Nama mantan Mendik Butristek Nadiem Makarim akhir-akhir ini kembali mencuat ke publik. Nama Nadiem terseret kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook yang diberikan sejumlah sekolah pada masa pandemi COVID-19. Kejaksaan Agung menduga ada pemufakatan jahat karena proyek ini dilakukan tanpa proses lelang.
Dan apresiasi setinggi-tingginya kepada segenap jajaran aparat dari kejaksaan. Terima kasih sudah menonton! Mantan mendebut Ristek, Nadiem Akarim terseret dalam kasus dugaan korupsi pengadaan teknologi informasi dan komunikasi berupa pengadaan kerombok pada tahun 2019 hingga 2022 bagi satuan pendidikan senilai Rp9,9 triliun. Sudah sekitar 4 tahun berjalan, kemudian bagaimana nasib dari kerombok-kerombok yang diberikan kepada sejumlah sekolah sebagai bantuan saat zaman pandemi COVID-19?
Dan sekolah mana saja yang mendapatkan bantuan tersebut? Ikuti penelusuran kami. Nama mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Mendik Putristek, Nadiem Bakarim, akhir-akhir ini kembali mencuat ke publik.
Nama Nadiem terseret kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook yang diberikan kepada sejumlah sekolah pada masa pandemi COVID-19. sebagai bantuan teknologi, informasi, dan komunikasi. Kejaksaan Agung menduga ada pemufakatan jahat karena tanpa proses lelang.
Pengadaan Chromebook ini memakan biaya senilai Rp9,9 triliun. Kalau sistem e-katalog kan berarti dia sudah ada nilai-nilai yang tertera di ketentuannya. Itu yang ditawarkan, tentu ada spesifikasinya juga, tapi tidak melalui proses pelelangan biasa. Dan itu e-katalog itu baik, dan itu yang terus dilakukan oleh pemerintah dalam sistem pengadaan. Supaya apa?
Supaya karena dia kan... Jika tidak ada lagi pertemuan-pertemuan dalam rangka memitigasi adanya tindakan-tindakan polutif, maka digunakan dengan sistem e-katalog. Karena di situ sudah ada angka-angka, ada harga-harga yang sudah ditentukan. Tepetro TV mendatangi salah satu sekolah di Jakarta yang menerima bantuan kerombok pada tahun 2021 silap.
Pemirsa setelah kami mencari-cari ke beberapa sekolah yang ada di daerah Jakarta, ternyata cukup sulit untuk menemukan sekolah yang mendapatkan bantuan Chromebook. Ketika kami hubungi via chat, beberapa sekolah yang kami hubungi mengaku tidak mendapatkan bantuan Chromebook saat COVID. Tapi akhirnya kami menemukan ada satu sekolah di Jakarta Pusat yang mendapatkan bantuan Chromebook saat COVID dan masih digunakan sampai saat ini.
Dan saya sudah bersama dengan Ibu Supriyati, Kepala Sekolah SD. Duri Pulau 08, apa kabar Ibu? Ini dapat Chromebook di tahun berapa dan berapa unit totalnya? Dapatnya di tahun 2021 sebanyak 15 unit.
Masih digunakan sampai saat ini? Masih digunakan. Untuk pembelajaran anak-anak, kalau misalnya ujian atau sekarang namanya program ANBK.
Kan saya boleh lihat kondisinya seperti apa? Boleh, silakan. Ini ruangan tadi tempat kerumbuk digunakan, jadi sengaja saya buatkan namanya ruangan BK.
Ini dia, ini sudah diberjajar 15 unit. Yang masih digunakan... secara aktif ya?
Masih digunakan secara aktif. Ini biasanya digunakan untuk apa Bu, kalau sehari-harinya? Sehari-harinya ya bisa buat pembelajaran guru juga bisa melihat cara apa istilahnya bahan ajar yang yang mau di... Seberapa bermanfaat sih, Bu?
Sangat bermanfaat, ya. Istilahnya kayak misalnya mau cari ide atau gagasan, bisa PowerPoint pun bisa. Kalau murid pakai ini, biasanya dimanfaatkannya untuk apa?
Kalau murid itu suka buat PowerPoint, bisa. Kondisinya bagaimana? Ada kendala tidak sih selama penggunaannya? Kalau kendala sih tidak, ya.
Alhamdulillah sih masih bisa aman, ya. masih aman digunakan untuk kita pakai untuk pembelajaran seharian Supriyati juga menceritakan bagaimana sekolahnya bisa terpilih sebagai salah satu penerima bantuan kalau kita bicara soal 10 Bantuan ini datang, sempat ada pengajian atau bagaimana? Kalau setahu saya, kebetulan saya kan di sini peralihan dari kepala sekolah yang sebelumnya ya.
Jadi menurut ceritanya anggota DPR mungkin berkoordinasi dengan pihak sudut ini. Kebetulan kepala sekolah yang sebelum saya itu dia sebagai K3S. Jadi diusulkan mungkin istilahnya bertanya gitu siapa yang mau.
mendapatkan krombok gitu ya, jadi satu kecamatan satu akhirnya pala sekolah yang terdahulu bersedia gitu. Kami juga melihat kondisi krombok di sejumlah daerah lainnya. Untuk memanfaatkan pemanfaatan Chromebook itu sendiri, bagi para siswa itu seperti apa Bu? Jadi ini kan Chromebook bantuan dari pemerintah itu tahun 2021, dimana dulu juga bergulir program yang namanya ANBK, Assessment Nasional Berbasis Komputer. Jadi pemerintah menggulingkan bantuan dari pemerintah ini kepada sekolah penggerak.
Jadi kita dapat 15 unit dan pemanfaatannya. Ini yang pertama bisa untuk akses aplikasi yang meninjau dari websitenya Kemendikbud. Contohnya seperti ANBK, kemudian OSN yang kemarin baru kita laksanakan. Kemudian juga kita bisa mengakses fitur-fitur yang didukung oleh Google. Saya Maduha Makassar dapat bantuan Chromebook itu tahun 2022. kami Alhamdulillah waktu itu Sekolah Penggerak Angkatan Pertama, kami mendapatkan bantuan Chromebook itu sejumlah 15 unit.
Seperti ini, ada Chromebook-nya. Dan kondisi sampai sekarang ini masih digunakan semua oleh teman-teman guru. Karena ada 15 unit, kami membagikan ke kelompok mata pelajaran. Ada Bahasa Indonesia. Maka di satu Chromebook ini, teman-teman itu membuat masing-masing akun.
Sangat bermanfaat karena kami juga sebagai sekolah penggerak itu waktu itu memang mengarah pada digitalisasi. Tak hanya menyasar SD, SMP, dan SMA, namun bantuan Chromebook juga diberikan kepada Sekolah Luar Biasa atau SLB, salah satunya di kota Semarang. Kalau sampai dengan saat ini Chromebook itu masih digunakan terutama untuk yang kelas Daksa karena memang mobil. Mobilitasnya yang terbatas dan untuk digunakan yang tunanitra belum bisa. Karena ada aplikasi khusus yang harus bisa disupportkan ke kerumbuk tersebut.
Sehingga untuk anak tunanitra belum bisa. Belum bisa akses ke situ. Sementara Nadiem mengklaim bahwa bantuan Chromebook ini tak hanya digunakan untuk asesmen. Dan kita melakukan sensus secara berkala dan kita melakukan pertanyaan kepada sekolah-sekolah yang menerima laptop. Apakah mereka menggunakannya untuk proses pembelajaran.
Dan di tahun 2023 sekitar 82% daripada sekolah menjawab mereka menggunakannya untuk proses pembelajaran. Bukan hanya untuk asesmen. nasional dan administrasi sekolah.
Jadi dari informasi yang saya dapatkan, penggunaan dan manfaat daripada Chromebook ini dirasakan di sekolah-sekolah dan digunakan untuk berbagai proses pembelajaran. Namun Kepala Bidang Advokasi Guru P2G Iman Zanatulheri menyebut harga Chromebook lebih mahal dibandingkan laptop sejenis di marketplace. Ketika kita mau belanja, beli Chromebooknya gitu kan, di aplikasi itu harganya 10 juta, Padahal di market Marketplace yang warga biasa, saya nggak sebut nama, yang warna orange, yang warna hijau, di situ harganya 4 jutaan, tapi kita harus belinya lewat situ.
Nah ini yang kontrah sekali menurut kami, yang mungkin sedang diusut oleh kejaksaan. Padahal kita butuhnya laptop yang bisa digunakan untuk banyak hal, tetapi ini spesifikanya seperti ini, ini yang selama ini kami pertanyakan, kami sampaikan. Lebih lanjut, Iman juga menampik manfaat Chromebook, apalagi bantuan yang diberikan kepada sekolah yang sulit cari internet. Bahkan ketika Pak Nadiem bilang bahwa laptop tersebut untuk aplikasi platform, namanya platform Merdeka Mengajar yang diciptakan di era Nadiem Makarim ini, ini kami justru menemukan hal sebaliknya, aplikasi ini malah menjadi beban baru bagi guru. Kami melakukan riset di 216 cabang P2G yang menyatakan bahwa mereka justru makin terbebani, terbebani jadi dengan adanya laptop dan aplikasi mereka begadang tiap hari.
Itu bukan ngurusin burin, tapi ngurusin aplikasi. Senin 25 Juni 2025, Nadiem diperiksa kejakung sebagai saksi atas dugaan korupsi Chromebook. Usai 12 jam menjalani pemeriksaan, Nadiem menyebut akan kooperatif dalam kasus yang menyeret namanya ini.
Saya akan terus bersikap kooperatif untuk membantu menjernihkan persoalan ini. demi menjaga kepercayaan masyarakat terhadap transformasi pendidikan yang telah kita bangun bersama. Nah di tanggal 9 Mei 2020 itu yang saya maksudkan tadi bukan tentu istilah pengkondisian itu masih harus. Apa namanya, kita perjelas ya, tapi ada rapat di situ yang dari berbagai pihak terkait dengan pengadaan ini, berbagai pandangan, berbagai pendapat, tentu penyidik melakukan konfirmasi-konfirmasi kepada yang bersangkutan.
Nah nanti siapa yang berperan terkait ini sehingga ada perubahan antara kajian awal dengan review terhadap kajian itu, sehingga Chromebook dipilih menjadi sistem dalam. Pengadaan ini akan terus didalam oleh penyidik. Terombuk, bantuan yang diberikan saat pandemi COVID-19 ini menjadi saksi bisudukan korupsi. Bergunakah bagi penerima? Iya, namun tak berarti siapa dalang dibaliknya bisa dibiarkan bebas melenggang.
Kasus dugaan korupsi yang menyeret nama mantan mendipu Tristek saat itu, Nadiem Makar, yang terkait digaan kerombok, ini masih dalam proses pemirsa. Sementara meskipun belum semua sekolah mendapatkan bantuan Chromebook, namun beberapa sekolah yang kami hubungi saat mereka mendapatkan Chromebook pada pandemi 2021, di merasa cukup terbantu. Bahkan ketika 4 tahun kemudian atau di tahun 2025 ini, kondisinya masih baik dan masih dimanfaatkan.
Dari Jakarta, Tim Liputan, Metro TV.