Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang konsep syllable Syllable dalam bahasa Indonesia yaitu suku kata Bagaimana kita akan membagi kata menjadi beberapa syllable Nah pertanyaannya adalah kenapa kemudian kita harus mempelajari konsep syllable ini Jadi konsep syllable dia akan menjadi salah satu dasar sebelum kita kemudian mempelajari konsep stress atau penekanan dalam bahasa Inggris. Karena stress itu dia memiliki beberapa aturan di mana stress itu bisa muncul hanya pada beberapa konsep syllable saja. Misalnya pada strong syllable dengan strong vowel, dan sebagainya.
Nah, itulah kenapa kemudian saya memulai materi kita dengan mempelajari konsep syllable terlebih dahulu. Nanti minggu depan kita akan kemudian membahas tentang konsep stress, intonation, dan sebagainya. Pertama, so what is actually syllable? Kalau kita punya kata higher, itu kan cara bacanya higher.
Higher. Oke, dan juga bagaimana dengan kata tower? Jadi, teman-teman perlu mengingat bahwa phonology dalam bahasa Inggris memiliki perbedaan dengan ortografinya.
Bagaimana kata itu dituliskan dengan bagaimana kata itu dibaca sangat berbeda sekali. Sehingga kita perlu memahami apa ya? Transkripsi, saya selalu mengatakan transkripsi, transkripsi, karena memang transkripsi ini yang selalu kita pakai dalam kuliah fenologi. So, what is actually a syllable?
Syllable merupakan suku kata, jadi pembagian suku kata. Dan ada yang namanya konsep agreement dan disagreement, setuju dan tidak setuju dalam menentukan syllable. Nah, konsep... Setuju dan tidak setuju ini berkaitan dengan biasanya bagaimana kata itu dibaca, bagaimana kata itu diucapkan.
Jadi, kalau kalian salah memahami atau salah mengucapkan sebuah kata, maka kamu juga akan salah menghitung berapa jumlah syllable dalam kata tersebut. Contoh, misalnya kita punya kata comfortable. Oke, nah kalau kita bacanya comfortable, maka ada comfortable.
Maka kita akan menghitung dia ada 4 syllable. Padahal sebenarnya kata comfortable ini dia hanya memiliki, kata comfortable ini dia hanya memiliki, oke, sorry, satu. Dua, tiga syllable saja.
Nah, jadi kalau kalian ingin sukses atau betul dalam membagi kata menjadi beberapa syllable, maka kalian juga harus tahu bagaimana si syllable itu dibaca atau kata itu bagaimana pronunciasinya. Oke. Jadi dengan kata lain, pronunciasi yang salah akan sangat mungkin sekali cara kita membaca kata tersebut juga salah. Oke, apa sih yang menentukan kemudian how to determine in considering syllable?
Yang menentukan pembagian syllable itu pertama adalah snority, loudness-nya, kencang tidaknya. Vowel dalam kata tersebut, syllable dalam bahasa Inggris has much more sonority than the surrounding sounds. Artinya, dalam bahasa Inggris, itu yang namanya syllable bisa muncul ketika kamu memiliki vowel di situ.
Karena sonority, loudness, itu adalah sifat atau karakteristiknya dari featuresnya dari vowel. Kemudian yang kedua, peaks, in prominent, stress, length, pitch. Nah, ketika ada kata yang dia bisa menentukan atau dia bisa menjadi stress, kemudian dibaca panjang, kemudian ada pitchnya, maka itu dianggap sebagai syllable tersendiri. Satu syllable, satu syllable tersendiri. Kemudian juga, Unit Organizations of the Sounds of a Naturalist.
Maksudnya adalah bagaimana kita bisa membagi kata tersebut berdasarkan organizations atau kumpulan-kumpulan bunyi dalam sebuah tuturan. Atau organizations boleh dibilang kelas-kelas atau kelompok atau kemudian aturan. atau kemudian bagian dari bunyi-bunyi yang kemudian bisa membentuk satu aturan tersendiri. Itu dianggap sebagai syllable. Well, I do believe you guys do not have any problems how to determine syllables in English because basically it has the same concept as bahasa Indonesia.
Dalam bahasa Indonesia kita bisa membagi kata menjadi beberapa syllable. Pun sama dalam bahasa Inggris. konsepnya sebenarnya sama yang paling terpenting adalah pertama, kalian harus tahu terlebih dahulu bagaimana cara pronounce the word jadi sekali lagi, kalau kamu salah membaca membaca kata atau kamu mispronounce the word ya nanti pembagian syllable-nya akan salah, atau misalnya terlalu banyak vowel Artinya karena kalau terlalu banyak vowel, maka akan terlalu banyak syllable yang di situ.
Atau vowelnya kurang, maka akan ada syllable yang dikurangin. Jadi, memang konsep yang pertama yang harus kamu pahami adalah, kamu paham betul bagaimana kata tersebut akan dibaca. Oke, ada syllable mechanism of three parts.
Syllable bisa jadi terdiri dari three parts. The beginning. itu disebut dengan onset jadi consonant yang berada di awal maka disebut dengan onset kemudian yang di tengah, central bagian utama itu disebut dengan nucleus or peak atau nada yang paling tinggi atau nada tinggi dari sebuah syllable dan nucleus itu harus dalam bentuk vowel jadi kalau onset dia pasti dalam bentuk consonant, nucleus pasti dalam bentuk vowel kemudian coda, coda itu adalah consonant di akhir, consonant yang jatuh setelah nucleus, tadi mungkin masih agak sedikit membingungkan tentang konsep onset nucleus dan coda, so we're gonna see how these three concepts or these three parts will actually work okay, so Ini dia konsepnya. Jadi kalau sebuah silabel itu terdiri dari yang namanya consonant, consonant dan di tengah-tengah itu sebagai vowel. Consent itu biasanya dalam bentuk consonant, kode itu dalam bentuk consonant, dan nucleus itu dalam bentuk vowel.
Nah, stress atau nada naik, nada tinggi dan penekanan dalam sebuah kata itu muncul pada Foul, karena sekali lagi foul lah yang memiliki feature intensity. Dia yang bisa nadanya naik atau nadanya tinggi, right? Jadi, maka nada naik itu muncul di foul.
Misalnya, kalau saya punya kata, misalnya cat, onset adalah, sekali lagi, Konsonan yang berada di depan berarti ini namanya onset. Cat itu kan berarti cuma satu syllable. Cat itu k, ke, fonem ke, itu onset.
Kemudian e ini merupakan vowel. Dia vowel berarti namanya nukleus. Kemudian t, karena di akhir.
Di akhir setelah nukleus atau di akhir setelah vowel, maka dia disebut sebagai koda. Menurut saya konsep ini tidak begitu rumit, tidak begitu sulit. Kita memiliki konsep nukleus dan koda.
Ini adalah contohnya. Well, we have this one. Oke.
Syllable pasti terdiri dari... Syllable pada intinya adalah... Elemen yang paling utama dari sebuah syllable itu adalah nukleus.
Jadi boleh kalau kamu punya syllable yang nggak ada onsetnya, nggak ada kodenya. Itu boleh sekali. Karena elemen yang paling utama dalam sebuah syllable itu adalah nukleus. Masa sih?
Contohnya gimana? Let's see. Kata saya, I, ini kalau kita analisis, dia cuma ada vowel ya. Right?
So, we just only have a vowel here. We do not have consonant before A or consonant after vowel I. Tidak ada sama sekali kan?
Karena tidak ada onset atau koda. Dia tetap bisa dianggap sebagai syllable. Karena, sekali lagi, yang paling utama dari sebuah syllable, elemen utama yang membentuk syllable itu adalah nukleus.
Tidak pernah ada dalam bahasa Inggris konsonan tanpa nukleus atau tanpa vowel, dia bisa membentuk sebuah syllable. Contoh misalnya gini, we have the word table tulisannya seperti ini. Tapi kemudian di transcription kan seperti ini ya.
Well, ini kan satu syllable itu sendiri. Oke, kita akan menganalisis ini. Ini sebenarnya di sini ada yang namanya schwa.
Schwa itu muncul karena L, sound L itu merupakan semibowel. Jadi sound L, phoneme L itu dia akan dengan sendirinya mengeluarkan semibowel. L di situ, schwa. Maka kemudian. Kita menganalisis kata table, syllable-ple-nya itu menjadi seperti ini.
Jadi, nggak bisa. Misal kamu menganalisis seperti ini saja. Ini onset, ini kode, lalu menjadi ini. Tidak bisa. Tidak bisa karena elemen yang paling utama dalam sebuah syllable itu adalah nukleus.
Onset maupun kode boleh sekali hilang dalam sebuah... Apa ya? syllable.
Oke, boleh kedua-duanya hilang atau salah satunya saja yang hilang. Nanti kita akan melihat bagaimana beberapa contoh yang lain. So, this is an example.
Kita akan menganalisis. Pertama adalah kata pond. Oke, so the word pond has only one syllable. Bukan berarti kita hanya bisa menganalisis kata dengan satu syllable saja. Boleh misalnya fantastic.
berarti ada berapa tuh syllable jadi semakin banyak syllable yang kamu punya dalam kata tersebut maka semakin banyak pula analisis seperti ini yang akan kalian buat menjadi satu kata fantastic atau misalnya description not really long anti-tolitarianism Oke, antitolitarianism So, when we have the word antitolitarianism So, well this is one word in English Kalau kita akan menganalisis kata ini Maka, ya sebanyak itu Kita akan menganalisis seperti ini Dalam satu kata Semuanya dijajarin Lalu kita akan baru bisa satu word Kayak gitu Oke, bagaimana dengan analisis kata pond? P, fonem P, karena di depan itu disebut sebagai onset. Kemudian A, itu adalah nukleus karena dia vowel.
Kemudian N dan D, keduanya sama-sama consonant, berada di akhir atau setelah nukleus, maka dianggap sebagai coder. Ingat ya, ini nukleus dan koda ditulis sejajar. Nah, nukleus dan koda dia akan membentuk rhyme. Rhyme itu adalah irama.
Irama itu kenapa harus ditulis? Karena di sini konsep inilah kemudian mungkin bisa jadi si syllable tersebut akan memiliki konsep stress. Jadi bisa jadi ada stress di situ.
Oke, so nukleus, koda membentuk rhyme. Rhyme itu nanti akan ada. stress, table so, table nandanya like, mother, father happy, bukan happy it's not happy, but it should be happy I'm really happy. I'm not happy.
Oh, dan sebagainya. Dan itu bisa nadanya naik karena di sini. Karena ada nukleus, kemudian ditambah kode, kemudian kamu akan membentuk rhyme.
Nada naik. Nah, setelah itu, gabungan antara onset dan rhyme ini, kemudian dia membentuk yang namanya syllable. So, syllable disimbolkan seperti ini.
Oke, gampang ya? So, kalian bisa melihat bahwa... Ketika kita menulis, maka dia harus sejajar. Analisisnya harus dibuat sejajar.
Another example, pout. Tulisannya sih seperti ini. So, the word pout has only one syllable. Pah is a non-set karena dia consonant berada di depan. Kemudian, au itu keduanya merupakan nukleus.
Kemudian, kodanya berupa tah. Nukleus dan kode ingat dia membentuk rhyme. Onset dan rhyme dia membentuk syllable.
Simple sekali. Nah, bagaimana kalau misalnya kita memiliki kata yang, kalau dari tadi kan cuma satu syllable ya. How if the word has more than one syllable?
Let's say we have two syllables here. Okay, so the word. Table itu cara menganalisisnya kita bagi terlebih dahulu dia menjadi beberapa syllable. Jadi kamu harus bisa membagi dia menjadi beberapa syllable terlebih dahulu.
Table. Kata, oke kita kata table ini akan kita analisis. Pertama syllable yang pertama terlebih dahulu.
Toh merupakan onset. E itu merupakan nukleus. Oke.
Dan dia tidak punya koda di sini. Dan tidak masalah sama sekali. Seperti tadi yang saya bilang bahwa hal yang paling terpenting atau elemen terpenting dari sebuah syllable itu adalah nukleus.
Jadi bisa jadi kodanya hilang atau bisa jadi onsetnya hilang. Ini disebut dengan syllable. Oke. Yang kedua, kita punya syllable yang kedua.
P, onset. E, itu rhyme. L, itu koda. Oke, nukleus ditambah kode menjadi rhyme, onset ditambah rhyme menjadi syllable. We have two syllables here, lalu kita gabungkan mereka menjadi word.
Mudah sekali, analisisnya seperti itu. Again, teman-teman, kalau misal kalian memiliki satu kata dengan banyak sekali syllable, maka analisis seperti ini akan lebih banyak lagi. Contoh misalnya kita punya kata rectify.
Rectify itu artinya memperbaiki sesuatu yang salah. Rectify berarti kita punya tiga syllable. Kalau kita punya tiga syllable berarti nanti kayak gininya ada tiga.
Terus digabung jadi word. Semakin banyak ya, kamu harus bikin seperti ini semakin banyak. Seberapa banyak dari syllable yang kita punya.
Begitu. Oke. ya, onset itu optional nucleus is not optional so it's a must again, tidak ada kata tidak ada syllable yang bisa muncul tanpa adanya vowel bahasa apapun pasti dia membutuhkan vowel lalu, code is also optional boleh ada, boleh tidak ada Oke, well, ini contoh plant. Kita punya double code, kemudian, oh sorry, double code, double onset ya, double consonant, onset, kemudian disini follow, kemudian disini double consonant, sorry, this is, it should be two.
Kemudian, kleus ditambah kode menjadi rhyme, onset ditambah rhyme menjadi syllable. Konsepnya seperti itu. Oke. Ini dia.
In English, the nucleus can also consist of a syllable, consist of a syllabic consonant, syllabic consonant or semivowel. Tadi misalnya seperti sound all, sound um, sound on. Itu dia secara tidak langsung dia akan mengeluarkan semivowel berupa schwa. Oke, ini yang kemudian ingin saya bahas. Oke, ada yang namanya open...
Oke, yang kedua, yang selanjutnya yang akan saya bahas adalah... Open syllable. Jadi, ada dua pembagian syllable.
Yang pertama adalah open syllable and... Oke, ambil silabik. Waw, sebentar. Open syllable dan closed syllable.
Mungkin di sebelah sini aja. Oh, waw, that's it. Jadi, kalau yang namanya open syllable, open syllable itu adalah syllable yang diakhiri dengan vowel. Jadi, open syllable... Open syllable sama dengan there is no koda.
Tidak ada kodanya. Itu disebut dengan open syllable. Contohnya the word I itu open karena diakhiri dengan syllable. I, you, Peter, the syllable P ini juga open syllable.
Jadi open syllable itu intinya tidak ada koda. Boleh ada nukleusnya, boleh tidak ada nukleusnya. yang pasti hanya diakhiri dengan vowel itu namanya open syllable sedangkan closed syllable itu adalah syllable yang diakhiri dengan consonant atau closed syllable itu sama dengan ada consonant ada concept nucleus koda jadi kita punya koda disitu oke Well, closed syllable ini sangat penting untuk kita pahami karena kemudian bisa membantu kita menganalisis kata dengan baik dan benar.
Jadi, sekali lagi ada yang namanya open syllable, tidak memiliki koda sama sekali. Kemudian yang kedua adalah closed syllable, di mana kita memiliki syllable yang diakhiri dengan koda.