasukan depan muslimin Ada pemegang bendera sahabat nabi mulia Mus'ab bin Umair radiyallahu anhu Yang juga kembali ke arah belakang Untuk mengetahui apa yang sedang terjadi Pada saat situasi kacau Mus'ab diserang oleh pasukan Khalid bin Walid Dan mereka berhasil memotong Tangan kanannya Mus'ab Yang memegang bendera Lalu Mus'ab memegang dengan tangan kirinya Kemudian dipotong lagi tangan kirinya Sisa dengan tangannya dia memegang bendera lalu pasukan Khalid bin Walid menusuk dadanya Dan sebagian riwayat menyebutkan Ibn Qami'ah yang telah menusuk dada Musab bin Umbay dan beliau mati syahid pada saat itu Dan akhirnya bendera muslimin jatuh Dari sisi lain Hamzah dan pasukan muslimin lainnya yang masih di depan tidak menyadari adanya serangan dari belakang Dan bagaimana kacau nya keadaan pasukan pada saat itu Serta serangan Khalid bin Walid Pada saat itu pun waktu Hamzah Mulai mau kembali dan melihat kekacauan di sana, ternyata dari belakang juga sudah ada serangan.

Maka Wahsyi menggunakan kesempatan. Wahsyi pun akhirnya mengatakan, aku melihat Hamzah dan aku pun takut mendekatinya. Aku pun takut, karena dia orangnya kekar, kuat. Kita sudah ceritakan, Hamzah dulu kalau berburu-berburu apa? Singa.

Di masa jahili ya, saking kuatnya fisiknya. Maka Wahsyi mengatakan, aku coba mencari peluang di mana aku bisa membunuh. Orang ini sehingga aku lolos dari keterbudakan. Wahsyi pun menceritakan kejadian tersebut berkata, Saat tombak aku lemparkan, aku berhadapan dengan Hamzah, Maka aku buru-buru melemparkan tombakku dan tertancap di perut Hamzah, Sampai tembus ke belakang.

Sementara Hamzah di atas kudanya. Hamzah tidak terjatuh dan ia malah menghadap ke arahku dan maka aku pun sangat ketakutan. Dan ia terus saja mengejar ke arahku, Sampai aku berusaha melarikan diri secepat mungkin. Hamzah pakai kuda, tapi dia tertusuk ini, ditombak. Orang lain sudah mati ini.

Tapi Hamzah dengan izin Allah sementara masih bisa lari. Bahkan Hamzah sempat mendekati Wahsyi. Pada saat sudah dekat, banyaknya darah yang mengalir membuat Hamzah akhirnya jatuh.

Kata Wahsyi pada saat itu pun akhirnya, Aku berhasil lolos dari keterburakan karena Hamzah sudah mati. Dan aku mencabut tombakku dari tubuh Hamzah setelah aku yakin pastikan dia sudah meninggal. Tentu dengan berjalan-jalan waktu teman-teman sekalian, Wahsyi ini masuk Islam.

Nanti masuk Islam Ada kisahnya begitu ya Dan dia berkata Masih saja aku dihantui perasaan bersalah Karena telah membunuh paman Nabi SAW Dan tidak akan bisa terbayar Kecuali dengan mati syahid di jalan Allah Dan aku membunuh Pemimpin orang kafir Yang setimpal kedudukannya dengan Hamzah Akhirnya Wahsyi pun memenuhi niatnya Dan dialah satu-satunya yang telah membunuh Musaylamah Al-Kadhab Orang yang mengaku Nabi Pada saat akhir hidupnya Nabi S.A.W dan pada saat Nabi meninggal di pasukan Abu Bakar, Wahsy ikut. Dan Wahsy membunuh Musaylim Al-Kathab dengan tombak yang dia pakai bunuh Hamzah. Dia bersihkan, dia rapikan, lalu dia tombak ke arah yang mirip dengan Hamzah. Maka dia mengatakan, Wahsy berkata, inilah imbalan atas terburunya paman Nabi S.A.W. Dan jujur perlu diketahui pada saat Wahsy masuk Islam, Nabi S.A.W. menerima Islamnya. Tapi Nabi mengatakan, Wahy Wahsy, jangan sering tampil di hadapanku.

Begitu saja, karena Nabi masih ingat Hamzah ini pada saat terbun, nanti kita akan lihat bagaimana korban-korban Uhud Luar biasa menjadihkan Nabi SAW, kata Umar bin Khattab, belum pernah kami lihat Nabi SAW menangis seperti menangisnya pada saat lihat jenajahnya Hamzah Hidungnya terpotong, da'arah semua, dadanya terbelah, segala macam ini Hal-hal yang buruk sekali Nabi SAW, kita kembalikan capai perangan mengatakan Wahai muslimin kumpullah, kumpullah di sekitarku Wahai hamba-hamba Allah, aku benar-benar utusan Allah Para sahabat berusaha kumpul dan tadi hanya terkumpul sekitar 9 orang 7 dari wansar dan 2 dari muhajirin Sementara pasukan Khalid bin Walid melihat kesempatan ini untuk menyerang Nabi SAW, karena waktu Nabi teriak Akhirnya ditahu posisinya Nabi oleh pasukannya Khalid bin Walid Pasukan yang 600 sekarang sudah akan berhadapan dengan yang 2000 sekian Pasukan Khalid bin Walid yang 200 ini Mengarahkan karena yang 90 Sudah kacau balut dari pasukan Muslimin Mengarahkan ke arah suara Nabi SAW Pada saat itu teman-teman sekalian 9 orang sahabat ini Berusaha untuk membela Nabi SAW Tapi semuanya terbunuh 99 nya Di tangan Khalid bin Walid Dengan pasukannya terbunuh semuanya Karena mereka jalan kaki 200 orang ini Semua berkuda sampai tertinggal Nabi SAW Utbah bin Abi Waqas dan Abdullah ibn Abi Kami'ah Ini Utbah, saudaranya Sa'ad bin Abi Waqas, tapi dalam keadaan kafir, ikut dengan pasukan musyrikin. Utbah bin Abi Waqas dan Abdullah bin Abi Qami'ah, keduanya dari pasukan Khalid berusaha menyerang Nabi SAW. Dan Nabi SAW saat itu masih ditemani oleh satu orang sahabat, maaf tadi bukan tinggal sendiri, tapi ada satu orang, Talha bin Ubaidillah.

Dan menyusul sahabat yang lain, menyusul, datang itu Sa'ad bin Abi Waqas, saudaranya Utbah. Lalu duanya mendampingi Nabi S.A.W. Keduanya berusaha bertahan, namun beliau S.A.W. bersama dengan sahabat ini, dua-duanya, tiga-tiganya jatuh ke dalam lubang yang telah dibuat oleh Abu Amir. Yang tadi kita sudah sebutkan namanya, orang yang mau mengaku ceraja kemudian tidak jadi di Madinah.

Dan dia diberikan julukan Abu Amir al-Fasiq, orang Fasiqin, karena dia dianggap orang yang buruk. Dalam situasi seperti itu, Nabi SAW masuk dalam lubang, kemudian juga Sa'ad masuk dalam lubang, Talha masuk dalam lubang, lubang yang bersebelahan, berbeda gitu. Maka Abdullah bin Nabi Khamia segera menghantamkan pedangnya dari atas lubang ke arah punggung kanan Nabi SAW. Dan pada saat itu Nabi SAW terkena, punggung sebelah kanan Nabi SAW. Tapi ada baju besi dan tidak melukai Nabi SAW.

Tapi Nabi mengatakan dalam sebuah riwayat sahih, aku masih merasakan sakitnya selama sebulan. Pukulan itu, dan ini menandakan teman-teman sekalian, Nabi saja bisa merasakan sakit, apalagi manusia biasa, wajar itu. Lalu Ibn Qamiyah menyerang Nabi SAW lagi ke arah punggung kiri beliau SAW, dan karena kerasnya, pukulan ke arah punggung kiri, karena dia pikir punggung kanan sudah, dia pukul ke arah punggung kiri, Nabi SAW coba menangkisnya, berusaha membela, tapi topi besi Nabi SAW ada beberapa jaring besi turun dari sisi kanannya. Itu sempat kena pedangnya Ibn Kamiyah dan menancap di pipi Nabi SAW Pipi kanan Nabi ya Dan pada saat itu akhirnya berdarah, mengeluarkan darah Dan kena kerasnya pukulan besi pedang tersebut sampai akhirnya gigi geraham Nabi SAW pecah pada saat itu Talha bin Ubaidillah berhasil naik dari lubang sebelah Sementara proses ini terjadi, Ibn Kamiyah menyerang Nabi SAW dan Nabi agak suri dalam lubang Dengan terus diserang dengan pedang Maka dia berusaha menyerang Ibn Kamiyah Serta Utbah yang keduanya berusaha untuk menyerang Nabi ini Sisa pasukan Khalifah Malik berusaha menyerang Talha bin Ubaidillah Sementara ia terus melawan sendirian Sampai seluruh dada dan tubuhnya dipenuhi anak panah Juga tebasan-tebasan pedang Semuanya, punggungnya semua anak panah Depannya semua anak panah Tebasan pedang kiri kanan Tapi Subhanallah masih hidup Talha bin Ubaidillah ini salah satu dari sepuluh yang dijamin masuk surga ya Sampai Abu Bakar mengatakan Uhud, perang Uhud Yang panen pahalanya Talha Miliknya dia sudah Sampai waktu itu Talha bin Ubaidillah Berusaha menarik Nabi SAW untuk keluar Dalam kondisi begitu ya Dia tutupi lubang Terus orang-orang kafir 200 orang ini Berusaha menyerang dia gitu kan sendirian Sampai dia berhasil berusaha menarik Nabi SAW Dan waktu Nabi naik ke atas Beliau sempat mencabut dengan giginya Besi yang masuk ke pipi Nabi SAW Dengan giginya Sehingga dua giginya di depan Itu tanggal, jatuh Dan para sahabat mengatakan, kami melihat setelah tanggalnya gigi Talha di Uhud, Allah memberikan dia ketampanan ekstra.

Yusro Allah buat orang-orang tambah suka melihat wajahnya, padahal kedua giginya jatuh karena menarik besi itu. Dan ini bentuk penghormatan pada Nabi S.A.W, dia bukan tarik dengan tangannya, dia tarik dengan giginya untuk menjaga kesantunan dengan Nabi S.A.W. Pada waktu yang bersamaan setelah itu teman-teman sekalian, pasukan Khalifah Walid lagi sibuk menyerang Talha bin Ubaidillah. Dan saat ini Nabi Muhammad s.a.w. hanya keluar juga dari lubang sebelah Mereka berusaha Datanglah pasukan Ali Ali, Zubair, datang Hamzah kan sudah terbunuh tadi Dengan pasukan lainnya Mereka berusaha membela Nabi s.a.w. Dan terjadilah pertempuran seru pada saat itu Di lubang yang terdapat Nabi s.a.w. Pada saat waktu yang bersamaan juga datang sahabat Nabi yang mulia yang telah memegang pedang Nabi SAW namanya Syammah ibn Harith atau Abu Dujana tadi kemudian berusaha untuk menutupi Nabi SAW dengan tubuhnya sehingga seluruh tubuhnya dikenai dengan sabutan pedang jadi dia berusaha tangkis dari sini, ini yang nyerang 200 orang ini sementara yang datang beberapa sahabat ini tidak sampai 10 orang Ibn Kami'ah dan sisa pasukan Khalid akhirnya terpukul mundur karena keteguhan Sahabat-sahabat ini, namun Ibn Kamiya Saat mundur, bersamaan dengan Waktu itu, sebagian pasokat Khalid bin Walid sedang membunuh Sedang menebas tangannya Musab Dan Musab bin Umair, wajahnya mirip Sekali dengan wajah Nabi SAW Maka Ibn Kamiya datang Lalu pada saat tangannya Musab sudah putus dua-dua Dan dia pegang dengan sisa tangannya bendera Maka Ibn Kamiya datang menusuk Dadahnya Musab, mati syahid Lalu dia teriak, apa kata Ibn Kamiya Aku telah membunuh Muhammad Muhammad telah mati, aku telah membunuh Muhammad, Muhammad telah mati Ini teman-teman kalimat ini pada saat itu bertepatan diucapkan pasukan Quraish yang 2000 tiba Pasukan yang 600 ini menghadapi yang dari belakang dan ini juga berita kalau Nabi SAW terbunuh Kata para ahli sejarah ini sampai seperti virus yang masuk di tengah-tengah muslimin Sampai Umar bin Khattab yang sangat kuat Dengan Sa'ad ibn Mu'ad dan orang yang sangat kekar dalam pendiriannya Mereka bercerita mengatakan kami berdua terduduk ke tanah, di tanah kancah peperangan Karena tidak yakin lagi sudah Maksudnya tidak tahu lagi bisa menang atau tidak Kalau Nabi S.A.W. sudah terbunuh Kondisinya sudah kocar kacir ini Dan siapapun yang duduk di tanah pada saat itu oleh Quraish tidak diganggu Dianggap dia menyerah Seperti itulah Pada saat itu teman-teman sekalian, sementara muslimin kewacaraan ke akhir ada sahabat satu, tadi sudah kita sebutkan namanya, namanya Anas ibn Nazar Yang sempat bilang, demi Allah saya telah ketinggalan peperangan pertama bersama Nabi SAW melawan Quraish di Badr Kalau ada peperangan lagi setelah hari ini, saya akan melakukan perbuatan yang membuat Allah rida Tiba-tiba dia berdiri, lalu kemudian sendiri ini dia melawan yang 2000 itu, dia menuju ke yang 2000 itu Umar bin Khattab sempat bilang, mau kemana kau? Dia bilang ke arah Uhud, kancah peperangan.

Kata Umar sama saat, tapi Rasulullah SAW sudah mati. Beritanya begitu. Anas menjawab dengan kalimat luar biasa, apa dia bilang?

Kalau begitu, betul itu beritanya, bangunlah, bangkitlah untuk berperang dan mati bersama beliau. Kenapa malah diam? Ayo mati.

Dan terbunuh itu jauh lebih mulia. Dan sungguh, hai Umar dan Sa'ad, aku mencium bau surga di arah Uhud. Kemudian beliau s.a.w. menyerang pasukan kafir sampai terkoyak. Dan waktu dicari tidak ditemukan potongan badannya, terkoyak-koyak oleh musuh. Tapi mati syahid di sini.

Umar mengatakan, dan Sa'ad dua-duanya, sungguh kalimat Anas telah membakar kembali semangat kami. Dan kami saling berkata, benar, kenapa kita tinggal diam? Maka keduanya pun kembali ikut berperang. Dan mulai, entah harus mulai dari mana tapi mereka berperang. Umar berkata, aku pun coba mengumpulkan senjata apa saja yang aku bisa, lalu aku pakai menyerang.

Saat juga berkata, kami lalu berusaha mengikuti saja Anas. Anas kemana kita ikutin, sampai dia terbunuh oleh musuh. Apa yang dia buat kita ikutin, semampu kita, sudah gak tahu harus buat apa lagi. Kata Saat, setelah peperangan selesai. Kepada Nabi SAW, saat berkata kepada Nabi SAW pada saat perang selesai, Demi Allah, Hei Rasulullah, kami tidak dapat mengikuti gerakan dan keberanian Anas.

Luar biasa, kita tidak bisa waktu perang sudah selesai. Anas bin Nadhar RA, maka pada saat itu teman-teman sekalian, pada saat selesai peperangan, dan jenazah muslimin dikumpulkan, maka jenazah Anas bin Malik sulit untuk ditemukan, dikatakan, dan dikenal. Dan yang mengenal hanya saudarinya dari tanda lahir di tangannya Ada tanda lahir di tangannya Itu karena pada tubuh Anas ditemukan 83 luka dari anak panah Goresan dan lemparan tombak serta sabutan pedang Pada saat itu teman-teman sekalian Sementara bendera Qomusimin jatuh dan bendera Mushrikin juga masih jatuh Pasukan Halim bin Walid sempat mengambilnya Tapi waktu mulai dilawan oleh Ali, oleh Zubair Maka mereka mulai melarikan diri lagi Yang 200 ini Tiba-tiba saya seorang wanita bernama Amroh dari suku Abduddar Ia mengangkat bendera musyrikin Melihat bendera musyrik berdiri maka Abu Sufyan dan sisa pasukan musyrikin pun Kemudian berkumpul di sekitar bendera Dari sisi muslimin, Ali bin Abi Talib juga kembali mengangkat bendera muslimin Yang akhirnya membuat umumnya muslimin yang masih tersedia di kancah peperangan Mereka berkumpul pada bendera itu Namun Nabi SAW memerintahkan agar pasukan muslimin mundur ke arah Uhud Sandar, menyandar sampai merapat di gunung. Maka melihat bendera muslimin menuju Uhud, sisa pasukan pun ikut akhirnya. Seluruh muslimin mulai berkumpul di situ.

Sementara pasukan musyrikin mengikuti bendera mereka maju menuju kancah peperangan dan mereka menuju ke arah bendera muslimin untuk kembali menyerang. Nabi SAW saat melihat mereka menyerang, sementara kekuatan yang terkumpul saat itu bersama Nabi SAW, maksimal waktu itu yang di sekitar Nabi 50 orang. Masih berserahkan ada ratusan orang. Pasukan musyrikin sudah bersatu, ribuan orang datang sekarang. Maka Nabi SAW mencerahkan anak-anak panah kepada Sa'ad bin Nabi Waqas.

Kata Nabi SAW, lempar hai Sa'ad, panah ke arah musuh. Supaya muslimin bisa berkumpul. Kata Sa'ad, apa yang saya harus lempar ya Rasulullah? Rasulullah SAW mengatakan, lempar wahai Sa'ad dengan apa saja yang aku beri.

Maka Sa'ad mengatakan, aku pun memanah dengan anak-anak panah yang diberi oleh Nabi SAW. Setiap dikasih diarahkan ke panah. Sampai aku melempar anak panah yang tidak bermata tajam Patah depannya Pokoknya dikasih aku panahin Tugas aku cuma melemparkan ke arah musuh Kata Sa'ad Aku pun memanah dengan anak-anak panah yang diberikan oleh Nabi SAW Dan demi Allah Setiap anak panah yang dilempar Mematikan musuh Jadi satu anak panah dilempar mati Satu mati Jadi mungkin lebih dari 20 anak panah dilempar oleh Sa'ad Semuanya membunuh Mati, termasuk yang tidak ada runcingnya tadi itu.

Subhanallah, kata hadis sejarah, gara-gara perilaku ini kejadian ini, orang-orang Quraish berhenti. Nggak jadi menyerang yang 2000 itu nggak jadi menyerang. Ini setiap anak-anak bunuh satu.

Ini bermasalah, padahal cuma Nabi sama Sa'ad, mereka lihat dari jauh. Pada saat itu, muslimin mulai berkumpul dan terpojok. Pasukan Khalid bin Walid dan semua perangkat perang lengkap, mereka semuanya berkuda. Kembali juga ingin menyerang.

Atur strategi. Karena saat sekarang cuma memana. Tapi kalau dari dua sisi yang sekian ratus pasukan dan sekian ribu pasukan ini menyerang semuanya. Ini kesulitan akhirnya. Saat pun berkata lalu aku memana ke arah pasukan Khalid bin Walid dan subhanallah.

Setiap anak panah yang aku panahkan lagi membunuh satu prajurit Khalid. Dari dua ratus itu terbunuh lagi sepuluh orang. Terbunuh lagi dua puluh orang.

Dengan lima enam anak panah saja pasukan Khalid bin Walid berjatuhan. Satu sama yang lain. Bahkan ada anak panah yang dilemparkan, kena satu dan tembus ke orang yang lain di belakangnya. Melihat kejadian tersebut, Khalif bin Walid berhenti. Dan khawatir akan serangan saat.

Ini bahaya. Satu orang tapi memberhentikan begini, tentu dengan hikmah Allah. Melihat pasukan Khalif bin Walid berhenti menyerang, maka dari sisi lain pasukan Inti Quraish ada satu orang. Pimpinannya namanya Ubaib bin Khalaf. Ubaib bin Khalaf ini teman-teman sekalian, orang yang pernah sombong sekali di Mekah.

Dia pernah memperlihatkan kudanya, yang memang dia prajuritnya Quraish Dia pernah lihatkan dan dia mengatakan, hai Muhammad Lihat kuda ini, lihat pedang ini, lihat panah ini, aku akan membunuhmu dengan ini semua Kata Nabi SAW, aku yang akan membunuhmu dengannya insyaAllah Waktu masih di Mekka ini ceritanya Rupanya dia lihat ini, dia sudah dengan pakaian perangnya dia lihat Nabi SAW Maka dia sudah mengatur strategi untuk menyerang Melalui kejadian tersebut, Nabi SAW meminta sebuah tombak kepada Ali bin Nabi Talib RA Dan kata Ali bin Nabi Talib, demi Allah, Nabi SAW memegang lembing tersebut Mundur ke belakang, kemudian melempar ke arah Ubaib bin Khalaf. Pada saat dilempar lembing tersebut, kami semua terlempar. Saking kuatnya lemparan Nabi SAW.

Di sekitarnya ada berapa pulas orang, itu terlempar semua. 50 orang tadi terlempar, karena kuatnya lemparan Nabi SAW, kata Alimuddin Talib. Dan subhanallah, lembing itu tidak menancap di dadanya Ubaib. Dia hanya kena di lehernya Ubaib itu, antara topi besi dengan baju besinya ada celah. Kena disitu, nyobek itu saja.

Garis sedikit, keluar darah sedikit. Begitu kena, lalu Ubay berkata dengan pasukan Quraish, Muhammad telah membunuhku. Dia bilang gitu.

Ketakutan dia. Dan dia jatuh, teriak-teriak pegang sakit lehernya. Orang-orang, Quraish datang dekat.

Dia mengatakan luka, coret sedikit. Dia bilang, demi Allah kalau Muhammad ludai aku sekarang aku mati. Pada saat dia balik ke Mekah, ini kita cerita selama beberapa perangai, mereka balik ke Mekah Ternyata betul, Ubaid ini sakit parah gara-gara luka itu dan tidak bisa sembuh Dan akhirnya mati gara-gara itu Dan ini kena hadith Nabi S.A.W yang sangat tegas ya Kata Nabi S.A.W, sungguh murka Allah memuncak kepada orang yang telah dibunuh oleh Nabi-Nya Nabi S.A.W jarang membunuh Tapi kalau orang itu dibunuh oleh Nabi, berarti luar biasa orangnya Dan orang ini karena pernah mengancam Nabi S.A.W. di Mekah, maka akhirnya Allah S.W.T. mudahkan dia mati di tangan Nabi S.A.W. Nabi S.A.W. akhirnya menyuruh pasukan muslimin untuk naik ke atas bukit, saya percepat saja. Kemudian beliau S.A.W. tidak mampu lagi naik, kena letih. Lalu beberapa orang sahabat diantaranya, Talha bin Ubedillah kembali, yang penuh dengan anak pana, yang penuh dengan sahabatan pedang.

Kemudian tunduk dan membiarkan Nabi S.A.W. menginjak punggung beliau. Kemudian Nabi SAW pun naik, kata dia ya Rasulullah naiklah, naiklah wahai Nabi Allah ke atas pundak. Maka naiklah Nabi SAW sampai akhirnya berhasil menaiki bukit atau gunung Uhud itu sendiri. Para sahabat pun naik bersama dengan Nabi SAW dan pada saat Nabi SAW di atas dan para sahabat sudah naik ke atas, bersembunyi di atas, sempat Uhud goncang, goyang. Maka Nabi SAW menyentakkan kakinya sambil mengatakan tenanglah hai Uhud, sesungguhnya di atas mau ada seorang Nabi.

Ada Siddiq, Abu Bakar dan ada Syahid. Dua orang mati Syahid, ada Umar dan ada Uthman. Pasukan Quraish kemudian mendekati sekitar Gunung Uhud, di tempat para sahabat sembunyi, lalu Abu Sofyan selaku pemimpin pasukan berteriak dengan suara keras mengatakan, apakah masih ada Muhammad di antara kalian? Nabi S.A.W. mengatakan, jangan ada yang jawab.

Abu Sofyan tanya lagi, apakah masih ada Abu Bakar di antara kalian? Nabi S.A.W. mengatakan, jangan ada yang jawab. Abu Sufyan tanya lagi yang ketiga kali Apakah ada Umar di antara kalian Maka Nabi S.A.W mengatakan jangan ada yang jawab Abu Sufyan mengatakan kalau ketiga orang itu Sudah tidak ada Berarti urusan kalian sudah habis Dia tahu kekuatan muslimin di Nabi Di Abu Bakar dan Umar Umar bin Khattab waktu itu Tidak bisa tahan teman-teman Lalu kemudian dia teriak mengatakan Semoga Allah menghinakanmu Wahai musuh Allah mereka semua masih hidup Dan Abu Sufyan ini Tahu suaranya Umar, maka Abu Sufyan bilang apa? Demi Allah ya Umar, aku lebih percaya kamu daripada Ibn Kami'ah Tadi Ibn Kami'ah siapa?

Yang menyebarin isu kalau dia bunuh Nabi SAW kan? Aku telah bunuh Muhammad kan dia yang sebarin Kata Abu Sufyan, demi Allah aku lebih percaya kau daripada Ibn Kami'ah Berarti betul Nabi SAW masih hidup Lalu kemudian Abu Sufyan mengatakan, telah menang Hubal Patungnya mereka kan? Kata Nabi SAW Tidakkah kalian jawab? Kata Umar, apa kami jawab ya Rasulullah?

Kata Nabi SAW menjawab, katakan Allah jauh lebih mulia dan terhormat. Maka Umar berkata, Allahu a'az wa akram. Allah itu lebih mulia dan lebih terhormat. Abu Sufyan berkata lagi, kami memiliki allat dan tidak ada lat untuk kalian. Lat ini nama patungnya mereka.

Umar menjawab, Allah satu-satunya tempat bersandar kami. Abu Sufyan berkata lagi, sungguh inilah imbalan atas kekalahan kami di Badr. Perlu aku ingatkan bahwa pada jenazah-jenazah kalian terdapat mutilasi dan pengrusakan pada jasad mereka yang tidak aku perintahkan dan tidak aku larang.

Pasukanku ini ada yang mutilasi loh, ada yang potong-potong tangan, ada yang potong kuping, ada yang potong hidung. Tapi ini tidak aku perintahkan dan aku juga tidak larang, karena mereka dendam kejadian di Badr. Umar menjawab, sungguh korban kami pasti masuk surga dan korban kalian masuk neraka. Lalu pasukan Quraish balik menuju ke arah Mekah teman-teman sekalian Sementara Nabi SAW dan para sahabat sibuk mengurus jenazah Mujahidin Nabi SAW sempat menanyakan beberapa orang sahabat Di antaranya Sa'ad ibn Rabi'i r.a Yang ada ditemukan di antara korban muslimin Dan Nabi SAW berkata kepada para sahabat Carikan untuk saya Sa'ad ibn Rabi'i r.a Rabi, para sahabat menjebar, sampai hanya ada seorang sahabat menemukan dia, lalu berkata Wahai Sa'ad, Sa'ad lagi penuh dengan darah, lagi sementara mau sakarat Maka dia mengatakan, Wahai Sa'ad, Rasulullah menanyakan tentangmu Kata dia, sampaikan salamku kepada Nabi SAW dan katakan kepada beliau Semoga Allah membalas itu dengan sebaik-baik balasan Dan, sampaikan kepada beliau Kalau Sa'ad sudah mencium bau surga, lalu kemudian dia bilang, Sampaikanlah kepada sukkuku, bahwasannya tidak ada udhur buat kalian meninggalkan Nabi SAW, meninggalkan Nabi SAW, sementara kalian tahu kebenaran di bawahnya. Maka matilah di bawah agamahnya.

Sa'ad berkata, jenis kalimat ini semua diucapkan, kemudian dia mengatakan, Aku mencium bau surga, lalu wafatlah Sa'ad RA. Terbunuh kurang lebih 70... Orang sahabat nabi di perang Uhud Di antaranya Hamzah Dan kita tutup teman-teman sekalian Dengan kisah mutilasinya Hamzah ini Waktu jenazah Hamzah ditemukan Dan pada saat itu Hindun bin Utbah Yang memang dendam dengan Hamzah Dia memanggil Wahsy Dia mengatakan belahkan untukku Untukku dadahnya Karena aku mau mengambil jantungnya Beberapa buku sejarah yang mengangkat mengatakan ini kisah dibenarkan, ada yang mengatakan juga ini tidak dibenarkan, nanti diragukan.

Tapi kita ambil pendapat yang mengatakan dibenarkan, maka dibelahlah dada Hamzah. Karena riwayat yang Sohi menjelaskan waktu Umar menceritakan nangisnya Nabi SAW melihat jasadnya Hamzah, ini menguatkan itu. Maka dibelahlah dada Hamzah, terjadi mutilasi bagian hidungnya dipotong, dadanya dibelah, lalu dicabut jantungnya dan hindun berusaha memakannya, tapi dia tidak mampu karena tidak mungkin makan mentah. Lalu kemudian dia mengatakan, inilah pembalasan karena kau telah membunuh ayahku, pamanku, dan saudaraku. Akhirnya Hamzah pun radiyallahu anhu disitu dibiarkan, digeletakin, dan dilumurin dengan darah.

Lalu kemudian mereka pun pulang ke Mekka. Allahu'alam. Ini bahasan tentang perang Uhud tentunya teman-teman sekalian.

Dan nanti akan kita sampaikan pertemuan akan datang perang Hamrat Asad. Jadi fase menangnya muslimin sudah kita jelaskan. Fasa kalahnya muslimin sudah kita jelaskan dan sebabnya Nanti kita lihat ada fase kemenangan muslimin Dikenal dengan perang Hamrat Asad Walaupun sebenarnya ini adalah Lanjutan perang Uhud Kenapa dikatakan perang Hamrat Asad? Karena Hamrat Asad nama sebuah tempat dimana Nabi SAW Menyerang kembali Quraish ke situ Dengan pasukan yang luka-luka ini Nabi nyerang kembali Nanti akan kita ceritakan Pada pertemuan kita yang akan datang insyaAllah Baiklah mungkin begitu bahasan kita insyaAllah Semoga Allah SWT berkaih majlis kita Dan dijadikan sebagai tambahan amal kita pada hari kiamat Dan semoga saja semua amal yang pernah kita kerjakan Sekecil sampai sebesar apapun Sampai menjelang ajal datang nanti diterima dengan kemahamurahannya Dan semoga semua dosa yang pernah kita kerjakan Sampai juga menjelang ajal datang Dibanti dengan kemahamurahannya menjadi pahala Dan kita berdoa agar Indonesia diberikan kemakmuran, ketentraman, kedamaian Dan seluruh muslimin agar kembali kepada Al-Quran dan Sunnah Dan Allah karunia pemimpin-pemimpin yang adil Juga kembali kepada Al-Quran dan Sunnah dan semoga Indonesia menjadi contoh bagi negara-negara yang lain. Dan terus kita mendoakan surat kita di Falistin, di Syria, di Yemen, di Irak, di Myanmar, di Ahsok, dimanapun mereka sedang tertindas, semoga Allah ikhlaskan niat mereka, terima para syuhada mereka, muliakan Islam di tangan mereka dan tangan kita semua, dan semoga Allah partisipasikan kita bersama mereka di pahala, baik dengan doa, dengan hatta juga, dengan jiwa kita, dan semoga Allah dengan kemahamurahannya menyatukan kita semua di surga, dan kita tidak akan berdosa tanpa hisap, dimana kita di majlis ilmu yang mulia ini.

Kalau ada benar dari Allah, kalau ada salah dari saya, mohon dimaafkan. Subhanakallahumma bihamdika Asyadu an la ilaha illa anta astagfirullah wa atubu ilaih Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh