Maaf, Dok. Kami belum bisa menghubungi keluarga pasien. Sayang sekali, Pak. Karena kami perlu keluarga pasien sekarang ditemukan.
Kami butuh ijin untuk melakukan tindakan kejutan. Baik, Dok. Sedang kami usaha. Astagfirullahaladzim.
Ini si Zidane kenapa? Bisa separahin? Eh, dok, pak, maaf, saya mau tanya, ini, pasien ini kenapa bisa seperti ini?
Apa ada yang mengenal pasien itu? Oh iya, saya kenal, namanya Zidane. Pak, apa hubungan Anda dengan pasien? Saya?
Kalau aku bilang aku temannya Zidane, ini memang nggak dihubungi dengan pasien. Gini, saya kerabatnya Zidan. Saya kerabat jauh lebih. Yang saya tahu memang Zidan itu tinggal sendiri di Indonesia.
Arah keluarga tinggal di luar. Jadi, temannya dia satu-satunya di sini ya, hanya saya. Dan kalau Bapak mau lihat ini, ini foto saya. Dan Zidan. Syukurlah jika Anda terlalu.
Setelah ditemukan, kami tidak menemukan bukti atau identitas apapun di sekitar tubuh korban. Jadi kami kesulitan untuk menghubungi keluarganya. Tapi kalau saya boleh tahu, ini teman saya Zidan. Ini kronologisnya gimana? Kenapa dia bisa seperti ini?
Kondisi? Jadi begini, Zidan ditemukan di tepi laut di pulau terpencing. Namanya Pulau Hulu Rawang.
Saat ditemukan, Zidane sudah tidak sadarkan diri dan terluka. Aku tidak menemukan diri yang bersama pun. Aku tidak tahu apa yang terjadi dengan Zidane.
Saya mulai, ini kondisi teman saya, apa ada perkembangan? Ya masih seperti ini pak, belum ada perubahan, pasien masih koma. Jadi belum ada perkembangan sama sekali?
Iya belum ada perkembangan pak. Terima kasih. Saya permisi dulu ya pak. Saya minta kamu cari tahu.
Soal notaris yang namanya Lola, Tiara, dan Zidane. Sebentar, kenapa saya harus redikin Zidane? Redut hewas.
Hai Hai Bukur mau ngeberantakan kayak gini sih Sebenernya apa yang terjadi sama Hani dan Ibu Apa yang terjadi? Tolong ibu jujur sama Tias. Ini, barang-barang kenapa? Berantakan kayak gini.
Hany yang lakuin. Hany lempar barang-barang ini ke ibu. Makanya ibu sakit kayak gitu kepalanya. Iya bu, Hany yang lakuin itu. Bu, tolong dong jujur.
Apa yang udah Hany lakuin ke ibu? Kalau emang bener, dia segera akan pernah terima bu, ibu diperlakukan kayak gitu sama Hany. Tias, tolong jangan emosi.
Ya gimana Tias gak emosi, Bu? Hani tuh pernah hampir nyelakain Tias. Tias sakit hati ngedenger itu, Bu.
Apalagi kalau Tias tahu Hani sampai nyelakain Ibu. Ibu kandungnya sendiri, Tias gak terima, Bu. Tias, Tias tunggu.
Tunggu dulu penjelasan Ibu. Tias, Tias. Andi, memang tadi datang itu emosi.
Apalagi dia cari kamu terus nggak ada. Dia langsung menyimpulkan kamu itu pergi sama Deyan. Terus dia jadi histeris.
Dia marah-marah, dia banting semua barang-barang. Semua pajangan yang ada di bufet dia lempar. Dia lempar semuanya.
Lempar ke ibu juga? Enggak. Dia gak lempar ke ibu Honey gak nilakan ibu Tadi ibu aja Ibu aja yang ceroboh Ibu berusaha menenangkan Honey Lalu dia gak sengaja mendorong ibu Ibu gak bisa berpegangan Ibu terbentur tembok Itu yang terjadi, Tias percaya sama ibu Gak tau lah bu Tias gak tau, Tias rasanya gak bisa percaya sama cerita ibu Tias ibu gak bohong Yaudah Biarin Tias ketemu sama Hany.
Iya. Jangan. Kamu jangan.
Bu. Tias mau minta pertanggung jawaban Hany atas pelakuannya ke ibu. Dan Hany tuh sadar bu.
Dan dia tau siapa yang... udah dia lukai ibunya sendiri Dias tolong jangan perpanjang masalah ini ibu gak mau melihat kamu sama Hanya ribut lagi tolong lihat demi ibu ibu gak mau lihat kalian bertengkar terus sedih ibu iya pokoknya aku mau mas Dian tertarik lagi sama aku mas Dian harus merasakan cintanya lagi buat aku supaya nanti mas Dian bisa membatalkan niatnya untuk mencerahkan aku Pokoknya, selama ada kesempatan untuk mendapatkan hatinya Mas Dian lagi. Aku ingin menikmati. Apapun. Dian, Dian.
Apa mau bicara? Hai Mas dia berdua pulang seorang suara-suara soal keputusan kamu yang menceraikan terlihat kanan dia apa tidak ingin dicampur kamu sudah dan Papa ingin kamu wujudkan ya semakin cepat semakin baik dia enggak ingin lihat kedua Jadi papa saling benci. Iya, sebenarnya aku mau bicarakan soal itu juga sama papa.
Jadi aku udah bicara sama pengacara aku untuk proses kedua bukatan perceraian aku. Tapi emang ada sedikit masalah dengan bukatan perceraian. percerangan bersama Ani masalah apa? jadi sebelum aku bisa proses kebutuhan percerangan si Ani aku harus mengurus mata langsung kematian Ani lalu semuanya bisa dilanjutkan kalau masalah itu kamu tenang aja apa udah selesai aja? ini adalah surat Susun pengadilan yang membatalkan surat kematian Hani Dan surat kematian Hani sudah dicabut dari dinas kepenggulan Jadi kamu tinggal langsung mengurus lagi ceraian kematian Hani Baik, kalau gitu aku langsung proses Enggak mas Mas, kamu gak boleh ngajuin gugatan cerai aku sekarang mas Itu sama aja kamu ngasih tau semua orang kalau aku masih hidup.
Gimana sama orang yang mau aku mati? Dia pasti akan langsung ngincer aku, Mas. Hei, kamu kenapa sih terburu-buru sekali kamu mau mencarikan Hany? Kenapa? Kamu berdua bahagia, banyak hidup berdua sama Tias tanpa teman kamu.
Iya. Itu lah. Aku udah bangun sama pembacaranku untuk segera proses perceraian aku sama Tias. Kamu di sini ditawarin ngobrolin sama proses perceraian gue sama Tias. Jadi aku mau belajar, perniatkan Tias dalam bicara gini.
Agus dong kalau gitu. kamu harus bergerakkan urus percayaan kamu dengan pias tapi kamu harus membatalkan percayaan kamu dengan hani karena kamu akan menyesal ya hani itu betul-betul mencintai kamu hani gak bisa hidup tanpa kamu apalagi hani sudah memberikan seorang putri untuk kedahagiaan dengan kamu Kalian berdua, cuma gara-gara Tias, terus kamu merusakkan dia. Apalagi Tias belum bisa kasih kamu apa. Aku udah pikir keputusan. Dan aku rasa keputusan aku ini yang terbaik buat Ani, walaupun Tias.
Tapi gimana sama keselamatan aku mas? Apa kamu pikirin itu? Hmm?
Yang terbaik buat siapa mas? Bukan buat aku. Itu justru bahaya buat aku.
Itu yang terburuk buat aku mas. Aku udah pikirin soal itu, Emi. Jadi kamu tungguin aja.
Nanti sidang perceraian kita akan terlaksana di syarikat. Jadi gak ada yang tau kalau kesempatan apa sih. Mas, mas gak bisa ini terlalu beresiko buat aku mas. Nyawa aku taruhannya.
Itu gak akan terjadi. Oke? Hai papa aura aura itu kamu lagi makan coklat astaga itu mulutnya sampai berakutan kayak begitu yang bener dong makannya udah sekarang kamu ke kamar mandi kamu bersihin mulut kamu sama tangan kamu ya makannya yang bener oke oke masa kamu bicara sama kamu sekarang Apa lagi sih yang mau dibicarakan? Aku udah bikin keputusan kok. Mas, aku gak terima keputusan kamu.
Mas, aku gak mau cerai. Hai, kamu bisa pelanin suara kamu sedikit. Ada aura di kamar mandi. Gimana kalau aura denger?
Enggak, aku pengen tahu keputusan kamu sekarang, Mas. Oke, aku mau tahu keputusan aku sekarang. Aku udah keputusan, kita tetap bercerai.
Titik. Mas kamu jahat ya mas Kamu bilang aku gak ngehargain perasaannya aura Tuh kamu yang egois, kamu yang gak ngehargain perasaannya aura Kalau aura tau kita bercerai Gimana mas, lambat lalu dia akan tau tentang perceraian kita mas Papa Papa mau bercerai Hai ibu kau enggak mau bapak sama mama bercerai Hai orang-orang saya ikut papa ya keluar ya kita bicara dulu ya ya hai orang anak pintar sehingga dia bisa bantu aku untuk meyakinkan nasibnya supaya gak jadi mencerahkan Hai hias hias hias kamu kenapa hias Kenapa kamu? Kok lucu begini? Aduh, gak kogok.
Kepala tias musik. Terus muak. Eh, muntah.
Eh, remuntah. Ya ampun. Udah makan.
Belum. Bapak, dia selalu berselera makan. Jangan gitu dong, makan dulu ya.
Lagi-lagi deh, Bu. Kalau dia selera makan ya. Sekarang, guys.
Pengen tiduran aja dulu, biar agak enakan menjadi. Iya. Eh, kenapa ya? Masuk angin dia karena belum makan. Bikin nanti manis aja deh.
Mbak! Kenapa sih? Bapak sama Mama mau cek ride? Bapak sama Mama tidak senang-senang rumah lagi. Tinggalnya bisa.
Bapak bisa juga sama Mama, Hanif. Kalau semuanya tinggalnya bisa, Tuh, Saura tinggal di mana? Tau orang apa, bisa nyeri bapak? Kalau aja bisa, papa pengen banget menemukan permintaan kamu, Aura.
Tapi gak semudah itu. Apa gak tau gimana ngejelasinnya sama kamu? Ma, kenapa?
Kenapa sih? Bapak harus siarai. Kalau bapak marah, kan?
Bapak panik. Boleh, aku rasingin. Asap, papa jangan. Cerai.
Aku dokter maunya tinggal sama papa sama mama juga. PAPA JANGAN MENINGGAL Papa juga gak mau sampai harus pisah tinggal sama kamu sayang. Tapi opa, oma, sama mama hani gak mungkin izinin papa bahwa kamu tinggal sama papa kalau papa udah cerai sama mama hani. Misal nih... Hai bisa rempon Sarni mau beli telur mas buat sarapan besok pagi sekalian boleh nggak beliin es krim buat Taurat boleh mau ikut sama bisa Nek mau boleh nggak mau ikut bibit boleh tapi hati-hati ya ya ya Pak emang buat es krim ya kasih pisah di dapet ya yuk yuk Sani permisi ya pas teat yuk waduh papa manis tias nih teh manis anget biarpun males makan perutnya gak boleh dibiarin kosong nanti masuk angin abisin ya tehnya makasih Kalau perlu apa-apa bilang ibu Kalau kamu lapar bilang di dapur masih ada makanan Iya ibu Ya ibu juga istirahat ya Iya kamu juga tidur Istirahat Di abisin itu tehnya Iya makasih Tapi rasanya gak selera makan deh Apa aku makan buah-buahan aja kali ya?
Siapa tau abis makan buah-buahan Selera makan aku balik Tapi aku penuh kelamin Tias, ikan Dian itu mau menceraikan kamu. Menurut ibu sebaiknya kamu jangan pakai kredit kartu ya. Ibu gak mau nanti kamu dituduh macam-macam lagi.
Kayaknya aku harus balikin kartu kredit mas Dian. Aku kan udah akan bercerai dengan Mas Dian. Jadi Mas Dian gak perlu bertanggung jawab lagi atas aku.
Loh, mana Mas Dian? Aku kira Mas Dian udah kembali ke kamar sama Aure. Hai siapa nama malam kecil-kecil pasti Mbak Tias kamu save nama Mbak Tias disebutin my wife hai hai Hai Hai kira-kira masti udah kembali ke kamar sama Aure siapa yang akan malam-malam kecil-kecil ya Ini pasti Mbak Tias Aku bener-bener jahat, Mas Kamu save nama Mbak Tias Tanpa sebutan My Wife Pasti Mbak Tias kan?
Hah, ini? Ya ini Mbak Tiazani Bukannya Mbak bilang Mbak gak akan ngegangguin suami aku lagi Mbak juga bilang Mbak akan ikhlasin suami aku yang udah menceraikan Mbak kan Mbak Dan Mbak bilang Mau jaga perasaan aku? Tapi ini apa buktinya? Kenapa mbak Tia nelfon mas Dian malam-malam kayak gini?
Kenapa mbak? Hani, dengerin mbak dulu ya. Gak udah mbak! Mbak tuh emang munafik ya! Gak ada satu kata pun yang bisa aku percaya dari omongan mbak Honey Mbak itu ngomongin mas Dean itu bukan karena mau ngeganggu mas Dean atau apa Mbak cuma mau bilang sama mas Dean kalau mbak mau ngebalikin barang mas Dean yang masih di mbak Barang apa?
Cincin Cincin yang mas Dean kasih sama mbak Tias Mbak Tias mau ngebalikin itu? Iya Bukan honey Berpengal balikin kartu kredit yang mas Dian kasih ke mbak Hai Hai kamu tidak masih Hai pas kamu kamu masih kartu kredit kamu kembali Yes hai hai Kamu bener ya dugaan aku, kamu tuh jahat mas, kamu tuh jahat, kamu tuh jahat Kamu tuh ngomong apa, dugaan apa lagi sih Ani? Kalau kamu, emang gak bener-bener kan menceraikan Mbak Tias?
Nanti setelah putusan percayaan aku sama kamu jatuh, kamu akan kembali rujuk sama Mbak Tias Iya kan mas? Kamu tuh jahat, kamu tuh jahat, kamu tuh jahat Kamu tuh ngomong apa sih, dugaan apa lagi? Kamu gak bener-bener cerai sama Mbak Tias kan mas? Nanti setelah putusan perceraian aku sama kamu keluar, kamu akan kebeliran juga sama Mbak Tias kan mas?
Enggak, kamu jangan sama aku. Ani tenangin diri kamu. Ani, Ani, Ani. Ani udah tenangin diri kamu. Ani tenang.
Enggak, kamu gak bisa tenang. Kalau kamu masih aja sama Mbak Tias mas. Ani, aku sedang mengurus bukatan perceraian aku sama Tias ke pengadilan agama. Begitu juga bukatan cerai aku sama kamu.
Oke? Jadi Mas Dian udah ngacuin gue ke cerai di rumah di dunia ini Berarti pernikahan aku sama Mas Dian akan benar-benar berakhir Mas, kamu benar-benar ngelakuin itu, Mas? Hah? Iya. Aku ingin cek lagu.
Jangan pernah sekali lagi melancong lagi. Mas, kamu pergi kemana? Hah? Mas, kamu pergi kemana, Mas? Aku mau temuin pengacara.
Aku bener-bener jatah sama aku, Man. Aku bener-bener jatah sama aku. Dia telpon saya. Ayolah Tias, angkat.
Saya mohon angkat teleponnya, Tias. Selalu banget, tahun dari mustihan. Masih angkat, angkat lagi.
Jelasin lagi deh. Aku mau bikin masalah lagi Dia angkat lagi Gak mungkin dia gak bisa denger suara teleponnya Pasti dia denger kan Nanti saya coba telepon lagi Sekarang saya harus nonton teleponnya dulu Aku gak mau berhubungan atau ketemu lagi sama mas Tien Di luar persidangan perceraian aku sama Mas Deyan di pengadilan. Dan lebih baik kartu kredit ini juga aku balikin sama Mas Deyan saat di pengadilan. Siapa ini? Hani?
Maaf, maaf, maaf. Tuhan. Tuhan, maaf. Hani? Tuhan, kenapa lagi?
Mbak, Mas Dian itu bener-bener dibutakan sama Cinta. Artinya dia udah tertutup sama Mbak Tias. Memangnya Tias melakukan apa lagi ya, Nek? Aku juga gak tau, aku bingung apa yang dilakuin sama Mbak Tias. Mbak Tias yang bikin Mas Den merelakan kartu kreditnya untuk dikasih ke Mbak Tias.
Kartu kredit Dean dikasih ke Tias? Iya, Mak. Pantes aja Mbak Tias itu mau menerima semua keputusannya Mas Dian.
Karena sekarang dia udah berhasil bikin Mas Dian berteguk-utut sama dia, Ma. Makanya Mbak Tias yakin banget kalau Mas Dian akan kembali ke dia. Karena bukatan perceraian Mas Dian ke Mbak Tias itu cuma rekayasa, Ma.
Rekayasa? Iya. Setelah putusan perceraian aku dan Mas Dian jatuh, Mas Dian dan Mbak Tias akan kembali bersama Rujuk. Aku yakin banget itu, Ma.
Enggak, Ani. Ini gak boleh terjadi. Kamu gak boleh membiarkan Tias itu berhenti. Bisa bersatu sama Deyan.
Honey. Kamu itu istri pertamanya Deyan. Kamu yang lebih berhak. Bukan Tias.
Dengar, sayang. Nanti di pengadilan. Kamu harus bilang kalau kamu tidak berpikir. Jangan berpikir sama dia. Dan waktu sidang mediasi.
Kamu harus berpikir. Nanti kamu bilang juga sama hakimnya. Sampai sekarang kamu tidak mau menceritakan kehadiran. Tidak pernah ada perceraian.
Sekarang kamu tidak boleh nangis terus seperti ini. Kamu harus kuat dan tidak boleh lemah. Apalagi kalau sampai Tias tahu kamu seperti ini. Dia akan semakin bahagia. Dia tidak boleh menginjak-injak kamu, Hanim.
Kamu harus kuat dan tidak boleh lemah. kamu harus menang. Kamu harus kuat.
Karena gak yakin, kamu pasti bisa. Ya? Nah, sekarang kamu kembali ke kamar kamu ya. Jangan sampai Aura lihat kamu nangis-nangis di sini.
Ya? Oh ya, Aura udah tau belum kalau kalian mau berpisah? Aura udah tau, Mbah. Kok bisa Aura tahu?
Tapi Mama juga gak pernah dikasih tahu kalau Aura tahu. Berapa nih? Ah tadi waktu...
Waktu aku berantem sama Mas Dehan. Aura dengar dan tahu. Harusnya Aura itu gak tahu.
Kenapa sih, Hani? Kamu bikin lagi masalah. Habis mau gimana lagi, Ma? Aku udah gak bisa lagi nahan emosi aku. Ya, tapi, Hani.
Kalau Aura sudah tahu, artinya, Dean akan tetap menuntut perceraian. Dan Dean juga gak akan bertahan lagi di rumah ini. Dia akan segera pergi dari rumah ini. Kok lo ngomong kayak gitu sih, Ma?
Sayang, itu apa lagi, Dian, bertahan di sini? Ini kan bukan rumahnya. Kita juga bukan keluarganya.
Ma, ini gak sampai... Ini gak kepikiran sampai sana, Ma. Makanya... Kamu itu apa-apa harus dipikirin dulu.
Pikir panjang. Ke depan. Pikirin, Hani. Jangan pakai emosi. Terus sekarang Hani harus kayak gimana?
Hani nggak tahu lagi harus berbuat apa. Tapi ya Aura tuh nggak mau banget ditinggalin sama Mas Dehan. Karena waktu tadi aku bilang bercerai sama Mas Dehan.
Aura nangis. Terus... Ya terus Mas Den bawa Aura pergi, Mas Den gendong Aura bawa pergi untuk membucukin Aura.
Auranya emang? Ya aku juga gak tau, Ma. Tapi yang pasti Mas Den waktu kembali dia udah sendirian. Dan aku yakin, pasti Aura minta Mas Den untuk gak pergi dari rumah ini. Mas Den juga gak bisa nolong permintaannya Aura, Ma.
Aku yakin itu. Kamu kenapa berfikir sebaliknya ya? Maksud mama?
Hani, kamu juga tau kan kalau Aura itu dekat sekali sama Dian. Jadi kalau Dian mau pergi dari rumah ini dan dia mengajak Aura, Aura pasti gak nolak untuk diajak sama Dian. Itu gak mungkin, Ma.
Termuktikan, Aura gak rewel lagi waktu sudah diajak bicara sama Deanne. Dan Deanne kembali lagi ke kamu tanpa Aura. Iya kan?
Tapi, Ma. Ini akan jadi masalah besar. Kamu sampai? Dan pergi ke rumah yang dimengcarakan kamu? Dan Dian akan mewajukan hak asuh di peradilan nanti?
Gak itu gak mungkin terjadi, Mbah. Aura itu masih di bawah umur. Dan pasti hak asuhnya akan jatuh ke tengah aku. Iya, tapi mau bagaimana lagi? Deanne itu juga punya hak yang sama sama kamu.
Kalian berdua itu kan orang tuanya Aura. Aku bahkan di hari pas Deanne bawa Aura pergi. Aura itu anak aku, bukan anaknya mas Deanne. Kalo sampe, Dian pergi ke rumah ini dan mencerahkan kamu. Dan Dian akan menerjukan hampa sudut mandi nanti.
Gitu gak mungkin terjadi, Mbak. Aura itu masih di bawah umur. Dan pasti hak asuhnya akan jatuh ke tengah laku.
Iya, tapi mau bagaimana lagi? Deanne itu juga punya hak yang sama sama kamu. Kalian berdua itu orang tuanya Aura?
Enggak. Orang bahkan di hari pas Deanne bawa Aura pergi. Aura itu anak aku, wapun kan alatnya mas Deanne. Shh!
Nih! Hai ini kejadiannya mah kamu kau ngomongnya sebarangan nanti kau ada aku yang sarni atau kamu tak tahu gimana ya memang itu nyataan yang juga tahu-tahu aneh-aneh Hai ini bener-bener masalah besar hai hai Hai kenapa sih ini kamu nggak bisa menahan emosi kamu Mama sama Papa selama ini sudah berusaha keras untuk menahan dia tetap tinggal di sini dengan perasaannya aura tapi kalau sekarang ya Hai banyak kayak gimana sekarang Hai alih nggak mau dicerahin sama Mas Dian Mane nggak mau kehilangan pasti ada juga aura ya udah nih tenang ya Mama akan berjuang kamu nanti mau makan bicara sama bapak ya hai hai Hai mainin dan istri saya Iya, saya nggak mau perceraian saya ter-expose oleh media dan menjadi perbincangan. Saya nggak mau ada rekan wartawan atau rekan media lainnya. Maksudnya, Pak?
Sebenarnya, ada orang di luar sana yang mencoba membunuh istri pertama saya. Dan sampai sekarang dia belum tahu kalau istri pertama saya itu masih hidup. Dan saya nggak mau dia tahu kalau istri pertama saya masih hidup.
Karena itu saya sedang ini tertutup karena saya ingin menimumi hani istri pertama saya. Saya harap tadi dia bisa mengerti. Baik Pak, saya sangat mengerti Pak. Pokoknya segala informasi tentang percerian Bapak sama misusi Bapak akan saya tutup. Baik Pak, sekali lagi terima kasih banyak Pak ya.
Sekarang Dianya kemana? Mas Dian lagi nemuin pengacaranya, Pak. Dia bawa ampuk coklat yang dikasih sama Papa.
Dan kayaknya... Mas Dian bener-bener gak sabar mau cari kamu, Pak. Udah lah, Tias.
Aku harus bisa menghadapi ini semua. Mungkin ini memang yang harus terjadi. Memang aku akan menghadapi perceraian dengan pasti. Aku harus tegas.
Gak bisa menerima semuanya. Terima kasih. Aku harus pisah Aku harus Terima perceraian aku sama Mastin Walaupun aku juga gak tau Apa yang akan aku lakukan setelah perceraian sama Mastin Tapi yang jelas aku harus pisah Aku harus bisa ikhlas menghadapi ini semua. Aku harus kembali seperti dulu. Saat aku sama Mas Dian belum menikah.
Bila aku jalan. beli buah-buahan sekarang saya pengen banget makan buah-buahan Aura? Aura?
Aura dimana ya? Kok gak ada disini? apa jangan-jangan?
Aura! Aura! Hai ini enak enak ya iyalah itu enak etakan es krim strawberry kesukaanan Aura enak Hai berhenti Amram, keinginan makan es krim ini kita ke dalam lagi yuk.
Ih, Bibi. Di sini aja. Nyantai, nyantai, nyantai. Nanti dicariin. Amram.
Amram, di mana kamu? Aduh. Amram, Amram, cariin dulu. Hai kamu tuh dari mana aja sih bawa tuh nyariin kamu dari tadi aku dari keluar rumah sama bisa ri ya saya ya Hai seorang lebih tinggalin mama ya pokoknya Allah tak boleh tinggalin orang janji sama mama ya ini bahannya kenapa ya kok tumben kayak begini Mbak kan gak pernah kayak gini ke non-aura apalagi sampai mohon-mohon begini, Mbah Hany udah sadar kali ya, Alhamdulillah kalau emang Mbah Hany udah mau berubah, udah inget sama anaknya, dan ngangget anaknya itu sangat berarti iya mah, Aura bakal nemenin mama harusnya Makasih, Aura.
Mama tahu. Mama bukan ibu yang baik buat Aura. Tapi mama sayang banget sama Aura.
Mama gak mau kehilangan Aura. Mama sayang banget sama Aura. Ya udah ah, sehari ini gak mau ganggu bahan kesamanan Aura, mau ke dapur aja ah dulu.
Ma, udah ma, tenang, jangan nangis lagi. Aura gak akan ninggalin mama kok, Aura kan anak mama, jadi Aura akan temenin mama terus. Makasih ya, sayang.
Sudah, Ma. Jangan nangis, Ma. Aura, sayangku sama Mama.
Aura akan bisa. Biar Papa sama Mama baikkan lagi. Aura udah ngomong loh sama Papa.
Terus gimana kata papa? Aku bilang aja gini, kalau mama sama papa belum baik kan? Gak apa-apa kok, tapi, aku mah mau papa sama mama tetap tinggal disini.
Mama bener-bener lega kamu ngomong kayak gitu sama papa. Jadi omongan mama gak terbukti. Dan aku yakin banget, Nasdian pasti akan turutin maunya Aura.
Nasdian gak akan pergi dari rumah ini. Apalagi sampai membawa Aura. Hai Bamba jangan nangis lagi nanti orang ikutan sendiri loh Emang nggak nangis lagi Oh jeruknya sekilo ya boleh mbak sekilo aja ini apa lagi mbak minta buahnya masih banyak baru aja datang aku jadi kepengen mangga tapi jangan yang manis nah yang itu juga mangganya enak nih mbak mangga arum manis hijabin manis Pake banget lagi Hmm, boleh juga kayaknya mangga muda Buat diaruncak pasti enak Bisa mencing selera makan kali ya Kalau mangga yang gak terlalu matang ada gak mas? Maksudnya mangga muda Iya, tapi yang gak terlalu muda juga semua. Yang agak matang aja, tapi jangan terlalu matang.
Aduh, ini mah semuanya matang-matang sama manis-manis, mbak. Cocoknya buat jus. Kalau mbak cari mangga yang asem, mending cari mangga muda. Emang ada di sini mangga muda?
Dua sih, tapi sekarang stoknya lagi habis. Kalau mba mau, besok siang mba bisa datang lagi kesini Wah Tapi kalau mau yang agak mengkel, ini aja mba Mau enggak apel, ini juga agak asem kok Cocok untuk meniru jak Ya udah kalau gitu boleh deh sekilo Oke mba, disementar ya Hai Mbak dia sama mangganya semuanya jadi 45.000 coba Hai semuanya terlalu ini Mungkin karena cuacanya cerah kali ya, jadi banyak lipatnya. Kayaknya lebih enak melihat lipatnya sambil duduk di panggung.
Mau bilang apa? Dian bisa mengajukan hak asuh atas Aura dalam gugatan cerai? Iya, Pak.
Itu bisa aja terjadi. Karena kita semua tahu kan, Dian begitu dekat dengan Aura. Pastilah Dian nggak mau pisah sama Aura.
Ya, dia memang, Mas. Tapi Papa tuh gak pernah berpikirin sampai situ, Mas. Tapi bagaimanapun juga, dia tidak bisa main ambil aura begitu saja. Ingat, Mas.
Dia bukan layakkan dari aura, jadi dia tidak punya kapal. kita nggak usah bahas masalah itu lagi punya apa-apa kan kita tahu itu? tapi kan dia gak tau semua ini gara-gara papa sih kenapa?
apa yang salah? oh iya kan papa kan yang nyuruh Dean buru-buru mengurus urusan perseraiannya sama Hani dan Tia itu kan papa Kalau udah kayak gini kan kita juga pusing, Pak. Papa bener-bener gak kepikiran, Pak, kalau dia bisa mengajukan hak asli anak atas aura di pengadilan. Kalau itu terjadi gimana, ya?
Sepertinya satu-satunya jawab. Kita harus mencegah ini. Aura jatuh ke tangannya.
Tapi kan itu prosesnya gak mudah, Pak. Yang paling mudah sekarang, Papa harus mencegah perceraian antara Dian dan Hany terjadi. Itu yang paling mudah.
Ya kan? Karena saya... Mama ini kan tata yang terus menesak dia supaya mewujudkan keputusannya yang serahkan Hanyu dan Tiaw. Halo, Papa. Jangan dimaja dengan kita, nggak bisa, Pak.
Serah begini aja. Tata kan mau kan sampai kita-kita aura berpisah dari kita. Ayo, dong.
Apa ini? Apa? Apa?
Ssshh, kemana? Apa pengajuan Hakasu Anak dan Bukatan Cerai Seajun bersamaan? Tapi kan... anak di bawah umur 12 tahun rasunya itu pasti masih jatuh ke tangan ibunya dan ini semua pasti memakan waktu yang sangat banyak dan perjuatan yang panjang bersama Hani dan keluarga saya gak mau beramal-amal saya mau proses perceraian saya bersama Hani itu cepat selesainya Bagaimana ya, saya bisa bersama Aura tanpa harus tinggal di rumah itu? Saya rindu dengan Tias.
Di saat seperti ini, saya sangat membutuhkan Tias. Kalau ada masalah berat seperti ini, ketika saya bersama Tias, semua masalah terasa ringan. Cantik banget bintang-bintangnya. Setiap lihat bintang, hatiku rasanya jadi tenang.
Kamu lihat deh, meskipun kita di tempat yang berbeda, tapi kita masih bisa melihat bintang yang sama. Kamu lihat nggak, ada dua bintang yang berdekatan itu. Iya, saya lihat.
Itu sama dengan kita. Kalau kita berjauhan, kita bisa lihat apa yang ada di sana. Apa yang terjadi di sana. Setiap lihat bintang juga selalu muncul tenangan bersama kamu, Mas.
Tiada yang aku lupa. Masih mengira Mas Deyan itu suamiku. Suami yang akan selalu menangkapku.
Aku akan bilang sama Mas Deyan kalau aku lagi lihat bintang. Kamu masih telepon Tia saja ya? Saya akan memutuskan untuk berhenti. Seharusnya aku bisa... Seharusnya aku bisa...
Saya menderita... Hai enggak enggak enggak Tias dianggap akan segera bercerai tapi bisa mengerti perasaannya mungkin sekarang sudah membiasakan dirinya Terima kasih telah menonton Hai selamat malam Alhamdulillahirrahmanirrahim Kembali lagi bersama saya yang akan menceritakan Sinopsis Sinetronik Rancang Episode 145 Yang tayang pada hari ini Sabtu 12 Oktober 2024 Tapi sebelumnya jangan lupa untuk like comment dan subscribe Dean hidup terpisah dari kedua istri sahnya tapi Dean dituduh rucuk dengan tias oleh Hany terus di umbar-umbarnya Leandantias hanya bisa melihat kerlip bintang yang sama di malam hari namun keduanya terpisah oleh jarak secara fisik Indah dipandang tapi tak bisa disentuh Kadang Deyan datang berkunjung Ketempat dimana Tias berada Namun tak selalu harus bertemu Tetap ada jarak yang memisahkannya Hai sementara Hani yang betah memelihara dendam di dalam dadanya seringkali datang melabrak Deyan dan melontarkan tuduhan kecil bahwa Deyan berencana rujuk dengan Tias Hai Hani marah besar dan tak bisa ditenangkan oleh Deyan ya dituduh saat ia jatuh maka Deyan akan kembali kepada Tias dan mencapai mencampakannya Hani dan parahat juga makin tenggelam dalam permasalahan besar karena ternyata Zidane masih hidup dan kini didatangi oleh Farhad dan bertanya soal hubungan Zidane dengan Tiara alias Hani Di episode sebelumnya, Tias dan Dean datang ke rumah sakit untuk menjenuk Yoni. Keduanya refleks melepaskan pegangan tangan mereka saat melihat Hani.
Hani yang melihat itu langsung menyindir Tias dan Dean. Hani bertanya apakah Tias dan Deani melepaskan genggaman tangan mereka karena dirinya. Deani berusaha menjelaskan ke Hani, tapi Hani malah menyalahkan Tias yang menurutnya adalah perebut suaminya.
Hani langsung menyerang Tias. Hai Ani menjambak rambut tias hingga tias kesakitan dan panik melihat Hani yang terus menyerang tias tanpa ampun hingga Dian mendorong Hani hingga Ani jatuh sementara Dian bertemu dengan pengacaranya dan memintanya untuk mengerus perceraian terhadap kedua istri sahnya Tias dan Hanif yang keduanya terlanjur dinikahi secara naik ranjang sebelumnya sementara itu ketika Tias sedang menemani Yuni di rumah sakit tiba-tiba Tias mual-mual melihat kondisi Tias yang seperti itu membuat Yuni khawatir dengan kondisi Tias Yuni menyuruh Tias untuk memerisakan kondisinya yang sakit Hai dan dia dicurigai amil anaknya tanpa disadari oleh dia degan bahwa gugatan cerai terhadap kakak beradik itu dilakukan ketika dia sedang berbadan dua dan tanda tajamnya sudah terlihat oleh Yuni ketika mereka berdua berada di rumah sakit di rumah sakit yang sama selain Yuni juga Farhad tengah dirawat karena serangan jantung ringan Parhat murka begitu mengetahui Hani alias Tiara tidak bisa dihubungi. Hani berpura-pura ia sangat sibuk hingga membuat Parhat kesal. Tanpa sengaja Hani melihat Parhat. masuk ke ruang rawat inap dan Hani panik ketika melihat Jino berjalan ke arahnya Hani mencoba untuk bersembunyi tapi malah bersembunyi di kamar tempat parhat dirawat Farhad pun menyuruh Hani untuk bersembunyi di dalam lemari.
Setelah Gino dan Gelina keluar dari kamar, Farhad pun mencoba menanyai Hani. kemana saja dia selama ini dan terjadilah perdebatan dengan sisa kekuatan karena fisiknya tengah lemah kram pergelangan tangan Hani parah hati curiga karena ini sekarang tuh lah berubah dan perhat suriga bahwa Tiara alias Hani alias Tiara mencoba memanipulasinya selama ini demikianlah sinopsis Sinetron naik ranjang episode 145 yang tayang hari ini Sabtu 12 Oktober 2024 Terima kasih sudah menonton Jangan lupa like, komen, dan subscribe Sampai jumpa di episode mendatang Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh